-
57
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Deskripsi Daerah Studi Kapubaten Rokan Hulu yang terletak
dalam wilayah provinsi Riau berbatasan
atau berdekatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera
Barat memiliki kekhasan
adat dan keanekaragaman budaya, kehidupan masyarakat yang
religius dan pengaruh
kultur dari beberapa etnis di sekitarnya seperti etnis Melayu,
Minang, Mandailing, Jawa
dan bahkan masih terdapat masyarakat terasing seperti bonai,
sakai, dan etnis laut.
Kondisi wilayah kabupaten Rokan Hulu memiliki Sungai dengan
panjang sekitar
260 km yang bermuara ke kabupaten Bengkalis. Sungai Rokan yang
selanjutnya disebut
dengan WS Rokan dengan luas kurang lebih 22.454 km2 merupakan
suatu Wilayah
Sungai yang berhulu di rangkaian Bukit Barisan yang memanjang
pada sisi barat Pulau
Sumatera, mengalir kea rah timur dan bermuara pada pantai timur
Pulau Sumatera, di
Selat Malaka. WS Rokan merupakan WS lintas provinsi, WS Rokan
berada di wilayah
Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi
Riau. Secara geografis
WS Rokan terletak antara 99.622 BT – 101.809 BT serta 0.068 LU –
2.307 LU.
Gambar 3.1. Peta lokasi Wilayah Sungai Rokan Sumber:
repository.unri.ac.id
-
58
3.2. Kondisi Daerah Studi 3.2.1. Kondisi Geografis Secara
geografis Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau terletak di Barat
Laut
Pulau Sumatera pada 100o - 101o 52’ Bujur Timur sampai 0o 15’ -
1o 30’ Lintang Utara,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Rokan
Hilir
• Sebela Timur : Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Siak
• Sebelah Selatan : Provinsi Sumatera Barat
• Sbelah Barat : Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah yang terdiri dari 85%
daratan dan 15%
perairan dan rawa. Luas wilayah Kabupaten Rokan Hulu sebesar
7.462,18 km2 atau
7,88% dari luas wilayah Provinsi Riau (94.561,60 km2). Daerah
Rokan Hulu terdapat dua
buah sungai besar dan beberapa sungai kecil. Sungai Rokan bagian
Hulu mempunyai
panjang ± 100 km dengan kedalaman rata-rata 6 m dengan lebar
rata-rata 92 meter.
Sedangkan di bagian hilir sungai ini termasuk daerah Kabupaten
Rokan Hilir. Aliran
sungai ini di bagian hulunya melalui Kecamatan Rokan IV Koto,
Kecamatan Pendalian
IV Koto, Kecamatan Tandun, Kecamatan Kuto Darussalam, Kecamatan
Rambah,
Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan dan Kecamatan Kepenuhan
Hulu. Dilihat
dari ketinggian beberapa daerah/kota di Kabupaten Rokan Hulu
dari permukaan laut
berkisar antara 10-164 mdpl.
-
59
Gambar 3.2. Peta administrasi Kabupaten Rokan Hulu Sumber:
Bappelitbang Kabupaten Rokan Hulu 2012
3.2.2. Kondisi Topografi Kondisi topografi pada WS Rokan pada
umumnya adalah dataran rendah, kondisi
ini tersebar hampir di seluruh wilayah dari sebagian daerah hulu
hingga bagian hilir.
Sedangkan di daerah hulu terutama di daerah Sumatera Barat,
Kabupaten Pasaman
terbentang perbukitan yang cukup terjal. Provinsi Riau sendiri
memiliki kemiringan lahan
0-2 persen (datar) seluas 1.157.006 hektar, kemiringan lahan
15-40 persen (curam) seluas
737.966 hektar dan daerah dengan topografi yang memiliki
kemiringan sangat curam (>
40persen) seluas 550.928 (termasuk Provinsi Kepulauan Riau)
hektar dengan ketinggian
rata-rata 10 meter di atas permukaan laut, lebih lengkapnya
mengenai keadaan topografi
dapat dilihat pada gambar 3.2.
-
60
Gambar 3.3. Peta topografi wilayah sungai Rokan Sumber: Peta DEM
30m dan Analisis Spasial PDSDA 4.0, Tahun 2010 3.2.3. Kondisi
Klimatologi
Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata rata curah hujan
berkisar antara
1000-3000 mm per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan
musim hujan. Daerah
yang paling sering ditimpa hujan setiap tahun adalah Kota
Pekanbaru 193 hari, Kabupaten
Indragiri Hulu 178 hari, Kabupaten Pelalawan 147 hari, Kabupaten
Rokan Hulu 136 hari,
dan Kabupaten Kampar dengan jumlah hari hujan 110 hari. Jumlah
Curah Hujan tertinggi
pada tahun 2009 terjadi di Kabupaten Kampar dengan curah hujan
sebesar 3.349 mm,
disusul Kota Pekanbaru sebesar 3.214,4 mm, sedangkan curah hujan
terendah terjadi di
Kota Dumai sebesar 635,0 mm.
3.3. Data-Data yang Dibutuhkan Data yang diperlukan dalam
pengerjaan studi ini berupa data sekunder. Adapun
data tersebut terdiri dari data curah hujan, data klimatologi,
data teknis waduk lompatan
harimau, dan data topografi yang disajikan pada tabel
berikut:
-
61
Tabel 3.1. Data yang Dibutuhkan
No. Nama Data Sumber Keterangan 1 Data Curah
Hujan Balai Wilayah Sungai Sumatera III
Data ini berisi data harian curah hujan mulai tahun 1991-2014
diambil dari stasiun hujan yang ada di lokasi studi, yaitu stasiun
hujan lubuk bendahara, stasiun hujan pasar tao, stasiun hujan rao.
Data ini digunakan untuk menganalisa guna mendapatkan debit andalan
untuk perencanaan desain PLTA.
2 Data Klimatologi
Stasiun Klimatologi Lubuk Bendahara
Data ini berisi catatan data klimatologi bulanan tahun 2014 yang
terdiri dari data kecepatan angin, kelembaban Relatif, Kecerahan
Matahari, dan Suhu Udara. Data ini digunakan untuk menghitung
Evapotranspirasi yang nantinya digunakan untuk analisa pembangkit
data debit dengan metode FJ. Mock.
3 Data teknis Waduk Lompatan Harimau
Hasil Perencanaan Konsultan Perencana
Data ini berisi mengenai elevasi dan kapasitas tampungan mati
waduk, tampungan efektif waduk, elevasi dasar waduk, elevasi
pelimpah, elevasi Crest Bendungan, dan lengkung kapasitas waduk.
Data ini digunakan untuk proses perhitungan simulasi waduk.
4 Data Topografi Konsultan Perencana Data ini berisi mengenai
kondisi topografi WS Rokan, yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan letak bangunan dan tinggi jatuh.
Sumber: Hasil Analisa
-
62
Gambar 3.4 Lengkung kapasitas waduk Sumber: Hasil analisa
3.4. Tahapan Penyelesaian
Dalam studi perencanaan bangunan pembangkit listrik diperlukan
suatu tahapan
studi dalam perencanaannya agar tidak terjadi kesalahan. Tahapan
analisa yang dilakukan
dalam studi ini dengan merujuk data-data yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
y = -1E-18x2 + 2E-08x + 99.368
- 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00
90.0
110.0
130.0
150.0
170.0
190.0
210.0
- 2,000,000.00 4,000,000.00 6,000,000.00 8,000,000.00
Luas ( x 1000 m2)El
evas
i (m
)
Volume ( x 1000 m3)
Kurva Lengkung Kapasitas Tampungan Alternatif II
Volume
-
63
Tabel 3.2. Tahapan Penyelesaian No. Tahapan
Penyelesaian Data yang digunakan Metode yang digunakan
1 Analisa Hidrologi
Data curah hujan mulai tahun 1997-2011
• Uji Konsistensi Data (Metode Kurva Massa Ganda)
• Uji Homogenitas (Metode RAPS)
• Uji Abnormalitas (Metode Inlier – Outlier)
2 Analisa Distribusi Hujan
Data curah hujan 3 stasiun
Metode Poligon Thiessen
3 Analisa Debit Andalan
Curah hujan rerata Metode simulasi perimbangan air FJ. Mock.
4 5 6 7 8
Menentukan Debit Desain PLTA Perhitungan Dimensi Bangunan PLTA
Penentuan Head Efektif Perhitungan Daya dan Energi Analisa
Kelayakan Ekonomi
• Data hasil analisa debit andalan
• Data teknis waduk lompatan harimau
Data hasil simulasi kapasitas tampungan waduk
El. MAW, TWL, dan total kehilangan tinggi tekan Debit outflow
dari simulasi pola operasi waduk
Simulasi pola operasi waduk.
• Menentukan tebal dan diameter penstock
• Menentukan tinggi jatuh efektif
• Menentukan tipe turbin
Mengurangi tinggi jatuh total dengan kehilangan tinggi pada
saluran
• Daya Teoritis • Daya Turbin • Daya Generator
Berdasarkan indikator ekonomi
• BCR • NPV • IRR • Analisa Sensitivitas • Payback Period
Sumber: Hasil Analisa
-
64
3.5. Diagram Alir
Gambar 3.4. Diagram alir pengerjaan skripsi Sumber: Hasil
Analisa
MULAI
Data Curah Hujan
Data Klimatologi
Data Topografi
Uji Konsistensi
Uji Homogenitas Data
Uji Abnormalitas Data
Analisa Distribusi Hujan
Perhitungan Q Andalan Metode FJ.
Mock
Simulasi Pola Operasi Waduk
Desain Bangunan PLTA
Penentuan Head Efektif
Pemilihan Tipe Turbin
Perhitungan Daya dan Energi Listrik
SELESAI
Penentuan Lokasi
Analisa Kelayakan Ekonomi
Data Teknis Waduk
1
Keterangan :
123
3
4
5
2
45
: jawaban rumusan masalah 1: jawaban rumusan masalah 2: jawaban
rumusan masalah 3
: jawaban rumusan masalah 4: jawaban rumusan masalah 5