36 Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek Proyek : Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria Tema : Arsitektur Perilaku Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Swasta Sumber Dana : Swasta Lokasi : Jalan Cipadung Gagak, Kecamatan Cibiru, Kelurahan Pasirbiru, Kota Bandung. B. Lokasi 1. Kriteria Lokasi Berdasarkan hasil studi banding yang telah dilakukan, dalam pemilihan lokasi dan tapak Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria ini haruslah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Jauh dari pusat kota Untuk menciptakan pemulihan yang lebih efektif, tapak pun harus berada jauh dari pusat kota. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan faktor- faktor negatif yang mungkin timbul seperti keinginan pasien kembali ke rumah. b. Kepadatan penduduk rendah Jumlah kependudukan ini akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Wilayah dengan jumlah penduduk tinggi relatif memiliki penyebaran penyakit yang lebih cepat sehingga akan membahayakan pasien Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA.
27
Embed
BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek - UPI ...repository.upi.edu/20119/9/S_TB_1104333_Chapter3.pdf · Staff Kebersihan ... sudut ruangan. Konselor ditempatkan pada setiap ... WC
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESKRIPSI PROYEK
A. Nama Proyek
Proyek : Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria
Tema : Arsitektur Perilaku
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Swasta
Sumber Dana : Swasta
Lokasi : Jalan Cipadung Gagak, Kecamatan Cibiru, Kelurahan
Pasirbiru, Kota Bandung.
B. Lokasi
1. Kriteria Lokasi
Berdasarkan hasil studi banding yang telah dilakukan, dalam pemilihan
lokasi dan tapak Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria
ini haruslah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Jauh dari pusat kota
Untuk menciptakan pemulihan yang lebih efektif, tapak pun harus
berada jauh dari pusat kota. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan faktor-
faktor negatif yang mungkin timbul seperti keinginan pasien kembali ke
rumah.
b. Kepadatan penduduk rendah
Jumlah kependudukan ini akan sangat berpengaruh terhadap
lingkungan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Wilayah
dengan jumlah penduduk tinggi relatif memiliki penyebaran penyakit yang
lebih cepat sehingga akan membahayakan pasien Rehabilitasi Korban
Penyalahgunaan NARKOBA.
37
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pencapaian
Pencapaian yang dimaksud adalah lokasi masih dapat di akses baik
menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Dengan
adanya akses yang baik dan mudah, maka akan membantu pasien untuk
datang melakukan rehabilitasi. Namun disisi lain, akses yang ada jangan
sampai memudahkan pasien untuk melarikan diri.
d. Kesesuaian dengan kondisi pasien.
Dalam melakukan penyembuhan, pusat rehabilitasi haruslah dapat
memberikan kenyamanan bagi para pasien. Hal ini bertujuan agar proses
penyembuhan menjadi lebih efektif. Maka dari itu, diperlukanlah suasana
lingkungan yang tenang, beriklim sejuk, serta terhindar dari polusi udara.
e. Terdapatnya sarana pendukung
Sarana pendukung ini ditujukan bagi para staf yang menetap dan
keluarga pasien yang datang. Sarana pendukung ini berupa fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perekonomian, serta
terminal/stasiun.
f. Tidak berdekatan dengan fasilitas pelayanan Rehabilitasi Korban
Penyalahgunaan NARKOBA lainnya.
Untuk mengefektifkan pelayanan, lokasi sebaiknya tidak berdekatan
dengan fasilitas pelayanan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan
NARKOBA lainnya karena untuk memeratakan pelayanan yang ada.
g. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Lokasi perancangan haruslah sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), hal ini ditujukan agar bangunan Pusat Rehabilitasi
Korban Penyalahgunaan NARKOBA ini sesuai dengan peruntukan
beberapa tahun mendatang.
h. Terdapatnya jaringan listrik, telpon dan utilitas.
Jaringan listrik, telepon, dan utilitas merupakan sarana penunjang
keberlangsungan kegiatan rehabilitasi.
38
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Lokasi
Berdasarkah kriteria lokasi tersebut, berikut analisis lokasi pada
Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA :
Tabel 3. 1. Analisis Lokasi
No Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Jauh Pusat Kota 0 0 0 0 5 10 10 5
2 Kepadatan Penduduk
Rendah
8.4 8.3 7.7 8.4 9.5 9.2 9.1 9.1
3 Pencapaian 8.5 5.5 5 10 5.5 5 5 5
4 Kesesuaian dengan
Kondisi Pasien
9 5 8 8 5 8 8 8
5 Akses dari Terminal
dan Stasiun
7 7 10 10 7 7 7 7
6 Tidak memiliki
fasilitas pelayanan
NAPZA
0 0 10 10 10 10 10 10
TOTAL 31.9 25.8 40.2 36.5 42 49.
2 59.
1
44.
1 (Sumber:Analisis Penulis,2015)
Keterangan:
1 : SWK Bojonagara Skala Penilaian 1-10
2 : SWK Cibeunying
3 : SWK Tegallega
4 : SWK Karees
5 : SWK Kordon
6 : SWK Gedebage
7 : SWK Ujung Berung
8 : SWK Arcamanik
Berdasarkan hasil analisis di atas, lokasi terpilih berada pada Sub Wilayah
Kota (SWK) Ujung Berung sebagai wilayah yang sesuai dengan kriteria
lokasi perancangan Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA. Untuk
tahap selanjutnya yaitu penentuan lokasi pada Sub Wilayah Kota (SWK)
Ujung Berung.
39
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 1. Pemilihan Lokasi Sub Wilayah Kota Ujung Berung
(Sumber: Dokumen Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya,2015)
Penentuan lokasi pada Sub Wilayah Kota (SWK) Ujung Berung ini
mengacu terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung
tahun 2015-2031. Dalam tahap pemilihan lokasi kali ini, digunakan
pendekatan kriteria lokasi yang sama seperti sebelumnya. Namun, untuk
besaran tapak yang dibutuhkan, digunakan perbandingan terhadap bangunan
Rehabilitasi yang memberikan pelayanan kelas A yaitu UNITRA LIDO
Bogor untuk menghasilkan asumsi luas tapak minimal pada bangunan Pusat
Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan NARKOBA Pria .
Tabel 3. 2. Analisis Besaran Tapak
Nama Tempat Kapasitas Luas Lahan
UNITRA LIDO Bogor 200 TT 11,2 Ha
Pusat Rehabilitasi Korban
Penyalahgunaan
NARKOBA Pria
100 TT
(standar pelayanan
minimal kelas A)
Diasumsikan untuk 200
TT membutuhkan lahan
sebesar 11,2 Ha, maka
untuk 100 TT:
=(100:200)x11,2 Ha
=5,6 Ha (Sumber: Analisis Penulis,2015)
40
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kriteria tersebut, terpilihlah 3 lokasi tapak yang berada di
Desa Palasari, Kecamatan Pasir Biru. Adapun karakteristik lingkungan Desa
Palasari adalah sebagi berikut :
a. Memiliki kondisi lingkungan yang tenang, beriklim sejuk, view yang baik
serta terhindar dari polusi udara karena berada di kaki Gunung
Manglayang.
b. Memiliki jumlah penduduk yang rendah.
c. Memiliki banyak lahan kosong.
d. Karakteris lingkungan yang memiliki nilai keagamaan yang tinggi
sehingga sesuai dengan metode rehabilitasi yang akan diterapkan yaitu
metode religius. Salah satu bentuk keagamaan yang terlihat yaitu dengan
adanya sarana-sarana pendidikan berbasis islam.
e. Terdapat fasilitas pendidikan seperti TPA, SD, SMP 46 Bandung, SMAN
26 Bandung, MAN 2 Bandung, SMAT Krida Nusantara, Universitas Islam
Bandung.
f. Terdapat fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Cipadung.
g. Terdapatnya fasilitas ekonomi seperti retail dan pasar sebagai sarana
penunjang kebutuhan sehari-hari.
h. Tersedianya jaringan listrik, telpon dan utilitas sebagai sarana penunjang
aktivitas.
41
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 2. Analisis Lokasi Tapak
(Sumber: Analisis Penulis,2015)
Berikut merupakan hasil analisis terhadap 3 lokasi tapak yang terpilih :
Tapak 1
Berada pada sebuah tikungan di jalan Cipadung Gagak; Akses dari
jalan utama yang mudah; Dilalui oleh transportasi umum; Kontur tidak
terlalu curam; Luas lahan +- 5,6 Ha.
Tapak 2
Berbatasan langsung dengan lembah dan sawah; Berada tepat di
samping jalan Cipadung Gagak; Dilalui oleh transportasi umum; Kontur
tidak terlalu curam; Luas lahan +- 5,6 Ha.
Tapak 3
Berbatasan dengan fasilitas pendidikan; Hanya dapat dilalui oleh
transportasi umum roda 2; Kontur relatif datar.
42
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut penilaian terhadap ke-3 lokasi tapak tersebut :
Tabel 3. 3. Analisis Kriteria Lokasi Tapak
KRITERIA ALTERNATIF
Tapak 1 Tapak 2 Tapak 3
Kesesuaian dengan kebutuhan
Rehabilitasi (lingkungan yang
tenang, iklim yang sejuk, rendah
polusi)
2 3 4
Kemiringan kontur 5 4 3
Potensi View 3 5 1
Aksesibilitas 4 4 1
Luas lahan memadai 4 4 4
Total 18 20 14 (Sumber: Analisis Penulis,2015)
Keterangan :
Skala Penilaian 0-5
Lokasi terpilih :
Gambar 3. 3. Lokasi Tapak Terpilih
(Sumber: Analisis Penulis,2015)
43
Akbar Raditya Permana, 2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rona Lingkungan
Luas lahan : 56.182 m2
KDB : 40 %
Luas lantai dasar maksimal : 56.182 m2 x 40 % = 22.472,8 m2
KLB : 0.6
Luas lantai keseluruhan maksimal: 56.182 m2 x 0.6 = 33709.2 m2