Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore Istilah medis untuk kejang-kejang menstruasi adalah dysmenorrhea. Dysmenorrhea berasal dari bahasa Yunani dys yang berati sulit, nyeri, abnormal, meno berati bula, dan rrhea berarti aliran. Dysmenorrhea atau disminorea dalam bahasa indonesia berati nyeri pada saat menstruasi (Sukarni K, 2013:39). Gangguan sekunder menstrasi yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri sebelum, saat atau sesudah menstruasi. Nyeri tersebut timbul akibat adanya hormon prostaglandin yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. Bila nyerinya ringan dan masi dapat beraktivitas berarti masih wajar. Namun, bila nyeri yang terjadi sangat hebat sampai menggangu aktivitas ataupun tidak mampu melakukan aktivitas, maka termasuk pada gangguan. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut bagian bawah, pinggang punggung (Judha, 2012:45). Dismenore atau nyeri haid merupkan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua perempuan mengalami tidak nyaman selama haid, seperti tidak enak di perut dibagian bawah dan biasanya juga disertai mulai, pusing, bahkan pingsan. Dengan demi kian, istilah dismenore hanya digunakan jika nyeri haid demikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa jam atau beberpa hari. Istilah
39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

Dec 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dismenore

1. Definisi dismenore

Istilah medis untuk kejang-kejang menstruasi adalah dysmenorrhea.

Dysmenorrhea berasal dari bahasa Yunani dys yang berati sulit, nyeri, abnormal,

meno berati bula, dan rrhea berarti aliran. Dysmenorrhea atau disminorea dalam

bahasa indonesia berati nyeri pada saat menstruasi (Sukarni K, 2013:39).

Gangguan sekunder menstrasi yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri

sebelum, saat atau sesudah menstruasi. Nyeri tersebut timbul akibat adanya

hormon prostaglandin yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. Bila

nyerinya ringan dan masi dapat beraktivitas berarti masih wajar. Namun, bila nyeri

yang terjadi sangat hebat sampai menggangu aktivitas ataupun tidak mampu

melakukan aktivitas, maka termasuk pada gangguan. Nyeri dapat dirasakan di

daerah perut bagian bawah, pinggang punggung (Judha, 2012:45).

Dismenore atau nyeri haid merupkan salah satu keluhan ginekologi yang

paling umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir

semua perempuan mengalami tidak nyaman selama haid, seperti tidak enak di

perut dibagian bawah dan biasanya juga disertai mulai, pusing, bahkan pingsan.

Dengan demi kian, istilah dismenore hanya digunakan jika nyeri haid demikian

hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan

atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama beberapa jam atau beberpa hari. Istilah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

ini juga dapat digunakan jika nyeri haid yang terjadi membuat perempuan tersebut

tidak bisa melakukan rutinitas secara normal dan memerlukan obat atau

penanganan khusus ( Anurogo; Wulandari, 2011:32).

2. Klasifikasi Dismenore

a. Dismenore Primer

Dismenorrea primer adalah haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-

alat genetalia yang nyata. Dismenorrea primer terjadi beberapa waktu setelah

menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena itu siklus-siklus haid

pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatoar atau

bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam,

walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri

ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat

menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat

dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diarea, iritabilitas, dan sebainya

(Sukarni K, 2013:40).

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan ala-alat

genetalia yang nyata. Dismenore primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan

pertama setlah haid pertama, segera setelah ovulasi teratur ditentukan. Selama

menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas melepaskan prostaglandin

(kelompok persenyawaan mirip hormon kuat yang terdiri dari asam lemak

esensial. Prostaglandin merangsang otot uterus (rahim) dan mempengaruhi

pembuluh darah; biasa digunakan untuk menginduksi aborsi (penurunan suplai

darah ke rahim) melalui kontraksi myometrium (otot dinding rahim) dan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

vasoconstrisction (penyempitan pembuluh darah). Peningkatan kadar

prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid pada perempuan dengan

dismenore berat. Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari perama

haid (Anurogo; Wulandari, 2011:44-45)

b. Dismenore Skunder

Dimenorea skunder berhubungan dengan kelainan konginetal atau

kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja. Rasa nyeri yang

ditimbulkan disebabkan karena adanya kelaina pelvis, misalnya endrometriosis,

dan malposisi uterus. Dismenorea yang tidk dapat dikaitkan dengan suatu

gangguan tertentu biasanya dimulai sebelum usia 29 tahun, tetapi jarang terjadi

pada tahun pertama setelah menarche (Judha; Fauziah, 2012:49-50).

Dismenorea skunder dapat terjadi kapan saja setelah haid pertama, tetapi

yang paling sering muncul di usia 20-30 tahuanan, setelah bertahun-tahun normal

dengan siklus tanpa nyeri. Namun, penyakit yang menyertai haruslah ada

(Anurogo; Wulandari, 2011:48).

Nyeri mual pada saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya

darah haid. Dapat disebabkan :

1) Endometriosis

2) Stenosis kanalis servikalis

3) Adanya AKDR

4) Tumor ovarium

(Sukarni; Wahyu, 2012:51)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

3. Etiologi

Banyak teori telah dikemukakan untuk meenerangkan penyebab dismenorea

primer, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Rupanya beberapa faktor

memegang peranan sebagai penyebab dismenorea primer (Sukarni K,2013:46):

a. Faktor alergi

Menurut Smith (2004) di dalam buku Sukami K (2013:47), penyebab

alergi adalah toksin haid. Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya

hubungan antara dismenorea dengan urtikaria, migrain atau asma bronkiale.

b. Faktor Konstitusi

Faktor ini, yang erat hubungannya dengan faktor tersebut di atas, dapat

juga menurunkan ketahanan terhadap ras nyeri. Faktor-faktor seperti anemia,

penyakit menahun, dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea

(Sukarni K, 2013:46)

c. Faktor Kejiwaan (Stres)

Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka

tidak dapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea

(Sukarni K, 2013:46). Saat seseorang mengalami stress terjadi respon

neuroendokrin sehingga menyebabkan Corticotrophin Releasing Hormone (CRH)

yang merupakan regulator hipotalamus utama menstimulasi sekresi

Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH). ACTH akan meningkatkan sekresi

kortisol adrenal.Hormon-hormon tersebut menyebabkan sekresi Follicle

Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) terhambat sehingga

perkembangan folikel terganggu. Hal ini menyebakan sintesis dan pelepasan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

progesteron terganggu. Kadar progesteron yang rendah meningkatkan sintesis

prostaglandin F2α dan E2 yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada saat

menstruasi (Sherwood, 2014:19)

Beberapa faktor penyebab dari dimenore sekunder :

1) Endormetriosis

2) Fibroid

3) Adenomiosis

4) Peradangan tuba falopii

5) Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.

6) Pemakaian IUD.

(Sukarni K, 2013:48)

d. Mengonsumsi makanan cepat saji (Fast Food)

Fast food mengandung banyak asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

omega-6 yang tinggi, kandunganasam lemak omega-3 yang rendah, banya kandungan

garam dan gula yang dimurnikan (Myles, 2014). Hussein (2013) menjelaskan bahwa

asupan asam lemak tal jenuh dalam diet merupakan awal dari kaskade pelepasan

prostaglandin yang akan menyebabkan dismenore.

Fast food juga mengandung asam lemak trans yang merupakan salah satu sumber

radikal bebas. Salahsatu efek radikal bebas adalah kerusakan membran sel (Messier,2009).

Membran sel memiliki beebrapa komponen, salahsatunya fosfolipid adalah sebagai

penyedia asam arakidonat yang akan disentesis menjadi prostaglandin (Saytianarayana,

2014:20).`

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

e. Faktor Endokrin

Faktor endorkrin mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas

otot usus. Novak dan Reynods yang melakukan penelitian pada uterus kelinci

berkesimpulan bahwa hormon estrogen merangsang kontraksi usus, sedang hormon

progesteron menghambat atau mencegahnya. Penjelasan lain diberikan oleh Clitheroe

dan Pickles. Mereka menyatakan bahwa karena endometrium dalam fase sekresi

memproduksi prostaglandin F2 yang menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika

jumlah prostaglandin yang berlebihan dilepaskan ke dalam peredaran darah, maka

selain dismenorea, dijumpai pula efek umum, seperti diarea, nuasea, muntah flusing

(Sukarni K, 2013:47).

Pada saat menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan

progesteron darahmenurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah akan

menstulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH.

Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH

menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogen. Kadar

estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memucu hipofisis anterior untuk

mengeluarkan lutenizing hirmone (LH). Lh mencapai puncak sekitar hari ke-13 atau

ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada

masa ini, korpus luteum menyusul, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron

menurun, maka terjafi menstruasi (Bobak, 2004).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

f. Aktifitas fisik

Wanita yang jarang melakukan aktifitas fisik kebanyak akan mengalami rasa

dismenore, sehingga saat wanita mengalami dismenore, oksigen tidak dapat

desalurkan ke pembuluh-pembuluh darah organ reproduksi yang saat itu terjadi

vasokontriksi. Jika wanita rutin melakukan aktifitas fisik, maka wanita tersebut bisa

menyediakan oksigen hampir 2 kali lipat per menit sehingga oksigen terpenuhi ke

pembuluh darah yang mengalami vasokonriksi (Bavil et al, 2016:19)

4. Patofisiologi dismenore

a. Dismenore primer

Faktor saat ini menunjukan bahwa patogenesis dismenore primer adalah karena

prostaglandin F2alpha (PGF2α), suatu stimulan miometrium kuat dan

vasokontriktor, di endometrium. 10 sektorik Respon terhadap inhibitor

prostaglandin pada pasien dengan dismenore mendukung pernyataan bahwa

dismenore adalah dimediasi prostaglandin, substansial bukti atribut dimenore

untuk kontraksi rahim yang berkepanjangan dan menurunya aliran darah ke

miometrium (Sukami K,2013:42).

Peningkatan produksi prostaglandin dan pelapasannya terutama (PGF2α)

dari endometrium selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus yang tidak

terkoordinasi dan tidak teratur sehingga menimbulkan nyeri. Selama periode

menstruasi, wanita yang mempunyai riwayat dismenore mempunyai tekanan

instrumenteri yang lebih tinggi dan memiliki kaadar prostaglandin dua kali lebih

banyak dalam darah (menstruasi) dibandingkan dengan wanita yang tidak

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

mempunyai nyeri. Uterus lebih sering berkontraksi dan tidak terkoordinasi atau

teratue. Akibat meningkatkan aktifitas uterus terjadi iskemia atau hipoksia uterus

yang menyebabkan timbulnya nyeri. Mekanisme nyeri lainya disebabkan oleh

prostaglandin (PGE2) dan homo lain yang membuat saraf sensorik nyeri diuterus

menjadi hipersensitif terhadap kerja bradikinin serta stimulus nyeri fsik dan

kimiawi lainnya (Reeder, 2013).

Kadar vasopresin mengalami peningkatan selama menstruasi pada wanita

yang mengalami dismenore primer. Apabila disertai dengan peningkatan kadar

oksitosin, kadar vasopresin yang lebih tinggi menyebabkan ketidakteraturan

kontrasi uterus yang mengakibatkan adanya hipoksia dan iskemia uterus. Pada

wanita yang mengalami disminore primer tanpa disertai peningkatan

prostaglandin akan terjadi peningkatan aktifitas alur 5-lipoksigenase. Hal seperti

ini menyebabkan peningkatan sintesis leukotrien, vasokontriktor sangat kuat yang

menginduksi kontraksi otot uterus (Reeder, 2013).

b. Dismenore skunder

Nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau

kandungan. Pada umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 25 tahun.

Tipe nyeri dapat menyerupai nyeri menstruasi DP, namun lama nyeri dirasakan

melebihi periode menstruasi dan dapat pula terjadi bukan pada saat menstruasi

(Sukami K, 2013:43).

Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada disminore skunder.

Namun, penyakit pelvis yang disertai haruslah ada. Penyebab yang umum terjadi

diantaranya termasuk endometriosis, adenomyosis, polip endometrium, chromic

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

pelvic inflammatory diease, dan penggunaan alat kontrasepsi atau IU (C)D.

Hampir semua proses apapun yang mempengaruhi pelvic viscera dapat

mengakibatkan nyeri pelvic seklik (Anurogo; Wulandari, 2011:48-49).

5. Derajat Dismenore

Menurut Manuaba (2009), disminore secara klinis dibagi menjadi 3

tingkat keparahan, yaitu:

a. Dismenore ringan

Dismenore yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat

melaksanakan aktifitas sehari-hari.

b. Dismenore sedang

Dismenore itu membuat klien memerlukan penanganan seperti

memberikan obat penghilang rasa nyeri dan kondisi penderita masih dapat

beraktivitas.

c. Dismenore berat

Dismenore berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari

dan dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan

sakit perut dan tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

6. Penatalaksanaan Dismenore

Ada tiga bagian beasar untuk penatalaksaan pada dismenore :

a. Farmokologi

Ada banyak preparat tersedia yang bebas dijual, diantaranya analgesik,

obat-obatan anti radang bukan steroid, (nonsteroidal antiinflammatory drug

[NSAID],diuretic. Cope dan Midol terkandung aspirin dan kafein didalamnya,

selain itu midol juga mengandung sinamedrin, suatu relaksan uterus ringan.

Banyak produk yang mengandung pamabrom ( sama dengan kafein dalam efek

diuretiknya) dan maleat pirilamin, suatu anthihistamin yang mengandung materi

sedative dan analgesic. Aspirin asitaminofen (dosis yang direkomendasikan : 650

mg setiap empat jam dan tidak boleh melebihi 400 mg dalam 1 hari atau 24 jam),

dan ibuprofen (Motrin, Advil, Nuprin), suatu NSAID, dalam dosis 200 samai 400

mg setiap empat 6 jam, bekerja dengan menghambat prostaglandin

(Bobak,2005:990).

b. Non-Farmakolgi

1) Distraksi

Distraksi merupakan suatu metode untuk mrengurangi rasa nyeri

dengan cara mengalihkan perhatian pasien dengan suatu hal selain rasa nyeri,

metode ini sangat efektif karena merupakan mekanisme yang bertanggung jawab

terhdap teknik kognitif lainnya (Amtz, dkk, 1991 di dalam Smelzer, Bare,

2002:233).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

2) Relaksasi

Relaksasi adalah suatu teknik pengendalian rasa nyeri yang

mengajarkan untuk meminimalkan aktifitas simpatisdalam sisitem saraf otonom,

sehingga seseorang mampu memecahkan siklus ketegangan, cemas dan nyeri.

Relaksasi ini secara signifikan dapat menurunkan komponen sensoris rasa nyeri

(Handerson, Jones, 2005:337-338)

3) Massase

Masase denan kata lain memegang atau meremas bagian yang sakit,

yang dapat dilakukan sendiri. Meskipun sentuhan masusia secara langsung dapat

memberikan keuntungan psikologik, efek pengendalian nyeri hanya berlangsung

selama masasee dilakukan (Handerson, Jones:339-340)

4) Akupresur

Akupresur suatu metode noninvasive dari pengurangan atau peredaan

nyeri yang berlandaskan pada prinsip akupuntur, yaitu tekanan, pijat atau

stimulasi kutaneus, kompres panas dingin, diberikan pada titik-titik akupresur

(Black; Hawks, 2014:478).

5) Relaksasi Nafas Dalam

Nafas merupakan suatu metode relaksasi yang berkontrobusi dalam

menurunkan atau meredakan nyeri dengan mengurangi tekanan otot dan ansietas.

Metode ini diikuti oleh nafas dalam dan perlahan yang mirip seperti menguap

(Black,; Hawks, 2014:478)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

6) Endorphin Massage

Pijat endonphine merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang

cukup penting diberikan pada wanita yang mengalamin nyeri. Hal ini disebabkan

karena oijatan merangsang tubuh untuk mengeluarkan senyawa Endorphine yang

merupakan pereda rasa sakit alami dan dapat menciptakan perasaan nyaman

(Kuswandi, 2011:113).

7) Aromaterapi Lemon

Aromaterapi merupakan metode dalam relaksasi yang menggunakan

minyak essensial dalam pelaksanaanya berguna untuk meningkatkan kesehatan

fisik, emosi dan spirit seseorsng, sebagai efek minyak essensial adalah salah

satunya menurunkan intensitas nyeri dan tongkat kecemasan (Solehati,

2015:1995).

Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat

digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon

salah satunya adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf

sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya

(Wong,2010 di dalam Ina Rahmawati dkk,2016:2).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

B. Nyeri

1. Definisi nyeri

Nyeri merupakan suatu hal yang yang bersifat subjektif dan

personal.stimulus terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu yang bersifat fisik

atau mental yang terjadi secara alami. Nyeri merupakan suatu pengalaman yang

melelahkan dan membutuhkan energi. Nyeri dapat menggangu hubungan personal

dan mempengaruhi makna hidup (Davis, 2002, Perry & Potter, fundamental of

nursing Buuku 3Edisi 7, 2014: 215).

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada

jaringan yang rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan

memindahkan stimulus nyeri. Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan

emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan tubuh,

seringkali dijelaskan dalam istilah proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk,

panas terbakar, mililit, seperti emosi, perasaan takut, mual dan takut (Judah

Muhamad,2012:2).

2. Klasifikasi Nyeri

Nyeri dapat dikategorikan dengan durasi atau lamnya nyeri berlangsung

(akut atau kronis), atau dengan kondisi patologis ( contoh: kanker atau neuropatik)

(Potter & Perry 2014:219).

a. Nyeri Akut/Sementara

Nyeri akut bersifat melindungi, memiliki penyebab yang dapat

diidentifikasi, berdurasi pendek, dan memiliki sedikit kerusakan jaringan serta

respon emosional. Pada akhirnya, pada akhirnya nyeri akut akan ditangan dengan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

atau tanpa pengobatan setelah jaringan rusak yang sembuh. Itu disebabkan karena

nyeri akut dapat diperediksi waktu penyembuhannya dan penyebab dapat

diidentifikasi, hal ini akan membuat para anggota tim medis merasa termotivasi

untuk segera menangani nyeri tersebut. Penting untuk menyadari bahwa nyeri

akut yang tidak terobati dapat berkembang menjadi nyeri kronis (Cousins dan

Power, 2003; Kehlet et al., 2006, di dalam Perry & Potter 2014:19).

b. Nyeri Kronis/Menetap

Nyeri kronik berlangsung lebih dari yang diharapkan, tidak selalu

memiliki penyebab yang bisa diidentifikasikan, dan dapat nyebabkan penderitaan

yang amat sangat bagi seseorang. Nyeri kronis bisa menyebabkan hal yang

bersifat kanker atau bukan. Contohnya dari nyeri yang bersifat kanker termasuk

artritis, nyeri punggung (low back pain), nyeri miofasial, sakit kepala, dan

neuropatik perifer. Nyeri kronis yang bersifat bukan kanker biasanya tidak

mengancam hidup. Terkadang area yang mengalami cidera telah sembuh

bertahun-tahun yang lalu, tetapi nyeri yang dirsakan masi terus berlanjut dan tidak

menunjukan adanya respoins terhadap pengobatan. ( Potter & Perry 2014:220).

3. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

Rasa nyeri merupakan suatu hal bersifat komplek, mencakup pengaruh

fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan budaya. Oleh karena itu pengalaman

nyeri orang berbeda-beda. (Perry & Potter, 2014:224).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

a. Faktor fisiologi Usia

Dapat mempengaruhi nyeri, terutama pada bayi dan dewasa akhir.

Perbedaan terhadap perkembangan yang ditemukan di antara kelompok umur

tersebut mempengaruhi bagaimana anak-anak dan dewasa akhir berespons

terhadap nyeri (Potter & Perry, 2014:224).

b. Faktor Sosial

1) Perhatian

Meningkatkanya perhatian berhubungan dengan meningkatnya nyeri,

sebaliknya distraksi berhubungan dengan kurangnya respons nyeri (Carroll dan

Seers, 1998, di dalam Potter & Perry 2014:225).

2) Pengalaman Sebelumnya

Adanya pengalan yang sebelumnya bukan berarti seseorang tersebut akan

lebih mudah menerima rasa nyeri di masa yang akan datang. Frekuensi terjadinya

rasa nyeri di masa lampau yang cukup sering tanpa adanya penanganan atau

penderitaan akan adanya nyeri yang akan lebih berat dan menyebabkan

kecemasan atau bahkan ketakutan yang timbul secara berulang ( Potter & Perry

2014:225).

c. Faktor Spiritual

Spiritualitas menjangkau antara agama dan mencakup pencarian secara

aktif terhadap makna situasi di mana seseorang menemukan dirinya sendiri.

Pertanyaan spiritual meliputi: “Mengapa hal ini bisa terjadi padaku?”. Nyeri

secara spiritual berjalan melebihi apa yang bisa kita lihat. “Mengapa tuhan

melakukan ini kepadaku?”. “Apakah penderitaan ini mengajarkan sesuatu

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

kepadaku?”. Aspek-aspek spiritual lainnya yang perlu diperhatikan mencakup

kehilangan rasa kemandirian dan menjadi beban bagi keluarga (Otis Greeti et al,

2002, di dalam Potter & Perry 2014:228).

d. Faktor Psikologis

1) Kecemasa

Hubungan antara nyeri dan kecemasan bersifat kompleks. Kecemasan

terkadang meningkatkan persepsi terhdap nyeri, tetapi nyeri juga menimbulkan

perasaan cemas. Sulit memisahkan kedua perasaan tersebut ( (Potter & Perry

2014:228)

2) Teknik Kompling

Seseorang yang memiliki kontrol terhadap situasi internal merasa bahwa

mereka dapat mengontrol kejadian-kejadian dan akibat yang akan terjadi dalam

hidup mereka, seperti nyeri (Gil, 1990, di dalam Potter & Perry 2014:228).

e. Faktor Budaya

1) Arti Nyeri

Hal ini terkadang erat kaitannya dengan latar belakang budaya seseorang.

Seseorang akan merasa sakit yang berbeda apabila hal tersebut terkait dengan

ancaman, kehilangan, hukuman, atau tantangan (Potter & Perry, 2014: 229)

2) Suku Bangsa

Nilai-nilai dan kepercayaan terhadap budaya mempengaruhi bagaimana

seseorang individu mengatasi rasa sakitnya. Budaya mempengaruhi ekspresi

nyeri, beberapa bidaya percaya bahwa menunjukan rasa sakit adalah suatu hal

yang wajar. Sementara yang lain cendrung untuk lebih introvert. Selain itu,

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

penting juga untuk tahu di tingkat manakah suatu anggota dari budaya tertentu

telah berasimilasi ke dalam perkumpulan masyaraka Amerika (Potter & Perry,

2014:229).

4. Fisiologi Nyeri

Stimulus suhu kimia, atau mekanik, biasanya dapat menyebabakan nyeri.

Energi dari stimulus-stimulus ini dapat diubah menjadi energi listrik. Perubahan

energi ini dinamakan transduksi. Transduksi dimulai di perifer, ketika stimulus

terjadinya nyeri mengirimkan impuls yang melewati serabut saraf nyeri ferifer

yang yang terdapat di panca indra ( nosiseptor: saraf panca indra yang

menghantarkan stimulus nyeri ke otak), maka akan menimbulkan potensi aksi.

Setelah proses transduksi selesai, transmisi impuls nyeri dimulai.

Kerusakan sel dapat disebabkan oleh stimulus suhu, mekanik, atau

kimiawi yang mangakibatkan pelepasan neurotransmitter eksitatori; seperti

prostaglandin , bradikinin, kalium, histamin, dan subsanti P. Substansi yang peka

terhadap nyeri yang terdapar di sekitar serabut nyeri di cairan ekstrakseluler,

nenyabarkan “pesan” adanya nyeri dan menyebarkan inflamasi (peradangan)

(Renn dan Dorsey, 2005, di dalam Peerry & Potter 2014:215). Serabut nyeri

memasuki medula spinalis melalui tulang belakang dan melewati beberapa rute

hingga berakhir di gray matter (lapisan abu-abu) medula spinalis. Subtansi P

dilepaskan di tulang belakang yang menyebabkan terjadinya transmisi sinapsi dari

saraf perifer aferen (pancaindra) ke sistem spinotalamus yang melewati sisi yang

berlawanan. Impuls-impuls saraf dihasilkan dari stimulus nyeri yang berjalan di

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

sepanjang serabut saraf ferifer aferen (pancaindra). Ada dua macam serabut saraf

perifer yang mengontrol stimulus nyeri :yang tercepat, serabut A-delta yang

diselubungi oleh mylin dan sangat kecil; lambat, serabut C yang tidak diselubungi

oleh mylin. Serabut A mengirimkan sensasi yang tajam, terlokasi, dan jelas/nyata,

yang membatasi sumber nyeri dan mendeteksi intensitas dari nyeritersebut.

Serabut C menghantarkan impuls-impuls yang terklokalisasi, secara jela,

terbakar/sangat panas dan menetap (Wall dan Melzack,1999, di dalam Potter &

Perry, 2014:216).

5. Penilaian Nyeri

Untuk menilai skala nyeri terdapat beberapa macam skala nyeri yang

dapat digunakan untuk mengetahui tingkat nyeri seseorang antara lain:

a. Skala Nyeri Wajah (Wong Baker Facial Gramace Scale)

Pengukur skala nyeri menggunakan wajah yaitu terdiri dari 6 wajah yang

tersenyum untuk “tidak nyeri” hinggawajah yang menangis untuk “nyeri hebat”.

Berikut ini skala nyeri wajah yang terdiri dari 6 ilustrasi gambar wajah yang dapat

dilihat pada gamabr dibawah ini (Potter & Perry, 2005:253) :

Gambar 1. Facial Pain Scale

Sumber:Judha, 2012:38

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

Keterangan:

1) Tidak nteri : 0

2) Nyeri ringan : 1-3

3) Nyeri sedang : 4-6

4) Nyeri berat : 7-9

5) Nyeri hebat : 10

b. Numeric Rating Scale (NRS)

Skala nyeri pada angka 0 berarti tidak nyeri, angka 1-3 menunjukkan

nyeri yang ringan, angka 4-6 termasuk dalam nyeri sedang, sedangkaan angka 7-

10 merupakan kategori nyeri berat. Oleh karena itu, skala NRS akan

digunakan sebagai instrumen penelitian (Potter & Perry, 2006:254).

Gambar 2: Skala Intensitas Nyeri Numerik 0-10

Sumber: Suciati, 2014:139

Keterangan :

1. 0 : Tidak ada keluhan nyeri, tidak nyeri.

2. 1-3 : Mulai terasa dan dapat ditahan, nyeri ringan.

3. 4-6 : Rasa nyeri yang menganggu dan memerlukan usaha untuk

menahan, nyeri sedang.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

4. 7-9 : Rasa nyeri sangat menganggu dan tidak dapat ditahan, meringis,

menjerit bahkan teriak, nyeri berat.

5. 10 : Nyeri sangat hebat

Tabel 1

Karakteristik nyeri

Skala Karakteristik nyeri

0 Tidak nyeri

1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil

2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam

3 Gangguan cukup dihilangkan dengan penglihatan perhatian

4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/melakukan pekerjaan, masih

dapat dialihkan

5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit

6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lam, tapi masih bisa

bekerja

7 Sulit untuk berkonsentrasi, dengan diselangi istirahat/tidur kamu masih

bisa bekerja/berfungsi dengan sedikit usaha

8 Beberapa aktifitas fisik terbatas, kamu masi bisa berbicara dan

membaca dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala pening

9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang, dan merintih tak dapat

dikendalika, penurunan kesadaran, mengigau

10 Tidak sadarkan diri/pingsan

Skala Intensitas Nyeri Numerik 1-10 menurut Potter (2005) didalam

Swarihadiyanti (2014:13).

C. Aromaterapi Lemon

1. Definisi Aromaterapi

Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan bau-

bauan yang berasal dari tumbuh-tumhan, bunga, pohon yang berbau harum dan

enak. Minyak astiri digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan, sering digabung untuk menenangkan sentuhan

penyembuhan denagn sifat taraupetik dari minyak astri (Craig Hospital, 2013 di

dalam Cahyasari, 2015:1).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

2. Sejarah dan Definisi Lemon

Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa Belanda, citroen), atau lemon adalah

sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam

banyak seni boga dunia. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai

zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah

hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki metabolisme,

menunjang system kekebalan tubuh serta memperlambat kenaikan berat badan.

Pohon berukuran sedang ini dapat mencapai 6 m dan tumbuh di daerah beriklim

tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di

Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di

sekitar Laut Tengah. Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan

musim dingin yang relatif hangat. Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan

baik adalah antara 15-30 °C (60-85 °F). (Wikipedia, 2018).

Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat digunakan

untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon salah

satunya adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga

dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010,

di dalam Rahmawati dkk, 2016:3).

3. Aromaterapi Lemon dengan Inhalasi

Aromaterapi dengan inhalasi merupakan cara yang lebih cepat dalam

menangani permasalahn seperti stres dan depresi, karena hidung memiliki kontak

langsung dengan bagian-bagian otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek

yang ditimbulkan oleh aromaterapi tersebut. (Koensoemardiyah, 2009:2009:15)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

4. Manfaat Aromaterapi Lemon

Menurut Warwick bedasarkan penelitian yang telah dilakukannya,

menemukan bahwa bau yang dihasilkan Aromaterapi berkaitan dengan gugus

steroid didalam kelenjar keringat yang disebut osmon yang memiliki potensial

sebagai kimia alami yang akan merangsang neorokimia otak. Bau yang

menyenangkan akan menstimulasi untuk mengeluarkan enkefalin. Enkefalin

memiliki fungsi sebagai penghilang rasa sakit alami. Enkefalin juga memiliki

fungsi dalam menghasilkan perasaan sejahtera (Primadiati, 2002 didalam Solehati,

2015:196).

Aromaterapi inhalasi dapat digunakan sebagai alternatif untuk

menurunkan tingkat nyeri, karena dapat memberikan efek santai, dan

menenangkan, selain itu meningkatkan sirkulasi darah. Aromaterapi merupakan

terapi yang murah dan amn untuk nyeri haid (Marzouk et al, 2013 di dalam

Maharani, ddk,2016:2).

Beberapa manfaat aromaterapi lemon menurut beberapa penelitian :

Menjernihkan, meremakan, membangkitkan rasa senang dan semangat.

Aromaterapi lemon dapat mengurangi masalah gangguan pernafasan, tekanan

darah tinggi, pelupa, stress, pikiran negatif dan rasa takut (Setiyanti, 2008, di

dalam, Dr. Yogasara , 2014:10)

5. Aplikasi Aromaterapi pada tubuh

Komponen utama dari aromaterapi minyak atsiri yaitu langsung

memberikan efek terhadap badan, minyak atsiri adalah penyembuhan yang kuat

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

(powerfull healing agent). Minyak ini sangat pekat (concentrated) dan

berkekuatan sangat besar dalam penyembuhan (intensely energrtic). Karna itu

dianjurkan agar penggunanya dalam jumlah kecil, pengenceran biasanya

dilakukan antara 0.05-3%, tergantung pada jenis minyaknya. Dalam hal ini ada

berbagai cara untuk melakukannya :

a. Ingesti

Yang dimaksud dengan cara ingesti yaitu melalui mulut dan kemudian

kesaluran pencernaan, ingesti merupakan cara utama minyak essensial ke dalam

badan oleh aromatolog dan para dokter diperancis. Cara ini belum banyak

digunakan oleh para aromaterapis de negara-negara lain.

Ada beberapa metode ingesti, diantaranya adalah per os, yaitu minyak

essensial tepatnya minyak larutan minyak atsiri, kedalam badan melalui mulut.

Untuk itu harus diketuhui betul sifat dan cara pemakaian minyak atsiri yang akan

digunakan, terutama dosis dan toksisitasnya.

Minyak essensial harus digunakan dalam keadaan terlarut. Para

aromatolog biasanya menggunakan alkohol, madu atau minyak sebagai

pelarutnya. Dosisinya 3 tetes, 3 kali sehari dengan menggunakan maksimal 3

minggu, yang perlu diwaspadai, ingesti secara kontinyu untuk waktu lama akan

menyebabkan keracunan yang disebabkan oleh adanya penumpukan minyak

tersebut didalam hati. Oleh karna itu setlah menggunakannya selama tiga minggu,

orang harus berhenti meminumnya selama beberapa hari supaya hati dapat

menetralisasi racun (detoksikasi) yang menumpuk terlebih dahulu.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

b. Olfaksi Atau Inhalasi

Akses minyak essensial melalui hidung (nasal passages) merupakan rute

yang jauh lebih cepat dibandingkan cara lain dalam penanggulangan problem

emosional seperti stress dan depresi, termasuk beberapa jenis sakit kepala, karna

hidung mempunyai kontak langsung dengan bagian-bagian otak yang bertugas

merangsang terbentuknya efek yang ditimbulkan oleh minyak essensial. Hidung

sendiri bukanlah organ untuk membau, tetapi hanya memodifikasi suhu dan

kelembaban udara yang masuk serta mengumpulkan benda asing yang mungkin

ikut terhisap. Saraf otak (cranial) pertama bertanggung jawab terhadap indra

penciuman dan menyampaikannya pada sel-sel reseptor.

Ketika minyak atsiri dihirup molekul yang mudah menguap (valatile) dari

minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “atap” hidung dimana silia-silia yang

lembut muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu menempel pada

rambut-rambut tersebut, suatu pesan selektrokimia akan ditransmisikan melalui

bola dan saluran alfactory ke dalam sistem limbik, hal ini akan merangsang

memori dan respon emosiaonal. Hipotalamus berperan sebagai rely dan regularor,

memunculkan pesan-pesan yang harus disampaikan kebagian lain otak serta

bagian badan lain. Pesan yang diterima kemudian diubah menjadi tindakan yang

berubah pelepasan senyawa elektrokimia yang menyebabkan euphoria, relaks,

atau sadatif. Sistem limbik ini terutama digunakan dalam emosi.

Apabila seseorang menghirup uap (vapou), molekul-molekul uap itu akan

melakukan perjalanan kearah paru-paru,. Sampai diparu-paru, bila molekul itu

mempunyai aktivitas menghilangkan kesulitan dalam bernafas, maka uap (vapou)

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

akan melakukan tugasnya disitu. Endothelium hidung itu tipis, terletak dekat

dengan otak, karena itu ketika molekul minyak atsiri dihirup, ketika uap berada

dalam rongga hidung, uap itu juga akan menimbulkan reaksi pada saraf sekitar,

termasuk kotak.

Dalam perjalanan keparu-paru, molekul-molekul itu akan diabsorbsi oleh

lapisan membran mukosa dari jalan nafas dan bronchi serta bronchioli. ketika

sampai pada tempat pertukaran gas dalam alveoli, molekul-molekul itu ditransfer

kedalam darah yang bersikulasi dalam paru-paru. Kemudian minyak essensial

dapat sampai pada peredaran darah bila dihisap melalui hidung, bila minyak

essensial dihisap dengan tarikan nafas dalam, jumlah yang masuk kedalam badan

pun akan lebih banyak. Inhalasi dilakukan dengan berbagai cara :

1) Dengan Bantuan Botol Semprot

Botol semprot (soray bottle) biasa digunakan untuk menghilangkan udara

yang berbaru kurang enak pada kamar pasien. Minyak essensial yang digunakan

adalah pinus sylvestris, thymus vulgaris, sylgium aromaticum, eucalypus smithii,

dan mentha piperita. Dengan dosis 10-12 tetes dalam 250 ml air, campurkan

terlebih dahulu didalam botol kemudian di semprotkan ke kamar pasien.

2) Dihirup Melalui Tissue

Inhalasi dari kertas tissue yang mengandung minyak atsiri 5-6 tetes (3

tetes pada anak kecil, orang tua, wanita hamil), dengan 2-3 kali tarikan nafas

dalam-dalam. Untuk mendapatkan efek yang panjang, tissue dapat diletakan

didada sehingga minyak essenial yang menguap akibat panas badan tetap terhirup

oleh nafas pasien.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

3) Penguapan

Cara ini dilakukan untuk mengatasi masalah respirasi atau masuk angin

(commin cold). Untuk kebutuhan ini digunakan satu wadah dengan air panas yang

didalamnya diteteskan minyak essensial sebanyak 4 tetes, atau dua tetes untk anak

dan wanita hamil. Kepala pasien ditelungkupkan ke atas wadah dan disungkup

dengan handuk sehingga tidak ada uap yang keluar dan pasien dapat

menghirupnya secara maksimal. Selama penangan, pasien diminta untuk menutup

mata. Untuk mengobati pasien amatik hanya digunakan 1 tetes karena bila terlalu

banyak maka ia akan tersedak.

4) Absorbsi Melalui Kulit

Selain melalui membran mukosa dan saluran pencernaan, molekul-

molekul minyak essensial bisaa masuk kedalam badam melalui kulit. Kulit

merupakan membran semipermeabel bagi molekul-molekul minyak essensial.

Kulit dapat dimasukan oleh molekul-molekul dengan derajat permibilitas yang

berbeda, tergantung jenis molekulnya, sifat-sifat fisiko kimoa molekul, seperti

berat molekul, bentuk ruang (spatial arrangement, kelaruttan dalam lemak,

koefosien difusi dan disosiasi merupakan faktor yang menentukan penetrasi

senyawa kedalam kulit.

Berdasarkan sifat kulit, senyawa yang lipofilik (larut dalam lemak, misal

minyak essensial) mudah terabsorbsi. Kebanyakan minyak essensial yang

digunakan dalam aromaterapi dapat menembus kulit. Begitu menembus lapisan

epidesrmis, molekul minyak atsiri dapat dengan mudah menyebar kebagian tubuh

yang lain, misalnya saluran limfe dan pembuluh darah, saraf, kolagen,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

fibriblas,mast cells, dan lain-lain. Molekul-molekul itu akan ikut bersikulasi

hingga mencapai stiap sel dalam tubuh. Faktor utama yang berpengaruh terhadap

penetrasian molekul minyak atsiri dikelompokan dalam empat yaitu faktor

intrinsik, faktor eksternal, viskositas, kejenuhan minyak pembawa (carrier).

5) Kulit Sebagai Barier

Metode aromaterapi dengan absorbsi melalui kulit. Metode ini banyak

mengguanakan air, minyak sayur atau bahan dasar lotion untuk pengenceran dan

meratakan minyak atsiri kepermukaan kulit, berbagai aplikasinya antara lain :

a) Kompres

Sering digunakan untuk penanganan luka terbuka, misalnya barah

(uncer) pada kaki, bedsores. Kompres juga digunakan pada area yang sangat sakit

misalnya pada arthritis, sakit perut, fraktur, dll. Untuk menangani luka ada lutut di

butuhkan satu baskom air (kira-kira 200 ml) dan 5-6 tetes minyak atsiri.

Bahan untuk engompres dicelupkan pada larutan minyak essensial

kemudian diperas, si tempatkan yang sakit dan kemudian ditutup dengan karet

atau plastik untuk mencegah penguapan. Klien kompres itu didiamkan setelah 2

jam atau bahkan sepanjang malam.

b) Gargarisma dan Cuci Mulut

Gargarisma baik untuk dilakukan pada orang yang habis menjalani

oprasi amandel atau oprasi mulut yang agak serius. Minyak essensial yang

ditambahkan pada gargarisma (2-3 tetes dalam setengah gelas) digunakan untuk

berkumur, untuk anak-anak, minyak atsirinya harus dilarutkan dahulu dengan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

sedikit madu sebelum ditambahkan kedalam air supaya minyak atsiri itu tersebar

merata yang sering digunakan adalah minyak cengkeh.

c) Mandi (bath)

Inhalasi dengan bantuan air yang terbaik adalah mandi. Mandi

aromaterapi ini berguna sebagai antisepti kulit dan relaksasi. Untuk kebutuhan itu

masuk 6-8 tetes minyak atsiri dalam air hangat. Untuk memperoleh hasil optimal,

pasien sebaiknya berndam selama 10 menit. Dosis untuk anak-anak dan orang tua

adalah setengah.

d) Pijat (Massage)

Aplikasi topikal biasanya diterapkan dengan pijat yang dilakukan oleh

ahlinya. Untuk ini digunakan minyak pijat yang mengandung minyak atsiri 15-20

tetes dalam 50 ml minyak pembawa atau lation. Untuk perawatan rematik,

penerapan pijat setiap hari mampu mengurangi penggunaan obat penghilang rasa

sakit secara signifikat (Koensoemardiyah, 2009:13-22).

6. Pengaruh Aromaterapi Lemon Tehap Dismenore

Aromaterapi adalah metode yang menggunakan minyak esensial untuk

meningkatkan kesehatan fisik, emosi, dan spirit. Berbagai efek minyak essensial

adalah menurunkan nyeri (Koensoemardiyah, 2009, di dalam Suwanti, 2016:3).

Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat digunakan untuk

mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya

adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat

menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya. Mekanisme kerja

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu

sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi

psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis

aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas (Wong,

2010, di dalam Rahmawati,dkk, 2016:2).

D. Pijat Endorfin

1. Pijat Endorfin

Endorfin berasal dari kata endogenous + morphine, molekul protein yang

diproduksi sel-sel dari system syraf dan beberapa bagian tubuh yang berguna

untuk bekerjasama sreseptor sedative untuk mengurangi rasasakit. Reseptor

analgesik ini diperoduksi di spina cord (simpul saraf tulang belakang hingga

tulang ekor) dan ujung saraf (Aprillia.2010:114).

Endorfin merupakan sejumlah polipeptida yang yang terdiri dari 30 unit

asaam amino. Opiod-opiod hormon-hormon penghilang stress seperti

kortikotrofin, kortisol, dan ketokelamin di hasilkan tubuh untuk mengurangi stress

dan menghilangkan rasa nyeri (Apillia.2010:114).

Tubuh menghasilkan sedikitnya 20 endorfin yang berada manfaat dan

kegunaannya. Beta-endorfin muncul sebagai endorfin yang berfungsi memberikan

pengaruh paling besar di otak dan tubuh selama latihan. Beta-endorfin juga

merupakan satu jenis hormon peptide yang dibentuk sebagian besar oleh tyrosine,

yaitu satu jenis asam amino. Struktur molekular pada endorfin sangat serupa

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

dengan yanga ada pada mophin, tapi dengan kekayaan kimia yang berbeda

(Aprillia.2010:114).

Endorfin digambarkan sebagai peptida yang menyerupai opiat, atau

neuropeptida yang dihasilkan secara alami oleh tubuh pada sinaps neural di

berbagai tempat dalam sistem saraf pusat. Endorfin memodulasi transmisi

persepsi nyeri di area ini. Endorfin ditemukan dalam sistem limbic, hipotalamus,

dan formasi reticular. Endorfin berkaitan dengan membrsne prasinaptik,

menghambat zat P yang merupakan neurotransmitter yang dilepaskan pada

beberapa sinaps jika terdapat impuls nyeri; neurotransmitter ini memfasilitasi

informasi itu endorfin menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri berkurang

(Frase,2009:464-465).

Pijat endorfin merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan ringan yang

cukup penting diberikan pada ibu hamil, diawaktu menjelang hingga saatnya

melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa

endorfin yang merupakan perbeda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan

nyaman. Selama ini, endorfin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.

Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,

mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan

stress, serta meningkatkan system kekebalan tubuh. Endorfin dalam tubuh bisa

dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan

relaksi, serta meditasi (Kuswandi.2014:108).

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

2. Manfaat Pijat Endorfin

Kegunaan dari endorfine :

a. Mengendalikan rasa sakit yang peresisten menetap.

b. Mengendalikan potensi kecanduan akan cokelat

c. Mengendalikan perasaan frustasi dan stress.

d. Mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seksual.

e. Mengurangi gejala-gejala akibat gangguan makan.

(Aprillia.2010:114)

Endorfin adalah hormon alami yang diperoduksi tubuh manusia,

maka endorfin adalah penghalang rasa sakit yang terbaik. Endorfin dapat

diproduksi tubuh secara alami saat tubuh melakukan aktivitas seperti

meditai, pernafasan dalam, makanan pedas, atau menjalani akupuntur dan

chiropractic (pengobatan alternatif). Walaupun perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut mengenai endorfin, tapi endorfi dipercaya mampu

memproduksi empat kunci bagi rubuh dan pikiran, yaitu meningkatkan

system kekebalan tubuh/imunitas, mengurangi rasa satik, mengurangi

stress, dan memperlambat proses penuaan. Para ilmuwan juga menemukan

bahwa beta-endorfin dapat mangfaktifkan NK (Natural Killer) cell pada

tubuh manusia dan mendorong system kekebalan tubuh untuk melawan

sel-sel kanker (Aprillia.2010:115).

Dalam dunia kebidanan, selama melakukan riset tentang mengelola

rasa sakit dan relaksasi, Constance Palinsky juga mengembangkan pijit

endorfin sebagai sentuhan ringan. Teknik ini bisa dipakai untuk

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

mengurangi perasaan tidak nyaman melalui permukaan kelit, teknik

sentuhan ringan ini juga dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan

darah (Aprillia.2010:115).

Sentuhan ringan mencakup pijatan sangat ringan yang bisa membuat

bulu-bulu halus berdiri. Riset membuktikan bahwa teknik ini

meningkatkan pelepasan oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi

persalinan. Bidan harus bisa mengajarkan si ibu hamil dan pasangannya

untuk melakukan pijat yang sangat ringan ini selama bulan terakhir

kehamilan. Selain mendukung dan membantu ibu untuk masuk ke

relaksasi yang dalam, teknik ini juga membantu menguatkan ikatan antara

suami dan ostri dalam memperssiapkan persalinan (Aprillia.2010:115).

3. Teknik Pijat Endorfin

Cara melakukan pijat endorfin :

a. Anjurkan istri untuk mengambil posisi senyaman mungkin, bisa

sambil duduk atau berbaring. Minta sang suami untuk dudukdengan

nyaman di samping atau belakang istrinya.

b. Anjurkan istri untuk bernafas dalam sambil memejamkan mata

dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu, biarkan suami

mulai mengelus permukaan bagian luar lengannya, mulai dari

tangan sampai lengan bawah. Belaian ini sangat lembut dan

dilakukan dengan jari-jemari atau ujung-ujung jari.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

c. Setelah kira-kira lima menit, mintalah si suami untuk berpindah ke

lengan yang lain. Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan di kedua

lengannya, si istri akan nerasakan dampaknya sangat menenangkan

di sekujur tubuhnya. Teknik ini juga bisa di terapkan di bagian

tubuh yang lain termasuk telapak tangan, leher, bahu, paha.

d. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jika dilakukan di bagian

punggung. Caaranya, anjurkan istri untuk berbaring miring atau

duduk. Di mulai dari leher, minta suami memijat ringat membentuk

huruf V ke arah luar menuju sisi tulang rusuk si istri. Lalu bimbing

agar pijitan-pijitan ini terus turun ke bawah dan ke belakang.

Anjurkan istri untuk rileks dan merasakan sensasinya.

e. Saat melakukan sentuhan ringan tersebut, anjurkan suami untuk

menyentuh perut istri dari belakang untuk beberapamenut, dan

memerasakan gerakan janin bersama dengan istri sambil

mengucapkan niat atau afirmasi positif.

f. Suami dapat memperkuat efek menegangkan dengan mengucapkan

kata-kata yang menentramkan saat ia memijat istri dengan lembut.

Misalnya, ia bisa mengatakan :saat aku membelai lenganmu,

biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai”. Atau “saat kamu

merasakan setiap belaianku, bayangkan endorfin-endorfin yang

menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir ke seluruh

tubuh”. Atau juga bisa mengungkapkan kata-kata cinta.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

Setelah malakukan pijat endorfin, anjurkan suami untuk memeluk istri

nya agar tercipta suasana yang menyenangkan (Apillia.2010:115-116).

4. Hubungan Pijat Endorfin dengan Dismenore

Pijat endorfin adalah suatu metode sentuhan ringan. Teknik sentuhan

sentuhan ini mencakup pemijatan yang sangat ringan yang bisa membuat

bulu-bulu halus di permukaan kulit berdiri. Pijat endorphin dapat

meningkatkan pelepasan hormon endorfin dan oksitosin

(Apillia.2010:113).

Endorfin digambarkan sebagai peptida yang menyerupai opiat, atau

neuropeptida yang dihasilkan secara alami oleh tubuh pada sinaps neural

di berbagai tempat dalam jaras sistem saraf pusat. Endorfin memodulasi

transmisi persepsi nyeri di area ini. Endorfin berkaitan dengan membrane

prasinaptik, menghambat zat P yang merupakan neurotransmitter yang

dilepaskan pada beberapa sinaps jika terdapat impuls nyeri:

neurotransmitter ini memfasilitasi informasi tentang nyeri yang

ditransmisikan nyeri sehingga nyeri berkurang (Frase, 2009:464-465).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elvira,ddk (2018)

tentang “Pengaruh Pijat Endorphine Terhadap Skala Nyeri Pada

Siswi SMA Yang Mengalami Disminore”. Disimpulkan bahwa pijat

endorphin dapat menurunkan nyeri dismenore pada siswi.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

E. Remaja

a. Pengertian Remaja

yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bhasa Latin

adolescence yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuuk mencapai kematangan”.

Bangsa primitif dan orang-orang pubakala memandang masa puber dan masa

remaja tidak berbada dengan periode lain dalam rentang kehidupan (Asrori M, Ali

M. 2008:9).

b. Masa Remaja

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun

bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentan usia remaja

ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18

tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun

adalah remaja akhir. Perkembangan hormon pada remaja putri menyebabkan

mereka mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada awal mengalaminya

menimbulkan kegelisahan (Asrori M, Ali M. 2008:9-21).

Berdasarkan teori yang dijeskan oleh Zegeye, Megabiaw, Mulu (2009)

usia menarche remaja dikasifikasikan menjadi tiga yaitu usia (≤12 tahun) cepat

(13-14tahun ) sedang dan (≥ 14 tahun) terlambat menarche.

F. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti agar penelitian memiliki pengetahuan yang luas sebagai dasar

untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

(Notoadmodjo,2010:82). Berperankan tinjauan pustaka, maka kerangka terori

penelitian ini adalah sebagi berikut :

Upaya mengatasi nyeri dismenore :

A. Farmakologi

Obat

B. Non farmakologi

a. Distraksi

b. Rileksasi nafas dalam

c. Masase

d. Relaksasi

e. Akupresur

f. Endorphin massage

g. Aromateri lemon

Sumber: solehati (2015), Black;Hawks (2014), Setyoadi (2011), Handerson;

Jones (2005), Smelzer;Bare (2002).

Gambar 3.

Kerangka Teori

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau

kaitan antara konsep-konsep atau variabel yang satu dengan variabel lainnya dari

masalah yang ingin (Notoadmodjo, 2010:83). Kerangka konsep dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen

Gambar 4.

Kerangka Konsep

Penurunan

Dismenore

Dismenore

Aroma terapi lemon

Pijar endorfin

Penurunan Nyeri

Dismenore

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban penelitian, patokan duga, atau

dalil semester, yang kebenaranya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut

(Notoatmdjo.2012:84). Hipotesis berfungsi untuk menetukan kearah pembuktian,

artinya hipotesis merupakan suatu pernyataan yang harus dibuktikan. Hipotesis

dalam penelitian ini yaitu: ada perbedaan efektivitas aromaterapi lemon dan pijat

endorfin terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di MTs N1 Lampung

Timur.

I. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang konsep penelitian

tertentu. Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya variabel dibedakan

menjadi dua yaitu (Notoatmojo.2012:103) :

1. Variabel Dependen (Variable Dipengaruhi)

Merupakan variabel yang berubah atau muncul ketika penelitian

mengintroduksi, mengubah atau menggunti variabel bebas. Variabel ini

dipengaruhi oleh variabel terpengaruh. Variabel dependent dari penelitian ini

adalah nyeri dismenore.

2. Variabel Independent (Variabel mempengaruhi)

Merupakan variabel yang dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan

hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini mempengaruhi

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

variabel lain atau variabel pengaruh. Variabel independent dari penelitian ini

adalah kombinasi aromaterapi lemon dan pijat endorfin.

J. Definisi Operasional

Merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang

apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo. 2014:113).

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dismenore 1. Definisi dismenorerepository.poltekkes-tjk.ac.id/470/4/BAB II.pdf · 2019. 12. 4. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Definisi dismenore

Tabel 2

Definis Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Aromaterapi

lemon

Inhalasi yang

mengandung

minyak atsiri ektrak

lemon 5-6 tetes

dengan air 20 ml,

tarikan nafas

dalam-dalam dan

diberikan selama

30 menit pada saat

responden saat

dismenore

berlangsung pada

remaja putri MTs

N1 Lampung Timur

Observasi Cheklist diberi

Aromaterapi

Lemon

Nominal

Pijat endorfin Pijat yang

dilakukan oleh

seseorang atau

orang terdekat siswi

dengan teknik usap

dengan ujung-ujung

jari. Usapan

dilakukan pada luar

lengan atas dan

leher hingga

kepunggung dan

perut bagian depan.

Pada remaja putri

MTs N1 Lampung

Timur

Observasi Cheklist dilakukan pijat

endorfin

Nominal

Dismenore Sakit yang

dirasakan

responden pada

perut bagian bawah

sebelum dan atau

selama haid

berlangsung

Wawancara

dan Observasi

Kuesioner

dan checklist

Numeric

Rating Scale

(NRS) dan

Wong Baker

Scale

Skala nyeri

antara 0-10

Rasio

Remaja Masa remaja bagi

wanita

berlangsung

antara umur 12

samapi 21 tahun .

remajaputri yang

diberikan

intervensi usia 14-

15 tahun di MTs

N1 Lampung

Timur

Observasi Cheklist - Nominal