7 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Pencarian informasi penelitian terdahulu pada Analisis Sistem Informasi Akuntansi atas penerimaan kas ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang berisikan data atau informasi yang terdapat dalam penulisan ini. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan sistem informasi akuntansi atas penerimaan kas, akan dibahas di bawah ini. Penelitian Abdullah (2009) tentang analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Indomobil Surabaya, dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif mengenai sistem dan prosedur penjualan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan secara keseluruhan PT. Indomobil Surabaya telah melakukan praktik yang sehat dalam melakukan aktivitas distribusi penjualan di perusahaan PT. Indomobil Surabaya. Selanjutnya hasil penelitian Maria (2010) dengan topik penelitian yaitu mengenai analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada perusahaan Cor Kuningan “Ganesa I”. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif terkait dengan sistem penjualan dan penerimaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumen dan catatan yang
32
Embed
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/34970/13/jiptummpp-gdl-erpinatilo-47430-3-babii.pdf · penjualan dan penerimaan kas pada PT. ... Pengertian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu
Pencarian informasi penelitian terdahulu pada Analisis Sistem Informasi
Akuntansi atas penerimaan kas ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui
perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian
ini, terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang berisikan data atau
informasi yang terdapat dalam penulisan ini. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan terkait dengan sistem informasi akuntansi atas penerimaan kas, akan
dibahas di bawah ini.
Penelitian Abdullah (2009) tentang analisis sistem informasi akuntansi
penjualan dan penerimaan kas pada PT. Indomobil Surabaya, dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif mengenai sistem dan prosedur
penjualan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaan sistem
informasi akuntansi penjualan secara keseluruhan PT. Indomobil Surabaya
telah melakukan praktik yang sehat dalam melakukan aktivitas distribusi
penjualan di perusahaan PT. Indomobil Surabaya.
Selanjutnya hasil penelitian Maria (2010) dengan topik penelitian yaitu
mengenai analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas
pada perusahaan Cor Kuningan “Ganesa I”. Metode analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif terkait dengan sistem penjualan dan
penerimaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumen dan catatan yang
8
digunakan pada prosedur penjualan tunai maupun secara kredit tidak memadai.
Hal ini terlihat pada arsip bagian keuangan dan bagian administrasi yang masih
menjadi satu. Selain itu kurangnya salinan nota penjualan yang dibuat oleh
perusahaan. Otorisasi transaksi pada perusahaan Co Kuningan “ Ganesa I”
sudah baik. Hal ini terlihat pada persetujuan kredit, otorisasi nota penjualan,
otorisasi surat perintah kerja, serta otorisasi pembatalan pembelian.
Selanjutnya penelitian Ratnasari (2006) menganalisis tentang penerapan
sistem informasi akuntansi penjualan. Metode analisis yang digunakan
deskriptif kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
penjualan masih sederhana. Hal ini dapat dilihat terbatasnya jumlah fungsi
yang terkait, dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem penjualan.
Dengan terbatasnya jumlah fungsi yang terkait akan mengakibatkan adanya
perangkapan tugas terhadap aktivitas penjualan. Pada penjualan tunai dokumen
yang digunakan masih rangkap satu, hal tersebut akan menyebabkan tidak
terciptanya mekanisme saling uji (internal check) antara satu bagian dengan
bagian yang lain, meskipun belum ada nomor urut tercetak pada formulir dan
belum ada catatan piutang anggota, sehingga rincian mengenai piutang anggota
sulit untuk diidentifikasikan.
9
Selanjutnya hasil penelitian Naufal (2011) dengan topik penelitian yaitu
sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada BMT BINTARO. Metode
analisis yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa masih ada keterlambatan pencatatan penerimaan kas sedangkan sistem
yang digunakan masih manual dan tidak memiliki database yang update
sehingga dalam proses pengerjaan memakan waktu yang lama.
Selanjutnya hasil penelitian Udjang (2014) dengan topik yaitu analisis
sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada Hotel Halogen
Sidoarjo. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif,
yaitu analisis data yang digambarkan dalam uraian kata atau kalimat yang
membantu dalam mengungkapkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
sistem pengendalian internal, terutama mengenai mekanisme penjualan dan
penerimaan kas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi
akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada Hotel Halogen Sidoarjo masih
kurang efektif hal ini terlihat adanya karyawan Hotel yang kurang
memperhatikan dan melaksanakan prosedur dan sistem yang telah ditetapkan,
adanya sebagian formulir yang kurang lengkap datanya, sehingga menjadikan
tamu hotel tidak mendapatkan jenis serta jumlah makanan dan minuman sesuai
pesanan. Hal tersebut dikarenakan laporan food and beverage tidak terdapat
keterangan yang lengkap dan jumlah makanan dan minuman yang disediakan
untuk tamu dan kurang cepatnya informasi yang disampikan oleh tiap-tiap
bagian menyebabkan tamu lama menunggu dalam proses check out maupun
check in.
10
Selanjutnya hasil penelitian Muji (2013) dengan topik analisis sistem
informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada CV. Bumi Nusantara
Jombang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis dekriptif. Hasilnya
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi kurang efektif karena terjadi
kerangkapan tugas dan bagian-bagian yang seharusnya berperan dalam
penjualan penerimaan kas tidak melakukan peranan dengan baik atau tidak ikut
campur tangan dan dokumen yang digunakan tidak memiliki prinsip dokumen
yang baik karena tidak ditemukan nomor urut tercetak.
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu sama-sama bertujuan untuk mengetahui tentang sistem
informasi akuntansi penerimaan kas yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan terkait. Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang adalah suatu objek yang diteliti dan pada penelitian terdahulu
sebagian besar peneliti membahas sistem penjualan dan penerimaan kas
sedangkan peneliti ini hanya membahas penerimaan kas.
B. Landasan Teori
1. Sistem
a. Pengertian Sistem
Sistem merupakan sarana yang penting dan bermanfaat bagi
perusahaan, karena sistem dapat memberikan informasi kepada
manajemen perusahaan agar dapat mengalokasikan berbagai sumber daya
perusahaan.
11
Susanto (2013:22) mendefinisikan sistem adalah kumpulan/group
dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Jogiyanto (2001) sistem adalah suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Menurut Bodnar dan Hopwood (2003) sistem adalah sebagai
kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Hall (2001) menyatakan sistem adalah kelompok dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan
tujuan yang sama. Jogiyanto (2001) mengungkapkan beberapa
karakteristik dalam suatu sistem adalah sebagai berikut:
a) Komponen-komponen sistem.
b) Mempunyai batasan sistem.
c) Mempunyai lingkungan luar sistem.
d) Adanya penghubung sistem.
e) Adanya masukan (input) sistem.
f) Adanya keluaran (output) sistem.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
merupakan suatu unsur kelompok yang saling berhubungan erat atau
memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu yag
12
telah dirancang atau direncanakana sebelumnya. Dalam sistem sendiri
terdapat subsistem yang menjalankan peran lebih spesialisasi jika
dibandingkan peran sistemnya, guna bekerjasama dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Ciri-Ciri Sistem
Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan
Berbasis Komputer ciri-ciri sistem adalah sebagai berikut (Susanto, 2013):
a) Tujuan
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai
oleh suatu sistem.
b) Batas Sistem
Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara
sistem dan lingkungannya.
c) Subsistem
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem,
subsistem ini bisa fisik atau abstrak.
d) Hubungan dan Hirarki Sistem
Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subsistem
dengan subsistem lainnya yang setingkat atau setara subsistem dengan
sistem yang lebih besar.
e) Input-Proses-Output
Tiga komponen fungsi/subsistem adalah input, prosesdan output.
Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Proses
13
merupakan perubahan dari input ke output. Output merupakan hasil dari
proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.
f) Lingkungan Sistem
Lingkungan sistem adalah faktor-faktor yang ada diluar lingkungan
sistem yang mempengaruhi sistem. Ada dua lingkungan sistem yaitu
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal
merupakan lingkungan yang berada didalam sistem dan lingkungan
eksternal adalah lingkungan yang berada diluar sistem.
c. Tujuan Sistem
Menurut Susanto (2013) tujuan sistem merupakan target atau
sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya
target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus
diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai
suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran
tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah
tercapai. Ciri-ciri atau kriteria sistem dapat juga digunakan sebagai
tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi
dasar dilakukannya suatu pengendalian.
2. Informasi
a. Pengertian Informasi
Sumber informasi adalah data yang didalam menguraikan informasi
harus dikaitkan dengan data. Data adalah suatu kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
14
(event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia usaha,
kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang
disebut transaksi.
Informasi di definisikan oleh Sutabri (2004) adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan. Jogiyanto (2001) mendefiniskan informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti
bagi yang menerimanya.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi
merupakan hasil dari data yang telah diolah yang digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan.
b. Kualitas Informasi
Susanto (2004) menyatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas
harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Akurat
Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya dan dapat diandalkan.
b) Tepat Waktu
Artinya informasi harus tersedia atau pada saat informasi tesebut
dibutuhkan.
15
c) Relevan
Artinya informasi yang diberikan harus mempunyai manfaat sebagai
dasar pengambilan keputusan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kalau kebutuhan informasi untuk suatu organisasi maka informasi
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan
bagian yang ada di organisasi tersebut.
d) Lengkap
Artinya informasi harus diberikan secara jelas dan lengkap.
3. Sistem Informasi
a. Pengertian Sistem Informasi
Kristanto (2003) mengungkapkan bahwa sistem informasi adalah
suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan
informasi. Sistem informasi merupakan sekumpulan prosedur
organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi
bagi pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
Susanto (2004) mendefinisikan sistem informasi merupakan
subsistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu
sama lain yang bekerja sama harmonis untuk mencapai tujuan yaitu
mengolah data menjadi informasi yang berguna. Hall (2001)
menyatakan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal
dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada para pemakai.
16
Dari pengertian di atas, secara garis besar dapat ditarik kesimpulan
sistem informasi merupakan serangkaian atau sekumpulan subsistem
yang saling berhubungan sebagai suatu cara yang teroganisir,