BAB III ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Prosedur Analisis Data 1. Kuantifikasi Variabel Penelitian Dalam bab pendahuluan telah dikemukakan, bahwa tujuan pokok penelitian ini diarahkan untuk memperoleh data tentang adakah pengaruh antara pekerjaan rumah dengan prestasi belajar dalam bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung. Hal ini berarti penulis dituntut untuk mengukur derajat besarnya pengaruh antara variabel pekerjaan rumah dalam bidang studi PAI (variabel X) dengan variabel prestasi belajar siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung (variabel Y). Selanjutnya pengangkatan data didasarkan atas teknik-teknik observasi, wawancara, dan angket. Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data tentang proses belajar mengajar, terutama dalam pelaksanaan penggunaan metode
79
Embed
BAB III - mcdens14 – learning and working is worship · Web viewUntuk mengetahui atau menguji distribusi normal (uji normalitas) digunakan Chi kuadrat dengan rumus yang digunakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Prosedur Analisis Data
1. Kuantifikasi Variabel Penelitian
Dalam bab pendahuluan telah dikemukakan, bahwa tujuan pokok penelitian
ini diarahkan untuk memperoleh data tentang adakah pengaruh antara pekerjaan
rumah dengan prestasi belajar dalam bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung. Hal ini berarti penulis dituntut untuk mengukur derajat
besarnya pengaruh antara variabel pekerjaan rumah dalam bidang studi PAI (variabel
X) dengan variabel prestasi belajar siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung (variabel Y).
Selanjutnya pengangkatan data didasarkan atas teknik-teknik observasi,
wawancara, dan angket. Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data tentang
proses belajar mengajar, terutama dalam pelaksanaan penggunaan metode resitasi
(pekerjaan rumah), upaya peningkatan terhadap hasil (prestasi) dalam bidang studi
PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dan alat yang digunakan
dalam membantu penggunaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar
mengajar bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung. Sementara
itu, wawancara ditujukan kepada kepala sekolah, guru bidang studi, dan kepada siswa
dengan arahan data yang diangkatnya meliputi latar belakang penyelenggaraan
metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar mengajar, baik pelaksanaan di
dalam proses belajar mengajar PAI, juga untuk mendapatkan data intensitas hasil
(prestasi) dalam bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Teknik angket dapat dikatakan sebagai alat pengumpul data yang paling
pokok, mengingat hasil teknik inilah yang lebih banyak dijadikan dasar arahan
analisis selanjutnya. Karena itu, secara umum teknik ini dimanfaatkan untuk
menggali data tentang realisasi penggunaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dan
hasil (prestasi) belajar siswa. Dilihat dari objek sasarannya, teknik ini diujukan
kepada 60 orang siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung yang telah
ditetapkan sebagai sampel penelitian ini.
Selanjutnya mengangkat data dari variabel X penulis menggunakan indikator
penggunaan metode resitasi/pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar bidang
studi PAI ialah meninjau dari sudut pendidik, siswa, ujuan, materi, metode/alat,
waktu, penilaian. Dari ketujuh indikator tersebut disusun menjadi 10 item angket
yang disebarkan terhadap 60 orang siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung sebagai responden penelitian ini. Setiap item angket disediakan alternatif
jawaban yang berjumlah 5 kategori yang diurutkan secara berjenjang. Sejalan yang
dikembangkan oleh skala Likert, pengajuan alternatif jawaban dan kuantifikasi
pembobotan nilainya diatur sebagai berikut:
a. Optimal sekali (OP) artinya apabila siswa menilai baik sekali terhadap
pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Kriterianya, jika peranan dan fungsi komponen proses belajar mengajar bidang
60
studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung yang baik sekali
sepenuhnya terpenuhi. Maka mereka yang menjawab alternatif ini diberi nilai
5.
b. Optimal (O) artinya apabila siswa menilai baik terhadap pelaksanaan metode
pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI di
kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung. Kriterianya, jika peranan
dan fungsi komponen proses belajar mengajar bidang studi PAI yang baik
lebih banyak terpenuhi. Mereka yang menjawab alternatif ini diberi nilai 4.
c. Cukup Optimal (CO) artinya apabila siswa menilai cukup optimal terhadap
pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Kriterianya, jika peranan dan fungsi komponen proses belajar mengajar bidang
studi PAI yang optimal antara terpenuhi dan tidak. Mereka yang menjawab
alternatif ini diberi nilai 3.
d. Kurang Optimal (KO) artinya apabila siswa menilai kurang optimal terhadap
pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Kriterianya, jika peranan dan fungsi komponen proses belajar mengajar bidang
studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung kurang baik
terpenuhi. Mereka yang menjawab alternatif ini diberi nilai 2.
e. Kurang Optimal Sekali (KOS) artinya apabila siswa menilai kurang baik
sekali terhadap pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam proses
61
belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung. Kriterianya, jika peranan dan fungsi komponen proses belajar
mengajar bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung yang
optimal tidak terpenuhi sama sekali. Mereka yang menjawab alternatif ini
diberi nilai 1.
Dengan demikian, untuk variabel X ini, dapat diduga rentang nilainya akan
bergerak dari 10 sampai 50.
Selanjutnya untuk mengangkat data dari variabel Y penulis menggunakan
indikator skor. Dalam kaitannya dengan tujuan penelitian ini, teknik analisis indikator
skor adalah terlebih dahulu merubah dan mengembalikan nilai indikator skor yang
berbentuk angka ke dalam nilai kualifikasi dengan huruf. Teknik operasionalnya
dilakukan dengan menghitung mean dan standar deviasi. Hasil tabulasi distribusi
frekuensi nilai huruf kemudian diinterpretasikan dengan pendekatan skala prosentase.
Skala prosentase mengandung arti, nilai yang diperoleh siswa merupakan
gambaran kemampuan penguasaan siswa terhadap bahan yang telah dipelajarinya.
Sejalan dengan pendekatan skala prosentase tersebut, rincian analisisnya adalah
sebagai berikut:
a. Nilai A (baik sekali), artinya siswa menguasai 90% atau lebih terhadap materi
bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
b. Nilai B (baik), artinya siswa menguasai 80% atau lebih terhadap materi
bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
62
c. Nilai C (cukup), artinya siswa menguasai 65% atau lebih terhadap materi
bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
d. Nilai D (kurang), artinya siswa menguasai 55% atau lebih terhadap materi
bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
e. Nilai E (kurang), artinya siswa menguasai 90% atau lebih terhadap materi
bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Dengan demikian, untuk variabel Y ini, tingkat penguasaan siswa terhadap
materi bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung bergerak
dari 1% sampai dengan 100%.
2. Pentabulasian
Dalam pentabulasian penelitian ini adalah proses pemasukan jawaban siswa
dari alternatif jawaban item angket maupun skor prestasi (hasil) belajar siswa yang
sudah berupa angka ke dalam sebuah tabel nilai. Untuk tabel konversi nilai angket
kolom-kolomnya didasarkan pada indikator-indikator variabel X, sedangkan untuk
tabe ini prestasi (hasil) belajar siswa didasarkan pada indikator variabel Y.
Pada tabel koonversi nilai variabel X disusun beberapa kolom sebagai berikut:
a. kolom nomor urut
b. kolom nama responden
c. kolom hasil jawaban responden
d. kolom jumlah skor
Sedangkan untuk tabel nilai variabel Y disusun beberapa kolom sebagai
berikut:
63
a. kolom nomor urut
b. kolom nama siswa
c. kolom jenis kelamin siswa
d. kolom nilai hasil (prestasi) belajar siswa
3. Proses analisis
a. Analisis parsial
Analisis dimaksudkan untuk menguji dan menghitung variabel X dan variabel
Y secara terpisah. Untuk variabel X teknik analisis statistik yang digunakan adalah
teknik tendensi sentral berupa mean, dengan rumus mean yang ditimbang sebagai
berikut:
Dan rumus mean perhitngan nilai angket per item maupun jumlah seluruh item
melalui perhitungan mean, kemudian penulis interpretasikan berdasarkan skala
Likerta sebagai berikut:
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
Tabel tersebut menunjukkan bahwa:
- antara 4,5 – 5,5 sangat tinggi (optimal sekali)
64
- antara 3,5 – 4,5 tinggi (baik)
- antara 2,5 – 3,5 sedang (cukup baik)
- antara 1,5 – 2,5 rendah tinggi (kurang baik)
- antara 0,5 – 1,5 rendah tinggi (kurang baik sekali)
Sedangkan untuk variabel Y teknik penelitian yang digunakan adalah
merubah dan mengembalikan nilai dalam bentuk angka ke dalam nilai kualifikasi
dengan huruf. Teknik operasionalnya dilakukan dengan menghitung mean dan
standar deviasi, dengan rumus mean terkaan, dan rumus standar
deviasi berkode:
SD = i (Sutrisno Hadi, 1988: 94). Hasil observasi nilai angka ke
dalam nilai kualifikasi dengan huruf, kemudian ditabulasikan dalam tabel distribusi
frekuensi nilai untuk menghitung nilai rata-ratanya. Selanjutnya nilai rata-rata hasil
perhitungan dari tabel distribusi frekuensi nilai tersebut, penulis interpretasikan
berdasarkan skala prosentase sebagai berikut:
90% - 100% = A (baik sekali)
80% - 89% = B (baik)
65% - 79% = C (cukup)
55% - 64% = D (kurang)
Kurang dari 55% = F (kurang sekali) (M. Ngalim Purwanto, 1985:80)
b. Menguji hipotesis dengan analisis statistik
65
1) menetapkan pasangan hipotesis kerja (H1) dan hipotesis nihil (Ho).
H1 : pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam bidang
studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
berpengaruh positif terhadap hasil (prestasi) belajar siswa pada
EBTA tahun ajaran 2004/2005. H1 : 0
H0 : pelaksanaan metode pekerjaan rumah (resitasi) dalam bidang
studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
tidak berpengaruh positif terhadap hasil (prestasi) belajar siswa
pada EBTA tahun ajaran 2004/2005. H0 : = 0
Selanjutnya akan ditentukan penyusunan daftar distribusi frekuensi untuk
variabel X dan variabel Y dengan terlebih dahulu menentukan besar dan panjangnya
kelas interval. Untuk menetapkan banyaknya kelas interval yang diperlukan penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:
K = 1 + (3,3) log n
Di mana K = banyaknya kelas interval
N = jumlah sampel
Untuk itu diperlukan:
1) Rentang (R) dengan jalan data terbesar dikurangi dengan data terkecil:
atau R = Xn – Xi
2) Untuk panjang kelas interval (P) digunakan rumus:
66
Dari daftar distribusi frekuensi di atas, maka dapat dicari standar deviasi
dengan rumus sebagai berikut:
Apabila semua harga setiap komponen telah diketahui, langkah berikutnya
adalah menguji tingkat kenormalan dari distribusi variabel X dan variabel Y dengan
menggunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut:
Dimana:
X2 = hasil uji statistik
Oi = frekuensi pengamatan observasi
Fi = frekuensi teoritis yang diharapkan, dapat diperoleh dari hasil
kali n dengan luas di bawah kurva normal untuk interval
yang bersangkutan
c. Analisis keterkaitan
Langkah awal dari analisis ini adalah mencari kemungkinan adanya hubungan
fungsional antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan persamaan
regresi Y = a + bX.
67
Dimana:
2) Menguji kelinieran regresi, dari data yang diolah dengan jalan:
a) Menyusun pengelompokkan data variabel X dengan variabel Y.
b) Menentukan besarnya setiap jenis jumlah kuadrat dengan rumus:
Jumlah kuadrat total JK (T) = Y2a
Jumlah kuadrat karena regresi (a); JK (a) =
Jumlah kuadrat karena regresi (b/a);
JK (b/a) =
Jumlah kuadrat residu/sisa JK (S) =
Jumlah kuadrat Tunan Cocok JK (TC) = JK (S)-JK (G)
c) Menghitung RJK (rata-rata jumlah kuadrat) serta F hitung. Untuk
menghitung RJK adalah dengan cara selanjutnya disusun dk-nya
masing-masing. Untuk perhitungan berikutnya disusun ke dalam daftar
analisis variansi (ANAVA LINIER). Inti dari daftar ANAVA ialah
kolom F, dimana kolom F ini bisa dihasilkan F hitung yang dijadikan
68
sebagai dasar untuk menentukan linier atau tidaknya regresi,
kriterianya adalah:
F1 = S2reg/S2
sis = untuk tes independen atau untuk menguji hipotesis
(1) dan,
F2 = S2TC/S2
sis = untuk tes tuna cocok regresi linier, atau untuk
menguji hipotesis (2) dan,
Di mana hipotesis (1) adalah koefisien arah regresi berarti melawan koefisien
arah regresi tidak berarti, dan hipotesis (2) adalah koefisien arah regresi linier
melawan arah regresi non linier.
Kriterianya; jika F hitung yang dihasilkan lebih kecil dari F tabel, maka
hipotesis (1) diterima, dan apabila terjadi sebaliknya hipotesis (2) ditolak. Jika
hipotesis diterima ini menunjukkan bahwa hipotesis tersebut berbentuk regresi linier.
Sebagai alternatif adalah:
Bila F hitung > F (1-) (1, n-2) maka hipotesis harus ditolak sedangkan dalam
hal lainnya diterima.
Bila F hitung > F (1-) (k-2, n-k) maka hipotesis regresi linier ditolak
sedangkan dalam hal lainnya diterima.
d) Mencari derajat keeratan atau kadar kontribusi variabel X dan Y,
perhitungannya menggunakan rumus koefisien korelasi sebagai berikut:
rxy=
69
3) Menguji hipotesis, walaupun derajat keeratan sudah diketahui,
maka kebenaran hipotesis tersebut perlu diuji, yakni dengan menggunakan
rumus distribusi student (t):
dimana : t = distribusi student
r = koefisien korelasi
n = jumlah data/sampel
Untuk mengetahui apakah antara dua variabel ini terdapat hubungan atau
tidak, maka hipotesis yang harus diuji adalah sebagai berikut:
Ho : r = 0; korelasi tidak berarti
Hi : r 0; korelasi berarti, artinya antara variabel X dan variabel Y terdapat
hubungan yang positif
Kriteraianya: bila harga t hitung > t (1-) (n-2) maka tolak hipotesis (Ho). Sedangkan
dalam hal lain diterima.
B. Pelaksanaan Metode Resitasi/Pekerjaan Rumah dalam Proses Belajar
Mengajar Bidang Studi PAI di Kelas II SMP Bina Taruna
Untuk mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang sekumpula data
mengenai pelaksanaan metode pekerjaan rumah/resitasi dalam proses belajar
mengajar bidang studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, terlebih
dahulu penulis melakukan observasi setiap kali proses belajar mengajar bidang studi
70
PAI ini berlangsung. Selama ini berjalan, observasi dilakukan 6 kali, yaitu 2 kali di
kelas Iia, 2 kali di kelas IIb, dan 2 kali di kelas IIIc. Observasi ini terutama diarahkan
pada aktivitas guru, baik mengenai penggunaan kurikulum, kualitas guru, metode
mengajar, maupun mengenai kegairahan dan kesediaan belajar siswa, juga reaksi
serta kegiatan siswa, baik dalam hal kematangan, pengalaman belajar mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar dengan ketaatan dan kedisiplinan siswa dalam
belajar, terutama tugas yang diberikan oleh guru. Hal-hal yang meragukan atau
diperlukan keterangan lain, penulis berusaha melakukan tanya jawab, baik dengan
siswa, guru bidang studi, bahkan dengan kepala sekolah.
Hasil kedua teknik ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
- Bahwa kurikulum yang digunakan untuk bidang studi PAI di SMP Bina
Taruna Bojongsoang Bandung adalah menggunakan kurikulum 1994
- Waktu pelaksanaan penggunaan metode pekerjaan rumah/resitasi dalam proses
belajar mengajar bidang studi PAI yaitu menyesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan, yaitu apabila dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI
di sekolah tidak dapat diselesaikan, maa guru memberikan tugas untuk
dipelajarinya
- Di samping itu, SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung dibimbing oleh
Bapak Supriatna. Pada pihak lain faktor aktif dan tidaknya juga berkaitan
dengan faktor pembawaan dan lingkungan di mana berada, baik lingkungan
keluarga, maupun lingkungan masyarakat.
71
Dengan demikian, pernyataan tersebut belum merupakan kesimpulan yang
pasti dan tuntas serta dapat dipertanggungjawabkan karena baru bersumber pada data-
data yang diangkat sepihak. Dengan hubungan ini, penulis sengaja mengangkat data
lebih rinci berdasarkan atas angket yang diajukan penulis kepada 60 orang siswa.
Sebagaimana diuraikan dalam kerangka pemikiran, bahwa proses belajar mengajar
yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Terselenggaranya proses
belajar mengajar, terutama pelaksanaan penggunaan metode resitasi yang baik,
ditunjang oleh baik peranan dan fungsi komponen yang ada dalam proses belajar
mengajar tersebut. Dalam kaitannya dengan penelitian tentang pelaksanaan
penggunaan metode pekerjaan rumah/resitasi dalam bidang studi PAI di kelas II SMP
Bina Taruna Bojongsoang Bandung, penulis menyelidiki aspek pendidik, siswa,
tujuan, materi, metode/alat, waktu, dan penilaian. Oleh sebab itu, urutan pembahasan
tentang pelaksanaan metode pekerjaan rumah/resitasi dapat dilihat dari peranan dan
fungsi komponen-komponen proses belajar mengajar dari peranan dan fungsi
komponen proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung, akan didasarkan data-data yang dapat diangkat berdasaran ke
delapan indikator tersebut. Lebih dari itu data hasil pengumpulan angket, dapat
dilaporkan sebagai berikut:
1. Aspek guru
Baiknya penguasaan bahan pelajaran dan keterampilan mengajar guru dalam
menggunakan metode pekerjaan rumah/resitasi dalam proses belajar mengajar,
memungkinkan terwujudnya proses belajar mengajar yang baik pula. Untuk
72
mengetahui baik tidaknya keterampilan dan penguasaan bahan pelajaran oleh guru
dalam pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah terhadap proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Baik kemampuan keterampilan melaksanakan metode pekerjaan
rumah/resitasi dalam proses belajar mengajar dan penguasaan bahan pelajaran oleh
guru ditunjang oleh kepribadiannya yang utuh, kepribadian yang utuh meliputi;
bertindak tegas, lemah lembut, sabar, simpatik, disiplin seperti seorang ayah terhadap
anaknya. Untuk mengetahui kepribadian guru agama dalam pelaksanaan penggunaan
metode resitasi/pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI di
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung dapat dibuktikan dengan alternatif jawaban
60 orang siswa, diantaranya yang memilih alternatif jawaban (a) sebanyak 8 orang
siswa dengan perolehan angka sebesar 40, yang memilih alternatif jawaban (b) lebih
banyak terpenuhi sebanyak 17 orang siswa dengan perolehan angka sebesar 68,
sedang yang memilih alternatif jawaban (d) antara terpenuhi tidaknya sebanyak 1
orang siswa dengan perolehan angka sebesar 3, dan alternatif jawaban (d) serta (e)
tidak ada yang memilih.
Dengan demikian, rincian tersebut dapat disimpulkan rata-rata nilainya; untuk
item pertama ini 40+68+3 = 111 : 60 = 4,26. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan
rata-rata sebesar 4,26. Nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa menai guru bidang studi PAI dalam pelaksanaan penggunaan metode
resitasi/pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar berkenaan dengan
berkepribadian utuh dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP
73
Bina Taruna Bojongsoang Bandung terutama dalam melaksanakan penggunaan
metode resitasi/pekerjaan rumah bidang studi PAI di sekolah.
2. Aspek anak didik
Siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses belajar mengajar. Maka
sepatutnya siswa dalam belajar merupakan suatu kebutuhan dari dirinya sendiri,
dengan tekad dan niat menuntut ilmu yang sungguh-sungguh, karena terpenuhinya
kepribadian siswa tersebut dalam proses belajar mengajar memungkinkan terciptanya
proses belajar mengajar dalam metode resitasi/pekerjaan rumah bidang studi PAI
yang baik sekalik. Untuk mengetahui kepribadian siswa kelas II SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung terhadap pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah yang
diberikan dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI, dapat diketahui dari
jawaban 60 orang siswa, diantaranya yang memilih alteratif (a) 10 orang siswa, yaitu
selalu merupakan suatu kebutuhan dengan perolehan nilai sebesar 50, sedang untuk
memilih alternatif (b) 20 orang siswa adalah sering merupakan suatu kebutuhan
dengan perolehan nilai angka sebesar 80, dan yang memilih alternatif (c) 25 orang
siswa yaitu antara merupakan suatu kebutuhan dan tidak, dengan perolehan angka
sebesar 75, sedangkan untuk alternatif (d) dan alternatif (e) tidak ada yang
memilih/kosong.
Hasil rincipan tersebut, dapat disimpulkan rata-rata nilai (mean) ialah; bahwa
untuk item angket no. 2 ini 50 + 80 + 75 + 10 = 215 : 60 orang siswa = 3,58. Oleh
sebab itu, hasil perhitungan tersebut, menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,58. Nilai
ini apabila diidentifikasikan ke dalam pola penilaian seperti yang telah ditetapkan
74
pada pembahasan huruf A ini, ternyata berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini berarti,
bahwa siswa menunjukkan tingginya kesadaran dalam mengikuti tugas yang
diberikan dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina
Taruna Bojongsoang Bandung.
3. Aspek tujuan
Dalam tujuan instruksional khusus yang dirumuskan tujuan operasional yang
baik, akan dapat mengantarkan penyelenggaraan pelaksanaan metode pekerjaan
rumah/resitasi dalam proses belajar mengajar yang baik pula. Untuk mengetahui
operasional pelaksanaan penggunaan metode pekerjaan rumah/resitasi dalam proses
belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung, dapat dilihat hasil dari angket item no. 3, diantaranya yang memilih
alternatif jawaban (a) sebanyak 10 orang siswa dengan perolehan angka sebesar 50,
sedang yang memilih alternatif jawaban (b) sepenuhnya terpenuhi sebanyak 25 orang
siswa dengan perolehan nilai angka sebesar 100, 20 orang siswa yang memilih
alternatif (c) antara terpenuhi dan tidak dengan perolehan nilai angka sebesar 60, 5
orang siswa yang merupakan sebagian kecil yang memilih alternatif (d) kurang
terpenuhinya, dan jawaban alternatif (e) tidak ada yang memilihnya.
Selanjutnya, dapat diketahui rata-rata nilai untuk item no. 3, ialah; 50 + 100 +
60 + 10 = 220 : 60 responden = 3,66. Dengan demikian perhitungan tersebut,
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,66. Nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal
ini berarti siswa menilai terhadap perumusan tujuan instruksional khusus dalam
75
pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah bidang studi PAI di kelas II SMP Bina
Taruna Bojongsoang Bandung dirumuskan dalam tujuan instruksional yang baik.
4. Aspek materi pelajaran
Materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kemampuan
siswa, serta mempunyai lingkup dan urutan yang jelas, memungkinkan
terselenggaranya pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah dalam proses belajar
mengajar yang baik sekali. Untuk mengetahui penyajian pelaksanaan metode
resitasi/pekerjaan rumah dalam lingkup dan urutan bahan pelajaran bidang studi PAI
di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dapat diketahui hasil dari
perolehan angket item no. 4, diantaranya yang memilih alternatif jawaban (a) 15
orang siswa dengan perolehan angka sebesar 75, 24 orang siswa yang memilih
alternatif (b) dengan perolehan angka sebesar 96, 20 orang siswa yang memilih
alternatif jawaban (c) dengan perolehan nilai angka sebesar 60 dan 1 orang siswa
yang memilih alternatif (d) dengan nilai yang diperoleh sebesar 2, sedang alternatif
(e) tidak ada yang memilih.
Dengan demikian, dapat diketahui rata-rata nilai untuk item no. 4, ialah; 75 +
96 + 60 + 2 = 233 : 60 = 3,88. Oleh sebab itu, hasil perhitungan tersebut, bahwa nilai
rata-rata (mean) sebesar 3,88. Nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini
menunjukkan, siswa menilai baik terhadap penyajian ruang lingkup materi pelajaran
dalam pelaksanaan metode resitasi/ pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
76
Sedang untuk lebih jelasnya mengetahui penyajian lingkup dan urutan pokok
bahasan materi pelajaran dalam pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah dalam
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dapat
diketahui hasil jawaban angket item no. 5 dengan hasil perolehan diantaranya yang
memilih alternatif jawaban (a) sebanyak 15 orang siswa yang memilih alternatif
jawaban (b) dengan perolehan nilai angka sebesar 92, 20 orang siswa yang memilih
alternatif jawaban (c) dengan perolehan nilai angka sebesar 60, dan 2 orang siswa
yang memilih alternatif jawaban (d) dengan hasil angka 4, dan alternatif jawaban (e)
tidak ada yang memilih.
Berikutnya, untuk mengetahui rata-rata nilai item no. 5, ialah; 75 + 92 + 60 +
4 = 231 : 60 = 3,85. Dengan demikian, bahwa hasil perhitungan di atas, nilai rata-rata
sebesar 3,85 ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan siswa menilai baik
terhadap lingkup dan urutan penyajian materi dalam pelaksanaan metode
resitasi/pekerjaan rumah pada bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung.
5. Aspek metode dan alat
a. Metode pengajaran
Metode salah satu cara yang sistematis, berfungsi sebagai alat untuk mencapai
suatu tujuan dalam pengajaran, salah satu di antara metode resitasi/pemberian tugas
pekerjaan rumah yang disajikan dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI,
makin baik pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah itu disajikan makin efektif
pula pencapaian tujuan pengajaran. Untuk mengetahui penyajian metode
77
resitasi/pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dapat dilihat pada hasil angket item no. 6
dari hasil jawaban 60 orang siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
dengan hasilnya, ialah 10 orang siswa g memilih alternatif jawaban (a) dengan hasil
nilai angka sebesar 50, 15 orang siswa yang memilih alternatif jawaban (b) dengan
hasil nilai angka sebesar 60, kemudian 25 orang siswa yang memilih alternatif (c)
dengan hasil nilai angka sebesar 75, dan 10 orang yang memilih alternatif (d) dengan
hasil angka sebesar 20, adapun untuk alternatif (e) tidak ada yang memilihnya.
Dengan demikian, dapat diketahui rata-rata nilai untuk item no. 6 ialah; 50 +
80 + 75 + 10 = 205 : 60 = 3,58. Hasil hitungan tersebut, bahwa nilai rata-rata (mean)
sebesar 3,58. Nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan siswa
menilai baik terhadap penyajian metode resitasi/pekerjaan rumah dalam belajar
belajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
b. Alat pelajaran
Dalam kelas yang memiliki sarana belajar yang cukup kaya sehingga menjadi
laboratorium belajar, memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar yang baik
sekali. Sarana belajar tersebut diantaranya penyajian alat pelajaran yang tepat guna
dalam proses belajar mengajar, terutama dalam membantu metode resitasi/pekerjaan
rumah pada bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Untuk lebih jelasnya penyajian alat peraga dalam proses belajar mengajar terutama
membantu pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah bidang studi PAI, dapat
dilihat pada hasil angket item no. 7 dengan hasil diantaranya yang memilih alternatif
78
jawaban (a) sebanyak 10 orang siswa dengan hasil nilai angka sebesar 50, 15 orang
yang memilih alternatif jawaban (b) dengan hasil nilai angka sebesar 60, 25 orang
siswa yang memilih alternatif (c) dengan hasil nilai angka sebesar 75, 10 orang siswa
yang memilih alternatif jawaban (d) dengan hasil nilai angka sebesar 20, dan
alternatif jawaban (e) tidak ada yang memilihnya.
Selanjutnya dapat diketahui rata-rata nilai untuk item no. 7, ialah; 50 + 60 +
75 + 20 = 205 : 60 = 3,41. Hasil perhitungan tersebut, bahwa nilai 3,41 berada
diantara 2,5 dan 3,5. Hal ini berarti bahwa siswa menilai penyajian alat peraga dalam
membantu resitasi dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI cukup baik.
6. Aspek waktu
Baiknya waktu dalam memberikan pekerjaan rumah/resitasi dalam proses
belajar mengajar bidang studi, memungkinkan terwujudnya proses belajar mengajar
yang baik. Sehingga dalam memberikan tugas seorang guru menyesuaikan waktu
belajar siswa serta menyesuaikan dengan bahan yang diberikannya. Untuk
mengetahui sesuai tidaknya pemberian waktu terhadap pekerjaan rumah dengan
bahan yang diberikan dalam bidang studi PAI bagi kelas II SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung, dapat dilihat hasil angket item no. 8 dengan hasil yang
diperolehnya ialah yang memilih alternatif jawaban (a) sebanyak 15 orang siswa
dengan hasil nilai angka sebesar 75, 25 orang siswa yang memilih alterantif jawaban
(b) dengan hasil nilai angka sebesar 100, 15 orang siswa yang memilih alternatif
jawaban (c) dengan hasil nilai angka sebesar 45, dan 5 orang yang memilih alterantif
jawaban (d) dengan hasil angka sebesar 10.
79
Dengan demikian dapat diketahui rata-rata nilai untuk item no. 8 ini, ialah;
75+100 + 45 + 10 = 230 : 60 = 3,83. Hasil perhitungan tersebut, bahwa nilai rata-rata
sebesar 3,83 berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan siswa menilai
terhadap pemberian tugas siswa menyesuaikan dengan waktu dan bahan yang
diberikannya bagi kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
7. Aspek penilaian
Pretest dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan siswa
terhadap materi yang akan dipelajari/tugas pekerjaan rumah untuk dipelajari, dan
posttest/tes akhir dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan. Jadi
dengan melihat perbedaan pretest dan posttest, guru dapat mengetahui apakah proses
belajar mengajar terutama dalam menggunakan metode resitasi dalam bidang studi
PAI berhasil dengan baik atau tidak. Artinya hasil pretest rendah sedangkan hasil
posttest tinggi berarti proses pelaksanaan metode resitasi/pekerjaan rumah dalam
proses belajar mengajar bidang studi PAI berhasil baik, bila terjadi sebaliknya berarti
proses dengan menggunakan metode resitasi/pekerjaan rumah dalam bidang studi
PAI tidak berhasil baik. Untuk mengetahui penyajian item test awal/pretest atau tidak
dalam metode resitasi/pekerjaan rumah setiap proses belajar mengajar bidang studi
PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dapat dilihat pada angket
no. 9 dengan hasil diantaranya yang memilih alternatif (a) 15 orang siswa dengan
hasil nilai angka sebesar 75, 24 orang siswa yang memilih alternatif jawaban (b)
dengan hasil nilai angka sebesar 96, 20 orang siswa yang memilih alternatif jawaban
(c) dengan hasil nilai angka sebesar 60, sedangkan yang memilih alternatif jawaban
80
(d) hanya 1 orang dengan perolehan nilai angka sebesar 2, dan alternatif jawaban (e)
kosong tidak ada yang memilihnya.
Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata untuk item no. 9 ini, ialah; 75 + 96
+ 60 + 2 = 233 : 60 = 3,88. Berdasarkan hasil tersebut, menghasilkan nilai rata-rata
sebesar 3,88. Berdasarkan hasil tersebut, menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3,88.
Nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan, siswa menilai baik
terhadap penyajian pretest tugas yang telah diberikan dalam proses belajar mengajar
bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Sedangkan untuk mengetahui disajikan atau tidaknya posttest dalam setiap
proses belajar mengajar, terutama dengan tugas/pekerjaan rumahnya dalam bidang
studi PAI di SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, dapat dilihat pada angket item
no. 10, hasil yang diperolehnya ialah yang memilih alternatif jawaban (a) sebanyak
15 orang dengan hasil nilai angka sebesar 75, 30 orang siswa yang memilih alternatif
jawaban (b) dengan hasil nilai angka sebesar 120, 9 orang siswa yang memilih
alternatif (c) dengan hasil nilai angka sebesar 27, dan 6 orang siswa memilih
alternatif jawaban (d) dengan hasil nilai angka sebesar 12, sedangkan alternatif
jawaban (e) kosong tidak ada yang mengisi.
Berikutnya, dapat diketahui nilai rata-rata untuk item no. 10 ini, adalah 75 +
120 + 27 + 12 = 234 : 60 = 3,9. Hasil perhitungan tersebut, menghasilkan nilai rata-
rata sebesar 3,9. Nilai ini apabila dikonsultasikan pada nilai kualitatif, ternyata berada
di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan, siswa menilai baik terhadap penyajian
81
posttest dalam setiap tugas yang telah diberikan kepada siswa dalam proses belajar
mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
Kemudian pertanyaan/pernyataan tersebut, dikembalikan kepada daftar data
kasar hasil jawaban 60 orang siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
terhadap 10 item angket yang diajukan, dapat disusun seperti pada tabel 1 berikut ini:
Dari perhitungan di atas menghasilkan nilai rata-rata sebesar 38,7 (38,7 skala
1-10), nilai ini berada di antara 3,5 dan 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa 60 orang
siswa menilai baik terhadap pekerjaan/resitasi/tugas yang diberikan guru dalam
proses belajar mengajar bidang studi PAI di kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung.
Selanjutnya, variabel X (tentang pekerjaan rumah) diuji normal tidaknya.
Untuk menguji kenormalan distribusi variabel X, yakni dengan jalan terlebih dahulu
menetapkan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menentukan interval kelas:
K = 1 + (3,3) log n
= 1 + 3,3 log (60)
84
= 1 + 3,3 (5,8)
= 1 + 5,8 = 6,8 diambil 7
b. Menentukan rentang kelas dengan rumus:
Rentang (R) = Xn – Xi
Xn (nilai tertinggi) 45
Xi (nilai terendah) 32
Maka rentang (R) = 13
c. Panjang kelas interval (P)
diambil 2
Oleh sebab itu, kelas interval adalah = 2.
d. Berikutnya disusun dalam daftar distribusi frekuensi untuk variabel X,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 2Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X
Kelas Fi Xi Xi- (Xi- ) Fi(Xi- )2
32-3334-3536-3738-3940-4142-4344-45
5610151176
32,534,536,538,540,542,544,5
-6,2-4,2-2,2-0,21,83,85,8
38,4417,644,840,043,2414,4433,64
192,2105,8448,40,6
35,64101,08201,84
60 112,28 685,6
Untuk tabel 2 tersebut, bahwa distribusi frekuensi ternyata didapat:
85
n = fi = 60
fixi = 112,28
fixi2 = 685,6
Sedangkan untuk mean (rata-rata) didapat:
Kemudian menghitung standar deviasinya dengan rumus:
dibulatkan satu desimal 3
e. Setelah diketahui rata-rata (mean) dan standar deviasi variabel X, maka
langkah selanjutnya adalah ekspektasi dari variabel X, sebagai berikut:
Tabel 3Distribusi Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Variabel X
Kelas Oi Bk Z L Ei 32-3536-3738-3940-4142-45
1110151113
31,5-35,535,5-37,537,5-39,539,5-41,541,5-45,5
-2,43-1,08-1,08-0,4-0,4+0,270,27+0,940,94+2,29
0,13260,18990,27640,22000,1626
7,95611,39416,59413,29,756
60
Perlu diketahui bahwa pada tabel 3, mengenai hasil perhitungan dalam Ei ada
nilai yang kurang dari 5 (lima) penulis satukan dengan Ei yang terdekat. Untuk
86
mengetahui atau menguji distribusi normal (uji normalitas) digunakan chi kuadrat
dengan rumus yang digunakan ialah sebagai berikut:
=
=
=
= 2,89
Hasil perhitungan pada tabel tersebut, yaitu tentang pekerjaan rumah
(resitasi/tugas) dalam proses belajar mengajar bidang studi PAI (variabel X), ternyata
X2 hitung adalah 2,89. Derajat kebebasan yang digunakan adalah kurikulum-3 (Endi
Nurgana, 1985:9), yakni 5-3 = 2 dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan X2 tabel
adalah 5,99. Dengan demikian, X2 hitung yang diperoleh > X2 tabel atau 2,89 > 5,99.
Keadaan ini berarti bahwa frekuensi variabel X itu menunjukkan distribusi normal
karena menurut Endi Nurgana (1985:10), jika X2 > X2 0,95, maka populasi tidak
berdistribusi normal.
87
C. Hasil (Prestasi) Belajar Siswa dalam Bidang Studi PAI Tahun Ajaran
2004/2005 Kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
Mengumpulkan data tentang hasil/prestasi kegiatan belajar siswa kelas II SMP
Bina Taruna Bojongsoang Bandung dalam bidang studi PAI pada tahun ajaran
2004/2005, diperoleh dengan melalui pendekatan teknik penelitian dokumentasi,
yaitu melihat skor yang dijadikan sebagai indikator skor prestasi belajar siswa kelas II
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung, skor-skor prestasi belajar siswa kelas II
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut:
Tabel 4Daftar Hasil (Prestasi) Belajar Siswa
Kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang BandungBidang Studi PAI pada EBTA Tahun Ajaran 2004/2005
Nomor Urut
Nama Siswa Jenis Kelamin Hasil BelajarBid. Studi PAIL P
1 2 3 4 5
001 Agus Suparlan L 6,7
002 Ai Maemunah P 6,8
003 Alit Sumarni P 6,8
004 Ahmad Supriadi L 6,8
005 Adang Suhendar L 6,9
006 Agus Setiawan L 6,9
007 Ai Sumiati P 6,9
008 Anang Kusmana L 6,9
009 Alit Siti Fatimah P 7,0
010 Asep Saefullah L 7,0
011 Asep Mahmud L 7,1
012 Agus Sobirin L 7,1
88
1 2 3 4 5
013 Apong Sumarni P 7,1
014 Bunyamin L 7,1
015 Bambang L 7,1
016 Dwi Yuliana P 7,2
017 Dadang Suparman L 7,2
018 Deni Rohendi L 7,2
019 Diah Amalia P 7,2
020 Endah Heryanti P 7,2
021 Dedeh Heryati P 7,3
022 Ely Suhayati P 7,3
023 Endang Mulyana L 7,3
024 Enjang Mutakin L 7,3
025 Entin Kartika P 7,3
026 Enung Nurjanah P 7,3
027 Enur Hayatin S. P 7,3
028 Eulis Nurjanah P 7,3
029 Enok Zaenab P 7,4
030 Euis Jubaedah P 7,4
031 Eman Soleman L 7,4
032 Endang Supriatna L 7,4
033 Holisoh Sumiati P 7,4
034 Heny Sumiati P 7,4
035 Heri Drajat L 7,4
036 Heni Yuningsih P 7,4037 Herni Suryani P 7,4038 Hindun P 7,5039 Ikah Kurnaety P 7,5040 Ida Sri Rukmini P 7,5
89
1 2 3 4 5041 Ijang Kurnia L 7,5042 Isep Saefuddin L 7,5043 Ismahayati P 7,5044 Idrus Sonjaya L 7,5045 Jamilah P 7,6046 Jajang Sukmana L 7,6047 Jubaedah P 7,6048 Jamilah P 7,6049 Jejeng Mulyana L 7,7050 Kartini P 7,7051 Kartika P 7,7052 Komalasari P 7,7053 Lilis Sakilah P 7,8054 Lilis Siti Rukayah P 7,8055 Maemunah P 7,9056 Mimin Rusmini P 7,9057 Nandang Hadi L 8,0058 Narti Sumarni P 8,0059 Nenden Siti M. P 8,0060 Nurjanah P 8,0
Jumlah 442,7
Sumber data : Daftar peserta EBTA dan prestasi tahun ajaran 2004/2005 kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
Dari penyajian pada tabel tersebut, dapat diketahui:
N = 60
Y = 442,7
diambil 7,4.
90
Perhitungan tersebut, menghasilkan nilai rata-rata sebesar 7,4. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata prestasi siswa kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang
Bandung termasuk cukup baik dalam bidang studi PAI.
Berikutnya, variabel Y (hasil/prestasi belajar siswa dalam bidang studi PAI)
diuji normal tidaknya. Untuk menguji kenormalan distribusi variabel Y, yakni
dengan jalan terlebih dahulu menetapkan banyak kelas interval yang diperlukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan interval kelas:
K = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log (60)
= 1 + 5,8 = 6,8 diambil 7
b. Menentukan rentang kelas dengan rumus:
Rentang (R) = Xn – Xi
Xn (nilai tertinggi) 8,0
Xi (nilai terendah) 6,7
Maka rentang (R) = 1,3
c. Panjang kelas interval (P)
dibulatkan menjadi satu desimal 0,2
91
d. Berikutnya disusun dalam daftar distribusi frekuensi untuk variabel Y,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5Distribusi Frekuensi Hasil Belajar 60 Siswa Kelas II
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung Pada Ebta Bidang Studi PAI Tahun 2004/2005
Kelas Fi Yi Yi- (Yi- )2 Fi(Yi- )2
6,7-6,8
6,9-7,0
7,1-7,2
7,3-7,4
7,5-7,6
7,7-7,8
7,9-8,0
4
6
10
16
11
7
6
6,7
6,9
7,1
7,3
7,5
7,7
7,9
-0,7
-0,5
-0,3
-0,1
+0,1
0,3
0,5
0,49
0,25
0,09
0,01
0,01
0,09
0,25
1,96
1,5
0,9
0,16
0,11
0,63
1,5
60 1,19 6,76
Untuk tabel 2 tersebut, bahwa distribusi frekuensi ternyata didapat:
M = M +
= 7,4 +
= 7,4 + (0,0198333) 0,2
= 7,4 + 0,991665
= 7,4991665 dibulatkan sampai satu desimal 7,5
92
Kemudian menghitung standar deviasi dengan rumus:
Sd = 0,3378996 dibulatkan satu desimal 0,4
e. Mengubah skor prestasi (hasil) belajar 60 orang siswa kelas II SMP Bina
Taruna Bojongsoang Bandung tersebut menjadi ilai hurup A, B, C, D dan
E. Dengan menggunakan seluruh jarak range, maka ternyata bahwa:
1) titik tengah c terletak pada mean 7,5
2) besarnya skala unit deviasi (SUD) 1,5 SD.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.
-3 -2 -1 M +1 +2 +3
E -----------D-----------C------------B---------A
Dalam bagan tersebut kita lihat bahwa:
- titik tengah C terletak pada mean (0 SD)
- titik tengah E terletak pada – 3 SD
- titik tengah A terletak pada +3
93
Yang belum diketahui adalah batas bawah dan batas atas dari tiap-tiap
nilai huruf tersebut. Dengan menggunakan SUD = 1,5 SD dapat
diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean = 7,5; SD = 0,4; SUD = 1,5, SD = 1,5 x 0,4 = 0,6
Jadi:
Titik tengah C = mean = 7,5
Batas bawah C = M – 0,4 SUD = 7,5 – 0,4 x 0,6 = 7,5 – 0,24
= 7,26 diambil 7,2
Batas atas C = M + 0,4 SUD = 7,5 + 0,4 x 0,6 = 7,5 + 0,24
= 7,74 diambil 7,7
Batas bawah D = M – 1,5 SUD = 7,5 – 1,5 x 0,6 = 7,5-6,6
Batas atas D = (M–0,4 SUD)-0,1 = 7,2 – 0,1 = 7,1
Batas atas E = (M – 1,5 SUD)-0,1 = 6,6 – 0,1 = 6,5
Batas bawah B = (M+0,4 SUD)+0,1 = 7,74 +0,1 = 7,84
= 7,8
Batas atas B = M + 1,5 SUD = 7,5 + 0,9 = 8,4
Batas bawah A = (M + 1,5 SUD) + 0,1= 8,5
Dari hasil perhitungan tersebut, maka skor prestasi (hasil belajar 60
orang siswa hasil kelas II SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung
bidang studi PAI di sekolah dapat disusun sebagai berikut:
- skor 8,5 ke atas = A (tidak ada)
- skor 7,8 – 8,4 = B (8 orang)
94
- skor 7,2 – 7,7 = C (37 orang siswa)
- skor 6,6 – 7,1 = D (15 orang siswa)
- skor 6,5 ke bawah= E (tidak ada)
Untuk keperluan interpretasi variabel Y (hasil/prestasi belajar
siswa pada Ebta dalam bidang studi PAI di SMP Bina Taruna
Bojongsoang Bandung terlebih dahulu disusun tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 6Distribusi Frekuensi Nilai A, B, C, D, dan F 60 siswa
Kelas 9x0 F FxA=4
B=3
C=2
D=1
E=0
0
8
37
15
0
0
24
74
15
0
n 60 fx=113
= 1,883333 dibulatkan 2 (C)
Perhitungan tabel tersebut menghasilkan nilai rata-rata sebesar 2 (C). nilai ini
berada di antara 65% dan 79%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas II SMP Bina
Taruna Bojongsoang Bandung rata-rata dapat menguasai 65% atau lebih terhadap
95
materi bidang studi PAI di sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hirarki
skala prosentase berikut ini:
90% - 100% = A (baik sekali)
80% - 89% = B (baik)
65% - 79% = C (cukup)
55% - 64% = D (kurang)
kurang dari 55% = E (kurang sekali)
f. Setelah diketahui rata-rata (mean) dan standar deviasi variabel Y, maka
langkah berikutnya adalah ekspektasi dari variabel Y, ialah sebagai
berikut:
Tabel 7Distribusi Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Variabel Y
Kelas Oi Bk Z L Ei6,7-7,0
7,1-7,2
7,3-7,4
75-7,6
7,7-8,0
10
10
16
11
13
6,6-7,0
7,0-7,2
7,2-7,4
7,4-7,6
7,6-8,0
-2 & -1,0
-1,0-0,5
-0,5-0
+0+0,5
+0,5+1,5
0,1359
0,1498
0,1915
0,1915
0,2417
8,154
8,49
11,49
11,49
14,502
60
Perlu diketahui bahwa pada tabel 7, mengenai hasil perhitungan dan Fi dalam
nilai yang kurang dari 5 (lima) penulis satukan dengan Fi yang terdekat. Untuk
mengetahui atau menguji distribusi normal (uji normalitas) digunakan Chi kuadrat
dengan rumus yang digunakan ialah sebagai berikut:
96
=
=
=
= 2,73
Hasil perhitungan pada tabel tersebut, yaitu tentang hasil (prestasi) kegiatan
belajar siswa dalam bidang studi PAI (variabel Y), ternyata X2 hitung adalah 2,73.
Derajat kebebasan yang digunakan adalah k-3 (Endi Nurgana, 1985:9), yakni 5-3 = 2
dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan X2 tabel adalah 5,99. Dengan demikian,
X2 hitung yang diperoleh > X2 tabel atau 2,73 > 5,99. Keadaan ini berarti bahwa
frekuensi variabel X itu menunjukkan distribusi normal karena menurut Endi
Nurgana (1985:10), jika X2 > X2 0,95, maka populasi tidak berdistribusi normal.
D. Pengaruh Pekerjaan Rumah terhadap Hasil (Prestasi) Belajar dalam Bidang
Studi PAI
Teknik dalam pengolahan data yang digunakan, maka untuk mendapatkan
gambaran yang cukup jelas tentang sekumpulan data baik nilai tugas pekerjaan rumah
maupun dengan prestasi (hasil) kegiatan belajar siswa dalam bidang studi PAI di
SMP Bina Taruna Bojongsoang Bandung.
97
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel X dan variabel Y,
terlebih dahulu akan diuji linier tidaknya regresi di antara kedua variabel tersebut.
Oleh sebab itu, perolehan data kedua variabel tersebut, dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Tabel 8 Rekapitulasi Perolehan Angka Variabel X dan Variabel Y