Top Banner
117 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktifitas 3.1.1.1. Pengelompokan kegiatan Kegiatan yang berada pada Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus ini, dikelompokkan menurut suatu sifat kegiatan yang akan sangat berpengaruh pada zona tata ruang dan tata letak lahan dalam tapak. Kegiatan tersebut dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu : Tabel 13 : tabel pengelompokan kegiatan Sumber : analisa pribadi Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Kegiatan utama adalah kegiatan paling prioritas dan utama didalam Pusat Penanganan Gangguan Perkembangan Anak. kegiatan tersebut antara lain adalah : Kegiatan Assesment dan Diagnosa Assesment adalah langkah awal penanganan anak abnormal yaitu evaluasi prilaku menggunakan standart tertentu berdasarakan beberapa teknik dengan melakukan pemeriksaan dan observasi yang dilakukan secara cermat oleh tim terapis dan pisikolog, dengan tujuan pengkajian, penilaian dan pengukuran mendiagnosa gangguan perkembangan anak. Melalui pemeriksaan dan observasi tersebut untuk menentukan penanganan program terapi/ rehabilitasi medik yang tepat untuk anak. Kegiatan Pengobatan dan Terapi Pengobatan dan terapi adalah kegiatan yang dilakukan setelah diagnosa gangguan, kegiatan ini merupakan pelayanan untuk memjadikan menderita
137

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

Nov 30, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

117

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktifitas

3.1.1.1. Pengelompokan kegiatan

Kegiatan yang berada pada Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak

Berkebutuhan Khusus ini, dikelompokkan menurut suatu sifat

kegiatan yang akan sangat berpengaruh pada zona tata ruang dan

tata letak lahan dalam tapak. Kegiatan tersebut dikelompokkan

dalam 3 kelompok, yaitu :

Tabel 13 : tabel pengelompokan kegiatan Sumber : analisa pribadi

Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan

Kegiatan utama

adalah kegiatan paling prioritas dan utama didalam Pusat Penanganan Gangguan

Perkembangan Anak. kegiatan tersebut antara lain

adalah :

Kegiatan Assesment dan Diagnosa

Assesment adalah langkah awal penanganan anak abnormal yaitu evaluasi prilaku menggunakan standart tertentu berdasarakan beberapa teknik dengan melakukan pemeriksaan dan observasi yang dilakukan secara cermat oleh tim terapis dan pisikolog, dengan tujuan pengkajian, penilaian dan pengukuran mendiagnosa gangguan perkembangan anak. Melalui pemeriksaan dan observasi tersebut untuk menentukan penanganan program terapi/ rehabilitasi medik yang tepat untuk anak.

Kegiatan Pengobatan dan Terapi Pengobatan dan terapi adalah kegiatan yang dilakukan setelah diagnosa gangguan, kegiatan ini merupakan pelayanan untuk memjadikan menderita

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

118

lebih baik. Kegiatan ini dilakukan oleh tim psikologi, dokter-dokter spesialis, para terapis dan anak penderita gangguan.

Kegiatan Seminar Kegiatan seminar apalah kegiatan soaialisasai atau hal lainnya yang berhubungan dengan gangguan anak, yang dilakukan oleh narasumber biasanya dokter spesialis, psikolog, dan narasumber lainnya kepada klien (penderita atau orang tua/wali penderita).

Kegiatan Pendukung Utama

Kegiatan pendukung utama adalah kegiatan yang bersifat

mendukung

berlangsungnya kegiatan utama, sehingga kegiatan utama dalam

Pusat Penanganan Gangguan

Perkembangan Anak berjalan dengan baik. Kegiatan

Pendukung utama tersebuat antara lain meliputi kegiatan ;

Kegiatan Pendaftaran Kegiatan pendaftaran adalah kegitan yang pertama dilakukan ketika ingin berkonsultasi/berobat/terapi di Klinik. Kegiatan ini dilakukan oleh petugas resepsionis dan klien (orang tua/wali penderita).

Kegiatan Adminstrasi Kegiatan Andministrasi adalah kegitan yang dilakukan ketika sudah selesai berkonsultasi/berobat/terapi di Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. guna menyelesaikan pembayaran jasa. Kegiatan ini dilakukan oleh kasir, petugas administrasi dan klien (orang tua/wali penderita).

Kegiatan Menunggu Kegiatan menunggu adalah kegiatan yang dilakukan pengunjung saat menanti giliran untuk pendaftaran, konsultasi, berobat, terapi, dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan oleh klien (penderita atau orang tua/wali penderita)

Kegiatan Membeli Obat Kegiatan membeli obat dilakukan oleh dan klien (orang tua/wali penderita) dan staff apotik.

Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang adalah kegiatan didalam Sekolah Inklusi

dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus yang menunjang berlangsungnya

kegiatan utama dan pendukung

Kegiatan Service Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan bangunan dan lingkungan Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Cleaning Service.

Kegiatan Keamanan

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

119

utama. Kegiatan penunjang tersebut antara lain :

Kegiatan yang bertujuan menjaga keamanan bangunan dan lingkungan selama 24 jam. Kegiatan ini dilakukan oleh satpam.

Kegiatan Istirahat Kegiatan istirahat seperti bersantai, makan, minum yang dapat dilakukan oleh semua pengguna Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus.

Kegiatan Maintance Kegiatan ini adalah kegiatan untuk perawatan baik ruangan maupun peralatan elektronik yang digunakan untuk mendukung aktivitas dalam gedung.

Kegiatan Parkir Kegiatan yang dilakukan oleh semua pelaku yang membawa kendaraan ke dalam lingkungan Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus.

Kegiatan Ibadah Kegiatan yang berhubungan dengan agama seperti sholat bagi umat muslim sebagai fasilitas penunjang. Kegiatan yang dilakukan oleh semua pelaku yang ingin beribadah di lingkungan Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus.

Kelompok Kegiatan Utama

Kelompok Kegiatan Pendukut

Utama

Kelompok Kegiatan

Penunjang

Keterangan : Hubungan Erat Hubungan Sedang Hubungan Jauh

Gambar 102 : diagram pembagian kelompok kegiatan Sumber : analisa pribadi

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

120

3.1.1.2. Pengelompokan Sub Kegiatan Terapi

Kegiatan terapi merupakan kegiatan yang utama pada bangunan

ini, berdasarkan penjelasan pada BAB II tentang terapi, berikut

akan dijelaskan secara rinci sub kegiatan yang dilakukan dalam

proses terapi :

Tabel 14 : Pengelompokan kegiatan terapi Sumber : analisa pribadi

No Terapi Tujuan Terapi Kegiatan Kebutuhan

Ruang

1 Terapi

Okupasi

Melatih mempergunakan otot-otot halus dengan

benar. Menstabilkan

perkembangan motorik anak.

Bermain dengan alat permainan ringan seperti puzzel, mobil-

mobilan, boneka, dan lain-lain.

Bermain dengan permainan fisik seperti bermain

bola besar.

Ruang bermain indoor privat.

2 Terapi Wicara

Melatih vocal bicara agar dapat lancar

berbicara.

Latihan bicara one on one

antara klien dengan terapis.

Ruang Audio Visual

3 Terapi

bermain

Agar klien dapat bermain dengan teman sebaya

(berinteraksi sosial)

Bermain dengan alat permainan

ringan berkelompok.

Bermain dengan alat permainan

berat berkelompok seperti bermain

bola, petak umpet, dan lain- lain.

Ruang bermain Indoor publik.

Selasar/hall

R.Observasi

Taman aktif/ tempat bermain outdoor

4 Terapi Fisik

Agar tonus-tonus otot klien menjadi lebih kuat

sehingga klien dapat bejalan dengan baik.

Latihan-latihan fisik seperti berjalan, berlari, meniti

jembatan, menaiki tangga, memanjat dan juga latihan

dengan menggunakan alat

fitness.

Ruang fisioterapi

Ruang bermain Indoor publik.

Taman aktif/ tempat bermain outdoor

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

121

5 Terapi Visual

Meningkatkan kemampuan belajar

ataupun mengingat klien.

Melihat dan menyentuh benda-

benda secara langsung.

Ruang bermain Indoor publik.

Ruang bermain indoor privat

Ruang Audio Visual Taman Aktif

6 Terapi Musik

Memberikan rangsangan kepada klien untuk

mengatur emosinya.

Bermain alat musik dan mendengarkan

musik

Ruang Musik

Ruang Audio Visual

7 Fisio- terapi

Merangsang perkembangan motorik dan control diri klien.

Latihan-latihan fisik seperti berjalan, berlari, meniti

jembatan, menaiki tangga, memanjat berguling, melipat- lipat bagian tubuh,

dan juga latihan dengan

menggunakan alat fitnes.

Ruang fisioterapi

Ruang bermain Indoor publik.

3.1.1.3. Pengelompokan Kategori Pelaku

Pengelompokan Pelaku dalam Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi

Anak Berkebutuhan Khusus, dibagi berdasarkan dengan struktur

organisasi dan dibagi menjadi 3 kelompok :

1. Anak berkebutuhan khusus

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

122

Tabel 15: Pengelompokan pelaku anak berkebutuhan khusus Sumber : analisa pribadi

Anak berkebutu

han khusus

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

123

2. Pengelola

Tabel 16 : penelompokan pelaku pengelola Sumber : analisa pribadi

Menyimpan barang Ruang loker

Makan Kantin Publik

Ibadah Musola

BAB/BAK Toilet Servis

3 Bendahara Menerima dan menyimpan dana

Ruang kerja Privat

Menyampaikan laporan keuangan

Ruang kerja

Menjalin hubungan terhadap sponsor dan donatur

Ruang tamu Ruang rapat

Mengatur keluar masuknya keuangan

Ruang kerja

Rapat Ruang rapat

Makan Kantin Publik

Ibadah Musola

4 Staff administrasi

Membuat laporan Ruang kerja Semi privat

Menyimpan arsip Ruang arsip Privat

Melayani pembayaran dan pembayaran

Ruang kerja Publik

Melayani informasi Ruang informasi

Makan dan minum Kantin

Ibadah Musola

5 Staff sarana prasarana • Teknisi • Cleaning

Service Inventaris

Memeriksa Hall Publik

kebutuhan

Merawat taman Taman

Melayani fotokopi Ruang fotokopi

Melayani penjualan buku

Toko buku

Melakukan manitenance

Ruang Genset Ruang Pompa Ruang Panel

Privat

Istirahat Ruang staff

Makan Kantin Publik

Menyiapkan minum Pantry Servis

6 Staff tata usaha

Menyusun dan menyajikan data

Ruang kerja Privat

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

124

Menyimpan barang Ruang loker

Makan Kantin Publik

Ibadah Musola

BAB/BAK Toilet Servis

3 Bendahara Menerima dan menyimpan dana

Ruang kerja Privat

Menyampaikan laporan keuangan

Ruang kerja

Menjalin hubungan terhadap sponsor dan donatur

Ruang tamu Ruang rapat

Mengatur keluar masuknya keuangan

Ruang kerja

Rapat Ruang rapat

Makan Kantin Publik

Ibadah Musola

4 Staff administrasi

Membuat laporan Ruang kerja Semi privat

Menyimpan arsip Ruang arsip Privat

Melayani pembayaran dan pembayaran

Ruang kerja Publik

Melayani informasi Ruang informasi

Makan dan minum Kantin

Ibadah Musola

5 Staff sarana prasarana • Teknisi • Cleaning

Service Inventaris

Memeriksa Hall Publik

kebutuhan

Merawat taman Taman

Melayani fotokopi Ruang fotokopi

Melayani penjualan buku

Toko buku

Melakukan manitenance

Ruang Genset Ruang Pompa Ruang Panel

Privat

Istirahat Ruang staff

Makan Kantin Publik

Menyiapkan minum Pantry Servis

6 Staff tata usaha

Menyusun dan menyajikan data

Ruang kerja Privat

Mengurus ketenaga kerjaan

Menyusun laporan kegiatan

Menyimpan barang Loker

Ibadah Musola Publik

Makan Kantin

7 Staff Program Merancang program pembelajaran

Ruang kerja Privat

Mengakumulasi perkembangan anak dalam pembelajaran

Mengawasi anak dalam pembelajaran

Kelas Semi privat

Pertemuan dengan orang tua anak autis

Hall Publik

Ibadah Musola

Makan Kantin

8 Staff Keamanan

Menjaga keamanan Pos satpam Privat

Mengawasi cctv Ruang cctv

Istirahat Ruang satpam

Makan Kantin Publik

9 Staff Apotek • Apoteker • Asisten

Meracik obat Ruang meracik Privat

Melayani pembelian Display obat Publik

Ibadah Musola

Makan Kantin

10 Psikolog Melayani konsultasi Ruang praktek Privat

Observasi perkembangan anak

Kelas anak Semi Privat

Melakukan evaluasi Hall Publik

Istirahat Kantin

11 Dokter tumbuh kembang anak

Melayani konsultasi Ruang praktek Privat

Memeriksa kesehatan anak Memberi resep Apotek Publik

Istirahat Kantin

12 Terapis Melakukan terapi pada anak autis

Ruang terapi Semi privat

Membuat laporan Ruang kerja Privat

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

125

3. Pengunjung

Tabel 17 :pengelompokan pelaku pengunjung Sumber : analisa pribadi

Mengurus ketenaga kerjaan

Menyusun laporan kegiatan

Menyimpan barang Loker

Ibadah Musola Publik

Makan Kantin

7 Staff Program Merancang program pembelajaran

Ruang kerja Privat

Mengakumulasi perkembangan anak dalam pembelajaran

Mengawasi anak dalam pembelajaran

Kelas Semi privat

Pertemuan dengan orang tua anak autis

Hall Publik

Ibadah Musola

Makan Kantin

8 Staff Keamanan

Menjaga keamanan Pos satpam Privat

Mengawasi cctv Ruang cctv

Istirahat Ruang satpam

Makan Kantin Publik

9 Staff Apotek • Apoteker • Asisten

Meracik obat Ruang meracik Privat

Melayani pembelian Display obat Publik

Ibadah Musola

Makan Kantin

10 Psikolog Melayani konsultasi Ruang praktek Privat

Observasi perkembangan anak

Kelas anak Semi Privat

Melakukan evaluasi Hall Publik

Istirahat Kantin

11 Dokter tumbuh kembang anak

Melayani konsultasi Ruang praktek Privat

Memeriksa kesehatan anak Memberi resep Apotek Publik

Istirahat Kantin

12 Terapis Melakukan terapi pada anak autis

Ruang terapi Semi privat

Membuat laporan Ruang kerja Privat

NO PELAKU AKTIFITAS KEBUTUHAN

RUANG

SIFAT

1 Orang tua Mengantar anak Kelas Semi privat

Ruang terapi

Menunggu anak Ruang tunggu Publik

Mencari informasi Ruang informasi

Membeli obat Apotek

Evaluasi perkembangan

Ruang praktek dokter Ruang praktek psikolog

Privat

Mengikuti penyuluhan Hall Publik

Makan Kantin

Ibadah Musola

2 Tamu Mencari informasi Ruang informasi Publik

Menunggu Ruang tunggu

Bertemu kepala pimpinan

Ruang tamu Semi privat

Mengadakan acara Hall Publik

Makan Kantin

Melatih komunikasi bermain anak

Ruang bermain anak

Semi privat

Istirahat Kantin Publik

13 Guru Pengajar

Mengajar anak autis Kelas sesuai bidang

Semi privat

Mengawasi anak saat bermain

Taman bermain Publik

Membuat laporan Ruang guru Privat

Rapat Ruang rapat

Menyimpan arsip Ruang arsip

Istirahat Kantin Publik

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

126

3.1.1.5. Pola Aktivitas

Pola datang secara umum

Gambar 103: pola datang secara umum Sumber : analisa pribadi

Pola Pulang Secara umum

Gambar 104 : pola pulang secara umum Sumber : analisa pribadi

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

127

Pola kegiatan secara umum

Gambar 105 :pola kegiatan secara umum Sumber : analisa pribadi

Pola kegiatan anak berkebutuhan khusus

Gambar 106 :pola anak berkebutuhan khusus Sumber : analisa pribadi

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

128

Pola kegiatan pengunjung (tamu dan orang tua)

Gambar 107 : pola orang tua dan tamu Sumber : analisa pribadi

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

129

Gambar 108 : pola kegiatan pelaku dan pendukung Sumber : analisa pribadi

Pola Kegiatan Pelaku utama dan pelaku pendukung.

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

130

Melalui pola hubungan pelaku terhadap kegiatannya, mengakibatkan terbentuknya ruangan ruangan seperti berikut:

Gambar 109 :pola hubungan ruang dan pelaku Sumber : analisa pribadi

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

131

3.1.1.6. Waktu Operasional Bangunan

Tabel 18 : waktu orepasional bangunan Sumber : analisa pribadi

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

132

3.1.2. Studi Fasilitas

3.1.2.1. Pendekatan Kebutuhan Ruang

Tabel 19 : pendekatan kebutuhan ruang Sumber : analisa pribadi

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat Ruang

Jenis Ruang

Anak Autis Datang Entrance Publik Outdoor Drop off Lobby Publik Indoor Belajar Kelas bahasa Semi privat Indoor Kelas

matematika

Lab computer

Lab bahasa

Ruang seni

Ruang music

Ruang audio

visual

Taman belajar

Ruang workshop

Galeri karya

Area berkebun

Ruang latian tari

Membaca Perpustakaan Semi privat Indoor buku

Terapi Ruang terapi Semi privat Indoor Kolam renang

Assesment Ruang Privat Indoor assessment

Ruang

konsultasi

Makan Ruang makan Semi privat Indoor Ibadah Musola Publik Indoor Olahraga Ruang olahraga Semi privat Indoor / Outdoor Sosialisasi Taman bermain Publik Outdoor - Toilet Servis Indoor

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

133

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Datang Entrance Publik Outdoor

Ketua Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Menerima tamu Ruang tamu Publik Indoor

Rapat Ruang rapat Privat Indoor

Bekerja Ruang kerja ketua

Privat Indoor

Mengawasi kinerja staff

Ruang karyawan Semi privat Indoor

Makan dan minum

Kantin Publik Indoor/out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Sekretaris

Bendahara

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Membuat laporan

Ruang kerja Privat Indoor

Menyimpan arsip

Ruang arsip Privat Indoor

Rapat Ruang rapat Privat Indoor

Makan dan minum

Kantin Publik Indoor/Out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Staff

administrasi

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Membuat laporan

Ruang kerja staff Semi privat Indoor

Menyimpan barang

Loker Semi privat Indoor

Menyimpan arsip

Ruang arsip Privat Indoor

Melayani pembayaran dan pembayaran

Ruang kerja Semi privat Indoor

Melayani informasi

Ruang kerja Semi privat Indoor

Makan dan minum

Kantin Publik Indoor/out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

134

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Staff

Sarana Prasaran

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Menyimpan barang

Gudang Janitor Servis Indoor

Menyimpan barang

Loker Privat Indoor

Melakukan manitenance

Ruang Genset Ruang Pompa Ruang Panel

Servis Indoor

Fotokopi Ruang fotokopi Publik Indoor

Menjual buku Toko buku Publik Indoor

Istirahat Ruang staff Privat Indoor

Makan Kantin Publik Indoor/out door

Menyiapkan minum

Pantry Servis Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Staff

Program

Parkir Entrance Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Membuat laporan

Ruang kerja Privat Outdoor

Menyimpan arsip

Ruang arsip Privat Indoor

Mengawasi anak belajar

Kelas Semi privat Indoor

Pertemuan dengan orang tua

Hall Publik Indoor

Makan, minum Kantin Publik Indoor/out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Kebersiha

n

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Menyimpan barang

Loker Semi privat Indoor

Membersihkan dan merawat bangunan

Setiap ruangan Semi privat Indoor

Ibadah Musola Publik Indoor

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

135

Makan Kantin Publik Indoor /

outdoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Pengelola Keamanan

Security

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi resepsionis Publik Indoor

Menjaga keamanan

Pos satpam Semi privat Indoor

Mengawasi cctv Ruang cctv Privat Indoor

Makan Kantin Publik Indoor/out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Staff Apotek

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Meracik obat Ruang meracik Privat Indoor

Melayani pembelian

Display obat Publik Indoor

Ibadah Musola Publik Indoor

Makan Kantin Publik Indoor/out door

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Psikolog Dokter

tumbuh kembang

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Melayani konsultasi

Ruang praktek Privat Indoor

Observasi perkembangan anak

Ruang terapi Semi Privat Indoor

Melakukan evaluasi

Hall Ruang prakter

Publik Indoor

Istirahat Kantin Publik Indoor/out door

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Terapis Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Melakukan terapi pada

Ruang terapi Semi privat Indoor

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

136

anak autis

Membuat Ruang kerja Privat Indoor

laporan

Istirahat Kantin Publik Indoor/out door

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit publik Outdoor

Guru pengajar

Dan Asisten

Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola Publik Outdoor

Absensi Resepsionis Publik Indoor

Mengajar anak autis

Kelas Semi privat Indoor

Membuat laporan

Ruang guru Privat Indoor

Rapat Ruang rapat Privat Indoor

Menyimpan arsip

Ruang arsip Privat Indoor

Istirahat Kantin Publik Indoor/out door

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Orang tua Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir umum Publik Outdoor

Menunggu anak Ruang tunggu Publik Indoor/out door

Mencari informasi

Ruang informasi Publik Indoor

Membeli obat Apotek Publik Indoor

Konsultasi Ruang praktek dokter Ruang praktek psikolog Ruang Ketua

Privat Indoor

Mengikuti penyuluhan

Hall Publik Indoor

Makan Kantin Publik Indoor/out door

Ibadah Musola Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Tamu Datang Entrance Publik Outdoor

Parkir Parkir umum Publik Outdoor

Mencari informasi

Ruang informasi Publik Indoor

Menunggu Ruang tunggu Publik Indoor/out door

Bertemu kepala pimpinan

Ruang tamu Semi privat Indoor

Mengadakan Hall Publik Indoor

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

137

acara

Makan Kantin Publik Indoor

- Toilet Servis Indoor

Pulang Exit Publik Outdoor

Ruang yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Tabel 20 : rekap ruangan Sumber : analisa pribadi Ruang seni lukis Ruang perilaku Resepsionis Galeri Ruang wicara Informasi Perpustakaan Ruang fisioterapi Ruang arsip Kelas Ruang terapi bermain Ruang tamu Ruang audio visual Ruang terapi musik Toilet wanita Kelas bermain Ruang SI Toilet pria Ruang music Ruang snoezelen Pantry Ruang kerajinan Kolam renang Janitor Ruang tari Area ganti dan mandi Gudang Ruang olahraga Terapi bina diri Pos satpam Lab komputer Ruang terapis Ruang panel Toilet Ruang Kepala Ruang pompa

Janitor Ruang staff dan karyawan

Genset

Ruang makan Ruang pengajar Ruang cctv Musola Ruang istirahat asisten Kantin Hall Ruang rapat Lobby Ruang Psikolog Ruang loker Ruang Fotokopi

Apotek Ruang Dokter tumbuh kembang

Ruang Tunggu

Toko buku Ruang assesment UKS

3.1.2.2. Persyaratan Ruang Tabel 21 : Persyaratan ruang Sumber : analisa pribadi

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

138

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

139

3.1.2.3. Pola Sirkulasi Ruang

Privat

Gambar 110 : pola sirkulasi ruang Sumber : analisa pribadi

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

140

Publik

Gambar 111 : pola sirkulasi publik Sumber : analisa pribadi

Servis

Gambar 112 : pola sirkulasi servis Sumber : analisa pribadi

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

141

3.1.2.4. Pendekatan pada jumlah pelaku

Pada data yang tertulis pada proyeksi siswa di tingkat nasional

yang ada pada tahun 2012/2013-2020/2021, memberikan

pernyataan bahwa pertumbuhan yang dialami SLB dan sekolah

inklusi menggunakan pertumbuhan dengan angka kasar. Dengan

adanya asusmis pada target yang akan dicapai pada akhir tahun.

Namun data dasar yang digunakan sangat berbeda untuktiap

instasi yang ada dikarenakan adanya perbedaan pada sistem

pendidikan disetiap instasi yang berbeda. Ankga pertumbuhan

pada sekolah inklusi dan sekolah luar biasa kurang lebih 7,15%

dengan usia hingga 18 tahun (Kemendikbud 2013)

Dipacu juga dari asumsi terhadap data survey studi banding

pada “Shinig Star Kindergarten” dan “Sekolah Inklusi Talenta

Semarang” yang menyatakan bahwa anak dengan gangguan

perkembangan atau kealinan fungsional yang biasa disebut

dengan anak berkebutuhan khusus, hanya dapat melakukan

terapi maksimal 2 jam dalam sehari. 1 Anak dengan kebutuhan

khusus akan melakukan terapi 3 kalid alam seminggu, dengan

adanya metode evalusai yang diadakan setiap 2 bulan sekali.

Waktu optimal pada operasional Sekolah Inklusi dan Pusat

terapi anak berkebutuhan khusus adalah pukul 8.00-17.00

Dengan waktu untuk istirahat selama 1jam. :

1 anak maksimal istirahat 2 jam

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

142

Terdapat 10 macam terapi

Dalam sehari maka akan ada 4 waktu / season yang akan

dilakukan oleh 10 anak untuk tiap season. Maka selama 1

hari akan ada 40 anak.

1 anak akan ditangani oleh 1-2 orang terapis saat akan

melakukan terapi.

Waktu operasional yang akan dijalankan untuk edukasi

pada Sekolah Inklusi adalah pada pukul 8.00 – 17.00 WIB.

Jumlah anak yang terhitung akan menyesuaikan dengan jenis

pembelajaran yang tersedia. Maksimal anak yang ada pada 1

kelas adalah 5 orang anak dan akan memiliki kelas privat. Kelas

yang ada akan memberikan jenis pembelajaran seperti berikut

(dalam 1 sesion) berdasarkan hasil studi banding pada “ Shining

Star Kindergarten” dan “Sekolah inklusi Talenta Semarang”:

1. Kelas Seni (5 orang anak)

2. Kelas bahasa (5 orang anak)

3. Kelas berhitung (5 oranganak)

4. Kelas music (2 orang anak)

5. Kelas tari (3 orang anak)

6. Kelas pertamanan (5 orang anak)

Waktu yang ada untuk setiap session nya adalah 2 jam (1,5

jam proses belajar dan 0,5 jam istirahat). Jadwal ini di berikan

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

143

dengan asumsi masih ada anak yang menjalankan sekolah pada

pagi hari yang dapat mengambil jadwal pada siang maupun sore

hari. Setiap kelas akan hanya dapat menammpung maksimal 5

anak yang akan diawasi oleh 1 asisten guru.

Dengan asumsi jam kerja pukul 8.00 - `7.00 WIB, maka para

psikolog akan memiliki waktu istirahat 1 jam dan waktu produktif

atau efektif 8 jam.

mengasumsikan 1 anak konsultasi selama 1 jam

total anak yang konsultasi diasumsikan 20 anak dalam sehari.

Dalam sehari seorang psikolog akan dapat menangani 8

orang anak dalam waktu produktif yang ada. Maka akan

dibutuhkan 3 psikolog untuk dapat menangangi 20 anak dalam

sehari.

Waktu Operasional yang ada untuk para dokter adalah mulai

pukul 10.00-15.00 WIB, waktu produktif yang ada adalah 5 jam

dalam sehari.

Diasumsikan 1 anak akan melakukan konsultasi pada dokter

selama 1 jam.

Dalam sehari akan diasumsikan ada 10 anak yang melakukan

konsultasi pada dokter.

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

144

Dalam sehari seorang dokter akan mampu menerima 5 anak

untuk konsultasi, maka akan dibutuhkan 2 dokter untuk

menangani 10 anak dalam sehari.

Tabel 22 : tabel jumlah pelaku Sumber : analisa pribadi

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

145

Melalui jadwal yang sudah diasumsikan bahwa dalam

seminggu akan ada 3 kali pertemuan dengan anak berkebutuhan

khusus, maka Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak

berkebutuhan khusus akan dapat menangangi 150 anak yang

berbeda dalam sekolah inklusi untuk edukasi, dan 80 anak yang

berbeda yang mengikuti terapi. Semua itu berjalan dalam kurun

waktu kerja 6 hari dalam seminggu. Seorang anak dapat

dikatakan berhenti dalam melakukan proses pembelajaran dan

terapi berdasarkan dengan perkembangan dari anak tersebut,

yang akan ditentukan oleh para psikolog dan dokter tumbuh

kembang anak. Pada taraf perkembangan bakat anak, metode

program digunakan berdasarkan dengan kemampuan anak itu

sendiri seiring dengan kenaikan taraf atau level sesuai dengan

kemampuan anak untuk menguasai level pada sebelumnya.

3.1.3. Studi Ruang Khusus

1. Ruang Sensori Intergrasi (SI)

Melihat pada studi ruang yang sudah dipelajari pada sub bab

diatas, dapat disimpulan bahwa ruangan hanya dapat digunakan

maksimal 2 anakk dengan didampingi oleh para terapis. Hal

tersebut digunakan untuk menghindari anak anak menggunakan

alat terapi sebagai penyalahgunaan alat seperti digunakan untuk

berain yang akan membahayakan, serta dibutuhkan ruang gerak

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

146

yang cukup luas untuk anak hiperaktif. Ruang SI menyediakan

terapi yang merupakan terapi okupasi untuk anak berkebutuhan

khusus yang bertujuan untuk memperbaiki kelainan fungsional

atau gangguan perkembangan pada anak, baik gangguan belajar,

interaksi sosial,dll. Pada terapi ini, anak dapat mengenal,

membedakan, dan mengubah sesuatu dengan menggnakan

sistem sensori yang menghasilkan respon.

Tabel 23 : tabel ruang SI Sumber : analisa pribadi

Analisa Besaran Ruang Ukuran luas

Sirkulasi

Mandi Bola :4 m²

Sirkulasi pada ruang SI : 282%

Trampolin :1,1 m²

1 set ayunan SI :7,1 m²

1 set tangga dan perosotan

:5,4 m²

Titian keseimbangan :0,63 m²

Standing table : 0,35 m²

Lorong tabung : 1,2 m²

Bola bobath (3 buah) : 1,3 m²

Rak barang : 1,08m²

4 orang : 4 m²

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

147

Gambar 113 : besaran ruang SI Sumber : analisa pribadi

2. Ruang Fisioterapi

Tujuan dari fisioterapi adalah untuk memulihkan dan

mengembangkan gerak pada fisik anak berkebutuhan khusus.

Tujuan lainnya adalah untuk mengajarkan keseimbangan tubuh

pada anak. Dalam 1 ruangan hanya dapat digunanakan untuk 1

orang anak yang akan ditangani oleh 1 orang terapis dan

asistennya.

Tabel 24 : analisa ruang fisioterapi Sumber : analisa pribadi

Analisa Besaran Ruang

Ukuran luas

Sirkulasi

1 set meja terapis : 3,2 m²

Sirkulasi pada ruang fisioterapi : 296%

Bed pasien : 2,2 m²

SWD (short wave diathermy)

: 0,16 m²

Matras : 1,5 m²

Pararel bars : 1,06 m²

Keterangan:

a. mandi bola b. trampolin

c. 1 set tangga dan perosotan

d. titian keseimbangan

e. 1 set ayunan f. terowongan

g. boba bobath

h. tempat duduk

i. lemari j. standing table k. penyimpanan

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

148

Bola bobath : 2,04 m²

Area getar : 0,69 m²

Standing table : 0,35 m²

Static Bicycle : 0,68 m²

Tangga titian : 1,9 m²

Matras senam : 2,4 m²

4 orang : 4 m²

Gambar 114 : besaran ruang fisioterapi Sumber : analisa pribadi

3. Ruang Snozelen

Ruang ini dirancang agar dapat memberikan pengaruh kepada sistem

sraf pusat anak-anak yang melalui sebuah stimulus pada sensor

primer (pendengaran, peraba, penglihatan, dan perasa) dan sensor

sekunder (kesadaran dan keseimbangan).

Warna yang digunakan di dalam 2 kategori adalah sebagai berikut:

Warna hangat : sedikit merah, kuning muda dan oranye.

Warna merah akan memberikan semangat, namun tidak

Keterangan a. meja terapis b. SWD c. hospital bed d. alat getar e. standing table f. static bicycle g. mokey bar h. matras i. pararel bar j. tangga titian k. bola bobath

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

149

diperbolehkan terlalu banyak karena akan untuk beberapa anak,

warna merah dapat menjadi warna yang membuatnya terancam

Warna kuning,akan memberikan efek yang meningkatkan performa

diri dan konsentrasi.

Warna oranye akan menurunkan efek depresi dan akan memberikan

efek energis.

Warna dingin : biru, hijau, warna soft.

Biru merupakan warna dengan efek menurunkan tekanan darah dan

denyut jantung, serta dapat sebagai relaksasi yang dapat menurunkan

frekeuensi nafas anak sebanyak 20 %.

Hijau merupakan warna yang memberikan efek tenang, sejuk, dan

dapat menurunkan stress.

Tabel 25 : analisa ruang snozelen Sumber : analisa pribadi

Analisa Besaran Ruang

Ukuran luas

Sirkulasi

Alat gelembung : 1,2 m²

Sirkulasi pada ruang snozelen : 157%

Penyimpanan mainan

: 0,7 m²

Kursi : 0,3 m²

Matras : 2,7 m²

Sofa ; 1,6 m²

Home theater : 0,84 m²

2 orang : 2 m²

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

150

Gambar 115 : besaran ruang snozelen Sumber : analisa pribadi

4. Ruang terapi wicara

Terapi wicara akan dilakukan anak berkebutuhan khusus

yang ditangani oleh 1 terapis dan 1 asisten.

Tabel 26 : analisa ruang terapi wicara Sumber : analisa pribadi

Analisa Besaran Ruang

Ukuran luas

Sirkulasi

1 set kursi terapi : 1,2 m²

Sirkulasi pada ruang terapi wicara : 175%

Lemari penyimpanan

: 0,7 m²

Matras : 0,3 m²

Gambar 116 : besaran ruang terapi wicara Sumber : analisa pribadi

Keterangan: Meja gelembung Penyimpanan mainan

Kursi santai Matras Home theater Sofa

Keterangan meja khusus

anak ABK lemari matras

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

151

3.1.4. Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir

3.1.4.1. Studi Luas Pada Bangunan

Menentukan dan merancang besaran ruang dan total yang

dibutuhkan dalam perencanaa apartemen ini menggunakan

standart dan literatur sebagai berikut:

AP : Analisa Pribadi

SB : Studi Banding

DN : Data Neufert’s

TS : Time Saver

Untuk perhitungan Sirkulasi dalam bangunan apartemen

mahasiswa ini menggunakan standart sebagai berikut:

5% - 10% : Standart Minimum Sirkulasi

20 % : Standart Kebutuhan Yang Luas Untuk Sirkulasi

30 % : Standart untuk kenyamanan fisik

40 % : Tuntuan Kenyamanan Psikologis

50 % : Tuntutan Spesifik Kegiatan

70 % - 100 % : Terkait Dengan Banyak Kegiatan

>100% : Terkait aktivitas ruangan yang cukup luas

(Sumber : Time Saver Standart For Building)

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

152

Kapasitas dan besaran ruang yang dibutuhkan pada projek

“ Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

di Semarang” ini berdasarkan dengan standard dan analisa

sebagai berikut:

1. Kegiatan proses belajar mengajar (edukasi)

Tabel 27 : tabel kapaitas ruangan edukasi Sumber : analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

RUANG SENI LUKIS (1)

Ruang seni (1)

3 anak 3 pengawas 1 guru

1

1 set meja (6 orang) : 2m x 2,3m =4,6 m² 1 set meja (4 orang): 1,44 x 1,44 = 2,07 m² Lemari : 0,6m x 2,4m =1,44 m² 0,6 x 1,7m = 1,02 m² 0,3 x 4,5m = 1,35 m² Area lukis:

2m x 5m = 10 m² 7 orang: 7m²

SB,AP

Sirkulasi 118%

Luas Ruang 60m2

SKETSA RUANG LUKIS (1)

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG SENI LUKIS (2)

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

153

Ruang seni (2)

2 anak 2 pengawas 1 guru

1

1 set meja (4 orang): 1,44m x 1,44m = 2,07 m² Lemari : 0,6m x 2,4m =1,44 m² 0,6m x 1,7m = 1,02 m² 0,3m x 3m = 0,9 m² Area lukis: 1,5m x 2.3m = 3,45 m² 5 orang :5 m²

SB,AP

Sirkulasi 159%

Luas Ruang 36m2

SKETSA RUANG LUKIS (2)

Sumber : Analisa Pribadi

GALERI

Ruang publik

25 orang 1

Panel: 0,25m x 1m x 5= 1,25 m² Area display 0,4m x 9,25 x 3= 11,1 m² 25 orang: 25 m²

SB,AP

Sirkulasi 268%

Luas Ruang 100m2

SKETSA GALERI

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

154

Sumber : Analisa Pribadi

Perpustakaan

Ruang publik

50 orang 1

Lemari 0,4m x 2m x 36 = 28,8 m² 1 set meja (4 orang) 1,44m x 1,44m = 2,07 m² Meja computer: 0,7m x 1,2m x 5= 4,2 m² Kursi: 0,4m x 0,5m x5= 1 m² 50 orang: 50 m²

SB,AP

Sirkulasi 123%

Luas Ruang 192m2

SKETSA RUANG LUKIS (2)

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

155

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG KELAS (1)

Ruang belajar

3 anak 1 guru 3 pengawas

2

Meja dan kursi: 1m x 0,5m = 0.5 m² 0,4m x 0,4m = 0,16 m² 3 buah – 1,98 m² Meja dan kursi guru: 1,3m x 1,4m = 1,82 m² Lemari: 0,4m x 3,8m = 1,52 m² 7 orang :7 m²

SB,AP

Sirkulasi 102%

Luas Ruang 25m2 2 kelas : 50 m2

SKETSA RUANG KELAS (1)

Sumber : Analisa Pribadi

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

156

RUANG KELAS (2)

Ruang Belajar

2 anak 1 guru

2

Meja dan kursi : 1m x 0,5m = 0.5 m² 0,4m x 0,4m = 0,16 m² 2 buah – 1,32 m² Meja dan kursi guru: 1,3m x 1,4m = 1,82 m² Lemari: 0,4m x 1,5m= 0,6m² 3 orang :3 m²

SB,AP

Sirkulasi 83%

Luas Ruang 16m2

2 kelas: 32m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG AUDIO VISUAL

Ruang Belajar

5 anak 5 pengawas

1 Duduk 10 m²

SB,AP

Sirkulasi 100%

Luas Ruang 20m2

SKETSA

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

157

Sumber : Analisa Pribadi

KELAS BERMAIN

Ruang belajar

2 anak 2 pengawas

1

Penyimpanan mainan: 1m x 1m= 1 m² Lemari: 1,2m x 1m= 1,2 m² 0,5m x 4,85m = 2,425 m² 1 set meja dan kursi: 1,5m x 1,5m= 2,25 m² 4 orang :4 m²

SB,AP

Sirkulasi 267%

Luas Ruang 40m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

158

RUANG MUSIK

Ruang belajar

1 anak 1 guru musik

2

Penyimpanan mainan: 1m x 1m= 1 m² Lemari: 1,2m x 1m= 1,2 m² 0,5m x 4,85m = 2,425 m² 1 set meja dan kursi: 1,5m x 1,5m= 2,25 m² 4 orang :4 m²

SB,AP

Sirkulasi 233%

Luas Ruang 40 m² 2 ruang 80 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG KERAJINAN

Ruang belajar

4 anak 4 pengawas 1 guru

1

2 set meja dan kursi: 1,44 m² + 2,2 m² = 3,64 m² Lemari: 0,5m x 4m= 2 m² 5 orang : 5 m²

SB,AP

Sirkulasi 257%

Luas Ruang 40 m²

SKETSA

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

159

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG OLAHRAGA

Ruang belajar

5 anak 5 pengawas 1 guru

1 11 Orang :11 m² SB,AP

Sirkulasi 445%

Luas Ruang 60 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

160

TOILET A

Servis 1 anak 1 pengawas

8

Closet 0,78m x 0,54m = 0,42 m² Wastafel 0,4m x 0,4m = 0,16 m²

SB,AP

Sirkulasi 55%

Luas Ruang 4 m² 8 ruang:32 m² Sirkulasi 50% 48 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

TOILET B

Servis 1 anak 1 pengawas

4

Closet 0,78m x 0,54m = 0,42 m² Wastafel 0,4m x 0,4m = 0,16 m² Bak 0,8m x 0,8m = 0,64 m²

SB,AP

Sirkulasi 55%

Luas Ruang 5 m² 4 ruang:20m² Sirkulasi 50%

30 m²

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

161

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

JANITOR

Servis 2 orang 2 2 orang: 2 m² SB,AP

Sirkulasi 50%

Luas Ruang 3 m² 2 ruang

6 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

162

RUANG MAKAN

Ruang makan

8 anak 8 pengawas 1

1 set meja (4 orang): 1,44 x 1,44 = 2,07 m² 2,07 x 4= 8,28 m² Wastafel: 0,36m x 1,7m = 0,6 m² Lemari: 0,4m x 1,7m x 2 = 0,56 m²

SB,AP

Sirkulasi 150%

Luas Ruang 64 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Total kebutuhan pada area edukasi =

858 m² + sirkulasi 10% = 858m² + 85,8 = 943,8 m²

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

163

2. Kegiatan Terapi

Tabel 28 : analisa kapasitas ruangan terapi Sumber : analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

RUANG PERILAKU

Ruang Terapi

1 anak 1 terapis

1

2 kursi 0,3m x 0,37m = 0,22 m² Meja 1,2m x 0,75m = 0,9 m² Lemari 1,5m x 0,5m = 0,75 m²

SB,AP

Sirkulasi 210%

Luas Ruang 12m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG WICARA

Ruang Terapi

1 anak 1 terapi

1

2 kursi 0,3m x 0,37m = 0,22 m² Meja 1,2m x 0,75m = 0,9 m² Lemari 1,5m x 0,5m = 0,75 m²

SRK

Sirkulasi 210%

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

164

Luas Ruang 12m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG FISIOTERAPI

Ruang Terapi

1 anak 1 terapis 2 orang tua

1

1 set meja terapis 3,2 m² Tempat tidur 2,2 m² SWD 0,16 m² Matras 1,5 m² Pararel bars 1,06 m² Bola bobath 0,68 m² x3 = 2,04 Alat getar 0,69 m² Standing table 0,35 m² Static bicycle 0,68 m² Tangga titian 1,9 m² Matras senam 2,4 m

SRK

Sirkulasi 296%

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

165

Luas Ruang 80m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG TERAPI BERMAIN

Ruang Terapi

2 anak 2 pengawas

1

Penyimpanan mainan: 1m x 1m= 1 m² Lemari: 1,2m x 1m= 1,2 m² 0,5m x 4,85m = 2,425 m² 1 set meja dan kursi: 1,5m x 1,5m= 2,25 m² 4 orang :4 m²

AP

Sirkulasi 267%

Luas Ruang 40m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

166

RUANG TERAPI MUSIK

Ruang Terapi

1 anak 1 terapi 1 pengawas

1

Piano 1,24m x 0,9m= 1,08 m² Kursi 0,5m x 0,45m x 3= 0,675 m² Sound 0,4m x 0,65= 0,26 m² Lemari penyimpanan 0,4m x 1,2m= 0,48 m² 2,05m x 0,4m= 0,82 m²

AP

Sirkulasi 280%

Luas Ruang 24m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG SI

Ruang Terapi

1 anak 2 terapis

1 orang tua 1

Mandi bola 2m x 2m= 4 m² Trampolin 1,1 m² 1 set ayunan SI 7,1 m² 1 set tangga dan prosotan 5,4 m² Titian

SRK

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

167

keseimbangan 0,63 m² Standing table 0,35 m² Lorong 1,2 m² Bola bobath 1,3 m² Rak barang 1,08 m²

Sirkulasi 282%

Luas Ruang 100m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG SNOEZELEN

Ruang Terapi

1 anak 1 terapi

1

Alat gelembung 1,2 m² Penyimpanan mainan 0,7 m² Kursi 0,3 m² Matras 2,7 m² Sofa 1,6 m² Home theater 0,84 m²

SRK

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

168

Sirkulasi 157%

Luas Ruang 24m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

KOLAM RENANG

Ruang Terapi

3 anak 3 terapi

1 6 orang : 6 m2 AP

Sirkulasi 737%

Luas Ruang 50,26m2

SKETSA

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

169

Sumber : Analisa Pribadi

AREA GANTI DAN MANDI

Servis kolam renang

6 orang 1 Area ganti 1,5 m² Tempat mandi 1,5 m²

SRK

Sirkulasi 100%

Luas Ruang 6 m² 6 orang

36 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG TERAPI BINA DIRI

Ruang Terapi

2 anak 2 terapi

1

Closet 0,78m x 0,54m = 0,42 m² Wastafel 0,4m x 0,4m = 0,16 m² Kitchen set 3m x 0,55m = 1,65 m² Meja makan 1,95m x 1,3m = 2,54 m² Tempat tidur 2m x 1m = 2 m² x2= 4 m² Lemari 1m x 0,5m =0,5 m² 2 kursi 0,3m x 0,37m = 0,22 m² Meja 1,2m x 0,75m = 0,9 m² Sofa

AP

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

170

2mx0,5m = 1 m²

Sirkulasi 210%

Luas Ruang 12m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG TERAPIS

Ruang Terapi

20 orang 1

Kitchen set 2,3 m x 0,6m = 1,38m² Lemari 1m x 0,5m = 0,5m² Sofa 3,5m x 3,5m = 12,25 m²

AP

Sirkulasi 350%

Luas Ruang 64m2

SKETSA

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

171

Sumber : Analisa Pribadi

Pada ruang terapis membutuhkan luas =

456 m² + sirkulasi 10% = 456 m² + 45,6 m²

= 501,6 m²

3. Ruang Pengelola

Tabel 29 : analisa kapasitas ruang pengelola Sumber : analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

RUANG KEPALA

Ruang staff

4 Orang 1

Meja kerja 0,8m x 2,3m = 1,84 m² 0,8m x 1,4m = 1,12 m² Kursi 0,5m x 0,7m= 0,35 m² 0,5m x 0,4m x 2= 0,4 m² Lemari 0,5m x 4m= 2 m²

1 set meja & kursi tamu 3,3m x 2m= 6,6 m²

AP

Sirkulasi 72%

Luas Ruang 16.3m2

SKETSA

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

172

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG KERJA STAFF DAN KARYAWAN

Ruang Staff

8 orang 1 1 set meja kerja 1,5m x 1,8m = 2,7 m²

AP

Sirkulasi 90 %

Luas Ruang 7 m² 10 orang

70 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

173

RUANG PENGAJAR

Ruang Staff

14 orang 1 1 set meja kerja 1,5m x 1,8m = 2,7 m²

AP

Sirkulasi 90 %

Luas Ruang 7 m² 14 orang

98 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG ISTIRAHAT ASISTEN PENGAJAR

Ruang Staff

25 orang 1

Kitchen set 2,3 m x 0,6m = 1,38m² Lemari 1m x 0,5m = 0,5m² Sofa

AP

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

174

3,5m x 3,5m = 12,25 m²

Sirkulasi 350 %

Luas Ruang 64 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG RAPAT

Ruang Staff

9 orang 1

1 set meja dan kursi 3,6m x 2,8m = 10,08 Lemari 0,4m x 4,8m= 1,92 m² 9 orang :9 m²

AP

Sirkulasi 66 %

Luas Ruang 36 m²

SKETSA

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

175

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG LOKER

Ruang Staff

50 orang 1 Loker 0,6m x 1,8m = 1,08 m² 1,08 x 12 = 12,96 m²

AP

Sirkulasi 350 %

Luas Ruang 62,98 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

176

RESEPSIONIS

Ruang Staff

9 orang 1

1 set meja & kursi kerja 0,8m x 4,4m = 3,52 m² 0,8m x 2m = 1,6 m² Kursi kerja 0,5m x 0,5m x 3= 0,75 m² Kursi pengunjung 0,45 x 0,45 x 6= 1,2 m² 9 orang :9 m²

AP

Sirkulasi 98 %

Luas Ruang 16,07m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG ARSIP

Ruang Staff

12 orang 1

Rak: 0,6m x 1,8m x 12= 12,96 m² 12 orang :12 m²

AP

Sirkulasi 75 %

Luas Ruang 43,66 m²

SKETSA

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

177

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG TAMU

Ruang Staff

5 orang 1

1 set kursi dan meja 0,8m x 0,9m x 2 = 1,44 m² 2m x 0,9m = 1,8 m² 0,7m x 1,3m= 0,9 m² 5 orang :5 m²

AP

Sirkulasi 53 %

Luas Ruang 14 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

178

TOILET WANITA

Ruang Staff

14 orang 1 Closet 0,54m x 0,68m = 0,37 m²

AP

Sirkulasi 30 %

Luas Ruang 1,8 m² 14 ruang

25,2 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

TOILET PRIA

Ruang Staff

14 orang 1

Closet 0,54m x 0,68m = 0,37 m² Urinoir 1m x 1m= 1 m²

AP

Sirkulasi 30 %

Luas Ruang 1,8 m² 10 ruang 18 m² + 10 m²

28 m²

SKETSA

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

179

Sumber : Analisa Pribadi

PANTRY

Ruang Staff

5 orang 1

Kitchen set 2,3 m x 0,6m = 1,38m² Lemari 1m x 0,5m = 0,5m²

AP

Sirkulasi 50 %

Luas Ruang 10 m² 2 ruang

20 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

180

JANITOR

Servis staff

4 orang 1 2 orang = 2m2 AP

Sirkulasi 50 %

Luas Ruang 3 m² 4 ruang

12 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

GUDANG

Servs Staff

- 4 9 m2

AP

Sirkulasi 90 %

Luas Ruang 13,5 m² 4 ruang

54 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

181

POS SATPAM

Ruang Staff

2 orang 1

1 set meja dan 2 kursi 1,5m x 1,8m = 2,7 m² 2orang :2 m²

AP

Sirkulasi 50 %

Luas Ruang 7,05 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG PANEL

Ruang Staff

- 1 9 m2 AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 18m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

182

RUANG POMPA

Ruang Staff

- 1 20 m2 AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 40m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG GENSET

Ruang Staff

- 1 30 m2 AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 60m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

183

RUANG CCTV

Ruang Staff

2 orang 1 Meja dan kursi 1,5m x 1,7m = 2,55m² 2,55 m² x 3 = 7,65 m²

AP

Sirkulasi 90 %

Luas Ruang 15,3 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Kebutuhan luas pada ruang pengelola =

536,35 m² +sirkulasi 10% = 536,35 m² + 53,64 m²

= 589,99 m²

4. Kebutuhan Ruang Penunjang

Tabel 30 : Analisa kapasitas ruang penunjang Sumber : analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

KANTIN

Ruang Penunjang

50 Orang 1

Meja 0,8m x 4m = 3,2 m² 3,2 m² x 5 = 16 m² Kursi 0,5m x 0,45m= 0,225 m² 0,225 x 50 = 11,25 m² Tenant

4 x 3,5m x 3,5m = 49 m²

AP

Sirkulasi 120%

Luas Ruang 168m2

SKETSA

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

184

Sumber : Analisa Pribadi

LOBBY

Ruang Penunjang

50 orang 1 50 m² AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 100 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

185

RUANG FOTOCOPY

Ruang Penunjang

3 orang 1

Mesin fotokopi 0,9m x 1,2m = 1,08 m² 1 set kursi dan meja 0,5m x 1m = 0,5 m² 0,4m x 0,4m= 0,16 m²

AP

Sirkulasi 153 %

Luas Ruang 4,74 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG TUNGGU

Ruang Penunjang

20 orang 1

Kursi tunggu 3,3m x 0,6mx4 = 7,92 m² 20 orang :20 m²

AP

Sirkulasi 117 %

Luas Ruang 60,78 m² 2 tempat tunggu

121,55 m²

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

186

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

TOKO BUKU

Ruang Penunjang

20 orang 1

Rak buku: 0,4m x 2m x 20= 16 Meja dan kursi kasir: 0,5m x 1m = 0,5 m² 0,4m x 0,4m= 0,16 m²

AP

Sirkulasi 75 %

Luas Ruang 64 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

187

MUSHOLA

Ruang Penunjang

40 orang 1

Area wudhu 1,5m x 3m = 4,5 m² 40 orang :40 m²

AP

Sirkulasi 58 %

Luas Ruang 70 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

HALL

Ruang Penunjang

220 orang 1

Kursi: 0,35 x 0,45 x 220 = 34,65 m² Podium: 2,5m x 14m = 35 m²

AP

Sirkulasi 342 %

Luas Ruang 380 m2

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

188

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Kebutuhan Luas ruang penunjang adalah =

710 m² + sirkulasi 10% = 710 m² + 71 m²

= 781 m²

5. Kebutuhan Ruang Klinik

Tabel 31: analisa kapasitas ruang klinik Sumber :analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

RUANG PSIKOLOG

Klinik 4 Orang 1

Lemari 0,4m x 4m = 1,6 m² Meja dan kursi 0,45m x 0,4m x 3= 0,54 m² 0,75m x 1,4m = 1,05 m² 0,4m x 0,4m x3 = 0,48 m² 0,73 Sofa

2m x 0,6m = 1,2 m²

AP

Sirkulasi 108%

Luas Ruang 20 m² 4 ruang

80 m²

SKETSA

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

189

Sumber : Analisa Pribadi

RUANG DOKTER TUMBUH KEMBANG

Ruang Penunjang

220 orang 1

Meja dan kursi 0,45m x 0,4m x 3= 0,54 m² 0,75m x 1,4m = 1,05 m² Tempat tidur 1,8m x 0,85m = 1,53 m² Sofa 2m x 0,6m = 1,2 m² Meja alat 0,5m x 0,85m = 0,425 m² Wastafel: 0,36m x 1,7m = 0,6 m²

AP

Sirkulasi 342 %

Luas Ruang 380 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

190

RUANG ASSESMENT

Ruang Penunjang

1 anak 1 psikolog

1

2 kursi 0,3m x 0,37m = 0,22 m² Meja 1,2m x 0,75m = 0,9 m² Lemari 1,5m x 0,5m = 0,75 m²

AP

Sirkulasi 210 %

Luas Ruang 12 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

APOTEK

Ruang Penunjang

3 orang 1

Rak 0,6m x 1,8m x 5 = 5,4 m² Etalase 3,84 m² Ruang pekerja 2m x 2,5m = 5 m²

AP

Sirkulasi 118 %

Luas Ruang 52.92 m2

SKETSA

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

191

Sumber : Analisa Pribadi

UKS

Ruang Penunjang

2 orang 1

Tempat tidur : 2m x 1m = 2 m² x2= 4 m² Lemari 1m x 0,5m = 0,5 m²

AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 13 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Kebutuhan Luas Ruang Klinik =

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

192

133 m² + sirkulasi 10% = 133 m² + 13,3 m²

= 146,3 m²

6. Kebutuhan Outdoor

Tabel 32 : analisa kapasitas ruang outdoor Sumber : analisa pribadi

Jenis Ruang

Kapasistas Jumlah Ruang

Analisis Besaran (M2) Sumber

AREA BERKEBUN

Outdoor 10 Orang 1 Luas area berkebun 10m x 15m= 150 m²

AP

Sirkulasi 50%

Luas Ruang 225 m2

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

TAMAN BERMAIN

Outdoor 10 orang 1

1 set permainan 3,7m x 3,2m = 11,84 m² Area duduk 0,4 x 2m = 0,8 m² Ayunan 3m x 1,5m = 4,5 m² 10 orang :10 m²

AP

Sirkulasi 250 %

Luas Ruang 95 m2

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

193

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

TAMAN BELAJAR

Ruang Penunjang

20 orang 1

1 set meja dan kursi 1,5m x 1,5m = 2,25 m² 2,25x5 = 11,25 m² 20 orang :20 m²

AP

Sirkulasi 100 %

Luas Ruang 67 m² 2 ruang

134 m²

SKETSA

Sumber : Analisa Pribadi

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

194

Kebutuhan ruang outdoor =

359 m² + sirkulasi 10% = 359 m² + 35,9 m²

= 394,9 m²

Total kebutuhan luas indoor = (943,8m²+501,6m²+589,99m²+781m²+146,3m²)+ sirkulasi 10% = 3257,52 m²

Total kebutuhan luas outdoor = 394,9 m²

3.1.4.2. Studi Luas pada Lahan Parkir

Tabel 33 : studi lahan parkir Sumber : analisa pribadi

Parkir Pengunjung Parkir Pekerja

Asumsi 50% menggunakan mobil,

30% motor, 20% angkutan umum

Orang tua anak = 230

Asumsi bapak dan ibu = 1 motor / 1 mobil

230 : 2 = 115 pasang orang tua

Mobil -> 58 mobil

Motor -> 35 motor Tamu= 20 orang

Asumsi 1 mobil 5 orang dan 1 motor 2

orang

Mobil -> 2 mobil

Motor -> 3 motor

Parkir pekerja

Total pekerja: 100 pekerja

Asumsi 20 %

mobil,

60 % motor,

20% kendaraan

umum Jumlah:

20 mobil dan 60 motor

Total lahan parkir yang dibutuhkan

Mobil -> 12,5 x 60 = 750 m²

Motor -> 2 x 38 = 76 m² Mobil -> 12,5 x 20 = 250 m²

Motor -> 2 x 60 = 120 m²

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

195

Total Keseluruhan

1196 m² + sirkulasi 100% = 2392 m²

3.1.5. Studi Citra Aristektural

Bangunan Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan

Khusus yang akan didirikan di BSB kota semarang menunjang

fasilitas pembelajaran dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus

dari respon untuk urgency yang ada. Pada projek ini, citra

arsitektural yang dapat terlihat adalah menfokuskan pada sisi interior

bangunan yang akan memberikan efek cukup besar untuk fasilitas

yang akan timbul dalam suatu ruangan, contohnya sebagai berikut :

1. Sirkulasi yang ada pada antar ruang

2. Pengolahan pada interior dalam ruang

3. Pencahayaan

4. Warna dinding dalam interior yang cocok untuk sekolah inklusi

dan pusat terapi anak berkebutuhan khusus

5. Material yang ramah lingkungan dan aman untuk anak

Pada eksterior bangunan yang harus ditinjau adalah sebagai berikut

:

1. Pada fasad bangunan, menunjukan cirikan minimalis dan modern

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

196

tanpa adanya banyak ornament pada bangunan, dan fasad

bangunan terlihat teratur, agar mencerminkan anak anak

berkebutuhan khusus yang membutuhkan keteraturan. Warna

pada fasad bangunan harus yang memberikan kesan ceria, yang

tidak menyebabkan anak anak takut untuk masuk kedalam

bangunan tersebut.

2. Menciptakan suasana pada bangunan yang aman dan nyaman

untuk anak anak berkebutuhan khusus, yang akan mendukung

proses belajar mengajar dan terapi pada anak berkebutuhan

khusus atau anak normal.

3. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup luas, guna untuk

memberikan kesan hijau dan tenang, serta dapat menciptakan

healing space pada bangunan.

3.2. Analisis pendekatan sistem bangunan

3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclousure

Untuk menentukan bahan dan struktur yang digunakan pada

bangunan, harus memperhatikan kekokohan dan kekuatan atau

kemampuan, serta kelayakan dan keawetan suatu struktur dalam

menghadapi bencana seperti gempa bumi, serta efek samping alam

lainnya.

Pertimbangan yang digunakan dalam menggunakan sistem struktur

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

197

adalah sebagai berikut :

Struktur yang digunakan harus dapat memenuhi keamanan

fisik bangunan, antara lain adalah kestablian, kekuatan, dan

kekakuan.

Struktur yang digunakan untuk Sekolah Inklusi dan Pusat

Terapi Anak Berkebutuhan khusus ini menggunakan struktur

untuk bangunan rendah.

Struktur yang digunakan harus dpat mendukung fungsi

bangunan, seperti layaknya memberikan wadah untuk

sirkulasi, mendukung sistem kerja seperti perlengkapan dan

peralatan dalam bekerja didalam bangunan.

Harus memperhatikan lingkungan dan kondisi sekitar

bangunan, seperti kondisi pada kanan, kiri, depan, dan

belakang bangunan, serta kondisi tanah, dan lain-lain.

Bahan bangunan dan struktur yang digunakan menggunakan

sistem ekologis.

3.2.1.1. Studi Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah struktur rangka, melalui struktur

rangka ini digunakan kostruksi atap sebagai berikut dimana

konstruksi atap adalah konstruksi yang merupakan bagian pada

bangunan yang memiliki fungsi sebagai penutup seluruh

bangunan yang ada di bawahnya.

Page 82: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

198

Syarat konstruksi atap adalah :

Mampu menahan beban baik beban angin maupun beban

lateral.

Mampu melindungi bangunan dari perubahan cuaca

Memungkinkan untuk dilakukannya penambahan atau

perluasan pada lantai.

Memiliki kemudahan dalam perawatan dan pemeliharaan.

Tabel 34 : Konstruski atap Sumber : analisa pribadi

Page 83: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

199

Page 84: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

200

Page 85: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

201

Kontruksi yang berikutnya merupakan konstruksi yang memiliki

fungsi untuk menahan atau memikul beban bangunan yang ada

dan menahan beban yang ada diatasnya yang seterusnya akan di

teruskan ke bagian bawah (pondasi). Konstruksi ini akan

memberikan ruangan ruangan yang berguna untuk aktivitas

Page 86: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

202

pengguna.

Syarat pada konstruksi ini adalah :

Memenuhi syarat untuk bangunan tingkat rendah (1-3)

Struktur harus tahan terhadap gempa

Struktur harus tahan terhadap api

Tabel 35 : konstruksi dinding Sumber : analisa pribadi

Konstruksi pondasi

Konstruksi pondasi pada bangunan yang berguna sebagai

penumpu bangunan

Syarat yang ada sebagai berikut :

Digunakan untuk bangunan tingkat rendah, maka

menggunakan pondasi dangkal (Shallow foundations)

Page 87: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

203

Digunakan pada kontur tanah yang relatif datar

Dapat menahan beban bangunan yang bersifat masih

Pondasi tahan dengan gempa.

Tabel 36 : Konstruksi pondasi Sumber : analisa pribadi

Page 88: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

204

3.2.1.2. Sistem Pelingkup

Sistem pada bangunan Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak

Berkebutuhan Khusus ini, memanfaatkan material yang terhitung

modern, dimana dapat menjadi nilai tambah dalam estetika

Page 89: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

205

namun tetap bersifat fungsional pada fasa bangunan.

Syarat yang digunakan dalam sistem ini adalah :

Material yang digunakan tidak membahayakan (anti toxic)

Memiliki perawatan yang mudah

Material bersifat tahan lama dan dapat di daur ulang

Material yang digunakan menggunakan material yang lokal

agar dapat mudah ditermukan atau didapatkan

Material yang digunakan dapat mendukung estetika yang

ada untuk bangunan tersebut.

Tabel 37 : konstruksi yang digunakan Sumber : analisa pribadi

Page 90: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

206

Page 91: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

207

Page 92: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

208

Page 93: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

209

Page 94: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

210

Page 95: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

211

Page 96: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

212

Page 97: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

213

Page 98: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

214

Page 99: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

215

Page 100: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

216

Page 101: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

217

Page 102: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

218

3.2.2. Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

3.2.2.1. Pencahayaan

Kententuan pencahayaan yang ada untuk ruang terapi adalah

sebagai berikut:

1. Harus adanya pencahayaan alami dan buatan

2. Untuk pencahayaan alami harus adanya bukaan pada

bangunan

3. Untuk konteks pencahayaan alami, harus sangat optimal

Page 103: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

219

4. Pencahayaan yang digunakan untuk tempat terapi harus

direncanakan agar tidak membuat anak menjadi silau

(dianjurkan menggunakan lampu pijar )

Tabel 38 : data lux ruangan Sumber : analisa pribadi

A. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami masuk dengan cara banyaknya lubang

atau penghawaan, yang sekaligus memasukan cahaya

matahari masuk kedalam bangunan.

B. Pencahayaan Buatan

Akan diaplikasikannya :

General light, yang akan digunakan untuk tempat

Page 104: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

220

publik

Lampu pijar yang akan digunakan pada ruang terapi

Lampu dekor yang akan digunakan untuk menghias

ruangan publik

Berdasarkan dengan arah datang cahaya :

Direct indirect , pencahayaan yang mengarahkan

cahaya ke atas dan kebawah

Indirect , cahaya yang dikeluarkan tidak secara

langsung menyinari, namun dengan menggunakan

pemantulan.

3.2.2.2. Penghawaan

Persyaratan penghawaan menggunakan ventilasi yang ada untuk

ruang terapi :

1. Harus adanya ventilasi baik alami,buatan, atau mekanik

didalam ruang

2. Adanya bukaan yang bersifat permanen dalam ruangan,

contohnya kisi-kisi pada pintu atau jendela

Kelembapan dan temperatur sangat berpengaruh dalam

sebuah ruangan, maka dari itu harus dipertimbangkan

termperatur dan kelembapan yang baik untuk anak anak

dalam ruangan. Untuk menjaga keseimbangan udara dalam

Page 105: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

221

ruangan serta menghindari terjadinya tantrum1 pada anak

akibat udara yang memiliki suhu panas, maka sangat

dianjurkan adanya ventilasi dari buatan maupun alami.

a. Pengahawaan alami

Penghawaan alami dapat diperoleh dari peletakan ventilasi

yang sesuai dengan orientasi angin masuk dan keluar,

membentuk cross ventilation untuk menciptakan

pertukaran udara dalam ruangan, memberikan taman

kering dalam ruangan yang membantu terciptanya oksigen

dalam ruangan.

b. Penghawaan buatan

Untuk penggunaan AC ( air conditioner) dapat

digunakan sesuai dengan kebutuhan ruangnya

Exhaust fan akan digunakan di setiap kamar mandi

dan dapur dan tempat servis

Standing AC merupakan AC yang memiliki cagakan

untuk berdiri, dan digunakan untuk hall atau

perpustakaan dan dapat dipindahkan untuk kegiatan

pada ruangan lain jika dibutuhkan.

_____________________

1 Tantrum (atau tantrum temper) adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau

orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan.

Page 106: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

222

3.2.3. Studi Sistem Utilitas

a. Sistem air bersih

Sumber air bersih yang paling utama di Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi

Anak Berkebutuhan Khusus berasalah dari sumur artetis yang akan

didukung dengan menggunakan sistem rainwater harvesting, dengan

menggunakan sistem tersebut, maka akan mengurangi cukup banyak biata

pengerluaran untuk bangunan ini,dengan siklus sebagai berikut :

b. Sistem Pengolahan limpah

Untuk limbah kotor akan dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lmbah

kotor cair dan padat. Untuk limbah yang cair akan dibualng menuju ke

saluran kota dengan melewati bak kontrol terlebih dahulu dan

melewati sistem pengolahan limbah (IPAL). Untuk limbah padat akan

dbuang ke septictank.

Sumur Artetis

Rainwater Harvesting

Penyulingan

Sumber air bersih

Ground Reservoir

Pompa Ruang dalam

bangunan

Gambar 117 : skema air bersih Sumber : analisa pribadi

Page 107: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

223

Gambar 118 : skema air kotor Sumber : analisa pribadi

c. Tangga dan Ramp

Dibawah ini merupakan standard dari tangga dan ramp yang cocok

untuk Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus.

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan pada tangga dan ramp,

maka materialyang digunakan adalah material yang anti-slip berupa

karet.

Limbah Padat

Bak Kontrol Septicktank Peresapan

Limbah Cair Bak Kontrol Water Tretment

Saluran Kota

Page 108: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

224

Gambar 119 : standard ramp Sumber :Design for access and mobility - building and associated facilities

310 mm

120

m

Page 109: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

225

Perhitungan yang digunakan untuk antrede dan optrede : antrede (a) = 30cm;

optrede (s) = 17cm

Nyaman atau (optrade) : a – s = 12cm - 13cm

Aman atau (antrede) : a + s = 45cm - 47cm

d. Pintu dan Koridor

Pintu yang digunakan dan disarankan untuk Sekolah Inklusi dan Pusat

Terapi Anak Berkebutuhan Khusus ini merupakan pintu geser, dan pada

koridor diberikan handrailing untuk dewasa dan anak anak.

Gambar 120 : Detail handrailing dan koridor Sumber : Design for access and mobility - building and associated facilities

Page 110: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

226

Gambar 121 : area koridor Sumber : Design for access and mobility - building and associated facilities

Gambar 122 : alternatif pintu geser Sumber : Design for access and mobility - building and associated facilities

Page 111: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

227

e. Sistem Jaringan Listrik

Sumber daya listrik pada bangunan ini menggunakan 3 sumber, yaitu

berupa PLN, cadangan dari genset, dan energi listrik dari solar panel.

Sistem distribusi daya listrik yang ada akan dibagi 3 yaitu berdasarkan

untuk penerangan, perlengkapan/peralatan bangunan, stop kontak.

Apabila terjadi pemadaman listrik, aliran listrik akan berhenti dari aliran

PLN dan akan langsung mendapat pasokan listrik dari genset yang

dbantu dengan mesin diesel, atau bisa juga menggunakan tenaga dari

sistem solah pane yang dibantu dengan menggunakan aki. Untuk sistem

komputer, alat yang mengendalikan microprocessor, dan mungkin unit

pada ruangan penting akan diberikan UPS (uninterruptible power supply

) yang berfungsi menyimpan dan merekm data pada saat pemadaman

listrik dan menjaga listrik tetap menyala selamakurang lebih 10 menit

tanpa adanya naik turun tegangan.

Gambar 123 : solar panel pada perumahan Sumber : id.pinterest.com

Page 112: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

228

f. Sistem jaringan telekomunikasi

g. Sistem jaringan telepon

h. Sistem Kebakaran

Sistem pasif :

Merupaka pemilihan pada material bangunan dimana memilih material

yang mampu bertahan pada api dan tidak memicu api semakin besar

Terdapatnya jalur untuk darurat dan terdapat tangga darurat yang

sangat mudah dijangkau dari setiak posisi, serta memiliki petunjuk

yang jelas dan dapat menyala dalam gelap.

Mikrofon Amplifier Speaker

Telkom PABX

Modern

Operasional Bangunan

Gambar 124 : sistem jaringan telefon Sumber : analisa pribadi

Gambar 125 : sistem jaringan telepom Sumber : telkom/dak//.com

Gambar 126 : fasilitas kebakaran Sumber :www.pinterest.com

Page 113: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

229

Sistem aktif :

Pada sistem ini mengutamakan alat pemadam yang berfungsi jika

terjadi kebakaran,contohnya fire alarm, APAR (alat pemadam api

ringan), sprinkler, smoke detector.

Pada area luar atau outdoor, menggunakan fire hydrant yang

berada di beberapa titik untuk memudahkan pemadam kebakaran.

Gambar 127 : alat alat kebakaran Sumber : electryccompenoreno.com

i. Sistem Penangkal Petir

Sistem yang digunakan untuk penangkal petir dengan system thomas

dengan cakupan radius yang akan melindungi Sekolah Inklusi dan Pusat

terapi anak berkebutuhan khusus. Tonggak atau ujung pada penangkal

petir diletakkan di bagian tertinggi bangunan untuk menyalurkan petir

dan menangkap kedalam tanah

Page 114: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

230

Control box

Grounding

Gambar 128: sistem penangkal petir Sumber : Analisa Pribadi

Page 115: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

231

j. Sistem pencahayaan alami dan buatan

Untuk sistem pencahayaan yang digunakan untuk

kenyamanan anak berkebutuhan khusus memiliki alternatif

sebagai berikut

Sistem pencahayaan alami

Sistem ini menggunakan cara dengan memberi bukaan

seperti jendela, skylight, dan dinding transparan (glassblock,

kaca). Namun sangat diperlukan antisipasi terhadap efek

glare dan juga radiasi pada panas.

Sistem pencahayaan buatan

Adanya pencahayaan buatan yang diaplikasikan dalam

lingkungan dan dalam bangunan Sekolah Inklusi dan Pusat

Terapi ABK.

• General lighting, dapat digunakan di ruangan yang bersifat

umum.

• Task lighting, digunakan untuk menerangi kegiatan edukasi

atau bekerja staff.

• Decorative lighting, digunakan untuk menambah nilai estetis

dan memberikan suasana yang berbeda pada ruangan

tersebut

Berdasarkan arah datangnya cahaya :

Page 116: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

232

• Indirect light, arah cahaya yang keluar tidak langsung menyinari

objek yang ada melainkan dipantulkan menuju objek yang

dimaksud.

• Direct - Indirect light, jenis pencahayaan ke atas dan ke bawah

lampu yang menghasilkan cahaya yang teduh.

k. Sistem penghawaan alami & buatan

Penghawaan alami

Dengan adanya ventilasi dan jendela pada dinding bangunan,

udara luar dapat masuk dan mengalir secara leluasa dan dapat

menyejukkan udara dalam bangunan.

Penghawaan buatan

Berikut beberapa alternatif sistem penghawaan yang buatan yaitu :

a. Standing AC, dapat sangat mudah di pindahkan (fleksibel).

b. AC Split, dengan memiliki sistem kendali sendiri (masing-masing)

Cara kerja :

1. Cairan

Pendingin (refrigerant) merupakan hasil pengembunan dari

Condensing Coil yang dialirkan menuju katup (valve).

2. Dari sebuah valve, refrigerant akan dialirkan menuju Cooling Coil

yang terdapat pada dalam AHU.

3. Dalam Cooling Coil, refrigerant cair akan mengalami suatu

penguapan yang terubah menjadi gas dan akan mendinginkan

Page 117: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

233

udara ruangan (retake air) dan fresh air yang disedot oleh AHU.

4. Gas refrigerant yang sudah berkurang dinginnya diakibatkan oleh

kontak dengan udara ruangan dan fresh air, akan dialirkan menuju

Compressor.

5. Pada Compressor udara dihentikan atau dimampatkan menjadi gas

dengan tekanan tinggi dan memiliki suhu tinggi, lalu dialirkan masuk

ke dalam Cooling Unit untuk didinginkan.

6. Pada Cooling Unit suhu yang panas yang ada pada gas refrigerant

akan dilepaskan keluar berbentuk udara panas, kemudian masuk

ke Condensing Coil untuk pengembunan dan pendinginan kembali.

k. Sistem Keamanan

a. Sistem Keamanan Aktif Keamanan aktif merupakan sistem keamanan yang dikontrololeh

satpam.

b. Sistem Keamanan Pasif

Dengan menggunakan sistem cctv yang dipantau oleh satman

melalui perangkat.

Gambar 129 : sistem kerja cctv Sumber : 1.bp.blogspot.com

Page 118: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

234

3.2.4. Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Anidolic daylighting system

Adalah sistem suatu bukaan yang digunakan menggunakan

elliptical mirrors dimana akan mengarahkan cahaya matahari

kedalam bangunan dengan dipantulkan, sehingga cahaya masuk

secara maksimal kedalam ruangan.

Gambar 130 : sistem kerja nidolic Sumber : inbiancoenero.wordpress.com

b. Tabung cahaya matahari

Adalah teknologi cahaya yang memasukan cahaya luar

kedalam bangunan menggunakan tabung cahaya.

Prinsip kerja tabung cahaya :

• Adanya lensa penangkap cahaya yang mengumpulkan cahaya

matahari yang ditangkap.

• Cahaya yang masuk akan dipantulkan dan diterukan berulang

pada tabung yang mengkilap.

• Cahaya yang amsuk disaring oleh lapisan filter yang akan

Page 119: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

235

mereduksi silau.

• Cahaya akan disebarkan merata ke seluruh ruangan

Gambar 131 : sistem kerja tabung cahaya Sumber : basc.pnnl.gov

Detail instalasi tabung cahaya

Gambar 132 :: detail instalasi tabung cahaya Sumber : infinigi.com

Page 120: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

236

Aplikasi teknologi yang ada pada tabung cahaya (solar tube) bisa

digunakan untuk segala jenis ruangan dan bangunan. Teknologi ini

memiliki sistem kontrol tingkat pencahayaan (lux) yang akan

disesuaikan menurut jenis ruangannya. Manfaat tabung cahaya ini

adalah :

• Menghasilkan suatu kualitas cahaya yang baik.

• Cahaya masuk di distribusi dalam ruangan tanpa silau.

• Instalasi cepat dan sederhana, tidak diperlukan modifikasi

struktural.

• Tidak membawa radiasi panas matahari masuk ke dalam

ruangan.

• Perawatan mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus.

• Menghemat penggunaan listrik dan ramah lingkungan.

c. Rain water treatment

Menampung air hujan yang jatuh di area lingkungan Sekolah

Inklusi dan Pusat Terapi ABK ke dalam sebuah tangki penampungan

yang kemudian akan dilakukan filterisasi untuk memisahkan air

dengan partikel debu dan kotoran sehingga air ini dapat digunakan

kembali.

Page 121: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

237

Gambar 133 : rainwater harvesting

Sumber : id.pinterest.com

d. Black water treatment

Air yang telah melewati tahap treatment di dalam septictank

disalurkan pada area bercocok tanam sehingga tanah pada area ini

akan tetap lembab dan subur.

Gambar 134 : sistem black water treatment Sumber : id.pinterest.com

Page 122: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

238

Analisa Pendekatan konteks lingkungan

• Analisa Pemilihan

Kecamatan Mijen

Batas :

Utara : Kecamatan Ngaliyan

Selatan : Kabupaten Kendal

Barat : Kabupaten Kendal

Timur : Kecamatan Gunungpati

Gambar 135 : BWK IX semarang Sumber : googlemap.com

Kondisi Tapak :

Merupakan daerah yang memiliki garis kontur yg sedikit dan

dapat dibilang cukup datar

Page 123: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

239

Berada di sekitar pusat kota semarang

Lingkungan asri, nyaman, dan tertata.

penataan dan zonasi masing masing fungsi sudah ada

perencanaan dan dalam tahap pelaksanaan sehingga dalam

perkembanganya akan jauh lebih teratur karna dari awal sudah

direncanakan dengan baik

STUDI TENTANG KEKUATAN ALAM LOKASI

Iklim

Suhu lebih tinggi dibanding daerah perbukitan semarang .

Pada saat siang hari terasa lebih terik.

Ekologi

Potensi perencanaan kota baru BSB City menggunakan konsep

Green City terdapat beberapa zona untuk RTH dan peresapan

Masih banyak terdapat pepohonan

Geologi

Gambar 136 : material batuan di kecamatan mijen Sumber : ilmugeologikotasemarang.com

Page 124: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

240

Gambar 137 : Jenis tanah di kecamatan mijen Sumber: ilmugeologikotasemarang.com

STUDI TENTANG KEKUATAN BUATAN

Regulasi Kota

Pendidikan KDB yang direncanakan 40 %

Pendidikan maksimal 4 lantai dan KLB 1,6

View

Daerah perbukitan dan kota atas.

View ke daerah sekitar (view buatan dari taman dan danau kota

satelit BSB City).

Topografi dan Bentang Alam

Merupakan daerah dengan garis kontur dominan landai.

Page 125: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

241

Gambar 138 : kontur tanah di kecamatan mijen Sumber Geologi kota semarang 2011

Air

Dapat menggunakan sumur artetis.

Terdapat air yang dikelola pemerintah daerah setempat (PDAM).

STUDI TENTANG AMENITAS BUATAN

Jaringan Urban

Akses berupa jalan arteri sekunder serta kolektor sekunder.

Page 126: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

242

Akses utilitas serta sarana prasarana kota masih dalam tahap

pembangunan.

Visual

Kawasan yang bergerak di daerah bisnis, pendidikan, dan

pemukiman penduduk.

Sebaran lahan hijau yang masih cukup banyak.

Citra Arsitektural

Dapat memanfaatkan potensi view kota atas.

Desain merespon kondisi lingkungan.

Tabel 39 : tabell potensi dan kendala lahan Sumber : analisa pribadi

Potensi Kendala

Lingkungan memiliki

perencanaan yang baik dari

awal sehingga dalam

perkembanganya akan

tertata dan rapih

Pengembangan kota

dengan konsep green city

Dekat zona niaga,

permukiman, zona campur

dan rekreasi

Kota masih dalam

tahap pembangunan

Kondisi tanah

merupakan tanah muda

dan cenderung labil

Page 127: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

243

Mudah dengan transportasi

umum

Kondisi tanah bagus untuk

tanaman buah menunjang

dalam pengelolaan ruang

luar yang dapat

menyertakan tanaman buah

Kecamatan Gajahmungkur

Gambar 139 : gambar peta wilayah kecamatan gajahmungkur Sumber : google earth

Page 128: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

244

Lokasi

Batas - Batas Tapak :

Utara : Kecamatan Semarang Selatan.

Selatan : Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Gunungpati.

Timur : Kecamatan Tembalang.

Barat : Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Ngaliyan.

Kondisi Tapak :

Merupakan daerah yang memiliki banyak garis kontur dan

berbukit bukit

Berada di kota semarang kawasan atas atau perbukitan

Lingkungan asri, nyaman.

Didominasi pemukiman dengan tipe pembentukan menyebar

sehingga terkesan kurang rapi

STUDI TENTANG KEKUATAN ALAM LOKASI

Berada di bagian wilayah Kota II Semarang, dengan luas + 1320 Ha.

Iklim

Suhu lebih rendah dibanding daerah semarang bawah.

Kondisi udara relatif lebih segar dibandingkan daerah semarang

bawah

Ekologi

Page 129: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

245

Banyak daerah dari kecamatan Gajahmungkur merupakan zona

konservasi

Terdapat zona untuk peresapan

Geologi

Tapak termasuk zona kerentanan gerakan tanah rendah. Umunya

pada zona ini, jarang terjadi gerakan tanah jika tidak mengalami

gangguan pada lereng dan jika terdapat gerakan tanah yang

sama.

Tanah pada tapak umumnya dibentuk oleh breksi vulkanik , batu

pasir tufaan, breksi andesit, dan lava.

STUDI TENTANG KEKUATAN BUATAN

Regulasi Kota

KDB sebesar 60% dengan KLB 4,2.

View

Daerah perbukitan dan kota atas.

Mendapat view Kota Semarang.

Topografi dan Bentang Alam

Merupakan daerah dengan garis kontur.

Kecamatan Candisari dan Gajahmungkur termasuk kategori

lereng 2 (kemiringan lahan 2-5%)

Ketinggian rata-rata 90,56 mdpl.

Air

Dapat menggunakan sumur galian.

Page 130: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

246

Terdapat air yang dikelola pemerintah daerah setempat (PDAM).

STUDI TENTANG AMENITAS BUATAN

Jaringan Urban

Akses berupa jalan arteri sekunder serta kolektor sekunder.

Visual

Kawasan yang bergerak di pemerintahan, bisnis, pendidikan,

dan pemukiman penduduk.

Sebaran lahan hijau yang cukup banyak.

Citra Arsitektural

Dapat memanfaatkan potensi view kota atas.

Desain merespon kondisi lingkungan.

Tabel 40 : potensi dan kendala lahan Sumber : analisa pribadi

Potensi Kendala

Kendaraan umum relatif

mudah dijumpai

Dekat dengan jalur bebas

hambatan (Tol)

Masih banyak lingkungan

yang memiliki suasana

yang tenang.

Mendapat view ke arah

kota semarang bawah

Tanah tidak stabil

Kondisi topografi

berbukit-bukit

Zona pendidikan ada

di daerah dengan

kondisi jalan sempit

dan tanah bergerak

Page 131: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

247

• Matriks Pemilihan Lokasi

Tabel 41: matriks pemilihan lokasi Sumber: analisa pribadi

Kriteria Alt.1 Alt.2

Lokasi

strategis

Lokasi dekat dengan

pusat pembelanjaan

dan pusat fasilitas

lainnya

Lokasi strategis berada di

BSB City dan dekat dengan

perencanaan bangunan

sehat pad BSB

Lingkungan

tenang

Lingkungan tenang

namun rawan

kriminalitas pada

malam hari

Lingkungan tenang karna

lingkungan sekitar masih

berupa perkebunan

Topografi

(datar)

Permukaan tanah

tapak miring dan

sangat curam, perlu

perhatian khusus

dalam

perencanaanya

Kondisi tapak datar, mudah

dalam perencanaanya

Utilitas kota

• sumber air

• penerangan

jalan

• kendaraan

umum

Utilitas seperti air

listrik telfon dan

internet dalam

jaringan

Kondisi jalan dan

penerangan

kurang baik

Kendaraan umum

mudah dilewati

trayek angkot dan

BRT

Utilitas seperti air listrik

telfon dan internet dalam

jaringan

Kondisi jalan dan

penerangan kurang baik,

masih berfungsi 1 ruas

jalur saja dan salah satu

jalan masih dalam

pembukaan lahan

Kendaraan umum mudah

dilewati trayek angkot

Page 132: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

248

Potensi

kawasan

Kawasan sukar

berkembang karna

kondisi topografi yang

berbukin dan berada

di sekitar zona

konservasi hutan kota

Kawasan sangat potensial

dan dalam pembangunan

kota satelit baru di

semarang dengan konsep

green city

Fasilitas

penunjang

Fasilitas penunjang

baik dan tersedia

,seperti halte bus,

bank BCA,

supermarket

Fasilitas penunjang sangat

minim karna masih dalam

pembanguanan kawasan.

Berdasarkan penilaian di atas maka tapak yang terpilih untuk

digunakan sebagai Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak

Berkebutuhan Khusus adalah tapak alternatif 1 yang berlokasi di Jl.

Perkebunan Pesantrean , Jatibarang, Mijen, Kota Semarang,

Analisa Pemilihan Tapak

a. Lokasi Tapak

Alternatif 1 (Mijen)

Data Tapak

Jl. Perkebunan Pesantren, Jatibarang, Mijen, Kota Semarang,

Jawa Tengah, 50219

Page 133: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

249

Gambar 140 : lahan terpilih Sumber : analisa pribadi melalui googlemap.com

Batas tapak

Utara : Jalan Pandji

Timur : Jl. Perkebunan Pesantren

Selatan : Perkebunan karet

Barat : Jl.Tugu Lap. II

Dengan ketentuan akan KDB 40 %, maksimal bangunan 4 lantai dan

KLB 1,6

Berikut beberapa dokumentasi pada lingkungan tapak :

Page 134: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

250

Gambar 141 : jalan raya perkebunan pesantren Sumber : street view googlemap.com

Gambar 142 : batas utara tapak terpilih Sumber : street view googlemap.com

Gambar 143 : Jalan tugu lap.II Sumber : streetviewgooglemap.com

Page 135: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

251

Tabel 42 : poteni dan kendala tapak Sumber : analisa pribadi

Potensi Kendala

Berada dalam kawasan yang sudah direncanakan menjadi kota satelit

Berada di tepi jalan arteri sekunder,

Dekat dengan fasilitas penunjang (kawasan perdagangan, halte bus, dsb.)

Terdapat kebun pohon karet di dalam tapak

Kontur tanah cenderung landai

Suasana lingkungan tapak masih sepi

Lingkungan sekitar masih dalam tahap pembangunan

Fasilitas umum masih jauh dari tapak

Lingkungan masih berupa lahan kosong atau kebun karet

Alternatif 2 (Gajahmungkur)

Data Tapak

Lokasi tapak berada di Jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur,

Semarang, Jawa tengah,

Gambar 144 : tapak alternatif kedua Sumber : googlemap.com

Page 136: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

252

Batas – batas tapak terdiri dari :

Batas Utara : Jln. Pawiyatan Luhur, Pintu keluar UNIKA

Batas Selatan : Jln. Gang Tinjomoyo I, Perumahan Warga

Batas Timur : Lahan Kosong, Rumah Warga, Pagar pembatas

Batas Barat : Jln. Tinjomoyo( jalan lokal sekunder.), Rumah Warga,

Warung

Regulasi tapak

Pendidikan KDB yang direncanakan 50 %

Pendidikan maksimal 3 lantai dan KLB 1,5

GSB Pendidikan 17 meter.

Tabel 43 :potensi dan kendala tapak Sumber : analisa pribadi

Potensi Kendala

Dekat dengan jalan raya (arteri sekunder yaitu pawiyatan luhur) sehingga ramai dilewati orang

Berada dekat dengan area pendidikan (spt kampus UNIKA, Unnes, dll)

Berada di kawasan dekat permukiman serta fasilitas – fasilitas seperti supermarket, warung makan,

masjid, kos-kosan, fotocopian,dsb

Sudah terjangkau aliran listrik dan PDAM serta jaringan telepon

Memiliki view yang indah ke arah selatan

Sudah terdapat selokan walaupun tertimbun tanah

Dekat dengan jalan raya sehingga bising

Selokan tertimbun tanah

Kondisi topografi tapak tergolong agak curam

Akses menuju tapak kondisinya bergelombang

Sering terjadi kepadatan di sekitar tapak

Kondisi tanah merupakan tanah gerak

Page 137: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR · 2019. 2. 12. · Ruang Panel Privat Istirahat Ruang staff Makan Kantin Publik Menyiapkan minum Pantry Servis 6 Staff tata usaha Menyusun

253

Matriks Pemilihan Tapak

Tabel 44 : matriks pemilihan tapak Sumber : analisa pribadi

Kriteria Bobot Alt.1 Alt.2

Lokasi strategis 30 30 30

Lingkungan tenang 20 10 10

Topografi (datar) 20 5 20

Utilitas kota • sumber air • penerangan jalan • kendaraan umum

20 20 15

Potensi kawasan 10 5 10

Total 70 85

Berdasarkan penilaian di atas maka tapak yang terpilih untuk

digunakan sebagai Sekolah Inklusi dan Pusat Terapi Anak

Berkebutuhan Khusus adalah tapak alternatif 1 yang berlokasi di Jl.

Perkebunan Pesantren., Jatibarang, Mijen, Kota Semarang,