-
28
BAB III
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode
yang
memperoleh data berupa angka dan akan dianalisis secara
statistik (Seniati dkk,
2015).
A. Identifikasi variabel
Variabel penelitian adalah objek pengamatan yang menjadi
perhatian pada
suatu penelitian yang memiliki variasi tertentu dan diterapkan
oleh peneliti untuk
dikaji lalu ditarik kesimpulan.
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel tergantung : Prokrastinasi terhadap tugas
b. Variabel bebas ; Distorsi kognitif
Alasan peneliti memilih “distorsi kognitif” sebagai variabel
bebas dan
“prokrastinasi terhadap tugas” sebagai variabel tergantung
adalah karena peneliti
beerasumsi bahwa distorsi kognititf berpengaruh terhadap
prokrastinasi terhadap
tugas.
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi opersional adalah penjelasan definisi dari sebuah
variabel dalam
suatu penelitian yang akan menjadi petunjuk untuk pengukuran
variabel tersebut,
dan juga akan membantu peneliti lain yang akan meneliti variabel
yang sama.
-
29
1. Prokrastinasi terhadap tugas
Prokrastinasi terhadap tugas adalah perilaku menunda untuk
mengerjakan
tugas dan saat telah mengerjakan akan menunda untuk
menyelesaikannya. Skala
prokrastinasi terhadap tugas ini diukur dengan skala
prokrastinasi akademik yang
disusun berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut : ketepatan
waktu, keyakinan
terhadap kemampuan diri, perasaan cemas, dan perbedaan antara
keinginan dan
tindakan yang diwujudkan (Suijah & Tjundjing, 2007)
2. Distorsi kognitif
Distorsi kognitif adalah bias atau kesalahan dalam proses
beerfikir
sehingga pemikiran seseorang dengan kenyataan berbeda. Distorsi
kognitif ini
diukur dengan skala automatic thoughts questionnaire yang
disusun berdasarkan
aspek-aspek sebagai berikut: Persepsi penyesuaian pribadi dan
keinginan untuk
perubahan, konsep diri negatif dan ekspektasi negatif, harga
diri rendah, menyerah
atau tidak berdaya (Hollon & Kendall, 1980)
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Data
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek
yang diteliti
untuk dipelajari dan di ambil kesimpulan (Neolaka, 2014),
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar menjadi
mahasiswa di
universitas muhammadiyah surakarta yang menurut laporan pada
PDDIKTI tahun
2017/2018 berjumlah 29.086.
-
30
Pemilihan populasi tersebut dikarenakan peneliti yang menempuh
studi di
tempat tersebut sehingga peneliti sudah terbiasa dan mengurangi
berbagai
kesulitan yang dapat terjadi.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
angkatan
2014 hingga 2018 dari 10 fakultas di universitas muhammadiyah
surakarta,
jumlah sampel yang digunakan detetukan dengan rumus Slovin yang
dijelaskan
dalam buku Asra dkk (2014) dengan rumus sebagai berikut :
n = N/(N ) +1
keterangan :
n : jumlah sampel yang dicari
N : jumlah populasi
E : kesalahan yang bisa diabaikan
Diketahui populasi dalam penelitian ini adalah 29.086, E yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah 6 butir persentase atau ± 0,06
dengan tingkat
keyakinan 95% sehingga Z= 1,96 atau mendekati 2.
n = 29.086 / (29.086 / ) + 1
n = 29.086 / 105,7096
n = 275, 15 = 275
Sehingga diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan adalah
275,
namun pada saat melakukan penelitian didapatkan 2 responden
tambahan
sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 277 responden dari
jumlah
populasi 29.086.
-
31
3. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
pengambilan
sampel acak distratifikasi. Effendi (2012) menyatakan bahwa
pengambilan
sampel acak distratifikasi adalah pengambilan sampel dengan cara
membagi
populasi menjadi kelompok-kelompok lalu mengambil sampel dari
setiap
kelompok secara acak dan jumlahnya tidak sama untuk setiap
kelompok. Alasan
penggunaan metode ini adalah untuk menemukan derajat keseragaman
pada
populasi dan untuk mendapatkan hasil yang presisi karena
populasi yang
digunakan bersifat heterogen.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah
277
mahasiswa angkatan 2014 hingga 2018 dari 10 fakultas di
universitas
muhammadiyah surakarta dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1.
Rincian Subjek Penelitian
NO KETERANGAN JUMLAH
1 Fakultas
FKIP 67
FAI 12
FH 18
FIK 10
Teknik 19
FEB 14
Psikologi 29
FKI 49
Geografi 27
FK 32
2 Jenis Kelamin Laki-laki 113
Perempuan 164
3 Usia
17-18 52
19-20 120
21-22 97
23-24 8
4 Semester
2 60
4 70
6 71
8 76
-
32
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan
skala Automatic Thoughts Questionnaire (ATQ) yang disusun oleh
Hollon dan
Kendall (1980), dan skala prokrastinasi akademik yang yang
disusun oleh Sentosa
(2018) skala tersebut berisi identitas subjek yang terdiri dari
nama, jenis kelamin,
fakultas, dan semester. Karena banyaknya responden dalam
penelitian ini, maka
angket yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden
hanya memilih
jawaban yang telah disediakan
1. Skala distorsi kognitif
Dalam penelitian ini digunakan skala Automatic Thoughts
Questionnaire
yang disusun oleh Hollon dan Kendall (1980) dan diterjemahkan
dalam bahasa
Indonesia oleh peneliti untuk mengukur apakah distorsi kognitif
terjadi pada
mahasiswa UMS, Aspek yang digunakan meliputi : Persepsi
penyesuaian pribadi
dan keinginan untuk perubahan, konsep diri negatif dan
ekspektasi negatif, harga
diri rendah, menyerah atau tidak berdaya.
Jumlah aitem skala distorsi kognitif ini sebanyak 30 butir
yang
kesemuanya adalah aitem favourable. Sistem penilaian menggunakan
empat
alternatif jawaban. Penilaian jawaban mempunyai penyebaran skor
yang interval
atau berjarak sama yaitu bergerak satu sampai empat.
-
33
Tabel 2
Skor Aitem Skala Automatic Thoughts Questionnaire
Alternatif jawaban Skor aitem favourable
SS = Sangat Sesuai 4
S = Sesuai 3
TS = Tidak Sesuai 2
STS = Sangat Tidak Sesuai 1
Tabel 3
Blueprint Skala Automatic Thoughts Questionnaire
No Aspek Nomor aitem Jumlah
1 Penyesuaian pribadi dan keinginan
untuk perubahan
4, 7, 10, 14
15, 19, 20, 26
8
2 Konsep diri negatif dan ekspektasi
negatif.
2, 3, 9, 16,
21, 23, 24, 28
8
3 Harga diri yang rendah 5, 11, 17, 18,
22, 27
6
4 Menyerah atau tidak berdaya 6, 8, 12, 13
25, 29,30
7
Jumlah 30 30
2. Skala prokrastinasi terhadap tugas (akademik)
Dalam penelitian ini digunakan skala prokrastinasi akademik
yang
disusun oleh Sentosa (2018) untuk mengukur apakah mahasiswa UMS
melakukan
prokrastinasi terhadap tugas, skala tersebut memiliki aspek yang
meliputi :
ketepatan waktu, keyakinan terhadap kemampuan diri, perasaan
cemas, dan
-
34
perbedaan antara keinginan dan tindakan yang diwujudkan (Suijah
& Tjundjing,
2007).
Jumlah aitem skala prokrastinasi akademik ini sebanyak 23 butir
yang
terdiri dari 13 aitem favourable dan 10 aitem unfafourable.
Sistem penilaian
menggunakan empat alternatif jawaban. Penilaian jawaban
mempunyai
penyebaran skor yang interval atau berjarak sama yaitu bergerak
satu sampai
empat.
Tabel 4
Skor Aitem Skala Prokrastinasi terhadap Tugas (Akademik)
Alternatif jawaban Skor aitem favourable Skor aitem
unfavourable
SS = Sangat Sesuai 4 1
S = Sesuai 3 2
TS = Tidak Sesuai 2 3
STS = Sangat Tidak Sesuai 1 4
-
35
Tabel 5
Blueprint Skala Prokrastinasi terhadap Tugas (Akademik)
No Aspek Indikator Nomor – nomor item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Ketepatan
waktu
1. Mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu
6 2
2. Mengerjakan tugas mendekati deadline
1,23 10 3
3. Ketidakmampuan memprediksikan
waktu yang
dibutuhkan
5 13 2
4. Kesulitan menyesuaikan
jadwal kegiatan
15 16,22 5
2 Keyakinan
terhadap
kemampuan
diri/ efikasi
diri
1. Kurang yakin terhadap potensi
yang dimiliki
4 18,2 3
2. Takut akan pengalaman
kegagalan
7 3
3 Perasaan
cemas
1. Merasa cemas ketika mengahadapi
banyak tugas
3 - 1
2. Cemas ketika tidak bisa menyelesaikan
tugas
20 14 2
3. Menunjukkan perilaku kecemasan
9,19 - 2
4 Perbedaan
antara
keinginan
dan tindakan
yang
diwujudkan
1. Menunda-nunda mengerjakan tugas
12,17 21 3
2. Fleksibilitas dalam mengerjakan tugas
11 8 3
Jumlah 13 10 23
-
36
E. Validitas Data dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas alat ukur merupakan suatu hal yang
utama dalam
suatu penelitian karena ketepatan, pemberian gambaran yang
sesuai kenyataan,
dan kepercayaan kesimpulan penelitian akan berdasar pada hal
tersebut (Azwar,
2012)
1. Validitas
Validitas merupakan seberapa besar suatu alat ukur mampu
mengukur
apa yang ingin di ukur (Seniati dkk, 2015). Validitas dalam
penelitian ini di ukur
dengan validitas isi yaitu pengukuran pada suatu instrumen
mengukur isi (konsep)
yang harus di ukur, hal ini dilakukan dengan bantuan 3 orang
dosen sebagai
profesional judgement yaitu melihat kesesuaian isi antar aitem.
Hasil uji validitas
skala dalam penelitian ini menggunakan Formula Aiken yang
dijelaskan oleh
Azwar (2011) dengan rumus sebagai berikut :
V = ∑s/[n(c-1)
Keterangan:
s = r – lo
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini
adalah 1)
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini
adalah 5)
r = Angka yang diberikan oleh penilai
n = Jumlah Expert
Perhitungan uji validitas menggunakan formula Aiken dengan hasil
skor
minimal 0,666666667 yang dibulatkan menjadi 0,66 akan dinyatakan
valid.
Setelah dihitung menggunakan rumus tersebut, nilai validitas
masing-masing
aitem dari skala prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh
Sentosa (2018)
-
37
menunjukkan angka diatas 0,66 Maka dapat disimpulkan bahwa
skala
prokrastinasi akademik dinyatakan valid.
Tabel 6
Validitas Skala Prokrastinasi Akademik
Selanjutnya adalah validitas untuk skala distorsi kognitif yang
dihitung
dengan Formula Aiken juga yang dijelaskan oleh Azwar (2011),
Setelah dihitung
menggunakan rumus Formula Aiken, nilai validitas aitem dari
skala distorsi
Aitem n1 n2 n3 ∑s V Keterangan ( Standar
Validitas)
1 4 5 5 10 0,833333333 VALID
2 5 4 5 10 0,833333333 VALID
3 5 5 3 9 0,75 VALID
4 4 5 3 8 0,666666667 VALID
5 5 5 5 11 0,916666667 VALID
6 5 5 5 11 0,916666667 VALID
7 4 4 4 8 0,666666667 VALID
8 4 4 5 9 0,75 VALID
9 4 5 3 8 0,666666667 VALID
10 5 5 5 11 0,916666667 VALID
11 4 4 4 8 0,666666667 VALID
12 5 5 3 9 0,75 VALID
13 4 5 3 8 0,666666667 VALID
14 5 5 4 10 0,833333333 VALID
15 5 4 5 10 0,833333333 VALID
16 5 5 5 11 0,916666667 VALID
17 4 5 3 8 0,666666667 VALID
18 5 4 4 9 0,75 VALID
19 5 5 3 9 0,75 VALID
20 5 5 4 10 0,833333333 VALID
21 4 5 5 10 0,833333333 VALID
22 5 5 5 11 0,916666667 VALID
23 5 5 5 11 0,916666667 VALID
-
38
kognitif menunjukkan angka diatas 0,66 Maka dapat disimpulkan
bahwa skala
distorsi kognitif dinyatakan valid.
Tabel 7.
Validitas Skala ATQ(Automatic Thoughts Questionnaire)
Aitem n1 n2 n3 ∑s V Keterangan ( Standar Validitas) 1 5 3 5 10
0,833333333 VALID 2 5 4 5 11 0,916666667 VALID 3 5 4 5 11
0,916666667 VALID 4 5 2 5 9 0,75 VALID 5 4 2 5 8 0,666666667 VALID
6 5 4 5 11 0,916666667 VALID 7 5 3 5 10 0,833333333 VALID 8 5 4 5
11 0,916666667 VALID 9 5 4 5 11 0,916666667 VALID
10 5 4 5 11 0,916666667 VALID 11 5 4 5 11 0,916666667 VALID 12 5
4 5 11 0,916666667 VALID 13 5 4 5 11 0,916666667 VALID 14 5 3 5 10
0,833333333 VALID 15 5 3 5 10 0,833333333 VALID 16 5 4 5 11
0,916666667 VALID 17 5 4 5 11 0,916666667 VALID 18 5 4 5 11
0,916666667 VALID 19 5 3 3 8 0,666666667 VALID 20 5 4 5 11
0,916666667 VALID 21 4 4 5 10 0,833333333 VALID 22 5 4 5 11
0,916666667 VALID 23 4 4 5 10 0,833333333 VALID 24 5 4 5 11
0,916666667 VALID 25 5 5 5 15 1,25 VALID 26 5 4 5 11 0,916666667
VALID 27 5 4 5 11 0,916666667 VALID 28 4 4 5 10 0,833333333 VALID
29 5 4 5 11 0,916666667 VALID 30 5 4 5 11 0,916666667 VALID
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat
pengukur dapt dipercaya atau dapat diandalkan sehingga
konsistensi hasil
pengukuran sama dalam waktu penyajian yang berbeda dapat
menunjukan hasil
-
39
yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap
kelompok subjek,
gejala dan alat ukur yang sama.
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah
dengan
menggunakan Teknik formula Alpha Cronbach dengan cara melihat
koefisien
Cronbach‟ s Alpha. Teknik ini digunakan untuk menghitung
reliabilitas suatu tes
yang mengukur sikap atau perilaku dengan kriteria koefisien
reliabilitas adalah
> 0,6 (Siregar, 2013), dikatakan memiliki reliabilitas yang
tinggi jika
koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00. Sebaliknya,
dikatakan memiliki
reliabilitas yang rendah jika koefisien reliabilitasnya
mendekati angka 0.
Koefisien reliabilitas Alpha skala prokrastiasi akademik pada
penelitian ini
adalah 0,632 dengan jumlah 23 aitem yang menunjukan bahwa skala
tersebut
memiliki konsistensi yang cukup.
Tabel 8
Reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik
Cronbach‟ s Alpha N of aitem
0,632 23
Koefisien reliabilitas Alpha skala distorsi kognitif pada
penelitian ini
adalah 0,951 dengan jumlah 30 aitem yang menunjukan bahwa skala
tersebut
memiliki konsistensi yang tinggi.
Tabel 9
Reliabilitas Skala ATQ(Automatic Thoughts Questionnaire)
Cronbach‟ s Alpha N of aitem
0,951 30
-
40
F. Metode Analisis Data
Adalah metode yang terkait dengan cara pengukuran variabel
tergantung
dan penggunaan rumus statistik yang sesuai dengan masalah dan
hipotesis
penelitian (Seniati dkk, 2015). Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan
metode korelasi rank spearman, Zar (1972) menyebutkan bahwa
metode korelasi
rank spearman adalah metode yang terbaik dalam statistik
non-parametrik. Iman
dan Conover (1982) menyebutkan beberapa kriteia untuk
menggunakan metode
ini yaitu sebagai berikut :
1. Distribusi data bebas artinya kedua variabel tidak memerlukan
asumsi
normalitas
2. tidak membutuhkan teknik matematika yang sulit
3. Dapat diterapkan pada skema pengambilan sampel apapun dimana
variabel
yang berkorelasi dapat dipertimbangkan secara logis
4. Distribusi marjinal tetap utuh
Dikutip dari
https://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-korelasi-
rank-spearman.html Metode rank spearman ini memiliki beberapa
tujuan yaitu
melihat kekuatan dua variable, mengetahui arah hubungan dua
variabel, dan
melihat apakah hubungan antara dua variabel bersifat signifikan
atau tidak.
Selanjutnya, dilakukan pula uji crosstabs yang digunakan
untuk
mengetahui hubungan antar variabel data nominal. Perhitungan
analisis data
tersebut diatas dilakukan dengan metode statistik menggunakan
aplikasi software
SPSS for windows (Statistical Package for the Social Science)
versi 24
https://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-korelasi-rank-spearman.htmlhttps://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-korelasi-rank-spearman.html