58 BAB III DESKRIPSI LOKASI A. Letak Geografis Wilayah Kota Mojokerto berada diantara 7 0 33 ′ LS dan 122 0 28 ′ BT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara: Sungai Brantas - Sebelah Timur: Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto - Sebelah Selatan: Kecamatan Sooko dan Puri Kabupaten Mojokerto - Sebelah Barat: Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto B. Letak Topografis Wilayah Kota Mojokerto terletak pada ketinggian ±22 meter dari permukaan laut dan kemiringan tanah 0% - 3%. Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa Kota Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar, sehingga aliran sungai/saluran menjadi relatif lambat dan hal ini mempercepat terjadinya pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi hujan. A. Lokasi PLN Area Mojokerto Gambar 3. Peta Lokasi PLN Area Mojokerto
26
Embed
BAB III DESKRIPSI LOKASI A. Letak Geografiseprints.umm.ac.id/44226/4/jiptummpp-gdl-khabibsupr-49849... · 2019. 2. 13. · Mojokerto Jawa timur, Kode Pos: 62361. B. Sejarah PT. PLN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
58
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
A. Letak Geografis
Wilayah Kota Mojokerto berada diantara 7033′ LS dan 122028′ BT
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara: Sungai Brantas
- Sebelah Timur: Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
- Sebelah Selatan: Kecamatan Sooko dan Puri Kabupaten Mojokerto
- Sebelah Barat: Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
B. Letak Topografis
Wilayah Kota Mojokerto terletak pada ketinggian ±22 meter dari
permukaan laut dan kemiringan tanah 0% - 3%. Dengan demikian dapat
diperlihatkan bahwa Kota Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif
datar, sehingga aliran sungai/saluran menjadi relatif lambat dan hal ini
mempercepat terjadinya pendangkalan yang pada akhirnya timbul
kecenderungan ada genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi hujan.
A. Lokasi PLN Area Mojokerto
Gambar 3. Peta Lokasi PLN Area Mojokerto
59
Gambar 4. Letak Gedung PLN Area Mojokerto
PLN Area Mojokerto terletak di Jl. R.A Basuni No: 67 Sooko Kota
Mojokerto Jawa timur, Kode Pos: 62361.
B. Sejarah PT. PLN (Persero)
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke 19, pada saat
kependudukan Belanda guna mencukupi kebutuhan beberapa perusahaan
Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk kemanfaatan umum
mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu N.V. Nign, yang semula
bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang penyediaan listrik untuk
kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk s'Lands
Waterkracht Bedriven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola
PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan
Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA
60
Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa
Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.
Menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia 1,
maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik dan gas
yang ada diambil alih oleh Jepang, dan semua personil dalam perusahaan listrik
tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke
tangan sekutu, dan diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh para pemuda
dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik
dan gas yang dikuasai Jepang.
Adanya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-
perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya
semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi
dan menggabungkan diri pada kantor-kantor jawatan listrik dan gas di daerah-
daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk
meneruskan perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan Keputusan Presiden R.I.
Nomor 163, Tanggal 3 Oktober 1953 Tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik
Milik Bangsa Asing Di Indonesia jika waktu konsesinya habis.
Meningkatnya perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian
Jaya dari cengkraman penjajahan Belanda, maka dikeluarkan Undang-Undang
Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi
Semua Perusahaan Belanda Dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958
tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik Dan Gas Milik Belanda. Dengan
61
Undang-Undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di
tangan Bangsa Indonesia.
Pasca berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari kekuasaan Jepang,
kemudian pada bulan September 1945 suatu delegasi dari buruh atau pegawai
listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai
oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat menghadap
Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas
kepada pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh
Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 Tahun
1945 Tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik Dan Gas di
bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pasca proklamasi kemerdekaan RI, dilakukan penyerahan perusahaan-
perusahaan listrik dan gas kepada pemerintah Republik Indonesia. Kemudian
dengan penetapan pemerintah nomor 1 tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945
dibentuk jawatan listrik dan gas Sumatra, Jawa dan Madura di bawah
Departemen Pekerjaan Umum Dan Tenaga (kemudian tanggal 27 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional dengan Keputusan Menteri
Pertambangan Dan Energi Ri nomor 1134/43/mpe/1992).
Peraturan Pemerintah Nomer 18 Tahun 1959 tentang "Penentuan
perusahaan listrik dan/atau gas milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi",
dimana semua perusahaan yang ada di wilayah Indonesia dinyatakan menjadi
perusahaan-perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), antara lain
perusahaan listrik "Aniem", N.V.C.A kantor pusat di Surabaya.Berdasarkan
62
keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Tenaga Nomor : Ment. 16/I/20
Tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan di daerah-daerah, dibentuk daerah
exploitasi yang terdiri dari 10 daerah exploitasi listrik umum (pembangkit dan
distribusi) dimana untuk wilayah Jawa Timur adalah exploitasi IX yang
melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan pasang surutnya perjuangan Bangsa Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober
1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Hari tersebut diperingati
untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat digedung Badan
Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan
secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Tenaga Nomor 20 Tahun 1960.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Tenaga Listrik
Nomor 235/ Kpts/ 1975 Tanggal 30 September 1975 Peringatan Hari Listrik Dan
Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum Dan Tenaga Listrik
yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-
nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan Dan
Energi Nomor 1134.k./43.pe/1992 Tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkanlah
tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN
Nomor 054/DIR/73 nama PLN Exploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I/
Pembangkitan I, dan kemudian pada tanggal 25 Februari 1976 di ubah menjadi
PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN. Nomor 012/DIR/1976.
Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi Nomor
63
042/DIR/1982 nama PLN Wilayah XII di ubah lagi menjadi PLN Distribusi
Jawa Timur, dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga
listrik di Jawa Timur sampai dengan saat ini. Wilayah usaha PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani
wilayah administrasi propinsi Jawa Timur, yakni: Area Surabaya Selatan, Area
Surabaya Utara, Area Surabaya Barat.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani
6.112.656 pelanggan memakai energi listrik rata-rata sebulan 1.152.907.858
kWh, dengan pendapatan rata-rata 0,775 Triyun per bulan, 92,77 % terdiri dari
kelompok rumah tangga yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar 35,13
% sedangkan Industri yang berjumlah 0,18 % memberikan pendapatan sebesar
46,83 %, daya tersambung sebesar 7.568.614.211 VA pemakaian energi Jawa
Timur pada siang hari tertinggi 2.210 MW dan pada malam hari 2.791MW,
beban terendah pada siang hari 933 MW pada malam hari 2.151 MW.
Dikelola oleh 4010 orang pegawai di PLN Distribusi dan 14 Area
Pelayanan, 1 Unit Pengatur Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga, 1715
Unit Payment Point. Sedangkan sarana kelistrikan terdiri dari Jaringan Tegangan
Menengah 27.756,6 Kms, Jaringan tegangan Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan
Daerah pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan luas 47.922
Km2, yang terdiri dari 29 Kabupaten, 9 Kota Madya, 607 Kecamatan, 8.402
Desa. Tingkat kebocoran sebesar 12,54 %, berhasil dikembalikan atas energi
yang dipakai secara ilegal berkat Operasi Penertiban Aliran Listrik (OPAL) rata-
rata Rp. 2 Milyar per bulan.
64
PLN Distribusi di setiap Provinsi kemudian dibagi lagi menjadi PLN Area,
yaitu:
1. Area Malang melayani Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
2. Area Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten
Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.
3. Area Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten
Tulungagung, dan Kabupaten Blitar.
4. Area Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten
Nganjuk, dan Kabupaten Mojokerto.
5. Area Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten
Ngawi, dan Kabupaten Madiun.
6. Area Jember melayani Kabupaten Jember, dan Kabupaten Lumajang.
7. Area Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan,
dan Kabupaten Tuban.
8. Area Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.
9. Area Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang,
Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.
10. Area Situbondo melayani Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten
Bondowoso.
11. Area Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean.
12. Area Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
13. Area Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, dan
Kabupaten Pacitan.
65
PLN APJ (Area Pelayanan dan Jaringan) Mojokerto sebagai salah satu unit
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang melayani pelanggan di satu Kota
Madya dan tiga Kabupaten yaitu Kota Madya Mojokerto, Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk yang terbagi dalam 10 Rayon,
yaitu:
Tabel 3. Pembagian Rayon di bawah PLN Area Mojokerto
1. Rayon Mojokerto
2. Rayon Jombang
3. Rayon Nganjuk
4. Rayon Kertosono
5. Rayon Warujayeng
6. Rayon Mojoagung
7. Rayon Ngoro
8. Rayon Pacet
9. Rayon Mojosari
10. Rayon Ploso
Rayon Mojoagung, Rayon Jombang, Rayon Ngoro dan Rayon Ploso
melayani kabupaten Jombang. Rayon Mojokerto Kota melayani Kota Mojokerto
dan Kabupaten Mojokerto. Rayon Pacet dan Rayon Mojosari melayani
Kabupaten Mojokerto. Rayon Kertosono, Rayon Warujayeng dan Rayon
Nganjuk melayani Kabupaten Nganjuk. Karena kondisi geografis maka wilayah
kerja APJ (Area Pelayanan dan Jaringan) Mojokerto melayani sebagian wilayah
Kabupaten Sidoarjo dan sebagian wilayah Kabupaten Gresik. Total luas daerah