43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting, dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan PTK atau penelitian tindakan kelas pada anak kelas V di SD Kauman Kidul. Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai peneliti, yaitu guru berperan sebagai pengajar dan peneliti ketika berlangsungnya penelitian. Di kelas V SD N Kauman Kidul siswanya berjumlah 22 siswa. Siswa tersebut terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Kondisi ekonomi siswa dikelas V SD N Kauman kidul cukup beragam. Ada beberapa siswa berada dalam kategori mampu, namun ada juga yang berkecukupan dan kurang mampu. Dalam kelas ini, siswa dengan kategori mampu cukup dominan. Namun tidak memberikan jarak bagi siswa yang mampu dan siswa yang bukan kategori mampu. Kondisi kelas cukup kondusif meskipun sering didapati rame. Akan tetapi solidaritas antar siswa baik siswa laki-laki ataupun siswa perempuan cukup baik tanpa membeda-bedakan status social dan gender. Sehingga tidak ada siswa yang dikucilkan dikelas ini. Proses belajar mengajar di SD ini setiap harinya diawal dengan kegiatan literasi, yaitu membaca buku apapun terlebih dahulu selama 15 menit sebelum dimulainya pelajaran. Setelah selesai barulah pelajaran yang sebenarnya dimulai dan selesai pada jam 12.10. Sampel dalam kelas ini adalah seluruh kelas V yang berjumlah 22 siswa. 3.2 Variabel Penelitian Penelitian ini akan menggunakan dua Variabel. Variabel tersebut adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang peneliti gunakan dan variabel terikat adalah hasil belajar dari siswa. 3.2.1 Variabel X Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dan mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel yang nantinya akan digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar sebagai variabel terikatnya. variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan metode tutor sebaya yang dipadukan dengan metode inkuiri. Dengan metode tutor sebaya dipadu
32
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian, Setting, dan Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan PTK atau penelitian tindakan
kelas pada anak kelas V di SD Kauman Kidul. Jenis PTK yang digunakan adalah
PTK guru sebagai peneliti, yaitu guru berperan sebagai pengajar dan peneliti ketika
berlangsungnya penelitian. Di kelas V SD N Kauman Kidul siswanya berjumlah
22 siswa. Siswa tersebut terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Kondisi ekonomi siswa dikelas V SD N Kauman kidul cukup beragam. Ada
beberapa siswa berada dalam kategori mampu, namun ada juga yang berkecukupan
dan kurang mampu. Dalam kelas ini, siswa dengan kategori mampu cukup
dominan. Namun tidak memberikan jarak bagi siswa yang mampu dan siswa yang
bukan kategori mampu. Kondisi kelas cukup kondusif meskipun sering didapati
rame. Akan tetapi solidaritas antar siswa baik siswa laki-laki ataupun siswa
perempuan cukup baik tanpa membeda-bedakan status social dan gender. Sehingga
tidak ada siswa yang dikucilkan dikelas ini. Proses belajar mengajar di SD ini setiap
harinya diawal dengan kegiatan literasi, yaitu membaca buku apapun terlebih
dahulu selama 15 menit sebelum dimulainya pelajaran. Setelah selesai barulah
pelajaran yang sebenarnya dimulai dan selesai pada jam 12.10. Sampel dalam kelas
ini adalah seluruh kelas V yang berjumlah 22 siswa.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan dua Variabel. Variabel tersebut adalah
variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode yang peneliti gunakan dan variabel terikat adalah hasil belajar dari
siswa.
3.2.1 Variabel X
Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dan mempengaruhi
variabel terikat atau variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel yang
nantinya akan digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar sebagai variabel
terikatnya. variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan metode tutor sebaya
yang dipadukan dengan metode inkuiri. Dengan metode tutor sebaya dipadu
44
metode inkuiri siswa akan diminta untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh
guru. Siswa yang sebelumnya dibagi dalam beberapa kelompok akan memecahkan
masalah dengan bantuan tutor sebaya dan menggunakan tahap-tahap proses ilmiah.
Metode tutor sebaya pada pelaksanaannya akan menggunakan tutor sebaya
yaitu siswa yang lebih pandai dalam matapelajaran matematika untuk menjadi tutor
bagi teman-teman yang lainnya. Pada metode ini, tutor sebaya diberikan hak penuh
untuk memberikan pengajaran kepada siswa lain, sedangkan peran guru adalah
sebagai fasilitator yang nantinya akan membantu apabila ada yang belum dipahami
siswa. meskipun nantinya akan membantu, guru tidak akan mengambil alih
kepemimpinan dari tutor sebaya. sedangkan untuk metode inkuri adalah metode
penyelidikan yang memiliki tahapan mengidentifikasi masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan. Dimana
pada tahapan ini siswa akan belajar untuk menemukan sendiri pengetahuan yang
ingin mereka cari sehingga ketika siswa mampu menemukannya maka siswa akan
lebih mudah menyimpan pengetahuan tersebut kedalam memori ingatannya dalam
jangka yang lama. Berikut ini adalah sintak yang akan digunakan dalam
pembelajaran metode tutor sebaya dan metode inkuiri pada matapelajaran
matematika:
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.*
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya
jawab.*
d. Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.*
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang
dan disetiap kelompok akan ditempatkan satu tutor sebaya.*
b. Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk
menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab.*
45
c. Guru menjelaskan materi dengan media-media yang
menunjang.*
d. Siswa menyimak penjelasan guru.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila ada yang belum dipahami.*
f. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi suatu masalah.*
g. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan
kepada setiap kelompok sebagai acuan pemecahan masalah.
h. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Elaborasi
a. Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis
pada lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah
dibeirikan.*
b. Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya
untuk melakukan penghitungan.
c. Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan
membantu kelompok apabila tutor sebaya mengalami
kesulitan.
d. Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan
menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan
hipotesis.*
e. Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis
mereka diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).*
f. Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil dari kelompoknya.*
g. Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan
komentar pada siswa yang presentasi.*
46
h. Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada
kelompok yang presentasi dan kelompok yang memberikan
komentar.*
i. Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS
berbentuk bagan dipapan pajang.*
j. Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah
dilakukan.
Konfirmasi
a. Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan
siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.*
b. Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.
c. Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang
diperolehnya.
3) Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.*
b. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.*
c. Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.
d. Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya*
e. Guru menutup pelajaran dengan salam.
Pemberian tanda flag (*) menunjukkan kesesuaian dengan standar
proses dan sintaks pembelajaran metode tutor sebaya dan metode inkuiri.
3.2.2 Variabel Y
Variabek terikat adalah variabel yang mendapat pengaruh dari variabel
bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat yang digunakan adalah hasil belajar
matematika dengan pokok bahasan menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah pada siswa kelas lima SD N Kauman Kidul kota Salatiga semester genap
tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dalam dua
siklus. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terkait dengan aspek
47
kognitif, afektif, dan psikomotor dan dapat diukur menggunakan teknik tes dan
nontes. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini akan dipengaruhi oleh metode
tutor sebaya yang dipadu dengan metode inkuiri dalam matapelajaran matematika.
berikut ini adalah indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini:
1) Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelolah pembelajaran
matematika ketika mengunakan metode Tutor Sebaya dipadukan metode
Inkuiri
2) Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika ketika menggunakan
metode Tutor Sebaya dipadukan metode Inkuiri.
3) Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika ketika menggunakan
metode Tutor Sebaya dipadukan metode Inkuiri.
Ketrampilan guru dan keaktifan siswa akan diukur dengan nontes lembar
observasi. Sedangkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada
ranah kognitif akan dikur dengan tes objektif (pilihan ganda) dan tes submatif (tes
uraian), dan nontes LKS. Sedangkan pada afektif dan psikomotor akan diukur
dengan nontes berupa rubrik.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitan Tindakan Kelas atau sering
disebut PTK. Dalam PTK ini, diharapkan adanya peningkatan pada suatu objek
yang diteliti. PTK yang peneliti gunakan adalah PTK dengan model guru sebagai
peneliti. Diamana gurulah yang menjadi peneliti sekaligus pengajar dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana sebelumnya akan
dilaksanakan tes pra siklus dan pemberian pelatihan untuk siswa-siswa yang
menjadi tutor sebaya. Model yang digunakan adalah model penelitian tindakan
kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Tahapan siklus tersebut
terdiri dari 1) Rencana atau Planning, 2) Tidakan atau Action dan Pengamatan atau
Observation, dan 4) Refleksi atau Reflection. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga
kali pertemuan. Sedangkan, prosedur tindakan untuk setiap siklusnya akan
diperlihatkan pada gambar satu berikut ini.
48
Gambar 3.1
Alur siklus PTK model spiral menurut Kemmis dan Taggart
3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
A. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan di siklus I, peneliti akan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas 5 pada mata pelajaran matematika
dengan metode tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Persiapan selanjutnya
adalah mempersiapkan alat pengumpulan data selama tiga kali pertemuan yang
berkaitan dengan lembar tes, lembar observasi pembelajaran, dan lembar
aktivitas belajar siswa. Selain itu peneliti akan membagi siswa kedalam
beberapa kelompok belajar dan menentukan siapa saja yang akan menjadi tutor
sebaya.
B. Tahap Pelaksanaan dan Observasi
Pada tahap pelaksanaan siklus I, penelitian teridiri dari 3 kali pertemuan
yang disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat yaitu menggunakan metode
tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Pada setiap pertemuannya, pelaksanaan
tindakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1) Pendahuluan, 2) Kegiatan inti yang
49
teridiri dari eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan 3) Penutup. Pada tahap ini juga
akan dilaksanakan observasi untuk mengetahui apakah yang terdapat dalam
pelaksanaan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Observasi
dilakukan pada setiap pertemuan siklus 1,yaitu pada pertemuan ke satu, dua, dan
tiga. Observasi akan dilakukan oleh seorang observer atau pengamat. Dalam
tahap ini observer akan melakukan pengamatan baik kepada guru (peneliti) dan
kepada siswa melalui lembar observasi yang terlampir. Setiap berakhirnya
pertemuan 1,2, dan 3 akan ada refleksi yang nantinya akan digunakan sebagai
perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.
2) Guru melakukan presensi.
3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya jawab
mengenai gambar kotak kecil berwarna merah dan kuning ketika
disusun akan menjadi kotak besar.
4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan
tulis.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan
setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.
2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali
pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.
3) Guru menjelaskan materi pecahan dengan menggunakan media
gambar kotak kotak kecil dan media lingkaran.
4) Siswa menyimak penjelasan guru.
5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada
yang belum dipahami.
50
6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi
suatu masalah yang berkaitan dengan pecahan senilai antara pecahan
biasa dan pecahan campuran.
7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada
setiap kelompok acuan pemecahan masalah.
8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Elaborasi
1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada
lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.
2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk
melakukan penghitungan.
3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu
kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.
4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan
menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.
5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka
diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).
6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil dari kelompoknya.
7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan
komentar pada siswa yang presentasi.
8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok
yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.
9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS
berbentuk bagan dipapan pajang.
10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah
dilakukan.
51
Konfirmasi
1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan
siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.
2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.
3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang
diperolehnya.
3. Penutup
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
2) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.