93 BAB III AKURASI HASIL TERJEMAHAN KLAUSA PASIF DALAM TEKS MAULIDUL-BARZANJIY A. Pengantar Sebelum memasuki hasil penilaian responden dalam akurasi hasil terjemahan, perlu peneliti jelaskan mengenai hal pokok yang sangat berkaitan dalam penilaian akurasi. Oleh karena itu, pada sub-bab ini akan dibahas mengenai kualifikasi responden, parameter penilaian akurasi hasil terjemahan, dan penjelasan data. 1.) Responden dalam Penelitian Responden dalam penelitian Akurasi Hasil Terjemahan dalam Teks Maulidul-Barzanjiy Karya A’s-Sayyid Jaʻfar al-Barzanj ini terdiri dari lima orang. Pemilihan jumlah responden didasarkan atas keterlibatan responden dalam sebuah instansi pendidikan baik formal maupun non-formal. Kelima responden tersebut antara lain: a. Sirojuddin Azizi, beliau merupakan responden yang terlibat dalam instansi pondok pesantren dan setiap hari selalu berkecimpung dalam dunia penerjemahan, khususnya penerjemahan kitab kuning. Dengan demikian, beliau mampu memahami bahasa Arab dan kaidahnya secara baik dan benar. Salah satu karyanya yang telah dibukukan adalah terjemahan kitab Durratu’n-na> sichi> n jilid 1 sampai 10. Beliau adalah seorang pengajar ilmu Nahwu dan Shar’f di Pondok Pesantren Sedan, Rembang. Terkait dengan teks Maulidul-Barzanjiy beliau termasuk orang yang rutin membaca teks tersebut setiap Kamis malam Jum’at.
52
Embed
BAB III AKURASI HASIL TERJEMAHAN KLAUSA PASIF … · AKURASI HASIL TERJEMAHAN KLAUSA PASIF DALAM TEKS MAULIDUL-BARZANJIY A. Pengantar ... dengan baik bahkan mampu melakukan komunikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
93
BAB III
AKURASI HASIL TERJEMAHAN KLAUSA PASIF
DALAM TEKS MAULIDUL-BARZANJIY
A. Pengantar
Sebelum memasuki hasil penilaian responden dalam akurasi hasil terjemahan,
perlu peneliti jelaskan mengenai hal pokok yang sangat berkaitan dalam penilaian
akurasi. Oleh karena itu, pada sub-bab ini akan dibahas mengenai kualifikasi responden,
parameter penilaian akurasi hasil terjemahan, dan penjelasan data.
1.) Responden dalam Penelitian
Responden dalam penelitian Akurasi Hasil Terjemahan dalam Teks
Maulidul-Barzanjiy Karya A’s-Sayyid Jaʻfar al-Barzanj ini terdiri dari lima orang.
Pemilihan jumlah responden didasarkan atas keterlibatan responden dalam sebuah
instansi pendidikan baik formal maupun non-formal. Kelima responden tersebut
antara lain:
a. Sirojuddin Azizi, beliau merupakan responden yang terlibat dalam instansi
pondok pesantren dan setiap hari selalu berkecimpung dalam dunia
penerjemahan, khususnya penerjemahan kitab kuning. Dengan demikian, beliau
mampu memahami bahasa Arab dan kaidahnya secara baik dan benar. Salah satu
karyanya yang telah dibukukan adalah terjemahan kitab Durratu’n-na >sichi >n jilid
1 sampai 10. Beliau adalah seorang pengajar ilmu Nahwu dan Shar’f di Pondok
Pesantren Sedan, Rembang. Terkait dengan teks Maulidul-Barzanjiy beliau
termasuk orang yang rutin membaca teks tersebut setiap Kamis malam Jum’at.
94
b. Mustaqim, beliau merupakan responden yang juga terlibat dalam dunia
pendidikan khususnya di pondok pesantren. Beliau adalah pengajar metode
Amtsilatiy dan Nahwu Sharf di Pondok Pesantren Nurul-Qur’an Magelang.
Dalam kaitannya dengan teks Maulidul-Barzanjiy, beliau selalu membaca teks
tersebut pada Kamis malam Jum’at. Adapun kaitannya dengan penerjemahan,
beliau pernah menerjemahkan Kitab Akhla>qu lil-Athfa>l, Kitab Qishshatul-
Miʻraj, Risa>lah Ramadha >n, dan Kitab Al-Muntakhaba>t. Oleh karena itu dalam
pemahaman bahasa Arab dan bidang penerjemahan, responden ini masuk dalam
kriteria pemilihan.
c. Muhammad Hasanuddin, responden yang mampu memahami bahasa Arab
dengan baik bahkan mampu melakukan komunikasi berbahasa Arab setiap hari
ini memiliki keterlibatan di dunia pendidikan pesantren dan sekolah. Dalam
keterkaitan dengan teks Maulidul-Barzanjiy, beliau selalu membaca teks tersebut
pada Kamis malam Jum’at. Responden yang telah menyelesaikan study-nya di
Yaman ini sekarang mengajar bahasa Arab dan Madrasah Aliyah El-Bayan,
Majenang, Cilacap.
d. Shuyadi adalah responden yang berprofesi sebagai dosen pengampu Mata
Kuliah Bahasa Arab di Universitas Nahdhatul Ulama Surakarta dan mempunyai
aktivitas rutin dalam membaca teks Maulidul-Barzanjiy.
e. Ahmad Hudaya adalah responden yang terlibat dalam dunia pendidikan di
tingkat Universitas. Beliau adalah dosen Ilmu Kalam Fakutas Usluhuddin di
IAIN Surakarta. Beliau mampu memahami bahasa Arab sejak berada di dunia
pesantren Lirboyo, Kediri sampai sekarang. Adapun keterkaitannya dengan teks
95
Maulidul-Barzanjiy beliau selalu membacanya pada Kamis malam Jum’at
bersama dengan habaib.
Berdasarkan kualifikasi responden tersebut, maka peneliti memilih lima responden
tersebut dalam penelitian karena telah mewakili dua instansi pendidikan dan lima
responden tersebut mampu memahami bahasa Arab dengan baik. Oleh karena itu,
peneliti hanya menentukan jumlah responden sebanyak lima orang.
2.) Parameter Penilaian Akurasi Hasil Terjemahan
Penilaian akurasi hasil terjemahan tidak bisa hanya dikatakan terjemahan
suatu teks itu akurat atau tidak, namun juga harus memiliki parameter yang pasti.
Parameter tersebut ditunjukkan dengan angka, sebagaimana parameter tersebut
disampaikan oleh Nababan (2012:50). Adapun parameter penilaian akurasi hasil
terjemahan adalah:
Kategori
Terjemahan
Nilai Parameter Kualitatif
Akurat 3
Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, klausa atau teks
bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa
sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi makna
Kurang Akurat 2
Sebagian besar makna kata, istilah teknis, frasa, klausa,
klausa atau teks bahasa sumber sudah dialihkan secara
akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih terdapat
distorsi makna atau terjemahan makna ganda (taksa)
atau ada makna yang dihilangkan, yang mengganggu
keutuhan pesan
Tidak Akurat 1
Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, klausa atau teks
bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam
bahasa sasaran atau dihilangkan (deleted)
Tabel 8 Parameter Penilaian Akurasi Hasil Terjemahan
96
Tabel tersebut digunakan untuk menilai akurasi hasil terjemahan dalam teks
Maulidul-Barzanjiy (2013).
3.) Sistem Penilaian dan Penarikan Nilai Rata-rata
Setelah melakukan penelitian dan penilaian hasil terjemahan dengan
melibatkan responden, maka peneliti melakukan penilaian akhir. Dari kuesioner
yang didistribusikan kepada responden, rata-rata yang didapatkan adalah nilai 1
sampai 3. Nilai tersebut diikuti oleh pecahan atau desimal, sehingga perlu adanya
pengelompokan dengan skala rata-rata pada setiap kategori:
Kategori akurat :2,6 sampai 3, 0
Kategori kurang akurat :1,6 sampai 2,5
Kategori tidak akurat :0 sampai 1,5
Berdasarkan penilaian dari 5 responden, didapatkan 106 data akurat, 39 data
kurang akurat, dan 11 data tidak akurat. Berikut ini adalah tabel persentase
keakuratan hasil terjemahan klausa pasif:
Kategori Data Nomor Total Persentase
Akurat
2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12,13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,22,23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31,32,33, 35, 36, 37, 39,
40, 41,43, 45, 46, 47, 48, 50, 53, 55, 57,
58, 59, 60, 61,63, 64, 65, 67, 68, 69, 70,
72,74, 75, 77, 78, 80, 81,83, 85, 86, 88,
90, 91,92,93, 94, 97, 98, 104, 105, 106,
107, 108, 108, 110, 111,112,113, 114,
115, 116, 117, 118, 119, 120,
121,122,124, 127, 128, 132,133, 137,
106 67, 9 %
97
141,145, 147, 151,154
Kurang akurat
1,34, 38, 42,44, 49, 51,52,54, 62,66,
71,73, 76, 77, 79, 84, 87, 89, 95, 96, 99,
102,103, 123, 125, 126, 129, 130, 134,
136, 138, 139, 142,143, 148, 149, 153,
156
39 25 %
Tidak akurat 56, 82,100, 101,135, 140, 144, 146, 150,
152,155 11 7, 05 %
Tabel 9 Persentase Akurasi Hasil Terjemahan
Perbandingan nilai akurasi di atas dapat juga dilihat dalam diagram berikut:
68%
25%
7%
Akurat
Kurang Akurat
Tidak Akurat
Diagram 1 Perbandingan Akurasi Hasil Terjemah
Berdasarkan jumlah data, total responden serta nilai yang didapatkan, maka untuk
mendapatkan nilai rata-rata akurasi klausa pasif adalah dengan menggunakan rumus:
Total rata-rata = total score :total data :total responden
= 1997 :156 :5
= 2,560256
= 2,6
98
Dari hasil nilai tersebut dapat diketahui bahwa hasil terjemahan klausa
pasif dalam teks Maulidul-Barzanjiy termasuk dalam kategori akurat. Akan tetapi,
keakuratan hasil terjemahan tersebut mendekati batas minimum pada kategori
kurang akurat, karena nilai 2,6 didapatkan dari hasil pembulatan angka 2,560256.
4.) Penjelasan Data
Setelah membaca keseluruhan teks Maulidul-Barzanjiy dan hasil
terjemahannya dalam satu buku setebal 101 halaman, karya A’s-Sayyid Jaʻfar al-
Barzanj dan diterjemahkan oleh Sidqi dan Anwar serta diterbitkan oleh Sinar Baru
Algesindo tahun 2013, peneliti menemukan 156 klausa pasif dalam BSa. Klausa
pasif tersebut dikelompokkan berdasarkan pola penyusun klausa, yang meliputi fiʻl
majhu>l, fiʻl maʻlu>m, shi >ghah mafʻu>l, ism mashdar, serta ism zama>n, ism maka>n dan
cha>l. Dalam pengklasifikasian data, pola penyusun tersebut telah dikelompokkan
dan diberi singkatan sebagaimana berikut:
01 Nomor urut data
01 Kelompok data berdasarkan pola pertama
Nomor 01 untuk pola ي فعل- فعل fuʻila-yufʻalu atau kata kerja pasif
Nomor 02 untuk pola ر +ضمي علومالفعلالم al-fiʻlul-maʻlu >m+dhami >r
Nomor 03 untuk pola المفعولةغي ص shi>ghatul-mafʻu>l
Nomor 04 untuk pola ر +ضمي إسمالمصدر mashdar+dhami>r
Nomor 05 untuk pola ر ي مض + الالوانكمالوانمالز مسإ ismu’z-zama >n wal-
maka>n wal-cha>l+dhami >r
FU Data klausa pasif BSa yang disusun berdasarkan pola ي فعل- فعل fuʻila
yufʻalu atau kata kerja pasif. Begitu juga singkatan-singkatan seperti
MAD untuk pola penyusun klausa dari fiʻl majhu >l, MF untuk pola
99
penyusun klausa dari shi >ghah mafʻu>l, MSD untuk pola penyusun
klausa yang berupa ism mashdar, dan ISM untuk pola penyusun
klausa yang berupa ism zama>n, ism maka>n dan cha >l.
01 Halaman data yang diambil dari teks Maulidul-Barzanjiy
A. Terjemahan Akurat
Terjemahan akurat adalah terjemahan yang makna kata, istilah teknis, frasa,
klausa, klausa atau teks bahasa sumber dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran;
sama sekali tidak terjadi distorsi makna (Nababan, 2012:50). Dalam pandangan
Nababan, terjemahan yang akurat mendapatkan nilai 3. Oleh karena itu, data-data yang
telah didistribusikan kepada responden kemudian ditarik oleh peneliti memiliki nilai
akurasi yang berbeda antara responden satu dengan responden lain. Nilai-nilai tersebut
dijumlahkan dan diambil nilai rata-rata. Peneliti memberikan batasan nilai 2,6 sampai 3
pada terjemahan yang telah dinyatakan akurat oleh responden.
Berdasarkan tabel 9 tentang persentase akurasi hasil terjemahan, maka hasil
terjemahan Maulidul-Barzanjiy merupakan hasil terjemahan yang akurat karena
memiliki nilai persentase akurasi yang tinggi. Tingkat akurasi karya terjemahan ini
mencapai persentase 67,9 % dari 156 data yang ada. Dengan demikian terdapat 106 data
yang termasuk dalam hasil terjemahan akurat. Hasil terjemahan dapat ditemukan dalam
lima pola penyusun klausa pasif. Adapun data yang merupakan kategori terjemahan
akurat terdapat dalam pola:
1. Pola ي فع ل-فعل fuʻila-yufʻalu
Pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu ini merupakan pola kata kerja pasif bahasa Arab,
sehingga apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi kata kerja
100
pasif juga. Dalam teks terjemahan Maulidul-Barzanjiy ini terdapat 44 data yang
mengikuti wazn ي فعل- فعل fuʻila-yufʻalu. Persentasi keakuratan hasil terjemahan
pada pola ini mencapai nilai 2,8 atau 92%.
Dalam bahasa Arab kata kerja berdasarkan kala dibagi menjadi dua, yaitu
kata kerja kala lampau atau الفعلالماضى al-fiʻlul-ma>dhi dan kata kerja kala sekarang
dan mendatang atau المضارع .al-fiʻlul-mudha>riʻ (Al-Ghula>yaini, 2005:27) الفعل
Sedangkan berdasarkan konstruksi pembangunnya, kata kerja dibedakan menjadi
dua, yaitu kata kerja asli atau المجر د al-mujarrad dan kata kerja yang terdapat
tambahan atau المزيد al-mazi >d (Al-Ghula>yaini, 2005:43). Oleh karena itu, peneliti
akan membagi pembahasan dalam pola ini menjadi empat macam berdasarkan kala
dan konstruksi verba, yaitu pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu yang berasal dari الماضىالفعلي فعل-فعل al-fiʻlul-ma>dhil--mujarrad, pola المجر د fuʻila-yufʻalu yang berasal dari الفعل
المزيدالماضى al-fiʻlul-ma>dhil-mazi >d, pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu yang berasal dari
رعالمضاالفعل المجر د al-fiʻlul-mudha>riʻul-mujarrad, dan pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu
yang berasal dari المزيدالمضارعالفعل al-fiʻlul-mudha>riʻul-mazi >d.
1.1 Pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu yang berasal dari المجر الماضى الفعل د al-fiʻlul-
ma>dhil-mujarrad
Pola tersebut merupakan konstruksi kata kerja pasif kala lampau dari
kata kerja asli atau tanpa tambahan huruf. Dalam teks Maulidul-Barzanjiy,
data yang termasuk dalam pola tersebut sebanyak 21 data. Pada data nomor
04/01/FU/07:
(٣١٠٢:٧)صدق،ولب اه ت عال الل ذكر وسل م عليه الل صل ى الن بي صلبه ف سعو
Wa sumiʻa fi > shulbihi’n-Nabiyyu shalla’l-La>hu ʻalaihi wa sallama
dzakara’l-La>ha Taʻa>la> wa labba >h (Sidqi, 2013:7)
101
‘Dari dalam tulang sulbinya terdengar suara Nabi SAW yang
sedang berdzikir menyebut asma Allah dan menjawab seruan-Nya’
(Sidqi, 2013:7)
Data tersebut merupakan hasil terjemahan yang tergolong akurat
dengan nilai akurasi sebesar 3. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi dalam
penilaian akurasi hasil terjemahan. Hasil terjemahan ini tergolong dalam
kategori akurat karena klausa dalam BSu dan BSa sepadan dalam hal bentuk
yaitu konstruksi pasif, serta sepadan dalam hal makna, yaitu terdapat
kesepadanan makna antara makna harfiah dengan makna dalam hasil
terjemahan.
Berdasarkan kata dasarnya, kata سع sumiʻa berasal dari kata kerja
-يسمع سع samiʻa-yasmaʻu yang bermakna ‘mendengar’ (Al-Munawwir,
1997:659). Kata tersebut merupakan bentuk fiʻl maʻlu>m. Apabila kata tersebut
berubah menjadi fiʻl majhu >l, maka menjadi سع sumiʻa yang berarti ‘didengar’.
Dengan demikian nilai akurasi yang didapatkan pada hasil tersjemahan
tersebut sebesar 3.
Data lain yang termasuk dalam pola ini adalah data nomor
36/01/FU/76:
(٣١٠٢:٧٧)صدق،فالجرةأذنلهصل ىاللعليهوسل مو
Wa udzina lahu shalla’l-la>hu alaihi wa sallama fil-hijrah (Sidqi,
2013:76)
‘Kemudian, tibalah saat yang diizinkan baginya untuk
melakukan hijrah’ (Sidqi, 2013:76)
102
Klausa pasif dari data tersebut berupa saat yang diizinkan baginya.
Kata kerja pasif dalam data tersebut adalah diizinkan dari BSa dan kata أذنudzina dari BSu. Secara leksikal, kata أذن udzina memiliki bentuk dasar dari
fiʻl maʻlu>m berupa يأذن-أذن a’dzina-ya’dzanu yang berarti memberi izin (Al-
Munawwir, 1997:15). Apabila kata tersebut berubah meenjadi fiʻl majhu >l,
maka makna yang dihasilkan adalah diizinkan. Hasil penerjemahan ini
mendapatkan nilai akurasi sebesar 3.
Data-data lain yang merupakan fiʻl ma>dhi mujarrad dapat dilihat
dalam lampiran 5 pada tabel a.1. Data-data yang berada pada tabel a.1 adalah
data yang memiliki hasil terjemahan akurat. Adapun nilai akurasi pada data
tersebut dapat dilihat dalam lampiran 5.
1.2 Pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu yang berasal dari الماضى المزيدالفعل al-fiʻlul-
ma>dhil-mazi >d
Konstruksi kata kerja pasif yang berasal dari المزيدالفعلالماضى al-fiʻlul-
ma>dhil-mazi >d adalah konstruksi fiʻl dan menunjukkan kala lampau dengan
adanya tambahan pada kata kerja tersebut. Pada teks Maulidul-Barzanjiy pola
ini dapat dilihat dalam data nomor 02/01/FU/05:
(٥ :٣١٠٢)صدق،القصي ة قضاعة بلد ف لت قاصيه بقصي سي ممع وإسم ه قصي إبن
Ibni Qushayyi was-muhu Mujammiʻ summiya bi Qushayyi li
taqa >shi >hi fi> bila >di Qudha> atal-Qashiyyah (Sidqi, 2013:5)
‘Dia (Al Mughirah) adalah putra Qushay, nama aslinya adalah
Mujammi’, ia dinamakan Qushay karena pengembaraannya yang
jauh hingga sampai di Negeri Qudha’ah’ (Sidqi, 2013:05)
Pada dasarnya, data tersebut diambil dari kata وسمي-سو samawa-
yasmu>, mengikuti wazn لفعي -لعف faʻala-yafʻulu. Kata وسمي-سو samawa-yasmu >
103
merupakan fiʻl maʻlu>m yang awalnya tanpa tambahan huruf ini mengalami
perubahan menjadi ف عل مزيد ثلثي fiʻlun tsulasiyyun mazi >d. Fiʻl tsula >tsi mazi >d
adalah fiʻl yang terdiri dari tiga huruf dengan ada tambahan pada klausa
tersebut, seperti tasydid, huruf taʻ, dan lain sebagainya. Tambahannya berupa
tasydid, sehingga menjadi لعي ف-لع ف faʻʻala-yufaʻʻilu. Fungsi perubahan
menjadi fiʻl tsulasi mazi >d dalam kata tersebut berfungsi صلالفعللنسبةالمفعولإلأ
li nisbatil-mafʻul ila ashlil-fiʻli yaitu untuk menyandarkan atau mengaitkan
mafʻul pada kata kerja dasar (Ma’shum, 2005:12).
Dalam Maulidul-Barzanjiy hanya ditemukan satu data yang berwazn
لي فع - ف عل fuʻʻila-yufaʻʻalu. Pada wazn tersebut ʻain fiʻl mendapat tambahan
tasydid menjadi ي فعل- ف ع ل faʻʻala-yufaʻʻilu. Secara harfiah, سي summiya yang
berasal dari kata وسمي-سو samawa-yasmu >, berarti ‘menamakan atau memberi
nama’ (Al-Munawwir, 1997:664). Apabila kata tersebut diubah menjadi
mabni majhu >l dan merupakan مزيد ثلثي fiʻlun tsula فعل >tsiyyun mazi >d, maka
tambahan yang ada membuat kata tersebut mengikuti wazn لي فع - ف عل fuʻʻila-
yufaʻʻalu sehingga menghasilkan makna ‘dinamakan (oleh sebab nisbat
kepada tempat)’. Data ini telah memenuhi syarat kesepadanan baik dalam
bentuk maupun makna. Oleh karena itu, hasil terjemahan ini mendapatkan
nilai dari responden sebesar 2,8.
Adapun data-data lain yang mengikuti pola ي فعل-فعل fuʻila-yufʻalu yang
berasal dari المزيد الماضى al-fiʻlul-ma>dhil-mazi الفعل >d adalah data nomor
‘Mereka (kakek moyang Nabi SAW) tidak pernah terlibat dalam
perkawinan jahiliyah’ (Sidqi, 2013:10)
Kata هم yushibhum termasuk klausa aktif yang makna leksikalnya يصب
dalam kamus Al-Mawrid (2006:176) kata yushi يصيب >bu memiliki makna
‘menderita’. Dengan adanya makna tersebut, penerjemah mengubah
konstruksi kata tersebut yaitu dengan menerjemahkan menjadi kata kerja
111
pasif dan terjemahan demikian mendapatkan nilai 2,8 dari responden yang
berarti hasil terjemahan ini sudah sepadan sehingga dinilai akurat.
3. Pola الم فعولةغ ي ص shi>ghatul-mafʻu >l dan variannya
Secara harfiah, pola al-mafʻu>l adalah sebuah pola penyusun المفعول
klausa pasif yang terdiri dari kata benda. Menurut Al-Ghula>yaini (2005:144) المفعول مسا ismul-mafʻu>l adalah sifat yang diambil dari fiʻl-majhu>l untuk menunjukkan
kejadian yang berkaitan dengan maushu>f (yang disifati). Dalam teks Maulidul-
Barzanjiy, pola ini ditemukan pada data nomor 107 sampai dengan nomor 121 atau
berjumlah 15 data. Adapun rata-rata nilai akurasi yang didapatkan pada pola ini
adalah 2,9 atau 98% akurat. Pola المفعول al-mafʻu>l merupakan pola yang memiliki
banyak varian. Varian ini didapatkan dari proses morfologi atau tashri >f pada verba,
sehingga dalam hal ini peneliti membagi pola ini menjadi empat macam.
3.1 Polaالمفعول al-mafʻu>l dari bentuk المجر د al-mujarrad
Polaالمفعول al-mafʻu>l dapat dibentuk dari المجر د الثيلثىي a’ts-tsula>tsiyul-
mujarrad atau yang mengikuti wazn مفعول mafʻu>lun (Al-Ghula>yaini,
2005:144). Begitu pula pendapat yang dikemukakan oleh Wright (1996)
bahwasannya konstruksi klausa pasif juga ditemukan dalam klausa yang
mengikuti shi >ghah mafʻu>l. Dalam teks Maulidul-Barzanjiy data-data yang
mengikuti wazn مفعول mafʻu>lun dapat ditemukan dalam data nomor