Top Banner
14 BAB III LAPORAN PRODUKSI 1.1 Proses Kerja Produser Seorang produser harus mempunyai kemampuan untuk berkerja sama dengan seluruh kerabat kerja. Juga harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide untuk suatu program acara secara baik. Menurut Triartanto (2014:187) Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan dan administrasi di dalam suatu produksi film, juga menangani tahap awal perencanaan produksi, distribusi, promosi, atau periklanan. Produksi yang dijelaskan diatas adalah produksi televisi, sinetron, maupun program lainnya. Baik secara teknis, kreatif maupun urusan keuangan. Seorang produser juga dituntut untuk terus produktif agar menghasilkan karya- karya cemerlang, memiliki kreatifitas yang tinggi guna menciptakans sesuatu yang baru (baik program drama ataupun program televisi lain) yang bermutu dan menarik bagi masyarakat sekaligus menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Dari apa yang dijelaskan diatas dapat dikatakan jika seorang produser menjadi salah satu pemeran penting dalam produksi televisi karena kemampuan yang dimilikinya dalam memimpin dan mengorganisir tim kerja.
135

BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

Dec 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

14

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

1.1 Proses Kerja Produser

Seorang produser harus mempunyai kemampuan untuk berkerja sama

dengan seluruh kerabat kerja. Juga harus memiliki kemampuan berpikir dan

menuangkan ide untuk suatu program acara secara baik.

Menurut Triartanto (2014:187) Produser adalah seorang yang bertanggung

jawab terhadap semua aspek keuangan dan administrasi di dalam suatu produksi

film, juga menangani tahap awal perencanaan produksi, distribusi, promosi,

atau periklanan.

Produksi yang dijelaskan diatas adalah produksi televisi, sinetron,

maupun program lainnya. Baik secara teknis, kreatif maupun urusan keuangan.

Seorang produser juga dituntut untuk terus produktif agar menghasilkan karya-

karya cemerlang, memiliki kreatifitas yang tinggi guna menciptakans sesuatu

yang baru (baik program drama ataupun program televisi lain) yang bermutu dan

menarik bagi masyarakat sekaligus menguntungkan bagi semua pihak yang

terlibat didalamnya.

Dari apa yang dijelaskan diatas dapat dikatakan jika seorang produser

menjadi salah satu pemeran penting dalam produksi televisi karena kemampuan

yang dimilikinya dalam memimpin dan mengorganisir tim kerja.

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

15

1.1.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, sebagai produser sudah mengadakan rapat

dengan tim untuk menentukan tema yang akan penulis ambil. Selain menetapkan

tema, penulis juga harus melakukan riset dan menetapkan alat apa saja yang akan

kami gunakan nantinya saat produksi. Produser juga membuat working schedule

untuk menentukan jadwal kapan waktu produksi dan pasca produksi dan

menentukan rencana anggaran.

Hal terpenting pada tahap persiapan harus mengutamakan komunikasi

yang baik. Proses praproduksi yang produsr lakukan antara lain:

a. Menyusun Tim Produksi

Dalam menyusun tim atau biasa disebut dengan kru/orang yang

mengerjakan sebuah program harus benar-benar tepat, agar program tersebut

berjalan lancar. Tim yang sudah dibentuk beranggotakan 5 orang seperti:

Produser, sutradara, penulis naskah, juru kamera dan editor.

Produser diharuskan memahami setiap fungsi yang ada dalam produksi

dokumenter agar dapat menetapkan komposisi kru yang paling tepat. orang-orang

yang terlibat dalam pembuatan program dokumenter disebut dengan tim inti.

Segala diskusi dimatangkan dengan sempurna dan nantinya akan dikordinasikan

berdasarkan hasil kerja tim.

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

16

b. Mengembangkan ide

Setelah tim produksi sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah

pemilihan tema yang akan diangkat. Tema ini dipilih berdasarkan diskusi dengan

para kru. Tema yang diangkat yaitu mengenai tentang alat music tradisional yang

bernama Belentung. Selanjutnya penulis dan tim mencari dan mengembangkan

tema yang ada dengan mencari kota dimana terdapat alat music blentung. Penulis

dan tim pun mendapatkannya yaitu di desa Jatitujuh jatitujuh Majalengka Jawa

Barat.

c. Riset

Menurut Andi Fachrudin (2014:344) riset untuk memproduksi program

dokumenter harus focus pada beberapa berikut ini:

1. Aspek-aspek visual harus selalu dipikiran dan diperhatikan

2. Kerjasama dan komunikasi dengan Penulis/Produser,

sutradara, dan juru kamera.

Riset akan menolong kita untuk mengetahui unsur nyata dari sebuah

cerita. Inilah perlunya melakukan penelitian/riset terhadap karakter dan suatu

pristiwa dengan cermat dan teliti. Semakin banyak referensi yang di dapat, kita

akan semakin luas membelah suatu pristiwa.

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

17

Awal riset Penulis menggali berbagai informasi dari berbagai sumber diantara

video dan buku. Produser dan tim mencari video dan buku yang berkaitan dengan

tema yang diambil yaitu Belentung. Selanjutnya produser menggali informasi

kembali mengenai alat music tradisional yang ada didalam komunitas kampung

konser. Informasi yang lengkap penulis dapatkan setelah survey mendatangi

lokasi komunitas tersebtu berada. Satu minggu setelah pengumpulan data-data

terasa cukup buat penulis dan tim untuk mematangkan konsep. Produser

mengadakan rapat kembali dengan tim untuk lebih mematangkan konsep yang

ingin kami buat, setelah konsep sudah matang, penulis dan tim meminta

persetujuan dari dosen pembimbing untuk memberikan saran. Setelah

mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, kami menentukan tanggal

produksi, mencatat apa saja alat serta kebutuhan yang diperlukan selama produksi

dan menentukan estimasi biaya.

d. Mengatur Budgeting

Mengatur Budgeting juga salah satu tugas produser, untuk memenuhi apa

saja yang dibutuhkan baik praproduksi, produksi, sampai pasca produksi dan

keperluan tim dalam menghitung biaya.

Setelah melakukan riset dan menentukan tanggal produksi, selanjutnya

produser menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan. Baik biaya untuk teknis

maupun non teknis. Peran produser dalam mengatur budget harus tepat sasaran,

tanggung jawab besar setiap pengeluaran.

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

18

dan dibutuhkan ketelitian setiap rupiah yang akan dibelanjakan. Lalu melakukan

pencocokan semua laporan keuangan, menyusun setiap bon yang masuk dengan

rapi, bertujuan agar perhitungan diakhir laporan sesuai dengan yang telah

dibelanjakan dan sebagai bukti bahwa adanya transaksi. Hasil transaksi yang

dilakukan seorang produser dapat dijelaskan secara tertulis berupa scrip

breakdown budgeting, bertujuan agar lebih jelas dan trasnparan apa saja yang

dibelanjakan.

e. Mengelola Narasumber

Dalam kegiatan mengahadirkan narasumber, seorang produsr bertugas

untuk melakukan perjanjian wawancara untuk memenuhi pertanyaan yang akan

diajukan seorang reporter. Wawancara harus dipersiapkan sebelum shooting agar

mampu mendapatkan jawaban sesuai dengan yang dibutuhkan. Oleh karena itu,

Produser dan penulis naskah harus memahami karakter yang akan menjadi

narasumber.

3.1.1 Produksi

Pada saat produksi produser bertugas membuat jadwal kapan waktu untuk

memulai dan mengakhiri produksi serta memantau jalannya produksi. Produser

hanya mengawasi jalannya proses produksi dan memastikan setiap peralatan dan

kebutuhan kru terpenuhi. Produser memastikan bahwa produksi berjalan dengan

baik dan lancar, sesuai dengan shooting schedule.

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

19

1.1.2 Pasca produksi

Setelah proses pengambilan gambar atau shooting dianggap telah selesai

oleh produser dan tim, maka tahap selanjutnya dalah tahap pasca produksi. Editor

harus siap untuk menentukan shoot-shoot mana yang baik dan tidak baik untuk

masuk meja editing. Produser selalu memantau perkerjaan editor pada saat pasca

produksi agar konsep awal tim tetap tercapai. Selain itu, produser juga harus

menentukan target kapan proses editing harus selesai.

Selama proses pasca produksi, produser hanya memantau proses editing

yang dilakukan seorang editor yang didampingi oleh sutradara. Dalam tahap ini,

produser juga berusaha keras dalam menyelesaikan laporan produksi dan merevisi

kembali penulisan sehingga dianggap baik dan benar oleh dosen pembimbing.

1.1.3 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Produser memiliki peran dan tanggung jawab yang penting diperhatikan

pada saat pra produksi, produksi, pasca produksi. Seorang produser harus

memimpin setiap proses yang ada, mengatur administrasi, menyusun breakdown

budgeting, memanajemen tim dengan baik dan menetapkan solusi terbaik apabila

terjadi kendala pada setiap prosesnya.

Produser harus memastika setiap prosesnya berjalan lancar dan mencapai

target yang diinginkan.

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

20

Adapun peran dan tanggung jawab produser dari apa yang telah penulis kerjakan

yaitu :

1. Mencari dan mendapatkan ide untuk produksi

2. Menentukan tim kreatif

3. Membuat proposal bedasarkan ide yang sudah

ditentukan

4. Menyusun rancangan produksi

5. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang

diterima dari semua tim.

6. Menyusun anggaran

7. Bertanggung jawab atas seluruh produksi

Produser tetap memantau jalannya produksi dan menegaskan peraturan yang

ditetapkan oleh seorang produser dan disepakati oleh semua kru dalam

menjalankan tugas masing-masing. Produser juga bertanggung jawab perijinan

lokasi, mendapatkan narasumber dan bertanggung jawab penuh atas seluruh

rangkaian proses dari pra produksi hingga pasca produksi

1.1.4 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Penulis membuat program dokumenter yang berjudul “Belentung

Jatitujuh”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “KBBI’’

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

21

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) : Belentung adalah jenis kodok kecil

yang bersuara nyaring. Sedangkang untuk Jatitujuh Sendiri adalah nama sebuah

daerah yang berada di MAJALENGKA

Peran Produser dalam pengembangan konsep kreatif pada dokumenter ini lebih

berkontribusi dalam pengembangan ide, pemilihan narasumber dan membantu

dalam penyusunan alur cerita. Di dokumenter “Belentung Jatitujuh’’ ini penulis

membandingkan terlebih dahulu dengan tim untuk memilih tema apa yang akan

diangkat. Berbagai tema yang dapat diangkat ini kemudian menjadi bahan

pertimbangan dan perundingan oleh tim. Sampai pada akhir nya penulis dan tim

memilih untuk mengambil suatu alat musik tradisional yang bernama blentung

dan alat musik tersebut memiliki keunikan suara yang berbunyi seperti hewan

kodok, selanjutnya penulis berpikir apa saja yang akan penulis gali informasinya

sehingga menjadi suatu informasi yang bercerita sehingga memiliki daya tarik

untuk disajikan.

Pada awal cerita penulis menyajikan keseharian masyarakat desa Jatitujuh yang

melakukan aktivitas, kemudian dilanjut masuk pada penjelasan tentang apa dan

bagaimana komunitas kampung konser berdiri dan dilanjut masuk pada penjelasan

tentang apa yang menjadikan komunitas ini membikin sebuah alat musik

tradisional yang memiliki suatu keunikan tersendiri. Hal ini dilakukan agar

Khalayak dengan mudah mendapatkan beritanya, mengingat dan mengetahui

program dokumenter televisi “Belentung Jatitujuh”.

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

22

a. Konsep Produksi

Pada proses produksi, produser menerapkan untuk selalu disiplin waktu

dan mengikuti schedule yang ada sehingga waktu produksi sesuai dengan yang

diinginkan dan berjalan lancar. Penulis juga harus memperhatikan setiap peralatan

produksi yang ada sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. pada saat

produksi, produser harus memantau dan mengingatkan tim untuk selalu focus

dengan perkerjaan masing-masing. Meskipun menjadi produser, tetapi penulis

juga bersedia untuk membantu tim apabila dibutuhkan. Produser juga harus

menjadi penengah yang baik apabila terjadi perdebatan yang memicu konflik,

sehingga produksi tetap berjalan sesuai yang diinginkan.

b. Konsep Teknis

Dalam pengambilan gambar penulis berperan penting baik dalam

peminjaman dan pengadaan alat-alat produksi milik pribadi sebelum produksi

berlangsung. Produser dan tim memilih menggunakan kamera sony NEX VG 900

adapun pilihan tersebut karena harga sewanya yang terjangkau namun dengan

kualitas gambar yang bagus serta sangat mudah dibawa kemana-mana mengingat

bentuknya yang kecil tapi dengan kualitas yang baik. Selain itu, penulis juga

menyewa tripot dan monopod untuk mempermudah dalam pengambilan gambar

agar terhindar dari shaking (gambar goyang). Mengingat penulis dan tim juga

melakukan sesi wawancara dengan narasumber, penulis juga menyewa clip on,

boom mic, zoom mic untuk membantu proses perekaman suara agar jernih dan

terhindar dari suara bising yang tidak diinginkan. Sebelum melakukan sesi

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

23

wawancara, produser dan penulis naskah harus mempersiapkan narasumber

dengan baik agar narasumber mampu menjawab apa yang dibutuhkan dan tidak

keluar dari benang merah yang sudah ditentukan tim. Penulis dan tim juga

menggunakan LED untuk membantu pencahayaan supaya terhindar dari noise

serta slider untuk movement kamera agar lebih halus pergerakannya.

1.1.5 Kendala produksi dan solusinya

1. Kendala yang pertama adalah kesulitan mencari informasi

mengenai alat musik tradisional yang bernama Belentung yang

ada di daerah Jatitujuh, Jatitujuh, Majalengka. Penulis

menemukan solusinya yaitu dengan diskusi dan bertanya kepada

teman-teman yang sudah pernah melakukan penelitian mengenai

alat musik tradisional yang bernama Belentung. Penulis pun

mendapat sumber buku yang cukup untuk dijadikan pedoman

dalam pengembangan tema

2. Kendala yang kedua adalah pada saat produksi, lensa kamera tidak

berfungsi maksimal karena kotor dan berjamur, dan

menghasilkan gambar yang tidak bagus. Penulis menemukan

solusinya dengan melakukan retake pengambilan gambar dan

meminjam lensa kamera kepada salah satu anggota komunitas

yang mempunyai lensa kamera dengan kondisi yang bagus untuk

menjaga kualitas gambar.

3. Kendala yang ketiga adalah keterbatasan dalam komunikasi

menggunakan bahasa sunda menjadi kendala yang cukup sulit.

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

24

4. Dimana hanya ada dua orang dari tim yang dapat menguasai

bahasa sunda. Solusinya dua orang ini harus menjadi penterjemah

dalam setiap obrolan dengan masyarakat maupun narasumber

yang ada.

5. Konsep yang dibuat penulis untuk menyampaikan kepada khalyak

bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara

yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh

sebuah komunitas yang bernama kampung konser, dan komunitas

ini tetap menjaga dan melestarika kesenian dan budaya tradisional

hingga saat ini. Maka penulis memberikan sisi keunikan yang

membuat penonton tertarik.

6. Kendala pada editing juga cukup rumit, karena banyaknya stok

gambar yang diambil dan bingung memilihnya. Solusinya gambar

harus dipilih bedasarkan alur cerita yang sudah dibuat ditreatment

naskah. Selain itu kendala selanjutnya editor mengedit dengan

laptop, membutuhkan waktu yang lama sesuai dengan jadwal

yang sudah ditentukan untuk memberikan kenyamanan waktu

untuk editor dalam mengembangkan idenya

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

25

LEMBAR KERJA PRODUSER

1. Working Schedule

2. Breakdown Budgeting

3. Shooting Schedule

4. Equipment List

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

26

WORKING SCHDULE

Judul : Belentung Jatitujuh Penulis Naskah : Eva Nurhikmah

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penata Kamera : Thomas Raga

Sutradara : Muhamad Viqhi Aoubby Editor : Sumedi

Tabel III.1

No

Tahap

Aktivitas

Target Per Minggu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra

Pro

du

ksi

Pembentukan Kelompok √

2 Penemuan Ide √

3 Pengembangan gagasan √

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

27

4

Pra

Pro

du

ksi

Riset Data √

5 Pengajuan Tema Kepada

Dosen √

6 Pengembangan Konsep √

7 Riset Lokasi √

8 Pembuatan Proposal dan

Desain Produksi √

9 Pengajuan Proposal dan

Desain Produksi √

10

Pro

du

ksi

Persiapan Shooting √

11 Shooting √

12 Evaluasi Produksi √

13

Pasc

a

Pro

du

ksi

Editing √ √ √ √

14 Penyelesaian Laporan

Produksi √ √ √

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

28

Breakdown Budgeting

Judul : Belentung Jatitujuh Penulis Naskah: Eva Nurhikmah

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penata Kamera: Thomas Raga

Sutradara : Muhamad Viqhi Aoubby Editor : Sumedi

TABEL III.2

No

Item

Unit

Rate

Amount

Notes

Pra Produksi

1 Print 30 Rp.50.000 Rp.48.400

2 Transportasi

Riset

1 Rp.100.000 Rp.100.000 Pulang-

Pergi

3 Perijinan

Lokasi

Rp.1.000.000 Rp.1.000.000

4 Penginapan

Riset

1 Rp.200.000 Rp.200.000

5 Konsumsi 5 Rp.50.000 Rp.250.000 5 Hari

Jumlah

Rp.1.598.400

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

29

Produksi

6 Sewa Kamera

Sony Nex

VG- 900

1

Rp.400.000 x 6

Rp.2.400.000

7 Sewa Clip On

Sennheiser G3

2

Rp.100.000 x 5

Rp.1.000.000

8 Sewa Boom

Mic Set

Sennheiser

1

Rp.150.000 x 5

Rp.750.000

9 Sewa

Monopot

1

Rp.50.000 x 5

Rp.250.000

10

Sewa Tripot

1

Rp.40.000 x 5

Rp.400.000

11

Transportasi

Rp.700.000

Rp.700.000

12

Sewa Lighting

2

Rp.204.000 x 5

Rp.1.020.000

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

30

13 Sewa Slider 1 Rp.50.000 x 5 Rp.250.000

14

Konsumsi

5

Rp.900.000

Rp.900.000

15

Penginapan

1

Rp.300.000

Rp.300.000

Jumlah

Rp.7.970.000

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

31

Pasca Produksi

16

Beli kertas

1

Rp.60.000

Rp.60.000

17

Hardcover

dan Fotocopy

1

Rp.300.000

Rp.300.000

Total Produksi

1 Pra Produksi Rp.1.598.400

2 Produksi Rp.7.970.000

3 Pasca Produksi Rp.360.000

Jumlah Rp.9.928.400

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

32

SHOOTING SCHEDULE

Judul : Belentung Jatitujuh Penulis Naskah: Eva Nurhikmah

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penata Kamera: Thomas Raga

Sutradara : Muhamad Viqhi Aoubby Editor : Sumedi

TABEL III.3

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1

Sabtu, 2 Juni

2018

08.00 - 09.00 Persiapan Shooting

2 09.00 – 15.00 Pengambilan

Peralatan Shooting

3 15.00 – 21.00 Berangkat Menuju

Penginapan

4 21.00 – 05.00 Istirahat

5

Minggu, 3 Juni

2018

06.00 Tim Berkumpul

6 07.00 – 09.00 Perjalanan Menuju

Lokasi

7 09.00 – 10.00 Bertemu dengan

Narasumber

8 10.00 – 12.00 Memberi

Pengarahan

Kepada Narsum

9 12.00 – 13.00 Break

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

33

10 13.00 – 17.00 Pengambilan

Gambar

11 17.00 – 19.00 ISHOMA

12 19.00 – 21.00 Perjalanan Menuju

Penginapan

13 21.00 – 22.00 Cek List Peralatan

14 22.00 – 05.00 Istirahat

15

Senin, 4 Juni 2018

07.00 Tim Berkumpul

16 07.00 – 09.00 Pengambilan

Gambar

17 09.00 – 12.00 Wawancara Kepala

dinas Pariwisata

dan Budaya

18 12.00 – 13.00 Sholat dan Istirahat

19 13.00 – 16.00 Pengambilan

Gambar

20 16.00 – 05.00 Istirahat

21

Selasa, 5 juni 2018

07.00 Tim Berkumpul

22 07.00 – 09.00 Perjalanan Menuju

Lokasi Komunitas

Kampung Konser

23 09.00 – 12.00 Pengambilan

Gambar

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

34

24 12.00 – 13.00 Istirahat dan Sholat

25 13.00 – 17.00 Wawancara

Narasumber

26 17.00 – 18.00 ISHOMA

27 18.00 – 05.00 Perjalanan Menuju

Penginapan dan

Istirahat

28

Rabu, 6 juni 2018

07.00 Tim Berkumpul

29 07.00 – 09.00 Perjalanan Menuju

Lokasi Komunitas

Kampung Konser

30 09.00 – 12.00 Wawancara

Narasumber

31 12.00 – 13.00 Istirahat dan Sholat

32 13.00 – 17.00 Pengambilan Stock

Shoot

33 18.00 – 19.00 ISHOMA

34 19.00 – 20.00 Cheklis Peralatan

Dan Persiapan

Pulang Ke

Penginapan

35 20.00 - 22.00 Perjalanan Pulang

Kepenginapan

36 22.00 Sampai di

Penginapan

37 22.00 – 01.00 Review Gambar

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

35

38 01.00 – 06.00 Istirahat

39

Kamis, 7 Juni

2018

07.00 Tim Berkumpul

40 07.00 Cek Alat

41 08.00 Review Gambar

42 09.00 Memindahkan Data

Shooting

43 10.00 Mandi dan

Persiapan Pulang

44 10.00 Perjalanan Menuju

Tempat

Pengembalian Alat

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

36

EQUIPMENT LIST

Judul : Belentung Jatitujuh Penulis Naskah : Eva Nurhikmah

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penata Kamera : Thomas Raga

Sutradara : Muhamad Viqhi Aoubby Editor : Sumedi

TABEL III.4

No

Nama

Seri

Jumlah

Keterangan

1

Kamera

Sony Nex – VG

900

1

Sewa

2 Clip on Senheiser 2 Sewa

3 Boom- Mic Set Senheiser 1 Sewa

4 Zoom- Mic Full

Aksesoris

H6N 1 Sewa

5 Monopot Yungteng 1 Sewa

6 Tripot Velbone 1 Sewa

7 Slider ATTanta Slider

SL – A60

1 Sewa

8 Laptop Asus 2 Milik Sendiri

9 Laptop Acer 1 Milik Sendiri

10 Laptop Hp 1 Milik Sendiri

11 Notebook Acer 1 Milik Sendiri

12 Flash Disk King’s Stone 2 Milik Sendiri

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

37

1.2 Proses kerja Sutradara

Menurut DJ. Nawi (2013:2) sutradara seseorang yang mempunyai kemampuan

wawasan, kreatifitas, imajinasi, interpretasi, inovasi, analisa, keterampilan

dalam berkarya.

Menurut Naratama (2013:5) Sutradara adalah sebutan bagi seseorang yang

mempunyai profesi menyutradarai program acara televise baik untuk Drama

maupun Nondrama, dalam produksi single ataupun multi-camera.

Menurut DJ. Nawi (2013:2:3) Sutradara harus mempunyai sikap menerima,

mengerti, memahami, mampu obyektif, menganalisa, berfikir positif, memiliki

gagasan, motivasi, moralitas, mencintai Tuhan, alam, dan sesame manusia.

Dan yang paling penting sebagai sutradara adalah memiliki sikap professional,

semua itu butuh waktu dan ketekunan tentunya, dalam arti lain dia membutuhkan

proses panjang –jam terbang. Jadi penulis simpulkan bahwa seorang sutradara

harus mempunyai pengalaman atau –jam terbang yang banyak, selain itu peran

dan tanggung jawab seorang sutradara yang berpengaruh besar untuk semua

profesi atau crew yang ada.

1.2.1 Pra Produksi

Menurut DJ. Nawi (2013:5) Sutradara adalah komunikator dalam membantu

penampilan pemeran melalui aktifitas kamera untuk disampaikan kepada

penonton.

Begitu pula penulis ingin membuat film dokumenter yang bisa memberikan

informasi yang bermanfaat bagi penonton. Ini mutlak! Dan

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

38

ini harus dapat meyakinkan, dan mengendalikan pikiran serta perasaan penonton.

Penulis mengangkat Belentung Jati Tujuh.

Penulis menyajikan dokumenter mengenai alat musik belentung yang diciptakan

oleh komunitas kampung konser yang terletak di jati tujuh kota Majakalengka

Jawa Barat, Alat musik ini terinsprirasi dari suara hewan(kodok). Belentung

menurut KBBI itu adalah sejenis kodok yang berukuran kecil tetapi memiliki

suara yang besar

Namun sebelum produksi syuting penulis melakukan riset untuk mengetahui

tentang keseharian komunitas kampung konser dan mencari tahu apa saja yang

dilakukan sehari hari di komunitas kampung konser.

Menurut DJ. Nawi (2013:6) banyak factor-faktor dan elemen-elemen teknis yang

perlu dipahami seorang sutradarra TV dalam berkarir, selain niat dan konsisten

pada profesi. Tekad untuk menjadi seorang komunikator yang berhasil dan baik

serta meyakinkan antara karya audio-visual yang disuguhkannya dengan penonton

dirumah bias dimulai dari sini :

1. Menemukan ide gagasan

Dalam tahap ini penulis saling bekerjasama dalam membahas sebuah hal atau

permasalahan untuk mendapatnya ide yang sesuai.

2. Menemukan film statement

Semua tim membahas film statement yang akan menjadi pedoman dalam

penelitian dan produksi.

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

39

3. Membuat struktur alur film

Sutradara dan penulis naskah membuat struktur alur film sehingga pada saat

meneliti atau riset semua tim tahu pembahasan yang mana saja yang harus

didalami dan harus dihindari

4. Penelitian atau Riset

Ini adalah tahap terpenting dalam pra produksi, hasil penelitian atau riset

mempengaruhi isi film itu sendiri karena struktur yang telah dibuat akan di ui

kebenarannya dan perkembangan-perkembangan materi akan muncul akibat

penelitian atau riset.

5. Riset visual dan fixing

Ditahap paling akhir sebelum produksi penulis harus memastikan semua rencana-

rencana shoot yang akan diambil bias di realisasikan melalui visual dan video.

1.2.2 Produksi

Singkatnya waktu yang penulis dapatkan dari pra produksi hingga produksi maka

penulis tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada banyak tambahan data pada

saat produksi yang muncul secara spontan baik berbentuk data ataupun secara

visual (gambar).

Ada beberapa tahapan produksi yang penulis lakukan, yaitu :

1. Menyiapkan pertanyaan narasumber

Sebelum jalan produksi, sutradara dan naskah harus terlebih dahulu membuat

pertanyaan untuk narasumber. Menyiapkan outline naskah Sebelum jalan

produksi sutradara harus terlebih dahulu menyiapkan outline naskah untuk

panduan pada saat produksi.

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

40

2. Konfirmasi dengan crew lain

Berkomunikasi dengan naskah dan cameramen tentang cerita dan pengambilan

gambar yang dibutuhkan.

3. Konfirmasi dengan narasumber

Berkomunikasi dengan narasumber pada saat wawancara dan gambar apa saja

yang dibutuhkan.

1.2.3 Pasca produksi

Setelah kegiatan shooting benar-benar sudah selesai masuk ke tahap pasca

produksi, sebelum masuk ke tahap editing, penulis bersama tim terlebih dahulu

melakukan review gambar, mencocokan gambar dengan outline yang sudah

dibuat sebelum shooting.

Jika ada penambahan gambar sutradara harus memutuskan apakah penambahan

gambar tersebut akan dimasukan ke dalam film atau tidak, jika akan dimasukan

kedalam film sutradara harus mengkonfirmasi dengan penulis naskah untuk

penempatan penambahan tersebut, agar tidak melebar dari alur yang sudah dibuat.

Dalam tahap editing, editor, sutradara, serta penulis naskah berkerjasama

menyusun cerita sesuai dengan alur yang telah dibuat, serta penambahan-

penambahan gambar yang lainnya yang mungkin bias merubah alur cerita yang

telah dibuat sebelumnya, asalkan tidak melebar dari alur yang sudah kita rekam

dilapangan menjadi sebuah alur dengan cerita nilainya yg kompleks.

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

41

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Menurut Naratama (2013:28) ada beberapa peran tanggung jawab seorang

sutradara, yaitu :

1. Sutradara sebagai pemimpin

Jiwa kepemimpinan, itulah modal utama seorang sutradara. Tanpa

leadership anda tidak pernah bias menciptakan karya seni sesuai yang anda

inginkan. Anda tidak perlu menjadi keras, tetapi anda perlu menjadi tegas.

2. Sutradara sebagai seniman

Sebagai director yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan

visual, seorang sutradara dituntut untuk menjadi seniman yang mempunyai cita

rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan. Disinilah anda perlu

mempunyai pemahaman atas estetika dasar terhadap seni rupa merupakan

kebutuhan utama, selain wawasan dan pengetahuan secara umum.

3. Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran televise

Kalau sebelumnya anda sudah menjadi seorang seniman dengan imajinasi

tanpa batas maka selanjutnya anda harus berperan menjadi seorang pengamat

pemasaran televise yang jutru harus membatasi diri. Disinilah uniknya menjadi

sutradara televise. Anda tidak hanya di tuntut untuk berkreasi, tetapi anda juga

dituntut untuk menjadi pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan dari

stasiun televisi, sponsor, dan penonton.

4. Sutradara sebagai penasehat teknik

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

42

Minimal sang sutradara harus tahu benar perbedaan jenis-jenis lensa. Termasuk

kekuatan dan kelemahannya. Kemudian sutradara pun harus menyelesaikan

dengan kebutuhan gambar, lokasi syuting, bentuk set artistic panggung, dan

penempatan posisi kamera. Semuanya harus masuk dalam analisis kreatif sang

sutradara sebelum mengambil keputusan. Jadi intinya seorang sutradara

bertanggung jawab atas program acara yang ia buat sehingga dapat sesuai dengan

scenario atau naskah yang telah dibuat.

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Berawal mula dari mencari sebuah ide gagasan, penulis bersama tim melakukan

diskusi untuk memunculkan sebuah ide dan tema yang diambil ataupum sesuatu

yang dianggap unik yang diangkat menjadi sebuah film documenter.

Dan akhirnya penulis beserta tim mendapatkan ide untuk mengangkat unsur

komunitas yang menciptakan alat musik yang bernama belentung yang

mengandung banyak filosofi didalamnya. alat ini musik ini sudah banyak

mengikuti banyak festival seperti dibali dan ditempat- tempat lainnya.

b. Konsep Produksi

Saat poses produksi, sekecil apapun kesalaham saat produksi tetap akan menjadi

kesalahan fatal bagi satu tim. Baik dari persiapan cek peralatan shooting,

mengatur schedule wawancara untuk narasumber,

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

43

hingga persiapan lokasi mulai dari setting kamera, pengantisipasian noise suara,

hingga obyek maupun subyek yang masuk. Semuanya sebisa mungkin harus

direncakanan dan dipersiapkan saat produksi agar mempermudah saat berjalannya

produksi.

c. Konsep Teknis

Penulis dan tim hanya menggunakan satu kamera, clip on dan boom mic untuk

menjalankan proses shooting, dan ini harus dilakukan saat proses shooting

berjalan hingga selesai.

3.2.6 Kendala produksi dan solusinya

Saat produksi berlangsung banyak kendala yang dihadapi oleh tim, kendala yang

dialami antara lain, kami tidak memperhatikan bahwa lensa yang kami sewa

tesebut adalah lensa fix, dan kami membutuhkan lensa kamera. Noise suara pada

saat merekam suara alat musik yang dimainkan,contras yang terang, dan

sebagainya. Peralatan tempur untuk mengedit hanya menggunakan laptop,

memory laptop tidak mencukupi, solusi nya adalah jika kita dalam bahaya tetap

berfikir posisif dan yakin dengan niat dan tekad yang kuad sesame tim sehingga

itu yang membuat kita berfikir ketika kendala datang jika terus menerus

dipikirkan tidak akan selesai

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

44

LEMBAR KERJA Sutradara

1. Konsep Penyutradaraan

2. Outline Director

3. Director Treatment

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

45

. KONSEP PENYUTRADARAAN

Menurut DJ. Nawi (2013:119) Program TV anda akan diterima dengan

jelas apabila penonton mengenal, menerima dan mengakui apa yang dilihat di

layar TV.

Penulis cenderung lebih mendekati bentuk direct cinema dan cinema veriete yang

lebih cederung menunggu momen dan memunculkan momen yang dibutuhkan

untuk direkam. Berikut adalah bentuk-bentuk film dokumenter :

1. Expository

Bentuk dokumenter ini menampilkan pesan kepada penonton langsung melalui

presenter atau narasi berupa teks maupun suara. Kedua media tersebut berbicara

sebagai orang ketiga kepada penonton (ada kesadaran bahwa mereka sedang

berhadapan dengan penonton).

2. Direct cinema observational

Pendekatan observasi utamanya merekam kejadian secara spontan dan natural. Itu

sebabnya aliran ini menekankan kegiatan shooting yang informal, tanpa lampu

khusus dan hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

46

3. Cinema verite

Berbeda dengan direct cinema yang jenderung menunggu krisis terjadi, kalangan

cinema verite justru melakukan intervensi dan menggunakan kamera sebagai alat

pemicu untuk memunculkan krisis. Kalangan cinema verite berpendapat bahwa

kehadiran pembuat film dan kemare, walaupun sudah diusahakan tidak dominan,

aan mempengaruhi keseharian subyek.

Penulis memilih tidak menggunakan suara dan lebih memilih subyek yang

menjelaskan setiap kejadian pada gambar, oleh karena itu pada saat produksi ada

beberapa arahan yang penulis berikan kepada subyek agar wawancara dengan

subyek dapat beriringan dengan gambar dan penulis ambil terlebih dahulu, jadi

pada intinya penulis ingin membuat film dokumenter yang informative penjelasan

langsung dari subyek atau gambar.

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

47

Outline Director

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No Video Audio

1. Peta dari Jakarta menuju

Majalengka tempat

komunitas berada

Musik

2. Timelapse awan No audio

3. Ikon majalengka Musik by komunitas

4. Tugu kota Majalengka Musik by komunitas

5. Establish warga sekitar

komunitas

Musik by komunitas

6. Wawancara Uwa Kijoen

selaku pencetus komunitas

konser kampung

Menjelaskan tentang

komunitas dan pendiri

komunitas ini dan

menjelaskan alat musik

belentung

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

48

7. Warga melewati jembatan

yang biasa dilewati anak

anak komunitas menuju

lokasi tempat biasa mereka

berkumpul

Musik by komunitas

8. Wawancara Uwa Kijoen Menceritakan dulu

bagaimana pembagian

honor

9. Aksesoris yang bergantung

didepan rumah

Masih Uwa

menjelaskan tentang

komunitas

10. Bagian luar rumah

komunitas

Voice Uwa Kijoen

11. Bagian dalam rumah

komunitas

Memperjelas bahwa

Uwa Kijoen adalah

salah satu orang yang

melahirkan komunitas

ini

12. Komunitas dan Uwa Kijoen

melantunkan puisi diiringi

alat musik yang dimainkan

Suara musik dan

burung

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

49

13. 3 alat musik belemtung Menjelaskan belentung

lebih dalam

14. Anggota komunitas konser

kampung memainkan alat

musik di sawah

Musik by komunitas

15. Alat musik Musik by komunitas

16. Wawancara pak subita selaku

pembuat alat musik

Penjelasan alat musik

belentung

17. Shot alat – alat musik yang

ada di dalam ruangan

komunitas

Penjelasan pak subita

18. Shot belentung dari yang

paling besar sampai yang

paling kecil

Penjelasan pak subita

19. Tabung alat musik belentung Penjelasan pak subita

20. Lambang yang ada di ujung

alat musik belentung

Penjeasan belentung

21. Pak subita menjelaskan

bahan dari belentung

Suara penjelasan pak

subita

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

50

22. Bambu(awak) yang sudah

dipilih dan akan disiapkan

untuk proses pembuatan

Suara penjelasan pak

subita

23. Anggota komunitas

memotong bambu(awak) yang

sudah dipilih dan bebas dari

serangga

Suara Natural

24. Setelah di potong bambu

diamplas sampai halus

Suara Natural

25. Menandai catang untuk di

tempelkan ke awak (tabung

bambu)

Suara Natural

26. Catang di potong

menggunakan golok

mencocokan dengan

awak(tabung bambu)

Suara Natural

27. Dikikiskan catang yang masih

terlihat besar agar dicocokkan

ke awak (bambu)

Suara Natural

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

51

28. Memotong kulit disesuaikan

dengan awak (tabung bambu)

Suara Natural

29. Menempelkan kancing dengan

kulit yang sudah disesuaikan

Suara Natural

30. Menempelkan alis ke

awak(tabung bambu)

Suara Natural

31. Membuat paseuk yang

berguna untuk mengaitkan

antara catang dan awak

Suara Natural

32. Memasang arnal ( tusuk

konde )

Suara Natural

33. Pak subita memainkan

belentung yang sudah dibuat

Musik by komunitas

34. Penjelasan pak subita tentang

perbedaan gitar dan belentung

Suara pak Subita

35. Shot lambang yang ada di

belentung

Suara Natural

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

52

36. Pak subita memainkan

belentung

Suara belentung

37. Pak subita menjelaskan

tentang filosofi belentung

Suara Natural

38. Harapan pak subita untuk

komunitas konser kampung

Suara Natural

39. Komunitas kampung konser

memainkan alat musik

belentung bersamaan

Musik by komunitas

40. Dinas pariwisata kota

Majalengka menjelaskan

tentang keberadaan

komunitas kampung konser

Suara Natural

41. Warga yang mengetahui

tentang komunitas konser

kampung

Suara Natural

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

53

DIRECTOR TREATMENT

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No.

Shot

Visual

Direction

Audio

Ket.

Durasi Shot Move angle

SEGMEN 1

1 1 LS STILL EYE

LEVEL

Time lapse

awan

Musik by

komunitas

Perpindahan

cepat dari

awan gelap

ke terang

5

detik

2 LS STILL EYE

LEVEL

Ikon kota

majalengka

(IKAN)

Musik by

komunitas

gambar

ikon kota

majalengka

dengan

musik dari

komunitas

5

detik

3 LS STILL EYE

LEVEL

Tulisan

kota

Majalengka

Musik by

komunitas

TUGU

5

detik

4 LS STILL EYE

LEVEL

Ikon kota

majalengka

(TUGU)

Musik by

komunitas

TUGU

5

detik

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

54

5 LS STILL EYE

LEVEL

Ikon kota

majalengk

a

(TUGU)

Musik by

komunita

s

Sawah

sawah

kampong

majalengk

a

10

detik

6 LS STILL EYE

LEVEL

Establish

warga

Musik by

komunita

s

Warga

menyebran

g jembatan

10

detik

7 LS STILL EYE

LEVEL

Establish

warga

Musik by

komunita

s

Warga

menyebran

g jembatan

10

detik

8 LS STILL EYE

LEVEL

Shot warga

sekita desa

jatitujuh

Musik by

komunita

s

Aktivitas

warga desa

jatitujuh

5

detik

9 LS STILL EYE

LEVEL

Establish

warga

Musik by

komunita

s

Warga

menyebran

g jembatan

10

detik

10 Panning Move EYE

LEVEL

Rumah

komunitas

konser

kampung

Music by

komunita

s

Keadaan

depan

rumah

5

detik

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

55

11 MS STIL

L

EYE

LEVE

L

Wawancar

a pendiri

yayasan

Natural Wawancara

narasumber

1

12 Pannin

g

Move EYE

LEVE

L

Rumah

komunitas

konser

kampung

Natural Keadaan

depan

rumah

13 Pannin

g

Move EYE

LEVE

L

Rumah

komunitas

konser

kampung

Natural Keadaan

depan

rumah

14 pannin

g

move EYE

LEVE

L

Shot dalam

yayasan

Natural Keadaan

dalam

rumah

15 MCU STIL

L

EYE

LEVE

L

Foto foto

jaman dulu

natural Foto jaman

dulu

16 MS STIL

L

EYE

LEVE

L

Lantunan

puisi

diiringi alat

musik

belentung

natural Puisi yang

diiringi

musik

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

56

17 MCU STILL EYE

LEVEL

Shot kodok Natural Kodok

18 MCU STILL HIGH

LEVEL

Shot kodok Natural Kodok

19 MS STILL EYE

LEVEL

Shot Alat

alat musik

Natural Penjelasan

tentang alat

musik

20 MS STILL EYE

LEVEL

Shot alat

musik

belentung

Natural Penjelasan

tentang alat

musik

21 Panning move EYE

LEVEL

Shot

Bambu

bambu

Natural Bambu

pilihan yang

akan dibuat

untuk

belentung

22 MS STILL EYE

LEVEL

Shot ketua

komunitas

Natural Penjelasan

tentang alat

musik

belentung

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

57

SEGMENT 2

2 23 LS STILL EYE

LEVEL

Bermain

alat musik

1 group

Musik

by

komunit

as

Shot satu

group

bermain alat

musik

24 MCU STILL EYE

LEVEL

Wawancara

pembuat

alat musik

Natural Shot

pembuat alat

musik

25 TILL

UP

MOV

E

EYE

LEVEL

Shot alat

musik

belentung

Natural Shot alat

musik

26 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

bambu

Natural Shot bambu

pilihan yang

akan

dijadikan lat

musik

27 MLS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural Pemotongan

bambu

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

58

28 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural Mengamplas

bambu

29 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural Mengamplas

bambu

30 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Mengukur

catang

penekuk

31 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Mengukur

catang

penekuk

32 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Motongan

bambu

catang pada

belentung

33 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Motongan

bambu

catang pada

belentung

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

59

34 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Memasang

catang

penekuk ke

catang

belentung

35 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Mengelem

catang pada

pembuatan

belentung

36 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Detail alat

musik

37 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Pemasangan

paseuk pada

belentung

38 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Pemasangan

paseuk pada

belentung

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

60

39 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

pembuatan

alat musik

Natural +

Music by

komunitas

Pemasangan

arnal pada

belentung

40 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

memainkan

alat musik

Music by

komunitas

Memainkan

alat musik

yang sudah

selesai

dibuat

41 MS STILL EYE

LEVEL

Shot

tabung

(awak)

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

42 Panning move EYE

LEVEL

Shot

tabung

(awak)

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

43 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

paseuk

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

61

44 CU STILL EYE

LEVEL

Shot alis

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

45 CU STILL EYE

LEVEL

Shot catang

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

46 CU STILL EYE

LEVEL

Shot arnal

(tusuk

konde)

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

47 CU STILL EYE

LEVEL

Shot

gelung

(motif khas

Cirebon)

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

62

48 CU STILL EYE

LEVEL

Shoot kulit

dan

kancing

pada

belentung

Natural Detail alat

musik

49 MS STILL EYE

LEVEL

3 alat

musik

belentung

Natural Detail alat

musik

50 MS STILL EYE

LEVEL

Wawancara

pembuat

alat musik

belentung

Natural Harapan

kedepan

untuk

komunitas

konser

kampung

SEGMEN 3

51 MLS STILL EYE

LEVEL

Shot

komunitas

Musik by

komunitas

Komunitas

sedang

memainkan

alat musik

bersamaan

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

63

52 LS STILL EYE

LEVEL

Shot luar

gedung

Musik by

komunitas

jalan

menuju

gedung

dinas

pariwisata

53 CU STILL EYE

LEVEL

Shot papan

tulisan

gedung

dinas

pariwisata

Musik by

komunitas

Tulisan

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

54 LS STILL EYE

LEVEL

Shot tulisan

dinas

pariwisata

Musik by

komunitas

Tulisan

dinas

pariwisata

kota

majalengka

55 MS STILL EYE

LEVEL

Wawancara

kepala

Dinas

Pariwisata

Natural Narasumber

3

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

64

56 CU STILL EYE

LEVEL

Shot foto Natural Foto

penghargaan

untuk

komunitas

konser

kampung

57 LS STILL EYE

LEVEL

Shot

bandara

Natural Bandara

yang ada di

kabupaten

Majalengka

58 LS STILL EYE

LEVEL

Establish

jalan tol

Kertajati

Musik by

komunitas

Jalan tol

menuju kota

Majalengka

59 MLS STILL EYE

LEVEL

Establish

warga

Natural kegiatan

warga di

bantaran kali

60 MS STILL EYE

LEVEL

Wawancara

warga

Natural Narasumber

4

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

65

61 MLS STILL EYE

LEVEL

Establish

warga

Natural Kegiatan

warga sekitar

desa jatitujuh

62 LS STILL EYE

LEVEL

Shot rumah

warga

Natural Mengambil

kegiatan

warga

dirumahnya

63 MLS STILL EYE

LEVEL

Shot

kominitas

Musik by

komunitas

Komunitas

memainkan

alat musik

bersama

sama

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

66

Sumber dan Pertanyaan

(Berisi narasumber yang akan ditanyai serta garis besar pertanyaanya)

1. Uwak kijoen selaku pendiri komunitas

Bagaimana proses berdirinya komunitas konser kampung?

Kenapa komunitas ini dinamakan konser kampung?

Kegiatan apa saja yang di lakukan sehari-hari di komunitas konser

kampung ini?

Apa dukungan dinas pariwisata terhadap komunitas konser

kampung ini ?

Apa harapan kedepan untuk komunitas konser kampung?

2. Bapak H. Gatot Sulaeman,A.P .,M.SI selaku Ketua Dinas Pariwisata

Apa Dinas Pariwisatamengetahui keberadaan komunitas konser

kampung jatitujuh?

Apa pendapat sebagai Dinas Pariwisata tentang konser kampung

jatitujuh?

Bagaimana dukungan dari Dinas Pariwisata terhadap konser

kampung jatitujuh?

Pesan yang ingin di sampaikan untuk komunitas konser kampung?

Harapan kedepannya Dinas Pariwisata untuk komunitas konser

kampung?

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

67

3. Bapak Subita selaku pembuat alat musik Belentung

Apa tujuan dari komunitas menciptakan alat musik yang bernama

Belentung?

Bagaimana proses pembuatannya dan bahan bakunya apa saja?

Perbedaan dari alat musik Belentung dengan alat musik lainnya?

Apa hambatan dalam proses pembuatan alat musik belentung?

4. Bapak Iwan Sapawei selaku warga setempat

Apa tanggapan masyarakat tentang adanya komunitas konser

kampung?

Harapan masyarakat kedepannya untuk konser kampung?

Visual

1. Time lapse awan

2. Ikon kota majalengka ( IKAN )

3. Ikon kota majalengka ( TUGU )

4. Alun alun Kota Majalengka

5. Tulisan kota Majalengka

6. Rumah yayasan Kampung Konser

7. Aktifitas warga Desa Jatitujuh

8. Penjelasan dari pembuat alat musik Belentung

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

68

9. Proses pembuatan alat musik Belentung

10. Memainkan alat musik di sawah

11. Wawancara kepala Dinas Pariwisata

12. Establish kantor Dinas Pariwisata kota Majalengka

13. Establish warga desa jatitujuh

14. Wawancara warga desa jatitujuh

15. Memainkan alat musik di yayasan Kampung konser

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

69

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut Supriyadi dkk (2014:49,51-53) Penulis naskah adalah orang yang

bertanggung jawab pada pembuatan naskah, data riset, dan sekaligus berperan

sebagai reporter juga. Untuk membuat naskah documenter, memiliki tahapan-

tahapan yakni : penyusunan data/riset/observasi pada subjek, penulis TOR (term

of reference), penulis sinopsis, penulis treatment, dan penulisan naskah itu

sendiri. Dalam naskah dokumenter ada tiga elemen penting yakni : elemen visual,

elemen audio, serta elemen story/cerita. Naskah dokumenter tidak hanya

merupakan kumpulan kata atau klaimat saja, akan tetapi merupakan komplikasi

konsep elemen-elemen telling story.

Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa penulis naskah adalah seseorang

yang bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu ide, sehingga dapat

menciptakan suatu acuan yang digunakan saat melakukan produksi dan juga

terlibat langsung sebagai reporter pada saat proses produksi dalam melakukan

wawancara. Hal ini dilakukan bertujuan agar hasil dari program dokumenter dapat

menjadi sebuah cerita yang berkesinambungan dan dapat memberikan informasi

sesuai dengan tujuan awal dokumenter dibuat.

3.3.1 Pra Produksi.

Menurut Supriyadi dkk (2014:14) Dalam pra produksi pembuatan dokumenter

termasuk di dalamnya, pemilihan subyek atau tema, melakukan riset, menentukan

kru, memilih peralatan yang akan digunakan, menentukan metode yang akan

dipakai, serta membuat schedule shooting.

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

70

program dokumenter kami yang berjudul “Belentung Jatitujuh” telah disetujui

oleh dosen pembimbing, penulis dan tim mulai melakukan riset ke Desa Jatitujuh,

Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat untuk

mengetahui keadaan lokasi dan mengenal narasumber lebih dekat. Riset dilakukan

selama 2 kali. Setelah itu menyiapkan TOR, synopsis dan beberapa pertanyaan-

pertanyaan yang akan diberikan kepada narasumber saat produksi.

3.3.2 Produksi

Sebagai penulis naskah, hal-hal yang penulis lakukan dalam proses produksi yang

dilakukan selama lima hari dari dari tanggal 3 Juni 2018 sampai dengan 7 Juni

2018 adalah melakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan

yang sudah dibuat dan dipilah kepada narasumber bersama dengan tim.

Proses wawancara dilakukan outdoor dan indoor di lokasi yang ditentukan.

Dengan gaya wawancara yang santai agar narasumber saat memberikan informasi

tidak merasa kaku.

3.3.3 Pasca Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:63) Ketika proses shooting selesai, maka tahap

selanjutnya yakni editing sebagai bagian dari proses pasca produksi, merupakan

tahapan yang sangat menarik dalam pembuatan documenter.

Dalam tahap ini, penulis selaku penulis naskah membantu editor bersama

sutradara untuk memilih-milih gambar . penulis juga membuat kalimat terjemahan

sebagai pelengkap dalam memahami penggunaan kata-kata daerah saat memberi

tanggapan yang berkaitan dengan peristiwa/kejadian.

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

71

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Reporter

Sebagai penulis naskah harus memiliki keahlian dalam melakukan

wawancara dan cara penulisan naskah. Peran penulis yang sekaligus menjadi

reporter dalam pembuatan program dokumenter sangat penting. Karena penulis

naskah memililiki peran sebagai orang yang menjadikan sebuah ide menjadi

bentuk tulisan dan mengembangkannya sehingga bisa dijadikan pedoman tertulis

untuk kru dalam pengambilan gambar.

Adapun tanggung jawab yang dilakukan penulis naskah atau reporter

dalam program dokumenter adalah mencari narasumber yang terlibat langsung

dengan suatu peristiwa atau kejadian, membuat pertanyaan yang akan diberikan

kepada narasumber dan bertanggung jawab mengembangkan ide yang sudah

ditetapkan oleh tim, sehingga dapat menjadi patokan/acuan yang digunakan saat

melakukan produksi. Agar isi cerita yang akan disampaikan kepada penonton

dapat menarik penonton untuk selalu menikmati hasil karya kami.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

Karya yang tercipta berkar goresan dan ide yang tertuang dari seorang penulis

naskah merupakan suatu keindahan apabila dapat terwujud menjadi suatu karya

yang dapat dinikmati oleh khalayak. Membuat sebuah cerita atau ide menjadi

awal dari penciptaan karya. Setelah ide ditentukan, penulis memulai tahap-tahap

selanjutnya yaitu berupa alur dan jalan cerita cerita program ini.

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

72

a. Konsep Kreatif

Program dokumenter ini mengangkat tema kebudayaan. Sebagai penulis naskah,

penulis membuat alur tentang sebuah alat musik yang unik yang mengandung

instrumen yang mengeluarkan suara berupa suara hewan (kodok).

b. Konsep Produksi

Dalam produksi program dokumenter ini. Penulis yang juga sebagai reporter saat

produksi, memilah kembali pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber

guna memberikan informasi yang lebih mendalam dan berhubungan dengan

cerita. Dan juga melakukan wawancara kepada narasumber mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.

c. Konsep Teknis

Sebelum melakukan produksi, penulis melakukan riset bersama dengan tim, dan

setelahnya penulis menyiapkan treatment untuk panduan saat melakukan

pengambilan gambar. Dan penulis juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yanga

akan ditanyakan kepada narasumber agar pada saat melakukan produksi penulis

sudah tidak kebingungan lagi masalah pertanyaan yang akan ditanyakan.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam setiap proses produksi pasti ada kendala yang dihadapi oleh setiap tim,

maka dari itu dibutuhkan solusi yang bijak untuk mengatasi

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

73

kendala-kendala yang ada . Dan ada beberapa kendala yang penulis dan tim

hadapi saat proses pra produksi hingga pasca produksi, yaitu :

1. Judul konsep yang berubah – ubah. Solusinya membahas satu konsep yang

benar – benar mau di jadiin documenter.

2. Pengucapan narasumber yang menggunakan bahasa sunda. Solusinya

untung ada salah satu kenalan dari tim yang kebetulan mengerti bahasa

sunda.

3. Jarak yang lumayan jauh dari lokasi. Solusinya biar kita semua tidak bolek

balik Jakarta – Majalengka, sebisa mungkin pas produksi semuanya di

maksimalkan.

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

74

Lembar kerja Penulis Naskah

5. SINOPSIS

6. TOR (Term of Reference)

7. TREATMENT

8. TRANSKRIP WAWANCARA

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

75

6.3.1 Lembar Kerja Penulis Naskah

Sinopsis Dokumenter

Belentung Jatitujuh

Belentung Jatitujuh adalah sebuah alat musik yang terdiri dari tujuh alat musik

belentung yang terbuat dari bahan bamboo bitung, kata Belentung sendiri diambil

dari nama sebuah katak yang hidup disekitar persawahan di daerah Jatitujuh. Alat

musik belentung masuk ke dalam jenis dawai yang bergetar dengan cara di petik.

Dan semua alat musik ini memiliki karakter suara yang berbeda. Diantaranya

Belentung indung, Belentung bapak, Belentung Panembal Belentung panungtun

Belentung pangrecok dan dan beletok dan musik yang di mainkan belentung dapat

mencakup beberapa genre mulai dari jazz country blues keroncong dan tradisional

beramgkat dari kesederhanaan hidup masing-masing personil berbekal wawasan

audio serta pemahaman aplikasi secara otididak dan berusaha untuk menjadi

kreatif. Keunikan dari Belentung itu sendiri terdapat dari senar yang hanya ada

satu saja, yang berarti Tuhan itu satu.

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

76

TOR (Term of Reference)

Program Dokumenter

“Belentung Jatitujuh”

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah Penata

Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

Masalah

(Maksud dari documenter tv ini kita membahas tentang alat musik belentung yang

di ciptakan oleh komunitas konser kampung hasil karya yang mengambangkan

alat musik dari bambu dan musik tersebut mengeluarkan instrument suara hewan)

Yang menjadi topik kali ini adalah tentang komunitas konser kampung yang

mengembangkan alat musik Belentung.

Fokus

(Penyudutan masalah pada satu item)

Alat musik yang dibuat oleh komunitas konser kampung.

Angle

(Dari sudut mana kita akan mengetengahkan/membahas tema ini)

Yang dilakukan oleh komunitas ini adalah mereka sering mengadakan

perkumpulan di yayasan komunitas konser kampung

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

77

Sumber dan Pertanyaan

(Berisi narasumber yang akan ditanyai serta garis besar pertanyaannya)

1. Uwak kijoen selaku pendiri komunitas

Bagaimana proses berdirinya komunitas konser kampung ?

Kenapa komunitas ini dinamakan konser kampung ?

Kegiatan apa saja yang di lakukan sehari-hari di komunitas konser

kampung ?

Apa dukungan Dinas Pariwisata terhadap komunitas konser

kampung ini?

Apa harapan kedepan untuk komunitas konser kampung ?

2. Bapak H. Gatot Sulaeman,A.P.,M.SI selaku Ketua Dinas Pariwisata

Apa Dinas Pariwisata mengetahui keberadaan komunitas konser

kampung Jatitujuh ?

Apa pendapat sebagai Dinas Pariwisata tentang konser kampung

Jatitujuh ?

Bagaimana dukungan dari Dinas Pariwisata terhadap konser

kampung Jatitujuh ?

Pesan yang ingin disampaikan untuk komunitas konser kampung ?

Harapan kedepannya Dinas Pariwisata untuk komunitas konser

kampung ?

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

78

3. Bapak Subita selaku Pembuat alat musik Belentung

Apa tujuan dari komunitas menciptakan alat musik yang bernama

Belentung ?

Bagaimana proses pembuatannya dan bahan bakunya apa saja ?

Perbedaan dari alat musik Belentung dengan alat musik lainnya?

Apa ada Pilosofi dari alat musik Belentung tersebut ?

Apa hambatan dalam Proses pembuatan alat musik Belentung ?

4. Bapak Iwan Sapawei selaku warga setempat

Apa tangapan Masyarakat tentang adanya komunitas konser

kampung?

Harapan Masyarakat kedepanya untuk konser kampung ?

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

79

Visual

1. Gambar Peta kota majalengka

2. Time lapse awan

3. Ikon kota majalengka ( Bunderan Munjul)

4. Tulisan kota Majalengka

5. Ikon kota majalengka (TUGU)

6. Aktifitas masyarakat

7. Rumah Yayasan Konser kampung

8. Tulisan Konser kampung

9. Suasana komunitas sedang berkumpul

10. Lukisan di dalam rumah komunitas konser kampung

11. 1 kodok

12. Seniman memainkan alat musik Belentung

13. Anggota Memainkan alat musik ditengah sawah

14. Pembuatan alat musik Belentung

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

80

Treatment Dokumenter

Belentung Jatitujuh

Segmen 1

1. Establish berbagai macam kegiatan konser kampung.

2. Peta perjalanan dari Jakarta menuju Majalengka.

3. Timelapse langit dan awan.

4. Establish icon kota Majalengka.

5. Establish perkampungan Jatitujuh

6. Establish kegiatan warga Jatitujuh.

7. Establish Konser Kampung.

8. Wawanacara Uwak

a. Sejarah Konser Kampung

Insert gambar :

a. Konser kampung

b. Pembacaan sastra dan nyanyian diiringi alunan musik belentung

c. Establish alat musik belentung

d. Establish pemain alat musik belentung

e. Penampilan para pemain alat musik belentung

Segmen 2

1. Wawancara pembuat alat musik

Insert gambar

a. Establish alat – alat musik

b. Proses pembuatan alat musik belentung

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

81

c. Memainkan alat musik belentung

Filosofi alat musik belentung

Insert gambar

a. Establish belentung

b. Establish kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten

Majalengka

c. Sekumpulan anggota Konser Kampung memainkan alat musik

belentung

Segmen 3

1. Wawancara Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka

Insert gambar :

a. Establish kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten

Majalengka

b. Establish Konser Kampung

2. Wawancara Warga

Insert gambar

d. Establish sekumpulan anggota Konser Kampung memainkan alat

musik belentung

a. Establish lukisan

b. Establish tarian

c. Establish Konser Kampung

d. Establish kegiatan warga Jatitujuh.

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

82

Transkip Wawancara

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Cerita sejarahnya konser

kampung

Tahun 80an itu atau sekitar 86an itu

ketika isu pusat daerah perkembangan

dimana-dimana, tak terkecuali Jatitujuh

sebagai daerah yang mengibu kepada

Majalengka, mengibu kepada Bandung,

mnegibu kepada Jakarta juga soal

pusatan daerah. Ee saya ditugaskan

menjadi guru SD disini dan saya

melihat banyak potensi anak-anak

muda di luar tarang taruna mereka juga

banyak berkumpul dan sebagainya.

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

83

Kemudian saya membuat ee bukan

sanggar sih sebetulnya waktu itu tempat

berkumpul anak-anak aja gitukan.

Selalu kemudian ketika bertemu

ngobrol apa saja kerajinan dan

sebagainya, esok lusa mereka bertanya

“Pak kapan kumpul lagi” saya bilang

tunggulah, tunggu temen – temen kalian

kumpul anak – anak SMA dan

sebagainya. Lama. kelamaan kerinduan

mereka untuk berkumpul makin

kuatkan, dari mulai seminggu sekali,

kemudian dua kali akhirnya tiap hari.

Ee saya melihat sebuah potensi sangat

besar untuk membangun komunitas

karna ketergantungan mereka untuk

bertemu besar. Nah itulah yang saya

anggap modal dasar bagaimana

kemudian, yang kemudian saya sebut

sanggar itu tumbuh. Akhirnya 86 saya

bikin sebuah acara temu penyair atau

festival baca puisilah antar SLTA.

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

84

Se-Kab Majalengka di Kabupaten

Majalengka agak aneh ketika orang-

orang menganggap kok baca puisi di

festivalkan biasanyakan lomba gitukan.

Kita tidak mempersoal konotasi lomba

atau festival yang jelas anak - anak itu

kumpul. Nah berangkat dari itu

kemudian pemahaman sastra bergulir

pelan – pelan lahirlah teman – teman

yang juga seneng puisi berkumpul

dirumah kemudian ngirim puisi bareng

– bareng keberbagai media di Indonesia

ketika itu yang paling deketkan ke

PR(Pikiran Rakyat) edisi Cirebon

paling deketkan, ya kantor pos atau ya

kita pergi bersama – sama kesana, nah

di muat diskusikan rame – rame. Jadi

cikal bakal Konser Kampung dari

sastrawi tradisi menulis sajak

sebetulnya. Bagaimana kemudian puisi

kita bedah, kita rame – rame bicarakan

kemudian bagi – bagi honor.

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

85

Ada kepuasan tersendiri ketika,

walaupun honor cuman Rp 8000,-

ketika itu 2 puisi Rp 16.000,- kita

bareng – bareng ngopi, bareng – bareng

ngerokok dan sebagainya. Jadi Konser

Kampung nama itu dibuat sebetulnya

tidak 86 kan tahun 2000. Konser

Kampung berangkat dari puisi, tradisi

menulis puisi kehidupan sastrawi

gitukan seperti itu, jadi ee walaupun

kemudian dirulut kapan sih Konser

Kampung mulai berdiri, saya berani

mengatakan karna saya termasuk orang

yang melahirkan nya ya 26 Juni tahun

1986 ketika tradisi sastra mulai berjalan

di Jatitujuh

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

86

No

Pertanyaan

Jawaban

2

Dukungan dari Dinas

Pariwisata terhadap Konser

Kampung

Nah ini pasti rumit ini. Bicara

dukungan, mohon maaf ni ya, Uwak

harus bicara runut sekali ya bagaimana

kemudian berkali-kali itu Pemerintah

Kabupaten Majalengka itu gagal

membina komunitas, komunitas

perkesenian. Kalau sanggar mereka

pinter ngebinanya karena sanggarkan

ada timbal baliknya, sanggar main

dapat upah, ee ada “p” buat para

penjabat kebudayaan. Tapi kalo

komunitas apa yang mereka ambil? Gak

bisa, karna kita bergerak terus bukan di

panggung, tapi di pemikiran. Yang

membedakan konser kampung dengan

sanggar itu, kalo konser kampung

bergerak di pemikiran kesenian. bukan

dipraktek keseniannya. Kalopun kami

main musik itu lebih ke aplikasi

bagaimana kegelisahan

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

87

Bagaimana bunyi yang akan diterapkan,

lebih banyaknya kami bergerak di pilah

pemikiran, bagaimana kesenian akan

berdiri tegak, kesenian merespon

keadaan, kesenian merespon alam dan

sebagainya. Nah, Majalengka berkali-

kali walopun kemudian ada Undang –

Undang Pemberdayaan atau apalah

kebudayaan ya belom bisa diterapkan

dengan benar, karna posisi mereka

belom paham mana komunitas mana

sanggar, mana kelompok gitukan.

Kalaupun kemudian memberi

sumbangan itupun kalo kita bikin

proposal kalau gak yaudah selesai

gitukan. Kalopun kita bikin kegiatan

ada proposalnya baru mereka punya

alesan untuk diajukan ke Jabar atau

Pemdanya, kalau diluar itu gak ada.

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

88

No

Pertanyaan

Jawaban

3

Harapan Uwak untuk Konser

Kampung kedepannya

Secara pribadikan sebagai orang tua

mungkin bahasa Uwak yang paling

beda ya. Konser Kampung, makanya

kenapa konsep Uwak berbagi biar

berarti. Uwak ingin teman – teman itu

berbagi pengetahuan, berbagi keahlian

agar berarti bagi siapapun gitukan.

Kedepan nya kalau teman – teman bisa

menguasai kayak membuka jaringan

dengan teman – teman dimanapun

bagilah pengetahuan itu. Jadi harapan

Uwak satulah, berbagi biar berarti gitu,

bagikan segala - galanya yang kalian

miliki dan berarti itu.

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

89

Transkip Wawancara

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Pembuat alat musik

Belantung

Belentung, Konser Kampung

menciptakan alat musik berdasarkan

kearifan lokal, dan kami diwaktu dulu

di tuntut untuk menciptakan alat musik

etnik. Jadi kami berfikir terus menerus

sampai mendapatkan alat musik

belentung itu. Dari awal pembuatan

misalnya dari gembungnya belum ada,

stang belum ada apa – apalah. Itu

sampai mencapai 2 tahun. Kita cari

bahan yang layak lah, misalnya yang

aman dari serangga itukan harus

dipikirkan. Ukuran batang itu harus kita

pilih.

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

90

No

Pertanyaan

Jawaban

2

Perbedaan alat musik

Belentung dengan alat musik

lainnya

Kalau perbedaan misalkan di bedakan

dengan gitar. Gitar kan senarnya 4 atau

6. Model Belentung sangat simple,

senar cuman satu, ini satu batang di

potong aja trus dipasang ya, suaranya

gak kalah sama alat musik modern

lainnya. Filosofi dari belentung, tabung

ini awak dan dikasih dua pasek, dikasih

pemanis (alis), stang ini namanya

“catang”, ini handle namanya

“panekuk”, puteran ini “arnal”, “hulu”

yang bermotifkan Megamendung,

daerah kami dekat ke Cirebon sama

Indramayu jadi khasnya

Megamendung. Antara senar sama

kulit dikasih kancing.

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

91

Transkip Wawancara

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Dinas Pariwisata

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Majalengka tentunya kami

mengenal dan mengetahui komunitas

Konser Kampung Jatitujuh. Yang mana

komunitas ini juga udah sering tampil

di event – event yang ada di Kabupaten

Majalengka dan di luar Kabupaten

Majalengka. Dan komunitas ini juga

sudah berdiri sekitar tahun 1986,

tepatnya itu 26 Juni 1986. Sehingga

sudah 32 tahunlah keberadaannya di

Majalengka.

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

92

Konser Kampung ini terletak di Desa

Jatitujuh Kecamatan Jatitujuh lebih

kurang 40km lah dari pusat kota

Majalengka.

pariwisata dan juga budaya seni di

Kabupaten Majalengka.

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

93

No

Pertanyaan

Jawaban

2

Harapan Dinas Pariwisata

untuk komunitas konser

kampung

Dinas Pariwisata pada prinsipnya

semua mengapresiasi komunitas –

komunitas yang ada di Majalengka

khususnya Konser Kampung Jatitujuh,

karna dalam rumusan pariwisata ini ada

dikenal dengan pentahelik, jadi mitra

kita, mitra kami ini, yang pertama ada

unsur akademisi, ada unsur bisnis,

unsur komunitas, unsur pemerintah baik

pusat maupun desa, dan unsur media.

Jadi keberadaan konser kampung ini

sangat bermanfaat bagi

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

93

Transkip Wawancara

Production company : Tombak Production Produser : Prasetio.Muhibuddin

Project Tittle : Belentung Jatitujuh Sutradara : M. Viqhi. Aoubby

Durasi : 15 Menit Penulis Naskah : Eva. Nurhikmah

Penata Kamera : Thomas Raga Editor : Sumedi

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Tanggapan Warga

Nya warga masyarakat didiye nya tos

terang lah gitu tos nyaho sadaya tentang

konser kampong sebab nya maranehna

berkegiatan selama iye nya mulai

bermusik, terus juga ayanu ngalukis,

ayanu nyanu tari dan nusna nesna

pokona maranena berkesenian dan

keberadaannya memang nya ditarima

kumasyarakat didiye.

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

93

No

Pertanyaan

Jawaban

2

Untuk harapan dari warga

kedepannya untuk

komunitas konser kampung

Harapan tiy warga baey sabenarrna nya

sederhana lah gitu sederhana ya, sebab

ya selama ini konser kampong tos nya

sangat bagus lah, menyumbang kontri

busi yangp positif. Untuk masyarakat

banyak sekali kegiatan kegiatan jadi

umpamana anak anak belajar bermusik

anak anak muda yang mungkin tadina

hanya nongkrong gitu akhirna belajar

musik, belajar ngelukis, belajar tenari

dan nya eta memang nya masyarakat

sangat kitu sangat sangat

mengharapkan seperti itu dan otomatis

ya anak muda lebih positif berkegiatan

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

94

3.4. Proses kerja penata kamera

Menurut Nina kusumawati, S.PT (2017:68) menyebutkan bahwa “Penatan

kamera adalah seseorang yang bertugas merekam gambar dengan menggunakan

perangkat keras kamera video yang direkam melalui pita video, memory, hard

disk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan arahan sutradara atau

pengarah acara.

Menurut penulis dari kutipan Nina kusumawati, S.PT diatas cameramen

sebagai seseorang yang bertugas merekam gambar dengan meggunakan perangkat

keras kamera video yang direkam melalui pita video

Menurut Achlina dan Suwardi (2011:33) menyebutkan bahwa cameramen

orang yang mengoperasikan kamera, membuatnya fokus, dan merekam atau

meliput subjek dalam frame-frame gambar.

Menurut penulis dari kutipan Achlina dan Suwardi diatas cameramen menentukan

komposisi frame per frame dalam gambar.

Hal terpenting bagi seorang cameramen, shooting script serta director treatment

menjadi acuan untuk membuat shot bagi cameramen. Pada produksi single

camera, sebelum melakukan pengambilan gambar sutradara meminta pada

cameramen untuk membuat komposisi serta angle tertentu.

Menurut Umbara Angle kamera dibagi beberapa bagian. Yaitu :

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

95

1. Angle

a. Low angle

ialah kamera lebih rendah dari objek akan mengakibatkan objek lebih

superior, dominan, menekan

b. High angle

ialah kebalikan dari low angle, akan mengakibatkan dampak sebaliknya, objek

akan terlihat imperior, tertekan dengan mengetahui dampak pesan yang akan

tersampaikan dari sudut pengambilan gmabar ini.

c. Eye level

ialah sudut pengambilan gambar, subyek sejajar dengan lensa

kamera. Ini merupakan sudut pengambilan “normal”, sehingga subyek lebih

kelihatan netral, tidak ada intervensi khusus pada subyek

2. Shot

Shot merupakan besar atau kecilnya objek dalam sebuah frame. Shot terdiri dari

beberapa jenis diantaranya :

a. ECU (Extreme Close Up)

adalah pengambilan gambar sebesar mungkin yang menampilkan bagian tertentu

dari tubuh manusia atau menampilkan detail objek. Fungsinya adalah mengetahui

detail objek. Kekuatan ECU adalah kedekatan dan ketajaman hanya pada suatu

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

96

objek. Sedangkan kelemahanannya adalah meenentukan depth of field jarak

antara objek dan jangkuan lensa sangat dekat

b. BCU (Big Close Up)

adalah pengambilan gambar pada daerah kepala untuk menunujukan sifat yang

tercermin dari wajah seseorang. Misalnya, kedalaman pandangan mata, kebencian

raut wajah seseorang, dan keharuan seseorang. Pegambilan gambar BCU ini

hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsinya adalah menunjukan expresi

yang dikeluarkan objek.

c.CU (Close Up)

adalah pengambilan gambar dari dekat yang menonjolkan bagian kepala dan bahu

atau pandangan dari dekat. Pengambilan gambar ini memiliki ukuran dari bahu

hingga ujunga kepala. Fungsinya adalah menggambarkan secara jelas objek

tersebut.

d.MCU (Medium Close Up)

adalah pengambilan gambar yang menampilkan dari bagian ujung kepala sampai

dada sehingga memenuhi bingkai (frame gambar). Fungsinya adalah mempertegas

profil seseorang sehingga penonton jelas.

e.MS ( Medium Shot )

adalah pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsingnya adalah

memperlihatkan sosok objek secara jelas karena objek menjadi lebih besar dan

dominan, sedangkan latar belakang masih tampak sebanding dengan objek utama.

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

97

f.MFS (Medium Full Shot)

adalah pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hamper

sama dengan medium shot. Pengambilan gambar semacam ini memungkinkan

penonton untuk mendapatkan informasi sambungan peristiwa dari aksi tokoh

tersebut.

g.FS (Full Shot)

adalah pengambilan gambar pada objek secara penuh dari kepala hingga kaki

dengan ruang gerak objek sempit. Tipe ini disebut juga dengan medium long shot.

Fungsinya adalah memperlihatkan obejk beserta lingkungannya.

h.LS (Long Shot )

adalah pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh

pemandangan dapat ditampilkan semua didalam gambar atau memberi kesan

kedalaman. Fungsinya untuk menunjukan objek dengan latar belakangnya.

i.ELS (Extreme Long Shot)

adalah pengambilan gambar melebihi long shot dengan menampilkan

lingukungan objek secara utuh, serta menyajikan bidang pandangan yang sangat

luas, jauh, panjang, dan berdimensi lebar. Fungsinya adalah menunjukan bahwa

objek tersebut bagian dari lingkungan atau ruang, sekaligus mempertegas atau

membantu imajinasi ruang cerita dan peristiwa kepada penonton

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

98

j.GS (Group Shot)

adalah pengambilan gambar yang mengutamakan suatu kelompok orang sebagai

objek gambarnya. Fungsinya adalah memperlihatkan adegan sekelompok orang

dalam melakukan aktifitas.

k.ES (Establishing Shot)

adalah pengambilan gambar dengan menggunakan sudut pengambilan gambar

yang besar (wide shot), yang biasanya dimunculkan pada awal suatu adegan cerita

untuk memperlihatkan hubungan dari suatu hal secara terperinci,yang akan

ditunjukan pada gambar berikutnya secara jelas dengan pengambilan dekat agar

penonton tidak dibuat bingung

l.OSS (Over Shoulder Shot)

adalah pengambilan gambar yang menunjukan bahwa kamera berada dibelakang

bahu salah satu pelaku, dan bahu sipelaku tampak atau kelihatan dalam frame

Moving Camera

Gerakan kamera (moving camera) merupakan pergerakan dalam proses

pengambilan gambar demi sebuah nilai dan estetika video. Variasi gerakan

kamera dapat dilihat perbedaannnya pada istilah berikut :

a. panning

adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap ditempat) dari kiri

kekanan, sedangkan pan left adalah gerakan kamera mendatar dari kanan kekiri.

Panning dibagi menjadi tiga jenis yaitu following pan (kamera megikuti gerakan

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

99

objek dari kiri atau kanan), surveying pan (kamera bergerak secara perlahan

menelusuri pemandangan), interrupted pan (gerakan panning halus tetapi tiba-tiba

dihentikan dengan maksud menggabungkan dua objek yang satu sama lain).

b. Tilting

adalah gerakan kamera secara vertical dari atas kebawah ataupun sebaliknya

disebut tilt up jika kamera secara vertical dari bawah keatas, sedangkan tilt down

adalah gerakan kamera secara vertical dari atas kebawah (menunduk).

c. Tracking

adalah gerakan kamera yang mendekati atau menjauhi objek. Track ini adalah

kamera yang mendekati objek, sedangkan track out adalah gerakan kamera

menjauhi objek.

d. Crabbing

adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, dan berjalan sejajar

dengan subjek yang sedang berjalan. Kamera mengitari objek. Crab left adalah

kamera yang berputar bergerak kekiri, sedangkan crab right ialah kamera bergerak

kekanan.

e. Zooming

adalah gerakan lensa zoom yang mendekati atau menjauhi objek secara optik,

dengan mengubah panjang local lensa dan sudut pandang sempit kesudut pandang

lebar. Gerakan zooming juga terdiri atas dua macam yakni zoom in (mendekati

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

100

objek dari long shoot ke close up) dan zoom out (menjauhkan objek dari close up

ke longs shoot).

f. Follow

adalah pengambilan gambar dilakukan dengan cara kamera mengikuti objek yang

bergerak.

g. Lead

adalah gerakan kamera mundur mengikuti gerakan maju suatu objek.

h. Dolly

adalah kedudukan kamera pada tripod dan diatas landasan rodanya.

i. Framing

adalah gerakan yang dilakukan objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) dan

framing shot.

j. Fading

adalah pergantian gambar secara perlahan, apabila gambar baru masuk

menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada

perlahan-lahan menghilang, lalu digantikan dengan gambar baru maka dinamakan

fade out.

k. Crame shot

adalah gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan bergerak

sendiri bersama penata kamera, baik mendekati maupun menjauhi objek.

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

101

Tubuh kamera dilengkapi dengan beberapa fasilitas kamera seperti :

Focus, shutter speed, iris/aperture, view finder, lensa dan kelvin. Berikut

pengertian dan masing-masing fasilitas yang ada dibody kamera diantaranya :

1. Focus

Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar

dikatakan focus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh

dipermukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga Nampak juga di view

finder dan monitor.

2. Shutter speed

Shutter speed adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan

gambar. Shutter dalam bahasa Indonesia dinamai rana atau diagfragma.

Diagfragma adalah komponen kamera yang dapat membuka dan menutup untuk

meneruskan cahaya mengenai sensor gambar. Shutter pada kamera video berbeda

dengan shutter pada kamera foto. Shutter pada kamera video kebanyakan bersifat

non-mekanik. Shutter speed adalah seberapa cepat lensa kamera mebuka dan

menutup untuk membiarkan cahaya masuk, pada waktu merekam gambar shutter

ini akan terbuka selama beberapa waktu sehingga sensor dapat merekam cahaya

yang masuk melalui lensa.

6. Aperture

Di kamera televise disebut juga iris, yaitu sejumlah lembaran metal yang disusun

dengan sedemikian rupa sehingga dapat dibuka dan ditutup untuk mengatur

banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

102

dapat membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila iris dibuka selebar

mungkin , lensa mengirim sinar maksimum kedalam lensa. Sebaliknya, bila

bukaan iris dikurangi lubang diagfragma akan menyempit sehingga cahaya yang

masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diagfragma di ukur dalam satuan F-stop

f/14 – f/22 lebih kecil nomor f-stop, bukaan diagfragma besar maka cahaya yang

masuk semakin banyak dan gambar menajdi lebih terang. Begitu juga sebaliknya.

View finder

View finder adalah lubang pengintip gambar pada sebuah kamera, tempat dimana

seorang kamera dapat mengecek hasil repressentasi gambar pada saat proses

pengambilan gambar baik dari sisi dan framing (ukuran gambar), focusing (focus

atau tidaknya gambar), exposure (kecerahan), contrast (kesan gelap dan terang).

View finder adalah bagian vital dalam sebuah kamera karena disinilah petunjuk

utama apa yang direkam dan apakah saat akan direkam segala sesuatu yang

berhubungan dengan kualitas gambar telah ditata dengan sedemikian rupa.

7. Lensa

Lensa adalah bagian penting dalam kamera. Lensa terdiri dari elemen-elemen

gelas yang sangat kecil. Ketika sinar masuk melalui lensa kedalam kamera

masing-masing elemen merefleksikan sinar. Namun pemantulan yang dilakukan

oleh elemen-elemen ini masih mempunyai kendala. Umtuk itu ditiap permukaan

dari elemen-elemen dilapisi anti refleksi yang disebut micro-thin.

3.4.1 Pra Produksi

Melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan kamera serta sarana

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

103

Penunjangnya. Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku

yang akan digunakan dalam produksi.

Tahap awal proses pra produksi yang penulis lakukan adalah melakukan

rapat sebagai penata kamera, pemilihan ini juga dilakukan atas persetujuan

anggota. Alasan penulis memilih menjadi seorang penata kamera adalah karena

penulis merasa lebih menguasai jobdesk penata kamera ini. Rapat berikutnya

adalah membahas tema yang akan dibuat pada saat produksi tugas akhir ini. Hasil

rapat tersebut seluruh anggota sepakat untuk memproduksi sebuah program

documenter ini.

Selama proses pembuatan treatmen oleh penulis naskah,penulis selaku

seorang penata kamera dalam produksi

Kamera

Pastikan kamera berfungsi dengan benar, bersihkan lensa dengan kain khusus.

Bersihkan head kamera dengan tape khusus cleaner.

Cek battere,apakah sudah terisi penuh

Beberapa jenis battere memiliki indicator led yang menjadi panduan apakah

voltase battere mencukupi untuk dipakai. Jangan lupa bawa battere cadangan.

Clip on,

pastikan clip on berfungsi dengan baik suara yang dihasilkan, dan jangan lupa

selalu mengecek battere clip on, Jangan pernah terlalu yakin dengan speaker yang

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

104

terdapat pada kamera. Gunakan headset untuk meyakinkan apakah audio yang

diterima oleh kamera bagus atau tidak.

Tripod

atau penyanggah kamera sangatlah penting, gunakanlah tripod atau monopod agar

waktu pengambilan gambar bisa stabil

3.4.2 Produksi

Tahap produksi yaitu melakukan perekaman visual, sudut pengambilan

gambar, gerak kamera segala perubahan nya. Dan menjaga serta memelihara

peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap pakai. Pada tahap produksi penulis

selaku penata kamera memeriksa kelengkapan kamera dan mengatur diagfragma,

iso, serta shutter speed sesuai lokasi setiap scene nya. Penulis juga mendapat

bantuan hasil diskusi bersama sutradara umtuk teknik pengambilan gambar pada

adegan tertentu.

3.4.3 Pasca Produksi

Pada saat tahap pasca produksi penyuting gambar memeriksa semua hasil

video pada saat tahap produksi, setelah sudah dipastikan smeua video lengkap

barulah masuk ke tahap editing, dan sutradara mendampingi editor selama proses

editing berlagsung.

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

105

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Peranan seorang penata kamera bertanggung jawab untuk semua aspek teknis

pemotretan dan merekam gambar. Seorang penata kamera harus memastikan

bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan saat pengambilan gambar. Dia harus

memastikan pengambilan gambar focus, komposisi gambar yang tepat,

pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar warna yang sesuai dengan

warna aslinya dan ia harus mendapatkan hasil gambar terbaik.

Secara umum tugas serta tanggung jawab penata kamera :

a. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana

produksi.

b. Mempelajari naskah.

c. Menginterplementasika sebuah adegan atau scene.

d. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik.

e. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.

f. Bekerjasama dengan sutradara

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Sebagai penata kamera, penulis ingin mengambil gambar salah satu

Alat musik blentung yang sedang dimainkan. Agar documenter tersebut lebih

dramatisir membangun emosional penonton yang melihat. Penullis juga

mengambil gambar alat musik blentung close up terlihat lebih real

Page 95: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

106

b. Konsep Produktif

Dalam produksi dokumenter “ Belentung Jati Tujuh ’’ ini penulis selaku penata

kamera akan menggunakan shot list yang penulis buat berdasarkan kesepakatan

dengan sutradara sebagai acuan dalam pengambilan gambar. Hal ini tentunya

akan meminimalisir kelupaan yang terjadi dalam pengambilan gambar.

Selain itu pada saat produksi penulis juga ingin setiap satu scene yang selesai

diproduksi me-review hasi gambar dan berdiskusi dengan sutradara mengenai

kebutuhan gambar, apakah sudah cukup atau belum, jika belum cukup memenuhi

kebutuhan gambar maka akan dilakukan pengambilan gambar berikutnya pada

saat itu juga. Penulis akan menghindari kekurangan stok gambar pada saat berada

di meja editing.

Konsep Teknis

Penulis selaku penata kamera pada produksi kali ini dokumenter “ Belentung

Jati Tujuh ’’ ini di produksi menggunakan kamera Sony NEX-VG900 yang

digunakan pada saat pengambilan gambar, menggunakan tripod dan monopod.

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Kendala :

1. Di saat produksi lensa kamera tidak berfungi dengan baik

2. Di saat pengambilan gambar / video ada nya suara pabrik tahu yang

beroperasi

3. Keterbatasan dalam komunikasi pada bahasa sunda

Page 96: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

107

Solusi

1. Kami menyewa lensa kamera dari anggota komunitas

2. Berusaha mengambil gambar dengan sebisa mungkin supaya tidak terjadi

noise

3. Meminta tolong pada ke dua orang anggota team untuk membantu

menerjemahkan.

Page 97: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

108

LEMBAR KERJA Penata Kamera

1. Spesifikasi Kamera

2. Camera Report

Page 98: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

109

SPESIFIIKASI KAMERA

Sony NEX-VG900 Profesional Handycam Camcorder

Sebuah handycam dengan sensor full frame 35mm dengan sensor tersebut

handycam ini akan memiliki kemampuan yang setara dengan handycam yang

lainnya. Dengan handycam ini bisa melakukan kontrol manual video dengan

mudah dan tanpa dilengkapi dengan lensa yang mahal. Kamera ini mampu

menangkap video full hd 1080p dengan kecepatan 24fps atau 60fps serta foto 24

mengapiksel dalam format RAW dan JPG.

Page 99: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

110

Sensor kamera ini bisa untuk membuat efek bokeh, di mana background ataupun

objek depan dibuat blur. Untuk viewfinder, kamera ini memakai XGA OLED dan

dilengkapi panel sentuh Xtra Fine LCD dengan ukuran LED 3 inci

Fitur Spesifikasi

Imaging sensor 35mm full-frame Exmor HD CMOS sensor

1.4”x0.9” ( 35.8x23.9mm )

APS-C Compatible Mode Yes ( auto / on / of )

Manual Focus Assist Magnified display; peaking

Interface Composite video out;

Component video out; S-video out; Mini-

USB; multi-interface accessory shoe; Mini

HDMI; stereo headphone jack; stereo mic

jack, remote control

Microphone/Speaker Built-in

Mic Level Control Yes – 31 steps

Wind Noise Reduction Yes

Media Memory Stick PRO Duo; Pro-HG Duo;

PRO-HG HX DUO; SD, SDHC, SDXC

Viewfinder EVF; adjustable diopter; adjustable color

temperature

Gain Control Auto/Manual ( 0db-30db )

Page 100: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

111

ISO Auto/Manual ( 100 to 25600 )

Manual Exposure Assist Zebra pattern display

White Balance Auto; one push; Outdoor; indoor; WB

Temp

LCD Display 3.0’’ Xtra Fine LCD270 degree tilt, touch

panel display with Histogram; Real-time

image

Adjusment; Exsposure compensation, WB

Assignable Dial Exposure/Gain ( ISO )/Iris/Shutter

speed/AE Shift/WB Temp

Weight Approx. 1lb. 13oz. with supplied NP-FV70

battery

Measurements Approx. 4 1 / 4’’ x 5 1 / 8’’x 8 7 / 8

Power – Battery InfoLITHIUM with AccuPower Meter

System

(V Series).NP-FV70 / FV100; AC adapter

Page 101: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

112

CAMERA REPORT

Production Company : Tombak Production Sutradara : muhamad viqhi aoubby

Produser : Prasetio.Muhibuddi Durasi : 15 Menit

Project Title : Belentung Jatitujuh Penata kamera : Thomas Raga

No

Scene

Visual

Video

Note Angel Shoot Move

1

Eye

level

Wide

shot

Still Timelapse

2 Eye

level

LS Still Icon ikan

majalengka

3 Eye

level

LS still Gapura

majalengka

4 Eye

level

LS Still Tulisan kota

majalengka

5

Eye

level

LS Still Establish

warga

jatitujuh

6

Eye

level

LS Still

Establish

warga

jatitujuh

Page 102: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

113

7

Eye level LS Still

Establish

warga

jatitujuh

sedang

mencuci

8

Eye level LS Handheld Establish

warga

jatitujuh

9

Eye level MS Pan right Rumah

sanggar

jatitujuh

10 Eye level MS Handheld Tulisan

konser

kampung

11

Eye level MS Still Wawancara

sesepu

konser

kampung

jatitujuh

12

Eye level MS Still Berkumpul

ketua dan

anggota

jatitujuh

Page 103: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

114

13

Eye level MS Handheld Hiasan

sanggar

jatitujuh

14

Eye level MS Pan Left Rumah

samping

sanggar

15 Eye level MS Pan right Rumah

samping

sanggar

jatitujuh

16

Eye level MS Pan left,Pan

right

Lukisan di

dalam

sanggar

17

Eye level CU Still Foto lama

anggota

18 Eye level

MS Still Ki jhoen

membaca

puisi

19

Eye

level

MLS Tilt up Alat musik

belentung

20

Low

Angle

CU Handheld Kodok

Page 104: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

115

21

Eye

level

MS Still Pemain

musik

memainkan

belentung

22

Eye

level

MS

Handheld

Ketua

kosner

jatitujuh

23

Eye

level

MS Handheld Seniman

memainkan

belentung

24

Eye

level

MS Handheld Alat musik

disanggar

25 Eye

level

MS Stiil,Panning Alat musik

disanggar

26

Low

angle

MCU Still,Pan right Alat musik

belentung

27

Eye

level

MS Still,Panning Bambu

belentung

28

Eye

level

MLS Still Pemain

memainkan

musik

belentung

Page 105: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

116

29

Eye

level

CU Tilt up Alat musik

30 Eye

level

CU Tilt down Alat musik

belentung

31 Eye

level

LS Still Alat musik

gendang

32

Eye

level

MS Still Wawancara

seniman

belentung

33

Eye

level

MS Still Alat musik

34

Eye

level

MS Still,Panning Alat musik

35

Eye

level

MS Pan left Alat musik

36

Eye

level

MCU Still,Pan left Musik

belentung

37 Eye

level

CU Tilting Gagang

belentung

Page 106: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

117

38 Eye

level

CU Tilt Up Corak

belentung

39 Eye

level

MS Still Bambu

belentung

belum jadi

40 Eye

level

MLS Still

Pembuat

belentung

41

Eye

level

MLS,CU Still

Tangan dan

gergaji

bambu

42 Eye

level

MLS,CU Still

Mengamplas

bambu

43 Eye

level

CU Still

Tangan

sedang

menulis

ukuran

44 Eye

level

MLS,CU Still

Memotong

bambu

Page 107: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

118

45 Eye

level

MLS,MS Still

Membelah

bambu

46 Eye

level

MS,CU Still

Tangan

melem

bambu

47

Eye

level

CU Still

Tangan

menulis

lingkaran

48 Eye

level

MS Still

Tangan

menggunting

kulit

49 Eye

level

MS Still

Tangan

melem kulit

50 Eye

level

MS Still Memasukan

tusukan

konde

51 Eye

level

CU Still

Memalu arnal

Page 108: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

119

52 Eye level MS Still

Tangan

memutar

arnal

53 Eye level MS Still

Seniman

memainkan

belentung

54 Eye level BCU Handheld Gitar

55 Eye level CU Pan left

Tabung atau

awak

belentung

56

Eye

level

CU Still Dua passek

57 Eye level CU Still Pemanis alis

belentung

58 Eye level MS,CU Still,Pan left Setang

belentung

Page 109: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

120

59 Eye

level

CU Still Arnal atau

tusuk konde

60 Eye

level

MS,CU Still,Zooming Mega

mendung

61 Eye

level

CU Still Senar, kulit

dan

Kancing

62 Eye

level

MS Still,Pan right Belentung

pangrecok

63

Eye

level

MLS Still Tiga

belentung

64 Eye

level

MS Tilt down Tiga

belentung

65 Eye

level

MS Still Tulisan

Dinas

pariwisata

dan

kebudayaan

Page 110: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

121

66 Eye level MLS Still Anggota

bermain

musik

67

Eye level LS Still Establish

Jalanan

kantor dinas

68 Eye level

LS still Kantor dinas

69 Eye level LS Still Tampak

Depan

kantor dinas

70 Eye level MS Still Wawancara

kepala dinas

71 Eye level MLS Still Kantor dinas

Page 111: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

122

72 Eye level CU Still Tulisa

information

73 Eye level MLS Pan left Lukisan

sanggar

74 Eye level CU still Sertifikat

bingkai

75 Eye level LS Pan left Kantor dinas

76 Eye level MLS Still Foto lama

77 Eye level LS Still Establish

jalanan

dinas

78 Eye level MLS Still Penari reog

80 Low

angle

CU Still Sedang

melukis

81 Eye level LS Still Tulisan

kecamatan

jatiujuh

Page 112: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

123

82 Eye level LS Still Establish

warga

83 Eye level MS Still Wawancara

warga

84 Over

shoulder

BCU Still Melukis

85 Eye level MLS Pan Left Tanah liat

tungku

86 Eye level LS Still Establish

warga dikali

87 Eye level MLS Still Penari reog

88 Eye level LS Still Establish

jalanan

89 Eye level MLS Still Memainkan

musik

Page 113: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

124

3.5 Proses Kerja Editor

Menurut Triartanto (2014:148) Editing Merupakan Proses terakhir dalam

penyelesaian produksi program Tv maupun film. Tahap ini merupakan tahap akhir

dimana editing dapat dikatakan sebagai proses menyeleksi dan menyatukan

gambar serta suara selama proses produksi berlangsung. Dalam proses editing ini

seorang editor bertanggung jawab untuk menghubungkan shot-shot yang telah

diambil kemudian menjadi satu peristiwa yang utuh dalam rangkaian scene

ataupun sequence agar mempunyai makna dan pesan yang dapat ditangkap oleh

audience nya.

Menurut ( supriyadi dkk, 2014:148) Editor adalah orang yang paling berperan

pada saat pelaksanaan editing, Karena seorang editor tidak hanya mengerti

tentang permasalahan teknis tetapi juga harus mempunyai sisi kreatifitas yang

tinggi. Pada prinsipnya editor adalah seorang yang memilih dan memilah gambar

– gambar yang dihasilkan dari perekaman kamera untuk disunting dan disusun

menjadi suatu rangkaian gambar untuk menjadi film yang utuh.

3.5.1 Pra Produksi

Tahap Pra produksi adalah masa dimana semua kru terbentuk, mulai dari

pembentukan ide, perhitungan budget dan persiapan lainya, pada tahap ini

penulis termasuk pemberi ide cerita dan jenis dokumenter yang akan diangkat,

melalui meeting team kesempatan untuk mengeluarkan ide masing – masing

disampaikan.

Menurut Andi Fachrudin ( 2014:388) ide menjadi dasar pijakan untuk perkerjaan

berikutnya. Untuk mempermudah penentuan focus cerita, agar lebih spesifik, dan

mengerucut ke suatu masalah, tetapkan premis awal. Disebut premis awal,

karena bakal ada perubahan dalam prosesnya dan menjadikannya sebagai premis

akhir.

Page 114: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

125

Setelah penemuan ide cerita dokumenter final, maka penulis dan kru lainnya

mengadakan riset ke tempat yang akan diangkat menjadi cerita untuk program

dokumenter “ Belentung Jatitujuh” tempatnya di desa jatitujuh, kecamatan

jatitujuh, kabupaten Majalengka. Untuk proses produksi yang baik nantinya

sangat ditentukan saat masa praproduksi.

Saat masa praproduksi, editor turut berkordinasi dengan sutradara dan

cameramen khususnya tentang pengambilan gambar transisi atau yang sering

disebut cutaway yang pas sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat, karena

gambar seperti ini sangat membantu nantinya pada saat proses editing. Penulis

juga berkordinasi.

dengan produser untuk penyediaan alat yang akan penulis pakai nantinya pada

saat proses editing.

3.5.2 Produksi

Pada saat produksi, editor berperan aktif membantu kameraman dalam

pengambilan gambar, terlebih program dokumenter “ Belentung Jatitujuh”

memiliki segmen klimak yakni Belentung, disini penulis turut membantu

kameraman misalnya dalam hal pengaturan tata cahaya, memberi masukan angel

pengambilan gambar yang bagus, membantu transfer data dari memory ke laptop,

sampai ke pengecekan suara-suara noise pada saat pengambilan gambar.

Dapat diambil kesimpulan bahwa seorang editor tidak hanya berkerja pada saat

pasca produksi saja tetapi pada saat produksi seorang editor harus berperan,

misalnya mengawasi jalannya proses produksi, mengingatkan pada kameraman

Page 115: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

126

untuk banyak mengambil stockshoot, karena kekurangan stockshoot pada saat

proses editing sangat dihindari.

3.5.3 Pasca Produksi

Seorang editor bisa dibilang pada tahap ini akan benar – benar bertanggung jawab

atas semua hasil produksi, sebelum memulai proses editing penulis terlebih

dahulu menstransfer data hasil shooting sebagai data rangkap, tindakan ini

menurut penulis guna menghindari kehilangan data atau kecelakaan lainnya,

setelah data rangkap selesai, penulis kemudian mengcopy data hasil shooting ke

flash dish, dan data ini akan penulis gunakan untuk mensortir gambar yang akan

masuk ke folder editan video tugas akhir dan mengganti nama yang sudah jadi

final akan digunakan, tindakan ini untuk memudahkan penulis memulai tahap

editing. Dalam proses editing ada yang disebut offline editing dan online editing,

penulis tentu melewati kedua proses ini.

Menurut Triartanto ( 2014 : 150 ) offline editing merupakan sebuah proses menata

gambar digitized sesuai scenario dan urutan shoot yang telah ditentukan oleh

sutradara. Sedangkan online editing adalah proses editing ketika seorang editor

mulai memperhalus hasil offline memperbaiki kualitas hasil dan memberikan

tambahan transisi atau efek khusus.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa proses kerja seorang editor

ditahap pasca produksi tersusun sesuai dengan tahapan yang ada diatas yaitu

offline editing dulu lalu ke online editing.

3.5.4 Peran Dan Tanggung Jawab Editor

Dalam sebuah produksi film, editor dan sutradara sangat berperan untuk hasil

akhir sebuah film, seorang editor juga harus berkerja sama dengan penulis naskah

saat proses editing, dalam program dokumenter yang berjudul

Page 116: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

127

“Belentung Jatitujuh” ini ada beberapa keterangan alur cerita di video yang

dicantumkan oleh editor, dan untuk memberi keterangan tersebut editor

berkerjasama dengan penulis naskah untuk keterangan yang pas dangan bahasa

yang tetap tentang alur video tersebut.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkaan bahwa seorang editor bukan hanya

seorang yang paham tentang pengoprasian sebuah software editing saja, tetapi

harus bisa mempelajari keseluruhan mulai dari konsep, pemilihan atau penentuan

gambar yang tepat, hingga menyusun alur cerita yang pada akhirnya

menghasilkan sebuah informasi dan karya yang bagus kepada penonton.

Selain itu editor juga bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan alat

dengan kondisi baik dan siap pakai, yang akan digunakan pada saat editing,

misalnya laptop berserta aksesorisnya, flashdisk, headshet dan kaset kosong

untuk pengcopyan hasil akhir video nantinya.

3.5.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep kreatif

Pada Program “Belentung Jatitujuh” penulis sedikit mengubah hasil video

dari gambar aslinya, seperti kecerahan video, kontras video dan penulis memberi

effect video color correction pada saat editing, namun kecerahan, kontras dan

warna yang saya ubah tetap sesuai dengan tema program ini.

Untuk Backsound program ini, penulis dan sutradara setuju mengambil musik

dari yang sudah, penulis dibantu sutradara mencoba mengkreasikan musik

tersebut dengan memixingnya dan tetap menyesuaikan dengan potongan gambar

Page 117: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

128

dan tema yang kami angkat dan untuk kreasi ini penulis tentu berkerja sama

dengan sutradara, tindakan ini termasuk untuk hasil yang terbaik nantinya.

b. Konsep Produksi

Proses editing dimulai setelah semua data sudah penulis transfer ke flash disk

yang dipakai untuk proses editing, dilanjutkan dengan pemilihan gambar yang

akan dipakai dan gambar yang tidak akan dipakai nantinya, penulis mulai import

video dan sangat beruntung sekali semua video yang diambil saat shooting format

video yang kita pakai sangat mendukung untuk di import ke adobe premiere pro

2016 jadi penulis tidak perlu lagi mengconvert video-video yang akan dipakai.

Konsep Teknis

Penulis menggunakan software editing adobe premiere pro 2016 dan

after effect 2016, dikarenakan kedua software editing video ini mempunyai fitur

yang variatif dan sangat bagus dan pengunaan kedua software ini masih bisa

digunakan di laptop yang penulis punya, untuk hasil render dan eksport kedua

software editing video ini sangat bagus dan warnanya sangat tajam.

3.5.6 Kendala Produksi Dan Solusinya

Setiap proses editing tentu terdapat beberapa kendala, dalam proses

editing program dokumenter “ Belentung Jatitujuh “ kendala dilaptop yang

penulis pakai untuk proses rendering tidak bisa. Solusinya untuk merender video

yang sudah di cutting dan diberi effect video penulis menggunakan laptop lain,

dan untuk menjaga kedua laptop ini tetap Fresh penulis membatasi jam

penggunaannya.

Page 118: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

129

Lembar Kerja Editor

1. Konsep Editor

2. Laporan Editing

3. Spesifikasi Editing

Page 119: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

130

KONSEP EDITOR

Production Company : Tombak Production Sutradara :Muhamad Viqhi Aoubby

Project Title : Belentung Jatitujuh Kameraman : Thomas Raga

Durasi : 15 Menit Editor : Sumedi

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penulis Naskah : Eva Nurhikmah

Proses editing ini bisa dibilang tahapan untuk menentukan hasil sebuah karya film

bagus atau tidak bagus dan seorang editor harus bertanggung jawab penuh untuk

hasil akhir film tersebut. Konsep yang diterapkan penulis dalam karya

dokumenter “Belentung Jatitujuh” menggabungkan potongan gambar sesuai alur

cerita agar berkesinambungan, penulis membuat keterangan di beberapa transisi

perpindahan gambar supaya penulis mampu membawa penonton ke alur puncak

acara “ perlon unggahan “, penulis sangat menghindari penggunaan gambar yang

shakeing. Tetapi jika gambar tersebut mempunyai nila estetika, penulis

menggunakan gambar tersebut dengan memperbaiki pakai effect video dan

penulis menggunakan musik backsound yang sesuai agar pas dengan tema dan

suasana.

Penulis menggunakan software adobe premiere pro 2016, software sangat mudah

digunakan, mempunyai fitur yang menarik dan adobe premiere termasuk

software standar editing televisi nasional. Penulis dibantu crew pada saat proses

editing, termasuk sutradara yang membantu penyusunan gambar dan pemilihan

musik yang pas agar konsep program yang direncanakan pada saat pra produksi

sesuai dengan hasil akhir.

Page 120: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

131

LAPORAN EDITING

Production Company : Tombak Production Sutradara : Muhamad Viqhi

Aoubby

Project Title : Belentung Jatitujuh Kameraman : Thomas Raga

Durasi : 15 Menit Editor : Sumedi

Produser : Prasetio.Muhibuddin Penulis Naskah : Eva Nurhikmah

No

KETERANGAN

Visual Audio SFX Transisi Video

Effect

Durasi

1 Colour bar - Tone

Coulour

bar

Cutting 5 Detik

2 Logo BSI - Cutting 5 Detik

3 Program

ID(Judul,

Format

Program,

Jenis acara,

durasi,

Sutradara

- Cutting 5 Detik

4 Counting

leader

- Tone

counting

leader

Cutting 5 Detik

5 Bumper

program

- - Cutting 30

Detik

6 Peta

Majalengka

- - Cutting 10

Detik

Page 121: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

132

7 Time lapse - - Cutting 5 Detik

8 Ikon

Majalengka

(ikan)

- - Cutting Color

corecction

2 Detik

9 Tulisan kota

Majalengka

- - Cutting Color

correction

1 Detik

10 Tulisan kota

Majalengka

- - Cutting Color

correction

1 Detik

11 Ikon

majalengka

(TUGU)

- - Cutting Color

correction

5 Detik

12 Ikon

majalengka

(TUGU)

- - Cutting Color

correction

3 Detik

13 Warga

menyebrang

- - Cross

dissolve

Color

correction

1 Detik

14 Warga

menyebrang

- Cutting Color

correction

3 Detik

15 Warga

menyuci di

sungai

- Cutting Color

corecction

3 Detik

16 Warga

menyebrang

- Cutting Color

correction

2 Detik

17 Rumah

komunitas

- Cutting Color

correction

1 Detik

18 Wawancara

pendiri

komunitas

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

50

Detik

Page 122: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

133

19 Komunitas

berkumpul

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

4 Detik

20 Hiasan

rumah

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

3 Detik

21 Rumah

konser

kampung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

4 Detik

22 Rumah

konser

kampung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

4 Detik

23 Lukisan

dalam

rumah

konser

kampung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

8 Detik

24 Lukisan

dalam

rumah

konser

kampung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

4 Detik

25 Foto jaman

dulu

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

2 Detik

26 Foto jaman

dulu

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

1 Detik

Page 123: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

134

27 Komunitas

melantunkan

puisi dan

diiringi

musik

Musik by

komunitas

- Cutting Color

corecction

32 Detik

28 belentung Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

4 Detik

29 Kodok/katak Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

2 Detik

30 Kodok/katak Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

2 Detik

31 Memainkan

alat musik

belentung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

2 Detik

32 Ketua

komunitas

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

4 Detik

33 Memainkan

alat musik

belentung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

corecction

2 Detik

34 Alat alat

musik

didalam

rumah

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

4 Detik

35 Alat musik

belentung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

4 Detik

Page 124: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

135

36 Detail alat

musik

belentung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

7 Detik

37 Bambu

untuk

membuat

alat musik

belentung

Statement

pendiri

komunitas

- Cutting Color

correction

3 Detik

38 Komunitas

memainkan

alat musik

disawah

Musik by

komunitas

- Additive

dissolve

Color

correction

60 Detik

39 Alat musik Musik by

komunitas

- Cutting Color

correction

9 Detik

40 Alat musik

Belentung

Musik by

komunitas

- Cutting Color

correction

9 Detik

41 Alat musik

gendang

Musik by

komunitas

- Cutting Color

correction

3 Detik

42 Wawancara

pembuat

alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat musik

- Cross

dissolve

Color

correction

36 Detik

43 Alat – alat

musik

didalam

rumah

Statement

pembuat

alat musik

- Cutting Color

correction

3 Detik

44 Alat – alat

musik

didalam

rumah

Statement

pembuat

alat musik

- Cutting Color

correction

5 Detik

Page 125: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

136

45 Alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

- Cutting Color

correction

3 Detik

46 Alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

- Cutting Color

correction

5 Detik

47 Alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

- Cutting Color

correction

2 Detik

48 Bambu alat

musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

- Cutting Color

correction

3 Detik

49 Memotong

bambu

Natural - Cutting Color

correction

5 Detik

50 Memotong

bambu

Natural - Cutting Color

correction

5 Detik

51 Mengamplas

bambu

Natural Cutting Color

correction

5 Detik

52 Mengamplas

bambu

Natural Cutting Color

correction

3 Detik

53 Mengukur

batang

Natural Cross

dissolve

Color

correction

3 Detik

54 Memotong

batang

Natural Cutting Color

correction

8 Detik

55 Memotong

batang

Natural Cutting Color

correction

5 Detik

Page 126: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

137

56 Memotong

batang

Natural Cutting Color

corecction

5 Detik

57 Mengelem

catang

penekuk ke

catang

belentung

Natural Cross

Dissolve

Color

correction

4 Detik

58 Mengukur

kulit

Natural Cutting Color

correction

4 Detik

59 Menggunting

kulit

Natural Cutting Color

corecction

1 Detik

60 Mengelem

kulit

Natural Cutting Color

correction

4 Detik

61 Memasang 2

paseuk

Natural Cutting Color

correction

7 Detik

62 Memalu

paseuk

Natural Cutting Color

correction

4 Detik

63 Memasang

arnal (tusuk

konde)

Natural Cutting Color

correction

6 Detik

64 Pak subita

memainkan

alat musik

belentung

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

16 Detik

65 Wawancara

pak subita

(pembuat

alat musik)

Statement

pembuat

alat musik

Cutting Color

correction

40 Detik

66 Detail alat

musik gitar

Statement

pembuat

alat musik

Cutting Color

correction

10 Detik

Page 127: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

138

67 Pak subita

menjelaskan

filosofi

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cross

Dissolve

Color

correction

60 Detik

68 Detail awak

alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

69 Detail

paseuk

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

corecction

2 Detik

70 Pemanis alis

di awak

(bamboo)

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

71 Pemanis alis

di awak

(bamboo)

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

72 Detail

catang

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

Page 128: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

139

73 Detail

catang

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

74 Detail

arnal

(tusuk

konde)

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

1 Detik

75 Detail

hulu

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

3 Detik

76 Lambang

mega

mendung

khas

Cirebon

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

77 Belentung

diberikan

kancing

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

Page 129: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

140

78 Wawancara

pembuat

alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

50 Detik

79 Detail

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

7 Detik

80 Alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

2 Detik

81 Alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

10 Detik

82 Wawancara

pembuat

alat musik

belentung

Statement

pembuat

alat

musik

Cutting Color

correction

27 Detik

Page 130: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

141

83 Papan

dinas

pariwisata

kota

majalengka

Statement

pembuat

alat musik

Cross

Dissolve

Color

correction

2 Detik

84 Komunitas

memainkan

alat musik

belentung

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

60 Detik

85 Luar

gedung

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

3 Detik

86 Depan

gedung

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

5 Detik

87 Detail

nama

gedung

dinas

pariwisata

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

5 Detik

Page 131: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

142

88 Papan

tulisan

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

4 Detik

89 Poster

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

2 Detik

90 Wawancara

kepala

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

20 Detik

91 Depan

gedung

dinas

pariwisata

kota

Majalengka

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

92 Tulisan

tourism

information

center

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

Page 132: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

143

93 Lukisan

dalam

rumah

komunitas

kampung

konser

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

6 Detik

94 Piagam

kampung

konser

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

corecction

1 Detik

95 Piagam

kampung

konser

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

1 Detik

96 Gedung

dinas

pariwisata

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

97 Foto

bingkai

konser

kampung

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

98 Jalan depan

dinas

pariwisata

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting - Color

correction

2 Detik

99 Pintu

gerbang

dinas

pariwisata

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

3 Detik

Page 133: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

144

100 Tari dari

komunitas

konser

kampung

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

101 Lukisan dari

komunitas

konser

kampung

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Cutting 2 Detik

102 Luar rumah

konser

kampung

jatitujuh

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

103 3 alat musik

alat musik

belentung

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

4 Detik

104 Papan jalan

menuju

bandara

kertajati

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

2 Detik

105 Gambar

bandara

kertajati

Statement

kepala

dinas

pariwisata

Cutting Color

correction

5 Detik

106 Establish

jalan tol

majalengka

Musik by

komunitas

Cross

dissolv

e

Color

correction

16 Detik

107 Establish

jalan tol

majalengka

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

7 Detik

Page 134: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

145

108 Luar

bandara

kertajati

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

6 Detik

109 Luar

bandara

kertajati

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

6 Detik

110 Tugu jati

tujuh

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

2 Detik

111 Warga

mengeringk

an padi

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

2 Detik

112 Wawancara

warga desa

jatitujuh

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

20 Detik

113 Lukisan

yang dibuat

komunitas

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

1 Detik

114 Tari dari

komunitas

kampung

konser

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

1 Detik

115 Kesenian

tembikar

dari konser

kampung

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

2 Detik

116 Wawancara

warga desa

jatitujuh

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

40 Detik

117 Kegiatan

masyarakat

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

1 Detik

Page 135: BAB III LAPORAN PRODUKSI...bahwa ada sebuah alat musik tradisional yang mempunyai suara yang unik yang diciptakan bukan untuk sekala produksi oleh sebuah komunitas yang bernama kampung

100

118 Lukisan dari

komunitas

konser

kampung

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

1 Detik

119 Tarian dari

komunitas

konser

kampung

Statement

warga

jatitujuh

Cutting Color

correction

4 Detik

120 Kegiatan

warga desa

jatitujuh

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

9 Detik

121 Komunitas

memainkan

alat musik

belentung di

rumah

komunitas

Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

60 Detik

122 Kredit title Musik by

komunitas

Cutting Color

correction

60 Detik

123 Copyright - 2 Detik