Top Banner
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran learning cycle 5e memanfaatkan internet untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran TIK di SMA N 1 KARANGGEDE. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Wina Sanjaya (2013:87) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Sementara itu pelaksanaan eksperimen pada penelitian ini adalah quasi experimental research. Menurut Sugiyono (2009 : 107) penelitian quasi experimental research adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sukardi (2003 : 186) dan Susilo (2013 : 105) desain penelitian Nonequivalent Control Group Design adalah sebagai berikut. Tabel 3.2. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Group Pretest Variabel Terikat Posttest Eksperimen Y1 X Y2 Control Y1 - Y2 Keterangan : Y1 : Pelaksanaan Pretest Y2 : Pelaksanaan Posttest X : Perlakuan menggunakan model belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di SMA N 1 Karanggede karena merupakan sekolah unggulan
24

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Apr 07, 2019

Download

Documents

dinhdang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan

model pembelajaran learning cycle 5e memanfaatkan internet untuk meningkatkan keaktifan

dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran TIK di SMA N 1 KARANGGEDE. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Menurut

Wina Sanjaya (2013:87) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja

dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Sementara itu pelaksanaan eksperimen pada

penelitian ini adalah quasi experimental research. Menurut Sugiyono (2009 : 107) penelitian

quasi experimental research adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

Menurut Sukardi (2003 : 186) dan Susilo (2013 : 105) desain penelitian Nonequivalent

Control Group Design adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Group Pretest Variabel Terikat Posttest

Eksperimen Y1 X Y2

Control Y1 - Y2

Keterangan :

Y1 : Pelaksanaan Pretest

Y2 : Pelaksanaan Posttest

X : Perlakuan menggunakan model belajar learning cycle 5e dengan

memanfaatkan internet.

3.3 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di SMA N 1 Karanggede karena merupakan sekolah unggulan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

dan menjadi sekolah favorit di daerah Karanggede. Fasilitas yang disediakan sekolah

cukup lengkap. Dalam proses pembelajaran dikelas guru sudah menggunakan LCD

proyektor untuk menampilkan materi dan jaringan internet LAN yang dipasang pada

setiap kelas serta jaringan hotspot yang bisa diakses siswa. Faktor yang ada dijadikan

pertimbangan untuk memilih SMA N 1 Karanggede. Selain faktor-faktor yang sudah

diungkapkan, pertimbangan lain yaitu belum dilakukannya penelitian serupa pada

sekolah dan mata pelajaran bersangkutan. Peneliti mendapatkan kemudahan dalam hal

pengurusan ijin dari pihak sekolah dan guru mata pelajaran TIK karena pada waktu

sebelumnya telah melaksanakan PPL di SMA N 1 Karanggede. Waktu pelaksanaan

penelitian ini di laksanakan selama bulan April-Mei 2015.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (1999 : 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini

dilakukan di SMA Negeri 1 Karanggede pada kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (1999 : 56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili). Teknik sampel dilakukan dengan metode pusposive sampling,

menurut Sugiyono (1999 : 61) pusposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin

pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian saja.

Teknik ini digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-

pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya atau pengambilan sampel untuk

tujuan tertentu. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti memilih kelas XI IPA 1

untuk dijadikan kelas kontrol dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Pemilihan kelas

tersebut berdasarkan dari hasil pretest yang lebih rendah dijadikan kelas eksperimen

dan dan yang lebih tinggi dijadikan kelas kontrol. Hasil pretest dari kedua kelas

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

tersebut nilai tidak terpaut terlalu jauh.

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (1999 : 2) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini

terdiri atas dua variabel yaitu, variabel bebas yaitu penerapan model belajar learning cycle 5e

memanfaatkan internet, variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.

3.6 Instrument penelitian

3.6.1 Observasi

Menurut Wina Sanjaya (2013) menyatakan bahwa observasi adalah teknik

pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-

hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Hal-hal yang diamati itu bisa

gejala-gejala tingkah laku, benda-benda hidup ataupun benda mati.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sugiyono (2009 : 203) dalam bukunya

menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.

Pada penelitian ini observasi dilakukan guna mengetahui kondisi sebelum

dilakukannya eksperimen dan kondisi setelah dilakukannya eksperimen. Observasi juga

digunakan sebagai alat untuk menemukan permasalahan yang berkaitan dengan

keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.

3.6.2 Wawancara

Pada sumber yang sama pula yaitu menurut Wina Sanjaya (2013) menyatakan

bahwa wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik

secara langsung maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan

yang diwawancarai sebagai sumber data. Dalam penelitian pendidikan wawancara,

sering digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data, karena dianggap sebagai

teknik yang cukup ampuh untuk mengumpulkan informasi baik mengenai pendapat,

sikap, ataupun persepsi dan pendapat seseorang. Wawancara pada penelitian ini juga

dilakukan sebagai alat untuk mengetahui pendapat beberapa sumber pada kondisi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

sebelum dan sesudah eksperimen.

3.6.3 Dokumentasi

Menurut Susilo (2013:72) dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis yang

berhubungan dengan aspek-aspek tertentu dari subyek penelitian, misalnya: dokumen

pribadi seseorang, proposal, surat keputusan, dsb. Jadi dokumentasi pada dasarnya

lebih merupakan analisis dokumen seperti tersebu diatas, namun tidak jarang istilah

dokumentasi dimaknai sebagai dokumen foto.

Pada penelitian ini studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data

dan informasi dari RPP dan Silabus mata pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Karanggede.

Selain itu juga dari buku-buku literature, jurnal dan internet yang berkaitan dengan

penelitian. Pada saat pembelajaran juga dilakukan dokumentasi foto guna menjadikan

bukti bahwa telah melakukan penelitian.

3.6.4 Tes

Menurut Susilo (2013 : 90) tes merupakan serangkaian stimulus (berupa

pertanyaan) yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan respon/jawaban. Tes

juga bisa didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk memperoleh petikan

perilaku seseorang. Dalam penelitian, seorang peneliti bisa merancang sendiri

perangkat tes atau mengambil/mengadaptasi perangkat tes yang sudah ada yang

dikeluarkan oleh lembaga tertentu untuk digunakan sebagai instrumen pengumpul data.

Dasar dari keputusan untuk menggunakan perangkat tes sendiri atau perangkat tes yang

sudah ada tersebut adalah seberapa besar kadar urgensi perangkat tes itu sendiri dalam

menentukan substansi temuan peneliti.

Tes pada penelitian ini berupa pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen (treatment). Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes pilihan

ganda. Tes tersebut dirancang sendiri oleh peneliti sehingga memerlukan uji coba

kepada perangkat tes yang sudah dibuat sebelum digunakan sebagai pengumpulan data

dalam peneliti. Uji coba digunakan guna memperoleh keterangan tentang validitas dan

reliabilitas instrument tersebut.

3.7 Pengujian Instrumen

Pada penelitian ini tes dirancang sendiri oleh peneliti, oleh karena itu akan dilakukan

uji coba instrumen dengan menghitung validitas dan reabilitas agar instrumen yang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

digunakan mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Soal pretest dan posttest

adalah setara, sehingga uji coba cukup dilakukan sekali untuk mengukur validitas dan

reliabilitas instrumen tes. Uji instrumen dilakukan sebelum peneliti memberikan pretest dan

posttest. Pengujian validitas dilakukan di kelas X1 SMA N 1 Karanggede.

3.7.1 Validitas Instrumen

Instrumen yang valid adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur, seperti meteran yang valid dapat digunakan untuk

mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang digunakan untuk mengukur

panjang. Meter digunakan untuk mengukur berat maka menjadi tidak valid, Sugiyono

(Iskandar, 2013 : 94).

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Validitas instrumen dihitung

menggunakan aplikasi pengolah angka yaitu MS. Excel 2007. Uji validitas yang

digunakan untuk instrumen pengetahuan yang berupa skor dikotomi yaiu bernilai 0

untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Soal dikatakan valid apabila π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”

> π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’l.

Tabel 4.1.1 Uji validitas

r hitung r tabel Keterangan

Soal 1 0,5516 Valid

soal 2 0,5463 Valid

Soal 3 0,4344 Valid

Soal 4 0,52997 Valid

Soal 5 0,49433 Valid

Soal 6 0,46755 Valid

Soal 7 -0,044 Tdk valid

Soal 8 0,37127 Valid

Soal 9 -0,1537 Tdk valid

Soal 10 0,37744 Valid

Soal 11 0,4228 Valid

Soal 12 0,41912 Valid

Soal 13 0,453432 0,367 Valid

Soal 14 0,40381 Valid

Soal 15 0,40445 Valid

Soal 16 -0,00581 Tdk valid

Soal 17 0,44974 Valid

Soal 18 0,11033 Tdk valid

Soal 19 0,01326 Tdk valid

Soal 20 -0,076051

Tdk valid

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Soal 21 0,389893 Valid

Soal 22 0,27833 Tdk valid

Soal 23 0,215834 Tdk valid

Soal 24 0,483082 Valid

Soal 25 0,416213 Valid

Soal 26 0,133865 Tdk valid

Soal 27 0,216186 Tdk valid

Soal 28 0,38614 Valid

Soal 29 0,44135 Valid

Soal 30 0,41742 Valid

Menentukan valid atau tidaknya butir soal adalah membandingkan hasil r hitung

dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ Product Moment. Dengan jumlah responden 29 menurut π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ N=29

dan taraf signifikansi = 5% maka π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0.367. Berdasarkan hasil dari π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” tiap

butir soal jika dibandingkan dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka butir soal yang valid adalah jika

π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’l, yaitu pada butir soal ke- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17,

21, 24, 25, 28, 29 dan 30, sedangkan soal yang tidak valid adalah jika π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <

π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , yaitu pada butir soal ke- 7, 9, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 26 dan 27.

3.7.2 Reliabilitas Instrumen

Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala

pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat reliabel

secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama, (Nasution : 77). Pada penelitian ini

menggunakan reliabilitas internal yang pada intinya reliabilitas diperoleh dengan cara

menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Kemudian analisis reliabilitas

dihitung menggunakan aplikasi SPSS 19.0. Dikatakan reliabel apabila nilai rhitung > r

table.

Tabel 4.1.2 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Soal

Eksperimen 0,493 25

Kontrol

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 19.0, dengan

jumlah data (n) = 29, maka di dapat r tabel sebesar 0,367. Nilai r = 0,493 > r tabel =

0,367 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

3.8 Prosedur Penelitian

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Prosedur penelitian ini memiliki tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan

langkah pemberlakuan.

3.8.1 Alur Penelitian dan Sebelum Penelitian

Gambar 1. Tahap Penelitian

Dari gambar 2 tahap pertama yang dilakukan adalah dengan pra penelitian. Pra

penelitian meliputi metode observasi, yaitu proses yang dilakukan untuk mengetahui

tingkat keaktifan siswa dikelas, metode belajar yang dilakukan guru dan fasilitas lab

komputer yang dimanfaatkan. Observasi dilakukan kepada siswa kelas XII IPA 1 dan

XII IPA 2. Dari hasil identifikasi disimpulkan keaktifan siswa didalam kelas tergolong

rendah yang berdampak pada hasil belajar siswa yang belum tuntas. Dari penemuan

masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian metode yang

digunakan guru dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Berdasarkan hasil identifikasi

ditemukan bahwa fasilitas internet yang disediakan sekolah belum sepenuhnya

dimanfaatkan dengan maksimal oleh siswa, padahal setiap siswa sudah diberikan

fasilitas laboratorium komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan wifi

hotspot untuk menunjang proses pembelajaran. Dari hasil tersebut, selanjutnya

menentukan tujuan dari penelitian, studi dokumentasi kemudia menuju ke tahap

perencanaan dan mempersiapkan surat perizinan penelitian.

Pada tahap kedua yaitu perencanaan, disusun bersama dengan guru matapelajaran TIK.

perencanaan yang dilakukan guna menyiapkan perangkat pembelajaran seperti rencana

pelakasanaan pembelajaran (RPP) dan instrument penelitian yang dilakukan selama

proses pembelajaran.

Pada tahap ketiga adalah penerapan model belajar learning cycle 5e dengan

memanfaatkan internet. Setelah guru menggunakan model belajar learning cycle 5e

memanfaatkan internet dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

Perencanaan

Penerapan

Analisis Hasil Penelitian

Pra penelitian

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

pembelajaran dan penilaian hasil belajar, kemudian dilakukan proses pengumpulan data

melalui observasi, wawancara, hasil belajar berupa pretest dan posttest. Observasi

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Untuk tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data yang telah diperoleh selama

penelitian berlangsung. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi observasi,

dokumentasi dan evaluasi. Lembar observasi berisi indikator-indikator yang telah

ditentukan. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa

menggunakan model belajar learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet selama

proses pembelajaran berlangsung.

3.8.2 Proses Penelitian

PROSES PENELITIAN

pretest pretest

Skor di olah

Pembelajaran

konvensional

Treatment lc 5e +

internet

Kelas eksperimen

Skor di olah

Kelas kontrol

Mean dan Uji T

< >

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Proses penelitian dimulai dari memberikan pretest kepada kedua kelas yaitu XI

IPA 1 dan XI IPA 2. Kedua kelas diberikan pretest dengan soal dan jumlah soal yang

sama. Setelah peneliti selesai memberikan pretest kemudian hasil pretest dihitung mean

atau rata-ratanya untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan

pertimbangan hasil pretest yang lebih rendah digunakan sebagai kelas eksperimen.

kemudian hasil pretest diolah dengan menggunakan Uji-T untuk membuktikan bahwa

kemampuan yang dimiliki siswa sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Proses pembelajaran pada kelas kontrol masih menggunakan metode yang sama dengan

guru matapelajaran yaitu metode konvensional. Pada kelas eksperimen diberikan

treatment menggunakan metode belajar Learning Cycle 5E dengan memanfaatkan

internet untuk meningkatkan indikator keaktifan dan hasil belajar. Treatment pada

masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol disesuaikan dengan berapa kali

materi dapat diselesaikan sesuai RPP. Selama proses treatment pada masing-masing

kelas dilakukan observasi. Peneliti mengamati observasi dengan cara mengisi lembar

check list yang berisi indikator keaktifan. setelah proses pembelajaran dilakukan

wawancara kepada siswa dan guru. Wawancara kepada siswa kelas eksperimen

bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dari yang sebelumnya

Treatment lc 5e +

internet

postest postest

Observasi

&

wawancara

Olah skor dengan

uji gain untuk

mengetahui

signifikansi Simpulan akhir dari

observasi, wawancara, h0

h1 (uji T dan Uji Gain)

Olah skor dengan

uji gain untuk

mengetahui

signifikansi

Menyimpulkan hasil uji

T

Pembelajaran

konvensional

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

(konvensional) dan sesudah (Learning Cycle 5E memanfaatkan internet) telah

mengalami perubahan yang baik, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna serta

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi dengan check list dan wawancara

dibandingkan dengan hasil observasi dan wawancara sebelum dilakukannya penelitian.

Perlakuan selanjutnya yaitu memberikan posttest pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. skor postest kemudian dihitung dan disimpulkan dengan uji-T dan uji-gain.

Uji-T untuk membuktikan bahwa ada perubahan metode konvensional dengan metode

Learning Cycle 5E dengan memanfaatkan internet, uji ini membandingkan hasil

posttest kelas kontrol dan postest kelas eksperimen. Uji-gain digunakan untuk

mengetahui peningkatan yang signifikan. Uji ini untuk membandingkan hasil pretest-

postest kelas kontrol dan pretest-postest kelas eksperimen. setelah proses penelitian

selesai dilakukan peneliti menyimpulkan hasil keseluruhan dari proses penelitian.

3.8.3 Rancangan Proses Pembelajaran Eksperimen dan Kontrol

Tabel 3.8.3.1 Rancangan proses pembelajaran kelas eksperimen

Pertemuan Pertama

Mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap

Fase engage (mengajak)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

15 menit Menjelaskan

maksud dan

tujuan

pembelajaran

metode Learning

cycle 5E

Menyimak

Informasi yang

akan disampaikan

Digunakan

untuk

mengetahui

tujuan

pembelajaran

Memberi contoh

gambar vektor

dan bitmap

Menjelaskan

manfaat desain

grafis

Mengamati

gambar dan

memperhatikan

penjelasan guru

Membangkitkan

minat dan rasa

ingin tahu siswa

terhadap topik

materi Desain

grafis berbasis

vektor dan

bitmap dengan

cara

memperlihatkan

gambar.

Guru memberikan

beberapa

pertanyaan

mengenai

perbedaan grafis

berbasis vektor

dan bitmap

Mendiskusikan

dengan teman

sebangku

perbedaan vektor

dan bitmap

berdasarkan

gambar dan

Pertanyaan

digunakan untuk

mengetahui

kemampuan

dasar siswa

tentang materi

perbedaan grafis

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

berdasarkan

gambar yang

ditunjukkan

menjawab

pertanyaan dari

guru

berbasis vektor

dan bitmap

Siswa dapat

belajar untuk

mengajukan

pertanyaan dan

berpendapat

Memberi instruksi

kepada siswa

untuk belajar dan

bekerjasama

secara optimal

didalam

kelompok

masing-masing

mempelajari

pelajaran TIK sub

pokok materi

perangkat lunak

pembuat desain

grafis,

Mengidentifikasi

perbedaan grafis

berbasis vektor

dan bitmap

Menyimak

penjelasan dan

arahan yang

disampaikan guru

Digunakan agar

siswa dapat

bekerja sama

dalam kelompok

Melakukan

apersepsi dan

mengaitkannya

dengan materi

identifikasi grafis

berbasis vektor

dan bitmap yang

akan dipelajari

Menyimak

penjelasan yang

disampaikan oleh

guru

Bertujuan untuk

memotifasi

peserta didik

dengan memberi

penjelasan

tentang

pentingnya

mempelajari

materi desain

grafis berbasis

vektor dan

bitmap .

Guru membentuk

beberapa

kelompok secara

acak

Siswa mencatat

anggota

kelompok

masing-masing

1 kelas terdapat

29 siswa, siswa

tersebut dibagi

menjadi 5

kelompok.

Masing-masing

kelompok terdiri

dari 5-6 siswa.

Kegiatan Inti

a. Fase explore ( menyelidiki)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan

LC 5E

60 menit Guru memberikan

lembar kerja

kepada masing-

Siswa

mempelajari

lembar kerja yang

bertujuan

untuk

menyusun

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

masing kelompok

diberikan guru.

Kelompok 1 :

Pengertian desain

grafis, fungsi,

aplikasi desain

grafis, penerepan

dalam kehidupan

sehari-hari.

Kelompok 2 :

pengertian unsur-

unsur dasar dari

desain grafis dan

penjelasan.

Kelompok 3 :

Pengertian

bitmap, kelebihan

dan kekurangan,

contoh file

gambar bitmap

dan aplikasi

desain grafis

bitmap.

Kelompok 4 :

Pengertian

Vektor, kelebihan

dan kekurangan,

contoh file

gambar Vektor

dan aplikasi

desain grafis

Vektor.

Kelompok 5 :

Mencari

perbedaan Vektor

dan Bitmap.

pemahama

n siswa

terhadap

materi

yang

sedang

dipelajari

Guru memberikan

arahan untuk

menggunakan

LKS dan search

engine untuk

mencari informasi

materi Desain

grafis berbasis

vektor dan bitmap

Siswa mulai

mencari

informasi materi

Desain grafis

berbasis vektor

dan bitmap pada

LKS dan search

engine

b. Fase explain (menjelaskan)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan

LC 5E

Mengawasi siswa

yang sedang

berdiskusi

Siswa

melakukan

diskusi dengan

teman

sekelompoknya

untuk

guru

dituntut

mendorong

peserta

didik untuk

menjelaska

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

menjawab

lembar kerja

dan membuat

kesimpulan dari

pengamatan

yang telah

mereka lakukan.

n suatu

konsep

dengan

kalimat/pe

mikiran

sendiri,

Mengawasi siswa

yang sedang

berdiskusi

Setelah mencari

informasi materi

siswa menuliskan

jawaban dengan

kata-kata sendiri

Guru berdiskusi

dengan masing-

masing kelompok

untuk menghindari

perbedaan

pemahaman masing-

masing siswa

terhadap materi

Masing-masing

kelompok

mendiskusikan

jawaban dengan

guru

meminta

bukti dan

klarifikasi

atas

penjelasan

peserta

didik, dan

saling

mendengar

secara kritis

penjelasan

antar peserta

didik atau

guru

Mengamati siswa

yang sedang

presentasi dan siswa

yang sedang

mendengarkan

Masing-masing

kelompok

mempresentasika

n dan

mempraktekan

jawaban,

kemudian siswa

lain

mempraktekan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

c. Fase elaboration (penerapan konsep)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan

LC 5E

Guru memberikan

tugas mengenai

materi perbedaan

grafis berbasis

vektor dan bitmap

yang sudah

dipresentasikan

seluruh kelompok

Siswa

mengerjakan

tugas yang

diberikan oleh

guru secara

individu

siswa akan

dapat belajar

secara

bermakna,

karena telah

dapat

menerapkan/

mengaplikas

ikan konsep

yang baru

dipelajarinya

dalam situasi

baru.

Soal

digunakan

untuk

mengukur

seberapa

jauh siswa

memahai

materi

perbedaan

grafis

berbasis

vektor dan

bitmap

Fase evaluate (evaluasi)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

15 menit Guru melakukan

observasi dan

memperhatikan

siswa terhadap

pengetahuan dan

kemampuannya

guru dapat

mengamati

pengetahuan

atau

pemahaman

peserta didik

dalam

menerapkan

konsep baru

Memberikan soal

untuk mengetahui

seberapa jauh siswa

memahami materi

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru secara

individu

Hasil

evaluasi ini

dapat

dijadikan

guru

sebagai

bahan

evaluasi

tentang

proses

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

penerapan

metode

siklus

belajar yang

sedang

diterapkan,

apakah

sudah

berjalan

dengan

sangat baik,

cukup baik,

atau masih

kurang.

Menyimpulkan

bersama-sama

tentang materi

Desain grafis

berbasis vektor dan

bitmap yang

dipelajari

Menyimpulkan

bersama-sama

tentang materi

Desain grafis

berbasis vektor

dan bitmap yang

dipelajari yang

dipelajari

Untuk

mengetahui

seberapa jauh

siswa

memahami

materi

Menutup pelajaran

Pertemuan Kedua

Fase engage (mengajak)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

15 menit Memberi contoh

gambar fungsi

menu dan ikon

pada corel draw

Menjelaskan

manfaat menu

dan ikon pada

corel draw

Mengamati

gambar dan

memperhatikan

penjelasan guru

Membangkitka

n minat dan

rasa ingin tahu

siswa terhadap

topik materi

dengan cara

memberikan

contoh gambar

fungsi menu

dan ikon.

Guru memberikan

beberapa

pertanyaan

mengenai materi

menu dan ikon

pada corel draw

Menjawab

pertanyaan dari

guru mengenai

materi menu dan

ikon pada corel

draw

Pertanyaan

digunakan

untuk

mengetahui

kemampuan

dasar siswa

tentang materi

perbedaan

grafis berbasis

vektor dan

bitmap

Siswa dapat

belajar untuk

mengajukan

pertanyaan dan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

berpendapat

Memberi

instruksi kepada

siswa untuk

belajar dan

bekerjasama

secara optimal

didalam

kelompok

masing-masing

mempelajari

pelajaran TIK sub

pokok materi

perangkat lunak

pembuat desain

grafis,

Mengidentifikasi

menu dan ikon.

Menyimak

penjelasan dan

arahan yang

disampaikan guru

Digunakan

agar siswa

dapat bekerja

sama dalam

kelompok

Mengaitkan

materi menu dan

ikon dengan

kehidupan sehari-

hari pada

program desain

grafis Corel Draw

yang akan

dipelajari

Menyimak

penjelasan dari

guru

Mengungkapkan

jawaban apabila

terdapat siswa

yang mempunyai

jawaban sendiri

Bertujuan

untuk

memotifasi

peserta didik

dengan

memberi

penjelasan

tentang

pentingnya

mempelajari

materi menu

dan ikon

pada

program

desain grafis

Corel Draw.

Guru memberikan

perintah kepada

siswa untuk

bergabung dalam

kelompok yang

sudah di bentuk.

Siswa segera

bergabung kepada

kelompok yang

sudah dibentuk.

Kegiatan Inti

a. Fase explore ( menyelidiki)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

60 menit Guru

memberikan

lembar kerja

kepada masing-

masing kelompok

Siswa mempelajari

lembar kerja yang

diberikan guru

Kelompok 1 :

Menjelaskan menu

bar ( file, edit,

bertujuan

untuk

menyusun

pemahaman

siswa

terhadap

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

view, layout,

arrange)

Kelompok 2 :

menjelaskan menu

bar (effect,

bitmaps, text, table,

tool)

Kelompok 3 :

Menjelaskan Tool

box (pick tools,

shape tools, croop

tools dan zoom

tools)

Kelompok 4 :

Menjelaskan tool

box (curve tools,

smart tools,

retangle tools dan

ellipse tools)

Kelompok 5 :

Menjelaskan fungsi

property bar.

materi yang

sedang

dipelajari

Guru

memberikan

arahan untuk

menggunakan

LKS dan search

engine untuk

mencari

informasi

materi

Siswa mulai

mencari

informasi materi

pada LKS dan

search engine

Masing-

masing

kelompok

melakukan

pengamatan

langsung pada

aplikasi corel

draw

Menganalisa

ikon-ikon dan

mencari fungsi

pada corel draw

dengan bantuan

LKS dan search

engine

bertujuan

untuk

menyusun

pemahaman

siswa

terhadap

materi yang

sedang

dipelajari.

b. Fase explain (menjelaskan)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

Mengawasi

siswa yang

sedang

berdiskusi

Siswa melakukan

diskusi dengan

teman

sekelompoknya

untuk menjawab

lembar kerja dan

membuat

kesimpulan dari

guru dituntut

mendorong

peserta didik

untuk

menjelaskan

suatu konsep

dengan

kalimat/pemi

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

pengamatan yang

telah mereka

lakukan.

kiran sendiri,

Mengawasi

siswa yang

sedang

berdiskusi

Setelah mencari

informasi materi

siswa menuliskan

jawaban dengan

kata-kata sendiri

Guru berdiskusi

dengan masing-

masing kelompok

untuk

menghindari

perbedaan

pemahaman

masing-masing

siswa terhadap

materi

Masing-masing

kelompok

mendiskusikan

jawaban dengan

guru

meminta bukti

dan klarifikasi

atas

penjelasan

peserta didik,

dan saling

mendengar

secara kritis

penjelasan

antar peserta

didik atau

guru

Mengamati

seluruh kelompok

yang sedang

presentasi

Masing-masing

kelompok

mempresentasikan

hasil diskusi dan

menjawab

pertanyaan dari

siswa apabila ada

yang belum jelas

Fase elaboration (penerapan konsep)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

Guru

memberikan

tugas mengenai

materi dan ikon

pada program

desain grafis

Corel Draw yang

sudah

dipresentasikan

seluruh kelompok

Siswa mengerjakan

tugas yang

diberikan oleh guru

secara individu

siswa akan

dapat belajar

secara

bermakna,

karena telah

dapat

menerapkan/

mengaplikasik

an konsep

yang baru

dipelajarinya

dalam situasi

baru.

Soal

digunakan

untuk

mengukur

seberapa jauh

siswa

memahai

materi dan

ikon pada

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

program

desain grafis

Corel Draw

Fase evaluate (evaluasi)

Alokasi

waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penjelasan LC

5E

15 menit Guru melakukan

observasi dan

memperhatikan

siswa terhadap

pengetahuan dan

kemampuannya

guru dapat

mengamati

pengetahuan

atau

pemahaman

peserta didik

dalam

menerapkan

konsep baru

Memberikan

soal untuk

mengetahui

seberapa jauh

siswa

memahami

materi menu

dan ikon pada

program desain

grafis Corel

Draw

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru secara

individu

Hasil

evaluasi ini

dapat

dijadikan

guru sebagai

bahan

evaluasi

tentang

proses

penerapan

metode siklus

belajar yang

sedang

diterapkan,

apakah sudah

berjalan

dengan

sangat baik,

cukup baik,

atau masih

kurang.

Menyimpulkan

bersama-sama

tentang materi

yang dipelajari

Menyimpulkan

bersama-sama

tentang materi

yang dipelajari

Untuk

mengetahui

seberapa jauh

siswa

memahami

materi

Menutup

pelajaran

Tahapan perlakuan ini dilaksanakan dengan pretest, penjelasan tujuan

pembelajaran, proses pembelajaran dengan pembelajaran konvensional kelas kontrol

dan pembelajaran learning cycle 5e dengan memanfaatkan internet kelas eksperimen

dan terakhir diberikan posttest. Setelah mendapatkan hasil nilai pretest dan postest

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

kemudian dilakukan analisis data melalui perhitungan-perhitungan.

Tabel 3.8.3.2 Rancangan proses pembelajaran kelas Kontrol

Pertemuan Pertama

Mengidentifikasi perbedaan grafis berbasis vektor dan bitmap

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Berdoa Bersama

Memberi Salam pada

siswa

Mengabsen Siswa

Menginformasikan materi

yang akan disampaikan

Berdoa Bersama

Menjawab Salam pada

siswa

Menjawab Panggilan

Guru

Menyimak Informasi

materi yang akan

disampaikan

Religius

Komunikatif

Komunikatif

Rasa Ingin

Tahu

Kegiatan Inti

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Menjelaskan perbedaan

desain grafis berbasis

vector dengan bitmap

Memperlihatkan contoh

hasil gambar desain grafis

berbasis vector dan bitmap

Menyimak Materi dari

guru

Memahami gambar yang

diperlihatkan

Rasa Ingin

Tahu

Ketelitian

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Membacakan materi yang

dicatat siswa

Menjawab pertanyaan

siswa

Siswa Mencatat Materi

yang disampaikan

Siswa dipersilahkan

bertanya tentang materi

yang di sampaikan

Ketelitian

Komuniktif

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Memberi Kesimpulan

materi yang telah

disampaikan

Memberi motifasi tentang

manfaat mempelajari

materi yang disampaikan

Menyimak kesimpulan

dari guru

Menyimak motifasi dari

guru

Rasa Ingin

Tahu

Rasa Ingin

Tahu

Kegiatan Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Menginformasikan materi

pada pertemuan berikutnya

Salam Penutup

Menyimak Informasi dari

guru

Menjawab Salam

Rasa Ingin

Tahu

Religius

Pertemuan Kedua

Mengidentifikasi menu dan ikon pada program desain grafis Corel Draw

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Berdoa Bersama

Memberi Salam pada

siswa

Mengabsen Siswa

Menginformasikan

materi yang akan

disampaikan

Berdoa Bersama

Menjawab Salam pada

siswa

Menjawab Panggilan Guru

Menyimak Informasi materi

yang akan disampaikan

Religius

Komunikatif

Komunikatif

Rasa Ingin

Tahu

Kegiatan Inti

Elaborasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Menjelaskan fungsi

menu-menu program

desain grafis berbasis

vector

Menyimak Penjelasan Guru Rasa Ingin

Tahu

Eksplorasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Membacakan menu-

menu yang dicatat

siswa

Mengawasi Siswa

Mencatat beeberapa menu

penting pada program desain

grafis berbasis vector

Menggunakan menu-menu dan

tool ikon program desain

grafis berbasis vector di

komputer masing-masing

Rasa Ingin

Tahu

Kreatif

Konfirmasi

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Memberi Kesimpulan

materi yang telah

disampaikan

Memberi motifasi

tentang manfaat

mempelajari materi

yang disampaikan

Menyimak kesimpulan dari

guru

Menyimak motifasi dari guru

Rasa Ingin

Tahu

Rasa Ingin

Tahu

Kegiatan Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Menginformasikan

materi pada pertemuan

berikutnya

Salam Penutup

Menyimak Informasi dari

guru

Menjawab Salam

Rasa Ingin

Tahu

Religius

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

3.9 Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data

kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses

penelitian, penganalisaan menggunakan teknik uji penghitungan statistik. Adapun teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Tes Awal

a. Menguji normalitas distribusi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari

kelas yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan

kriteria pengujiannya (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data kelompok sampel berasal di populasi

yang berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka data kelompok sampel tidak berasal di

populasi yang berdistribusi normal.

b. Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : semua variansi sama.

H1 : tidak semua variansi sama.

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol digunakan levene’stest for equality variansces .

Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka kedua kelas berasal dari populasi yang

memiliki varians yang sama (homogen).

2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka kedua kelas tidak berasal dari populasi

yang memiliki varians sama (tidak homogen).

c. Melakukan Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh jika

suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh

tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua

pihak) sebagai berikut :

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

H0 : πœ‡1 = πœ‡2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

berbeda)

H1 : πœ‡1 β‰  πœ‡2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda)

Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent

sample t-test, dengan bantuan software SPSS .

Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2) Jika nilai signifikasi <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan

uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t’

yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak

homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.

4) Jika salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilakukan

uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji

statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U-Test. Rumus

Mann-Whitney U-test digunakan karena dalam penelitian ini sampelnya

tidak berkorelasi.

2. Analisis Data Tes Akhir

a. Menguji normalitas distribusi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari

kelas yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan

kriteria pengujiannya (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka sebaran skor data berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka sebaran skor data tidak berdistribusi

normal.

b. Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : semua variansi sama.

H1 : tidak semua variansi sama.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13642/3/T1_702010012_BAB...pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol digunakan levene’stest for equality variansces. Dengan

kriteria pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka kedua kelas memiliki varians yang sama

(homogen).

2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka kedua kelas memiliki varians yang tidak

sama (tidak homogen).

c. Melakukan Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh jika

suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh

tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua

pihak) sebagai berikut :

Ho : πœ‡1 = πœ‡2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada

perbedaan)

Ha : πœ‡1 β‰  πœ‡2 (Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ada

perbedaan)

Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent

sample t-test, dengan bantuan software SPSS for windows. Dengan kriteria

pengujian (Santoso, 2001) sebagai berikut.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2) Jika nilai signifikasi <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan

uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t’

yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak

homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.

Jika salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji

kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji statistik

non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U-Test. Rumus Mann-Whitney

U-test digunakan karena dalam penelitian ini sampelnya tidak berkorelasi.