BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) 1. Pengertian SADARI SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. SADARI dilakukan dengan posisi tegak menghadap cermin dan berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis (Dalimartha, 2007). SADARI adalah pemeriksaan atau perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara (Otto, S, 2005). 2. Tujuan SADARI Tujuan dilakukannya pemeriksaan kanker payudara adalah untuk deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI akan dapat menunjukan tumor yang kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan prognosis yang baik. Sebagian wanita berfikir untuk apa melakukan SADARI, apalagi yang masih berusia dibawah 30 tahun, kebanyakan berangapan bahwa kasus kanker payudara jarang ditemukan pada usia dibawah 30 tahun. Dengan melakukan SADARI sejak dini akan membantu deteksi kanker payudara pada stadium dini sehingga kesempatan untuk sembuh lebih besar (Otto,S, 2005). 7
23
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemeriksaan Payudara Sendiri …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-motiekkema... · polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
1. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini
kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah
dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan
lainnya. SADARI dilakukan dengan posisi tegak menghadap cermin dan
berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis
(Dalimartha, 2007). SADARI adalah pemeriksaan atau perabaan sendiri
untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara (Otto, S,
2005).
2. Tujuan SADARI
Tujuan dilakukannya pemeriksaan kanker payudara adalah untuk
deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI akan dapat menunjukan
tumor yang kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan
prognosis yang baik. Sebagian wanita berfikir untuk apa melakukan
SADARI, apalagi yang masih berusia dibawah 30 tahun, kebanyakan
berangapan bahwa kasus kanker payudara jarang ditemukan pada usia
dibawah 30 tahun. Dengan melakukan SADARI sejak dini akan membantu
deteksi kanker payudara pada stadium dini sehingga kesempatan untuk
sembuh lebih besar (Otto,S, 2005).
7
8
Berdasarkan rekomendasi dari The American Cancer Society,
menginformasikan bahwa keuntungan untuk melakukan SADARI saat
mencapai usia 20 tahun (Mayo Clinic, 2007). SADARI dilakukan karena
dapat membawa untuk mendeteksi kista, tumor jinak, serta kanker
payudara (Hirsch, 2007).
3. Waktu pelaksanaan SADARI
SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai
usia 20 tahun, segera ketika mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala
pubertas. Pada wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka
masih berserabut (fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai
melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya pada usia
tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna. Wanita sebaiknya
melakukan SADARI sekali dalam satu bulan. Jika wanita menjadi familiar
terhadap payudaranya dengan melakukan SADARI secara rutin maka dia
akan lebih mudah mendeteksi keabnormalan pada payudaranya sejak awal
atau mengetahui bahwa penemuanya adalah normal atau tidak berubah
selama bertahun - tahun. Wanita yang belum menopouse sebaiknya
melakukan SADARI setelah menstruasi sebab perubahan hormonal
meningkatkan kelembutan dan pembengkakan pada payudara sebelum
menstruasi. SADARI sebaiknya dilakukan sekitar satu minggu setelah
menstruasi. Satelah menopouse SADARI sebaiknya dilakukan pada
tanggal yang sama setiap bulan sehingga aktifitas rutin dalam kehidupan
wanita tersebut (Burroughs, 1997).
9
4. Langkah-langkah melakukan SADARI
Langkah-langkah melakukan SADARI menurut Smeltzer (1996) :
Langkah 1 :
a. Berdiri tegak di depan cermin.
b. Periksa kedua payudara dari sesuatu yang tidak normal.
c. Perhatikan adanya rabas (mengeluarkan cairan) pada puting
susu, keriput, kulit mengelupas.
Dua tahap berikutnya dilakukan untuk memeriksa adanya kontur
pada payudara. Ketika sedang melakukan SADARI, harus mampu
merasakan otot – otot yang menegang.
Langkah 2 :
a. Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika melipat tangan
anda dibelakang kepala anda ke arah depan.
b. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara anda.
Langkah 3 :
a. Selanjutnya tekan tangan ke arah pinggang dan agak
membungkuk ke arah cermin sambil menarik bahu dan siku ke
arah depan.
b. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara. Beberapa
wanita melakukan pemeriksaan payudara berikut ketika sedang
mandi dengan shower. Jari – jari akan dengan mudah memijat
diatas kulit yang bersabun, sehingga dapat berkonsentrasi dan
merasakan setiap adanya perubahan yang terjadi pada payudara.
10
Langkah 4 :
a. Tangan kiri diangkat.
b. Gunakan 3 atau 4 jari anda untuk meraba payudara kiri anda
dengan kuat, hati – hati dan menyeluruh.
c. Dimulai dari tepi luar, tekan bagian datar dari jari tangan dalam
lingkaran kecil, bergerak melingkar dengan lambat di sekitar
payudara.
d. Secara bertahap lakukan ke arah puting susu.
e. Pastikan untuk melakukanya pada seluruh payudara.
f. Beri perhatian khusus pada area diantara payudara dan bawah
lengan, termasuk bagian di bawah lengan itu sendiri.
g. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah
kulit.
Langkah 5 :
a. Dengan perlahan pijat puting susu dan perhatikan adanya rabas
(mengeluarkan cairan)
b. Jika menemukan adanya rabas (mengeluarkan cairan) dari
puting susu dalam sebulan yang terjadi ketika sedang atau tidak
melakukan SADARI, segera hubungi dokter untuk melakukan
pemeriksaan yang lebih lanjut.
c. Ulang pemeriksaan pada payudara kanan anda.
11
Langkah 6 :
a. Tahap 4 sebaiknya diulangi dalam posisi berbaring.
b. Berbaringlah mendatar, terlentang dengan lengan kiri anda di
bawah kepala anda dengan sebuah bantal atau handuk yang
dilipat di bawah bahu kiri.
c. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan
diatas.
d. Ulangi pada payudara kanan anda.
5. Perilaku SADARI
a. Pengertian perilaku
Perilaku adalah merupakan konsepsi yang tidak sederhana, suatu
yang komplek, yaitu suatu pengorganisasian proses-proses psikologis oleh
seorang yang memberikan predisposisi untuk melakukan respon menurut
cara tertentu terhadap suatu obyek. Sedangkan perilaku kesehatan pada
dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yaitu,
respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia baik
bersifat aktif maupun pasif. Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini
terdiri dari empat unsur pokok : sakit, penyakit, sistem pelayanan
kesehatan dan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
12
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan
Faktor penentu atau determinan perilku manusia sulit untuk
dibatasi karena perilaku merupakan hasil dari resultasi berbagai faktor,
baik internal maupun eksternal (lingkungan). Pada garis besarnya perilaku
manusia dapat terlihat dari 3 aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan non fisik
seperti manusia dan social ekonomi (Notoatmodjo, 2003). Akan tetapi dari
aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi
perilaku manusia. Secara lebih terperinci perilaku manusia sebenarnya
merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan,