BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CA REKTI DI RUANG KELAS BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI A. PENGKAJIAN 1. Data klinis Nama : Tn. Syaifullah Nomor Rekam Medis : 304276 Tanggal Pengkajian : 07 September 2015 Usia : 68 tahun Tanggal/waktu kedatangan : 18 Agustus 2015 Catatan kedatangan : Menggunakan Kursi Roda Alasan di rawat di Rumah sakit : Pasien masuk melalui IGD tanggal 18 Agustus 2015 dengan keluhan badan lemas, letih dan lesu semenjak 2 minggu yang lalu. BAK klien tidak keluar dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CA REKTI DI RUANG KELAS BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
A. PENGKAJIAN
1. Data klinis
Nama : Tn. Syaifullah
Nomor Rekam Medis : 304276
Tanggal Pengkajian : 07 September 2015
Usia : 68 tahun
Tanggal/waktu kedatangan : 18 Agustus 2015
Catatan kedatangan : Menggunakan Kursi Roda
Alasan di rawat di Rumah sakit : Pasien masuk melalui IGD tanggal
18 Agustus 2015 dengan keluhan
badan lemas, letih dan lesu
semenjak 2 minggu yang lalu. BAK
klien tidak keluar dan terasa nyeri
dan BAB klien juga tidak keluar.
Perawatan di Rumah Sakit terakhir : klien mengatakan pada tahun 2012
klien sudah pernah dirawat
sebelumnya di Rumah Sakit Dr.
Achmad Mochtar karena operasi Ca
rektum.
Riwayat medis yang lalu : klien mengatakan sebelumnya
sudah menderita Ca.Rekti pada
tahun 2012, klien juga mengatakan
sudah dilakukan reseksi pada ca nya
dan klien waktu itu mengatakan
sudah dalam terapi kemoterapi dan
radioterapi selama 33 kali dalam
satu setengah bulan.
Orang yang bisa dihubungi : Eli Afrida
TB/BB : 165 cm/ 50 kg
Suhu : 37 derjat Celcius
TD : 110/70 mmhg
2. Keluhan utama
Pada saat pengkajian klien mengatakan saat ini badannya terasa
lemah, letih dan lesu. Klien mengatakan seperti tidak mempunyai energi.
Klien mengatakan tenggorokannya juga sakit, nafsu makan klien menurun
dan klien juga mengatakan nyeri pada daerah bokong jika duduk. Klien juga
mengatatakan pada saat BAB kadang terasa nyeri.
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan badannya terasa lemah, letih dan lesu, klien juga
mengatakan tidak ada tenaga, klien mengatakan karena tidak ada tenaga
hanya mampu untuk tidur ditempat tidur dan tidak mampu untuk duduk
dikarenakan bokong klien nyeri jika duduk. Klien mengatakan nyeri pada
bokongnya semenjak 2 minggu sesudah lebaran. Klien mengatakan nafsu
makannya turun, klien mengatakan sulit menelan karena terpasang NGT
dihidung klien.
Klien mengatakan semenjak sakit, mengalami rasanya penurunan
BB, klien mengatakan kalau dirinya tampak lebih kurus dan selama 1
tahun terakhir ini klien mengatakan BB turun lebih kurang 10 kg, klien
mengatakan lemah dan letih. Klien mengatakan kolostomi nya tidak
berfungsi lagi semenjak 6 bulan terakhir.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengeluh pada tahun 2012 sudah mengalami penyakit ca
rekti, keluhan awal yang dirasakan klien bokong nya atau daerah anusnya
terasa nyeri, klien mengatakan seperti ada benjolan pada anusnya dan
setiap BAB kadang bercampur dengan darah, klien mengatakan jika mau
BAB selalu mengedan dan sakit seperti ambeyen, namun klien
mengatakan tidak mempunyai penyakit ambeyen ketika itu. Klien
mengatakan jika ingin BAB selalu mengedan dan rasa/ sensasi belum
selesai BAB pada saat itu, klien mengatakan lama-kelamaan pada daerah
anusnya seperti ada benjolan dianusnya mirip daging tumbuh, dan feses
yang dikeluar kan klien waktu itu sedikit dan kecil-kecil seperti pita.
Klien juga mengatakan bahwa dulu klien suka menahan BAB nya
Keluhan ini dirasakan klien 3 tahun yang lalu, dan klien mengatakan
pada akhirnya dilakukan operasi reseksi pada tahun 2012. Semenjak
operasi tahun 2012 keadaan klien mulai membaik, namun 2 minggu
setelah lebaran tahun 2015 klien mengatakan tidak bisa duduk, dan hanya
tidur miring karena merasakan nyeri pada daerah anusnya.
Selain itu klien juga mengaku waktu dulu jarang memakan
makanan berserat seperti klien mengatakan jarang makan sayur meskipun
di rumah selalu tersedia sayur setiap makan. Klien juga mengatakan dulu
menyukai makanan yang bersantan dan berlemak, klien juga mengatakan
sering makan diluar dan menyukai daging.
Klien juga mengatakan mempuyai riwayat penyakit prostat dan
telah melakukan operasi prostat pada tahun 2013.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada keluarga
mempunyai riwayat penyakit yang sama seperti yang dialami klien atau
tidak mempunyai riawayat penyakit keturunan.
4. Pengkajian kesehatan fungsional gordon
a) Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Persepsi terhadap penyakit : klien mengatakan dan mempunyai persepsi
bahwa penyakit yang dialami klien dapat
disembuhkan dan pasien selalu optimis,
dapat dilihat dari kemampuan klien untuk
mengikuti instruksi dari tim medis (istirahat
dan makan teratur)
Alergi (obat-obatan, makanan dan plester) : klien mengatakan tidak
mempunyai alergi
terhadap obat-obatan,
plester maupun
makanan.
Penggunaan tembakau, alkohol dan obat-obatan : klien mengatakan dulu
sebelum sakit klien
sering mengkonsumsi
rokok dalam kehidupan
sehari-harinya
sebanyak 1 bungkus
perhari, dan berhenti
merokok semenjak
klien sakit.
b) Pola nutrisi dan metabolisme
Untuk pola nutrisi dilakukan pengkajian terhadap A,B,C,D yaitu :
A (Antripometri) : BB = 50 kg
: TB = 165 kg
: IMT = 18.3 (< 18.5 Beerat badan kurang)
B (biochemistry)
NO TANGGAL PEMERIKSAAN
Chemistry ResultJENIS HASIL NORMAL
1
19 Agustus 2015 Albumin 2.4
3.8-5.4 g/dl24 agustus 2015 Albumin 2.029 Agustus 2015 Albumin 2.511 September 2015 Albumin 2.7
TANGGAL PEMERIKSAAN
Darah lengkap
18 Agustus 2015 Hb 8.4
P = 13-16W = 12-14
23 Agustus 2015 Hb 8.5
2
1 September 2015 Hb 7.910 September 2015 Hb 12.111 September 2015 Hb 7.413 september 2015 Hb 11.8
16 September 2015 Hb 13.9
C (clinis) : klien mengatakan selama dirawat dirumah sakit
mengalami penurunan nafsu makannya, klien
mengatakan sakit ditenggorokan dan sulit menelan
jika makan atau minum melalui oral karena terpasang
NGT. Selain itu juga tampak pucat, konjungtiva klien
anemis, klien lebih cenderung untuk tidur, klien
tampak lemah, letih, lesu seperti tidak mempunyai
tenaga.
D (Diit) : klien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit
klien tidak mempunyai intsruksi diet khusus, namun
sebelum sakit jarang memakan makan yang berserat.
Diit pasien selama dirawat di rumah sakit yaitu TSS
(tim saring sonde) ditambah dengan 2 butir telur. Dan
sekarang NGT klien dibuka, diit makan klien ML,
namun porsi makannya tidak habis.
Riwayat masalah kulit/penyembuhan : klien mengatakan tidak
mempunyai masalah
dalam penyembuhan
kulit. Namun saat
pengkajian ditemukan
kulit klien tampak lebih
kering dan kasar, turgor
kulit jelek, keadaan
kulitnya lunak, massa otot
menurun dan klien
tampak kurus
c) Pola eliminasi
Klien mengatakan BAK nya sulit keluar semenjak 2 minggu setelah
lebaran dan terasa nyeri. Kemudian klien datang kerumah sakit dan
sekarang klien BAK melalui kateter. Klien mengatakan BAB nya lancar
yaitu 1 kali sehari. Klien mengatakan sekarang BAB sudah melalui anus
dan tidak melalui kolostomi lagi.
d) Pola Aktivitas/ Olahraga
Kemampuan perawatan diri
0 = Mandiri
1 = Dengan Alat Bantu
2 = Dengan bantuan dari orang lain
3 = Bantuan peralatan dan orang lain
4 = Tergantung atau tidak mampu
AKTIFITAS ATAU KEMAMPUAN BERAKTIFITAS
0 1 2 3 4
Makan atau minum √Mandi √Berpakaian atau berdandan √Toileting √Mobilisasi ditempat tidur √Berpindah √Berjalan √Menaiki tangga √Berbelanja √Memasak √Pemeliharaan rumah √
Alat Bantu : Keluarga mengatakan klien pada saat makan dan minum
dibantu oleh keluarga melalui sonde. Untuk BAK klien dibantu dengan
menggunakan kateter. Untuk BAB dibantu oleh keluarga dengan
menggunakan pampers dan pispot.
Kekuatan Otot : 3 3 3 3 / 3 3 3 3 : Ekstremitas atas
3 3 3 3 / 3 3 3 3 : Ektremitas bawah
Keterangan : 0 = Tidak ada gerakan
1 = Sedikit gerakan
2 = Sedikit mengangkat
3 = Mampu mengangkat tapi tidak mampu melawan grafitasi
4 = Mampu mengangkat dan menahan tapi lama kelamaan
jatuh
5 = Mampu mengangkat dan menahan grafitasi atau tahanan
e) Pola Istirahat dan Tidur
Keluarga klien mengatakan klien lebih banyak tidur karena kondisi
badan klien yang lemah dan letih.
f) Pola Kognitif Persepsi
Status mental klien saat dilakukan pengkajian baik dan klien berorientasi
dengan baik. Saat diajak berbicara pasien mampu berkomunikasi dengan
baik dan pasien mengerti dengan apa yang ditanyakan. Pada saat
pengkajian bahasa yang digunakan pasien adalah bahasa daerah namun
pasien juga memahami bahasa indonesia.
g) Pola Koping / Toleransi Stress
Keluarga klien mengatakan klien tidak mengalami stress yang berat dan
klien tidak mengkonsumsi obat- obatan yang bersifat penenang.
h) Pola Keyakinan dan Nilai
Keluarga klien mengatakan agama yang dianut klien adalah agama islam.
Selama sakit keluarga mengatakan bahwa aktifitas keagamaan klien
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penyakit kronis (klien dengan penyakit karsinoma rekti)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NoDiagnosa keperawatan Tujuan dan
kriteria hasilIntervensi
1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik
NOC : Nutritional
Status : Nutritional
Status : food and Fluid Intake
Nutritional Status : nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil : Adanya
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Menunjukkan
MONITOR NUTRISI Monitor adanya penurunan
berat badan Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang bisa dilakuakn Monitor lingkungan selama
makan Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut
kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
NIC : Manajemen Nutrisi Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan subtansi gula Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
NOC Endurance Energy
conservationSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama.......x24 jam daya tahan pasien akan meningkat dengan indikator: Hb normal Ht normal Gula darah
normal Elektrolit
serum normal
NIC : Manajemen Energi Tentukan keterbatasan fisik
pasien (klien letih, lemah, dan pusing)
Tentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)
Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai
Konsultasikan dengan ahli gizi tentang cara-cara untuk meningkatkan asupan makanan berenergi tinggi
Pantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas
Atur aktivitas fisik untuk mengurangi kompetisi untuk suplai oksigen ke fungsi tubuh yang vital (misalnya, menghindari aktivitas segera setelah makan)
Bantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat
Hindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NoHari/
TanggalDiagnosa
KeperawatanImplementasi Evaluasi
1 Selasa/7 September 2015
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik
1. Memonitor adanya penurunan berat badan
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn
3. Memonitor lingkungan selama makan
4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
5. Memonitor turgor kulit
6. Memonitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
7. Memonitor makanan kesukaan
8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
9. Mengkaji adanya alergi makanan
10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
12. meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan
S :- klien mengatakan
makannya susah dan minumnya juga susah karena terpasang NGT
- klien mengatakan nafsu makannya turun
O :- klien tampak pucat- klien tampak letih
dan lesu- bibir pecah-pecah- konjungtiva
anemis- turgor kulit jelek- Hb 7.9 dan
albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12
yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
2 Selasa/7 september 2015
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)
2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)
3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai
4. memantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas
5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas
6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat
7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan
S :- klien mengatakan
badannya terasa lemah
- klien mengatakan badannya seperti tidak ada energi, dan terasa lelah terus-terusan
O :- klien tampak
terbaring lemah ditempat tidur dan sehari-hari hanya tidur
- klien tampak pucat- konjungtiva
anemis- Hb 7.9 dan
albumin 2.7 - Kekuatan otot
masih lemah
3 Rabu/9 september 2015
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik
1. Memonitor adanya penurunan berat badan
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn
3. Memonitor lingkungan selama makan
4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
5. Memonitor turgor
S :- klien mengatakan
badannya masih lemah dan letih
- klien mengatakan makanannya tidak habis dan nafsu makannya turun
O :- klien tampak pucat- klien tampak letih
dan lesu- porsi makan klien
tidak habis
kulit 6. Memonitor
kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
7. Memonitor makanan kesukaan
8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
9. Mengkaji adanya alergi makanan
10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
12. meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- turgor kulit jelek- Hb 12.1 dan
albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12
4 Rabu/9 September 2015
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)
2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)
3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai
4. memantau lokasi dan
S :- klien mengatakan
badannya terasa lemah
- klien mengatakan badannya seperti tidak ada energi, sullit melakukan aktivitas, hanya mampu tidur
O :- klien tampak
terbaring lemah ditempat tidur dan
sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas
5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas
6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat
7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan
sehari-hari hanya tidur
- klien tampak pucat- konjungtiva
anemis- Hb 12.1dan
albumin 2.7 - Kekuatan otot
masih lemah
5 Kamis/10 september 2015
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronik
1. Memonitor adanya penurunan berat badan
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakuakn
3. Memonitor lingkungan selama makan
4. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
5. Memonitor turgor kulit
6. Memonitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
7. Memonitor makanan kesukaan
8. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
9. Mengkaji adanya alergi makanan
10. menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
11. menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
S :- klien mengatakan
nafsu makannya mulai ada
- klien mengatakan mulai bisa menikmati makanannya
O :- klien masih
terpasang NGT- klien tampak
sedikit lebih segar- turgor kulit jelek- Hb 11.8 dan
albumin 2.7 A :Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh mulai teratasiP :Implementasi dilanjutkan 1-12
C 12. meyakinkan diet
yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
14. memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
6 Kamis/10 September 2015
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
1. menentukan keterbatasan fisik pasien (klien letih, lemah, dan pusing)
2. Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, karena adanya perdarahan, akibatnya anemia)
3. memantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai
4. memantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas
5. Mendorong alternatif istirahat dan periode aktivitas
6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu istirahat
7. menghindari aktivitas perawatan selama waktu istirahat yang dijadwalkan
S :- klien mengatakan
badannya sudah mulai kurang letihnya
O :- klien tampak lebih
segar dan tidak hanya tidur
- klien masih tampak pucat
- konjungtiva anemis
- Hb 11.8 dan albumin 2.7
- Kekuatan otot masih lemah
A :Masalah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh mulai teratsiP :Implementasi dilanjutkan
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis menerapkan asuhan keperawatan pada pasien Tn.A dengan
ca rekti di ruang kelas bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar, pembahasan ini sesuai
dengan tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Asuhan keperawatan pada Tn.S dilaksananakan selama 3 hari, yaitu dari
tanggal 8 September 2015 sampai tanggal 10 September 2015. Dalam hal ini
penulis berperan sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan dan kerja sama
dengan tim kesehatan lainnya.
Adapun uraian pembahasan mengenai asuhan keperawatan yang telah
diberikan kepada pasien adalah :
A. Tahap Pengkajian
Dalam tahap pengkajian pasien dengan ca rekti dimana pada tinjauan
teoritisnya terdapat BAB tidak lancar atau sulit keluar, ketidakseimbangan
nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas, ansietas dan nyeri.
Pada laporan kasus yang ditemukan hanyalah ketidakseimbangan nutrisi dan
intoleransi aktivitas.
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat di landasan teoritis adalah
1. Konstipasi berhubungan dengan perilaku defekasi yang tidak teratur
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penyakt kronis
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya terhadap informasi
penyakit
4. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologi
Berdasarkan landasan teoritis pada pasien dengan ca rekti terdapat
delapan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien tersebut.
Pada kasus penulis hanya menemukan dua diagnosa keperawatan, yaitu :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
penyakit kronis
2. Intoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan fisik
C. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada kasus didasarkan pada prioritas masalah yang
sebelumnya telah dilakukan setelah pelaksanaan analisa data yang antara lain :
1. Prioritas tertinggi diberikan kepada masalah kesehatan yang mengancam
keselamatan/kehidupan pasien antara lain
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penyakit kronis
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
2. Prioritas masalah juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dasar manusia
menurut hirarki maslow.
D. Tahap Pelaksanaan
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan disesuaikan dengan masalah
yang dihadapi pasien sehingga masalah tersebut dengan mudah dapat diatasi.
Secara garis besar, tindakan yang diberikan pada pasien antara lain :
a. Mencegah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan melakukan monitor nutrisi dan manajemen nutrisi
b. Mengatasi terjadinya intoleransi aktivitas dengan melakukan manajemen
energi
E. Tahap Evaluasi
Adapun hasil evaluasi terhadap tindakan keperawatan dapat dikatakan
bahwa kedua diagnosa keperawatan dapat diantara :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat menjadi