Top Banner
57 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pemberdayaan, self eficacy, budaya organisasi dan kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah pegawai di Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Kebumen. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberdayaan (X 1 ), self eficacy (X 2 ) dan budaya organsisai (X 3 ). 3.2.2. Variabel Terikat
21

BAB III

Jan 23, 2023

Download

Documents

nahwa faiha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III

57

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Obyek dan Subyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pemberdayaan, self

eficacy, budaya organisasi dan kinerja pegawai di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kebumen. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian

ini adalah pegawai di Dinas Pencatatan Sipil dan

Kependudukan Kabupaten Kebumen.

3.2. Variabel Penelitian

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2008). Variabel bebas pada penelitian ini

adalah pemberdayaan (X1), self eficacy (X2) dan

budaya organsisai (X3).

3.2.2. Variabel Terikat

Page 2: BAB III

58

Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono,2007).

Sedangkan sebagai variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kinerja pegawai (Y).

Page 3: BAB III

59

3.3. Definisi Operasional Variabel

Agar nantinya dalam proses operasional variabel

menjadi jelas maka perlu untuk mengetahui definisi

operasional masing-masing variabel;

a. Pemberdayaan adalah proses pemberian atau

pengalihan kekuasaan kepada individu dan

proses menstimulasi dan memotivasi agar

individu mempunyai kemampuan dengan indikator

akses informasi, akses sumberdaya, akses

dukungan dan akses peluang. (Sedarmayanti,

2007)

b. Self Eficacy adalah keyakinan seseorang bahwa ia

dapat menguasai situasi dan menghasilkan

outcomes yang positif dengan indikator

keyakinan mengatasi masalah dengan derajat

kesulitan yang berbeda-beda, keyakinan terhadap

tingkat pencapaian keberhasilan dalam mengatasi

tugas-tugas dalam kondisi tertentu dan kuat

atau lemahnya keyakinan individu mengenai

Page 4: BAB III

60

kompetensi diri yang dipersepsinya. (Bandura,

2006)

c. Budaya Organisasi adalah sistem atau pola-pola

nilai dan praktek-praktek yang terus berlanjut

dalam mengarahkan pegawai untuk berperilaku dan

dalam upaya memecahkan masalah dengan indikator

inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan

beresiko, integrasi, dukungan manajemen,

kontrol pegawai, identitas, sistem imbalan,

toleransi terhadap konflik dan pola komunikasi.

(Robbin, 2008)

d. Kinerja pegawai hasil kerja pegawai secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya dengan indikator kualitas dan

kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan,

kreatifitas, kerjasama, inisiatif dan kualitas

pribadi. (Gomez, 2008)

3.4. Instrumen atau Alat Pengumpulan Data

Page 5: BAB III

61

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner. Skala data yang digunakan pada

pengukuran variabel independen dan variabel dependen

adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2008) Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Pada metode ini, responden diminta

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dan jawaban

dibagi dalam empat macam kategori, yaitu : ”Sangat

Setuju” (SS), ”Setuju (S), ”Tidak Setuju” (TS),

”Sangat Tidak Setuju” (STS), dengan meniadakan

alternatif jawaban ”Ragu-ragu” (R).

Menurut Sutrisno Hadi (2008), tidak adanya

pilihan jawaban ragu-ragu dengan alasan yaitu

”kategori tersebut mempunyai arti ganda, bisa

diartikan belum memberikan jawaban, netral atau

ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda

ini tidak diharapkan dalam instrument”. Dengan

demikian penelitian ini menggunakan penskalaan model

Likert yang telah dimodifikasi dengan menghilangkan

Page 6: BAB III

62

jawaban tengah (ragu-ragu). Kemudian masing-masing

jawaban dari setiap pertanyaan diberi nilai sebagai

berikut: Jika jawaban responden sangat setuju (SS)

memperoleh skor 4, jawaban setuju (S) memperoleh

skor 3, jawaban tidak setuju (TS) memperoleh skor 2,

jawaban sangat tidak setuju (STS) memperoleh skor 1.

3.5. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1. Jenis Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang belum

tersedia sehingga untuk menjawab masalah

penelitian, data harus diperoleh dari sumber

aslinya (Simamora, 2008). Dalam penelitin ini

data primer diperoleh dari penyebaran

kuisioner kepada responden.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang sudah

tersedia atau sudah dikumpulkan untuk suatu

tujuan sebelumnya (Simamora, 2008). Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari

Page 7: BAB III

63

buku-buku, laporan yang berkaitan dengan

kinerja pegawai

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

1.Kuisioner

Teknik ini dilakukan dengan penyebaran

kuisioner yaitu memberikan lembaran

pertanyaan untuk kemudian dijawab oleh

reponden. Hasilnya kemudian diambil kembali

oleh peneliti guna dianalisa. Pertanyaan yang

diajukan kepada responden adalah seputar

variabel independen yang meliputi

pemberdayaan, self eficacy dan budaya organisasi

serta kinerja pegawai Dinas Pencatatan Sipil

dan Kependudukan Kabupaten Kebumen.

Page 8: BAB III

64

2.Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data

dengan jalan tanya jawab sepihak yang

dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan

tujuan penelitian (Marzuki, 2005). Wawancara

dilakukan untuk menggali secara lebih dalam

tentang pegawai berkaian dengan kinerja yang

tidak bisa dijelaskan dengan pertanyaan

tertutup dalam kuisioner.

3.Dokumentasi

Menurut Usman dan Setiady Akbar (2006),

teknik pengumpulan data dengan dokumentasi

ialah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Sedangkan menurut Hasan

(2002), studi dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada subyek penelitian, namun

melalui dokumen. Dokumentasi dalam penelitian

ini berasal dari Renstra, RKT, Renja dan

Page 9: BAB III

65

laporan keuangan Dinas Kependudukan dan

Pencatatn Sipil Kabupaten Kebumen.

3.6. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan

orang, kejadian atau sesuatu yang ingin diteliti

(Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen baik yang PNS

maupun PTT sejumlah 45 orang.

Page 10: BAB III

66

3.6.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang

menjadi subyek penelitian tersebut (Sugiyono,

2008). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah sampling jenuh, yaitu keseluruhan

populasi dijadikan sampel sebanyak 45 responden.

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan atau keaslian (keabsahan)

suatu instrumen. Tinggi rendahnya validitas

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud (Simamora,

2008). Untuk menguji validitas menggunakan

rumus Product Moment yaitu sebagai berikut :

Page 11: BAB III

67

r =

n.ΣXY −(ΣX ) (ΣY )

√{nΣX2 −(ΣX )2} {n∑ Y2− (ΣY )2}

dimana:

r : koefisien korelasi Product Moment

n : banyaknya item

x : nilai item pertanyaan

y : nilai total item

Dengan tingkat kepercayaan 95% maka

instrumen dikatakan valid jika r hitung > r

tabel.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Notoatmojo, 2010).

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

internal consistency yaitu dengan menguji coba

instrumen sekali saja kemudian data yang

Page 12: BAB III

68

diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu dan

selanjutnya digunakan untuk memprediksi

reliabilitas instrumen (Sugiyono,2010).

Rumus yang digunakan untuk pengujian

reliabilitas adalah rumus Alpha:

r11:[ KK−1 ] [1−

∑ σb2σt2 ]

dimana:

r11 = realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = jumlah varian butir

σt2 = varian total

Suatu instrumen penelitian dikatakn

reliabel jika r alpha > 0,70. (Sugiyono,

2008).

3.8. Analisis Data

3.8.1. Analisis Deskriptif

Page 13: BAB III

69

Analisis deskriptif yaitu analisis dengan

merinci dan menjelaskan secara panjang lebar

keterkaitan data penelitian dalam bentuk

kalimat. Analisa ini digunakan untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel dan

disajikan dalam bentuk tabel dan narasi

(Notoatmodjo, 2010).

3.8.2. Analisis Kuantitatif

Analisis data dengan variabel lebih dari

dua dan mencari pengaruh masing-masing variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel

terikat serta mencari manakah variabel bebas

yang paling berpengaruh terhadap variabel

terikat. Uji hipotesis penelitian ini

menggunakan analisa regresi linear berganda.

1.Uji Asumsi Regresi Liner Berganda

a. Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk

menguji apakah pada model regresi

Page 14: BAB III

70

ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Ada tidaknya

multikoliniearitas dalam model regresi

dapat dilihat dengan besaran nilai VIF dan

tolerance yaitu angka VIF ada di sekitar

angka 1 demikian juga nilai Tolerance

mendekati angka 1 (Santoso, 2008)

b. Heteroskedasitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dan residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Adanya

heteroskedasitas dapat dideteksi dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik, dimana sumbu y adalah Y yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di

studentized. Sedangkan dasar pengambilan

keputusan (Santoso, 2008) sebagai berikut:

Page 15: BAB III

71

1)Jika ada pola tertentu seperti titik

titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang,

melebur kemudian menyempit) maka telah

terjadi hetroskedasitas.

2)Jika ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi

heteroskedasitas.

c. Normalitas

Dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel normal atau

mendekati normal. Deteksi normalitas

dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun

dasar pengambilan keputusan (Santoso,

2008) sebagai berikut:

1)Jika data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis

Page 16: BAB III

72

diagonal maka regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2)Jika data menyebar jauh dari garis

diagonal maka model regsresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2.Koefisien Regresi Linear Berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Kinerja Pegawai

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefesien Regresi

X1 = Pemberdayaan

X2 = Self Eficacy

X3 = Budaya Organisasi

e = Residual

3.Uji Hipotensi Parsial (Uji t)

Page 17: BAB III

73

Pengujian hipotensis parsial dilakukan

dengan menguji keabsahan koefisien korelasi

dalam menyatakan hubungan antara masing-

masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Adapun rumus uji t adalah sebagai

berikut:

t0 =

Dimana :

t0 = Nilai Uji Statistik

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah yang diteliti

H0 = P = 0 = Tidak ada pengaruh antara

masing-masing variabel independen

(pemberdayaan, self eficacy dan budaya

organisasi) terhadap kinerja pegawai

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kebumen.

r√(n−2)

√1−(r2)

Page 18: BAB III

74

Ha = P ≠0 = Terdapat pengaruh antara

masing-masing variabel independen

(pemberdayaan, self eficacy dan budaya

organisasi) terhadap kinerja pegawai

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kebumen.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan

membandingkan thitung dengan t tabel pada derajat

kepercayaan 95%.

a. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan

Ha diterima, ada pengaruh antara masing-

masing variabel independen (pemberdayaan,

self eficacy dan budaya organisasi) terhadap

kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen

b. Apabila thitung < t tabel maka H0 diterima dan

Ha ditolak; tidak ada pengaruh antara

masing-masing variabel independen

(pemberdayaan, self eficacy dan budaya

Page 19: BAB III

75

organisasi) terhadap kinerja pegawai di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kebumen

4.Uji Hipotesis Serentak (Uji F)

Pengujian hipotesis serentak (Uji F)

dilakukan untuk menguji keabsahan koefisien

korelasi dalam menyatakan hubungan antara

variabel independen; pemberdayaan, self eficacy

dan budaya organisasi, terhadap variabel

dependen (kinerja pegawai). Adapun rumus uji

F adalah sebagai berikut : (Simamora, 2008)

R 2 / k

F = (1- R2) (n-k-1)

Dimana :

R = Korelasi

k = Jumlah variabel independent

n = Ukuran sampel

Page 20: BAB III

76

Pengujian hipotesis dilakukan dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada derajat

kepercayaan 95%

a. Jika F hitung > F tabel maka H0

ditolak dan Ha diterima; secara bersama-

sama variabel independen (pemberdayaan, self

eficacy dan budaya organisasi) tidak

berpengaruh signifian terhadap kinerja

pegawai di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen.

b. Jika F hitung < F tabel maka H0

diterima dan Ha ditolak; secara bersama-

sama variabel independen (pemberdayaan, self

eficacy dan budaya organisasi) tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kebumen.

5.Koefisien Determinasi (R2)

Page 21: BAB III

77

Koefisien determinasi (R2) pada intinya

digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel.