7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (Smeltzer & Suzanne C,2002:57). Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda asing( Ngastiyah,2005) Bronkopneumonia adalah bronkolius terminal yang tersumbat oleh eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk gabungan di dekat lobules, disebut juga pneumonia lobaris (Whaley& Wong,2000) Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia berarti peradangan pada jaringan paru-paru dan juga cabang tenggorokan (broncus). (Arief Mansjoer) Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran
31
Embed
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-ruffaedahg... · 7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Bronkopneumonia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang
berdekatan di sekitarnya (Smeltzer & Suzanne C,2002:57).
Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda
asing( Ngastiyah,2005)
Bronkopneumonia adalah bronkolius terminal yang tersumbat oleh
eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk
gabungan di dekat lobules, disebut juga pneumonia lobaris (Whaley&
Wong,2000)
Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia
berarti peradangan pada jaringan paru-paru dan juga cabang tenggorokan
(broncus). (Arief Mansjoer)
Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang
meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi
pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran
8
pernafasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus.(Riyadi sujono&
Sukarmin,2009)
Kesimpulannya bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang
disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. Anatomi dan Fisiologi
Gambar 2.1 : Saluran Pernafasan
(Sumber;http//www.medicastore.com )
1. Anatomi
Organ pernafasan berguna bagi transgportasi gas-gas
dimana organ-organ pernafasan tersebut dibedakan menjadi bagian
9
dimana udara mengalir yaitu rongga hidung, pharynx, larynx, trakhea,
dan bagian paru-paru yang berfungsi melakukan pertukaran gas-gas
antara udara dan darah.
a. Saluran nafas bagian atas, terdiri dari:
1) Hidung yang menghubungkan lubang-lubang sinus udara
paraanalis yang masuk kedalam rongga hidung dan juga
lubang-lubang naso lakrimal yang menyalurkan air mata
kedalam bagian bawah rongga nasalis kedalam hidung
2) Parynx (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar
teanggorokan sampai persambungannya dengan esophagus
pada ketinggian tulang rawan krikid maka letaknya di belakang
hidung (naso farynx), dibelakang mulut(oro larynx), dan
dibelakang farinx (farinx laryngeal)
b. Saluran pernafasn bagian bawah terdiri dari :
1) Larynx (Tenggorokan) terletak di depan bagian terendah
pharnyx yang memisahkan dari kolumna vertebra, berjalan dari
farine-farine sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk
ke dalam trakhea di bawahnya.
2) Trachea (Batang tenggorokan ) yang kurang lebih 9 cm
panjangnya trachea berjalan dari larynx sampai kira-kira
ketinggian vertebra torakalis ke lima dan ditempat ini
bercabang menjadi dua bronchus (bronchi).
10
3) Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada
ketinggian kira-kira vertebralis torakalis kelima, mempunyai
struktur serupa dengan trachea yang dilapisi oleh jenis sel yang
sama. Cabang utama bronchus kanan dan kiri tidak simetris.
Bronchus kanan lebih pendek, lebih besar dan merupakan
lanjutan trachea dengan sudut lancip. Keanehan anatomis ini
mempunyai makna klinis yang penting.Tabung endotrachea
terletak sedemikian rupa sehingga terbentuk saluran udara
paten yang mudah masuk kedalam cabang bronchus kanan.
Kalau udara salah jalan, makap tidak dapat masuk kedalam
paru-paru akan kolaps (atelektasis).Tapi arah bronchus kanan
yang hampir vertical maka lebih mudah memasukkan kateter
untuk melakukan penghisapan yang dalam. Juga benda asing
yang terhirup lebih mudah tersangkut dalam percabangan
bronchus kanan ke arahnya vertikal. Cabang utma bronchus
kanan dan kiri bercabang-cabang lagi menjadi segmen lobus,
kemudian menjadi segmen bronchus. Percabangan ini terus-
menerus sampai cabang terkecil yang dinamakan bronchioles
terminalis yang merupakan cabang saluran udara terkecil yang
tidak mengandung alveolus.Bronchiolus terminal kurang lebih
bergaris tengah 1 mm.bronchiolus tidak diperkuat oleh cincin
tulang rawan, tetapi di kelilingi oleh otot polos sehingga
ukurannya dapat berubah, semua saluran udara dibawah
11
bronchiolus terminalis disebut saluran pengantar udara karena
fungsi utamanya dalah sebagai pengantar udara ketemapat
pertukaran gas paru-paru.Diluar bronchiolus terminalis
terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru,
tempat pertukaran gas. Asinus terdiri bronchiolus respiratorius,
yang kadang- kadang memiliki kantung udara kecil atau
alveoli yang bersal dari dinding mereka.Duktus alveolaris yang
seluruhnya dibatasi oleh alveolus dan sakus alveolaris
terminalis merupakan struktur akhir paru-paru.
4) Paru merupakan organ elastik berbentuk kerucut yang terletak
dalam rongga toraks atau dada. Kedua paru-paru saling
terpisah oleh mediastinum central yang mengandung jantung
dan pembuluh-pembuluh darah besar.Setiap paru mempunyai
apeks (bagian atas paru) dan dasar.Pembuluh darah paru dan
bronchial, bronkus, saraf dan pembuluh limfe memasuuki tiap
paru pada bagian hilus dan membentuk akar paru.Paru kanan
lebih daripada kiri,paru kanan dibagi menjadi tiga lobus dan
paru kiri dibagi menjadi dua lobus. Lobus-lobus tersebut
dibagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronchusnya. Paru kanan dibagi menjadi 10 segmen sedangkan
paru dibagi 10 segmen.Paru kanan mempunyai 3 buah segmen
pada lobus inferior, 2 buah segmen pada lobus medialis, 5
buah pada lobus superior kiri. Paru kiri mempunyai 5 buah
12
segmen pada lobus inferior dan 5 buah segmen pada lobus
superior.Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan-
belahan yang bernama lobules. Didalam lobolus, bronkhiolus
ini bercabang- cabang banyak sekali, cabang ini disebut duktus
alveolus.Tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2- 0,3mm. Letak paru dirongga dada di
bungkus oleh selaput tipis yang bernama selaput pleura. Pleura
dibagi menjadi dua :1.) pleura visceral (selaput dada
pembungkus) yaitu selaput paru yang langsung membungkus
paru.2.) pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga
dada sebelah luar. Antara kedua pleura ini terdapat rongga
(kavum) yang disebut kavum pleura.Pada keadaan normal,
kavum pleura ini vakum (hampa udara)sehingga paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat)
yang berguna untuk meminyaki permukaannya (pleura),
menghindarkan gesekan antara paru dan dinding sewaktu ada
gerakan bernafas. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah
dari tekanan atmosfir, sehingga mencegah kolpas paru kalau
terserang penyakit, pleura mengalami peradangan, atau udara
atau cairan masuk ke dalam rongga pleura, menyebabkan paru
tertekan atau kolaps.
13
2. Fisiologi
a. Pernafasan paru (pernafasan pulmoner)
Fungsi paru adalah pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida pada pernafasan melalui paru / pernafasan
eksternal, oksigen di pungut melalui hidung dan mulut, pada waktu
bernafas oksigen masuk melalui trachea dan pipa bronchial ke
alveoli, dan erat hubungan dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris.
Hanya satu lapisan membrane yaitu membrane alveoli
kapiler, memisahkan oksigen dari darah, darah menembus dan
dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung.
Dari sini dipompa didalam arteri kesemua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru pada tekanan oksigen mmHg dan pada
tingkatan Hb 95% jenuh oksigen.
Didalam paru, karbondioksida salah satu buangan
metabolsme menembus membrane kapiler dan kapiler darah ke
alveoli dan setelah melalui pipa bronchial dan trachea di lepaskan
keluar melalui hidung dan mulut.
Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan
pulmoner pernafasan eksterna:
1.) Ventilasi pulmoner, gerakan pernafasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar.
14
2.) Arus darah melaui paru, darah mengandung oksigen masuk
keseluruh tubuh, karbondioksida dari seluruh tubuh masuk
paru.
3.) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga
jumlahnya yang bisa dicapai untuk semua bagian.
4.) Difusi gas yang membrane alveoli dan kapiler,
karbondioksida lebih mudah berdifusi daripada oksigen.
b. Pernafasan jaringan (pernafasn interna)
Darah yang menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen
( oksihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan mencapai kapiler,
dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut
oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen
berlangsung dan darah menerima sebagai gantinya hasil buangan
oksidasi yaitu karbondioksida.
Perubahan – perubahan berikut terjadi dalam komposisi
udara dalam alveoli, yang disebabkan pernafasan eksterna dan
pernafasan interna atau pernafasan jaringan.
Udara (atmosfer) yang dihirup:
Oksigen : 20%
Karbondioksida : 0-0,4%
Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan
kelembaban atmosfer.
Udara yang dihembuskan:
15
Nitrogen :79%
Oksigen :16%
Karbondioksida :4-0,4%
Udara yang dihembuskan jenuh dengan uap air dan
mempunyai suhunyang sama dengan badan (20 persen panas
badan hilang untuk pemanasan uadra yang dikeluarkan ).
c. Daya muat paru
Besarnya daya muat udara dalam paru 4500 ml- 5000 ml
(4,5 – 5 liter).Udara diproses dalam paru (inspirasi dan ekspirasi)
hanya 10% kurang lebih 500 ml disebut juga udar a pasang surut
(tidal air) yaitu yang dihirup dan yang dihembuskan pada pernafasn
biasa. Pada seorang laki- laki normal (4-5 liter) dan pada seorang
perempuan (3-4 liter). Kapasitas (h) berkurang pada penyakit paru-
paru) dan pada kelemahan otot pernafasan.
d. Pengendalian pernafasan
Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh dua
faktor uatam yaitu kimiawi dan pengendalian saraf. Adanya faktor
tertentu, merangsang pusat pernafasan yang terletak didalm
medulla oblongata, kalau dirangsang mengeluarkan impuls yang
disalurkan melalui saraf spiralis ke otot pernafasan ( otot diafragma
atau interkostalis).
16
1) Pengendalian oleh saraf
Pusat pernafasan adalah suatu pusat otomatik dalam
medulla oblongata mengeluarkan impuls eferen ke otot
pernafasan, melalui radik saraf sevikalis diantarkan ke
diafragma oleh saraf frenikus.
Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot
diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kira- kira 15
kali setiap menit.
2.) Pengendalian secara kimia
Pengendalian dan pengaturan secara kimia meliputi :
Frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan, pusat
pernafasan dalam sumsum sangat peka sehingga kadar alkali
harus tetap dipertahankan, karbondioksida adalah preduksi
asam metabolisme dan bahan kimia yang asam ini merangsang
pusat pernafasan untuk mengirim keluar impuls saarf yang
bekerja atas otot pernafasan.
e. Kecepatan pernafasan
Kecepatan pernafasan secara normal, ekspirasi akan
menyusul inspirasi dan kemudian istirahat, pada bayi ada kalanya
terbalik, inspirasi- istirahat –ekspirasi, disebut juga pernafasan
terbalik.
17
Kecepatan normal setiap menit berdasarkan umur :
Bayi prematur : 40 – 90x/menit
Neonatus : 30 – 80 x/menit
1 Tahun : 20- 40x/ menit
Inspirasi atau menarik nafas adalah proses aktif yang
diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan
rongga dada dari atas sampai bawah, yaitu vertical.Kenaikan iga-
iga dan sternum, yang ditimbulkan oleh kontaksi otot interkostalis,
meluaskan romgga dada kedua sisi dari belakang ke depan. Paru
yang bersifat elastis mengembang untuk mengisi ruang yang
membesar itu dan udara ditarik masuk kedalam saluran udara, otot
interkostalis eksterna diberi peran sebagai otot tambahan hanya bila
inspirasi menjadi gerak sadar.
Pada ekspirasi, udara dipaksa oleh pengendoran otot dan
karena paru kempes kembali, disebakan sifat elastis paru itu
gerakan ini adalah proses pasif.
Ketika pernafasan sangat kuat, gerakan dada bertambah,
otot leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas.
Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa bergerak.
f. Kebutuhan tubuh akan oksigen
Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut
oksigen dapat diatur menurut keperluan orang tergantung pada
oksigen untuk hidupnya, kalau tidak mendapatkannya selam kurang
18
lebih 4 menit dapat mengakibatkan kerusakan pada otak yang tidak
dapat perbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting
timbul bila misalnya seorang anak menutupi kepala dan mukanya
dengan kantong plastic menjadi lemas. Tetapi hanya penyadiaaan
oksigen berkurang, maka pasien menjadi kacau pikirannya, ia
menderita anoxia serebralis. Hal ini terjadi pada orang yang bekerja
dalam ruangan sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, oksigen
yang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi oksigen
untuk bernafas atau tidak dipindahkan ke udara yang normal, maka
akan meninggal karena anoxemia. Istilah lain adalah hypoxemia
atau hipoksia. Bila oksigen didalam darah tidak mencukupi maka
warna merahnya hilang dan berubah menjadi kebiru- biruan, bibir
telingga, lengan dan kaki pasien menjadi kebiru- biruan dan
keadaan itu disebut sianosis (Evelyn C.Pearce, 2002)
C. Etiologi atau predisposisi
Secara umum individu yang terserang bronchopneumonia
diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap
virulensi organisme pathogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas :
reflek glottis dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang
menggerakan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
19
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri,
jamur, protozoa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra