47 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan. Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya. Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan Keputusan
22
Embed
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Perusahaan fileperikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya. Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu
pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan
berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi
Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada
wilayah daratan.
Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya
sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam,
baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang
dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun
budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang
tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis
mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa
lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan
perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.
Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan Keputusan
48
Presiden No.355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet Periode
1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono Kusumaatmaja sebagai Menteri Eksplorasi Laut.
Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan Departemen
Eksplorasi Laut (DEL) beserta rincian tugas dan fungsinya melalui Keputusan
Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tanggal 10 November 1999 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen. Ternyata
penggunaan nomenklatur DEL tidak berlangsung lama karena berdasarkan usulan
DPR dan berbagai pihak, telah dilakukan perubahan penyebutan dari Menteri
Eksplorasi Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999. Perubahan ini
ditindaklanjuti dengan penggantian nomenklatur DEL menjadi Departemen
Eksplorasi Laut dan Perikanan (DELP) melalui Keputusan Presiden Nomor 147
Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999.
Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan susunan kabinet
setelah Sidang Tahunan MPR tahun 2000, dan terjadi perubahan nomenklatur DELP
menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden
Nomor 165 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Wewenang, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen.
Kemudian berubah menjadi Kementrian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, maka Nomenklatur Departemen Kelautan dan Perikanan
menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan struktur organisasi pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mengalami perubahan.
49
Bagaimana KKP ini menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu
sektor andalan yang mampu mengantarkan Bangsa Indonesia keluar dari krisis
ekonomi yang berkepanjangan. Setidaknya ada beberapa alasan pokok yang
mendasarinya.
Pertama, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.508
dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan
belum dimanfaatkan secara optimal.
Kedua, selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih
mangarah ke darat, mengakibatkan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu
wajar jika sumberdaya laut dan perikanan tumbuh ke depan.
Ketiga, dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya
kesadaran manusia terhadap arti penting produk perikanan dan kelautan bagi
kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini masih dapat meningkatkan
produk perikanan dan kelautan di masa datang. Keempat, kawasan pesisir dan lautan
yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi
bagi pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat ekstrasi seperti
industri, pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.
1. Pusat Data Statistik dan Informasi
Pusdatin adalah unit kerja organisasi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretariat Jenderal, Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Perubahan kelima atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Pperikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan
50
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dalam upaya melaksanakan tugas
pokok tersebut Pusdatin melaksanakan beberapa fungsi
a. Penyiapan data dan statistik serta pengembangan sistem informasi.
b. Penyiapan penyusunan program dan rencana serta pengumpulan dan
pengolahan data dan statistik kelautan dan perikanan.
c. Penyiapan penyusunan rencana dan program, perancangan dan pengembangan
infrastruktur teknologi informasi serta penerapan aplikasi sistem informasi.
d. Pelaksanaan pembinaan hubungan dan pelayanan komunikasi dengan media
massa dan lembaga.
e. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusdatin.
2. Visi dan Misi
Visi : “Unit kerja pelayanan serta penyedia data dan informasi kelautan dan
perikanan yang berkualitas, terintegrasi dan terkini”.
Misi : ”Meningkatkan citra positif Kementerian Kelautan dan Perikanan di
masyarakat”.
3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur Organisasi dalam ruang lingkup Pusdatin dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
51
Sumber: struktur kerja pusdatin (KKP)
Gambar III.1 Struktur Organisasi Pusdatin
Bidang Sistem Informasi
1. Kepala sub bagian Sistem Informasi memiliki tugas melaksanakan perancangan,
pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi serta penerapan
aplikasi sistem informasi dan tatalaksana pembuatan aplikasi sistem informasi di
ruang lingkup KKP yang tergabung dalam satu layanan yaitu LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik). Keberadaan bidang ini mencakup dua subbidang,
yaitu : Subbidang Aplikasi Sistem Informasi dan Subbidang Infrastruktur Sistem
Informasi.
2. Kepala sub bidang infrastruktur sistem informasi mempunyai tugas bertanggung
jawab menjaga, memelihara, dan merencanai pengembangan infrastruktur IT di KKP
dalam bidang hardware dan jaringan.
52
3. Kepala sub bidang aplikasi sistem informasi bertanggung jawab mewujudkan,
melaksanakan pengembangan pada sistem aplikasi dan website KKP.
3.2. Analisa Jaringan
Analisa jaringan sangatlah penting dan merupakan suatu yang wajib untuk
mengetahui kelemahan/kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada system jaringan
tersebut
3.2.1. Skema Jaringan
1. Blok Diagram Jaringan
Sumber : Pusdatin KKP
Gambar.III.2. Blok diagram jaringan
Blok Diagram Jaringan yang digunakan Dalam ruang lingkup Pusdatin KKP
adalah sebagai berikut:
53
a. Pusdatin KKP menggunakan ISP Lintasartha.
b. Menggunakan Fiber optic FDDI yang menggunakan arsitektur dual-ring.
c. Menggunakan Mikrotik Routerboard dan beberapa portnya terhubung ke
jaringan yang terdapat di gedung lainnya.
d. Menggunakan 4 buah server yaitu Web, Database, NAS, dan Server latihan.
e. Menggunakan 4 buah switch sebagai terminal penghubung semua Komponen-
komponen yang digunakan.
f. Kabel yang digunakan pada Pusdatin KKP adalah kabel UTP cat-6 dan
konektor RJ-45.
g. Jumlah Client pada pusdatin KKP berjumlah 12 unit, 1 unit Access Point yang
terdapat pada Meeting room dan 4 unit printer.
Keterangan Topologi:
Topologi yang digunakan di Pusdatin KKP merupakan topologi Tree ,
Mengapa bisa disebut demikian, karena ISP yang terhubung ke routerboard melalui
FDDI juga langsung terhubung ke beberapa Switch yaitu server, jaringan antar
gedung, dan jaringan internal pusdatin KKP yang membentuk formasi bintang yang
bertingkat, lalu dari switch-switch tersebut juga terhubung ke beberapa client dan
server sehingga membentuk formasi bintang lainnya, Dengan demikian dapat
disimpulkan topologi yang digunakan dalam ruang lingkup pusdatin adalah topologi
Tree.
54
2. Skema Jaringan
Sumber: Pusdatin KKP
Gambar.III.3 Skema Jaringan
Berikut penjelasan dari gambar topologi diatas yaitu:
a. Koneksi internet berKoneksi internet bersumber dari ISP (Internet Service
Provider) Lintasartha yang mempunyai Bandwith Total 400Mbps.
b. ISP Tersebut menggunakan media transmisi kabel Fiber Optik dan
menggunakan system arsitektur FDDI Dual-ring yang pada dasarnya terdapat
dua jalur pada satu ISP yaitu Primary dan Secondary ring dimana Primary
ring adalah jalur utama yang digunakan sehari-hari dan Secondary ring
ditujukan untuk backup apabila terjadi gangguan trafik pada Primary ring.
55
c. Lalu dengan menggunakan FDDI Port adapter selanjutnya terhubung ke
Routerboard mikrotik pada port 1 RJ-45 beberapa fitur mikrotik yang
digunakan disini adalah, Firewall, Routing, dan Dynamic Addresing.
d. Ada sekitar 5 port Ethernet yang digunakan pada routerboard tersebut Port 2
dengan menggunakan kabel UTP cat-6 RJ 45 terhubung ke switch ruang
server dan dari switch tersebut terhubung ke 4 server, Web, Database, NAS
(Network Attached Storage), dan Server Latihan untuk keperluan Kuisioner.
e. Port 3, Port 4, dan Port 5 dengan menggunakan kabel STP cat-6 RJ 45
masing-masing terhubung ke GMB (Gedung Mina Bahari) 1, 2, dan 3 yang
terdapat dalam satu wilayah namun berbeda lokasi.
f. Lalu yang terakhir adalah Port 6 dengan menggunakan kabel UTP cat-6 RJ
45 terhubung ke jaringan internal Pusdatin melalui satu switch.
g. Pada Switch tersebut di port 2 terhubung ke PC Kasubbag Sistem Informasi ,
Port 3 Terhubung ke PC Kasubbid Infrastruktur SI disertai 1 unit printer,
Port 4 dan 5 masing-masing terhubung ke PC Kasubbag Data dan Statistik,
Kasibbid Penyajian Data dan Statistik juga disertai 1 unit printer, Port 6
terhubung ke switch NOC (Network Operational Center) menuju ke 4 unit PC
disertai 1 unit printer, Port 7 terhubung ke switch Lembaga Statistik yang
juga disertai 1 unit printer, Dan yang terakhir Port 8 Terhubung ke Access
Point yang terdapat pada meeting room.
h. IP Address yang digunakan adalah kelas B, Berikut table IP Address:
56
Tabel III.1
IP Address
LOKASI IP Address Gateway Network ID
ISP Primary
Secondary
Server
Mikrotik (Eth 1)
(Eth 2)
(Eth 3)
(Eth 4)
(Eth 5)
(Eth 6)
NOC
Statistik
Kabag SI
Kabid SI
Kabid Statistik
Akses Point
103.7.52.127
103.10.55.130
172.20.129.1-25
172.20.130.26-50
172.20.131.101
172.20.132.126
172.20.133.151
172.20.161.2-100
103.7.52.254
172.20.159.255
172.20.159.255
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.0.0/19
172.20.32.0/19
172.20.64.0/19
172.20.96.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.160.0/19
Sumber: Pusdatin KKP
3.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras
Di dalam ruang lingkup Pusdatin KKP perangkat keras yang digunakan
mencakup: Fiber Port Adapter, Komputer Server, Routerboard, Kabel UTP Cat-6,
Switch, PC (Personal Computer), dan Printer. Berikut spisifikasinya:
57
1. Komputer Server
Komputer server sangat dibutuhkan dalam ruaang lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk berbagai keperluan multimedia, Pusdatin sebagai
lembaga terkait memiliki computer server dengan spesifikasi sebagai berikut: