Top Banner
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN III.1 Variabel Percobaan Air Danau Teknik Elektro ITS Koagulasi Waktu pengadukan = 12 menit Kecepatan putar = 180 rpm Flokulasi Waktu pengadukan = 20 menit Kecepatan putar = 12 rpm Dosis penambahan Poly Ethylene = 5 ppm dan 10 ppm Dosis penambahan PAC = 3 ml untuk konsentrasi (1:10) Sedimentasi = 15 menit III.2 Bahan yang Digunakan 1. Poly Ethylene 2. PAC (Polyaluminium Chloride) 3. Indikator PP 4. Indikator MO 5. Aquadest 6. HCl 7. EDTA 8. NaOH III.3 Alat yang Digunakan 1. Beaker Glass 2. Oven 3. pHmeter II-1
18

BAB III new

Jan 20, 2016

Download

Documents

metodologi jar test
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III new

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan

Air Danau Teknik Elektro ITS

Koagulasi Waktu pengadukan = 12 menit

Kecepatan putar = 180 rpm

Flokulasi Waktu pengadukan = 20 menit

Kecepatan putar = 12 rpm

Dosis penambahan Poly Ethylene = 5 ppm dan 10 ppm

Dosis penambahan PAC = 3 ml untuk konsentrasi (1:10)

Sedimentasi = 15 menit

III.2 Bahan yang Digunakan

1. Poly Ethylene

2. PAC (Polyaluminium Chloride)

3. Indikator PP

4. Indikator MO

5. Aquadest

6. HCl

7. EDTA

8. NaOH

III.3 Alat yang Digunakan

1. Beaker Glass

2. Oven

3. pHmeter

4. Buret + statif + klem holder

5. Cawan

6. Erlenmeyer

7. Stopwatch

II-1

Page 2: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

8. Gelas ukur

9. Flokulator

10. Pipet tetes

11. Labu ukur

12. Spatula

13. Timbangan Elektrik

14. Turbidi meter

15. TDS meter

16. Pemanas elektrik

17. Kertas saring

III.4 Tahap Percobaan

III.4.1 Tahap Persiapan

1. Mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam praktikum.

2. Mengkalibrasi alat pHmeter.

pHmeter dikalibrasi menggunakan sampel air baku dengan pH 6,8-7,2 setiap

sebelum dan setelah pengukuran pH dari sampel.

Apabila air baku yang digunakan untuk kalibrasi pHnya tidak diantara 6,8-

7,2 segera ganti dengan air baku yang baru.

III.4.2 Tahap Analisa Proses Pengolahan Jar test

Metode Analisa Volumetri :

III.4.2.1 Analisa Ca Hardness

1. Mengambil tiap-tiap sampel sebanyak 10 ml.

2. Membuat pH setiap sampel menjadi 3 dengan menambahkan 2-4 tetes HCl

pekat kemudian mendidihkan sampel.

3. Mendinginkan sampel sebelum titrasi.

4. Menambahkan larutan NaOH 1 N sebanyak 2 ml pada tiap-tiap sampel sampai

pH>10.

5. Menambahkan sedikit indikator murexid.

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-2

Page 3: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

6. Menitrasi dengan Larutan EDTA 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari

merah muda menjadi ungu.

7. Mencatat jumlah volume EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi.

8. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm, 10 ppm, serta 20 ppm.

III.4.2.2 Analisa Total Hardness

1. Mengambil tiap-tiap sampel sebanyak 5 ml.

2. Membuat pH setiap sampel menjadi 3 dengan menambahkan 2-4 tetes HCl

pekat kemudian mendidihkan sampel.

3. Mendinginkan sampel sebelum titrasi.

4. Menambhakan larutan NaOH 1 N sebanyak 2 ml pada tiap-tiap sampel sampai

pH>10.

5. Menambahkan sedikit indikator EBT bubuk.

6. Menitrasi dengan larutan EDTA 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari

ungu menjadi biru.

7. mencatat jumlah volume EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi.

8. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

III.4.2.3 Analisa P-Alkalinitas

1. Mengambil 10 ml sampel menggunakan gelas ukur, lalu masukkan ke dalam

erlenmeyer.

2. Menambahkan 2-3 tetes indikator PP.

3. Jika sampel berubah warna menjadi merah muda, maka titrasi dengan

menggunakan larutan HCl 0,02 N hingga larutan berubah warna dari merah

muda menjadi tidak berwarna. Dan mencatat volume HCl yang dibutuhkan

untuk titrasi.

4. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-3

Page 4: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.4.2.4 Analisa M-Alkalinitas

1. Mengambil 5 ml sampel menggunakan gelas ukur, lalu masukkan ke dalam

erlenmeyer.

2. Menambahkan 2-3 tetes indikator MO.

3. Metitrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,02 N hingga larutan berubah

warna dari orange menjadi merah lembayung. Dan mencatat volume HCl

yang dibutuhkan untuk titrasi.

4. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

III.4.3 Metode Analisa Instrumentasi

III.4.3.1 Analisa pH

1. Analisa pH menggunakan Alat pHmeter.

2. Mengambil sampel sebanyak 50 ml.

3. Memasukkan sampel ke dalam erlenmeyer.

4. Mencelupkan elektroda pHmeter yang telah dikalibrasi pada sampel.

5. Mencatat hasil angka yang terdapat pada display pHmeter.

6. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

III.4.3.2 Analisa TDS

1. Mengambil sampel sebanyak 50 ml.

2. Memasukkan sampel ke dalam erlenmeyer.

3. Mencelupkan elektroda TDS meter yang telah dikalibrasi pada sampel.

4. Mencatat hasil angka yang terdapat pada display TDS meter.

5. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

III.4.3.3 Analisa Turbiditas

1. Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik diamkan

selama 15 menit.

2. Sebelum digunakan alat harus disetting terlebih dahulu (dikalibrasi), dimana

angka yang tertera pada layar harus 0 atau dalam keadaan netral.

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-4

Page 5: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

3. Sampel dimasukkan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidi

meter dan mengisikan sampai tanda batas.

4. Membaca skala pengukuran kekeruhan.

5. Pengukuran sampel harus dilakukan sebanyak 2 kali dengan menekan tombol

pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan agar data yang diperoleh

pengukuran tepat atau valid, dan hasilnya langsung dirata-ratakan.

6. Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm.

III.4.4 Tahap Percobaan

III.4.4.1 Proses Koagulasi

1. Memasukkan sampel kedalam beaker glass 1000 ml sebanyak 3 buah.

2. Meletakkan ketiga beaker glass kedalam flokulator, atur agar agilator tidak

bergesekan dengan dinding beaker glass.

3. Menyiapakan koagulan Poly Ethylene sebanyak 5 ppm dan 10 ppm.

4. Menyalakan flokulator dengan kecepatan pengadukan 180 rpm, tunggu

hingga kecepatan pengadukan konstan.

5. Setelah kecepatan pengadukan stabil, menambahkan koagulan sebanyak 5 ml,

10 ml, dan 20 ml. Dalam penambahan koagulan diusahakan mendekati titik

pengaduk.

6. Proses koagulasi dilakukan selama 10 menit dan dihitung tepat setelah

penambahan koagulan.

III.4.4.2 Proses Flokulasi

1. Membuat larutan PAC dengan konsentrasi 1:10 dalam 10 ml

2. Setelah proses koagulasi selesai, menurunkan kecepatan pengadukan dari

180 rpm menjadi 12 rpm.

3. Setelah kecepatan konstan, menambahkan flokulan PAC dengan konsentrasi

1:10 sebanyak 3 ml kedalam setiap beaker glass.

4. Proses flokulasi dilakukan selama 20 menit dan dihitung tepat setelah

penambahan flokulan PAC pada beaker glass.

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-5

Page 6: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

5. Setelah proses flokulasi selesai, mematikan agitator dan biarkan lampu

flokulator tetap menyala

III.4.4.3 Proses Sedimentasi

1. Proses sedimentasi dimulai setelah proses flokulasi selesai.

2. Beaker glass tetap berada di flokulator dengan lampu menyala agar

pembentukan dan sedimentasi flok dapat diamati.

3. Proses sedimentasi dilakukan selama 15 menit dan dihitung tepat ketika

agitator berhenti.

III.4.4.4 Analisa Total Suspendic Solid (TSS)

1. Menimbang kertas saring + cawan sebanyak variabel yang diujikan, kemudian

mencatat hasil penimbangan

2. Mengisi kertas saring dengan flok yang telah dipisahkan dari supernatant

3. Memasukkan kertas saring dan cawan yang berisi flok ke dalam oven dengan

suhu 200 0C selama 25 menit.

4. Mengambil kertas saring dan cawan yang telah dikeringkan dari dalam oven

5. Menimbang kertas saring + cawan + flok kering dan mencatat hasil

penimbangan.

6. TSS=berat (kertas saring+cawan+isi) - berat (kertas saring+cawan kosong).

7. Mengulangi prosedur di atas pada sampel dengan variabel yang berbeda.

III.4.4.5 Penetapan TS

1. Nilai TSS didapatkan dari pengukuran TDS dan TSS yaitu TS=TDS+TSS

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-6

Page 7: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.5 Diagram Alir Percobaan

III.5.1 Tahap Persiapan

Kalibrasi pH meter

III.5.2 Tahap Analisa Proses Pengolahan Jar test

Metode Analisa Volumetri :

III.5.2.1 Analisa Ca Hardness

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-7

Mulai

pHmeter dikalibrasi menggunakan sampel air baku dengan pH 6,8-7,2 setiap

sebelum dan setelah pengukuran pH dari sampel

Apabila air baku yang digunakan untuk kalibrasi pHnya tidak diantara 6,8- 7,2 segera ganti dengan air baku yang baru

Mengambil tiap-tiap sampel sebanyak 10 ml

Mulai

Mendinginkan sampel sebelum di titrasi

Menambahkan larutan NaOH 1 N sebanyak 2 ml pada tiap-tiap sampel

sampai pH > 10

Membuat pH setiap sampel menjadi 3 dengan menambahkan 2-4 tetes HCl

pekat kemudian mendidihkan sampel.

Selesai

A

Page 8: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.5.2.2 Analisa Total Hardness

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-8

Menambahkan sedikit indikator Murexid

Menitrasi larutan EDTA 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi merah ungu

Mencatat jumlah volume EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi

Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm

Selesai

Mengambil sampel sebanyak 10 ml

Membuat pH sampel menjadi 3 dengan menambahkan 2-4 tetes HCl pekat, kemudian mendidihkan sampel

Mulai

Mendinginkan sampel sebelum di titrasi

Menambahkan larutan NaOH 1N sebanyak 2 ml pada tiap-tiap sampel sampai

pH > 10

A

A

Page 9: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

II.5.2.3 Analisa P-Alkalinitas

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-9

Menambahkan sedikit indikator EBT bubuk

Menitrasi larutan EDTA 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru dan mencatat jumlah volume EDTA yang dibutuhkan untuk

titrasi

Selesai

A

Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm

Menetesi indikator PP pada tiap-tiap sampel

sebanyak 3 tetes

Mengambil masing-masing sampel sebanyak 10 ml.

Berubah warna menjadi merah muda maka dititrasi dengan HCl 0,02 N hingga berwarna bening.

Mulai

Selesai

Tidak berubah warna maka P = 0, tidak dititrasi

dengan HCl 0,02 N

Page 10: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.5.2.4 Analisa M-Alkalinitas

III.5.3 Metode Analisa Instrumentasi

III.5.3.1 Analisa pH

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-10

Mulai

Mengambil 15 ml sampel menggunakan gelas ukur, lalu masukkan kedalam

erlenmeyer

Menambahkan 2-3 tetes indikator MO

Menitrasi menggunakan larutan HCl 0,02 N hingga larutan berubah warna

dari oranye menjadi merah lembayung

Mengulangi langkah analisa di atas untuk variabel sesudah proses sand filter

dan jar test dengan penambahan koagulan 5 ppm dan 10 ppm

Selesai

Mulai

Analisa pH dengan pHmeter

Memasukkan sampel ke dalam erlenmeyer

Mengambil sampel sebanyak 50 ml

Page 11: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.5.7 Analisa TDS

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-11

Mencelupkan elektroda pHmeter yang telah dikalibrasi pada sampel

Mencatat hasil angka yang terdapat pada display pHmeter

Mengulangi langkah analisa diatas pada sampel dengan variabel yang

berbeda untuk mendapatkan repeability

Selesai

Mengambil sampel sebanyak 50 ml

Mencelupkan elektroda TDS meter yang telah dikalibrasi pada sampel

Mencatat hasil angka yang terdapat pada display TDS meter

Mengulangi langkah analisa diatas pada sampel dengan variabel yang berbeda

untuk mendapatkan repeability sebelum dan sesudah proses pengolahan

Selesai

Mulai

Memasukkan sampel ke dalam erlenmeyer

A

A

Page 12: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

III.6 Gambar Alat Percobaan

Gelas Ukur TDS meter Beaker Glass

Cawan Pipet Tetes Labu Ukur

Erlenmeyer Stopwatch Oven

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-12

Page 13: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

pHmeter Timbangan Elektrik Pemanas Elektrik

Spatula

Buret + statif + klem

holder Turbidimeter

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-13

Page 14: BAB III new

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

Kertas saring

Flokulator

Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS

III-14