Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 1 BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH 3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang berhubungan dengan kebijakan fiskal, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan penerimaan sumber-sumber pendapatan daerah yang cukup dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Analisis keuangan daerah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatannya pada pengelolaan pendapatan dan belanja daerah secara efektif dan efisien. Selanjutnya sebagai dasar dalam perumusan arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang mencakup kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan serta capaian kinerja program dan kegiatan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat digunakan analisis keuangan daerah. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan pada upaya peningkatan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu aspek dari Pemerintahan Daerah yang harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh adalah pengelolaan keuangan daerah yang dalam wujud konkritnya berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan arahan/pedoman Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam bentuk perencanaan pendanaan dan program kerja untuk periode satu tahun anggaran.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 1
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang berhubungan dengan kebijakan fiskal, termasuk segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan
pemerintahan berjalan secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti
dengan penerimaan sumber-sumber pendapatan daerah yang cukup dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Analisis keuangan daerah ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran mengenai kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatannya pada pengelolaan pendapatan dan
belanja daerah secara efektif dan efisien. Selanjutnya sebagai dasar dalam perumusan arah
kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang mencakup kebijakan pendapatan, belanja dan
pembiayaan serta capaian kinerja program dan kegiatan untuk melindungi dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat digunakan analisis keuangan daerah. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pemerintahan
daerah diarahkan pada upaya peningkatan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan
sumber daya keuangan daerah sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan
pelayanan kepada masyarakat. Salah satu aspek dari Pemerintahan Daerah yang harus
dilaksanakan secara sungguh-sungguh adalah pengelolaan keuangan daerah yang dalam
wujud konkritnya berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) merupakan arahan/pedoman Rencana Kerja Pemerintah Daerah
dalam bentuk perencanaan pendanaan dan program kerja untuk periode satu tahun anggaran.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 2
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengacu
pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis
mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Purwakarta diawali dengan penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS), dan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD), yang
selanjutnya diusulkan menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD)
dari Pemerintah Daerah ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk dibahas bersama-
sama untuk menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Kerangka anggaran pembangunan daerah akan memberikan gambaran
arah pembangunan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan
kemampuan fiskal Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Anggaran pembangunan daerah
tersebut pendanaannya bersumber antara lain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan pendanaan dari masyarakat.
Secara umum komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini dapat dikategorikan ke
dalam dua jenis, yaitu :
1) Penerimaan daerah, terdiri dari pendapatan daerah yang merupakan perkiraan terukur
secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, dan penerimaan
pembiayaan daerah yang merupakan semua penerimaan yang harus dibayar kembali,
baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, dan;
2) Pengeluaran daerah, terdiri dari belanja daerah yang merupakan perkiraan beban
pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh
seluruh kelompok masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan umum.
3) Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah merupakan semua pengeluaran yang akan
diterima kembali pada tahun anggaran berjalan maupun pada tahun berikutnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 3
3.1.1 KINERJA PELAKSANAAN APBD
Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus mengupayakan berbagai upaya optimalisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah,
peningkatan koordinasi dengan SKPD penghasil PAD, peningkatan pengendalian dan
pengawasan pengelolaan asset daerah, peningkatan dan pengembangan manajemen BUMD,
peningkatan profesionalisme SDM pengelola Pendapatan Daerah, pengembangan sarana
prasarana pengelolaan Pendapatan Daerah dan perbaikan sistem administrasi pengelolaan
pendapatan daerah yang berkesinambungan. Sementara itu pengelolaan Dana Perimbangan
dan Bagi Hasil dilakukan melalui 3 (tiga) kebijakan, yaitu pengelolaan DAU untuk membiayai
Belanja Pegawai dan Urusan Wajib dalam rangka pelayanan dasar dan pelayanan umum;
peningkatan DAK melalui penyusunan program unggulan strategis daerah dan peningkatan
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak melalui intensifikasi dan meningkatkan aktivitas
perekonomian daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, bahwa Sumber Penerimaan Daerah (Kabupaten), terdiri atas :
a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputiHasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah;
b) Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yang
terdiri dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi
Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK);
c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Bagi Hasil Pajak dari
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.
Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah (DCD), dan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 4
Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Purwakarta dapat diukur dari kontribusi masing-masing
unsur pendapatan terhadap total Pendapatan Daerah dalam menunjang pelaksanaan
pembangunan daerah. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Purwakarta selama kurun
waktu Tahun 2013 – 2017 mengalami peningkatan dari sebesar Rp1.371.139.969.587,00 pada
Tahun 2013 menjadi sebesar Rp2.151.598.579.948,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata
pertumbuhan mencapai sebesar 11,98%. Komponen Pendapatan Daerah ini terdiri atas
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Adapun realisasi pertumbuhan Pendapatan Daerah di Kabupaten Purwakarta dari Tahun 2013
sd 2017 adalah sebagai berikut :
a) Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Purwakarta fluktuatif
dengan kecenderungan meningkat dari sebesar Rp173.764.159.823,00 pada tahun 2013
menjadi sebesar Rp472.480.560.976,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan
mencapai sebesar 30,51%.
b) Perkembangan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Purwakarta cenderung
meningkat dari sebesar Rp898.515.275.234,00 pada Tahun 2013 menjadi sebesar
Rp1.097.350.002.986,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan mencapai
sebesar 5,33%.
c) Perkembangan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah di Kabupaten
Purwakarta cenderung meningkat dari sebesar Rp298.860.534.530,00 pada Tahun 2013
menjadi sebesar Rp581.768.015.986,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan
mencapai sebesar 19,30%.
Dilihat dari proporsinya, Perkembangan Keuangan Daerah di Kabupaten Purwakarta selama
kurun waktu Tahun 2013 – 2017 masih bertumpu pada Pendapatan Daerah yang bersumber
dari Dana Perimbangan, baik Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana
Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan proporsi sebesar 56,94%.
Sedangkan proporsi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah terhadap Pendapatan Daerah
sebesar 25,16% dan proporsi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah hanya sebesar 17,90%.
Kondisi ini menunjukan bahwa derajat desentralisasi fiskal Kabupaten Purwakarta masih dalam
kategori rendah, artinya tingkat ketergantungan keuangan daerah terhadap bantuan keuangan
dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi masih sangat tinggi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 5
Berikut ini adalah Grafik Proporsi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah terhadap Total Pendapatan Daerah Tahun 2013 – 2017 :
Grafik 3.1 Grafik Proporsi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan
dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah di Kab.Purwakarta Tahun 2013–2017
Sumber : Badan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Purwakarta
Perkembangan Realisasi Belanja Daerah di Kabupaten Purwakarta selama kurun waktu Tahun
2013-2017 menunjukan peningkatan seiring dengan peningkatan Pendapatan Daerah
Kabupaten Purwakarta, yaitu dari sebesar Rp1.378.994.209.607,00 pada Tahun 2013 menjadi
sebesar Rp2.023.895.829.777,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan mencapai
sebesar 10,27%. Belanja Tidak Langsung mengalami peningkatan dari sebesar
Rp888.520.160.292,00 pada Tahun 2013 menjadi sebesar Rp1.102.540.891.877,00 pada
Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan mencapai sebesar 5,67%, dimana sebagian besar
dipergunakan untuk Belanja Pegawai. Realisasi Belanja Langsung juga mengalami
peningkatan dari sebesar Rp490.474.049.315,00 pada Tahun 2013 menjadi sebesar
Rp921.354.937.900,00 pada Tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 18,03%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 6
Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta lebih didominasi oleh Belanja Tidak Langsung.
Proporsi Belanja Tidak Langsung terhadap total Belanja Daerah dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun yaitu Tahun 2013-2017 secara umum berfluktuasi dari sebesar 64,43% pada Tahun
2013, kemudian menurun pada Tahun 2014 mencapai sebesar 58,59%. Pada Tahun 2015
proporsi Belanja Tidak Langsung mencapai sebesar 57,45% dan mengalami peningkatan
kembali pada Tahun 2016 yaitu sebesar 59,85% dan menurun pada Tahun 2017 menjadi
sebesar 54,48%.
Kondisi ini menunjukan bahwa alokasi dana untuk belanja pembangunan yang langsung
menyentuh masyarakat lebih kecil dibandingkan dengan Belanja Pegawai (Gaji dan
Tunjangan), Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah
Desa dan Belanja Tidak Terduga. Perkembangan proporsi Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung terhadap total Belanja Daerah Kabupaten Purwakarta selengkapnya dapat
dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.2 Grafik Proporsi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja langsung
Terhadap Belanja Daerah di Kabupaten Purwakarta Tahun 2013–2017
Sumber : Badan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Purwakarta
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 7
Sumber Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Purwakarta selama kurun waktu Tahun
2013-2017 mengalami perkembangan yang cukup fluktuatif yaitu dari sebesar
Rp43.511.237.674,00 di Tahun 2013 menjadi sebesar Rp16.745.224.776,00 di Tahun 2017.
Penerimaan Pembiayaan Daerah di Kabupaten Purwakarta sebagian besar berasal dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun yang lalu. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Kabupaten Purwakarta tergolong fluktuatif dimana pada Tahun 2013 mencapai sebesar
Rp13.080.280.014,00 dan di Tahun 2017 mengalami peningkatan cukup besar menjadi
sebesar Rp128.236.501.019,00 dimana penggunaannya secara umum untuk penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah dan pembayaran pokok utang. Dilihat perkembangannya
setiap tahun, pelaksanaan pembangunan daerah setiap tahunnya menyisakan SILPA dalam
jumlah yang tergolong besar yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber penerimaan daerah
untuk penyelenggaran pembangunan tahun berikutnya. Perkembangan Pembiayaan Daerah
Kabupaten Purwakarta. Perkembangan rata-rata pertumbuhan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah di Kabupaten Purwakarta dari Tahun 2013 – 2017 dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018-2023 III- 8