Hendra Kartika , 2013 Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karenapada penelitian ini subyek tidak dikelompokkan secara acak tetapi dipilih berdasarkan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk secara alamiah. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan untuk membandingkan dua kelompok atau lebih dan menggunakan ukuran-ukuran statistik tertentu (Ruseffendi, 2005:42). Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest control group design (Philip dkk, 2011). Desain ini dipilih karena peneliti beranggapan bahwa subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Pada penelitian ini juga terdapat pretes, perlakuan yang berbeda dan postes. Berikut ini disajikan desain penelitian pretest- postest control group design. Kelas Eksperimen O X O Kelas Kontrol O O O : Pretes dan postes (tes kemampuan komunikasi matematis). X : Perlakuan pembelajaran menggunakan software Matlab : Subjek tidak dikelompokkan secara acak
36
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/493/6/T_MTK_1101142_CHAPTER3.pdf · dalam hal ini kelas XI, karena materi yang digunakan terdapat pada kelas XI SMA.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karenapada
penelitian ini subyek tidak dikelompokkan secara acak tetapi dipilih
berdasarkan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk secara alamiah.
Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan untuk membandingkan dua
kelompok atau lebih dan menggunakan ukuran-ukuran statistik tertentu
(Ruseffendi, 2005:42).
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest control group
design (Philip dkk, 2011). Desain ini dipilih karena peneliti beranggapan
bahwa subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima
keadaan subjek seadanya. Pada penelitian ini juga terdapat pretes, perlakuan
yang berbeda dan postes. Berikut ini disajikan desain penelitian pretest-
postest control group design.
Kelas Eksperimen O X O
Kelas Kontrol O O
O : Pretes dan postes (tes kemampuan komunikasi matematis).
X : Perlakuan pembelajaran menggunakan software Matlab
: Subjek tidak dikelompokkan secara acak
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
Pembelajaran, baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol
dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar tindakan pembelajaran yang
telah direncanakan oleh peneliti dapat terlaksana dengan maksimal.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA se
Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013.Pemilihan tingkat kelas,
dalam hal ini kelas XI, karena materi yang digunakan terdapat pada kelas XI
SMA.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1Jatisari Karawang dengan
pertimbangan bahwa memiliki fasilitas yang memadai untuk dilakukan
penelitian, seperti ketersediaan infocus, ruang laboratorium komputer, dan
ruang moving class. Penggunaan komputer/laptop sendiri menjadi salah satu
pendukung untuk terlaksananya penggunaan softwareMatlab dalam
pembelajaran matematika SMA kelas XI.
Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yang dipilih berdasarkan
pertimbangan dari pihak sekolah (purpossive sampling), yaitu kelas XI IPA 1
sebanyak 39 siswa dan kelas XI IPA 2 sebanyak 39 siswa. Untuk selanjutnya
kelas XI IPA 2 disebut kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 kelas kontrol.
Pemilihan kelas diperoleh berdasarkan pertimbangan guru matematika di
sekolah tersebut.
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah melibatkan dua jenis variabel
yakni variabel bebas yaitu pembelajaran berbantuansoftware Matlab dan
pembelajaran konvensional,sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan
komunikasi matematis dan minat belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini akan diperoleh dengan menggunakan tiga
instrumen, yang terdiri dari: (1) soal tes kemampuan komunikasi; (2)
menggunakan skala Likert mengenai minat siswa terhadap pembelajaran ; (3)
jurnal (catatan) harian siswa untuk setiap pembelajaran.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan
non-tes. Instrumen tes berupa soal kemampuan komunikasi yang berbentuk
uraian. Sedangkan instrumen non-tes berupa skala minat belajar siswa
terhadap pembelajaran berbantuan software Matlab selama proses
pembelajaran.
1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Tes kemampuan matematika yang akan digunakan berupa tes tertulis
kemampuan komunikasi matematis. Soal tes kemampuan komunikasi
matematis masing-masing sebanyak 4 soal uraian. Tes tertulis ini terdiri dari
pretes dan postes yang dibuat sama. Pretes dilakukan untuk untuk mengetahui
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
kemampuan awal siswa pada dua kelas yang menjadi sampel penelitian. Hasil
pretes ini digunakan sebagai tolak ukur peningkatan prestasi belajar sebelum
mendapatkan pembelajaran berbantuan softwareMatlab, sedangkan postes
dilakukan untuk mengetahui perolehan hasil belajar dan ada tidaknya
perubahan yang signifikan setelah mendapatkan pembelajaran berbantuan
software Matlab.
Langkah awal dalam menyusun instrumen adalah membuat kisi-kisi
soal tes komunikasi. Selanjutnya menentukan pedoman pemberian skor untuk
tes kemampuan komunikasi matematis. Untuk memberikan penilaian yang
objektif, kriteria pemberian skor untuk soal tes kemampuan komunikasi
berpedoman pada Holistic Scoring Rubrics yang dikemukakan oleh, Cai,
Lane, dan Jakabcsin (Sriwiani, 2011) yang kemudian diadaptasi. Kriteria skor
untuk tes ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi matematis
Skor Respon Siswa
0 Tidak ada jawaban/salah menginterpretasikan
1 Hanya sedikit yang benar dari penjelasan konsep, ide atau
persoalan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk penulisan
kalimat secara matematik.
2 Hanya sebagian yang benar dari penjelasan konsep, ide atau
persoalan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk penulisan
kalimat secara matematik dan masuk akal.
3 Semua penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan
hubungan dalam menyelesaikan soal, dijawab dengan lengkap dan
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
benar namun mengandung sedikit kesalahan
4 Semua penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan
hubungan dalam menyelesaikan soal, dijawab dengan lengkap,
jelas dan benar
Bahan dan materi pelajaran yang disampaikan dalam penelitian adalah
materi pada tingkat SMA kelas XI menggunakan kurikulum KTSP. Jadi
penyusunan soal tes juga mengacu pada materi yang digunakan saat
penelitian yaitu materi SMA kelas XI dengan menggunakan kurikulum
KTSP. Untuk mendapatkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda maka soal tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan pada ahlinya dan
diuji cobakan pada kelas lain di sekolah pada tingkat dan karakteristik yang
sama. Pengukuran validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
soal tes tersebut diuraikan berikut ini.
Sebelum tes kemampuan komunikasi matematis digunakan dilakukan
uji coba dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah
memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda.Soal tes kemampuan komunikasi matematis ini diujicobakan pada
siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 Cikampek yang telah menerima materi
turunan. Tahapan yang dilakukan pada uji coba tes kemampuan komunikasi
matematis sebagai berikut:
a. Validitas Instrumen
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
Tes yang dijadikan alat pengumpulan data harus divalidkan terlebih
dahulu.Menurut Arikunto (Riduwan, 2004) validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.Validitas
instrumen diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengamatan.dari hasil
tersebut akan diperoleh validitas teoritik dan validitas empirik.
1) Validitas Teoritik
Validitas teoritik untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada
kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid
berdasarkan teori dan aturan yang ada.Pertimbangan terhadap soal tes
kemampuan berpikir logis yang berkenaan dengan validitas isi dan
validitas muka diberikan oleh ahli.
Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau
dari segi materi yang dievaluasikan (Suherman, 2001: 131).Validitas isi
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.Apakah soal pada instrumen penelitian
sesuai atau tidak dengan indikator.
Validitas muka dilakukan dengan melihat tampilan dari soal itu yaitu
keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas
pengertiannya dan tidak salah tafsir.Jadi suatu instrumen dikatakan
memiliki validitas muka yang baik apabila instrumen tersebut mudah
dipahami maksudnya sehingga tes tidak mengalami kesulitan ketika
menjawab soal.
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
Sebelum tes tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validitas
muka dan validitas isi instrumen oleh para ahli yang berkompeten. Uji
coba validitas isi dan validitas muka untuk soal tes kemampuan berpikir
logis matematis dilakukan oleh 3 orang penimbang. Untuk mengukur
validitas isi, pertimbangan didasarkan pada kesesuaian soal dengan
kriteria aspek-aspek pengetahuan awal matematika siswa dan
kesesuaian soal dengan materi ajar matematika SMA kelas XI, dan
sesuai dengan tingkat kesulitan siswa kelas tersebut. Untuk mengukur
validitas muka, pertimbangan didasarkan pada kejelasan soal tes dari
segi bahasa dan redaksi.
Adapun hasil pertimbangan mengenai validitas isi dan validitas muka
dari ketiga orang ahli dapat dilihat pada Lampiran B. Setelah instrumen
dinyatakan sudah memenuhi validitas isi dan validitas muka, kemudian
secara terbatas diujicobakan kepada lima orang siswa di luar sampel
penelitian yang telah menerima materi yang diteskan. Tujuan dari uji
coba terbatas ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa
sekaligus memperoleh gambaran apakah butir-butir soal tersebut dapat
dipahami dengan baik oleh siswa. Hasil uji coba terbatas, ternyata
diperoleh gambaran bahwa semua soal tes dipahami dengan baik. Kisi-
kisi soal, perangkat soal, dan kunci tes kemampuan komunikasi
matematis tersebut, selengkapnya ada pada Lampiran A.
2) Validitas Empirik
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
Validitas empirik adalah validitas yang ditinjau dengan kriteria
tertentu.Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Untuk memenuhi validitas isi, diperlukan perhitungan validitas butir
soal yang akan dilakukan dengan rumus Pearson Product Momen
(Riduwan, 2004: 110) yaitu:
})(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrhitung
Dengan: hitungr = koefisien korelasi
N = jumlah responden
∑X = Jumlah skor item tes
∑Y = Jumlah skor total tes (seluruh item)
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: 21
2
r
nrthitung
Dengan: t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi r hitung
n = Jumlah responden
Dengan derajat kebebasan (dk = n – 2) dan taraf signifikansi 5%, kaidah
keputusan dikonsultasikan dengan harga t pada tabel, jika t hitung > t tabel
maka item soal tersebut dikatakan valid, sedangkan jika t hitung < t tabel
maka item soal tersebut dikatakan tidak valid.
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
Jika instrumen tersebut valid, maka hasil interpretasi yang berkenaan
dengan validitas butir soal dalam penelitian ini menurut Arikunto
(Emay, 2011) dinyatakan pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas
Koefisien Validitas Interpretasi
0,80 <rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 <rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 <rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 <rxy ≤ 0,40 Rendah
rxy ≤ 0,00 Sangat rendah
Setelah instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas
muka, kemudian soal tes kemampuan berpikir logis matematis tersebut
di ujicobakan secara empiris kepada 32 orang siswa kelas IPA XII 2
SMA Negeri 1 Cikampek.Tujuan uji coba empiris ini adalah untuk
mengetahui tingkat reliabilitas dan validitas butir soal tes. Data hasil uji
coba soal tes serta validitas butir soal selengkapnya ada pada Lampiran
B. Perhitungan validitas butir soal menggunakan software SPSS
17.0For Windows dan Ms. Excel. Untuk validitas butir soal digunakan
korelasi product momentpearson, yaitu korelasi setiap butir soal dengan
skor total. Hasil validitas butir soal kemampuan komunikasi matematis
disajikan pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Butir Soal
No Soal Koefisien (rxy) Kategori Kriteria
1 0,819 Sangat Tinggi Valid
2 0,711 Tinggi Valid
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
3 0,593 Cukup Tinggi Valid
4 0,850 Sangat Tinggi Valid
Catatan: rtabel (α = 5%) = 0,349 dengan dk = 30
b. Reliabilitas Instrumen
Realibilitas instumen adalah realibilitas yang dihitung untuk
mengetahui tingkat konsistensi instrument tersebut. Sebuah tes disebut
reliabel jika instrumen itu menghasilkan skor yang konsisten, jika
pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh
orang yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda.
Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk
uraian dikenal dengan rumus Alpha yaitu:
2
2
11 11
t
i
s
s
n
nr
Keterangan:
r11= reliabilitas instrumen secara keseluruhan n = banyaknya butir soal
si2 = Varians skor setiap item st
2 = Varians skor total
Adapun interpretasi yang diberikan terhadap koefisien reliabilitas
instrumen umumnya digunakan patokan yang diberikan oleh J.P Guilford
(Suherman, 2003:139) seperti pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Besarnya nilai r11 Interpretasi
0,80 <r11≤ 1,00 Sangat tinggi
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
0,60 <r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 <r11≤ 0,60 Cukup
0,20 <r11≤ 0,40 Rendah
r11 ≤ 0,20 Sangat rendah
Hasil perhitungan r11diatas akan dibandingkan dengan r11tabeldengan
taraf signifikansi 5%. Jika harga r11hitung > r11tabel, maka instrumen tes
kemampuan komunikasi tersebut reliabel.
Untuk mengetahui instrumen yang digunakan reliabel atau tidak maka
dilakukan pengujian reliabilitas dengan rumus alpha-croncbach dengan
bantuan program SPSS 17.0 for Windows.Pengambilan keputusan yang
dilakukan adalah dengan membandingkan rhitung dan rtabel.Jika rhitung> rtabel
maka soal reliabel, sedangkan jika rhitung ≤ rtabel maka soal tidak reliabel.
Hasil perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran B. Berikut ini
merupakan hasil ringkasan perhitungan reliabilitas.
Tabel 3.5
Reliabilitas Tes
Kemampuan Berpikir Logis Matematis
rhitung rtabel Kriteria Kategori
0.707 0,349 Reliabel Tinggi
Maka untuk α = 5% dengan derajat kebebasan dk = 30 diperoleh harga
rtabel 0,349. Hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan tabel 3.5 di atas
diperoleh rhitung sebesar 0,707. Artinya soal tersebut reliabel karena 0,707>
0,349 dan termasuk kedalam kategori tinggi.Hasil analisis tersebut
Hendra Kartika , 2013
Pembelajaran Matematika Bberbantuan Software Matlab Sebagai Upaya Meninkgkatkan
Kemampuan Komunikasi Matematik Dan Minat Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
menunjukkan bahwa soal kemampuan komunikasi matematis telah memenuhi
karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat
kemampuan suatu butir soal membedakan kelompok yang berprestasi tinggi
(kelompok atas) dari kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah)
diantara para peserta tes. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa suatu
soal dengan daya pembeda yang baik akan dapat membedakan antara
seseorang yang menguasai materi dengan seseorang yang tidak menguasai