FTIP001648/039 [2] [3] [1] HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan 24 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2011 sampai dengan Oktober 2011 di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Cangkul untuk mencampur tanah dan pupuk serta untuk mempermudah pengambilan tanah dari tumpukan tanah. 2. Meteran untuk mengukur tinggi tanaman. 3. Timbangan digital untuk menimbang jumlah pupuk/dosis pupuk yang harus diberikan. 4. Sendok tembok atau sekop tangan untuk memasukan media ke dalam polybag. 5. Patok untuk menandai tanaman yang diberi perlakuan. 6. Pisau untuk keperluan memotong dan melubangi polybag. 7. Gunting untuk memotong kemasan pupuk dan untuk keperluan lain. 8. Baki untuk penyemaian benih. 9. Ember untuk mencampur formula bokashi. 10. Karung atau terpal plastik untuk pembuatan bokashi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Benih cabai merah besar varietas hot beauty yang telah disertifikasi dan biasa digunakan petani. 2. Furadan untuk menjaga benih agar tidak terserang serangga. 3. Kelthane 0,1 – 0,2% untuk memberantas lalat buah (Dacus ferrugineus).
10
Embed
BAB III METODOLOGImedia.unpad.ac.id/thesis/240110/2007/240110070037_3_3781.pdf · 2012. 8. 6. · Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FTIP001648/039
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
24
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2011 sampai dengan Oktober
2011 di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Cangkul untuk mencampur tanah dan pupuk serta untuk
mempermudah pengambilan tanah dari tumpukan tanah.
2. Meteran untuk mengukur tinggi tanaman.
3. Timbangan digital untuk menimbang jumlah pupuk/dosis pupuk yang
harus diberikan.
4. Sendok tembok atau sekop tangan untuk memasukan media ke dalam
polybag.
5. Patok untuk menandai tanaman yang diberi perlakuan.
6. Pisau untuk keperluan memotong dan melubangi polybag.
7. Gunting untuk memotong kemasan pupuk dan untuk keperluan lain.
8. Baki untuk penyemaian benih.
9. Ember untuk mencampur formula bokashi.
10. Karung atau terpal plastik untuk pembuatan bokashi.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Benih cabai merah besar varietas hot beauty yang telah disertifikasi
dan biasa digunakan petani.
2. Furadan untuk menjaga benih agar tidak terserang serangga.
3. Kelthane 0,1 – 0,2% untuk memberantas lalat buah (Dacus
ferrugineus).
FTIP001648/040
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
25
4. Dithane M-45 atau Anthracol 0,2% untuk memberantas penyakit
busuk daun atau busuk buah.
5. Pupuk anorganik (Urea, TSP, KCl) 1:1:1 sebanyak 30 gram per
tanaman, dengan selang waktu pemberian 30 hari.
6. Limbah batu bara fly ash.
7. Bahan-bahan untuk pembuatan bokashi: tetes atau gula pasir 10
sendok makan; dedak 10 kg; EM-4 20 ml, sekam 50 kg; dan air
secukupnya (Andoko, 2005).
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Dalam penelitian ini dicobakan
tujuh perlakuan dosis dan jenis pupuk dengan tujuh kali ulangan. Penelitian
dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Perlakuan yang diberikan terdiri dari tujuh buah dengan lima kali ulangan,
Pengamatan utama:- Berat biomassa- Berat hasil buah- Jumlah buah per tanaman- Rata-rata berat per buah- Kadar air buah- Kandungan logam berat Pb pada buah
Pembuatan bokashi fly ashdan analisis fly ash dan
bokashi fly ash.
Pengamatan utama:- Tinggi tanaman per
minggu
FTIP001648/044
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
29
3.4.1 Pelaksanaan proses pembibitan
Pelaksanaan proses pembibitan terdiri dari dua tahap, yaitu penyiapan
benih untuk penanaman bibit dan penyiapan media tanam untuk pembibitan.
Penyiapan benih untuk pembibitan dilakukan dengan cara:
1. Perendaman benih dalam air hangat suam-suam kuku selama 15 menit.
2. Memeram benih dalam gulungan kain basah selama 24 jam.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyiapan media tanam untuk pembibitan,
yang dilakukan dengan tahapan:
1. Pembersihan baki dan memberi lubang pada baki dengan jarak antar
lubang 2,5 cm.
2. Penyiapan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1 : 1.
3. Mencampur media tanam di atas baki hingga semua bagian baki terisi
tanah secara merata.
4. Menyiram media tanam hingga jenuh.
5. Membuat lajur di atas media tanam dengan menggunakan kayu dengan
jarak antar lajur 2,5 cm.
6. Benih yang telah diperam disebar di antara lajur yang telah dibuat.
3.4.2 Pembuatan bokashi fly ash
Pembuatan bokashi fly ash dilakukan dengan cara:
1. Menyiapkan Bahan-bahan untuk pembuatan bokashi yang terdiri dari; 8 kg
Fly ash batu bara, 4 kg jerami yang dirajang hingga ukuran ±5 cm, 4 kg
sekam, 2 kg dedak, EM-4, 100 gram gula pasir dan air secukupnya.
2. Melarutkan 80 ml EM-4 dan 8 sendok gula ke dalam 8 liter air.
3. Mencampur secara merata 8 kg fly ash batu bara, 4 kg sekam padi, 4 kg
jerami dan 2 kg dedak.
4. Menyiramkan larutan EM-4 secara perlahan ke dalam adonan secara
merata.
FTIP001648/045
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
30
5. Bila adonan dikepalkan dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan
tangan dilepas maka adonan susah pecah (mekar).
6. Adonan ditumpuk dan dipadatkan diatas ubin yang kering dengan
ketinggian 15-30 cm, kemudian tutup dengan karung goni selama 4-7 hari.
7. Menjaga suhu gundukan adonan maksimal 500C, bila suhunya lebih dari
500C, suhu diturunkan dengan cara membolak-balik adonan. Adonan
kemudian ditutup kembali dengan karung goni.
8. Setelah 4-7 hari bokashi telah terfermentasi dan siap untuk digunakan.
3.4.3 Penanaman cabai di dalam polybag
Setelah dilakukan penyemaian, maka benih dipindahkan ke media tanam
dalam polybag setelah berusia 1 – 1,5 bulan. Penyiapan media tanam setelah
penyemaian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Penyiapan polybag dengan diameter 40 cm dan tinggi 50 cm.
2. Menghitung dosis fly ash dan bokashi fly ash.
Kebutuhan fly ash (P2) dan bokashi fly ash (P5) sebesar 10 ton/ha. 1 ton
= 1.000 kg dan 1 ha = 10.000 m2, maka 10 ton/ha = 10.000 kg/10.000
m2 = 1 kg/m2.
Kebutuhan fly ash (P3) dan bokashi fly ash (P6) sebesar 15 ton/ha =
15.000 kg/10.000 m2 = 1,5 kg/m2.
Kebutuhan fly ash (P4) dan bokashi fly ash (P7) sebesar 20 ton/ha =
20.000 kg/10.000 m2 = 2 kg/m2.
Tanaman cabai merah menggunakan polybag dengan diameter 40 cm
(0,4 m), maka luas polybag adalah A = πr = π0,2 = 0,1256 m .