Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran ekonomi. Adapun variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru (X 1 ), kompetensi kepribadian guru (X 2 ), kompetensi sosial guru (X 3 ) dan kompetensi profesional guru (X 4 ). 3.1.2 Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Nazir, 2005: 56).
25
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1repository.upi.edu/10939/6/S_PEK_0803552_Chapter3.pdfObjek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kompetensi guru
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Objek dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran
ekonomi. Adapun variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah
kompetensi pedagogik guru (X1), kompetensi kepribadian guru (X2),
kompetensi sosial guru (X3) dan kompetensi profesional guru (X4).
3.1.2 Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode
penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan,
mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang
institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu
daerah (Nazir, 2005: 56).
46
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173)
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS
SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung yaitu sebanyak 538 orang siswa
yang tersebar pada 7 sekolah.
3.2.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) “sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini, teknik penentuan
sampel dilakukan melalui metode proportionate random sampling (sampel
random proporsional). Riduwan dan Kuncoro (2011: 41) mengungkapkan
bahwa proportionate random sampling ialah metode pengambilan sampel
dari anggota populasi secara acak dan proporsional agar dapat
menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen dan dilakukan
dalam beberapa tahap:
1. Sampel Responden
Penentuan sampel responden dari populasi yang berjumlah 538
siswa diambil melalui metode persentase. Hal ini didasarkan atas pendapat
Silalahi (2010: 276) dalam bukunya Metode Penelitian Sosial yang
menyatakan bahwa umumnya peneliti menggunakan teknik sampel sebagai
berikut:
1. Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analisis
statistik dapat dilakukan.
2. Menurut presentase yang “layak” dijangkau. Untuk populasi kecil (di
bawah 1000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar
(30%). Untuk populasi menengah (kurang dari 10.000) dibutuhkan
rasio pemilihan sampel 10%. Sedangkan untuk populasi melebihi
150.000 maka rasio pemilihan sampel sebanyak 1%.
47
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Selain itu, menurut pendapat Suharsimi (2010: 134) pengambilan
sampel dapat didasari hal-hal sebagai berikut:
Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal
ini menyangkut dari banyak sedikitnya data.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini
diambil sampel minimum sebanyak 30% dari populasi yaitu 30% x 538 =
161. Pertimbangannya karena jumlah populasinya kurang dari 1.000 yaitu
sebanyak 538 siswa. Alasan lainnya yaitu karena keterbatasan waktu, tenaga,
dan dana yang membuat peneliti tidak dapat menjangkau seluruh populasi
penelitian.
Penarikan sampel responden dialokasikan atau disebarkan ke dalam
setiap sekolah secara random dan proporsional. Setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk diteliti dan sampel yang diambil secara random.
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut:
Dimana: ni = ukuran sampel menurut proporsi
n = ukuran sampel seluruhnya
48
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Ni = ukuran populasi menurut proporsi
N = ukuran populasi seluruhnya
(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 210)
Tabel 3.1
Perhitungan dan Distribusi Sampel Responden
Nama Sekolah Jumlah Siswa
Kelas XII IPS Distribusi Sampel
SMAN 3 Bandung 15
SMAN 4 Bandung 45
SMAN 5 Bandung 71
SMAN 8 Bandung 84
SMAN 11 Bandung 156
SMAN 24 Bandung 105
Total Sampel 161
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk
mengukur suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam
menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat
penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-
aspek yang diteliti. Adapun bentuk operasional variabel dari masalah yang
penulis teliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
49
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Kompetensi
Pedagogik
(X1)
Kemampuan guru
yang berkenaan
dengan pemahaman
peserta didik dan
pengelola
pembelajaran yang
mendidik dan
dialogis
(Undang-undang
No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan
Dosen)
Kemampuan guru
dalam mengelola
pembelajaran
peserta didik
Skor kompetensi pedagogik guru
(dalam persepsi siswa) dengan
menggunakan skala Likert
meliputi:
1. Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek
fisik, intelektual, moral,
spiritual, kultural dan
emosional
2. Mampu menjelaskan materi
pembelajaran dengan baik
3. Mampu mengelola
ketertiban kelas selama
proses pembelajaran
4. Menggunakan media belajar
dan sumber belajar yang
relevan
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam proses belajar
mengajar
6. Mampu melakukan
penilaian dan menganalisis
hasil belajar siswa
7. Mampu mengembangkan
potensi akademik siswa
Ordinal
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
50
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Kompetensi
Kepribadian
Guru
(X2)
Kemampuan
kepribadian guru
yang mantap,
berakhlak mulia,
arif dan berwibawa
serta menjadi
teladan bagi peserta
didik dan berakhlak
mulia
(Undang-undang
No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan
Dosen)
Kemampuan
kepribadian guru
yang mantap,
berakhlak mulia,
arif dan berwibawa
serta menjadi
teladan perserta
didik
Skor kompetensi kepribadian
guru (dalam persepsi siswa)
dengan menggunakan skala
Likert meliputi:
1. Bertindak sesuai dengan
norma, agama, hukum sosial
dan kebudayaan nasional
Indonesia
2. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur,
berakhlak mulia dan teladan
bagi peserta didik dan
masyarakat
3. Menampilkan diri sebagai
pribadi yang dewasa, arif
dan berwibawa
4. Menunjukkan etos kerja dan
tanggung jawab yang tinggi
5. Berperilaku sesuai dengan
kode etik guru
Ordinal
Kompetensi
Sosial Guru
(X3)
Kemampuan guru
sebagai bagian dari
masyarakat untuk
berkomunikasi dan
berinteraksi secara
efektif dan efisien
dengan peserta
didik, sesama guru,
orang tua/wali
peserta didik dan
masyarakat sekitar
(Undang-undang
No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan
Dosen)
Kemampuan guru
untuk
berkomunikasi dan
berinteraksi secara
efektif dan efisien
dengan peserta
didik, sesama guru,
orang tua/wali
peserta didik dan
masyarakat sekitar
Skor kompetensi sosial guru
(dalam persepsi siswa) dengan
menggunakan skala Likert
meliputi:
1. Bersikap objektif terhadap
peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran
2. Berkomunikasi secara
efektif, empatik dan santun
dengan sesama pendidik,
orang tua dan masyarakat
3. Beradaptasi di tempat
bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial
budaya
4. Berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain
Ordinal
Kompetensi
Profesional Guru
(X4)
Kemampuan guru
yang berkenaan
dengan penguasaan
materi pelajaran
secara luas dan
Kemampuan guru
dalam penguasaan
materi pelajaran
secara luas dan
mendalam
Skor kompetensi profesional
guru (dalam persepsi siswa)
dengan menggunakan skala
Likert meliputi: skala Likert
meliputi:
1. Menguasai materi
Ordinal
51
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
mendalam yang
mencangkup
penguasaan
substansi isi materi,
sebagai guru mata
pelajaran,
pembelajaran, struktur,
konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung
mata pelajaran
2. Memahami tujuan
pembelajaran
3. Mengolah materi pelajaran
secara kreatif
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Memahami
kurikulum serta
menambah
wawasan keilmuan
(Undang-undang
No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan
Dosen)
4. Mengikuti kemajuan zaman
dengan belajar dari berbagai
sumber
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam proses belajar
mengajar
Hasil belajar
(Y)
Hasil belajar adalah
kemampuan yang
dimiliki siswa
setelah ia menerima
pengalaman
belajarnya
Nana Sudjana
(2001:22)
Nilai UN yang
diperoleh siswa
dalam mata
pelajaran ekonomi
Data diperoleh dari sekolah
tempat diadakan penelitian
tentang nilai UN SMAN Cluster
1 se-kota Bandung tahun ajaran
2012/2013 pada mata pelajaran
ekonomi
Interval
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang
digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner/angket, yaitu berupa daftar pertanyaan untuk menggali
informasi mengenai masalah yang dibahas. Adapun kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup.
52
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
2. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada objek
penelitian, dalam hal ini data diperoleh dari dinas pendidikan kota
Bandung dan sekolah diadakannya penelitian tentang nilai UN mata
pelajaran ekonomi SMA tahun ajaran 2012/2013.
3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh
atau mengumpulkan data dari jurnal, artikel, dan media cetak lainnya
yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah
instrumen penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau
tidak sesuai dengan standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa kuesioner,
maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas atas instrumen penelitian
ini.
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Dalam uji validitas ini menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Memberikan nomor pada angket
2. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan
3. Menjumlahkan skor setiap responden
53
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
4. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment dari Pearson sebagai
berikut:
(∑ ) (∑ ) (∑ )
√{ ∑ (∑ )
} { ∑ (∑ )
}
(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)
Dimana:
r hitung = koefisien korelasi
∑ Xi = jumlah skor item
∑ Yi = jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Karena subjek merupakan sampel besar, dimana n lebih besar dari
10, maka untuk melihat signifikansinya dilakukan dengan mendistribusikan
rumus student t, yaitu: √
√
(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)
Dimana:
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung
< t tabel berarti tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya (r) sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217):
Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600-0,799 : tinggi
54
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Antara 0,400-0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200-0,399 : rendah
Antara 0,000-0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada
siswa kelas XII IPS SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung yang diolah dengan
bantuan software Microsoft Office Excel 2007.
Tabel 3.3
Uji Validitas Instrumen Penelitian
No.
item
r xy
t Hitung
t Tabel
Ketentuan
Keputusan
1 0,47 6,71 1,97
Valid
2 0,36 4,85 1,97
Valid
No.
item
r xy
t Hitung
t Tabel
Ketentuan
Keputusan
3
0,60
9,74
1,97
t Hitung >
t Tabel Valid
4 0,24 3,10 1,97 α= 95% serta
Derajat
Kebebasan
(dk) = n-4
Valid
5 0,22 2,79 1,97 Valid
6 0,49 6,94 1,97 Valid
7 0,33 4,36 1,97 Valid
8 0,65 10,61 1,97 Valid
55
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
9 0,63 10,26 1,97 Valid
10 0,57 8,67 1,97 Valid
11 0,48 6,80 1,97 Valid
12 0,50 7,32 1,97 Valid
13 0,58 8,68 1,97 Valid
14 0,63 10,19 1,97 Valid
15 0,57 8,11 1,97 Valid
16 0,32 4,30 1,97 Valid
17 0,30 4,02 1,97 Valid
18 0,29 3,90 1,97 Valid
19 0,46 6,42 1,97 Valid
20 0,36 4,83 1,97 Valid
21 0,30 3,99 1,97 Valid
22 0,80 16,05 1,97 Valid
23 0,78 15,49 1,97 Valid
24 0,54 8,12 1,97 Valid
25 0,79 15,72 1,97 Valid
26 0,76 15,23 1,97 Valid
27 0,63 10,23 1,97
Ketentuan
t Hitung >
t Tabel,
Valid
No.
item
r xy
t Hitung
t Tabel
Keputusan
28 0,80 16,76 1,97 Valid
29 0,77 15,15 1,97 Valid
56
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
30 0,76 15,15 1,97 α= 95% serta
Derajat
Kebebasan
(dk) = n-4
Valid
31 0,64 10,39 1,97 Valid
32 0,61 9,87 1,97 Valid
33 0,83 19,14 1,97 Valid
34 0,70 12,50 1,97 Valid
35 0,69 12,35 1,97 Valid
36 0,64 10,42 1,97 Valid
37 0,72 12,85 1,97 Valid
38 0,81 18,73 1,97 Valid
39 0,64 10,48 1,97 Valid
40 0,78 15,64 1,97 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Tabel 3.3 tersebut menunjukkan bahwa seluruh t hitung lebih besar
daripada t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dalam angket
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan item yang valid dan layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2010: 184) mengungkapkan bahwa reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat
dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa
kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama.
57
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:
r11= [
] [
∑
] (Suharsimi Arikunto, 2010)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah varians butir
varians total
Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan
dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:
thit = √( )
√ (Suharsimi Arikunto, 2010)
Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian
reliabel dan signifikan, begitu pula sebaliknya.
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan
Microsoft Excel 2007.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Variabel
Variabel r Hitung r Tabel Ketentuan Keputusan
Kompetensi Pedagogik (X1) 0.805
0.129 r hit > r tab dengan α =
0.05
Reliabel
Kompetensi Kepribadian (X2) 0.899 Reliabel
Kompetensi Sosial (X3) 0.733 Reliabel
Kompetensi Profesional (X4) 0.691 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 ditunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian
memiliki reliabilitas yang memadai karena nilai r Hitung > r Tabel dengan α =
58
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
0,05. Maka, seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang
terpercaya.
3.5.3 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam
penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Jarque-
Bera (JB). Jika nilai JB mendekati 1 maka data berdistribusi normal, namun
jika nilai JB mendekati 0 maka data tidak berdistribusi normal.
3.6 Uji Asumsi Klasik
3.6.1 Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti
diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model
regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap
asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS
memiliki :
1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan
nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel devenden
secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.
59
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien
determinasi masih relatif tinggi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model
OLS, maka menurut Yana Rohmana (2010: 143) dapat dilakukan beberapa
cara berikut ini :
1. Multikolinieritas diduga ketika R2 tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi
hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi
variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistik
signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen.
Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara
individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen, namun secara bersama-sama variabel independent
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika
nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum
tentu dugaan itu benar.
3. Dengan melihat hubungan tidak hanya satu variabel akan tetapi
multikolinieritas bisa terjadi karena kombinasi linier dengan variabel
independent lain. Keputusan ada tidaknya unsur multikolinier dalam
model ini biasanya dengan membandingkan nilai hitung F dengan nilai
kritis F, jika nilai hitung F lebih besar dari nilai kritis F dengan tingkat
signifikansi a dan derajat kebebasan tertentu maka dapat disimpulkan
model mengandung unsur multikolinier.
60
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi
multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary
dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan
variabel independent.
Sebagai rule of thumbuji klien ini, jika R2x1x2x3…x4 lebih besar dari R
2
maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel
independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel
independent.
Apabila terjadi multikolinieritas menurut Yana Rohmana
(2010:149), disarankan untuk mengatasinya dengan cara :
1. Penambahan sampel.
2. Menghilangkan variabel independent.
3. Menggabungkan data cross-section dan data time series.
4. Transformasi variabel.
5. Penambahan data.
3.6.2 Uji Heteroskedastis
Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah
bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu
mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang
sama dengan 2. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas,
(Yana Rohmana, 2010: 160). Konsekuensi logis dari adanya
heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan standard error metode
OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya interval estimasi
61
Rini Wulandari, 2014
Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak
bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain:
melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji