73 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode ini berlandaskan filsafat positivistivisme sehingga disebut juga metode positivistik. Melalui pendekatan ini berusaha menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analitis numerikal. Metode kuantitatif menggunakan data penelitian berupa angka-angka yang dianalisis secara statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dan peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner / angket. Sugiyono (2006:12) menyebut penelitian demikian sebagai metode survey. Sedangkan Kerlinger (2000:660) menyatakan penelitian survey mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel sosiologis dan psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila menggunakan sampel yang representatif. Penelitian ini termasuk deskriptif korelasional, berusaha menjawab pertanyaan tentang apa dan bagaimana keadaan suatu fenomena dan melaporkan sebagaimana keadaaanya (Ibnu Hadjar, 1999:274). Pendapat senada dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1996, 12) “Pendekatan deskriptif adalah
22
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Yang Digunakanrepository.upi.edu/10605/4/t_adp_0706729_chapter3.pdfkewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Dalam penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
73
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Yang Digunakan
Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode ini
berlandaskan filsafat positivistivisme sehingga disebut juga metode positivistik.
Melalui pendekatan ini berusaha menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui
pengukuran objektif dan analitis numerikal. Metode kuantitatif menggunakan data
penelitian berupa angka-angka yang dianalisis secara statistik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dan
peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner / angket. Sugiyono
(2006:12) menyebut penelitian demikian sebagai metode survey. Sedangkan
Kerlinger (2000:660) menyatakan penelitian survey mengkaji populasi yang besar
maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi
untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel
sosiologis dan psikologis.
Penelitian survey dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat
bila menggunakan sampel yang representatif.
Penelitian ini termasuk deskriptif korelasional, berusaha menjawab
pertanyaan tentang apa dan bagaimana keadaan suatu fenomena dan melaporkan
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1996, 12) “Pendekatan deskriptif adalah
74
penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel
masa lalu dan sekarang (sedang terjadi).” Sedangkan menurut Rusefendi (1998)
“penelitian deskriptif adalah penelitian mengenai status sekarang dari subjek
yang sedang kita pelajari.”
Penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam
tentang gejala-gejala sosial tertentu atau berupa aspek kehidupan tertentu dalam
masyarakat yang diteliti. Penelitian ini dapat mengungkapkan secara hidup kaitan
antara berbagai gejala sosial, sesuatu hal yang tidak dapat dicapai oleh
penelitian yang bersifat merangkum. Dengan demikian, bila ditinjau dari
bagaimana variabel-variabel yang diteliti akan menjelaskan fenomena yang ada
dan hubungan antara variabel-variabel secara bersama-sama. Variabel tersebut
adalah variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal yang sama menurut
Surahmad (1980 :78) menyatakan :
Penyelidikan deskriptif ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, atau suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing dan sebagainya.
Variabel-variabel yang ditentukan dideskripsikan terlebih dulu,
selanjutnya dikorelasikan antara variabel bebas dengan variabel terikat, baik
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
B. Definisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan pengumpulan data dan pengukurannya, variabel-
variabel penelitian ini akan dijelaskan definisi operasionalnya, sebagai berikut :
75
1. Proses Pengadaan Kepala Sekolah (X 1 )
Proses pengadaan Kepala Sekolah merupakan serangkaian kegiatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan kepala sekolah untuk mengisi kekosongan
yang terjadi. Tahapan-tahapan perencanaan ini diantaranya melakukan
penetapan formasi, analisis jabatan, rekrutmen, seleksi, pengangkatan dan
penempatan kepala sekolah. Dalam penelitian ini menitikberatkan pada
kegiatan perencanaan rekrutmen dan seleksi kepala sekolah.
2. Variabel Pendukung Sumber Daya ( X 2 )
Variabel pendukung mencakup sumber daya material, sumber daya
finasial, sumber daya manusia/ tenaga, sumber daya teknologi dan sumber
daya informasi Dalam peneltian ini pendukung yang mendapatkan
sorotan lebih dalam adalah sumber daya manusia / tenaga dan logistik.
3. Variabel Kinerja Kepala Sekolah (Y )
Unjuk kerja atau kinerja kepala sekolah diukur dengan mendasarkan pada
keterampilan dasar yang harus dikuasai kepala sekolah sesuai dimensi
kompetensi yang harus dikuasai. Kompetensi dimaksud meliputi
G. Hasil Ujicoba Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Dengan menggunakan penghitungan teknik belah dua (split half) membagi
skor item/butir soal ganjil dan genap dengan statistik koefisien korelasi Spearman
90
Brwon diperoleh harga r1 untuk Variabel Proses pengadaan Kepala Sekolah (X1)
sebesar 0,888. Selanjutnya harga r1 tersebut dibandingkan dengan harga tabel
rho. Dengan tingkat signifikansi 0,05 dan n = 40 diperoleh harga sebesar 0.312
dengan demikian maka Variabel Proses Pengadaan Kepala Sekolah (X1) dapat
dinyatakan reliabel. Karena 0,888 > 0,312 .
Sementara untuk Variabel Pendukung Sumber Daya (X2) diperoleh nilai sebesar
0,891. Kemudian harga r1 tersebut dibandingkan dengan tabel rho. Dengan
tingkat signifikansi 0,05 dan nilai n = 40 maka diperoleh harga sebesar 0,312.
Dengan demikian maka Variabel Pendukung Sumber Daya (X2) dapat dinyatakan
reliabel karena 0,891 > 0,312 .
Sedangkan untuk Variabel Kinerja kepala Sekolah (Y) diperoleh nilai sebesar
0,791. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan tabel rho. Dengan
tingkat signifikansi 0,05 dan n = 40 diperoleh harga sebesar 0,312 . Dengan
demikian Variabel Kinerja Kepala Sekolah (Y) dinyatakan reliabel karena 0,791
> 0,312 .
Rangkuman Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen (n=40, Signifikansi 0,05)
Variabel n r 1 r
tabel kesimpulan Proses pengadaan Kepala Sekolah (X1) 40 0,888 0,312 Reliabel Pendukung Sumber Daya (X2) 40 0,891 0,312 Reliabel Kinerja Kepala Sekolah (Y) 40 0,791 0,312 Reliabel
H. Prosedur Pengolahan data
Setelah instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya maka peneliti melakukan
penyebaran angket kepada responden para kepala sekolah SMP negeri di
91
kabupaten Majalengka. Berikutnya, beberapa waktu kemudian dilakukan
pengumpulan angket. Setelah angket terkumpul dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data merupakan tahap paling penting dalam penelitian. Dalam
pelaksanaannya akan dibantu dengan program SPSS (Statistical Package for
Social Studies ) versi 12,0 for Windows..
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap pengolahan data diantaranya :
1. Menyeleksi dan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mencatatkannya dalam data mentah penelitian.
2. Menentukan skor tiap responden sesuai bobot nilai yang telah ditetapkan
3. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan
data. Dalam tahap ini dihitung nilai rata-rata, median, standar deviasi dan
varians masing-masing variabel. Untuk mengetahui kecenderungan umum
jawaban responden terhadap setiap Variabel digunakan rumus sebagai
berikut :
P = %100xXidX
−
Keterangan :
P = Prosentase skor rata-rata yang dicari
X = Skor rata-rata setiap variabel
X id = Skor ideal setiap variabel
Setelah didapatkan hasilnya kemudian dikonsultasikan dengan kriteria yang
telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan oleh Nugraha (1999 :69) yaitu :
90% - 100 % = Sangat Baik
80% - 89 % = Baik
92
70% - 79 % = Cukup Baik
60% - 69 % = Sedang
50% - 59 % = Rendah
40% - 49 % = Rendah Sekali
Selain itu dilakukan juga deskripsi variabel penelitian berdasarkan indikator
dan sub indikatornya. Ini dilakukan untuk lebih mempertajam analisis data.
4. Melakukan penghitungan untuk mengetahui hubungan antara variabel X1
dengan variabel Y, dan variabel X2 dengan variabel Y dengan
menggunakan teknik korelasi. Disini digunakan rumus Korelasi Pearson
Product Moment :
{ }{ }2222 )()(
))((
YYnXXn
YXXYnr
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
( Sugiyono : 2006 : 213).
Setelah itu dilakukan penghitungan nilai determinasinya masing-masing
dengan mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditentukan.
5. Melakukan penghitungan berikutnya untuk mengetahui hubungan antara
variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y
menggunakan rumus korelasi ganda (multiple correlation) sebagai berikut
r yx1x2 = 211
21212212
22
xx
xrxryxryxyxyx
rrr
−−+
( Sugiyono, 2006 : 218)
Dimana :
93
r yx1x2 = Korelasi antar variabel X1 dengan X 2 secara bersama-sama
terhadap variabel Y
r yx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
r y x2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
r x1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
6. Menghitung Regresi dilakukan untuk mencari hubungan fungsional antara
variabel. Disini digunakan uji regresi linier dan uji regresi ganda. Analisis
regresi menurut Sudjana (1996:310) adalah untuk mempelajari cara
bagaimana data yang terdiri dari dua atau lebih variabel berhubungan yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang nenyatakan
hubungan fungsional antara variabel-variabel tersebut.
• Rumus regresi linear sederhana :
Y∧
= a + b X (Sudjana, 1996 : 312)
Dimana :
Y∧
= Subjek dalam variable terikat yang diprediksikan
a = harga Y∧
bila X = 0 (harga kosntan)
b = angka arah atau koefisien regres, menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variable terikat yang didasarkan pada variable bebas. Bila b (
94
+ ) maka menunjukkan kenaikan/ peningkatan, sedangkan bila b ( -)
maka menunjukkan penurunan.
X = subjek pada variable bebas yang mempunyai nilai tertentu.
• Regresi ganda untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X1
dan X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y. Rumus regresi ganda
:
Y∧
= a + b1 X1 + b2 X 2 (Sugiyono, 2006 : 250).
Dimana :
Y∧
= harga variabel Y yang diperkirakan
a = koefisien intersep (harga konstan apabila X1 dan X2 sama )
b1 = koefisien regresi untuk harga X1 yang menunjukkan perubahan akan
terjadi pada Y apabila X2 konstan
b2 = koefisien regresi untuk harga X2 yang menunjukkan perubahan akan
terjadi pada Y apabila X2 bertambah 1 satuan dan X1 konstan.