Top Banner
28 BAB III Pertanian dan Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan di Desa Malahayu A. Topografi Desa Malahayu 1. Sejarah Desa Malahayu Desa Malahayu adalah sebuah Desa yang keberadaanya sudah ada sejak jaman kerajaan sebelum Republik Indonesia ini berdiri. Pada jaman dahulu Desa Malahayu merupakan kawasan perhutanan yang di pinggiran terdapat sebuah wlilayah yang di tempati oleh beberapa orang disebut daerah Mandalayu. Sekitar tahun 1928 pemrintah Belanda yang pada waktu itu menajajah negara Indonesia berinisiatif membangun sebuah bendungan yang berfungsi untuk mengaliri sawah-sawah yang ada di daerah Mandalayu tersebut. 52 Dan dengan di bangunnya bend ungan tersebut maka semakin banyak orang-orang yang datang dan menetap di daerah tersebut karena perbedaan bahasa daerah yang tadinya daerah tersebut disebut Mandalayu akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Desa Malahayu 53 . Gambar 1 : Kantor Kepala Desa Malahayu 52 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015 53 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015
36

BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

May 07, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

28

BAB III

Pertanian dan Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Produktivitas

Pertanian Tanaman Pangan di Desa Malahayu

A. Topografi Desa Malahayu

1. Sejarah Desa Malahayu

Desa Malahayu adalah sebuah Desa yang keberadaanya sudah ada

sejak jaman kerajaan sebelum Republik Indonesia ini berdiri. Pada jaman

dahulu Desa Malahayu merupakan kawasan perhutanan yang di

pinggiran terdapat sebuah wlilayah yang di tempati oleh beberapa orang

disebut daerah Mandalayu. Sekitar tahun 1928 pemrintah Belanda yang

pada waktu itu menajajah negara Indonesia berinisiatif membangun

sebuah bendungan yang berfungsi untuk mengaliri sawah-sawah yang

ada di daerah Mandalayu tersebut.52

Dan dengan di bangunnya bend

ungan tersebut maka semakin banyak orang-orang yang datang dan

menetap di daerah tersebut karena perbedaan bahasa daerah yang

tadinya daerah tersebut disebut Mandalayu akhirnya lebih dikenal

dengan sebutan Desa Malahayu53

.

Gambar 1 : Kantor Kepala Desa Malahayu

52 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015

53

Data dari Bapak Ari Indrawan tentang sejarah Desa Malahayu di Kantor Kelurahaan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015

Page 2: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

29

Seiring dengan perkembangan jaman, Desa Malahayu juga

menjadi saksi sejarah datang Penjajahan Belanda kemudian Jepang sampai

akhirnya pada jaman Kemerdekaan . Adapun beberapa peristiwa penting

yang terjadi di Desa Malahayu baik peristiwa baik maupun buruk yang

menjadi bagian dari sejarah Desa Malahayu. Peristiwa baik yang terjadi

pada tahun 1928-1936 yakni adanya pembangunan Waduk Malahayu dan

diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjardja.54

Sedangkan

peristiwa buruknya Desa Malahayu masih di jajah oleh Belanda. Peritiwa

baik yang terjadi pada tahun 1945-1948 adalah Indonesia merdeka dan

terlepas dari penjajahan Hindia Belanda selama 350 tahun yang telah

membelenggu Indonesia begitu lamanya. Sedangkan peristiwa buruk yang

terjadi masyarakat desa sering mengungsi meninggalkan desa karena situasi

keamanan yang buruk. Peristiwa baik yang terjadi pada tahun 1955-1962

ialah masyarakat mulai menata hidupnya setelah terlepas dari penjajahan

Hindia Belanda. Seperti halnya masyarakat mulai membangun ekonomi

melalui sektor pertanian. Sedangkan peristiwa buruknya keamanan masih

rawan karena adanya peristiwa DI/TII.

1) Pimpinan Desa Malahayu

Keberadaan kepemimpinan Kepala Desa Malahayu berubah sesuai

dengan peraturan yang ada diantaranya kepemimpinan yang pernah

menjabat dan memimpin dari Kemerdekaan Republik Indonesia sampai

sekarang yaitu:55

Kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 1 yaitu di pimpin oleh

Bapak Sastra Midjaya. Periode kepemimpinan beliau yaitu pada tahun

1945-1963. Setelah kepemimpinan Bapak Misastra berakhir digantikan

oleh Bapak Misastra periode kepemimpinannya yaitu pada tahun 1963-

1979. Kepemimpinan Desa Malahayu yang ke 3 di pimpin oleh Ibu Rasti,

54 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

55 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

Page 3: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

30

periode kepemimpinan beliau pada tahun 1979-1984. Kepemimpinan

Kepala Desa Malahayu yang ke 5 yaitu dipimpin oleh Bapak Sunardi.

Periode kepimpinan beliau yaitu pada tahun 1991-2007. Setelah periode

kepemimpinan Bapak Sunardi berakhir digantikan oleh Bapak

Rustamadji. Periode kemimpinan Bapak Rustamadji ini pada tahun 2007-

2013 dan 2013- sekarang.56

2) Letak Demografi dan Geografis Desa

a. Letak dan Batas Desa

Desa Malahayu termasuk wilayah Kecamatan Banjarharjo

Kabupaten Brebes dengan luas wilayah 2.066 Ha. Dataran dengan

ketinggian rerata 40 m di atas permukaan laut. Secara administratif

wilayah Desa Malahayu dibatasi oleh:

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Banjarharjo, Parereja, dan

Cigadung (Kecamatan.Banjarharjo), sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Kertasari, Penanggapan dan Cipajang (Kecamatan.Banjarharjo),

sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Jawa Barat dan sebelah timur

berbatasan dengan Desa Cikuya (Kecamatan.Banjarharjo), Desa Cikeusal

Kidul (Kecamatan.Ketanggungan) 57

Secara visualisasi, wilayah administratif Desa Malahayu dapat

dilihat pada peta sebagai berikut:

56 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015

57 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Pimpinan Desa Malahayu, di Kantor Kelurahan

Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015

Page 4: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

31

Gambar 2 : Peta Desa Malahayu

Sumber: Data dari Pemerintah Desa

b. Hidrologi dan Klimatologi

Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah

Desa Malahayu membentuk pola Daerah Alirah Sungai (DAS) Ci

Kabuyutan. Tercatat beberapa sungai maupun Lebak yang terdapat di

Desa Malahayu , di antaranya:58

Sungai Ci Kabuyutan yang berbatasan dengan Desa Cikuya, Lebak

Dawolong yang membelah areal Pesawahan di Wilayah Timur

Malahayu, Sungai Koperan yang keluar dari Waduk Malahayu di

daerah Kracak dan yang terakhir ialah Lebak Ciheuleut yang membelah

sawah dan Pasiran di daerah Ciheuleut

58 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang letak geografis Desa Malahayu di Kantor

Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

Page 5: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

32

Selain itu, mata air utama yang dapat digunakan sebagai sumber

air bersih dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa

Malahayu diantaranya, yang pertama ialah air Waduk Malahayu

melewati saluran irigasi Gegerhalang untuk Pertanian, yang kedua mata

air yang terdapat di bantaran Sungai Kabuyutan, dan yang ketiga air

Cilanggoko yang terdapat di Dukuh Kanari. Ketiga sumber air inilah

yang di manfaatkan oleh masyarakat memenuhi kebutuhannya, seperti

untuk mandi, mencuci, dikonsumsi untuk minum dll.

c. Kependudukan

Jumlah Penduduk Desa Malahayu per Desember 2014 adalah Laki-

laki 7802 jiwa dan perempuan 7521 jiwa dengan jumlah keseluruhan

15323 jiwa.59

d. Mata Pencaharian

Mata pencaharian ini di bagi beberapa jenis pekerjaan diantaranya

sebagai berikut:

Mata Pencaharian Jumlah

Petani 1.606

Buruh Tani 955

Nelayan 108

Pengusaha 3

Buruh Industri 375

Buruh Bangunan 1.49

Pedagang 136

Supir 25

PNS 94

Pensiunan 122

Lain-lain 18

59 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayun di Kantor

Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

Page 6: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

33

Karena Desa Malahayu merupakan Desa Pertanian, maka sebagian

besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu

dapat dikelompokan dari yang terhitung sebagai keluarga sejahtera

berjumlah 1.034, prasejahtera berjumlah 349 dan yang miskin

berjumlah 301.60

e. Perumahan

Perumahan yang layak untuk di huni dengan jumlah 1.739 unit,

sedangan yang tidak layak huninya 275 unit.

f. Pendidikan

Mengingat pendidikan itu penting dan pendidikan pun bisa di sebut

sebagai kebutuhan primer. Maka dari itu berikut ini adalah beberapa

sekolah yang ada di Desa Malahayu ialah:

TK/PAUD/RA yang berjumlah 6, SD yang berjumlah 6, MI yang

berjumlah 1, SLTP yanf berjumlah 2, dan PKBM dengan jumlah 1.

Berikut ini adalah contoh beberapa sekolah yang berada di Desa

Malahayu:

Gambar 3: SD N Malahayu 06

60 Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dengan Sumber Laporan Monografi

Kecamatan Banjarharjo, tanggal 23 Maret 2015

Page 7: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

34

Pendidikan di tingkat SD yang ada di Desa Malahayu peneliti

mengambil sample SD N Malahayu 06. Di SD N Malahayu 06 ini

jumlah keseluruhan siswa 100 siswa dan yang drop out tidak ada.61

hal

ini adalah suatu pembuktian bahwa tingkat pendidikan di Desa

Malahayu ini sangat meingkat dari tahun sebelumnya. Karena dari dari

sebelumnya banyak sekali siswa yang putus sekolah di tengah jalan.

Memang alasan utamanya dulu itu karena benturan ekonomi tetapi

permasalahan ini teratasi sejak adanya Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) dan canangan Pemerintah tentang wajib belajar 12 tahun.

Dengan adanya bantuan dan canangan dari pemerintah mulai

terketuklah pintu hati pada masyarakat khususnya masyarakat di Desa

Malahayu. Bahwasannya pendidikan itu penting untuk penunjang masa

depannya kelak.

Gambar 4: SMP N 4 Banjarharjo

61 Hasil wawancara dengan Bapak Sawa, SPd di kediaman Bapak Sawa, SPd, Tanggal 05

Mei 2015

Page 8: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

35

Pendidikan dari tingkat SMP yang berada di Desa Malahayu ini

adalah SMP N 4 Banjarharjo. Di dirikan pada tahun 2005 yang terhitung

10 tahun lamanya. Di SMP N 4 Banjarharjo ini jumlah keseluruhan

siswa 340 dan siswa yang drop outnya berjumlah 2.62

Dengan jumlah

tersebut adalah suatu pembuktian bahwa pendidikan di Desa Malahayu

ini semakin meningkat di buktikan dengan siswa yang drop out ialah 2

siswa. Jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang sangat

mengikat, hampir setiap kelas ada saja siswa yang keluar. Maka dari itu

bisa disebut kepedulian masyarakat akan pendidikan meningkat. Karena

sebenarnya pendidikan itu penting untuk kehidupan ke depannya kelak.

g. Tempat Peribadatan

Gambar 5: Masjid Jami Al-Mabrur Desa Malahayu

62 Hasil wawancara dengan Bapak Komirin, A.md di SMP N 4 Banjarharjo, Tanggal 11

Mei 2015.

Page 9: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

36

Tempat peribadatan yang ada di Desa Malahayu ialah sebagai

berikut:

Masjid yang berjumlah 3, Mushola yang berjumlah 40, TPQ yang

berjumlah 2, dan Madrasah Diniyah 1.63

Salah satu masjid yang ada di

Desa Malahayu ialah Masjid Jami Al’Mabrur. Keberdaan mesjid ini

adalah selain untuk tempat ibadah melainkan sebagai tempat untuk

menambah wawasan religi. Kenapa dikayakan seperti itu karena di

Mesjid ini setiap hari di adakannya siraman rohani yang dilaksanakan

setelah solat berjamaah. Tingkat kerohanian masyaakt di Desa Malahayu

pun dari tahun ke tahun meningkat, hal ini di buktikan dengan adanya

tindakan/perbuatan dari para petani apabila mereka sedang bekerja di

sawah terdengar suara adzan berkumandang kerjannya pun berhenti dan

hendaknya bergegas untuk pulang. Pekerjaan yang tersisa di selesaikan di

hari berikutnya. Hal ini menyatakan bahwa masyarakat di Desa

Malahayu tingkat kerohaniannya meningkat.

h. Kesehatan

Gambar 6: Puskesmas Desa Malahayu

Sumber: Data dari Pemerintahaan Desa

63 Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayu di Kantor

Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

Page 10: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

37

Kesehatan bagi semua orang ini merupakan hal yang sangat

penting. Ingat saja istilah Mens Sana In Corpore Sano yang artinya jiwa

yang sehat dalam tubuh yang sehat maksudnyajika jiwa seseorang sehat,

maka tubuhnya kan sehat juga. Maka dari itu di Desa Malahayu pun

terdapat Puskesmas. Puskesmas Malahayu ini terletak di belakang

masjid. Puskesmas ini adalah sarana kesehatan untuk masyarakat Desa

Malahayu.64

keberadaan puskesmas ini bertujuan agar masyarakat Desa

Malahayu ini apabila terjakit penyakit bisa segera teratasi kareana kita

ketahui saja untuk periksa kesehatan saja harus ke daerah yang ada di

Kecamatan memang dekat tetapi apabila orang yang sakit itu tidak bisa

menunggu nanti karena harus di tangani dan dengan harga obat yang

murah tidak perlu ke dokter kita ketahui saja kedalanya adalah di

masalah keuangan. Kebanyakan kasus yang terjadi padahal terjangkit

penyakit yang begitu parah tetapi dengan keterbatasan ekonomi apalah

daya yang dilakukan melainkan berdoa saja. Dengan adanya puskesams

ini juga membantu para ibu-ibu yang memiliki anak-anak usia balita dan

batita karena setiap sebulan sekali diadakannya posyandu. Dan hal yang

lebih penting memberikan arahan tentang pentingnya kesehatan kepada

masyarakat Desa Malahayu yang dulunya masyarakat ini mandi, mencuci

dan kegiatan lain-lainnya itu dilakukan di kali. Sekarang sudah sangat

berkurang dan bisa disebut sudah tidak ada karena kebanyakan

masyarakat sekarang inisiatif membuat sumur sendiri

2. Potensi Desa Malahayu

Waduk Malahayu

Waduk Malahayu berada di Desa Malahayu, Kecamatan

Banjarharjo, KabupatenBrebes dan berjarak sekitar 12 Km selatan Kota

Kecamatan Tanjung (Brebes-Cirebon). Tempat itu merupakan objek

wisata air dengan panorama alam yang memukau, ditambah beberapa

pulau kecil ditengah waduk. Selain menjadi favorit para pemancing.

64

Data dari Bapak Ari Indrawan tentang Kependudukan Desa Malahayu di Kantor

Kelurahaan Desa Malahayu, Tanggal 14 Maret 2015.

Page 11: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

38

Waduk Malahayu juga dilengkapi Bumi Perkemahan.65

Waduk Malahayu

ini mengaliri 55 hektar sawah yang ada di Desa Malahayu, dan Waduk

Malahayu pun di jadikan penghidupan bagi para petani karena kebanyakan

sawah yang d alirinya bersumbernya dari Waduk Malahayu. Waduk

Malahayu pun menjadi supply apabila musim kemarau datang. Untuk

bendungan-bendungan yang ada di sekitar daerah Malahayu seperti

Bendungan Nambo, Bendungan Cisadap, dan Benndungan Cibendung66

.

Gambar 7 : Waduk Malahayu

Sumber: Data dari Pemerintah Desa

B. Keadaan Pertanian di Desa Malahayu

Luas pertanian di Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo

Kabupaten Brebes secara keseluruhan adalah 1996 hektar. Diantaranya

adalah

65 Syamsul Lutfi dkk, Panduan Wisata Jawa Tengah, (Semarang:Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah), 96

66 Data yang diperoleh Bapak Tisna tentang Waduk Malahayu mengaliri areal

persawahan di Desa Malahayu di Kantor Dinas Pengairan Kecamatan Banjarharjo Kabupaten

Brebes, Tgl 7 April 2015

Page 12: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

39

Sawah Cikoneng yang jenis sawahnya ialah sawah tadah hujan yang

memiliki luas 415 hektar dengan hasil di peroleh secara keseluruhan

setiap panennya sebesar 2.224ton. Sawah Gede yang memilki luas 50

hektar hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap panen sebesar

270ton, sawah gede ini adalah jenis sawah teknis. Sawah Kepekloncer

dengan luas 375 hektar hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap

panennya ini sebesar 300ton, jenis sawah di kepekloncer ini ialah sawah

tadah hujan. Sawah Dawolong ialah jenis sawah tadah hujan yang

memilki luas 276 hektar dengan hasil yang diperoleh secara

keseluruhan setiap panennya sebesar 220ton.67

Sawah Pamahan ialah

sawah dengan jenis sawah tadah hujan yang memilki luas 375 hektar

dengan hasil yang diperoleh secara keseluruhan setiap panennya sebesar

300ton. Sawah Ciheuleut adalah jenis sawah tadah hujan yang memilki

luas 76 hektar dengan hasil hasil yang diperoleh secara keseuruhan

setiap panennya 60ton. Sawah Cigentong ialah jenis sawah tadah hujan

yang memilki luas 420 hektar dengan hasil yang diperoleh setiap

panennya sebesar 336ton. Sawah Palatar adalah jenis sawah teknis yang

memilki luas 9 hektar dengan hasil yang diperoleh setiap panennya

sebesar 486ton.68

1. Perkembangan Pertanian Di Desa Malahayu Kec. Banjarharjo

Kab. Brebes

Penunjang perkembangan kegiatan pertanian di Desa Malahayu

Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes digulirkannya dana PUAP

(Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan) tahun 2011 sebesar

100juta, dengan tempo 4 bulanan yaitu yarnen (bayar panen). Dengan

ketentuan modal kembali dengan jasa 2% dari pinjaman dan

67

Wawancara dengan Bapak Ari Indrawan selaku Aparat Desa Malahayu di kediaman

Bapak Ari Indrawan, 27 Maret 2015

68

Wawancara dengan Bapak Ari Indrawan selaku Aparat Desa Malahayu di kediaman

Bapak Ari Indrawan, 27 Maret 2015

Page 13: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

40

administrasi materai. Pengguna modal PUAP sekitar 126 orang yang

terdiri dari 8 kelompok tani diantaranya:

a. Poktan Cikoneng

b. Poktan Sawah Gede

c. Poktan Kepekloncer

d. Poktan Dawolong

e. Poktan Pamahan

f. Poktan Ciheuleut

g. Poktan Cigentong

h. Poktan Palatar

Kriteria pinjaman modal dimulai dari Rp.500.000, Rp.1.000.000, dan

Rp. 2.000.000. Maksimal pinjaman modal ialah Rp. 2.000.000. Maka

dari itu di bentuk GAPOKTAN.69

Gambar 8: Plang GAPOKTAN Desa Malahayu

Pada saat ini petani perlu menghadapi kenyataan bahwa kegiatan

pertanian sering kali dijalankan di lokasi yang makin jauh dari pusat-

69 Wawancara dengan Bapak Tjasman Selaku Ketua Gapoktan Malahayu di Kediaman

Bapak Tajsaman, Tanggal 17 Maret 2015.

Page 14: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

41

pusat permukiman dan membutuhkan lahan pertanian yang makin luas,

sehingga keberhasilan kegiatan pertanian bukan hanya ditentukan oleh

tersedianya lahan subur, iklim yang sesuai, bibit unggul, pupuk yang

mencukupi, dan petani yang bekerja keras, melainkan juga oleh

kemampuan membawa hasil pertanian itu dengan efektif dan efisien ke

tempat pemakainya. Kini kita juga melihat perdagangan hasil pertanian

sudah mendunia. Sekarang semakin banyak hasil pertanian yang harus

diangkut dari negara yang satu ke negara lain.70

Dalam kondisi seperti

ini, keberhasilan usaha pertanian bukan hanya ditentukan oleh

keberhasilan petani menghasilkan produk-produk pertanian dalam

jumlah besar dengan harga murah, melainkan juga akan makin

ditentukan oleh keberhasilan kegiatan usaha pasca panen (pengolahan,

perdagangan, pemasaran, distribusi, dan logistik hasil pertanian).

Memperhatikan apa yang terjadi di Indonesia kita patut khawatir karena

petani Indonesia pada umumnya hanya terlibat dalam kegiatan cocok

tanam.71

Petani Indonesia hampir sepenuhnya bergantung pada orang

lain dalam segi kegiatan usaha pacsapanen, baik pada skala nasional,

regional, maupun lokal. Keadaan ini diperkirakan yang menyebabkan

petani Indonesia belum sepenuhnya memperoleh manfaat yang

maksimal dari kerja usaha mereka karena kebergantungan yang besar

kepada pelaku kegiatan usaha pascapanen akan mengurangi daya tawar

petani. Sebaliknya banyak pihak yang menguasai kegiatan usaha

pascapanen memperoleh manfaat ekonomik yang besar dari usaha ini,

lebih-lebih jika usaha mereka memiliki ruang lingkup global.

Kenyataan itu perlu lebih diperhatikan oleh perumus kebijakan pada

bidang pertanian di masa depan. Petani Indonesia perlu diberi peluang

lebih besar untuk ikut langsung terlibat dalam kegiatan usaha

70 Frans Mardi Hartanto, Paradigma Baru Manajemen Indonesia, (Bandung: Penerbit

Mizan: 2009), 17

71

Frans Mardi Hartanto, Paradigma Baru Manajemen Indonesia, (Bandung: Penerbit

Mizan: 2009), 9

Page 15: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

42

pascapanen di tingkat lokal sampai dengan yang memiliki cakupan

global, agar dapat memperoleh manfaat ekonomik lebih besar dari

usaha dan kerja mereka. Jika hasil belum dapat terwujud, daya tawar

petani perlu ditingkatkan dengan memberi mereka kebebasan memilih

dengan siapa mereka mau bekerja sama untuk mengolah,

memperdagangkan, memasarkan, mendistribusikan, dan mengangkut

hasil pertanian ke lokasi konsumen dan pemakai.

Tanah di pedesaan digunakan bagi kehidupan sosial dan kehidupan

ekonomi. Kebutuhan sosial, seperti berkeluarga bersekolah berekreasi,

berolahraga, dan sebagainya, dilakukan di dalam kampung dan kegiatan

ekonomi seperti bertani, berkebun, berternak memelihara/menangkap

ikan, menebang kayu di hutan, dan sebagainya,umumnya di lakukan di

luar, walaupun ada kegitan-kegitan ekonomi yang dilakukan di dalam

kampung, seperti perindustrian, perdagangan, dan perusahaan jasa-jasa

lain. Jadi penggunaan tanah di wilayah pedesaan adalah untuk

perkampungan dalam rangka kegiatan sosial, untuk pertanian dalam

rangka kegiatan ekonomi. Dengan demikian kampung di pedesaan

merupakan tempat kediaman (domitory settlement) dan penduduk

kampung di wilayah pertanian dan wilayah perikanan umumnya bekerja

di luar kampung. 72

Perkembangan pada sektor pertanian dalam kerangka

persyaratan politik yang tidak dapat diganggu gugat bermuara pada

perencanaan modernisasi, yang tidak memungkinkan rakyat pedesaan

bekerja secara produktif, menciptakan daya beli dan membangun struktur

ekonomi lokal, baik industri maupun agraris.73

2. Hasil Pertanian Di Desa Malahayu Kec. Banjarharjo Kab. Brebes

Hasil pertanian Desa Malahyu pada tahun 2012, 2013 dan 2014.

Pada tahun 2012 mengalami penurunan hal ini dikarenakan terjangkit

hama penyakit. Maka dari itu para petani sangat mengeluh karena hasil

72 Johara T. Jayadinata, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan &

Wilayah (Bandung: ITB, 1992), 44

73

Dieter Senghaas, Tata Ekonomi Dunia dan Politik Pembangunan, (Jakarta : LP3ES,

1988), 233

Page 16: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

43

taninya adalah harapan untuk menunjang kebutuhan tetapi ternyata malah

rugi dan untuk mengembaikan modal pun tidak bisa. Pada tahun 2013

mengalami penurunan yang sangat signifikan hal ini disebabkan oleh

hama penyakit yang sangat mematikan. Maka dari itu petani

menyayangkan hal ini terjadi karena pada tahun 2013 ini adalah panen

yang sangat benar-benar merosot karena hampir semua di beberapa

pemukiman sawah semuanya gagal panen. Alhasil yang harusnya

mendapatkan hasil panen pada tahun 2013 tidak mendapatkan hasil

panen yang ada mendapatkan beban karena telah banyak mengeluarkan

biaya. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan hal ini disebakan karena

semua masalah hama sudah teratasi dengan baik. Maka dari itu petani

merasa lega dengan apa yang di hasilkan pada tahun 2014. Untuk lebih

jelas perhatikanlah gambar di bawah ini:74

Sumber: Badan Pusat Statistik

74 Data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik, pada tanggal 21 Maret 2015.

0

5000

10000

15000

20000

25000

2011 2012 2013 2014

Padi

Jagung

Page 17: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

44

Hasil Pertanian yang ada di Desa Malahayu antara lain sebagai

berikut:

a. Bawang Merah

Tanaman bawang merah ini berumur 2 bulan dan pemiliknya ialah

Bapak Harto dengan luas ½ hektar.75

Dengan ketentuan panen dalam satu

tahun ialah 4 kali panen. Hasil yang di dapatkan selama satu kali panen

4ton/panen dengan harga pasaran di masyarakat Rp.20.000 itu bila yang

basah. Berikut adalah biaya pemeliharaan yang di keluarkannya selama

satu tahun sebagai berikut:

Pemupukan Rp.1.500.000 x 4 = Rp.6.000.000

Obat-obatan Rp.3.000.000 x 4 = Rp.12.000.000

Benih 4kw dengan harga Rp.14.000.000

Membuat lahan Rp.4.000.000

Jadi pendapatan yang di dapatkan oleh Bapak Harto dalam satu tahun

ialah 4ton x Rp.20.000 = Rp.80.000.000- biaya-biaya dengan jumlah

Rp.36.000.000 = Rp.44.000.000

Harganya itu tidak stabil karena adanya permainan harga yang beredar di

masyarakat.

75 Wawancara dengan Bapak Harto di kediaman Bapak Harto, pada tanggal 16 Mei 2015

Page 18: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

45

b. Jagung

Tanaman jagung ini berumur 2 bulan dan pemiliknya ialah Ibu

Sayip dengan luas 1 hektar.76

Dengan kententauan 2 kali panen dalam

satu tahun. Dengan perhitungan 1 kali panen 9kw. Jadi apabila 1 tahun

itungannya 1,8ton/panen. Berikut adalah biaya pemeliharaan yang di

keluarkannya selama satu tahun antara lain:

Pemupukan dilakukan 2 kali panen DS, garam Rp.800.000

Biaya pemeliharaan Rp.2.000.000

Benih Rp. 360.000

Pendapatan 1,8ton x 3000 = Rp.5.400.000 – RP.3.160.000 = Rp.

1.800.000 .

Jadi hasil yang di dapatkan Ibu Sayip selama satu tahun dalam mengolah

sawah sebesar Rp.1.800.000.

3. Tingkat Produktivitas Tanaman Pangan di Desa Malahayu

Tingkat produktivitas tanaman pangan di Desa Malahayu

Keacamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes, pada tahun 1945 masa

76 Wawancara dengan Ibu Sayip di kediaman Ibu Sayip, pada tanggal 12 Mei 2015

Page 19: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

46

kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 1 yaitu Bapak Sastra

Midjaya maju pesat dan menjadi daerah percontohan pertanian

khususnya tanaman padi. Pada saat itu Desa Malahayu dijadikan pusat

kegiatan perekonomian untuk daerah sekitarnya. Pada kepemimpinan

Kepala Desa yang ke 2 yaitu Bapak Misastra produktivitas lahan

pertanian khususnya padi masih tetap menjadi hasil tanaman pangan

terbesar di daerah sekitarnya.77

Selanjutnya pada kepemimpinan Kepala Desa Malahayu yang ke 3

Nyonya Rasti pada tahun 1979 tingakat produktivitas tanaman pangan

daerah Malahayu mengalami perubahan dari kepemimpinan yang

sebelumnya. Pada kepemimpinan Kepala Desa yang ke 4 yaitu Bapak

Sunanto tingkat produktivitas tanaman pangan tidak mengalami

perubahan yaitu stabil. Dan berikutnya pada kepemimpinan Kepala Desa

Malahayu yang ke 6 Bapak Sunardi sama seperti halnya kepemimpinan

Nyonya Rasti dan Bapak Sunanto tingkat produktivitasnya tidak ada

perubahan yang menonjol yakni sama halnya dengan kata lain stabil.

Kepemimpinan yang berikutnya adalah Bapak Rustamadji dan beliau

juga sekarang masih menjabat sebagai Kepala Desa Malahayu tingkat

produktivitas tanaman pangan di Desa Malahayu mengalami

penurunan.78

Tabel tingkat produktivitas tanaman pangan Desa Malahayu dari

masa ke masa.

No Jenis

tanaman

Masa Pemerintahan

Sastra

Midjaya

Misastra Rasti Sunanto Sunardi Rustamadji

1. Padi 556 1.668 4.585 4.585 4.532 1.972

2. Jagung 532 1.596 1.869 1.869 1.848 1.796

77 Hasil wawancara dengan warga Malahayu yaitu Ibu Carsih, pada tanggal 09 Maret

2015

78 Hasil wawancara dengan warga Malahayu, pada tanggal 09 Maret 2015

Page 20: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

47

C. Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pertanian

Pemerintah pada umumnya mengimplikasikan kebijakan pertanian

dengan tujuan untuk mencapai tujuan tetentu. Tujuan tersebut bisa

melibatkan, kestabilan harga, kualitas produk, seleksi produk, penggunaan

lahan, hingga tenaga kerja sehingga tercapainya swasembada pangan.79

Swasembada pangan berarti kita mampu untuk mengadakan sendiri

kebutuhan pangan dengan bermacam-macam kegitan yang mengahasilkan

kebutuhan sesuai yang diperlukan masyarakat Indonesia dengan

kemampuan yang dimiliki dan pengetahuan yang lebih dapat menjalankan

kegitan ekonomi tersebut terutama di bidang kebutuhan pangan.

Pengertian swasembada pangan yang sesuai atau terpacu pada landasan

hukum yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1966 mengamatkan

pembangunan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, dan

pemerintah bersama masyarakat tentang tnggung jawab untuk

mewujudkan ketahanan pangan, serta menjelaskan konsep ketahanan

pangan, serta menjelaskan konsep ketahanan pangan. Pasal 1 Ayat 17,

konsep ketahanan pangan yang dianut Indonesia adalah bahwa

“Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga

(RT) yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah

maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau”. Undang-undang

tersebut telah dijabarkan dalam beberapa Peraturan Pemerintah (PP) antara

lain :

a. PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, mengatur

tentang ketahanan pangan yang mencakup aspek ketersediaan pangan

cadangan pangan, pengaenkaragaman pangan, pencegahaan dan

79 http://latifahrabbani 3103.wordpress.com/2014/06/27kebijakan-swasembada-pangan/,

diakses pada hari sabtu, tgl 14 Maret 2015, pukul 10.45

Page 21: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

36

penanggulangan masalah pangan, peran pemerintah pusat dan daerah

serta masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia dan kerjasama

internasional.

b. PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, yang

mengatur pembinaan dan pengawasaan di bidang label dan iklan

pangan dalam rangka menciptakaan perdagangan pangan yang jujur

dan tanggungjawab.

c. PP Nomor 28 Tahun 2004 yang mengatur keamanan, mutu dan

gizi pangan, pemasukan dan pengeluaran pangan ke wilayah

Indonesia, pengwasaan dan pembinaan serta peran masyarakat

mengenai hal-hal di bidang mutu dan gizi pangan.

Kebijakan Pemerintah dalam memenuhi swasembada pangan di

Indonesia pemerintah melakukan kebijakan. Kebijakan yang

memungkinkan untuk Indonesia menjadi negara Ekspor kembali seperti

pada tahun 1970-an silam. Kebijakan pemerintah mencapai swasembada

pangan ini sudah dilaksanakan sejak orde baru. Di masa orde baru,

program pengembangan insfrastruktur begitu intensif seperti

pembangunan irigasi, waduk dan bendungan. Program lainnya yang

dijalankan seperti kredit untuk tani subsidi pupuk, benih dan lain-lain.

Hal ini juga didukung dengan program transmigrasi serta pemanfaatan

lahan tidur yang disulap sebagai lahan pertanian. 80

Pada era reformasi sekarang ini, pembangunan pertanian terbawa

arus eforia dan warna sosial politik. Ada kecenderungan pemerintah di

bidang swasembada pangan mulai terabaikan. Disamping itu ada indikasi

karena hiruk pikuknya kebijakan desentralisasi hingga program

swasembada pangan pangan justru terabaikan. Isu-isu lainnya juga

membuat kebikajkan tidak optimal, karena alasan partisipasi rakyat serta

mekanisme pasar sudah berjalan, artinya petani sudah menyadari mana

komoditas yang menguntungkan maka mereka akan menanamnya. Ada

80 http://latifahrabbani 3103.wordpress.com/2014/06/27kebijakan-swasembada-pangan/,

diakses pada hari sabtu, tgl 14 Maret 2015, pukul 10.45

Page 22: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

37

permintaan tinggi maka mereka secara otomatis akan memenuhi supply-

nya. Tetapi kenyaataannya berbeda, petani Indonesia masih perlu

dibimbing yang sejalan dengan program pemerintah.

Dalam surat Fusilat ayat 41 menerangkan tentang sumber-sumber

daya yang ada di bumi harus di nikmati oleh semua orang, adalah sebagai

berikut:81

Artinya:”Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang

kokoh di atasnya. Dia memberkahinyadan Dia menentukan

padanya kadar makanan-makanan (penghuni)Nya dalam empat

masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban bagi orang-orang yang

bertanya”.82

(Q.S, Fusilat:40)

Dalam surat Al-Baqarah ayat 265 menerangkan tentang sebuah

pengertian dan cara manusia untuk bercocok tanam pertanian, untuk

kehidupannya, untuk makan sebagai melengkapi kebutuhan jasmaninya,

dengan protein, vitamin, karbohidrat, lemak, gizi dan sebagainya yang

semuanya ada pada tumbuhan, maka dari itu Allah menurunkan

segudang ilmu pertanian melalui ayatnya, adalah sebagai berikut:83

81 QS. Fusilat ayat 41

82

Terjemah QS. Fusilat ayat 41 yang berisikan menerangkan tentang sumber-sumber

daya yang ada di bumi harus di nikmati oleh semua orang

83

QS. Al-Baqarah ayat 265

Page 23: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

38

Artinya:”Dan perumpamaan orang-orang membelanjakan

hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa

mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di daratan tinggi yang

disirami oleh hujam lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua

kali lipat. Jika hujan tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun

memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”84

(QS.Al-Baqarah : 265)

Tanah di pedesaan digunakan bagi kehidupan sosial dan kehidupan

ekonomi. Kebutuhan sosial, seperti berkeluarga bersekolah berekreasi,

berolahraga, dan sebagainya, dilakukan di dalam kampung dan kegiatan

ekonomi seperti bertani,berkebun,berternak memelihara/menangkap

ikan, menebang kayu di hutan, dan sebagainya,umumnya di lakukan di

luar, walawpun ada kegitan-kegitan ekonomi yang dilakukan di dalam

kampung, seperti perindustrian, perdagangan, dan perusahaan jasa-jasa

lain. Jadi penggunaan tanah di wilayah pedesaan adalah untuk

perkampungan dalam rangka kegiatan sosial, untuk pertanian dalam

rangka kegiatan ekonomi. Dengan demikian kampung di pedesaan

merupakan tempat kediaman (domitory settlement) dan penduduk

kampung di wilayah pertanian dan wilayah perikanan umumnya bekerja

84 Terjemah QS. Al-Baqarah ayat 265 yang berisikan menerangkan tentang menerangkan

tentang sebuah pengertian dan cara manusia untuk bercocok tanam pertanian

Page 24: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

39

di luar kampung. 85

Perkembangan pada sektor pertanian dalam

kerangka persyaratan politik yang tidak dapat diganggu gugat bermuara

pada perencanaan modernisasi, yang tidak memungkinkan rakyat

pedesaan bekerja secara produktif, menciptakan daya beli dan

membangun struktur ekonomi lokal, baik industri maupun agraris.86

Terkait dengan penelitian penulis yang bermaksud untuk mengetahui

sejauh mana peran pemerintah setempat dalam meningkatkan

produktivitas pertanian tanaman pangan di Desa Malahayu agar dapat

mencapai tujuan swasembada pangan 2015. Penulis terlebih dahulu

membahas tentang beberapa terkait sejarah Desa Malahayu, pimpinan

Desa Malahayu, letak geografis, jumlah penduduk, mata penceharian ,

dan potensi di Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo Kabupaten

Brebes. Terkait dengan data yang di peroleh adalah sebagai berikut:

D. Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Tanaman Pangan di Desa Malahayu

a. Peran Pemerintah Pusat

Peran Pemerintah terkait dengan target peningkatan mutu pertanian di

Indonesia menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan negara

Indonesia, bagaimna tidak beras menjadi salah satu produk yang sangat

penting. Ini dikarenakan beras menjadi produk yang termasuk

padasembulan bahan pokok. Banyak hal yang mempengaruhi proses

meningkatkan produksi padi mulai dari penggunaan bibit unggul,

pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama

dan lain sebagainya. Tetapi para petani menyayangkan karena masih

banyak kendala dalam mengelola sawah mareka. Kenadalnya di

anataranya susahnya dalam mencari pupuk, benih dll. Maka dari

85 Johara T. Jayadinata, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan &

Wilayah (Bandung: ITB, 1992), 44

86

Dieter Senghaas, Tata Ekonomi Dunia dan Politik Pembangunan, (Jakarta : LP3ES,

1988), 233

Page 25: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

40

pemerintah mencanangkan beberapa program yang terkait dengan

peningkatan mutu pertanian dianatarnya sebagai berikut:

a. Membangun jaringan irigasi hektar

b. Merehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi

c. Membangun 115 ribu hektar jaringan tata air tambak.

d. Pengembangan ekonomi maritime dan kelautan.

e. Membangun 49 waduk baru.

f. Membagikan pupuk dan benih secara gratis kepada para petani

terutama di sentra-sentra produksi padi, jangung, kedelai.

Bahkan pemerintah juga membagikan 1000 hand traktor, cobine

hanvestor dan alat penanaman padi jajar legowo kepada para petani.

Pemerintah juga menyiapkan anggran Rp.16,9 triliun yang merupakan

dan pengalihan subsidi BBM.

b. Peran Pemerintah Daerah

Peran Pemerintah Daerah terkait dengan swasembada pangan antara

lain sebagai berikut:

1. Anggaran yang berasal dari APBD 1 (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah) sebagai berikut:

a. Pelaksanaan saluran sistem gorong-gorong sepanjang 175 meter.

2. Anggaran yang berasal dari APBD 2 ( Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah) sebagai berikut:87

a. Traktor 2 buah.

b. Bibit padi varitas unggul situbagendit.

c. Bibit jagung bizi 16.

d. Saluran irigasi tersier sepanjang 650 meter.

e. Pompanisasi 4 buah.

3. Peran Pemerintah Desa

Berdasarkan fakta dan data yanng sudah dibahas diatas maka

pemerintah mengadakan program yang berkaitan dengan peningkatan

87 Hasil wawancara dengan Bapak Tjasman selaku Ketua Gapoktam Malahayu, di

kediaman Bapak Tajasman , pada tanggal 17 Maret 2015

Page 26: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

41

produktivitas tanaman pangan di Desa Malahayu. Program tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kembali produktivitas yang saat ini

mengalami penurunan karena berbagai faktor. Terkait dengan penelitian

penulis yang bermaksud untuk mengetahui sejauh mana peran

pemerintah setempat dalam meningkatkan produktivitas pertanian

tanaman pangan di Desa Malahayu agar dapat mencapai tujuan

swasembada pangan 2015. Maka penulis menemukan program-program

pemerintah yang saat ini sedang dilaksanakan. Adapun program tersebut

adalah:

1) Sistem tanam jajar legowo

Yang dimaksud dengan sistem jajar legowo adalah penanaman padi

untuk meningkatkan populasi tanaman yang seolah-olah ditanaman

padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman

berada di pinggir. Berdasarkan pengalaman, padi yang berada di

pinggir akan memghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas

dari gabah lebih baik, ini disebabkan tanaman padi di pinggir akan

mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya

sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses

meningkatkan produksi gabah.88

Manfaat sistem tanam jajar legowo:

a. Menambahnya jumlah tanaman padi.

b. Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara keseluruhan.

c. Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya

tanaman di pinggir.

d. Dapat mengurangai tingakt serangan hama tanaman padi .

e. Dapat menghemat pupuk karena yang di pupuk hanya bagian

dalam baris tanaman saja.

Kelemahan sistem jajar legowo:

88 Hasil wawancara dengan Bapak Tjasman selaku Ketua Gapoktan Malahayu, di

kediaman Bapak Tjasman, pada tanggal 17 Maret 2015.

Page 27: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

42

a. Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu

yang lebih lama pada saat melakukan proses pananaman padi.

b. Menbutuhkan benih yang lebih banyak, hal ini disebabkan

semakin banyak populasi tanaman padi.

c. Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo,

maka akan lebih banyak di tumbuhi rumput.

Gambar 9: Contoh penanaman padi sistem jajar legowo

2) Pelaksanaan sekolah lapangan pertanian terpadu.

Yang dimaksud dengan pelaksanaan sekolah lapangan pertanian

terpadu ini ialah adanya penyuluhan berkala dari Dinas Pertanian

yang di mulai dari pemilihan benih, masa pemupukan, pengairan,

saat pengobatan, cara pengolahaan, pemeliharaan tanaman sampai

kemudian masa panen. Dengan tujuan untuk meningkatan mutu dan

hasil panen dari tanaman padi tersebut. Pelaksanaan sekolah

Page 28: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

43

lapangan pertanian terpadu ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali

setelah masa panen.89

3) Penyaluran bibit varitas unggul dan pupuk

Yang dimaksud dengan penyaluran bibit varitas unggul ialah

pemberian bibit tanaman padi dan pupuk yang memiliki kualitas

bagus dan dengan harga yang terjangkau yang bisa dibeli oleh

petani.

Gambar 10: Pupuk bantuan Pemerintah

Pupuk bantuan dari pemerintah ini terdiri dari beberapa jenis

diantaranya:

a. Pupuk NPK Phonska

Yang memiliki fungsi: untuk menyuburkan dan memperbanyak

bunga.

Kandungan Pupuk NPK Phonska antara lain:

N (Nitrogen) : 15%

P2O5 (Fosfat) : 15%

89 Hasil wawancara dengan Ketua Gapoktan Malahayu yaitu Bapak Tjasman, pada

tanggal 17 Maret 2015

Page 29: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

44

K2O (Kalium) : 15%

S (Sulfur) : 10%

b. Sp36 (DS)

Yang memilki fungsi : untuk menyuburkan tanah tetapi apabila

jenis tanahnya lempung harus di perbanyak Sp36.

Kandungan Sp36 antara lain:

P2O5 (Fosfat) : 36%

S (Sulfur): 5%

c. Pupuk Urea

Yang memilki fungsi: untuk menyuburkan

Kandungan pupuk urea anatara lain:

Nitrogen 46%

Semua pupuk itu memang fungsinya sama untuk menyuburkan

tetapi setiap pupuk memiliki kualitas masing-masing. Seperti halnya

pupuk jenis KCL dan mutiara memiliki fungsi sama tetapi kualitasnya

lebih bagus dibanding pupuk-pupuk yang lain. 90

4) Pengairan irigasi yang tidak berlebihan yang bertujuan untuk

meningkatkan produktifitas guna mempersiapkan penanaman

tanaman pangan.

Yang dimaksud hal ini adalah adanya pemanfaatan bendungan yang

memang berfungsi untuk mengairi sawah ketika musim kemarau

tiba. 91

5) Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan di bawah naungan BBWS

Cirebon ini dibentuklah KWT (kreatif wanita tani). KWT ini

memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang di 5 dusun di Desa

Malahayu diantaranya Dusun maibah, blok 2, pari, blok 4 dan anjun

dengan menanam tanaman sebagai berikut:

90 Hasil wawancara dengan Ibu Suhermi , Spd selaku pemilik warung distributor pupuk

pemerintah di kediaman Ibu Suhermi, Spd, tanggal 05 Mei 2015

91 Hasil wawancara dengan Bapak Tjasman selaku Ketua Gapoktan Malahayu, di

kediaman Bapak Tjasman, pada tanggal 17 Maret 2015

Page 30: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

45

Gambar 11: Pohon Jambu Kelutuk

Kebun jambu kelutuk milik Bapak Ir.Yoyo Sudaryo ini dengan luas

1750 meter. Dengan jumlah 100 pohon dan mulai berbuah usia pohon 1

tahun. Hasil panen 2 musim panen dalam 3 hari sekali menghasilkan 1

kwintal. Jadi dalam satu tahun menghasilkan 10 ton/panen. Pendapatan

10ton x Rp.4000 = Rp.40.000.000. Berikut adalah biaya pemeliharaan

jambu kelutuk antara lain:

Pemupukan 4 bulan sekali Rp.1200.000

Obat-obatan dalam 1 musim Rp.250.000 x 2 = Rp.500.000

Biaya pemeliharaan Rp.250.000x12 = Rp.4.000.000

Jadi pendapatan dalam satu tahun yang di dapatkan oleh Bapak Ir.Yoyo

Sudaryo ialah Rp. 34.300.000.92

92 Hasil wawancara dengan Bapak Ir.Yoyo Sudaryo di kediaman Ir.Yoyo Sudaryo,

Tanggal 09 Mei 2015.

Page 31: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

46

Gambar 12: Tanaman jahe gaje

Jahe gaje

Gambar 13: Pohon Kelengkeng

Page 32: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

47

Gambar 14: Pohon jeruk bali

Ga

Tanaman tersebut pada saat ini baru masuk tahap penanaman dan

disaat tanaman tersebut berbuah maka pngurus KWT akan

menyalurkannya ke pusat kegiatan ekonomi (pasar) daerah terbut.

Sehingga hasilnya nanti dapat meningkatkan pendapatan seluruh anggota

KWT.

E. Strategi Pemerintah Dalam Rangka Meningkatkan Swasembada

Pangan Sektor Pertanian yaitu:

a. Membenahi saluran irigasi sekunder dan tersier dengan dana dari Dinas

Pertanian/BBWS.93

Yang dimaksud irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air

untuk menujung pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air

permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi rawa.

93 Hasil wawancara dengan Bapak Tjasman selaku Ketua Gapoktan Malahayu, di

kediaman Bapak Tjasman, pada tanggal 17 Maret 2015

Page 33: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

48

Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan

tempatmediapertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila air,

baik bertindak sebagai pelaku (subjek atau air sebagai media (objek).

Fungsi irigasi :

a. Memasok kebutuhan air tanaman

b. Melunakan lapis keras pada saat pengolahaan tanah

Tujuan irigasi

Irigasi bertujuan untuk membantu petani dalam mengolah lahan

pertaniannya terutama bagi para petani di pedesaan yang sering

kekurangan air

1. Meningkatkan produksi pangan beras.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi.

3. Meningkatkan intensitas tanam.

4. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam

pembangunan jaringan irigasi pedesaan.

Manfaat irigasi

Irigasi sangat bermanfaat bagi pertania, terutama di pedesaan.

Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan

untuk perternakan dan keperluan lain yang bermanfaat.

b. Memasarkan hasil panen organik di stan pameran seperti: tape ketan

dan olahan makanan dari jagung. 94

Yang dimaksudkan dengan memasarkan hasil penen ini adalah seperti

menjualnya melalui pameran/stan yang diadakan oleh di Desa

Malahayu itu sendiri. Dan bertujuan untuk berlomba-lomba

menghasilkan panen yang bagus agar tercapai swasembada pangan.

F. Target Pemerintah Terkait Swasembada Pangan

Target pemerintah terkaitnya swasembada pangan ialah hasil panen

yang setiap tiap panen yang mengalami peningkatan/kemajuan dari setiap

panen sebelumnya. Dengan adanya canangan yang telah disebutkan diatas

94 Hasil wawancara dengan Bapak Tjasman selaku Ketua Gapotan Malahayu, di

kediaman Bapak Tjasman, pada tanggal 17 Maret 2015

Page 34: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

49

agar petani tidak sungkan lagi dalam menggarap sawahnya. Dan bisa

mencapai swasembada pangan yang pernah di alami di Desa Malahayu

sendiri. Pemerintah pun memberikan arahan dalam menanam padi dari

awal pemilihan benih, mengolahnya sampai panennya tiba,

mendapatkan hasil panennya meningkat dari panen-panen sebelumnya

dan dapat mencapai swsembada pangan yang di inginkan oleh

pemerintah. Berikut adalah arahan yang di anjurkan oleh pemerintah:

a. Pemilhan benih atau bibit adalah hal yang utama dalam

membudidayakan tanman padi pilihlah benih yang sesuia dengan

areal lahan yang akan ditanami tanaman padi, dan jangn lupa juga

untuk memperhatikan air dan sumber air yang terdapat pada lahan

yang akan ditanami.

b. Persipan Lahan

Dalam hal menanam padi, ada beberpa kriteria lahan yang harus di

pilih, diantaranya yaitu lahan yang subur dan yang banyak

mengandung hums, dekat demgan sumber air, tanahnya terbuka dan

tidak terusap oleh banguanan atau pohohon-pohon yang besar.

c. Pebenihan dan Penaburan benih

Pisahkan benih padi yang bernas dengan yang kosong dengan cara

merendam benih padi tersebut selama satu malam, sedangkan dalam

penaburan besih padi, pilihlah tanah yang gembur yang sudah

dicapuri oleh pupuk kandang. Lakukan penaburan benih secara

merata lalu tutup dengan tanah yang berpasir, setelah itu tutup

kembali tanah berpasir tersebut dengan dedaunan seperti, daun padi

yang sudah mengering atau menggunkan daun pisang. Penyiraman

benih cukup dilakukan pada pagi hari dan sore hari.95

d. Penggarapan Lahan

Dalam hal penggarapan lahan, seharusnya mencampurkan jerami

buruk dengan pupuk kandang dan biarkan teraduk dengan

95 Hasil wawancara dengan masyarakat Malahayu, pada tanggal 17 April 2015

Page 35: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

50

menggunakan teraktor. Hal ini dilakukan bermaksud untuk membuat

tanahnya semakin subur dan tidak mudah cepat kering.

e. Penanaman

Apabila usia benih sudah mencukupi, sekarang anda bisa segera

menanami lahan tersebut dengan benih padi yang sebelumnya telai

disemai. Lakukan penanaman padi dengan jarak tanam antar padi di

usahakan jangan terlalu dekat atau terlalu rapat agar pertumbuhan

padi bisa maksimal dan tidak mudah terkena hama.96

Pemerintah memberikan arahan ini bertujuan agar hasil panennya

berkualitas dan tidak terjangkit hama. Swasembada pangan yang pernah

di capai di Desa Malahayu pun bisa di raih lagi. Target pemerintah di

kabupaten Brebes padi 65,33 kwintal/hektar, jagung 57,065

kuital/hektardan kedele 16,58 kuital/hektar. Maka dari itu pemerintah

selalu mengarahkan dengan baik.

G. Implementasi Program Pemerintah Terkait Swasembada Pangan.

Implementasi program pemerintah terkait swasembada pangan

ialah tercapainya target pemerintah terkait hasil panen yang dulunya

7,01ton/ha dan sekarang 7,4ton/ha. Ini membuktikan bahwa program

yang dicanagkan pemerintah berhasil. Dan Desa Malahayu terdapat pada

urutan ke enam dengan hasil panen terbaik dari desa yang lain.

Sedangkan tingkat Kecamatan 7,3ton/ha berarti bahwa Desa Malahayu di

atas rata-rata. Luas areal pertanian yang ada di Desa Malahayu adalah

366 hektar. Di Desa Malahayu luas areal pertanian sangat luas tetapi

hasil panennya tidak begitu signifikan hal ini disebabkan karena

kebanyakan areal di Desa Malahayu ialah sawah tadah hujan.97

Dengan

hasil yang di paparkan di atas bahwasanya Desa Malahayu ini bisa

seperti yaitu menjadi daerah percontohaan pertanian khususnya padi dan

96 Hasil wawancara dengan masyarakat Malahayu, pada tanggal 17 April 2015

97

Hasil wawancara dengan Bapak H. Raedi, SPKP selaku ketua BPP (Badan Penyuluh

Pertanian), di kediaman Bapak H.Raedi, SPKP, tanggal 26 Mei 2015.

Page 36: BAB III - SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

51

menjadi pusat perekonomian untuk daerah lain maksudnya ini ialah

banyak tengkulak yang sengaja datang ke Desa Malahayu untuk mencari

beras karena di daerah mereka sangat kekurangan. Keberhasilan progam

pertanian tidak sebanding dengan dampak-dampak yang di timbulkan.

Secara umum dampak-dampak tersebut diantaranya kerusakan

lingkungan, punahnya pengetahuan/kearifan lokal petani, kerusakaan

lahan pertanian, hilangnya kemandirian petanidan dampak-dampak

lainnya. Lahan di desa relatif dibandingkan dengan jumlah penduduknya.

Lahan yang relatif luas sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian.

Mata penceharian di desa cenderung homogen dan agraris. Kemajuan

teknologi di wilayah desa kurang berkembang. Hal ini di sebabkan

masyarakat desa masih menggukan peralatan tradisional. Seluruh alat dan

sistem yang digunakan di desa masih tradisional. 98

98 Hasil wawancara dengan Bapak H. Raedi, SPKP selaku ketua BPP (Badan Penyuluh

Pertanian), di kediaman Bapak H.Raedi, SPKP, tanggal 26 Mei 2015.