1 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007) 1.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian pendekatan : kuantitatif, dimana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variable penelitian, yaitu persoalan hubungan-hubungan, pengaruh, perbedaan, dan identifikasi (Bungin, 2009:315). Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksplanatoris, yaitu menggambarkan fakta atau objek yang peneliti amati. 1.2.Lokasi Penelitian sesuaikan dengan lokasi followers dari instagram @Kelincitertidur berada 1.3.Unit Amatan dan Unit Analisis Unit Amatan : Pesan iklan online makanan di media social Instagram akun @Kelincitertidur Unit Analisis : EFEKTIVITAS PESAN IKLAN ONLINE MAKANAN FOOD BLOGGER @Kelincitertidur DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM BAGI PARA FOLLOWERS 1.4.Populasi dan Sampel Populasi : 24.800 Followers Sample : 24.800 ( 24.800 * 0,0025) + 1 24.800 63 : 393 (menggunakan rumus slovin)
18
Embed
BAB III METODE PENELITIAN · menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai
pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara
bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau
memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus
dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007)
1.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian ���� pendekatan : kuantitatif, dimana
menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan
variable penelitian, yaitu persoalan hubungan-hubungan, pengaruh,
perbedaan, dan identifikasi (Bungin, 2009:315). Dengan jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
eksplanatoris, yaitu menggambarkan fakta atau objek yang peneliti amati.
1.2.Lokasi Penelitian ���� sesuaikan dengan lokasi followers dari instagram
@Kelincitertidur berada
1.3.Unit Amatan dan Unit Analisis
Unit Amatan : Pesan iklan online makanan di media social Instagram
akun @Kelincitertidur
Unit Analisis : EFEKTIVITAS PESAN IKLAN ONLINE MAKANAN
FOOD BLOGGER @Kelincitertidur DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM BAGI
PARA FOLLOWERS
1.4.Populasi dan Sampel
Populasi : 24.800 Followers
Sample : 24.800
( 24.800 * 0,0025) + 1
24.800
63
: 393
(menggunakan rumus slovin)
2
Teknik Sampel : Probability Sampling, yakni Simple Random
Sampling.
1.5.Metode Pengumpulan Data
Jenis Data ���� Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis,
yaitu: Pertama, data primer, yaitu data yang didapat dari sumber
pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan peneliti (Waluya, 2007). Hal ini juga
diungkapkan oleh Nawawi (1983) bahwa data primer adalah data
autentik atau data langsung dari tangan pertama tentang masalah yang
diungkapkan.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
pedoman pertanyaan untuk mencapai tujuan penelitian. Kedua, data
sekunder, yaitu keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik
berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, buletin dan
majalah yang sifatnya dokumentasi (Siagian dan Sugiarto, 2000).
1.5.1. Sumber Data : Pemilik akun instagram @KelinciTertidur
dan followers dari @KelinciTertidur
Teknik Pengumpulan Data : Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran kuisioner. Kuisioner menurut
Sugiyono (2008:199):
“Angket atau kuesioner merupakan tehnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab”.
Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti adalah dengan
cara penyebaran kuisioner secara online dikarenakan followers
yang menjadi responden peneliti berada diluar kota Salatiga.
Tujuan peneliti dalam penyusunan kuesioner untuk memperbaiki
bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam
3
pengambilan data terhadap responden, selain itu pula untuk
melengkapi data peneliti mengenai foodblogger peneliti melakukan
wawancara dengan pemilik akun instagram @Kelincitertidur
melalui email.
1.6. Identifikasi Variable dan Indikator Penelitian
1.6.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri
dari:
1.6.1.1.Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:
39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas
pesan iklan online makanan di instagram.
1.6.1.2.Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah foodblogger @Kelincitertidur terhadap
para followers
1.6.2. Indikator Variabel Penelitian
Indikator variabel bebas X : indikator efektivitas pesan iklan online
makanan di instagram yang peneliti akan gunakan indicator variabel X
dalam Jurnal Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Pesan Iklan Yang
Mempengaruhi Brand Awarness Masyarakat (Adityo Agung
Dewanto), dan kemudian disesuaikan dengan penelitian penulis
indicator yang terkait adalah:
- Isi Pesan
4
- Struktur Pesan
- Format Pesan
- Sumber Pesan
Indikator variabel terikat Y : indicator untuk foodblogger
@Kelincitertidur terhadap para Followers dalam teori DRM (Direct
Racthing Method), yaitu :
- Perhatian
- Pemahaman
- Respon Negative
- Respon Afektif
- Sikap Terhadap Iklan
1.7.Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 93).
Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang
ke dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa
banyak setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.1
Tabel 3.1
Skala Likert
Penilaian skala Likert Nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Purnomo,2012:35
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner
dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden
1 http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html
5
cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi
mereka yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau
ragu-ragu sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua,
artinya positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam
penelitian ini. “Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala
pengukuran lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama
banyaknya dengan jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
1.8.Hubungan antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan
Skala Pengukuran
Dalam pengukuran konsep dipaparkan tentang prinsip-prnsip
pengukuran, teknik penyusunan skala pengukuran serta konsep dan indikator
empirik.
1. Prinsip-prinsip pengukuran
Menurut Sofian Efendi dalam Singarimbun (1995 : 95)
menjelaskan :“konsep adalah abstraksi tentang obyek dan kegiatan (event)
yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena yang menarik
perhatiannya. Fungsi konsep sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena
yang diobservasinya. Dalam penelitian berbagai konsep tersebut, harus
dihubungkan dengan cara memberikan angka pada obyek atau pengukuran
dengan cara memberikan angka pada obyek atau kejadian yang sedang
diamati menurut aturan tertentu”.
2. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran
Dalam penyusunan skala dilakukan dalam urutan ordinal dan rasio.
Skala urutan ordinal untuk menunjukkan jenjang ukuran dari indikator empiris
yang digunakan. Semakin banyak karakteristik yang dimiliki ukuran dari suatu
indikator empiris, semakin tinggi skalanya. Sebaliknya semakin sedikit
karakteristik yang dimiliki ukuran dari suatu indikator empiris, semakin
rendah skalanya. Skala ukuran rasio untuk menunjukkan besarnya skala
menggunakan angka. Skala pengukuran peneliti menggunakan ordinal karena
6
data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara
data tersebut terdapat hubungan. Penelitian ini menggunakan Skala Likert
sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert merupakan jenis skala yang
mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan
intensitas sikap tertentu ( Nasution, 2000: 63). Skala Likert dalam
menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap
yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibanding dengan skor yang lebih
rendah (Nasution, 2000: 63 ). Mengenai jumlah item soal untuk variabel face
negotiation theory terdapat 60 item soal. Untuk setiap item soal memiliki
empat pilihan jawaban dengan ketentuan berikut ini:
• Jika soal tersebut merupakan item soal yg memiliki sifat
favorable, maka skor yang diberikan untuk tiap soal adalah :
Pilihan 1 ( sangat setuju ) dengan skor 4
Pilihan 2 ( setuju ) dengan skor 3
Pilihan 3 ( tidak setuju ) dengan skor 2
Pilihan 4 ( sangat tidak setuju ) dengan skor 1
• Jika soal tersebut merupakan item soal yg memiliki sifat
unfavorable, maka skor yang diberikan untuk tiap soal adalah :
Pilihan 1 ( sangat setuju ) dengan skor 1
Pilihan 2 ( setuju ) dengan skor 2
Pilihan 3 ( tidak setuju ) dengan skor 3
Pilihan 4 ( sangat tidak setuju ) dengan skor 4
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
langsung tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan yang sudah
disediakan dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang sudah ada.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun instrumen adalah dengan
menyusun kisi-kisi pengembangan instrumen.
3. Indikator Empirik
Menurut Northrop (Ihalauw, 1996) mengatakan bahwa perlu
adanya sesuatu yang mentautkan secara kausal antara konsep dan indikator
empirik yaitu epistemic correlation. Epistemic correlation tersebut
7
diwujudkan dalam bentuk pernyataan eksplisit dan secara kausal
mentautkan suatu konsep dengan indikator empirik tertentu, yang secara
nalar diduga mampu mengukur nalar secara tepat.Konsep-konsep yang
akan diukur dalam penelitian ini adalah konsep jejaring sosial, pola
interaksi antar individu dengan individu, pola interaksi individu dengan
kelompok, dan pola interaksi kelompok dengan kelompok.Daftar konsep,
definisi konsep, aras konsep, epistemic correlation, dan indikator-indikator
empirik yang digunakan dalam penelitian, disajikan dari tabel ... sampai
tabel ... berikut ini
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Direct RatingMethod sebelum uji coba