28 BAB III Pertanian dan Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan di Desa Malahayu A. Topografi Desa Malahayu 1. Sejarah Desa Malahayu Desa Malahayu adalah sebuah Desa yang keberadaanya sudah ada sejak jaman kerajaan sebelum Republik Indonesia ini berdiri. Pada jaman dahulu Desa Malahayu merupakan kawasan perhutanan yang di pinggiran terdapat sebuah wlilayah yang di tempati oleh beberapa orang disebut daerah Mandalayu. Sekitar tahun 1928 pemrintah Belanda yang pada waktu itu menajajah negara Indonesia berinisiatif membangun sebuah bendungan yang berfungsi untuk mengaliri sawah-sawah yang ada di daerah Mandalayu tersebut. 52 Dan dengan di bangunnya bend ungan tersebut maka semakin banyak orang-orang yang datang dan menetap di daerah tersebut karena perbedaan bahasa daerah yang tadinya daerah tersebut disebut Mandalayu akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Desa Malahayu 53 . Gambar 1 : Kantor Kepala Desa Malahayu 52 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015 53 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
28
BAB III
Pertanian dan Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Produktivitas
Pertanian Tanaman Pangan di Desa Malahayu
A. Topografi Desa Malahayu
1. Sejarah Desa Malahayu
Desa Malahayu adalah sebuah Desa yang keberadaanya sudah ada
sejak jaman kerajaan sebelum Republik Indonesia ini berdiri. Pada jaman
dahulu Desa Malahayu merupakan kawasan perhutanan yang di
pinggiran terdapat sebuah wlilayah yang di tempati oleh beberapa orang
disebut daerah Mandalayu. Sekitar tahun 1928 pemrintah Belanda yang
pada waktu itu menajajah negara Indonesia berinisiatif membangun
sebuah bendungan yang berfungsi untuk mengaliri sawah-sawah yang
ada di daerah Mandalayu tersebut.52
Dan dengan di bangunnya bend
ungan tersebut maka semakin banyak orang-orang yang datang dan
menetap di daerah tersebut karena perbedaan bahasa daerah yang
tadinya daerah tersebut disebut Mandalayu akhirnya lebih dikenal
dengan sebutan Desa Malahayu53
.
Gambar 1 : Kantor Kepala Desa Malahayu
52 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
53
Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
29
Seiring dengan perkembangan jaman, Desa Malahayu juga
menjadi saksi sejarah datang Penjajahan Belanda kemudian Jepang sampai
akhirnya pada jaman Kemerdekaan . Adapun beberapa peristiwa penting
yang terjadi di Desa Malahayu baik peristiwa baik maupun buruk yang
menjadi bagian dari sejarah Desa Malahayu. Peristiwa baik yang terjadi
pada tahun 1928-1936 yakni adanya pembangunan Waduk Malahayu dan
diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjardja.54
Sedangkan
peristiwa buruknya Desa Malahayu masih di jajah oleh Belanda. Peritiwa
baik yang terjadi pada tahun 1945-1948 adalah Indonesia merdeka dan
terlepas dari penjajahan Hindia Belanda selama 350 tahun yang telah
membelenggu Indonesia begitu lamanya. Sedangkan peristiwa buruk yang
terjadi masyarakat desa sering mengungsi meninggalkan desa karena situasi
keamanan yang buruk. Peristiwa baik yang terjadi pada tahun 1955-1962
ialah masyarakat mulai menata hidupnya setelah terlepas dari penjajahan
Hindia Belanda. Seperti halnya masyarakat mulai membangun ekonomi
melalui sektor pertanian. Sedangkan peristiwa buruknya keamanan masih
rawan karena adanya peristiwa DI/TII.
1) Pimpinan Desa Malahayu
Keberadaan kepemimpinan Kepala Desa Malahayu berubah sesuai
dengan peraturan yang ada diantaranya kepemimpinan yang pernah
menjabat dan memimpin dari Kemerdekaan Republik Indonesia sampai
sekarang yaitu:55
Kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 1 yaitu di pimpin oleh
Bapak Sastra Midjaya. Periode kepemimpinan beliau yaitu pada tahun
1945-1963. Setelah kepemimpinan Bapak Misastra berakhir digantikan
oleh Bapak Misastra periode kepemimpinannya yaitu pada tahun 1963-
1979. Kepemimpinan Desa Malahayu yang ke 3 di pimpin oleh Ibu Rasti,
54 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
55 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
30
periode kepemimpinan beliau pada tahun 1979-1984. Kepemimpinan
Kepala Desa Malahayu yang ke 5 yaitu dipimpin oleh Bapak Sunardi.
Periode kepimpinan beliau yaitu pada tahun 1991-2007. Setelah periode
kepemimpinan Bapak Sunardi berakhir digantikan oleh Bapak
Rustamadji. Periode kemimpinan Bapak Rustamadji ini pada tahun 2007-
2013 dan 2013- sekarang.56
2) Letak Demografi dan Geografis Desa
a. Letak dan Batas Desa
Desa Malahayu termasuk wilayah Kecamatan Banjarharjo
Kabupaten Brebes dengan luas wilayah 2.066 Ha. Dataran dengan
ketinggian rerata 40 m di atas permukaan laut. Secara administratif
wilayah Desa Malahayu dibatasi oleh:
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Banjarharjo, Parereja, dan
Cigadung (Kecamatan.Banjarharjo), sebelah selatan berbatasan dengan
Desa Kertasari, Penanggapan dan Cipajang (Kecamatan.Banjarharjo),
sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Jawa Barat dan sebelah timur
berbatasan dengan Desa Cikuya (Kecamatan.Banjarharjo), Desa Cikeusal
Kidul (Kecamatan.Ketanggungan) 57
Secara visualisasi, wilayah administratif Desa Malahayu dapat
dilihat pada peta sebagai berikut:
56 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
57 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan
Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
31
Gambar 2 : Peta Desa Malahayu
Sumber: Data dari Pemerintah Desa
b. Hidrologi dan Klimatologi
Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah
Desa Malahayu membentuk pola Daerah Alirah Sungai (DAS) Ci
Kabuyutan. Tercatat beberapa sungai maupun Lebak yang terdapat di
Desa Malahayu , di antaranya:58
Sungai Ci Kabuyutan yang berbatasan dengan Desa Cikuya, Lebak
Dawolong yang membelah areal Pesawahan di Wilayah Timur
Malahayu, Sungai Koperan yang keluar dari Waduk Malahayu di
daerah Kracak dan yang terakhir ialah Lebak Ciheuleut yang membelah
sawah dan Pasiran di daerah Ciheuleut
58 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang letak geografis Desa Malahayu di Kantor
Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
32
Selain itu, mata air utama yang dapat digunakan sebagai sumber
air bersih dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa
Malahayu diantaranya, yang pertama ialah air Waduk Malahayu
melewati saluran irigasi Gegerhalang untuk Pertanian, yang kedua mata
air yang terdapat di bantaran Sungai Kabuyutan, dan yang ketiga air
Cilanggoko yang terdapat di Dukuh Kanari. Ketiga sumber air inilah
yang di manfaatkan oleh masyarakat memenuhi kebutuhannya, seperti
untuk mandi, mencuci, dikonsumsi untuk minum dll.
c. Kependudukan
Jumlah Penduduk Desa Malahayu per Desember 2014 adalah Laki-
laki 7802 jiwa dan perempuan 7521 jiwa dengan jumlah keseluruhan
15323 jiwa.59
d. Mata Pencaharian
Mata pencaharian ini di bagi beberapa jenis pekerjaan diantaranya
sebagai berikut:
Mata Pencaharian Jumlah
Petani 1.606
Buruh Tani 955
Nelayan 108
Pengusaha 3
Buruh Industri 375
Buruh Bangunan 1.49
Pedagang 136
Supir 25
PNS 94
Pensiunan 122
Lain-lain 18
59 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayun di Kantor
Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
33
Karena Desa Malahayu merupakan Desa Pertanian, maka sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu
dapat dikelompokan dari yang terhitung sebagai keluarga sejahtera
berjumlah 1.034, prasejahtera berjumlah 349 dan yang miskin
berjumlah 301.60
e. Perumahan
Perumahan yang layak untuk di huni dengan jumlah 1.739 unit,
sedangan yang tidak layak huninya 275 unit.
f. Pendidikan
Mengingat pendidikan itu penting dan pendidikan pun bisa di sebut
sebagai kebutuhan primer. Maka dari itu berikut ini adalah beberapa
sekolah yang ada di Desa Malahayu ialah:
TK/PAUD/RA yang berjumlah 6, SD yang berjumlah 6, MI yang
berjumlah 1, SLTP yanf berjumlah 2, dan PKBM dengan jumlah 1.
Berikut ini adalah contoh beberapa sekolah yang berada di Desa
Malahayu:
Gambar 3: SD N Malahayu 06
60 Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dengan Sumber Laporan Monografi
Kecamatan Banjarharjo, tanggal 23 Maret 2015
34
Pendidikan di tingkat SD yang ada di Desa Malahayu peneliti
mengambil sample SD N Malahayu 06. Di SD N Malahayu 06 ini
jumlah keseluruhan siswa 100 siswa dan yang drop out tidak ada.61
hal
ini adalah suatu pembuktian bahwa tingkat pendidikan di Desa
Malahayu ini sangat meingkat dari tahun sebelumnya. Karena dari dari
sebelumnya banyak sekali siswa yang putus sekolah di tengah jalan.
Memang alasan utamanya dulu itu karena benturan ekonomi tetapi
permasalahan ini teratasi sejak adanya Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dan canangan Pemerintah tentang wajib belajar 12 tahun.
Dengan adanya bantuan dan canangan dari pemerintah mulai
terketuklah pintu hati pada masyarakat khususnya masyarakat di Desa
Malahayu. Bahwasannya pendidikan itu penting untuk penunjang masa
depannya kelak.
Gambar 4: SMP N 4 Banjarharjo
61 Hasil wawancara dengan Bapak Sawa, SPd di kediaman Bapak Sawa, SPd, Tanggal 05
Mei 2015
35
Pendidikan dari tingkat SMP yang berada di Desa Malahayu ini
adalah SMP N 4 Banjarharjo. Di dirikan pada tahun 2005 yang terhitung
10 tahun lamanya. Di SMP N 4 Banjarharjo ini jumlah keseluruhan
siswa 340 dan siswa yang drop outnya berjumlah 2.62
Dengan jumlah
tersebut adalah suatu pembuktian bahwa pendidikan di Desa Malahayu
ini semakin meningkat di buktikan dengan siswa yang drop out ialah 2
siswa. Jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang sangat
mengikat, hampir setiap kelas ada saja siswa yang keluar. Maka dari itu
bisa disebut kepedulian masyarakat akan pendidikan meningkat. Karena
sebenarnya pendidikan itu penting untuk kehidupan ke depannya kelak.
g. Tempat Peribadatan
Gambar 5: Masjid Jami Al-Mabrur Desa Malahayu
62 Hasil wawancara dengan Bapak Komirin, A.md di SMP N 4 Banjarharjo, Tanggal 11
Mei 2015.
36
Tempat peribadatan yang ada di Desa Malahayu ialah sebagai
berikut:
Masjid yang berjumlah 3, Mushola yang berjumlah 40, TPQ yang
berjumlah 2, dan Madrasah Diniyah 1.63
Salah satu masjid yang ada di
Desa Malahayu ialah Masjid Jami Al’Mabrur. Keberdaan mesjid ini
adalah selain untuk tempat ibadah melainkan sebagai tempat untuk
menambah wawasan religi. Kenapa dikayakan seperti itu karena di
Mesjid ini setiap hari di adakannya siraman rohani yang dilaksanakan
setelah solat berjamaah. Tingkat kerohanian masyaakt di Desa Malahayu
pun dari tahun ke tahun meningkat, hal ini di buktikan dengan adanya
tindakan/perbuatan dari para petani apabila mereka sedang bekerja di
sawah terdengar suara adzan berkumandang kerjannya pun berhenti dan
hendaknya bergegas untuk pulang. Pekerjaan yang tersisa di selesaikan di
hari berikutnya. Hal ini menyatakan bahwa masyarakat di Desa
Malahayu tingkat kerohaniannya meningkat.
h. Kesehatan
Gambar 6: Puskesmas Desa Malahayu
Sumber: Data dari Pemerintahaan Desa
63 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayu di Kantor
Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
37
Kesehatan bagi semua orang ini merupakan hal yang sangat
penting. Ingat saja istilah Mens Sana In Corpore Sano yang artinya jiwa
yang sehat dalam tubuh yang sehat maksudnyajika jiwa seseorang sehat,
maka tubuhnya kan sehat juga. Maka dari itu di Desa Malahayu pun
terdapat Puskesmas. Puskesmas Malahayu ini terletak di belakang
masjid. Puskesmas ini adalah sarana kesehatan untuk masyarakat Desa
Malahayu.64
keberadaan puskesmas ini bertujuan agar masyarakat Desa
Malahayu ini apabila terjakit penyakit bisa segera teratasi kareana kita
ketahui saja untuk periksa kesehatan saja harus ke daerah yang ada di
Kecamatan memang dekat tetapi apabila orang yang sakit itu tidak bisa
menunggu nanti karena harus di tangani dan dengan harga obat yang
murah tidak perlu ke dokter kita ketahui saja kedalanya adalah di
masalah keuangan. Kebanyakan kasus yang terjadi padahal terjangkit
penyakit yang begitu parah tetapi dengan keterbatasan ekonomi apalah
daya yang dilakukan melainkan berdoa saja. Dengan adanya puskesams
ini juga membantu para ibu-ibu yang memiliki anak-anak usia balita dan
batita karena setiap sebulan sekali diadakannya posyandu. Dan hal yang
lebih penting memberikan arahan tentang pentingnya kesehatan kepada
masyarakat Desa Malahayu yang dulunya masyarakat ini mandi, mencuci
dan kegiatan lain-lainnya itu dilakukan di kali. Sekarang sudah sangat
berkurang dan bisa disebut sudah tidak ada karena kebanyakan
masyarakat sekarang inisiatif membuat sumur sendiri
2. Potensi Desa Malahayu
Waduk Malahayu
Waduk Malahayu berada di Desa Malahayu, Kecamatan
Banjarharjo, KabupatenBrebes dan berjarak sekitar 12 Km selatan Kota
Kecamatan Tanjung (Brebes-Cirebon). Tempat itu merupakan objek
wisata air dengan panorama alam yang memukau, ditambah beberapa
pulau kecil ditengah waduk. Selain menjadi favorit para pemancing.
64
Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayu di Kantor
Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.
38
Waduk Malahayu juga dilengkapi Bumi Perkemahan.65
Waduk Malahayu
ini mengaliri 55 hektar sawah yang ada di Desa Malahayu, dan Waduk
Malahayu pun di jadikan penghidupan bagi para petani karena kebanyakan
sawah yang d alirinya bersumbernya dari Waduk Malahayu. Waduk
Malahayu pun menjadi supply apabila musim kemarau datang. Untuk
bendungan-bendungan yang ada di sekitar daerah Malahayu seperti
Bendungan Nambo, Bendungan Cisadap, dan Benndungan Cibendung66
.
Gambar 7 : Waduk Malahayu
Sumber: Data dari Pemerintah Desa
B. Keadaan Pertanian di Desa Malahayu
Luas pertanian di Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo
Kabupaten Brebes secara keseluruhan adalah 1996 hektar. Diantaranya
adalah
65 Syamsul Lutfi dkk, Panduan Wisata Jawa Tengah, (Semarang:Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah), 96
66 Data yang diperoleh Bapak Tisna tentang Waduk Malahayu mengaliri areal
persawahan di Desa Malahayu di Kantor Dinas Pengairan Kecamatan Banjarharjo Kabupaten
Brebes, Tgl 7 April 2015
39
Sawah Cikoneng yang jenis sawahnya ialah sawah tadah hujan yang
memiliki luas 415 hektar dengan hasil di peroleh secara keseluruhan
setiap panennya sebesar 2.224ton. Sawah Gede yang memilki luas 50
hektar hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap panen sebesar
270ton, sawah gede ini adalah jenis sawah teknis. Sawah Kepekloncer
dengan luas 375 hektar hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap
panennya ini sebesar 300ton, jenis sawah di kepekloncer ini ialah sawah
tadah hujan. Sawah Dawolong ialah jenis sawah tadah hujan yang
memilki luas 276 hektar dengan hasil yang diperoleh secara
keseluruhan setiap panennya sebesar 220ton.67
Sawah Pamahan ialah
sawah dengan jenis sawah tadah hujan yang memilki luas 375 hektar
dengan hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap panennya sebesar
300ton. Sawah Ciheuleut adalah jenis sawah tadah hujan yang memilki
luas 76 hektar dengan hasil hasil yang diperoleh secara keseuruhan
setiap panennya 60ton. Sawah Cigentong ialah jenis sawah tadah hujan
yang memilki luas 420 hektar dengan hasil yang diperoleh setiap
panennya sebesar 336ton. Sawah Palatar adalah jenis sawah teknis yang
memilki luas 9 hektar dengan hasil yang diperoleh setiap panennya
sebesar 486ton.68
1. Perkembangan Pertanian Di Desa Malahayu Kec. Banjarharjo
Kab. Brebes
Penunjang perkembangan kegiatan pertanian di Desa Malahayu
Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes digulirkannya dana PUAP
(Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan) tahun 2011 sebesar
100juta, dengan tempo 4 bulanan yaitu yarnen (bayar panen). Dengan
ketentuan modal kembali dengan jasa 2% dari pinjaman dan
67
Wawancara dengan Bapak Ari Indrawan selaku Aparat Desa Malahayu di kediaman
Bapak Ari Indrawan, 27 Maret 2015
68
Wawancara dengan Bapak Ari Indrawan selaku Aparat Desa Malahayu di kediaman
Bapak Ari Indrawan, 27 Maret 2015
40
administrasi materai. Pengguna modal PUAP sekitar 126 orang yang
terdiri dari 8 kelompok tani diantaranya:
a. Poktan Cikoneng
b. Poktan Sawah Gede
c. Poktan Kepekloncer
d. Poktan Dawolong
e. Poktan Pamahan
f. Poktan Ciheuleut
g. Poktan Cigentong
h. Poktan Palatar
Kriteria pinjaman modal dimulai dari Rp.500.000, Rp.1.000.000, dan
Rp. 2.000.000. Maksimal pinjaman modal ialah Rp. 2.000.000. Maka
dari itu di bentuk GAPOKTAN.69
Gambar 8: Plang GAPOKTAN Desa Malahayu
Pada saat ini petani perlu menghadapi kenyataan bahwa kegiatan
pertanian sering kali dijalankan di lokasi yang makin jauh dari pusat-
69 Wawancara dengan Bapak Tjasman Selaku Ketua Gapoktan Malahayu di Kediaman
Bapak Tajsaman, Tanggal 17 Maret 2015.
41
pusat permukiman dan membutuhkan lahan pertanian yang makin luas,
sehingga keberhasilan kegiatan pertanian bukan hanya ditentukan oleh
tersedianya lahan subur, iklim yang sesuai, bibit unggul, pupuk yang
mencukupi, dan petani yang bekerja keras, melainkan juga oleh
kemampuan membawa hasil pertanian itu dengan efektif dan efisien ke
tempat pemakainya. Kini kita juga melihat perdagangan hasil pertanian
sudah mendunia. Sekarang semakin banyak hasil pertanian yang harus
diangkut dari negara yang satu ke negara lain.70
Dalam kondisi seperti
ini, keberhasilan usaha pertanian bukan hanya ditentukan oleh
keberhasilan petani menghasilkan produk-produk pertanian dalam
jumlah besar dengan harga murah, melainkan juga akan makin
ditentukan oleh keberhasilan kegiatan usaha pasca panen (pengolahan,
perdagangan, pemasaran, distribusi, dan logistik hasil pertanian).
Memperhatikan apa yang terjadi di Indonesia kita patut khawatir karena
petani Indonesia pada umumnya hanya terlibat dalam kegiatan cocok
tanam.71
Petani Indonesia hampir sepenuhnya bergantung pada orang
lain dalam segi kegiatan usaha pacsapanen, baik pada skala nasional,
regional, maupun lokal. Keadaan ini diperkirakan yang menyebabkan
petani Indonesia belum sepenuhnya memperoleh manfaat yang
maksimal dari kerja usaha mereka karena kebergantungan yang besar
kepada pelaku kegiatan usaha pascapanen akan mengurangi daya tawar
petani. Sebaliknya banyak pihak yang menguasai kegiatan usaha
pascapanen memperoleh manfaat ekonomik yang besar dari usaha ini,
lebih-lebih jika usaha mereka memiliki ruang lingkup global.
Kenyataan itu perlu lebih diperhatikan oleh perumus kebijakan pada
bidang pertanian di masa depan. Petani Indonesia perlu diberi peluang
lebih besar untuk ikut langsung terlibat dalam kegiatan usaha
70 Frans Mardi Hartanto, Paradigma Baru Manajemen Indonesia, (Bandung: Penerbit
Mizan: 2009), 17
71
Frans Mardi Hartanto, Paradigma Baru Manajemen Indonesia, (Bandung: Penerbit
Mizan: 2009), 9
42
pascapanen di tingkat lokal sampai dengan yang memiliki cakupan
global, agar dapat memperoleh manfaat ekonomik lebih besar dari
usaha dan kerja mereka. Jika hasil belum dapat terwujud, daya tawar
petani perlu ditingkatkan dengan memberi mereka kebebasan memilih
dengan siapa mereka mau bekerja sama untuk mengolah,
memperdagangkan, memasarkan, mendistribusikan, dan mengangkut
hasil pertanian ke lokasi konsumen dan pemakai.
Tanah di pedesaan digunakan bagi kehidupan sosial dan kehidupan
ekonomi. Kebutuhan sosial, seperti berkeluarga bersekolah berekreasi,
berolahraga, dan sebagainya, dilakukan di dalam kampung dan kegiatan
ekonomi seperti bertani, berkebun, berternak memelihara/menangkap
ikan, menebang kayu di hutan, dan sebagainya,umumnya di lakukan di
luar, walaupun ada kegitan-kegitan ekonomi yang dilakukan di dalam
kampung, seperti perindustrian, perdagangan, dan perusahaan jasa-jasa
lain. Jadi penggunaan tanah di wilayah pedesaan adalah untuk
perkampungan dalam rangka kegiatan sosial, untuk pertanian dalam
rangka kegiatan ekonomi. Dengan demikian kampung di pedesaan
merupakan tempat kediaman (domitory settlement) dan penduduk
kampung di wilayah pertanian dan wilayah perikanan umumnya bekerja
di luar kampung. 72
Perkembangan pada sektor pertanian dalam kerangka
persyaratan politik yang tidak dapat diganggu gugat bermuara pada
perencanaan modernisasi, yang tidak memungkinkan rakyat pedesaan
bekerja secara produktif, menciptakan daya beli dan membangun struktur
ekonomi lokal, baik industri maupun agraris.73
2. Hasil Pertanian Di Desa Malahayu Kec. Banjarharjo Kab. Brebes
Hasil pertanian Desa Malahyu pada tahun 2012, 2013 dan 2014.
Pada tahun 2012 mengalami penurunan hal ini dikarenakan terjangkit
hama penyakit. Maka dari itu para petani sangat mengeluh karena hasil
72 Johara T. Jayadinata, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan &
Wilayah (Bandung: ITB, 1992), 44
73
Dieter Senghaas, Tata Ekonomi Dunia dan Politik Pembangunan, (Jakarta : LP3ES,
1988), 233
43
taninya adalah harapan untuk menunjang kebutuhan tetapi ternyata malah
rugi dan untuk mengembaikan modal pun tidak bisa. Pada tahun 2013
mengalami penurunan yang sangat signifikan hal ini disebabkan oleh
hama penyakit yang sangat mematikan. Maka dari itu petani
menyayangkan hal ini terjadi karena pada tahun 2013 ini adalah panen
yang sangat benar-benar merosot karena hampir semua di beberapa
pemukiman sawah semuanya gagal panen. Alhasil yang harusnya
mendapatkan hasil panen pada tahun 2013 tidak mendapatkan hasil
panen yang ada mendapatkan beban karena telah banyak mengeluarkan
biaya. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan hal ini disebakan karena
semua masalah hama sudah teratasi dengan baik. Maka dari itu petani
merasa lega dengan apa yang di hasilkan pada tahun 2014. Untuk lebih
jelas perhatikanlah gambar di bawah ini:74
Sumber: Badan Pusat Statistik
74 Data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik, pada tanggal 21 Maret 2015.
0
5000
10000
15000
20000
25000
2011 2012 2013 2014
Padi
Jagung
44
Hasil Pertanian yang ada di Desa Malahayu antara lain sebagai
berikut:
a. Bawang Merah
Tanaman bawang merah ini berumur 2 bulan dan pemiliknya ialah
Bapak Harto dengan luas ½ hektar.75
Dengan ketentuan panen dalam satu
tahun ialah 4 kali panen. Hasil yang di dapatkan selama satu kali panen
4ton/panen dengan harga pasaran di masyarakat Rp.20.000 itu bila yang
basah. Berikut adalah biaya pemeliharaan yang di keluarkannya selama
satu tahun sebagai berikut:
Pemupukan Rp.1.500.000 x 4 = Rp.6.000.000
Obat-obatan Rp.3.000.000 x 4 = Rp.12.000.000
Benih 4kw dengan harga Rp.14.000.000
Membuat lahan Rp.4.000.000
Jadi pendapatan yang di dapatkan oleh Bapak Harto dalam satu tahun
ialah 4ton x Rp.20.000 = Rp.80.000.000- biaya-biaya dengan jumlah
Rp.36.000.000 = Rp.44.000.000
Harganya itu tidak stabil karena adanya permainan harga yang beredar di
masyarakat.
75 Wawancara dengan Bapak Harto di kediaman Bapak Harto, pada tanggal 16 Mei 2015
45
b. Jagung
Tanaman jagung ini berumur 2 bulan dan pemiliknya ialah Ibu
Sayip dengan luas 1 hektar.76
Dengan kententauan 2 kali panen dalam
satu tahun. Dengan perhitungan 1 kali panen 9kw. Jadi apabila 1 tahun
itungannya 1,8ton/panen. Berikut adalah biaya pemeliharaan yang di
keluarkannya selama satu tahun antara lain:
Pemupukan dilakukan 2 kali panen DS, garam Rp.800.000
Biaya pemeliharaan Rp.2.000.000
Benih Rp. 360.000
Pendapatan 1,8ton x 3000 = Rp.5.400.000 – RP.3.160.000 = Rp.
1.800.000 .
Jadi hasil yang di dapatkan Ibu Sayip selama satu tahun dalam mengolah
sawah sebesar Rp.1.800.000.
3. Tingkat Produktivitas Tanaman Pangan di Desa Malahayu
Tingkat produktivitas tanaman pangan di Desa Malahayu
Keacamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes, pada tahun 1945 masa
76 Wawancara dengan Ibu Sayip di kediaman Ibu Sayip, pada tanggal 12 Mei 2015
46
kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 1 yaitu Bapak Sastra
Midjaya maju pesat dan menjadi daerah percontohan pertanian
khususnya tanaman padi. Pada saat itu Desa Malahayu dijadikan pusat
kegiatan perekonomian untuk daerah sekitarnya. Pada kepemimpinan
Kepala Desa yang ke 2 yaitu Bapak Misastra produktivitas lahan
pertanian khususnya padi masih tetap menjadi hasil tanaman pangan
terbesar di daerah sekitarnya.77
Selanjutnya pada kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 3
Nyonya Rasti pada tahun 1979 tingakat produktivitas tanaman pangan
daerah Malahayu mengalami perubahan dari kepemimpinan yang
sebelumnya. Pada kepemimpinan Kepala Desa yang ke 4 yaitu Bapak
Sunanto tingkat produktivitas tanaman pangan tidak mengalami
perubahan yaitu stabil. Dan berikutnya pada kepemimpinan Kepala Desa
Malahayu yang ke 6 Bapak Sunardi sama seperti halnya kepemimpinan
Nyonya Rasti dan Bapak Sunanto tingkat produktivitasnya tidak ada
perubahan yang menonjol yakni sama halnya dengan kata lain stabil.
Kepemimpinan yang berikutnya adalah Bapak Rustamadji dan beliau
juga sekarang masih menjabat sebagai Kepala Desa Malahayu tingkat
produktivitas tanaman pangan di Desa Malahayu mengalami
penurunan.78
Tabel tingkat produktivitas tanaman pangan Desa Malahayu dari
masa ke masa.
No Jenis
tanaman
Masa Pemerintahan
Sastra
Midjaya
Misastra Rasti Sunanto Sunardi Rustamadji
1. Padi 556 1.668 4.585 4.585 4.532 1.972
2. Jagung 532 1.596 1.869 1.869 1.848 1.796
77 Hasil wawancara dengan warga Malahayu yaitu Ibu Carsih, pada tanggal 09 Maret
2015
78 Hasil wawancara dengan warga Malahayu, pada tanggal 09 Maret 2015
47
C. Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pertanian
Pemerintah pada umumnya mengimplikasikan kebijakan pertanian
dengan tujuan untuk mencapai tujuan tetentu. Tujuan tersebut bisa
melibatkan, kestabilan harga, kualitas produk, seleksi produk, penggunaan
lahan, hingga tenaga kerja sehingga tercapainya swasembada pangan.79
Swasembada pangan berarti kita mampu untuk mengadakan sendiri
kebutuhan pangan dengan bermacam-macam kegitan yang mengahasilkan
kebutuhan sesuai yang diperlukan masyarakat Indonesia dengan
kemampuan yang dimiliki dan pengetahuan yang lebih dapat menjalankan
kegitan ekonomi tersebut terutama di bidang kebutuhan pangan.
Pengertian swasembada pangan yang sesuai atau terpacu pada landasan
hukum yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1966 mengamatkan
pembangunan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, dan
pemerintah bersama masyarakat tentang tnggung jawab untuk
mewujudkan ketahanan pangan, serta menjelaskan konsep ketahanan
pangan, serta menjelaskan konsep ketahanan pangan. Pasal 1 Ayat 17,
konsep ketahanan pangan yang dianut Indonesia adalah bahwa
“Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga
(RT) yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau”. Undang-undang
tersebut telah dijabarkan dalam beberapa Peraturan Pemerintah (PP) antara
lain :
a. PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, mengatur
tentang ketahanan pangan yang mencakup aspek ketersediaan pangan
cadangan pangan, pengaenkaragaman pangan, pencegahaan dan