-
33
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, subjek penelitian,
desain
pengmbangan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik
analisis data.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Menurut
Sugiyono
(2010) penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk
yang akan
dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran
powerpoint interaktif
melalui pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik
integratif tema 7
Merawat Hewan dan Tumbuhan subtema 2 Merawat Hewan siswa kelas 2
SD.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 2 SDN Bergas
Kidul 03,
Kabupaten Semarang. Sekolah ini merupakan sekolah yang sudah
menerapkan
kurikulum 2013 dan sebagai pilot proyek implementasi kurikulum
2013.
3.3. Desain Pengembangan
Pengembangan media pembelajaran ini dibuat berdasarkan model
pengembangan ASSURE. Peneliti memilih model pengembangan ASSURE
karna
model pengembangan ini berorientasi pada teknologi, media dan
desain
pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk.
Model pengembangan ASSURE terdiri dari enam komponen seperti
rumusan kata itu sendiri, yaitu 1) analyze learners, 2) state
objectives, 3) select
method, media or materials, 4) Utilize media and materials, 5)
require learner’s
participation, 6) evaluate and revise (Heinich, Robert, Michael
Molenda, James
D. Russell, Sharon E. Smaldino, 2005). Berikut gambar model
ASSURE.
-
34
A
S
Select Media, Method and Materials
(Memilih Media, Pendekatan dan Materi)
S
State Objectives (Menentukan Standar dan Tujuan
Pembelajaran)
U
Utilize Materials (Membuat Media)
R Require Learners Participation (Melibatkan Siswa dalam
Pembelajaran dengan Media yang dikembangkan)
E
Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)
Analyze Learners (Analisis Kebutuhan untuk Menentukan
Masalah dan Solusi yang tepat serta menentukan
kompetensi siswa)
Gambar 6. Model Pengembangan ASSURE
Pengembangan media yang dilakukan melalui 6 tahap, yaitu 1)
analyze
learners, 2) state objectives, 3) select method, media or
materials, 4) Utilize
media and materials, 5) require learner’s participation, 6)
evaluate and revise.
-
35
Gambar 7. Enam Tahapan dalam Model Pengembangan ASSURE
3.3.1. Analyze Learners
Analisis kebutuhan siswa merupakan langkah yang diperlukan
untuk
menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu
dipelajari
oleh siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar. Analisis
kebutuhan siswa
dilakukan dengan melaksanakan observasi dan wawancara dengan
kepala
sekolah dan guru di SD yang sudah menerapkan kurikulum 2013.
Selain itu,
dilakukan pula analisis kinerja yang bertujuan untuk mengetahui
dan
mengklarifikasi beberapa persoalan mengenai penerapan kurikulum
2013,
dan masalah dasar yang berkaitan dengan belum adanya media
pembejaran
yang mendukung bagi proses belajar siswa, sehinggga dibutuhkan
solusi
berupa suplemen/tambahan berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran yang akan dibuat dan dikembangkan disesuaikan
dengan
karakteristik siswa, materi dalam pembelajaran Kurikulum 2013.
Media
pembelajaran yang dikembangkan bertujuan untuk mendampingi
siswa
Studi Kepustakaan
Pembuatan Produk
Uji Coba Produk
Evaluasi dan Revisi
Analyze Learners Study Lapangan
State Objectives
Memilih Media, Pendekatan dan
Materi
Select Method, Media or Materials
Utilize Media and Materials
Evaluate and Revise
Require Learner’s Participation
Validasi Produk
Menetapkan Standar dan Tujuan
Pembelajaran
-
36
dalam proses pembelajaran di kelas. Pembuatan dan pengembangan
media
pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan efektivitas belajar
siswa.
3.3.2. State Objectives
Pada tahap kedua peneliti merumuskan standar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Satandar yang dibuat
disesuaikan dengan
standar yang ditetapkan pada kurikulum 2013. Merumuskan
tujuan
pembelajaran dapat menggunakan rumusan tujuan dengan format
ABCD.
A adalah audiens, siswa atau mahasiswa yang menjadi peserta
didik
kita. Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang
harus
dilakukan siswa bukan pada apa yang harus dilakukan pengajar,
B
(behavior) – kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang
harus
dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran dan harus
dapat diukur),
C (conditions) – kondisi pada saat penampilan atau performa
siswa sedang
diukur, dan D adalah degree – yaitu kriteria yang menjadi dasar
pengukuran
tingkat keberhasilan siswa. Tujuan pembelajaran juga dapat
dinyatakan
dalam bentuk pernyataan kompetensi dasar dan indikator
keberhasilan yang
hendak dicapai pada akhir proses pembelajaran.
3.3.3. Select Method, Media or Materials
Langkah ketiga dalam model pengembangan ini yaitu merancang
dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan
materi pembelajaran dalam kurikulum 2013. Selain itu, dilakukan
pula
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) untuk
mendukung
proses pembelajaran tematik integratif.
-
37
3.3.4. Utilize Media and Materials
Langkah keempat dalam model pengembangan ASSURE adalah
pembuatan dan pengembangan media pembelajaran. Media
dikembangkan
melalui pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik
integratif. Selain itu,
media pembelajaran dirancang secara menarik, bervariasi,
komunikatif dan
interaktif, serta dilengkapi pula dengan informasi berupa teks,
cerita, gambar
dan video yang dikemas dalam bentuk CD. Media yang
dikembangkan
nantinya akan diujicobakan ke Sekolah Dasar. Namun sebelum
diujicobakan
ke SD, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh pakar/ahli untuk
melihat
kualitas dan kelayakan dari media yang dikembangkan, serta
mendapatkan
masukan untuk merevisi media pembelajaran tersebut.
3.3.5. Require Learner Participation
Langkah selanjutnya adalah uji coba produk yang melibatkan
siswa
dalam pembelajaran. Sebelum dilakukan uji coba, siswa diberikan
soal tes
sebelum penggunaan media yang berupa soal uraian singkat. Soal
evaluasi
sesudah penggunaan media dalam pembelajaran yang diambil dari
materi
yang sudah pernah diajarkan sebelumnya. Langkah selanjutnya
adalah uji
coba media pembelajaran pada subyek penelitian. Dalam uji coba
ini, guru
beserta siswa menilai kualitas dari media yang telah
dikembangkan. Hasil ini
dijadikan sebagai dasar untuk merevisi produk. Proses setelah
melakukan uji
coba media pembelajaran adalah mengevaluasi dan menguji
pemahaman
siswa tentang materi yang sudah diajarkan dengan memberikan soal
evaluasi
sesudah peenggunaan media dalam proses pembelajaran.
3.3.6. Evaluate and Revise
Pada langkah evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis
kelayakan
dan efektivitas media pembelajaran serta melakukan revisi
produk
berdasarkan evaluasi pada saat media diujicobakan. Kriteria
valid dianalisis
melalui hasil penilaian validator dengan lembar validasi
pakar/ahli. Produk
-
38
akhir dari pengembangan media merupakan hasil akhir revisi
produk setelah
diujicobakan pada siswa Sekolah Dasar.
Media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan efektif
jika
siswa mampu mencapai KKM di SD yaitu 66 seperti yang sudah
ditetapkan
secara nasional dalam Kurikulum 2013.
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
penilaian pakar, angket, wawancara, observasi dan tes. Teknik
penilaian pakar
yang digunakan adalah uji pakar/ ahli (media, materi dan
pembelajaran). Angket
yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media
yang
dikembangkan. Wawancara dilakukan untuk melihat kondisi awal
dan
permasalahan yang muncul, serta untuk mengetahui bagaimana
tanggapan guru
terhadap implementasi kurikulum 2013 dan tanggapan guru tentang
pemanfaatan
media yang mendukung pembelajaran tematik integratif. Sedangkan
observasi
yang dilakukan adalah untuk mengamati kegiatan pembelajaran
dengan
menggunakan media. Teknik tes yang digunakan untuk mengetahui
peningkatan
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan media
pembelajaran
powerpoint interaktif.
Kevalidan media dapat dilihat dari hasil uji pakar media, materi
dan
pembelajaran dari ahli/pakarnya masing-masing. Keefektifan media
dalam
pembelajaran dapat diketahui melalui rata-rata hasil belajar
siswa sebelum dan
sesudah penggunaan media serta dilihat dari hasil lembar respon
siswa.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari:
3.4.2.1 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah dan guru di SD yang
sudah
menerapkan kurikulum 2013 dan sekolah tersebut sebagai pilot
proyek kurikulum
2013 untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana tanggapan
guru terhadap
-
39
implementasi Kurikulum 2013 beserta tanggapan terhadap
pemanfaatan media.
Data hasil wawancara digunakan sebagai acuan penyusunan draft
produk awal
pembuatan media pembelajaran. Pedoman wawancara dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2
Pedoman Wawancara Implementasi Kurikulum 2013
Indikator Pertanyaan
Implementasi
Kurikulum
2013
Bagaimana tanggapan Ibu mengenai penerapan Kurikulum
2013?
Adakah kendala atau permasalahn dalam penerapan Kurikulum
2013?
Menurut Ibu, apakah buku yang disediakan oleh pemerintah
dilengkapi dengan media pembelajaran yang mendukung?
Bagaiman dengan media pembelajaran yang ada pada buku?
apakah Ibu pernah mengembangkan media pembelajaran sendiri
untuk melengkapi kekurangan yang terdapat dalam buku yang
telah diterbitkan oleh pemerintah?
Menurut Ibu, bagaimana karakteristik belajar siswa kelas 2
SD?
Apakah Ibu mengalami kendala dalam menerapkan
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik seperti
yang telah ditetapkan oleh pemerintah?
Berkenaan dengan penilaian, berapa KKM yang diterapkan di
kelas 2 SD?
3.4.2.2 Uji Pakar
Uji pakar yang dilaksanakan meliputi uji pakar media, uji pakar
materi dan
uji pakar pembelajaran. Uji pakar media untuk melihat kualitas
dari draft media
awal yang telah dibuat. Kisi-kisi uji pakar media dapat dilihat
pada Tabel 3.
-
40
Tabel 3
Kisi-kisi Uji Pakar Media
Aspek Indikator
Tampilan 1. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf (font) 2.
Kesesuaian pemilihan background 3. Penggunaan komposisi warna 4.
Kesesuaian pemilihan gambar/foto 5. Kualitas sajian video
Isi Media 6. Kesesuaian media dengan materi pembelajaran 7.
Kesesuaian media dengan model pembelajaran 8. Kesesuain media
dengan pendekatan saintifik 9. Kemudahan pemanfaatan media
dalam
pembelajaran
10. Kemampuan media mempermudah pemahaman materi pembelajaran
bagi peserta didik
Bahasa 11. Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan 12.
Kebakuan istilah 13. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan
emosional peserta didik
Kepraktisan dalam
penggunaan
14. Kejelasan petujuk media 15. Kemudahan penggunaan tombol
petunjuk 16. Konsistensi penggunaan tombol petunjuk
Selain uji pakar media, dilakukan pula uji pakar materi. Uji
pakar materi
bertujuan untuk melihat kesesuaian materi dalam media powerpoint
yang
dikembangkan. Kisi-kisi uji pakar materi tampak pada tabel 4
berikut ini.
-
41
Tabel 4
Kisi-kisi Uji Pakar Materi
Aspek Indikator
Materi
1. Kesesuaian materi pada media pembelajaran dengan kurikulum
sekolah dasar
2. Kesesuaian materi pada media pembelajaran dengan
karakteristik pembelajaran tematik
3. Kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD yang terdapat dalam
kurikulum SD/MI tahun
2013
4. Kesesuaian materi pada media dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dalam
kurikulum SD/MI tahun 2013
5. Kesesuaian materi pada media pembelajaran dengan
karakteristik pendekatan saintifik
6. Kesesuaian soal evaluai dengan materi
7. Kebermanfaatan media powerpoint dalam
mempermudah pemahaman konsep
Bahasa
8. Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan
9. Kebakuan istilah
10. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan emosional
peserta didik
Selain uji pakar materi dilakukan pula untuk uji pakar
pembelajaran yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang
dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut adalah tabel kisi-kisi
untuk uji pakar
pembelajaran.
-
42
Tabel 5
Kisi-kisi Uji Pakar Pembelajaran
Aspek Indikator
Pembelajaran
1. Kesesuaian indikator dengan kompetensi
dasar yang akan dicapai
2. Ketepatan tujuan pembelajaran dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai
3. Ketepatan kegiatan awal, inti dan akhir
dengan metode yang digunakan
4. Keruntutan materi
5. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
karakteristik pendekatan saintifik
6. Ketepatan pemilihan media
7. Kemudahan mempelajari materi dengan
media pembelajaran
8. Kebermanfaatan media pembelajaran dalam
mempermudah pemahaman konsep
9. Ketepatan soal evaluasi dengan materi yang
diajarkan
10.Ketepatan penggunaan sumber belajar yang
digunakan
Selain dilakukan uji pakar media, dan materi dan pembelajaran
sebagai
acuan untuk merevisi draft produk awal, dilakukan pula
pengumpulan data
menggunakan lembar respon siswa untuk mengetahui bagaimana
respon siswa
terhadap media pembelajaran yang telah dilakukan serta bagaimana
respon siswa
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran
yang telah
dikembangkan. Respon siswa dalam penelitian ini disajikan secara
deskriptif.
Lembar respon siswa dapat dilihat dalam Tabel 6.
-
43
Tabel 6
Lembar Respon Siswa
No. Pernyataan Ya
(Suka)
Tidak
Suka
1. Bagaimana tampilan pada media?
2. Bagaimana gambar yang ditampilkan dalam
media?
3. Bagaimana video yang ditampilkan dalam
media?
No. Pernyataan Ya Tidak
4. Pembelajaran menggunakan media lebih
mudah
5. Materi pada media dapat dipahami dengan
mudah
6. Bacaan teks dapat dipahami dengan mudah
7. Kalimat dalam teks bacaan dapat dipahami
dengan mudah
8. Saya dapat mencoba mengerjakan soal pada
media
9. Saya senang belajar menggunakan media
10. Saya ingin belajar menggunakan media lagi
Kriteria penilaian respon siswa terhadap pembelajaran dengan
media yang
dikembangkan disajikan pada Tabel 7 berikut ini.
Tabel 7
Kriteria Penilaian Respon Siswa
Skor Kriteria
7-10 Sangat Senang
3-6 Senamg
< 3 Tidak Senang
-
44
3.4.2.3 Lembar Observasi
Lembar observasi diberikan oleh guru untuk mengamati dan
menilai
bagaimana peneliti dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan
media
powerpoint yang telah dikembangkan. Berikut ini adalah kisi-kisi
observasi
pelaksanakan pembelajaran.
Tabel 8
Kisi-kisi Observasi Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Aspek Indikator Ya Tidak
Guru
1. Guru paham penggunaan media
2. Guru menguasai materi pembelajaran pada media
3. Guru menjelaskan seluruh materi dalam media
4. Guru menggunakan semua latihan soal pada media
5. Guru mampu membimbing menyanyikan semua lagu yang ada
pada media
6. Guru menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media
7. Guru menggunakan media secara efektif dan efisisen
8. Guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Siswa
1. Siswa semangat belajar menggunakan media
2. Siswa tertarik dengan media yang digunakan
3. Siswa serius memperhatikan materi dalam media
4. Siswa merespon penggunaan media
5. Siswa mengikuti semua kegiatan dalam media
6. Siswa mampu menjawab latihan soal pada media
7. Siswa semangat menyanyikan semua lagu pada media
8. Siswa tertarik membuat prakarya yang ada pada media
-
45
Selain dilakukan observasi penggunaan media dalam
pembelajaran,
dilakukan pula pengamatan untuk melihat kemampuan mengajar guru
dalam
menerapkan pembelajaran saintifik. Hasil observasi dapat dilihat
pada lampiran
13.
3.4.2.4 Soal Tes
Soal tes siswa berguna untuk mengetahui tentang keefektifan
penggunaan
media pembelajaran dengan melihat hasil belajar siswa. Soal tes
terdiri dari dua
jenis, yaitu soal tes yang diberikan sebelum penggunaan media
pembelajaran
powerpoint interaktif dan soal tes yang diberikan sesudah
penggunaan media
pembelajaran powerpoint interaktif. Bentuk berupa uraian
singkat. Kisi-kisi dari
soal sebelum penggunaan media powerpoint interaktif dalam
pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 9 berikut ini.
Tabel 9
Kisi-kisi Soal Sebelum Penggunaan Media
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Butir Soal Jml
Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks laporan
sederhana tentang alam sekitar,
hewan, dan tumbuhan serta
jumlahnya dengan bantuan
guru/teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
Mengidentifikasi teks laporan
sederhana tentang alam
sekitar.
1, 2, 3, 4,
5
5
Menjelaskan isi teks laporan
sederhana tentang alam
sekitar.
6 1
Matematika
3.6 Mengetahui satuan panjang
dan berat benda, jarak suatu
benda (baik tidak baku maupun
yang baku) dan
menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekitar.
Mengukur panjang beberapa
benda dengan menggunkan
satuan tidak baku.
8
1
Mengukur panjang beberapa
benda dengan menggunakan
satuan baku cm.
18 1
-
46
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Butir Soal Jml
3.10 Menentukan nilai terkecil
dan terbesar dari hasil
pengukuran panjang atau berat
yang disajikan dalam bentuk
tabel sederhana.
Membandingkan hasil
pengukuran panjang benda.
7, 20, 23 3
Mengurutkan hasil
pengukuran panjang benda-
benda.
19,21, 22
3
PPKn
3.2 Mengenal tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah
dan di sekolah.
Mengidentifikasi tata tertib
yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah.
9,10,11
3
Mengelompokkan berbagai
contoh kegiatan yang sesuai
dengan tata tertib yang
berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di
rumah.
12, 24, 25 3
Menjelaskan tata tertib yang
berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah.
13, 14, 15,
16, 17
5
25
Sedangkan kisi-kisi soal setelah penggunaan media dalam
pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10
Kisi-kisi Soal Sesudah Penggunaan Media
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Butir
Soal
Jml
Bahasa Indonesia :
3.1 Mengenal teks laporan
sederhana tentang alam
sekitar, hewan, dan tumbuhan
serta jumlahnya dengan
bantuan guru/teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
Memprediksi isi teks
laporan sederhana tentang
hewan di sekitar.
1, 15,
16
3
Menjelaskan isi teks
laporan sederhana tentang
hewan di sekitar.
10 1
-
47
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Butir
Soal
Jml
Matematika
3.10 Menentukan nilai terkecil
dan terbesar dari hasil
pengukuran panjang atau berat
yang disajikan dalam bentuk
tabel sederhana.
Membandingkan hasil
pengukuran berat dua
benda
2, 3, 4,
5
4
Mengurutkan hasil
pengukuran berat benda
17, 18,
19, 20
4
4.10 Membaca data yang
disajikan dengan grafik
konkrit dan piktograf
Mendeskripsikan data
yang disajikan dengan
grafik konkrit
6, 7, 8,
9
4
PPKn
3.1 Mengenal simbol-simbol
sila Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila”.
Mengidentifikasi simbo-
simbol sila Pancasila
dalam lambang negara
“Garuda Pancasila”.
12, 13,
14, 21
4
4.1 Mengamati dan
menceritakan perilaku di
sekitar rumah dan
sekolah dan mengaitkan
dengan pengenalan terhadap
beberapa simbol sila Pancasila.
Menunjukkan perilaku di
sekitar rumah yang sesuai
dengan sila keempat
Pancasila
23, 24 2
Menunjukkan perilaku di
sekitar rumah yang sesuai
dengan sila kelima
Pancasila
10, 22,
25
3
25
3.5. Analisis Data
3.5.1. Analisi Data Uji Pakar dan Lembar Respon Siswa
Analisis pada data uji pakar media, materi dan pembelajaran
dilakukan
melalui dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.
Dalam menganalisis data
dilakukan konversi skor kuantitatif ke dalam data kualitatif.
Konversi skor
tersebut dilakukan pada data skala 5 yang berupa lembar uji
pakar media, materi
dan pembelajaran berdasarkan skala Likert dengan skor penilaian
mulai dari 1
sampai 5 (Arikunto, 2003). Pedoman konversi data kuantitatif ke
dalam data
kualitatif skala 5 dapat dilihat pada Tabel 11.
-
48
Tabel 11
Pedoman Konversi Skor Kuantitatif Skala 5 ke dalam Data
Kualitatif
Interval Skor Perhitungan Kategori
(Mean + 1,5SD) < x
(Mean + 0,5SD) < x ≤ (Mean + 1,5SD)
(Mean - 0,5SD) < x ≤ (Mean + 0,5SD)
(Mean - 1,5SD) < x ≤ (Mean - 0,5 SD)
x ≤ (Mean - 1,5SD)
x > 4, 01
3,34 < x ≤ 4,01
2,66 < x ≤ 3,34
1,99 < x ≤ 2,66
x < 1,99
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sumber: Arikunto (2003)
Keterangan:
Mean = rerata ideal
= ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
= ½ (5+1)
= ½ (6)
= 3
SD = Standar deviasi ideal
= 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
= 1/6 (5 – 1)
= 1/6 (4)
= 2/3
x = skor rerata data empiris
Sedangkan untuk lembar respon siswa dianalisis menggunakan
kuesioner
pengukuran skala Guttman. Skala Guttman sangat baik untuk
menyakinkan
peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang
diteliti, yang sering
disebut dengan atribut universal (Usman Rianse dan Abdi, 2011:
155). Skala
Guttman ini dalam bentuk checklist untuk mendapatkan jawaban
yang tegas
mengenai data yang diperoleh. Penskoran dalam skala Guttman
adalah sebagai
berikut :
Tabel 12
Skoring Skala Guttman
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Ya 1
Tidak 0
-
49
3.5.2. Analisis Data Validasi Soal
a. Validasi Soal
Validasi soal dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas
setiap soal.
Validasi soal dilaksanakan secara expert judgment. Untuk menguji
validitas
konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (expert
judgment). Ahli diminta
pendapatnya, dan memberi keputusan tentang instrumen yang telah
disusun dapat
digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin ada
perombakan total
(Sugiyono, 2012: 125).
Validator soal adalah Munaroh, S.Pd selaku guru kelas
penelitian. Peneliti
menganalisis hasil dari uji validasi soal ini dengan menggunakan
pendekatan non
statistik, yakni dengan menganalisis sesuai dengan hasil
validasi soal yang
menggunakan pengukuran skala Guttman, yaitu jawaban ya (valid)
dengan skor 1
dan jawaban tidak valid dengan skor 0 serta didukung dengan
kritik, saran, dan
catatan dari expert soal.
Pengujian validasi soal secara expert judgement ini juga
ditelaah dari
aspek isi dan konstruk soal. Beberapa soal yang dikatakan ya
(valid) masih harus
direvisi atau diperbaiki sesuai dengan kritik dan saran dari
ahli (expert). Setelah
peneliti melaksanakan validasi soal secara expert judgement,
didapatkan hasil dari
jumlah soal yang tidak valid ada 4 untuk soal sebelum penggunaan
media, dan ada
3 soal tidak valid untuk soal sesudah penggunaan media
powerpoint interaktif.
Soal sebelum penggunaan media memiliki skor 21, hal ini dapat
diartikan bahwa
soal yang valid yaitu 21 soal dari 25 soal. Dan untuk soal
sesudah penggunaan
media memiliki skor 22, hal ini dapat diartikan bahwa soal yang
valid yaitu 22
dari 25 soal. Hasil validasi soal oleh pakar dapat dilihat pada
lampiran 6.
b. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu
sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk
mempertinggi
usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan
peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba
-
50
lagikarena di luar jangkauannya (Surapranata, 2006:12). Kriteria
indeks kesukaran
butir soal menurut Arikunto (2012:225) dapat dilihat pada Tabel
13 berikut ini.
Tabel 13
Indeks Kesukaran Butir Soal
Nilai Koefisien Kategori Soal
0 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal,
menurut
Arikunto (2012: 223) dilakukan dengan menggunakan rumus P =
𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal tes
sebelum dan
sesudah penggunaan media dapat dilihat pada Tabel 14 berikut
ini. Penghitungan
tingkat kesukaran butir soal tersebut berdasarkan soal-soal yang
telah diuji
kevalidannya.
Tabel 14
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat
Kesukaran Soal
No. Soal
Sebelum Penggunaan
Media
Sesudah Penggunaan
Media
Sulit 4, 7, 16 9, 18
Sedang 6, 8, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 19 2, 6, 7, 12, 13, 15, 16,
17
Mudah 1, 2, 3, 5, 9, 13, 15, 20, 21 1, 3, 4, 5, 9, 10, 11,
14,
19, 20, 21, 22
-
51
3.5.3. Analisis Data Keefektifan Media PowerPoint Interaktif
3.5.3.1 Hasil Belajar Siswa
Keefektifan penggunaan media powerpoint interaktif dilihat dari
skor rata-
rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunakan media
dalam proses
belajar di kelas. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pembelajaran
tematik
kurikulum 2013 di SD yaitu 66. Jika hasil belajar siswa mencapai
nilai KKM
minimal 66, maka dapat disimpulkan bahwa media powerpoint
interaktif yang
dikembangkan efektif. Analisis hasil belajar siswa dengan
menggunkan media
dilakukan untuk menentukan efektivitas pembuatan media
powerpoint interaktif
yang dihasilkan dengan membuat data hasil belajar siswa,
kemudian
mengkonversi data hasil belajar pada siswa yang memenuhi standar
minimal
KKM dengan presentase pada pedoman keefektifan hasil belajar
menurut
Proklamanto (2013) dalam Tabel 15.
Tabel 15
Pedoman Keefektifan Hasil Belajar Siswa
No % Yang Berhasil Efektifitas
1 0 ≤ p < 41 Sangat Rendah
2 41 ≤ p < 56 Rendah
3 56 ≤ p < 66 Cukup
4 66 ≤ p < 80 Tinggi
5 80 ≤ p < 100 Sangat Tinggi
Keterangan :
P = persentase ketuntasan siswa = 𝑃𝑎
𝑃𝑏 𝑥 100
𝑃𝑎 = jumlah siswa tuntas
𝑃𝑏 = jumlah siswa keseluruhan
-
52
Hasil belajar dikatakan efektif jika mencapai persentase
ketuntasan tinggi,
sedangkan dikatakan sangat efektif jika mencapai persentase
ketuntasan sangat
tinggi.
3.5.3.2 Hasil Respon Siswa
Keefektifan media pembelajaran powerpoint interaktif juga dapat
dilihat
dari hasil respon siswa. Siswa memberi respon setelah peneliti
melaksanakan
penelitian pengembangan media powerpoint interaktif. Kemudian
hasil tersebut
dianalisis sesuai dari respon siswa setelah diberikan
pembelajaran menggunakan
media powerpoint interaktif.