Pemerintah Kabupaten Demak KjIP Kabupaten Demak 2015 25 Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak- pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Demak. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 ada 3 (tiga) aspek, yaitu : 1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) 2. Akuntabilitas Keuangan 3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran dipergunakan interval nilai sebagai berikut : - 90 - 100 = Sangat Baik - 80 - 89 = Baik - 50 - 79 = Cukup Baik - < 49 = Kurang Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut : BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
25
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-
pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Demak. Pengukuran
yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran
dan hasil.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan
untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran.
Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 ada 3 (tiga) aspek,
yaitu :
1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
2. Akuntabilitas Keuangan
3. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran
dipergunakan interval nilai sebagai berikut :
- 90 - 100 = Sangat Baik
- 80 - 89 = Baik
- 50 - 79 = Cukup Baik
- < 49 = Kurang
Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
26
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Demak telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun seluruh capaian tujuan yang
diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan kinerja kelembagaan pemerintah daerah.
Peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah dapat tercermin dari
seberapa jauh kompetensi pendidikan dan pembekalan kemampuan SDM melalui
jenjang Diklat. Indikator Kinerja yang dimunculkan ini dapat menggambarkan
besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Demak dalam peningkatan kapasitas
SDM dalam mendukung kinerja kelembagaan pemerintah daerah. Berdasarkan
hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan realisasinya
tercermin pada tabel sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
Rasio PNS Lulusan S1 Rasio PNS Lulusan S2/S3 Jumlah PNS yang mengikui Diklat : 1. Diklat
Fungsional. 2. Diklat Teknis.
102,44
%
102,90%
45%
120%
95,38%
98,87%
125%
73,33%
639,887‰
88,225‰
20 PNS
105 PNS
594,356‰
80,306‰
21 PNS
108 PNS
92,89%
91,02%
105,00%
102,86%
Rata-rata Capaian
Sasaran
92,585 98,145 91,95%
Sumber : LKjIP BKD2015
Jumlah PNS pada akhir tahun 2015 sebanyak 8.505 PNS, PNS untuk yang
berpendidikan S1 (Sarjana) sebanyak 5.055 PNS.atau dengan realisasi 594,356‰
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
27
dan untuk PNS yang berpendidikan S2/S3 sebanyak 683 PNSatau dengan realisasi
80,306‰ dari total PNS Kabupaten Demak.
Pencapaian rasio PNS lulusan S1 dari total PNS Kabupaten Demak
dibandingkan dengan target RPJM dan RKT 2015 sebesar 92,89% atau
594,356‰dari target RPJM dan RKT 2015 639,887‰.Sedangkan untuk rasio PNS
yang berpendidikan S2/S3 dibandingkan dari total PNS Kabupaten Demak dengan
target RPJM dan RKT 2015 dicapai 91,02% atau 80,306‰dari target 88,225‰.
Walaupun pencapaian tahun 2015 turun dari tahun 2014, hal tersebut
dikarenakan jumlah total PNS tahun 2015 mendapatkan penambahan formasi
sebesar 593 PNS yang sebagian besar formasinya dari pengangkatan honorer K-2
dengan formasi pendidikan dibawah S1. Hal ini mengakibatkan penambahan
jumlah PNS yang menempuh pendidikan S1 atau S2/S3 belum dapat mencapai titik
capaian target yang telah ditentukan.
Adapun yang menjadi penghambat adalah untuk kedua Indikator adalah:
1. Kurangnya minat PNS mengikuti jenjang pendidikan S1,S2 dan S3.
2. Minat PNS mengikuti jenjang pendidikan yang lebih lanjut kurang didukung
dengan Anggaran dari Pemerintah.
3. Jadwal perkuliahan yang diminati PNS sering bersamaan dengan tugas PNS.
Faktor- faktor yang mendukung adalah :
1. Adanya peraturan perundang-undangan tentang batas Pangkat dan golongan
untuk PNS yang memiliki pendidikan tertentu.
2. Adanya Dana APBD yang mendukung PNS untuk menempuh pendidikan S1 dan
S2.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian kedua indikator adalah :
1. Melaksanakan Sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan batas –
batas Pangkat / Golongan untuk PNS dengan pendidikan tertentu.
2. Melakukan koordinasi dengan Perguruan Tinggi dalam hal pelaksanaan
perkuliahan.
3. Mengusulkan tambahan Anggaran untuk penyelenggaraan Pendidikan S1 dan
S2 bagi PNS yang berminat.
Dalam hal pengiriman diklat pada tahun 2015 dilakukan pengiriman diklat
fungsional sebanyak 21 PNS dan diklat teknis sebanyak 108 PNS. Pada capaian
diklat fungsional dicapai 105% dari target RPJM dan RKT 2015 sebesar 20 PNS.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
28
Sedangkan pada diklat teknis dicapai 102,95% dari yang ditargetkan pada RPJM
dan RKT 2015 sebesar 105 PNS. Jika dibandingkan dengan hasil capaian 2 tahun
terakhir pada diklat fungsional 45% (2013) dan 125% (2014), hasil pada tahun 2015
cukup baik dan menunjukkan trend positif dan menunjukkan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatannya yang baik. Hal yang serupa juga diperoleh pada
pengiriman diklat teknis dimana hasil 120% (2013) dan 73,33% (2014) yang
menunjukkan kesenjangan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup besar.
Walaupun demikian terdapat beberapa hambatan dalam peningkatan kinerja
kelembagaan pemerintah daerah, antar lain:
1. Diklat yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten
Demak.
2. Jadwal pelaksanaan diklat yang sering berbenturan dengan pelaksanaan
program kegiatan di Unit Kerja.
Tujuan 2 : Meningkatkan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah
Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, dengan sasaran :
1. Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD;
2. Tersedianya data, informasi, statistik yang akurat dan up date;
3. Meningkatnya kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
29
Sasaran 2.1 : Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan
dan anggaran SKPD
Target dan capaian kinerja sasaran 2.1 dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian
(%)
Capaian
(%)
Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1.
2.
3.
Prosentase hasil pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan APIP. Prosentase Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Satuan Kerja. Prosentase Pelaksanaan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan APIP dari Aparat Pengawas eksternal.
100,10
90,11
92,20
120,84
87,14
95,96
81,30
90,00
82,00
80,72
121,74
75,34
99,29
135,27
91,88
Rata – Rata Capaian Sasaran
94,00 101,31 108,81
Sumber : LKjIP Inspektorat2015.
Dari tabel di atas tampak bahwa pada pengukuran kinerja sasaran
meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun
2015 hanya ada satu indikator yang melampui target yaitu pada indikator ke-2.
Namun apabila dilihat capaian rata-rata pada tahun 2015 mengalami kenaikan
dibandingkan dengan capaian rata – rata tahun 2014sebesar 7,5%. Keberhasilan
dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan kewenangan oleh Aparatur
daerah dan pemberantasan korupsi sangat ditentukan oleh komitmen,keterlibatan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
33
dan dukungan aktif oleh segenap komponen masyarakat,dunia usaha dan
pemerintah sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem pengawasan. Untuk
indikator yang belum mencapai target dikarenakan beberapa
kendala/permasalahan dalam pelaksanaan tugas pengawasan yaitu dan
pemerintah:
a. Keterbatasan hari Pemeriksaan dalam melaksanakan tugas pengawasan.
b. Keterbatasan SDM bidang pengawasan.
c. Sarana prasarana penunjang pengawasan.
Untuk mecapai sasaran ini mendapatkan anggaran sebesar Rp.2,161,311,150,-
dengan realisasi Rp. 2.062.132.228,- terbagi dalam program :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Peningkatan sistem pengaawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
Kebijakan KDH.
4. Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
5. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
pengawasan.
Tujuan 3 : Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
otonomi daerah
Dalam rangka mewujudkan tujuan peningkatan penyelenggaraan daerah dan
otonomi daerah, sasaran utamanya adalah meningkatnya kinerja pemerintahan
daerah.
Sasaran 3.1 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 3.1, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pertumbuhan PDRB / Pertumbuhan ekonomi
96,44 81,40 5,44 5,1 93,75
2 Laju inflasi 66,91 57,54 4,5 4,28 95,11
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
34
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
kabupaten
3 PDRB per kapita
108,23 104,93 8,235 2,8 34,00
4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
98,10 97,47 87,53
84,28 97,47
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
100,25 100,5 73,84 68,95 93,38
6
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
7 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik
100,00 100,00 75,00 75 100,00
8 Sistim Informasi Manajemen Pemda
250,00 100,00 2 2 100,00
9 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
100,00 100,00 Ada Ada 100,00
10 Persentase penduduk yang memiliki lahan
100,00 100,00 13,18
13.8 100
11 Persentase luas lahan bersertifikat
0 0 10 10 100
12 Penyelesaian kasus tanah Negara
100,00 100,00 100 100 100,00
13 Penyelesaian izin lokasi
100,00 100,00 98,25
98,25 100
Rata-rata Capaian Sasaran
108,49 80,14 86.57
Sumber: BAPPEDA Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
35
Rata-rata capaian sasaran 3.1. pada tahun 2015 adalah. Beberapa faktor
yang turut mendorong capaian tersebut di antaranya :
1. Stabilitas dan Pertumbuhan ekonomi daerah terjaga.
Kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan mendorong terjadinya
perubahan sosial (social change) yang mengarah pada terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah di Kabupaten Demak
sebagian dari penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan dengan
memperhatikan tiga konsep dasar, yaitu: pertumbuhan (growth), pemerataan
(equity) dan keberlanjutan (sustainability). Pembangunan ekonomi (economic
development) merupakan bagian terpenting dari pembangunan daerah secara
keseluruhan. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada aspek
perubahan struktur ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat. Upaya
pertumbuhan dicerminkan oleh adanya perubahan pendapatan masyarakat,
sedang upaya pemerataan ditandai dengan adanya perubahan struktur
ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan sebagai indikator utama untuk
melihat kondisi ekonomi makro daerah, karena memberi implikasi terhadap
kinerja ekonomi makro daerah yang lain. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
daerah semakin berkembang aktivitas perekonomian, baik aspek aktivitas
produksi, konsumsi, investasi maupun perdagangan di daerah, sehingga
berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
5,39
4,46
5,27
4,27 4,27
0
1
2
3
4
5
6
2011 2012 2013 2014 2015
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Demak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
36
Kinerja perekonomian daerah terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi daerah. Laju
pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan/base year
(ADHK). Berdasarkan perhitungan pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi
5.39%, kondisi ini turun pada 2012 menjadi 4,46%. Sedangkan untuk tahun 2013
mengalami kenaikan yaitu 4,27%.untuk tahun 2015 masih menggunakan data
tahun 2014 yaitu 4.27%.
Adanya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak setiap tahunnya
mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi masyarakat dan iklim usaha, seiring
dengan semakin membaiknya stabilitas nasional, regional, dan daerah.Namun jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah masih di
bawahyang mencapai 5,42 persen dan nasional sebesar 5,02 persen.
2. Pendapatan perkapita meningkat
Salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah
adalah besarnya nilai pendapatan perkapita (PDRB perkapita). Berdasarkan
perhitungan dari BPS yang menggunakan data dasar tahun 2010.Secara
nominal PDRB Perkapita Kabupaten Demak dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan. Pada tahun 2011 PDRB Perkapita Kabupaten Demak mencapai Rp
12.053.469 ,tahun 2012 Rp.13.121.413,tahun 2013 sebesar Rp.14.185.259
dan tahun 2014 sebesar Rp.15.471.848 .untuk tahun 2015 masih
30 - Koleksibuku yang tersedia di perpustakaan 99.44 99.47 33.000 29.856 90,47%
Rata-rata CapaianSasaran 99,67 98,67
102.19%
Sumber data LKjIP Dindikpora 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran meningkatnya akses
dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat, tergambar bahwa rata- rata
capaian kinerja dari 30 indikator kinerja adalah naik dibandingkan capaian kinerja
tahun 2015 sebesar 3,52%.
Dari tabel diatas dapat dilihat pada indikator pertama yaitu angka melek
huruf, pada tahun 2015 belum memenuhi target mendapat capaian angka 99.10 %
yaitu dengan target sebesar 100%, tetapi capaian ini meningkat 0,10%
dibandingkan tahun 2014 sebesar 99,00 %. Peningkatan angka melek huruf ini
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
59
merupakan keberhasilan Dinas Pendidikan dalam memberantas buta huruf,
terutama di daerah pedesaan.
Indikator kedua yaitu rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 mendapat
capaian 96.08% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian
sebesar106.20%. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran orangtua untuk
menyekolahkan anak masih sama tahun yang lalu.
Indikator Angka Partisipasi Kasar pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat
capaian 106,20%. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan
capaian sebesar 105,86%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian
123.64% meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 115.76%. Pada
SMA/ SMK pada tahun 2015 mendapat capaian 127.61 % meningkat dibandingkan
capaian tahun 2014 sebesar 119.86 %.
Gambar 1 : Grafik Angka Partisipasi Kasar
Indikator Angka Partisipasi Murni pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat
capaian 101,46 %. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan
capaian sebesar 105,01%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian
103.71 % meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 114.84%. Pada
SMA/ SMK pada tahun 2014 mendapat capaian 155.62% meningkat dibandingkan
capaian tahun 2014 sebesar 127.74%.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
2014 2015
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
- APK SD /MI
- APK SMP /MTs
- APK SMA /MA /SMK
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
60
Gambar 2 : Grafik Angka Partisipasi Murni (APM)
APK Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 cukup realistis.
Realisasi APM SD/MI sama dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang di
tetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yaitu APM SD/MI sebesar
85,42%. Namun belum melampaui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
“Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara” yang menetapkan APM SD/MI
sekurang-kurangnya 95% pada akhir tahun 2008.Rendahnya APM disebabkan
antara lain 15,15 % masukan siswa baru kelas 1 SD/Mi kurang dari 7 tahun serta
anak usia 12 tahun sudah memasuki SMP/MTs.
Selanjutnya indikator Angka Partisipasi Sekolah yang merupakan ukuran
dayaserap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan
indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas
pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka
PartisipasiSekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan
mengenyam pendidikan. Pada tingkat SD/MI pada tahun 2015 realisasi sebesar
90.42 % dari target sebesar 90.46% atau capaiannya sesuai target 99.96 %, bila
dibandingkan ada peningkatan 0,06 capaian tahun 2014 sebesar 99.86 %.
Pada pendidikan menengah tahun 2015 realisasi sebesar 35,16 % dari target
35,21% atau mencapai 99.86%. Capaian tersebut sama dengan tahun 2014.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
160,00%
APM SD /MI /PaketA
APM SMP /MTs/Paket B
APM SMA /SMK/MA /Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
2014
2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
61
Gambar 3 : Grafik Angka Partisipasi Sekolah Jenjang SD /MI
Indikator Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencapai 100% sama dengan
capaian tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan di Kabupaten Demak untuk
sekolah yang ada telah mencukupi jumlah anak usia sekolah.
Indikator rasio guru terhadap murid pada jenjang pendidikan dasar realisasi
sebesar 0.06 % dari target 0.07 %. Capaian tersebut mengalami kenaikan capaian
(85.71 %) dibandingkan tahun 2014 dengan capaian sebesar85.60%. Pada jenjang
pendidikan menengah realisasi sebesar 0.03 atau 77,78% dari target 0.02.
Capaian tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian
sebesar 75,00 %. Untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah yang cukup, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Dari data tahun 2014/2015, dapat diketahui jumlah
tenaga pendidik di Kabupaten Demak 17.265 orang. Dilihat dari Status
Kepegawaian, Tenaga Pendidik di Kabupaten Demak terdiri dari guru 6.952 PNS
dan 10.312 guru Non PNS.
Indikator selanjutnya yaitu Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata- rata
pada jenjang pendidikan dasar realisasi sebesar 0.05 atau 55.56% dari target yang
ditetapkan. Capaian tersebut dengan capaian tahun 2015. Pada jenjang pendidikan
menengah realisasi sebesar 0.02 atau 100 % dari target 0.02. Capaian tersebut
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaiansebesar 100 %.
Indikator ruang kelas kondisi baik tahun 2015 mencapai 65.52 (100.45 %)
dari target 60,25. Ruang kelas yang nyaman merupakan salah satu aspek yang
dapat mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif. Siswa akan lebih focus
99,8
99,82
99,84
99,86
99,88
99,9
99,92
99,94
99,96
2014 2015
2014 2015
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
62
dan berkonsentrasi pada pada kegiatan belajar, yang pada akhirnya bias memacu
prestasi siswa. Pemerintah Kabupaten Demak telah memberikan perhatian yang
cukup tinggi terhadap upaya perbaikan ruang kelas.
Pada indikator Pendidikan untuk Anak Usia Dini yaitu jumlah siswa TK/ RA/
Penitipan Anak dibagi jumlah anak usia 4 -6 tahun pada tahun 2015 sebesar
86,00% dari target sebesar 40,01% dengan capaian 214,46%. Capaian tersebut
sesuai target dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 107,29%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah memiliki kesadaran untuk
memasukkan putra putrinya untuk memper oleh pendidikan sejak usia dini.
Pada indikator angka putus sekolah tahun 2015 untuk jenjang SD/MI sebesar
0,06 pada SMP/ MTs 0,50 dan pada SMA/ SMK sebesar 0,49.Capaian indikator
angka putus sekolah sudah menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014. Masih
adanya anak putus sekolah ini harus ditangani Jika tidak akan semakin
meningkatnya jumlah penduduk yang berada di bawah
Garis kemiskinan,pengangguran, yang selanjutnya akan menimbulkan
permasalahan sosial.
Indikator Angka Kelulusan untuk tingkat SD/MI mencapai 100 %, sedangkan
untuk SMP/ MTs realisasinya sebesar 99,98 %. Untuk tingkat SMA/MA capaiannya
99.98% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014.
Sementara untuk indikator angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs dan dari
SMP/MTs ke SMA/MA/SMK capaiannya sebesar 99,00 % mengalami kenaikan
dibandingkan dengan capaian tahun 2014.
Untuk indikator guru yang memenuhi kualifikasi tahun 2015 capaiannya
sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 108,24 %. Di Kabupaten Demak
92.15% guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan S1, yang merupakan
persyaratan mengikuti program sertifikasi guru.
Untuk indikator jumlah perpustakaan capaiannya 88,88% dari target yang
ditetapkan yaitu sebanyak 90. Namun untuk buku koleksi dan jumlah pengunjung
tidak memenuhi target yang ditetapkan. Meski demikian dari jumlah buku dan
pengunjung mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2014. Tahun 2015 jumlah
buku sebanyak 22.685 dan tahun 2014 sebanyak 24.861. Sedangkan untuk
pengunjung perpustakaan capaian tahun 2014 sebesar 95,71% dan tahun 2015
sebesar 90,47%, Tidak tercapainya target indikator- indikator kinerja sebagaimana
yang diharapkan tersebut disebabkan oleh adanya :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
63
1. Siswa baru Kelas 1 SD/MI kurang dari 7 tahun serta anak usia 12 tahun sudah
memasuki SMP/MTS.
2. Adanya usia sekolah jenjang SMA/SMK/MA yang melanjutkan keluar daerah Hal
ini dapat ditinjau geografis Kabupaten Demak berada di daerah cross-boundary
yang diapit Kabupaten Kudus dan Kota Semarang, yang dianggap
pendidikannya lebih maju dari pada Kabupaten Demak.
3. Adanya siswa membantu pekerjaan orang tua, mengikuti orang tua pindah
keluar daerah serta biaya pendidikan jenjang SMA/SMK/MA yang tinggi bagi
sebagian orang tua kurang mampu
4. Rasio guru terhadap murid tidak memenuhi target dikarenakan adanya guru
yang purna tugas sementara moratorium PNS masih diberlakukan.
5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) tidak
memenuhi karena menurut kriteria yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik,
seseorang dikategorikan tidak buta aksara apabila sudah tuntas dalam
membaca dan menulis.
Sementara itu faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan indikator kinerja : 1. Adanya Wajar Dikdas 12 tahun yang mewajibkan semua penduduk ia sekolah
untuk menempuh pendidikan yang didukung adanya dana BOS, Bantuan
Beasiswa bagi Siswa Miskin, dan beasiswa transisi untuk melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Adanya penambahan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) mendorong
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada jenjang menengah kejuruan
yang menawarkan lulusan siap kerja.
3. Adanya perhatian terhadap keberadaan lembaga Peningkatan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dari Direktorat Jendral PAUDNI
4. Kesadaran orangtua untuk mengikutsertakan anak mengikuti tambahan
pelajaran diluar jam sekolah baik pada guru maupun lembaga bimbingan.
5. Adanya program sertifikasi guru yang mensyaratkan pendidikan minimal S1/DIV
bagi guru untuk dapat mengikuti program tersebut.
6. Adanya fasilitas perpustakaan, koleksi buku yang memadai dan pelayanan
yang memuaskan mendorong peningkatan kunjungan ke perpustakaan.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
64
2. Pengembangan pendidikan anak usia dini baik kurikulum, bahan ajar dan model
pembelajaran
3. Penambahan ruang kelas sekolah dan rehab bagi ruang kelas sekolah yang
rusak sedang/berat,
4. Pengadaan buku, alat tulis siswa, alat praktek
5. Pembentukan forum masyarakat peduli pendidikan
6. Pembinaan bakat, minat dan kreatifitas siswa
7. Mengoptimalkan program wajib belajar 12 tahun.
8. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan gedung yang representative
9. Sosialisasi dan publikasi minat dan budaya baca pada masyarakat
10. Penyediaan bahan pustaka.
Tujuan 10 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Sasaran 10.1 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel 2.1 sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian Capaian Target Realisasi Capaian
% % % % %
-1 -2 -7 -7
1 Angka kelangsungan hidup bayi 100.59 100.24 0.99 0.99 100
2 Angka usia harapan hidup 102.09% 101.61 72.3 75.18
103.98
3 Rasio posyandu per satuan balita 86.11 118.89 13.27 9.77
73.62
4 Rasio puskesmas, dan pustu per satuan penduduk
31.00% 34.75 0.000228 0.00007067
30.99
5 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
98.03% 74.5 0.0000036 0.000002684
74.54
6 Rasio dokter per satuan penduduk 26.74% 33.87 0.0003362 0.00015923 47.36
7 Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
87.73% 94.97 0.0007068 0.00070579
99.86
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
65
8 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
101.80% 107.54 94.98 100
105.29
9 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian
%
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 2 3
Sarana sosial seperti : . Panti Asuhan . Panti Jompo . Panti Rehabilitasi . Panti Rehabilitasi
Cacat PMKS yang memperoleh bantuan sosial (%)
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS
100 100 100 100
109.36
166.36
100 100 100 100
312,60
294,68
38 1 3 1
9,46
9,96
38
1 2 1
18,35
18,53
100 100
66,67 100
193,97
186,04
Rata-rata sasaran 112.62 167,88 124,45
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 3 indikator kinerja
sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dapat
dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan2 indikator kinerja yang
dicapai melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, sarana sosial seperti
Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Cacat sesuai dengan yang
ditargetkan, sedangkan Panti Rehabilitasi kurang sesuai dari yang ditargetkan yaitu
hanya 66,67%, penyebab menurunnya capaian kinerja ini dikarenakan Panti
Rehabilitasi tersebut tidak memperpanjang izin operasionalnya ke Dinas.
Peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial ini dibandingkan dengan
capaian tahun 2013 mengalami peningkatanyaitu dengan capaian sebesar
109,36%, tetapi bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
78
penurunan yaitu dengan capaian target sebesar 312,60%. Jumlah Penanganan
PMKS meningkat sebesar 18,53% atau (193,97%) dari target yang telah ditetapkan
yaitu 9,46%. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah PMKS yang seharusnya
mendapat bantuan 157.500 PMKS, tetapi realisasinya PMKS yang mendapat
bantuan baru 28.907. Peningkatan jumlah PMKS yang mendapat bantuan ini juga
diikuti dengan peningkatan jumlah penanganan PMKS yang mencapai 18,53% dari
9,96% yang ditargetkan sehingga capaiannya sebesar 186,04% dengan jumlah
PMKS yang seharusnya tertangani 157.500 PMKS, tetapi PMKS yang tertangani
baru 29.190. Indikator PMKS yang tertangani dibandingkan dengan capaian tahun
2013 mengalami peningkatan yaitu dengan capaian sebesar 166,36%, tetapi bila
dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami penurunan yaitu
dengan capaian target sebesar 294,68%.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja sasaran Tahun 2015 sesungguhnya
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadinya
peningkatan disebabkan antara lain :
1. Adanya Program Keluarga Harapan yaitu program perlindungan sosial melalui
pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM), dengan
terlayani dan terbantunya 23.454KSM.
2. Meningkatnya dana APBN untuk penanganan PMKS dan PMKS yang
memperoleh bantuan sosial.
Walaupun capaian kinerja pada indikator kinerja PMKS yang memperoleh
bantuan sosial tahun 2015 melebihi target 18,35% (193,97%) dari target 9,46%,
namun demikian sesuai indikator SPM yaitu Persentase (%) PMKS skala kab/kota
yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar yaitu
targetnya 9,46%, masih dibawah target capaian Nasional 80% dan target Provinsi
40%. Penyebab capaiannya masih dibawah target capaian Nasional, apabila
dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih tingginya populasi
PMKS dan masih ada tingkat ketergantungan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) serta minimnya dana anggaran APBD Kabupaten.
Adapun alternatif solusi yang akan dilakukan tahun yang akan datang yaitu
dengan meningkatkan kerjasama kemitraan lintas sektoral dan mengusulkan
kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dapat menambahkan
dananya.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
79
Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakannya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH),
dengan kegiatan pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin, dengan
penggunaan sumber daya keuangan dari dana APBN yang langsung diberikan
kepada masyarakat adalah sebesar Rp. 45.057.420.000,- atau 100% dari total pagu
sebesar Rp. 45.057.420.000,-.
Adapun Kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 3 Indikator kinerja
dalam penanganan PMKS atau untuk menurunkan Populasi PMKS tersebut diatas
adalah :
1. Tingginya populasi PMKS
2. Terbatasnya sarana dalam penanganan PMKS
3. Rendahnya kesadaran sosial, kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial
masyarakat
4. Belum optimalnya Potensi Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk
mendukung penanganan PMKS;
5. Masih ada tingkat ketergantungan PSKS dalam menangani PMKS
Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Kesejahteraan Sosial :
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
3. Pembinaan anak terlantar;
4. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma;
5. Pembinaan panti asuhan/panti jompo;
6. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba,
dan penyakit sosial lainnya;
7. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;
8. Pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian 3 indikator kinerja
ini pada masa yang akan datang adalah :
1. Mengajukan untuk mendapatkan sarana dan prasarana pelayanan;
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan Organisasi Sosial (Orsos), masyarakat,
relawan yang peduli untuk mendukung penanganan PMKS;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
80
3. Membangun paradigma “ Pembangunan Kesejahteraan sosial Fungsi
Masyarakat”;
4. Adanya kerjasama lintas sektoral yang baik, memungkinkan kelancaran
pelaksanaan tugas program kesejahreraan sosial;
5. Adanya kerjasama kemitraan yang baik dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang hasilnya telah dinikmati secara positif oleh masyarakat khususnya
para penderita cacat dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
6. Komitmen Nasional dan Internasional tentang Pembangunan Kesejahteraan
Sosial.
Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
dengan 3 (tiga) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata
124,45 % dengan kategori Amat baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)
indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan sedangkan capaian 1 (satu)
indikator kinerja sesuai target yang telah ditetapkan.
Dalam rangka pencapaian sasaran ini menggunakan dana kurang dari dana yang
dianggarkan. Dari anggaran belanja langsung sebesar Rp. 8.392.798.000,- realisasi
sebesar Rp.8.321.565.917,- atau 99,09%.
Tujuan 12 : Meningkatkan Peranan Koperasi, UKM dan Lembaga Ekonomi
Perdesaan dalam Perekonomian Daerah
Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.Adapun
pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Sasaran 12.1 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan
Ekonomi Perdesaan
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
Persentase Koperasi Aktif (%) Jumlah UKM non
116,8 %
115,7%
96,2 %
72
79,1
652
109,86 %
92,48%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
81
3
4
BPR/LKM UKM (unit)
Jumlah BPR / LKM (unit)
Usaha Mikro dan kecil ( % )
98%
100%
103,1%
100%
101,4%
705
42
318
42
302,5
100%
95,12%
Rata-rata capaian
sasaran 104,48 103,33% 99,36%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015
Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnyaKapasitas
Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan dapat dilihat dari beberapa
indikator kinerja. Indikator kinerja yang pertama adalah persentase koperasi aktif.
Pada tahun 2015 tercapai realisasi sejumlah 79,1% dari target 72% sehingga
pencapaian pada indikator ini mencapai 109,86%. Indikator kinerja yang kedua
adalah jumlah UKM non BPR/LKM UKM, dengan target capaian 705 terealisasi 652
unit UKM non BPR/LKM UKM atau tercapai capaian target 92,48%. Pada indikator
ketiga jumlah BPR/LKM mengalami pencapaian target 100% atau terdapat 42 unit
BPR/LKM yang beroperasi meningkatkan perekonomian pedesaan. Dan untuk
indikator usaha mikro dan kecil tercapai 95,12% atau terealisasi 302,5% dari target
capaian sebesar 318%.
Secara umum terdapat penurunan capaian pada sasaran
meningkatnyaKapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan.
Sebelumnya tahun 2013 tercapai rata-rata capaian sebesar 104,48% dan pada
tahun 2014 sebesar 103,33%, sedangkan pada tahun 2015 tercapai rata-rata
capaian 99,36%.Penyebab menurunnya capaian kinerja Tahun 2014, apabila
dianalisislebih lanjut hal ini disebabkan oleh adanya Kurangnya pengetahuan SDM
UMKM tentang kewirausahaan.
Jika dilihat lebih dalam, walaupun terjadi penurunan pada sasaran
meningkatnya kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Pedesaan,
terdapat beberapa pencapaian yang cukup baik. Pencapaian tersebut antara lain,
persentase koperasi aktif di Kabupaten Demak masih diatas persentase koperasi
aktif secara nasional dimana data Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014
mencatat terdapat 70,3% koperasi aktif di Indonesia.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya
adalah :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
82
1. Pola pikir yang masih kurang terbuka akan peluang usaha dan berlembaga
pada masyarakat.
2. Kompetensi SDM yang masih kurang professional dalam pengelolaan
kelembagaan dan usaha.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang berbagai tata cara mendorong
produksi dari sisi legalitas lembaga seperti pendirian dan pengajuan akta usaha
dan pendaftaran produk.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan berbagai penyuluhan terhadap peluang usaha dan kelembagaan
koperasi dan UMK
2. Memberikan bimbingan administrasi dan manajemen usaha bagi anggota /
pengelola koperasi
3. Meningkatkan pengetahuan perkoperasian dan menumbuhkan kesadaran
anggota dalam berpartisipasi aktif terhadap perkembangan koperasian.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Melakukan berbagai pendampingan dan pelatihan dalam bidang usaha koperasi
dan UMK
2. Merintis kekuatan untuk pengembangan usaha yang berbadan hukum yang
berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan penyediaan akses terhadap
sumber daya produktif
3. Memberikan fasilitas untuk pengembangan usaha Koperasi dalam rangka
mendorong kemandirian kelembagaan koperasi dan UMK
Tujuan 13 : Memperkuat peran sektor pertanian dan industri sebagai
penggerak utama perekonomian daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan
diatas adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
83
Sasaran 13.1 : Meningkatnya produksi dan produktivitas
pertanian/perkebunan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (ku/hektar) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan/ peternakan/ kehutanan terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor pertanian (padi, palawija, hortikultura) terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB (%) Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (%) Nilai tukar petani (%)
97,92
100,84
100,44
132,26
72
100,21
98,31
98,93
98,69
127,78
100
99,23
59,99
39,12
36,5
0,45
100,00
104,45
66,27
36,73
33,80
0,76
100
103,32
110,47
93,89
92,60
168,89
100
98,75
Rata-rata Capaian
Sasaran
100,61 103.82
110,,77
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Dermak Tahun 2015.
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, tergambar
bahwa secara umum capaian kinerja dari 6 indikator kinerja , dua indikator
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
84
capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan, sementara indikator yang lain
melebihi atau sesuai target yang ditetapkan.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, target peningkatan
produktivitas padi 59,99 ku/ha dapat tercapai 66,27 ku/ha (110,47%). Tercapainya
target peningkatan produktivitas padi sebagaimana yang diharapkan tersebut
disebabkan banyak program kegiatan dari Pemerintah Pusat untuk meningkatkan
produksi tanaman pangan dengan UPSUS PAJALE ( Upaya Khusus Peningkatan
Produksi Padi Jagung Kedelai) sehingga produksi padi di kabupaten Demak
mengalami peningkatan yang signifikan.
Walaupun peningkatan produksi bidang pertanian meningkat tidak serta
merta meningkatkan indikator kontribusi sektor pertanian/ perkebunan/
peternakan/kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Demak mengalami penurunan
dari target yang ditetapkan sebesar 39,12% ternyata realisasinya 36,73% atau
capaian kinerja sebesar 93,89%, hal ini tidak dipungkiri karena sektor non
pertanian mengalami kemajuan yang pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga
laju pertumbuhan lebih tinggi mengakibatkan kontribusi PDRB sektor non pertanian
kenaikannya lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Namun kontributor
penyumbang PDRB di Kabupaten Demak tertinggi masih dipegang sektor
pertanian, secara kuantitas apabila dirupiahkan nilai PDRB sektor pertanian tetap
meningkat.
Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian adalah melalui :
1. Optimalisasi lahan;
2. Memasyarakatkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)
dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT);
3. Penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana;
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan,
dengan kegiatan antara lain :
- Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dengan
kegiatan antara lain :
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan antara
lain :
- Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan (DBHCHT)
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan kegiatan
antara lain :
- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan antara lain :
1) Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
2) Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT)
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
86
3) Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
4) Pembinaan dan Pengelolaan Ternak Pemerintah
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan kegiatan
antara lain :
- Pembangunan pusat-pusat penampungan hasil produksi hasil peternakan
masyarakat.
Dukungan didapatkan dari APBN sebesar Rp.24.817.212.600,- atau 99,68%
dari total pagu sebesar Rp. 24.896.648.000,-dengan program antara lain:
1. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Melalui Produktivitas Dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan (Dekonsentrasi), dengan kegiatan antara lain :
1) Pengelolaan produksi tanaman serealia
2) Dukungan Managemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
(Dekonsentrasi)
1) Pengelolaan air irigasi untuk pertanian
2) Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian
3) Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian
4) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian
5) Fasilitasi pupuk dan pestisida
6) Pelayanan pembiayaan pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP)
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut ,
diantaranya adalah :
1. Terjadi alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;
2. Masih adanya serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman);
3. Terjadinya anomali iklim.
Nilai Tukar Petani terrealisasi sebesar 103,32% atau mencapai 98,75% dari
target yang ditetapkan yaitu 103,85 % . Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan
dan kesejahteraan petani terjadi sedikit penurunan mengingat yang diterima petani
lebih sedikit dibanding dengan pengeluaran karena ada permainan harga dari
tengkulak.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
87
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diatas ,
diantaranya adalah :
1. Berkurangnya motivasi generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian
2. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan SDM Pertanian.
3. Biaya produksi usaha tani yang tinggi dan posisi tawar petani yang rendah saat
panen sehingga peningkatan kesejahteraan petani belum siginifikan.
Sasaran 13.2 : Meningkatnya ketahanan pangan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2.
Regulasi ketahanan
pangan (%)
Ketersediaan pangan utama (ton)
100
96,73
100
90,9
100
352,49
100,00
712,72
100,00
202,19
Rata-rata Capaian Sasaran
98.365 95.45 151.1
Sumber data : Bappeluh dan KP Kabupaten Demak tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.2, dari 2 indikator kinerja sebagai
tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja telah mencapai
bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Dengan adanya regulasi ketahanan pangan diharapkan dapat:
1. Membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan perorangan, tanah kosong,
tanah terbengkelai, tanah tak bertuan, tanah milik Negara untuk penguatan
ketahanan pangan.
2. Melindungi hasil produk petani local dalam negeri dari sebuan produk impor
baik produk pangan maupun olahan pangan.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
88
3. Melindungi lahan sawah produktif (lahan sawah lestari) agar tidak terjadi
penyusutan lahan sawah secara serampangan.
Kabupaten Demak dengan luas wilayah 89.743 ha, 54,5% merupakan lahan
sawah dengan pola tanam padi - padi - palawija, dengan rata-rata produktivitas >58
ku/ha. Ketersediaan bahan pangan utama yaitu beras pada tahun 2015 mencapai
712,72 ton dengan target awal yaitu 352,49 ton dengan prosentase capaian
sebesar 202,19. .Pada tahun 2015 terjadi kenaikan signifikan pada indikator
Ketersediaan Pangan Utama yang disebabkan oleh :
Kenaikan produksi karena serangan hama / OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman) dapat ditangani dengan baik;
Kabupaten Demak pada tahun 2015 relatif terhinda dari bencana alam seperti
banjir;
Tertanganinya secara keseluruhan lahan marginal yang rentan terjadi
kerawanan pangan.
Kerjasama lintas sektoral antar instansi anggota SKPG dan DKP sehingga
sasaran kegiatan dapat dikoordinasi dengan baik; pelatihan, monitoring dan
pendampingan secara rutin dari petugas PPL.
Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah Penerapan teknologi budidaya pertanian yang tepat guna dengan
melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut :
Pengaturan Pola Tanam;
Memilih varietas padi umur pendek;
Pelaksanaan teknologi SPLT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu);
Koordinasi jajaran terkait (Bappeluh KP, DPPUPPE, Dinas Pertanian)
Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Demak
bekerja sama dengan sektor terkait dan masyarakat berperan dalam pengawasan
produk pangan setelah diedarkan (fungsi pengawasan postmarket). Pemerintah
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembinaan, pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang tidak hanya
cukup, tetapi juga harus bermutu, aman, dan bergizi serta terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
89
Sasaran 13.3 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2014
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
Kontribusi sektor Peternakan terhadap PDRB (%)
98,62
95,83
2,15
2,15
100
Rata-rata Capaian Sasaran
98,62 95,83
100
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak tahun 2015
Di sektor peternakan terjadi kenaikan kontribusi terhadap PDRB jika
dibanding tahun sebelumnya baik pada tahun 2013 dengan realisasi 98,62 maupun
pada tahun 2014 dengan realisasi 95,83. Pada tahun 2015 kontribusi sektor
peternakan terhadap PDRB dari target 2,15 terealisasi 2,15 dengan prosentase
capaian mencapai 100 prosen.
Faktor pendukung kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB yaitu adanya
kegiatan pencegahan dan pengobatan ternak, pengendalian penyakit AI,
pembibitan sapi/ kerbau dan pengembangan teknologi Inseminasi Buatan (IB).
Dengan melihat kondisi tersebut Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
kabupaten diharapkan mengalami peningkatan dari yang ditargetkan. Faktor
penghambat dari indikator di atas karena sektor non pertanian mengalami
kemajuan lebih pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga laju pertumbuhan
tinggi mengakibatkan kontribusi sektor PDRB sektor non pertanian kenaikannya
lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Adapun alternatif solusi untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian adalah melalui :
1. Pembangunan sarana prasarana pembibitan ternak;
2. Pengembangan agribisnis peternakan;
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
4. Evaluasi penilaian dan penertiban ternak pemerintah;
5. Pengembangan budidaya ternak itik.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
90
Sasaran 13.4 : Meningkatnya produksi hasil kehutanan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian
(%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2. 3.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha) Kerusakan kawasan hutan (Ha) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)
107,74
124,15
100,00
113,02
157,03
100,00
9.920
156
0.0123
11.999
65
0.012
120,96
158,33
100,00
Rata-rata Capaian Sasaran
110,63 123,35
126,43
Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, secara umum
capaian kinerja dari 3 indikator terpenuhi. Rehabilitasi hutan capaiannya sebesar
120,96 % dengan target 9.920 hektar lahan kritis yang direhabilitasi terrealisasi
seluas 11.999 hektar. Pada indikator kerusakan kawasan hutan dengan target
seluas 156 hektar, realisasi dapat tercapai cukup baik dengan kerusakan kawasan
hutan hanya terjadi seluas 65 hektar dengan capaian sebesar 158,33 % dihitung
menggunakan rumus capaian tren negatif. Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB dengan target sebesar 0,012 persen telah tercapai seratus persen dengan
realisasi juga sebesar 0,012 persen. Keberhasilan ini didukung oleh kegiatan
Rehabilitasi hutan rakyat dan mangrove yang dibiayai dari DAK, Kebun Bibit Rakyat
(APBN) dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan. Jumlah rata rata capaian pada sasaran meningkatnya produksi hasil
kehutan mencapai 126,43%.
Penyebab meningkatnya capaian kinerja Tahun 2015, apabila dianalisis lebih
lanjutsesungguhnya disebabkan oleh kegiatan Penanaman Mangrove di daerah
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
91
tambak dimaksudkan untuk mengurangi abrasi dan menambah income dengan
pemanfaatan olahan dari tanaman tersebut, disamping itu ada penyelenggaraan
reboisasi dan penghijauan hutan dengan Aksi “Hari Menanam Pohon Indonesia dan
Penanaman Pohon di Lahan Kritis”.
Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk lebih meningkatkan
Terwujudnya pengembangan kawasan-kawasan strategis sesuai dengan potensi
lokal adalah :
1. Pendataan kawasan hutan rusak dan lahan kritis lebih mendetail;
2. Pemberian bantuan bibit penghijauan;
3. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan
Pengunaan sumber daya keuangan untuk mencapai Sasaran 13.4
bersumber dana APBD Kabupaten Demak sebesar Rp.1.605.331.137,- atau 92,04
% dari total pagu sebesar Rp. 1.744.079.918,- Hal ini berarti terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya sebesar 7,06% dari Pagu yang ditentukan
Dukungan pencapaian sasaran 13.4 sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan antara lain
adalah :
1. Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan
2. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan (DAK Bidang Kehutanan)
3. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan reboisasi hutan dan lahan
Sasaran 13.5 : Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.5, ditetapkan indikator
kinerja, targetdan realisasinya yang tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
Rasio ketersediaan daya listrik (%) Persentase rumah tangga yang
100,19
%
100%
100,19
%
100%
40,464%
atau 243.221.222
VA
51,5% atau
40,466%
atau 243.185.986
VA
51,5% atau
100%
100%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
92
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menggunakan daya listrik
183.072 RT
183.064 RT
Rata-rata Capaian Sasaran
100% 100% 100%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Berdasarkan hasil pengukurankinerja sasaran 13.5, capaian yang diperoleh
dari indikator “Rasio Ketersediaan Daya Listrik” Kabupaten Demak melalui Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten
Demak dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Dari 234.221.222 VA yang
ditetapkan sebagai target kinerja, pada akhir tahun 2015 dapat terpenuhi sebanyak
243.185.986 VA. Artinya dari target yang ditetapkan sebanyak 40,46% dapat
dicapai 40,46% atau 100%.
Pencapaian kinerja ini disebabkan antara laintingkat kebutuhan akan sarana
dan prasarana permukiman semakin meningkat sejalan dengan perkembangan
ekonomi. Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Skala prioritas program tetap dipertahankan;
2. Skala prioritas kegiatan permukiman dan perumahanterus ditingkatkan.
Indikator kedua yaitu “Persentase Rumah Tangga yang menggunakan
Daya Listrik”juga mengalami peningkatan capaian target, pada tahun 2015 ini
terjadi peningkatan, dari target yang ditetapkan sebesar 183.072 rumah tangga
pengguna listrik dapat terpenuhi semuanya, sehingga capaian kinerjanya sebanyak
100%.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
93
Sasaran 13.6 : Meningkatnya Produksi Perikanan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 6, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1.
Peningkatan
Produksi
Perikanan (ton)
97,11
99,29
36.508.645
38.582.129
105,68
Rata-rata Capaian Sasaran
97,11
99,29
105,68
Sumber : LKjIP Dinlutkan 2015
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa usaha untuk
meningkatkan produksi perikanan hasilnya sesuai harapan. Pada tahun 2013
capaian 97,11 %, pada tahun 2014 capaian 99,29 dan pada 2015 produksi
perikanan tercapai 38.582,13 ton dari target 36.508,64 ton atau tercapai 105,68%.
Peningkatan tersebut disebabkan antara lain :
1. Terlaksananya pelatihan teknik budidaya, bantuan bibit, dan pakan komoditas
perikanan unggulan yaitu Udang, Lele, Gurame, Ikan Mas, Patin, dan Nila.
100 100 100
134,24
100 100 86
182,04
020406080
100120140160180200
2011 2012 2013 2014
Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral
Rasio Daya Listrik
RT yang memakai listrik
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
94
2. Perluasan areal budidaya kolam, yaitu dengan dilakukannya pembuatan kolam-
kolam baru di lahan pekarangan.
3. Intensifikasi budidaya kolam pekarangan
Peningkatan sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan fungsi BBI
Bintoro dalam menghasilkan induk ikan dan benih ikan yang bermutu. Adapun
hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut diatas , diantaranya
adalah :
a. Belum sepenuhnya petani pembudidaya menguasai dan menerapkan cara
berbudidaya ikan yang baik (CBIB)
b. Menurunnya kualitas/ mutu benih yang didatangkan dari luar Demak
c. Menurunnya daya dukung lahan tambak
d. Saluran tambak mengalami pendangkalan
e. Hilangnya tambak akibat abrasi
f. Sarana jalan tambak yang kurang baik
g. Harga pakan pabrikan yang selalu naik
h. Harga jual produk perikanan yang cenderung stabil sehingga tidak sesuai
dengan harga pakan
i. Kurangnya permodalan
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Intensifikasi perikanan tambak melalui pembinaan, pelatihan teknik budidaya,
bantuan bibit, dan pakan
2. Pembangunan unit kolam percontohan
3. Pembangunan kawasan budidaya air tawar
4. Mengoptimalkan fungsi BBI Bintoro
5. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan
6. Meningkatkan SDM di TPI lewat pembinaan, pelatihan maupun monev.]
7. Membuat tempat perkembangbiakan ikan (fishing ground) baru
8. Pengerukan di alur pelayaran
9. Pelatihan dan pembinaan tentang inovasi produk-produk olahan hasil perikanan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
95
10. Pelatihan, pembinaan, dan bantuan dalam memperoleh perijinan usaha
pengolahan
11. Memasyarakatkan produk-produk perikanan lewat pameran/ ekspo, gerakan
makan ikan, dan lomba masak serba ikan
12. Menambah akses pemasaran dan permodalan
13. Pembangunan APO di Kecamatan Sayung
14. Penanaman Mangrove dan penjagaan ekosistemnya
15. Meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir
16. Pemutakhiran data wilayah pesisir sebagai sarana pemetaan dan perencanaan
wilayah pesisir
Adapunrealisasi capaian target Renstra 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
pada indikator Produksi perikanan, telah mencapai 79,617 %. Hal ini berarti
terhadap capaian indikator, telah sesuai dari target yang telah ditetapkan.
Sasaran 13.7 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan
Menengah
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Pertumbuhan industri Cakupan bina kelompok pengrajin
89,20
8,3
225
93,70
13,3
18
10,92%
8,00 %
45,00 %
10,61%
0,1%
38,46%
97,16%
12,5 %
85,47 %
Rata-rata Capaian Sasaran
107,50 41,67 60,14%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015, data BPS Kab. Demak Tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
96
Pencapaian sasaran berikutnya adalah meningkatnya kinerja usaha pelaku
industri kecil dan menengah yang diukur melalui 3 ( tiga) indikator yaitu kontribusi
sektor industri terhadap PDRB, pertumbuhan Industri, dan cakupan bina kelompok
pengrajin. Untuk indikator yang pertama, kontribusi sektor industri terhadap PDRB
terealisasi sebesar 10,61% kurang sedikit dari target yang dicanangkan sebesar
10,92%. Sedangkan untuk indikator kedua yaitu pertumbuhan industri hanya
mencapai 12,5% capaian atau hanya terealisasi sebesar 0,1%, angka ini lebih
rendah dari target yang dicanangkan sebesar 8%. Pada indikator cakupan bina
kelompok pengrajin capaian sebesar 85,47% diperoleh setelah realisasi pada
Tahun 2015 mencapai angka 38,46% dari target yang dicanangkan sebesar 45%.
Walaupun masih belum memenuhi target yang dicanangkan, terdapat peningkatan
rata-rata capaian sebesar 21,53% dari target rata-rata capaian tahun 2014.
Penyebab belum tercapainya sasaran capaian kinerja Tahun 2015, adalah
belum optimalnya pemberdayaan SDM dan pemanfaatan sumber daya Industri.
Untuk menangani hal tersebut perhatian terhadap beberapa hal tetap perlu
dilakukan dalam program pengembangan industri kecil dan menengah melalui
berbagai usaha antara lain:
1. Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya
2. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
3. Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan
swasta
4. Fasilitasi teknologi industri terhadap pemanfaatan sumber daya lokal.
Tujuan 14 : Meningkatkan Peran Sektor Perdagangan dan Pariwisata
sebagai Pendukung Perekonomian Daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2
(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 14.1 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
97
No Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Ekspor bersih perdagangan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
95,49%
137,4%
60%
97,94 %
219,3 %
68,8 %
18,95%
57.840,20$
47%
18,51%
189,688,22$
40%
97,67%
327%
85,1%
Rata-rata Capaian Sasaran
97,63 128,6 169,9%
Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa jumlah kontribusi
sektor perdagangan terhadap PDRB tercapai sebanyak 97,67 % dari target yang
telah ditetapkan. Sedangkan jumlah ekspor bersih perdagangan tercapai sebesar $
189,688,22 juta atau (327 %) dari target yang telah ditetapkan.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya
adalah : Masih adanya komoditas yang tidak bisa terjual dan kurang optimalnya
program pengembangan klaster produk ekspor.
Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah
memberikan pelatihan/penyuluhan tentang mekanisme ekspor dan menyusun
program pengembangan klaster produk ekspor.
Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun
mendatang maka akan ditempuh strategi yaitu peningkatan promosi potensi melalui
kontak dagang, pameran produk unggulan ditingkat regional maupun tingkat
nasional. Adapun realisasi capaian target Renstra 2012 – 2016 sampai dengan
akhir tahun 2015 pada sasaran 14 tercapai 169,9 %.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
98
Sasaran 14.2 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah kunjungan wisata
100
100
70%
86,80%
124
2 Kunjungan wisatawan mancanegara
79,34
79,34
1,055
837.00
79.34
3 Kunjungan wisatawan Nusantara
137,06
137.06
1,855,000
2,854,610
153.88
4 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
115,32
119
1,490,000
1.433.261
96.19
Rata-rata Capaian Sasaran
108,00 108,00 113.35
Sumber : LKjIP Dinparbud 2015
Mengacu pada hasil diatas terlihat bahwa meningkatnya kunjungan
wisatawan dapat tercapai sebesar 113.35%, ada kenaikan dengan capaian tahun
2014 . Namun apabila dibandingkan tahun 2013 mengalami kenaikan. Capaian
tahun 2013 sebesar 108,0
Faktor-faktor pendukung pencapaian sasaran ini antara lain kondisi cuaca
yang bersahabat, suasana Demak yang aman dan kondusif, serta dukungan
fasilitas dan pelayanan prima dari segenap aparatur pariwisata. Dengan optimalnya
pencapaian sasaran ini, diharapkan akan membawa rentetan multiplier effect yang
lebih besar dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pemberdayaan ekonomi kreatif. Selanjutnya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan
tersebut juga diikuti dengan upaya peningkatan lama tinggal dan jumlah belanja
para wisatawan di Demak. Ekonomi kerakyatan akan berkembang dan PAD juga
mengalami kenaikan.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata antara
lain melalui promosi pada travel perjalanan on line,pemasangan baliho dibandara
dan tempat strategis lainnya, dialog interaktif pada media elektronik.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
99
Tujuan 15 : Meningkatkan investasi dan perluasan lapangan kerja
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2
(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran ke dua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 15.1 : Meningkatnya Jumlah Investasi
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian (%)
Capaian (%) Target Realisasi
Capaian
% (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (Milyar rupiah) Angka Kriminalitas Jumlah demo Lama proses perijinan (hari)
- Izin Reklame
- Izin usaha dagang (SIUP)
- Tanda daftar perusahaan (TDP)
- Tanda daftar gudang (TGD) hari
- Izin usaha industri (IUI) hari
75%
5,3 %
261 %
100%
-71,95%
9,1%
100% 100%
100%
100%
100%
186 %
106%
135,5%
100%
77,6%
120%
100% 100%
100%
100%
100%
55
1.048.581. 000.000
3.769 -
3,39
10
2 3
3
5
5
28
2.266.232. 000.000
8.030
1.242.266. .400
1,92
18
2 3
3
5
5
50,9 %
216 %
213 %
100 %
56,63 %
-18%
100% 100%
100%
100%
100%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
100
8.
9.
- Izin usaha angkutan (IUA)
- Izin pedagang pasar (hari)
- Izin pariwisata (hari) terdiri dari: a. Izin usaha
angkutan wisata bus
b. Izin usaha salon kecantikan
c. Izin usaha restoran
d. Izin usaha khusus hotel
e. Izin group kesenian
f. Izin toko souvenir
g. Izin pentas seni h. Izin gedung
pertemuan i. Izin biro
perjalanan j. Izin persewaan
sound system k. Izin play station l. Izin studio
musik m. Izin gelanggang
olahraga n. Izin gelanggang
permainan o. Izin gym fitnes p. Izin sarana
wisata air q. Izin kolam
pemancingan
- Izin tempat rekreasi dan olahraga
Jumlah Perda yang mendukung iklim investasi Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
66,7%
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
15
53
1.6
5
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
15
63
0,8
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
118,9%
50%
Rata-rata Capaian Sasaran 75,4% 110,2% 102 %
Sumber: BPPTPM, Kesbangpolinmas, Satpol PP, Bapermas KB Kabupaten Demak
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
101
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran, dari 9 indikator
kinerja sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa ada 4 indikator kinerja dicapai
kurang target yang telah ditetapkan, sementara dari 2 indikator kinerja dicapai
sesuai target yang telah ditetapkan, dan dari 3 indikator kinerja dicapai melebihi
target yang telah ditetapkan. Rasio daya serap tenaga kerja yang tinggi
mengindikasikan iklim investasi yang semakin membaik sehingga menarik para
investor menanamkan modalnya di Kabupaten Demak. Berdirinya pabrik-pabrik
baru yang menyerap banyak tenaga kerja menjadi penyumbang ketercapaian rasio
daya serap tenaga kerja yang tinggi. Pada tahun 2015 tercatat ada 28 investor
berskala nasional dengan rincian 26 PMDN dan 2 PMA dengan total nilai investasi
Rp. 2.266.232.000.000,- meningkat dari capaian tahun 2014.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal (BPPTPM)
Kabupaten Demak sebagai lembaga yang menerapkan manajemen ISO, pada
tahun 2015telah melaksanakan surveilance audit/ auidit internal oleh WQA-UK (
Worldwide Qulaity Assurance Limited-United Kingdom) dengan demikian BPPTPM
Kabupaten Demak dinyatakan berhak mempertahankan Sertifikat Manajemen Mutu
ISO 9001:2008. Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tersebut menunjukan
pelayanan perizinan di BPPTPM Kabupaten Demak telah mendapat pengukuhan
standar internasional.
Adanya kemudahan dan kepastian dalam proses perijinan turut berperan
meningkatkan jumlah penanaman modal baik dari dalam maupun luar daerah.
Lama perijinan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga membuat
kepastian bagi penerima layanan. Target jumlah dan macam pajak, retribusi daerah
juga tercapai sesuai target yang ditetapkan. Jumlah Peraturan daerah yang
mendukung iklim usaha juga sesuai target yang ditetapkan, hal ini berarti ada
kerjasama yang baik antara eksekutif dengan legislatif.
Untuk mengetahui kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan, BPPTPM
Kabupaten Demak melakukan survey langsung kepada masyarakat dengan
menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) sesuai dengan SK MENPAN
Nomor KEP.25/M.PAN/2/2004. Adapun hasil survey IKM tahun 2015 sebagai
berikut:
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
102
INDEK KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) BPPTPM TAHUN 2015
NOMOR BULAN RATA-RATA ( % )
1 2 3
1. Januari 79,25
2. Pebruari 85,00
3. Maret 83,50
4. April 80,00
5. Mei 80,00
6. Juni 79,00
7. Juli 82,25
8. Agustus 84,00
9. September 85,25
10. Oktober 81,75
11. Nopember 81,75
12. Desember 81,75
JUMLAH 81,75
Sumber: BPPTPM Kabupaten Demak
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai interval capaian indeks
kepuasan masyarakat tahun 2015 adalah sebesar 81,75 atau dapat dikategorikan
dalam mutu pelayanan “baik”, dan dikelompokkan dalam kelompok kinerja B
Dengan memperhatikan peningkatan rasio daya serap tenaga kerja, jumlah
unjuk rasa tidak begitu berpengaruh terhadap iklim investasi. Selama tahun 2015
terjadi aksi unjuk rasa sebanyak 18 kali. Semua aksi tersebut berjalan dengan tertib
dan damai. Pihak pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya dengan cara yang
santun dan tidak berlebihan. Demikian sebaliknya, pada pihak yang dituntut seperti
misalnya Pemerintah dan Pengusaha, menyediakan waktu untuk mendengarkan
tuntutan dan melakukan audensi dengan pihak pengunjuk rasa.
Di Kabupaten Demak terdapat Desa yang berstatus swasembadasebanyak 2
dari 249 Desa/Kelurahan atau setara dengan 0,8% dari seluruh jumlah
Desa/Kelurahan, sehingga jika dibandingkan target kinerja baru tercapai 50% .
Tidak tercapainya target jumlah desa swasembada tersebut dikarenakan
Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
103
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa pada
hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan di desa atau di daerahnya adalah
untuk kepentingan dirinya dan seluruh masyarakat di sekelilingnya.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 9 indikator kinerja
tersebut diatas adalah :
1. Belum sinerginya antara pelayanan perizinan dengan pembinaan perizinan oleh
dinas terkait
2. Kegiatan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian perizinan belum
optimal, sehingga masih ditemukan banyak usaha-usaha yang menyimpang dari
izin-izin yang telah diberikan, misalnya pengembangan perusahaan tanpa di ikuti
dengan perizinan;
3. Belum adanya Juklak dan Juknis Izin Gangguan (HO), Izin Lokasi, dan Petunjuk
Teknis Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan luasan kurang dari 100 m² yang
dilimpahkan ke kecamatan.
4. Kurangnyasaluran komunikasi politik yang ditandai dengan cukup banyaknya
jumlah unjuk rasa
5. Angka kriminalitas masih cukup tinggi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian indikator kinerja iklim berinvestasi dan penanaman
modal ini pada masa yang akan datang adalah :
1. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi dan investasi sebagai citra
kabupaten secara khusus dan sebagai daerah yang kondusif untuk
meningkatan peluang investor penanaman modal yang prospektif.;
2. Meningkatkan pelayanan publik di bidang perizinan dan investasi yang semakin
berkualitas, murah, cepat, tepat dan pasti, dengan menempatkan kepuasan
pelanggan sebagai tolok ukur keberhasilan;
3. Mewujudkan petugas pelayanan yang semakin handal, cerdas, dan ramah yang
berlandaskan moral, etika dan prinsip Good Governance;
4. Mengembangkan kerjasama dengan unit kerja lain dan dengan daerah lain
dalam rangka peningkatan kinerja.
5. Menciptakan hubungan timbal balik dan kerjasama dengan para investor dalam
rangka mewujudkan pengendalian dan pengawasan yang efektif;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
104
6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinanterpadu
dan penanaman modal kepada masyarakat melalui peningkatan pelayanan
publik dengan kepuasan pelanggan (IKM) sebagai tolok ukur keberhasilan.
7. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan dan investasi
8. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat yang ditandai dengan peningkatan
kesantunan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
9. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tindak pencegahan
kejahatan dan menurunkan angka kriminalitas.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran 15.1
adalah sebesar Rp 953.717.096,- atau 99,7% dari total pagu sebesar Rp.
956.500.000,- hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar
0,3 % dari Pagu yang direncanakan. Sumber daya keuangan tersebut dialokasikan
untuk melaksanakan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi,
program perbaikan iklim investasi dan peningkatan realisasi investasi serta program
penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah.
Sasaran 15.2 : Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta
kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan
realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
105
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi
Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rasio Penduduk yang bekerja Rasio Lulusan S1/S2/S3 Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) Keselamatan dan Perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah
97.25
130.81
97.90
98.68
69.50
49.72
99.90
152.5
98.94
127.94
90.65
94.22
109.71
80.99
104.81
168.43
0.95
182,42
74,04
73,72
39,98
5,19
45,74
50,00
0.95
139,36
73,65
72,83
32,53
5,45
44,27
25,00
100
76,40
99,47
98,79
81,37
94,99
96,79
150,00
Rata-rata Capaian Sasaran 99.53 92.73 93,51
Sumber data : LKjIP Dinsosnakertrans 2015
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 8 indikator kinerja
sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja terhadap
indikator kinerja tersebut capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan,
sementara 2 indikator kinerja capaiannya sesuai dengan target yang telah
ditetapkan bahkan melebihi.
Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, Rasio Penduduk
yang bekerja capaiannya sesuai dengan target yang ditetapkan 0,948 atau (100%)
dari target yang ditetapkan 0,948. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa untuk
indikator Rasio Penduduk yang bekerja, capaian tahun 2015 dibandingkan dengan
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
106
capaian tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan capaian target 97,25%
mengalami kenaikan, juga capaian target tahun 2014 dengan capaian 98,94%.
Untuk capaian tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya salah
satu faktor penyebabnya adalah terbukanya lapangan kerja baru.
Sedangkan untuk indikator Rasio Lulusan S1/S2/S3 menurun sebesar
43,06% atau (76,04%) dari target yang telah ditetapkan. Rasio Lulusan S1/S2/S3
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang positif. Itu dapat dilihat pada
capaian tahun 2013 sebesar 130,81% dan pada tahun 2014 sebesar
127,94%.Tetapi untuk tahun 2015 ini mengalami penurunan yang sangat significan,
hal ini disebabkan karena jumlah penduduk bertambah banyak sehingga kurang
sebanding.Disamping itu juga adanya tuntutan dari dunia kerja bahwa yang
dibutuhkan atau yang lebih diutamakan adalah lulusan S1/S2/S3.
Untuk indikator Angka partisipasi Angkatan Kerja menurun sebesar 0,39 atau
(99,47%), dari target yang telah ditetapkan 74,04%. Angka partisipasi Angkatan
Kerjaapabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dengan capaian 97,90%
dan tahun 2014 dengan capaian 90,65% mengalami peningkatan. Penurunan
Angka partisipasi Angkatan Kerja ini juga diikuti dengan Penurunan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mencapai 72,83% dari 73,72% yang
ditargetkan dengan capaian target 98,79%. Menurunnya Angka partisipasi
Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini dikarenakan banyaknya
penduduk usia produktif yang bekerja (angkatan kerja) tidak
bekerja/penganggur/menganggur. Salah satu faktor penyebabnya adalah
terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dan juga angkatan kerja usia produktif
disini sebagian besar belum bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Pencari kerja yang ditempatkan menurun sebesar 7,45% atau (81,37%) dari
target yang telah ditetapkan. Indikator tersebut apabila dibandingkan dengan tahun
2013 dengan capaian 68,50% mengalami kenaikan tetapi apabila dibandingkan
dengan tahun 2014 dengan capaian 109,71% mengalami penurunan. Menurunnya
pencari kerja yang ditempatkan dikarenakan banyaknya pencari kerja yang sudah
mendapatkan pekerjaan sebanyak 2.085 orang dan pencari kerja yang terdaftar di
dinas hanya 6.410 orang meningkat dari tahun 2014 sebanyak 6.321 orang.
Walaupun capaian kinerja pada sasaran khususnya pencari kerja yang
ditempatkan kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu hanya 81,37%, namun
demikian sesuai indikator SPM yaitu pencari kerja yang ditempatkan dengan target
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
107
61,54% dengan realisasi capaian baru 32,53%. Dari hasil tersebut masih dibawah
target nasional yaitu 70%. Penyebab capaiannya kurang dari target nasional
disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang mendapatkan pekerjaan tidak
melapor ke Dinas dan perusahaan yang sudah mendapatkan karyawan/pekerja
juga tidak melaporkan.
Sedangkan usaha untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbukamelebihi
dari target yaitu 5,45% dari target 5,19% dengan capaian 94,99%. Apabila
dibandingkan tahun 2013 dengan capaian target 49,72% dan tahun 2014 dengan
capaian target 80,99% mengalami kenaikan. Tidak tercapainya target penurunan
penggangguran sebagaimana yang diharapkan tersebut disebabkan oleh
banyaknya pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan tidak melapor ke
Dinas dan banyaknya penduduk usia produktif yang berkerja (angkatan kerja) tidak
bekerja/penganggur, dikarenakan terbatasnya kesempatan kerja dan kurangnya
kesadaran pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan.
Dan hasil pengukuran Keselamatan dan Perlindunganmencapai 44,27% dari
target 45,74% atau dengan realisasi capaian 96,79% yaitu kurang dari target yang
telah ditetapkan. Dari hasil capaian tersebut apabila dibandingkan dengan capaian
target tahun 2013 dengan realisasi 99,90% dan tahun 2014 dengan realisasi
capaian 104,81% telah mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa
capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Adapun usaha untuk menekan Perselisihan buruh dan Pengusaha terhadap
kebijakan Pemda diestimasikan 50,00% dapat terealisasi25,00%, dengan capaian
150%.Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2013 sebesar
152,5% dan pada tahun 2014 dengan capaian realisasi sebesar 168,43% telah
mengalami penurunan meskipun tidak terlalu banyak. Terjadinya pencapaian
kinerja melebihi target tersebut disebabkan oleh adanya pemahaman yang sama
antara buruh dan Pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah khususnya
mengenai penetapan UMK Kabupaten Demak yang dapat diterima oleh pengusaha
dan pekerja.
Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk program
ketenagakerjaan dari 8 indikator kinerja tersebut diatas adalah :
a. Rendahnya minat dan bakat pencari kerja untuk berusaha mandiri.
b. Masih rendahnya kualitas dan produktivitas, pendidikan tenaga kerja dan
Pekerja.
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
108
c. Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja di Dalam Negeri dan TKI ke Luar
Negeri belum dapat dilakukan secara optimal.
d. Kesadaran para pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan relatif
rendah.
e. Angka pengangguran yang relatif masih tinggi dan terbatasnya kesempatan
kerja.
f. Perusahaan yang mempunyai Formasi /Lowongan kerja tidak melaporkan ke
Dinas.
g. Kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan kesejahteraan kepada
pekerja masih terbatas.
h. Keterbatasan dan kemampuan dunia usaha juga kesadaran dan sikap
keterbukaan dari sebagian pengusaha masih rendah.
Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Ketenagakerjaan adalah :
1. Adanya Peraturan perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan;
2. Adanya data Pencari kerja yang terdaftar;
3. Pencari kerja setelah dilatih dapat membuka usaha mandiri dengan bantuan
peralatan;
4. Pelatihan, Pelatihan berbasis kompentensi kerja /SKKNI (Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia);
5. Adanya data KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang akurat untuk pengusulan
penetapan UMK tahun berikutnya;
6. Sebagian pimpinan (Pengusaha) menyadari arti pentingnya Peraturan
Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB );
7. Pengusaha dalam pembayaran upah kepada Pekerja sudah sesuai dengan
UMK.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan
meningkatkan pencapaian indikator kinerja Ketenagakerjaan ini pada masa yang
akan datang adalah :
a. Penerapan peraturan perundangan secara konsisten;
b. Membina komunikasi intensif antara pihak pengusaha dengan pekerja;
c. Sosialisasi peningkatan pengetahuan kepada pengusaha dan pekerja
menyangkut prosedur pengawasan ketenagakerjaan sesuai Undang-Undang
yang berlaku, Memprioritaskan perusahaan-perusahaan berskala kecil dengan
potensi tinggi untuk dilakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan;
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
109
d. Meningkatkan kualitas tenaga pemeriksa dan pengawasan yang ada;
e. Melaksanakan Pelatihan dengan sistem Penempatan dan atau Pemberian
bantuan peralatan kerja;
f. Mendorong Pencari Kerja setelah dilatih untuk dapat berusaha Mandiri dan
Mengusulkan tambahan dana untuk kegiatan pembentukan wira usaha baru;
g. Pembinaan dan mendorong pengusaha untuk dapat melaksanakan
Pemagangan kepada pencari kerja.
h. Pencari kerja yang telah diterima bekerja di Perusahaan dan Perusahaan
telah menerima pencari kerja untuk dapat melaporkan ke Dinas.
i. Pembinaan, pengawasan dan mendorong pengusaha untak dapat memenuhi
hak-hak pekerja dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan pekerja dan
peningkatan produktivitas usaha perusahaan.
Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,
dengan 8 (delapan) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata
93,51% dengan kategori Baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)indikator
kinerjasesuaidengan target yang telah ditetapkan dan capaian 6 (enam) indikator
kinerjabelum mencapai target yang telah ditetapkan.
Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan toleransi beragama.
Sasaran 16.1 : Meningkatnya aktifitas agama, lembaga/prasarana agama, serta komunikasi tokoh agama dan pemerintah
Berdasarkan hasil pengukuhan kinerja sasaran 1 Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)
No.
Indikator Kinerja
2013 2014 Tahun 2015
Capaian (%)
Capaian (%)
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
9,25
7,50
0,00481
0,00452
93,97
Rata-rata Capaian sasaran
9,25 7,50 93,97
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
110
Indikator ini dihitung dari jumlah tempat Ibadahdengan jumlahpenduduk.Jumlah
tempat ibadah di Kabupaten padatahun 2015 sebanyak4975 sedangkan jumlah
penduduknya 1.100.064 orang
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja diatas dapat dilihat adanya
penurunan capaian kinerja pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. Hal ini
dikarenakan :
1. Adanya penambahan tempat ibadah sementara jumlah penduduk angkanya tidak
naik secara signifikan hal ini disebabkan keberhasilan program Keluarga
Berencana.
2. Bertambahnya volume pertemuan forum komunikasi ulama umaro’ baik ditingkat
kabupaten maupun tingkat kecamatan.
3. Kemutakhiran data penduduk dan data tempat ibadah diperbaiki.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, indikator kinerja, target,
dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015
Capaian %
Capaian %
Target Realisasi Capaian %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. 2.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Rasio jaringan irigasi
106,17%
101,03%
108,07%
101,74%
88,33%
0,602%
90,54%
0,648%
102,50%
107,64%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
129
3. 4. 5. 6. 7. . 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15.
Persentase rumah tinggal bersanitasi (%) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan permukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) (%) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km / Jam) (%) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) (%) Sempadan jalan yang dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) atau bangunan rumah liar (%) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%) Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota (%) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik (%) Lingkungan Pemukiman
259,73%
256,20%
179,67% 112,70%
100%
106,17%
106,84%
100%
92,25% 108,57%
101,20%
152,45%
103,64%
202,05%
240,60%
147,57% 111,66%
100%
108,07%
109,64%
89,47%
94,07%
106,33%
102,40%
149,57% 96,12%
10,73%
0,29%
0,1119%
0,3761%
789,980
88,33%
6,177%
1,71%
11,9%
49,92%
12,5%
60,22%
0,97%
25,70%
0,62%
0,236%
0,4186%
789,980
90,54%
6,941%
1,48%
12,6%
52,26%
12,85%
90,11%
0,94%
239,53%
213,79%
211,57%
110,53%
100%
102,50%
112,37%
86,55%
105,88%
104,69%
103,60%
149,63%
96,91%
Pemerintah Kabupaten Demak
KjIP Kabupaten Demak 2015
130
(%)
Rata-Rata Capaian Sasaran 132,44% 124,49% 129,85%
Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015
Hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, dari 15 indikator kinerja sebagai
tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum hampir semua capaian kinerja dari
indikator kinerja yang dicapai melebihi target yang telah ditetapkan (terjadi
kenaikan), yaitu antara lain :
1. “Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik”
Salah satu indikator yang dicapai Kabupaten Demak berkaitan dengan
peningkatan sarana infrastruktur penunjang perekonomian adalah “Proporsi
panjang jaringan jalan dalam kondisi baik”, pada tahun 2015 dapat mencapai
102,50%. Dari panjang jaringan jalan yang ditetapkan sebagai target di tahun
2015 yaitu sepanjang 376,74 km dapat terealisasi sepanjang 386,16 km.
2. “Rasio Jaringan Irigasi”
Pencapaian indikator “Rasio jaringan irigasi” ini mengalami kenaikan apabila
dibandingkan dengan capaian target tahun sebelumnya (dari 101,74% pada
tahun 2014 naik menjadi 107,64%). Apabila dibandingkan antara target tahunan
yang ditetapkan sebesar 518.501 m dapat terealisasi sebesar 581.532 m atau
sebesar 107,64%.
3. “Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi”.
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu Program Nasional
dibidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral. Program ini telah dicanangkan
sejak bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. STBM
merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui