BAB III TINJAUAN DAERAH STUDI 3.1. Delta Mahakam 3.1.1. Gambaran Umum Delta Mahakam Secara umum, Delta Mahakam terbentuk akibat pengaruh energi arus rendah (low wave energy), serta campuran antara endapan sungai (fluvial) dan arus pasang surut (tidal and fluvial dominated). Delta ini merupakan daerah yang memiliki kandungan reservoar- reservoar dengan akumulasi minyak bumi dan gas yang tinggi. Secara administratif, kawasan Delta Mahakam berada dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya berada di Kecamatan Anggana, Muara Jawa, dan Sanga- Sanga. Karakteristik yang dimiliki oleh Delta Mahakam sangat unik, yang barangkali tidak ditemui di tempat lain. Delta ini terjadi sebagai akibat dari proses sedimentasi yang terus menerus selama beratus-ratus tahun sehingga membentuk sebuah delta yang dikatakan delta majemuk karena terdiri dari belasan anak-anak sungai yang mempunyai interkorelasi dan berhilir ke laut dengan muara masing-masing. 1 Sungai hulu Delta Mahakam, yaitu Sungai Mahakam, juga mempunyai karakter yang unik di mana sampai jauh ke hulu masih menerima pengaruh gerakan pasang surut pada laut di lepas delta. Hal ini terjadi karena kondisi topografi Pulau Kalimantan yang cendurung landai. 2 Interaksi antara aliran air tawar dari Sungai Mahakam dan arus pasang surut yang masuk dari Selat Makasar memainkan peranan penting dalam pembentukan Delta Mahakam. Estuari Mahakam merupakan daerah transisi tempat terjadinya percampuran massa air dari sungai yang bersifat tawar dan air laut yang bersalinitas tinggi. Kombinasi air tawar dan air laut tersebut akan menghasilkan komunitas khas dengan kondisi lingkungan yang bervariasi (Banjarnahor dan Suyarso, 2000). 1 http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbsi-gdl-s1-2005-emirrezali- 1564&q=Aliran. 2 Ibid. 13
20
Embed
BAB III TINJAUAN DAERAH STUDI - Perpustakaan Digital … · · 2016-06-08... Delta Mahakam terbentuk akibat pengaruh energi arus rendah (low ... pengaruh laut terhadap delta dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
TINJAUAN DAERAH STUDI
3.1. Delta Mahakam
3.1.1. Gambaran Umum Delta Mahakam
Secara umum, Delta Mahakam terbentuk akibat pengaruh energi arus rendah (low
wave energy), serta campuran antara endapan sungai (fluvial) dan arus pasang surut (tidal
and fluvial dominated). Delta ini merupakan daerah yang memiliki kandungan reservoar-
reservoar dengan akumulasi minyak bumi dan gas yang tinggi.
Secara administratif, kawasan Delta Mahakam berada dalam wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara, tepatnya berada di Kecamatan Anggana, Muara Jawa, dan Sanga-
Sanga.
Karakteristik yang dimiliki oleh Delta Mahakam sangat unik, yang barangkali
tidak ditemui di tempat lain. Delta ini terjadi sebagai akibat dari proses sedimentasi yang
terus menerus selama beratus-ratus tahun sehingga membentuk sebuah delta yang
dikatakan delta majemuk karena terdiri dari belasan anak-anak sungai yang mempunyai
interkorelasi dan berhilir ke laut dengan muara masing-masing.1
Sungai hulu Delta Mahakam, yaitu Sungai Mahakam, juga mempunyai karakter
yang unik di mana sampai jauh ke hulu masih menerima pengaruh gerakan pasang surut
pada laut di lepas delta. Hal ini terjadi karena kondisi topografi Pulau Kalimantan yang
cendurung landai.2
Interaksi antara aliran air tawar dari Sungai Mahakam dan arus pasang surut yang
masuk dari Selat Makasar memainkan peranan penting dalam pembentukan Delta
Mahakam. Estuari Mahakam merupakan daerah transisi tempat terjadinya percampuran
massa air dari sungai yang bersifat tawar dan air laut yang bersalinitas tinggi. Kombinasi
air tawar dan air laut tersebut akan menghasilkan komunitas khas dengan kondisi
lingkungan yang bervariasi (Banjarnahor dan Suyarso, 2000).
Luas dataran Delta Mahakam adalah sekitar 1700 km2 yang terbagi menjadi
empat zona vegetasi, yaitu: hutan tanaman keras tropis dataran rendah, hutan campuran
tanaman keras dan palma dataran rendah, hutan rawa nipah dan hutan bakau.
Dua zona vegetasi yang terakhir, karena penyebarannya tergantung pada
keberadaan air laut, seringkali disebut bersama-sama sebagai hutan mangrove, dan
menutupi 60% luas dataran delta. Sistem perakaran hutan mangrove yang kokoh mampu
menahan empasan ombak dan mencegah abrasi pantai, membuatnya berfungsi sebagai
zona penyangga (buffer zone).3
Delta Mahakam merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki transpor
sedimen yang kompleks. Material-material sedimen tersuspensi (melayang) di Sungai
Mahakam dan terperangkap di Estuari Mahakam yang akhirnya (dalam waktu ratusan
tahun) membentuk Delta Mahakam sekarang yang bertipe kaki burung. (Prakosa, 2006)
Sungai Mahakam sebetulnya adalah jenis sungai pasang-surut, di mana pengaruh
proses pasang surut dari laut mencapai jarak 140 km dari garis pantai ke arah hulu.
Bahkan pada musim kemarau yang sangat ekstrim, pengaruh pasang surut tersebut
mampu mencapai 360 km dari garis pantai. Debit rata-rata air laut yang terbawa masuk
ketika pasang dapat mencapai 2,5 kali lebih besar daripada debit rata-rata air tawar
Sungai Mahakam.4
Analisa dinamika arus menunjukkan bahwa transportasi sedimen pada bagian
muara delta bergerak ke arah daratan. Data-data tersebut menunjukkan bahwa secara
alamiah, pengaruh laut terhadap delta dan DAS Mahakam bagian hilir adalah besar dan
signifikan.
Delta Mahakam merupakan sebuah kawasan perairan payau di Kalimantan Timur
yang mempunyai hutan mangrove yang cukup luas. Seperti pada umumnya hutan
mangrove, tentu mempunyai ciri-ciri ekologis yang unik, yaitu berupa saling keterkaitan
antara tumbuhan dan hewan yang hidup bersamanya.5
Sampai tahun 1980-an, seluruh kawasan Delta Mahakam merupakan daerah
vegetasi yang lebat dengan berbagai jenis tumbuhan mangrove. Ekosistem hutan 3 http://72.14.235.104/search?q=cache:ltSNRLZvGUIJ:io.ppi-jepang.org/download.php%3Ffile%3Dfiles/inovasi_Vol.7_XVIII_Juni_2006_page_31.pdf+delta+mahakam&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id 4 Ibid. 5 http://www.coremap.or.id/berita/infobuku/article.php?id=357
14
mangrove merupakan habitat bagi beragam jenis biota laut. Penduduk setempat sudah
lama memanfaatkan kawasan ini sebagai areal tangkapan ikan, udang, dan kepiting.
Produksi udang untuk ekspor dimulai pada tahun 1970an. Permintaan yang tinggi
akan udang dari negara-negara lain tersebut membuat para petani ikan membangun
tambak-tambak udang. Selama tahun 1990an, mereka merubah lahan-lahan mangrove,
menghancurkan vegetasi mangrove dengan menebang dan membakar lahan-lahan
tersebut, dan menjadikannya tambak-tambak udang.
Kekayaan ekosistem Delta Mahakam sangat didukung oleh lokasi delta tersebut
yang terletak di tepi barat Selat Makassar, sebuah selat yang sangat penting bagi iklim
dan ekonomi dunia. Melalui selat inilah, arus laut antara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia mengalir dan kaya akan zat-zat nutrisi. Arus laut ini dikenal di dunia sebagai
Indonesian throughflow atau Arus Lintas Indonesia (Arlindo).6
Selain kaya akan keanekaragaman hayati, Delta Mahakam juga dikenal memiliki
kekayaan alam yang berlimpah, terutama berupa minyak bumi dan gas alam. Kegiatan
pengelolaan minyak dan gas bumi di kawasan Delta Mahakam telah memaksa daerah
tersebut beralih fungsi menjadi area sarana pendukung kegiatan produksi migas.
Di kawasan tersebut terdapat lokasi sumur bor untuk produksi dan sarana serta
fasilitas pendukung. Jaringan-jaringan pipa produksi minyak dan gas juga sebagian
terpasang melewati kawasan darat, serta sebagian lain terdapat di kanal-kanal buatan dan
di dasar sungai.
Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi di
kawasan Delta Mahakam, termasuk perusahaan multinasional. Contohnya yaitu Total
E&P Indonesie yang memfokuskan usahanya di daerah ini sejak 30 tahun yang lalu.
Sebagai gambaran, sampai saat sekarang produksi perusahaan minyak asal Perancis itu
mencapai 2,3 miliar kaki kubik atau lebih dari 500.000 barrel ekivalen minyak, dengan
cadangan terbesar di Peciko dan Tunu.7
Kegiatan eksplorasi tersebut telah mengakibatkan kerusakan ekologis di sekitar
Delta Mahakam, termasuk terhadap kawasan hutan mangrove. Perairan di kawasan