13 BAB II TINJAUAN UMUM & LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum II.1.1 Pengertian Pusat Pelatihan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat adalah pokok pangkal atau yg menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dsb). Sementara, Pelatihan adalah proses, cara, perbuatan melatih; kegiatan atau pekerjaan melatih, dan dapat juga memiliki arti ; tempat melatih. Jadi, Pusat Pelatihan adalah suatu tempat yang dapat mewadahi berbagai kegiatan pelatihan. Pusat Pelatihan merupakan fasilitas yang khusus dibangun untuk melatih tenaga kerja sebuah perusahaan / instansi dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya frontliner perusahaan. II.1.2 Pengertian Otomotif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Otomotif adalah berhubungan dengan sesuatu yang berputar dengan sendirinya (seperti motor, dsb). Sedangkan menurut sumber Wikipedia, Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama mobil dan sepeda motor. Otomotif mulai berkembang sebagai cabang ilmu seiring dengan diciptakannya mesin mobil. Sementara itu,
39
Embed
BAB II TINJAUAN UMUM & LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00047-AR 2..pdfmempelajari tentang alat-alat transportasi ... berhubungan dengan beberapa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13
BAB II
TINJAUAN UMUM & LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Umum
II.1.1 Pengertian Pusat Pelatihan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat adalah pokok
pangkal atau yg menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dsb).
Sementara, Pelatihan adalah proses, cara, perbuatan melatih; kegiatan atau
pekerjaan melatih, dan dapat juga memiliki arti ; tempat melatih.
Jadi, Pusat Pelatihan adalah suatu tempat yang dapat mewadahi
berbagai kegiatan pelatihan. Pusat Pelatihan merupakan fasilitas yang
khusus dibangun untuk melatih tenaga kerja sebuah perusahaan / instansi
dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya frontliner perusahaan.
II.1.2 Pengertian Otomotif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Otomotif adalah
berhubungan dengan sesuatu yang berputar dengan sendirinya (seperti
motor, dsb).
Sedangkan menurut sumber Wikipedia, Otomotif adalah ilmu yang
mempelajari tentang alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin,
terutama mobil dan sepeda motor. Otomotif mulai berkembang sebagai
cabang ilmu seiring dengan diciptakannya mesin mobil. Sementara itu,
14
teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang
mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan
alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda
motor, mobil, bis, dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-
elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan
lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi, dan manajemen.
Cabang-cabang teknik otomotif meliputi :
1. Perencanaan (product atau design)
2. Pengembangan (development)
3. Produksi (manufacturing)
4. Perawatan (maintenance)
Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang terdapat pada
alat-alat transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut
terdiri dari beberapa sistem utama dan puluhan sub sistem. Sistem tersebut
dapat dikelompokkan :
1. Mesin (engine), meliputi mesin pembakaran dalam, sistem bahan bakar,
sistem pengapian, sistem pemasukkan, sistem pembuangan, sistem
pendinginan, dan sistem pelumasan.
2. Pemindah daya (power train), meliputi sistem transmisi, dan rangkaian
penggerak.
3. Sistem kemudi (steering system).
15
4. Sistem suspensi (suspension system).
5. Sistem rem (brake system).
Dapat disimpulkan bahwa Pusat Pelatihan Otomotif adalah sebuah
fasilitas yang khusus dibangun untuk melatih tenaga kerja sebuah
perusahaan Otomotif dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya
frontliner perusahaan, dalam hal ini secara khusus di bidang teknik
(mekanik dan parts man) serta non teknik (salesman) yang terlatih untuk
selalu dapat memenuhi standar kualitas pelayanan pelanggan, yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya kompetisi di
pasar otomotif terutama di pasar komersial. Selain ditujukan bagi pelatihan
internal, Pusat Pelatihan ini juga digunakan untuk memberikan pelatihan
eksternal seperti : Fleet Customer (Driver & Mekanik) dan Bengkel Binaan
Perusahaan.
Mengincar hasil terbaik di pasar komersial, maka BMW perlu
membangun sebuah Pusat Pelatihan untuk meningkatkan hasil penjualan
komersilnya. Hal ini dikarenakan, layanan terbaik tidak akan terwujud tanpa
kompetensi dari para personilnya.
Teknisi yang handal akan menjadi kunci kesuksesan BMW, sehingga
nantinya Pusat Pelatihan ini diperlukan untuk memberikan wadah bagi
seluruh karyawan perusahaan, terutama para teknisi, untuk mendapatkan
program pelatihan seputar otomotif yang berkesinambungkan guna
meningkatkan performa kerja mereka.
16
II.2 Topik dan Landasan Teori
II.2.1 Pengertian Arsitektur Hemat Energi
Sejak fenomena pemanasan global mencuat, isu-isu yang berkaitan
dengan lingkungan banyak digaungkan di berbagai bidang termasuk
properti. Di bidang ini, pemilihan material atau bahan bangunan adalah salah
satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau
properti yang ramah lingkungan.
Bangunan sebagai suatu sistem terkait dengan masalah yang
berhubungan dengan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, yang
berhubungan dengan beberapa aspek teknis seperti aspek keamanan dan
keselamatan, kenyamanan, kemudahan dan kesehatan. Dalam
perwujudannya pemerintah telah menerbitkan UU. Bangunan Gedung No.28
Tahun 2002.
Kenyamanan bangunan erat hubungannya dengan kondisi alam atau
lingkungan disekitarnya dan upaya pengkondisian atau pengaturan ruang
dalam bangunan.Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan aspek
kenyamanan pada bangunan tergantung pada obyek, bangunan yang
dihadapi. Untuk bangunan yang menghendaki kualitas hunian yang
sempurna maka persyaratan tersebut mutlak harus diadopsi dan diterapkan.
Penerapan ini akan lebih efisien bila dikaitkan dengan masalah hemat energi
dalam bangunan yang bersangkutan.
17
Arsitektur hemat energi adalah arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran
meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi
bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuninya. Arsitektur hemat
energi berdasarkan pada prinsip konservasi energi (sumber yang tidak
terbaharukan) yang menciptakan istilah forms follows energy.
(Sumber: Energy-efficient Architecture, Paradigma dan Manifestasi. Arsitektur
Hijau, Jimmy Priatman, 2002)
Secara lebih luas hemat energi harus dimulai dari masing-masing
cara pengoperasian bangunan. Lebih dari 60 persen energi listrik yang
dibangkitkan PLN dikonsumsi oleh permukiman, sehingga apabila
peningkatan kenyamanan bangunan ini dalam kajian pendahuluannya
dikaitkan dengan penghematan yang ada maka secara nasional akan
diperoleh angka-angka yang sangat berarti. Suplai energi yang dibangkitkan
relatif stagnan, sementara kebutuhan meningkat dari tahun ke tahun dan
harga energi terus naik sehingga perlu tindakan hemat energi yang dimulai
dari tahap pemahaman rancangan, maupun manajemen pemanfaatan energi
pada bangunan.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah
penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan
energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan
energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya
18
biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan
pribadi, serta kenyamanan. Organisasi serta perorangan dapat menghemat biaya
dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan
industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan
penghematan energi. (sumber : id.wikipedia.org)
Penghematan energi melalui perancangan bangunan mengarah pada
penghematan listrik baik dari segi pendinginan udara, penerangan buatan,
maupun peralatan listrik rumah tangga. Pada bangunan perumahan, porsi
terbesar dari penggunaan energi adalah pada pengendalian faktor iklim,
sehingga kualitas termal-visual serta fluktuasi iklim menjadi pertimbangan
utama.
Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan
penggunaan energi” tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya dengan memanfaatkan
sains dan teknologi mutakhir secara aktif. Mengoptimasikan sistim tata
udara dan tata cahaya, integrasi antara sistim tata udara buatanalamiah,
sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif
dengan material dan instrumen hemat energi.
Konsep hemat energi masih menjadi hal yang penting untuk
digunakan saat ini dalam berbagai bidang. Para ahli dan praktisi masih
mencari berbagai cara untuk menerapkan konsep ini dengan baik.
Perkembangannya dalam dunia arsitektur juga mengalami kemajuan,
19
terutama dalam perancangan aktif, sehingga menghasilkan suatu konsep-
konsep baru seperti zero-energy building, sustainable architecture,
intellegent building, dan sebagainya.
II.2.2 Prinsip Perancangan Arsitektur Hemat Energi
Rekonseptualisi perancangan arsitektur perlu dilakukan dengan