-
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Alat
Perancangan Keamanan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor RFID
merupakan alat yang berfungsi sebagai akses khusus keluar masuk
pintu ruangan
dengan menggunakan alat RFID. Menggunakan reader MFRC522 sebagai
alat
pembaca ID, Magnetic doorlock sebagai alat pengunci dan Arduino
uno r3
sebagai media pemogramannya.
Cara kerja alat ini yaitu pertama Reader MFRC522 akan membaca ID
pada
tag atau media RFID yang didekatkan, Selanjutnya informasi dari
rader akan
diteruskan ke papan board arduino, Disana informasi tersebut
akan diolah dan
disesuaikan dengan logika yang sebelumnya sudah diprogramkan
didalam board
arduino. Proses tersebut akan menentukan apakah pintu bisa
terbuka atau tidak.
Setelah arduino selesai memproses data tersebut maka dilanjutkan
kebagian
output untuk menghasilkan keluarannya,dibagian output antara
lain modul relay
yang akan menswitch on atau off sehingga magnetic doorlock
menjadi terbuka
atau terkunci. Dan bagian output lainnya yaitu buzzer dan LED
digunakan sebagai
indikator suara dan nyala lampu disesuaikan dengan informasi
yang diberikan
oleh program arduino tersebut.
-
27
3.2. Blok Rangkaian Alat
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.1. Blok Rangkaian Alat
Gambar Blok rangkaian alat dari keamanan pintu otomatis
menggunakan
sensor RFID diatas menjelaskan bagian-bagian dari rangkaian yang
disusun
menjadi suatu sistem pengendali alat dengan menggunakan Arduino
Uno sebagai
pusat pengendali utamanya. Dari blok pada gambar diatas terdiri
dari beberapa
bagian diantara adalah:
1. Input
Komponen input yang terdapat pada rangkaian ini adalah sebagai
berikut:
a. Catu daya merupaka alat yang dapat menghasilkan dan
menjadi
sumber tegangan. Disini catu daya yang digunakan
mengeluarakan
tegangan sebesar 12Volt DC dan arus 2A.
-
28
b. sumber tegangan ini akan dimanfaatkan untuk menghidupkan
mikrokontroler arduino dan magnetic doorlock yang diswitch oleh
sebuah
relay.
c. RFID Tag Berfungsi sebagai input untuk sistem yang berupa
media
terbaca. dimana media terbacanya berupa ID atau chip identitas.
dan setiap
tag RFID ini memiliki ID unik masing masing. didalam alat ini
RFID Tag
ini dipakai buat akses keluar masuk pintu.
d. RFID Reader MFRC522 berfungsi sebagai alat pembaca dari RFID
Tag.
hasil pembacaan disimpan pada media penyimpanan yang berupa IC
pada
RFID reader sebelum diteruskan ke Arduino Uno.
2. Proses
Proses merupakan langkah utama yang berfungsi sebagai pengelola
data yang
diterima dan kemudian akan dijadikan sebagai output. Dalam
proses ini penulis
menggunakan Arduino dengan mikrokontroler Atmega 328p.
3. Output
Output merupakan keluaran dari proses. output pada rangkaian ini
adalah
sebagai berikut:
a. LED dan Buzzer adalah berfungsi sebagai hasil keluaran yang
berupa
cahaya dan suara.
Buzzer disini hasil outputnya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
output suara
ketika RFID Tag yang dibaca sudah terdaftar di sistem dan output
suara
ketika RFID Tag yang dibaca belum terdaftar di sistem.
b. Modul Relay berfungsi sebagai men-switch tegangan 12 Volt
kepada
magnetic doorlock.
-
29
c. Magnetic Doorlock berfungsi sebagai alat pengunci
pintu,dimana apabila
ada aliran listrik yang masuk maka magnetic akan merekat dengan
kuat
pada media pintu, tapi apabila tidak ada aliran listrik yang
masuk maka
magnetic tidak akan merekat pada media pintu.
3.3. Skema Rangkaian
Dalam pembuatan alat ini penulis akan memberikan skema
rangkaian dari alat-alat yang digunakan, adapun alat tersebut
diantaranya
arduino uno r3, cetu daya, reader MFRC522, modul relay dan
Button.
3.3.1. Skema Rangkaian Arduino Uno R3
Sumber:https://electrosome.com/wp-content/uploads/2014/07/Arduino-
Uno-R3-Schematic-Diagram.jpg
Gambar III.2. Skema Rangkaian Arduino Uno R3
Rangkaian diatas adalah rangkaian dari arduino uno r3 yang
nantinya
bertugas mengontrol sistem kerja dari perangkat input dan
output.
Dilengkapi dengan mikrokontroler ATMega328P sebagai pusat
pemograman
-
30
data, arduino uno r3 sebagai salah satu pilihan terbaik pada
saat ini dalam
proyek pembuatan alat otomatis.
Pada sistem rangkaian ini terdapat mikrokontroler ATMega
16U2
yang berfungsi sebagai usb to serial, ATMega 16U2 juga berfungsi
sebagai
downloader pada rangkaian arduino yang akan dihubungkan
melalui
komputer menggunakan software Arduino IDE. Pada rangkaian ini
terdapat
polyfuse 500mA pada Pin 1 USB terhubung ke Pin 31 UVCC IC
ATMega
16U2 yang bertugas melindungi port usb komputer dari korsleting
atau arus
berlebih.
Pin 4 USB terhubung ke Pin 28 ATMega 16U2 untuk dijadikan
ground. Pin 2 USB D- terhubung ke Pin 30 ATMega 16U2 dan Pin
3
USB D+ terhubung ke Pin 29 ATMega 16U2 bertugas sebagai USB
Connections Subsystem. Selanjutnya pada Arduino terdapat ICSP
(In Circuit
Serial Programming) yang terdapat antara Pin 13 ATMega 16U2
menuju
Pin 17 (MOSI), Pin 18 (MISO), Pin 19 (SCK). Pada bagian ini
berfungsi
untuk memprogram ATMega 328P, media transfer data antara
ATMega
16U2 dan ATMega 328P atau sebaliknya.
Pada Pin 1 terhubung Pin 2 ATMega 16U2 dan Pin 9 terhubung
Pin 10 ATMega 328P terdapat rangkaian oscillator berupa XTAL 1
dan
XTAL 2 bernilai 16 MHz kapasitor 22pf dan resistor 1M. Rangkaian
ini
menghasilkan clock speed sebesar 16MHz digunakan untuk
pemrograman
arduino. Terdapat auto reset yang berada pada Pin 13 ATMega
16U2
dengan Pin 1 (Reset) ATMega 328P melalui kapasitor 100nF, auto
reset ini
-
31
bertugas mereset mikrokontroler sebelum mengupload program
dengan diberi
nila low dikendalikan oleh software pada komputer yang
terkoneksi.
Table III.1.
Penggunaan Port Pada Arduino Uno R3
Port arduino Penggunaan port
3.3v Input tegangan Reader MFRC522
5v Input tegangan suplay modul relay
GND Input Ground
2 Output sinyal yang diteruskan ke Buzzer
3 Output sinyal yang diterukan ke input modul relay
4 Output sinyal yang diteruskan ke LED hijau
5 Output sinyal yang diteruskan ke LED Merah
9 Terhubung ke RST pada Reader MFRC522
10 Terhubung ke SDA pada Reader MFRC522
11 Terhubung Ke Mosi pada Rader MFRC522
12 Terhubung ke Miso pada reader MFRC522
13 Terhubung ke SCK pada reader MFRC522
-
32
3.3.2. Skema Rangkaian Catu Daya
Sumber:Hasil Penelitian
Gambar III.3. Skema Rangkaian Catu Daya
Pada rangkaian diatas Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan
AC
220V (arus bolak balik) ke 15V AC, lalu melewati diode bride
merubah
dari tegangan 15V AC menjadi tegangan 15V DC. Selanjutnya
tegangan
15V DC melewati Elco 1000UF/25V disana tegangan disimpan
sementara
lalu dikeluarkan lagi dan diteruskan ke kapasitor mylar untuk
difilter.
Terakhir melewati IC regulator 7812 nanti output dari IC
tersebut
mengeluarkan tegangan 12V DC.
Catu daya dibuat menggunkan Trafo Step Down CT, diode
bridge,
kapasitor Elco, kapasitor mylar, IC regulator 7812. Dalam catu
daya ini
menghasilkan output tegangan sebesar 12V DC.
-
33
3.3.3. Skema Rangkaian Reader MFRC522
Sumber:https://easyeda.com/gerrychen/RFID_MFRC522-
lHBSasmEW
Gambar III.4. Skema Rangkaian Reader MFRC522
Dari skematik diatas dijelaskan Reader MFRC522 membutuhkan
tegangan 3.3v yang bisa didapat dari arduino langsung.dan untuk
berkomunikasi
dengan arduino, reader ini menggunakan port SPI sebagai alat
komunikasinya,
dimana port SPI yang dimaksud memiliki 3 jalur kabel yaitu MISO
(Master in
slave out) digunakan untuk menerima data masukan, MOSI (Master
out slave in)
jalur downloader mengirim data IC Mikrokontroller, Selanjutnya
yaitu SCK
(Serial Clock) dimana dalam proses pengriman data diperlukan
sinkronisasi yaitu
dengan memanfaatkan jalur SCK, Karena data dari MISO dan MOSI
dianggap
-
34
valid jika SCK dalam keadaan tinggi. pada arduino uno r3 yang
digunakan dialat
ini Pin MOSI berada di pin 11, MISO di pin 12 dan SCK ada di pin
13.
3.3.4. Skema Modul Relay
Sumber:Hasil Penelitian
Gambar: III.5. Skema Rangkaian Modul Relay
Rangkaian ini digunakan untuk menghubungkan adaptor sebagai
sumber tegangan pada magnetic doorlock yang menggunakan relay DC
SPDT
(Single Pole Double Throw) dengan tengan coil +5v. Pada
rangkaian ini
relay 1 akan mendapatkan input sinyal 0 atau 1 dari pin 3
arduino, nilai
input low atau 0 (-5v) itu yang nanti akan memicu kumparan pada
relay
melalui resistor 2k2 kemudian dikuatkan arusnya melalui
transistor 9013.
Lalu terhubung pada kumparan relay, pada kumparan relay diberi
diode
in4001 untuk pembatas tegangan. Hal tersebut menyebabkan
kumparan relay
bekerja dan mengubah posisi switch ke NO (normal open) untuk
memutus
arus sehingga magnetic doorlock pintu bisa terbuka.
-
35
3.3.5. Skema Button
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar: III.6 Skema Button
Pada rangkaian Button ini fungsinya hanya untuk memutus arus
langsung
dari relay. Dalam prosesnya button ini hanya terhubung dengan
relay,tidak ada
perintah atau proses didalam arduino. Jadi ketika button pada
posisi SW1 atau
tidak ditekan maka relay dalam kondisi NC (normal close)
sehingga arus masih
terhubung.Tetapi apabila button pada posisi SW2 atau ditekan
maka relay menjadi
kondisi NO (normal open) sehingga arus terputus.
3.4. Cara Kerja Alat
Dalam pembahasan cara kerja alat disini akan dijelaskan
beberapa
tahapan-tahapan diantaranya yaitu :
-
36
1. Rangkaian Adaptor
Ketika catu daya diberikan tegangan 220V ac maka rangkaian
adapator
akan aktif dan akan memberikan suplay tegangan kesemua
rangkaian
yang sudah disesuaikan kebutuhan tegangannya.
2. RFID Tag
RFID Tag digunakan sebagai alat input ke reader RFID. Tiap Tag
RFID
memiliki nomer ID yang Unik atau berbeda-beda untuk
menetukan
kepemilikan tag RFID ini atau sebagai pemegang akses keluar
masuk pintu .
3. Reader MFRC522
Pada rangkaian ini, Reader MFRC522 digunakan sebagai alat
pendeteksi
objek ID tag RFID , dimana RFID reader ini akan membaca apakah
ID tag ini
terdaftar atau tidak. proses selanjutnya RFID reader ini akan
menghubungkan
pada Arduino Uno untuk proses input data masukan.
4. Arduino Uno R3
Dalam pembuatan rangkaian keamanan pintu ini , Penulis
menggunakan
modul Arduino Uno R3. dalam prosesnya arduino bertugas
sebagai
pengendali utama dari proses kerja alat ini. Arduino ini akan
menganalisa
hasil inputan dari RFID reader MFRC522 dan kemudian
memprosesnya
menjadi sebuah output. Didalam memproses haril inputan arduino
Uno ini
akan mengolah data tersebut apakah ID Tag tersebut sudah
terdaftar atau
belum.apabila ID yang diproses adalah ID yang terdaftar maka
akan
diteruskan kepada LED dan buzzer dengan indikasi nyala lampu
led
berwarna hijau dan buzzer berbunyi sekali, Kemudian dilanjutkan
menuju
-
37
relay untuk menswitch tegangan dari posisi NC(normally close)
menjadi
posisi NO(normally open) sehingga Magnetic doorlock terbuka.
Tetapi sebaliknya apabila dalam prosesnya ternyata ID tag
tersebut belum
terdaftar maka arduino Uno ini akan menghubungkan ke buzzer
dengan bunyi
beberapa kali dan lampu Led menyala merah, Menandakan bahwa ID
tidak
terdaftar.
5. Modul Relay
Modul relay ini bekerja setelah mendapatkan input sinyal melalui
port 3
arduino, sinyal berupa 0 atau 1 tersebut dimanfaatkan untuk
memicu
kumparan pada relay sehingga relay dapat men-switch output relay
dari
keadaan NC (normal close) menjadi NO (normal open) yang
nanti
dimanfaatkan untuk membuka magnetic doorlock. Modul relay
tersebut
juga membutuhkan tegangan +5V DC sebagai tegangan kerjanya.
6. Button
Button disini digunakan untuk memutus arus sementara.
dihubungkan di modul
relay di pin IN2.cara kerjanya ketika button ditekan maka IN2
akan
mendapatkan GND sehingga relay akan memutus arus pada magnetic
doorlock.
Kemudian doorlock menjadi kondisi OFF dan pintu bisa
terbuka.
-
38
3.5. Flowchart Program
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.7. Flowchart Program
-
39
3.6. Kontstruksi Sistem (Coding)
Pada bahasan ini dijelaskan tentang konstruksi sistem program
secara
detail, meliputi: Inisialisasi program, Pembacaan input,
pemrosessan dan
pengendalian output program.
3.6.1. Inisialisasi
.
Keterangan:
Sintaks program tersebut merupakan inisialisasi perangkat keras
dengan
memberikan symbol-symbol tertentu yang tujuannya memberikan
kemudahan
dalam pembuatan instruksi selanjutnya. Seperti #include
digunakan
sebagai alat komunikasi kearduino dan #include merupakan
header dari library bawaan arduino dikarenakan perangkat arduino
akan
berkomunikasi dengan perangkat lainnya yaitu reader MFRC522,
setelah dibuat
header selanjutnya mendeklarasikan function SPI dengan nama
variabel
, SPI disini terdiri dari MISO, MOSI, SCK, untuk pin MOSI pada
reader
#include
#include
#define SS_PIN 10
#define RST_PIN 9
#define LED_G 4
#define LED_R 5
#define BUZZER 2
#define Relay 3
MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);
-
40
MFRC522 terhubung dipin 11 aduino, Pin MISO MFRC522 terhubung
dipin 12
arduino dan SCK MFRC522 terhubung di pin 13 arduino.
Define SS_PIN 10 merupakan pin buat sinkronisasi data yang
terhubung di
pin 10 arduino. Sedangkan Define RST_PIN 9 digunakan untuk
mengulang
program dari awal terhubung di pin 9 arduino.
Define LED_G 4 digunakan untuk mendefinisikan variable LED Green
yang
terhubung di pin 4 arduino. Define LED_R 5 digunakan untuk
mendefinisikan
variable LED RED yang terhubung dipin 5 arduino. Define BUZZER
2
mendefinasikan variable Buzzer yang terhubung dipin 2 arduino.
Define Relay 3
mendefinasikan variable relay yang terhubung dipin 3
arduino.
3.6.2 Input
Pada alat ini hanya mempunyai satu 2 input berupa sensor
yang
berfungsi sebagai media dibaca dan alat membaca ID unik RFID
yang
terhubung pada arduino, pengkodean akan dijelaskan dibawah ini
:
Keterangan :
if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())
{
return;
}
// Select one of the cards
if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())
{
return;
}
//Show UID on serial monitor
Serial.print("UID tag :");
-
41
Pada fungsi if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) adalah
mengidentifikasi bahwa ada media yang akan dibaca. Selanjutnya
media tersebut
akan diseleksi di bagian if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())
untuk dibaca ID
unik yang ada dimedia tersebut dan Serial.print("UID tag :")
berfungsi
menampilkan ID unik media tersebut. Kemudian akan diproses oleh
Arduino.
Proses tersebut nantinya akan dijadikan sebuah output.
3.6.3 Main rogram
Pada bagian proses akan menentukan kondisi dimana ID yang bisa
diakses
dialat ini adalah 36 16 7E A5 dan 75 E2 8F 20. Jadi apabila yang
didekatkan pada
reader adalah ID yang terdaftar maka kondisi disini akan
memberikan sinyal 1
atau hidup, Tetapi apabila yang didekatkan pada reader adalah ID
yang tidak
terdaftar maka kondisi disini akan memberikan sinyal 0 atau
mati. Dan dibagian
syntax tersebut bisa juga unuk mendaftarkan ID baru supaya bisa
terhubung
dengan alat ini
3.6.4 Output
digitalWrite(LED_G, HIGH);
tone(BUZZER, 500);
delay(300);
noTone(BUZZER);
digitalWrite(Relay,HIGH);
delay(5000);
digitalWrite(LED_G, LOW);
digitalWrite(Relay,LOW);
if (content.substring(1) == "36 16 7E A5"||
content.substring(1) == "75 E2 8F 20" )
{
-
42
Penjelasan :
Output pada rangkaian ini dijelaskan bahwa ketika ada suatu
kondisi
proses ID yang terdaftar maka lampu hijau akan menyala dengan
syntax
digitalWrite(LED_G,HIGH) dimana pada pin lampu hijau mendapat
sinyal 1 atau
HIGH. Kemudian dilanjutkan menuju buzzer akan berbunyi 0,5 detik
dengan
keterangan tone(BUZZER,500) setelah itu lampu dan suara akan
berhenti selama
0,3 detik. Selanjutnya akan diteruskan lagi menuju relay dengan
kondisi sinyal
HIGH atau sinyal 0.dimana relay akan memutus tegangan selama 5
detik yaitu
dengan syntax digitalWrite(Relay,HIGH). Setelah selesai maka
digitalWrite(LEG_G,LOW) lampu hijau akan kembali ke status 0
atau mati dan
diteruskan digitalWrite(Relay,LOW) yang artinya relay kembali
keposisi sinyal 1
atau dapat arus.
Tetapi apabila suatu kondisi dimana ID yang terbaca bukan ID
yang
terdaftar maka dalam program ini akan menunjukan
digitalWrite(LED_R,HIGH)
yaitu lampu LED warna RED akan menyala dan diikuti dengan
tone(BUZZER,3000) yaitu buzzer akan menyala selama 3 detik,
Kemudian
program akan terjeda selama 1 detik, Setelah itu lampu LED RED
dan buzzer
akan kembali keposisi semula dengan kondisi LOW atau tidak
menyala.
else {
Serial.println();
digitalWrite(LED_R, HIGH);
tone(BUZZER, 3000);
delay(1000);
digitalWrite(LED_R, LOW);
noTone(BUZZER);
}
-
43
3.7 Hasil Percobaan
Dalam percobaan yang penulis lakukan pada alat didapat sesuai
hasil
yang diharapkan berupa nilai hasil percobaan sensor dan proses
kerja alat
sesuai dengan fungsinya. Hasil percobaan terbagi menjadi 3 yaitu
:
3.7. 1 Hasil Percobaan Input
Untuk memahami hasil percobaan input penulis membuat sebuah
tabel. Dimana hasil percobaan berupa hasil pengukuran tegangan
kerja pada
alat dan hasil dari menggunakan beberapa media RFID.
Tabel III.2.
Hasil Percobaan Tegangan Kerja
Pengukuran Tegangan Kerja
Nama Alat Hasil Pengukuran
Arduino 12 Volt
Reader RFID MFRC522 3.3 Volt
Magnetic Doorlock 12 Volt
Pada pengukuran tegangan kerja yang dilakukan pada alat,
penulis
memberi tegangan input dari sebuah catu daya sebesar 12 volt
dengan arus 2
ampere. Tegangan input pada rangkaian diberi input tegangan
diatas tegangan
kerja alat dengan tujuan agar alat dapat bekerja dengan stabil
dan tidak kurang
dari tegangan kerja. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa
Arduino, Reader
RFID MFRC522 dan Magnetic Doorlock mendapatkan tegangan kerja
yang
sesuai. Pengukuran tegangan kerja adalah langkah yang penting
agar alat dapat
bekerja dengan optimal.
-
44
Tabel III.3.
Hasil Percobaan Input
Pengujian Input Pada Reader RFID MFRC522
Media/Objek ID Objek
Hasil
Pembacaan
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) 75 E2 8F 20 Di Terima
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) 2762242517 Di Tolak
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) 2762569541 Di Tolak
Tag Gantungan Kunci RFID Mifare (13,56Mhz) 36 16 7E A5 Di
Terima
Kartu RFID Proximity (125 Khz) 5c370000 Di Tolak
Dalam pengujian Reader RFID MFRC522, Penulis melakukan uji
coba
dengan menggunakan Beberapa model RFID sebagai media untuk
mengetahui
ID yang bisa diterima atau tidak oleh sistem alat ini. Untuk
mengetahui ID
disetiap RFID penulisa menggunakan serial monitor yang terdapat
pada
software Arduino IDE 1.8.5 dan Reader RFID lain yang menggunakan
frekuensi
125khz atau biasa disebut reader proximity.
Dari hasil yang terlihat pada tabel diatas dapat diketahuhui
bahwa Reader
RFID MFRC522 dapat bekerja sesuai perintah program pada Arduino
yaitu
mendeteksi adanya ID pada sebuah objek RFID yang bisa diterima
atau ditolak
pada program alat ini. .
3.7. 2 Hasil Percobaan Output
Untuk melihat hasil dari output rangkaian, percobaan output
dilakukan
dengan menggunakan Relay, LED dan Buzzer. Percobaan dilakukan
dengan cara
memdekatkan sebuah objek RFID pada Reader RFID MFRC522.
-
45
Tabel III.4.
Hasil Percobaan Output
Hasil Percobaan Output
Media Lampu LED Buzzer
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) Terdaftar
LED Green
Menyala
Berbunyi 0,3
detik
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) Tidak
didaftarkan
LED RED
Menyala
Berbunyi 3
detik
Tag Gantungan Kunci RFID Mifare (13,56
Mhz) Terdaftar
LED Green
Menyala
Berbunyi 0,3
detik
Kartu RFID Proximity (125 Khz) Tidak
Terdaftar Tidak Menyala
Tidak
Menyala
Dari hasil percobaan pada tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan Reader RFID MFRC522 sebagai Media Pembaca ID RFID
pada
objek yang didekatkan dapat bekerja dengan baik. Reader RFID
MFRC522
bekerja normal pada Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) Terdaftar
dengan notifikasi
lampu green menyala dan buzzer berbunyi selama 0,3 detik.
Sedangkan Reader
RFID MFRC522 ini tidak akan bekerja secara normal apabila ada
notifikasi
lampu led menyala merah dan buzzer berbunyi selama 3 detik
dikarenakan ID
Kartu RFID Mifare (13,56 Mhz) Tidak didaftarkan. Selanjutnya
Reader RFID
MFRC522 ini tidak akan menghasilkan sebuah output apa-apa
dikarenakan Kartu
RFID Proximity (125 Khz) Tidak Terdaftar dengan kata lain bahwa
Reader RFID
MFRC522 ini dikhususkan untuk membaca objek RFID dengan
Frekuensi 13,56
Mhz.
-
46
3.7. 3 Hasil Percobaan Keseluruhan
Dari hasil percobaan alat ini dapat disimpulkan bahwa pada
keseluruhan alat maupun program yang dibuat bekerja dengan baik.
Ketika
objek RFID didekatkan pada Reader RFID MFRC522, sensor bekerja
dengan
baik dengan mengirimkan data kepada modul Arduino, kemudian
mengirimkan
notifikasi kepada lampu LED untuk menyala beserta buzzer
berbunyi. Dari hasil
proses yang dihasilkan apabila nilainya benar maka Arduino akan
memberikan
perintah kepada modul relay dan relay akan diteruskan kepada
magnetic doorlock
untuk dijadikan sebuah output, kemudian dalam jeda waktu 5 detik
lampu
LED, buzzer dan relay mati. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa seluruh kerja
rangkain dapat bekerja dengan baik.