6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (sri rezeki H Hadinegoro, 2005:15). Penyakit ini adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh serotype virus dengue dan ditandai dengan 4 gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi menifestasi pendarahan, hepatomegali, tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yand dapat menyebabkan. kematian (soegeng soegijanto, 2002:45) 2. Gejala Demam Berdarah Dengue Menurut Mahdiana (2010), Gejala DBD tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak biasanya demam disertai ruam-ruam makulopapular. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, diawali dengan demam ringan atau demam tinggi (>39°C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah disertai dan ruam-ruam. Bintik-bintik pendarahan di kulit kadang-kadang disertai dengan bintik-bintik pendarahan di faring dan konjungtiva. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut. Selain itu, demam dapat mencapai 40-41°C.
22
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1 ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/591/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Demam Berdarah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Demam Berdarah Dengue
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti (sri rezeki H Hadinegoro, 2005:15). Penyakit ini adalah penyakit demam
akut yang disebabkan oleh serotype virus dengue dan ditandai dengan 4 gejala
klinis utama yaitu demam yang tinggi menifestasi pendarahan, hepatomegali,
tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan
dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yand dapat menyebabkan. kematian
(soegeng soegijanto, 2002:45)
2. Gejala Demam Berdarah Dengue
Menurut Mahdiana (2010), Gejala DBD tergantung pada umur penderita.
Pada bayi dan anak-anak biasanya demam disertai ruam-ruam makulopapular.
Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, diawali dengan demam ringan atau
demam tinggi (>39°C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai
sakit kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah
disertai dan ruam-ruam. Bintik-bintik pendarahan di kulit kadang-kadang disertai
dengan bintik-bintik pendarahan di faring dan konjungtiva. Penderita juga sering
mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan
nyeri seluruh perut. Selain itu, demam dapat mencapai 40-41°C.
7
Setelah demam 2-6 hari dapat menimbulkan syok, dengan ujung jari-jari
tangan dan kaki dingin. Pada kulit timbul bintik-bintik merah, kadang-kadang
diikuti oleh berak darah, pendarahan dari hidung dan pendarahan di bagian putih
mata. Apabila tidak segera mendapat pertolongan maka dapat menimbulkan
kematian (Oswari, 2012:62).
B. Penyebab Demam Berdarah Dengue
Penyebab dari penyakit demam berdarah adalah virus dengue anggota dari
genus Flavirus (Arbavirosis group B) salah satu genus familia Togaviradae.
Arbavirosis artinya penyebab penyakit yang ditularkan Arthropoda. Penyakit
demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang mempunyai 4
serotipe jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Virus yang paling
banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengan tipe 1 dan tipe 3
(Ginanjar, 2008).
Nyamuk mendapat virus demam berdarah dari pasien demam berdarah
dengue yang sakit, maupun orang yang tidak tampak sakit namun dalam aliran
darahnya terdapat virus dengue pada saat nyamuk menggigit orang tersebut virus
dengue akan terbawa masuk bersama darah yang dihisapnya kedalam tubuh
nyamuk itu menjadi sakit demam berdarah. Dalam tempo 7 hari, virus dengue
sudah tersebar diseluruh bagian tubuh nyamuk termasuk di kalenjar air liurnya,
jika nyamuk ini menggigit orang lain, virus dengue akan turut berpindah bersama
air liur nyamuk kedalam tubuh orang tersebut. Sifat gigitan nyamuk yang
dirasakam manusia tidaklah berbeda-beda dengan gigitan nyamuk lainnya, artinya
tidak lebih sakit, dan tidak lebih gatal (Erik Tapan, 2004).
8
27
C. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue
Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan
sumber penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Virus dengue dalam
darah 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam bila penderita tersebut digigit
nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam
lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar
diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk kedalam kalenjar liurnya, kira-kira
seminggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap untuk
menularkan kepada orang lain (masa inkubasi eksentrik) virus ini akan tetap
berada didalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk
Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue ini menjadi penular (infektif)
sepanjang hidupnya penularan ini terjadi setiap kali nyamuk menusuk
(menggigit), sebelumnya menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui
saluran alat tusuknya (proboschia), agar darah yang dihisap tidak membeku
bersama air liur ini virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain akibat
infeksi dari virus, orang yang kemasukan virus dengue, akan membentuk zat
antibody yang spesifik sesuai dengan tipe virus dengue yang masuk. Tanda atau
gejala yang timbul ditentukan oleh reaksi antara zat anti di dalam tubuh dengan
antigen didalam virus dengue yang baru masuk. Demam berdarah dengue dapat
terjadi disemua tempat yang terdapat nyamuk penularnya menurut teori sekunder,
seseorang dapat terserang demam berdarah dengue jika mendapat infeksi ulangan
dengan tipe yang berlainan dengan infeksi sebelumnya. Infeksi dengan satu virus
saja, akan menimbulkan demam dengue disertai pendarahan (Dinkes Provinsi,
2006)
9
27
D. Faktor Kejadian Demam Berdarah Dengue
Kesehatan manusia sangat tergantung pada interaksi antara manusia dan
aktivitasnya dengan lingkungan fisik, kimia, serta biologi. Kejadian atau
penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor yang disebut host,
agent, dan environment, selain itu faktor lainnya menurut teori H.L Blum adalah
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik.
1. Virus Dengue
Virus dengue termasuk dalam falavirus group dari family togavitridae,
ada serotype yaitu D1, D2, D3, dan D4. Virus ini terdapat dalam darah penderita
1-2 hari sebelum demam, setelah penularan melalui gigitan nyamuk, virus dengue
akan terinkubas selama 3-15 hari. Selanjutnya virus berkembang biak dalam
waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali
kepada manusia pada saat gigitan berikutnya (Mumpuni dan Lestari, 2015:7).
2. Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus
dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue Aedes aegypti juga
merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever), chikungunya, dan
demam zika yang disebabkan virus zika. Penyebaran virus ini sangat luas,
meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus
dengue Aedes aegypti merupakan pembawa utama bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota (https://
id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti).
10
27
3. Manusia atau Host
Secara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat
terkena penyakit demam berdarah dengue. Penyakit demam berdarah dengue
dapat menginfeksi setiap manusia, ada beberapa faktor intrinsik yang dapat
mempengaruhi manusia sebagai penjamu penyakit demam berdarah dengue antara
lain:
a. Umur
Secara umum penyaki demam berdarah dengue tidak mengenal tingkatan
umur. Hanya saja anak-anak lebih rentan terhadap infeksi demam berdarah
dengue karena anak-anak cenderung lebih sering berada dirumah sedangkan
nyamuk Aedes aegypti termasuk nyamuk rumahan dan tinggal di sekitar
lingkungan anak-anak.
b. Jenis Kelamin
Infeksi demam berdarah dengue tidak membedakan jenis kelamin akan
tetapi apabila menginfeksi ibu yang sedang hamil akan menyebabkan anemia
yang lebih berat.
c. Riwayat demam berdarah dengue sebelumnya
Orang yang pernah terinfeksi demam berdarah dengue sebelumnya
biasanya akan terbentuk immunitas sehingga akan lebih tahan terhadap infeksi
selanjutnya. Contohnya penduduk asli daerah endemik akan lebih tahan terhadap
demam berdarah dengue dibandingkan dengan pendatang dari daerah non
endemis.
11
27
4. Genetik
Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang sulit untuk
diintervensi karena bersifat bawaan dari orang tua. Penyakit atau kelainan-
kelainan tertentu seperti diabetes mellitus, buta warna, albino, atau yanglainnya,
bisa diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya atau dari generasi kegenerasi.
Pencegahannya cukup sulit karena menyangkut masalah gen atau DNA.
Pencegahan yang paling efektif adalah dengan menghindari gen pembawa
sifatnya.
5. Pelayanan Kesehatan
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.
Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan
kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan
perawatan kesehatan. Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang
banyak dibutuhkan masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di
bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan. Puskesmas sebagai garda terdepan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar perananya.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di Sekitar manusia, baik
berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia
lainnya, termasuk suasana yang terbentuk, maka terjadi interaksi di antara elemen-
elemen di alam tersebut (Arsunan arsin, andi, 2012:103).
12
27
a. Lingkungan Fisik
Beberapa faktor lingkungan fisik yang terkait dengan demam berdarah
dengue yaitu
1) Suhu
Nyamuk merupakan binatang berdarah dingin dan siklus kehidupannya
Tergantung pada suhu lingkungan. Nyamuk tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri,
rata-rata nyamuk membutuhkan suhu optimum untuk berkembangbiak adalah 25-27C.
Suhu juga sangat mempengaruhi perkembangan parasit dalam tubuh nyamuk, suhu yang
optimum berkisar antara 20-30 C.
2) Kelembaban
Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun tidak
berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling
rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. Kelembaban udara dapat
mempengaruhi longevity (umur) nyamuk. Sistem pernafasan nyamuk
menggunakan pipa-pipa udara yang disebut trachea dengan lubang-lubang dinding
yang disebut spiracle. Pada waktu kelembaban rendah, spiracle terbuka lebar
tanpa ada mekanisme pengaturnya sehingga menyebabkan penguapan air dari
dalam tubuh nyamuk.
3) Hujan
Pada umumnya hujan akan memudahkan perkembangan nyamuk dan
terjadinya epidemik demam berdarah dengue. Besar kecilnya tergantung pada
jenis dan deras hujan, jenis nyamuk dan jenis tempat perindukan. Hujan yang
diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembangbiaknya nyamuk
Aedes aegypti.
13
27
4) Topografi
Pengaruh variasi ketinggian berpengaruh pada syarat-syarat ekologis yang
diperlukan oleh vektor penyakit, di indonesia nyamuk Aedes aegypti dapat hidup
pada daerah dengan ketinggian 1000mdpl. Faktor yang paling penting
berhubungan dengan ketinggian adalah suhu yang mempengaruhi perkembangan
dan kelangsungan hidup vektor, khususnya perkembangan virus dengue di dalam
tubuh nyamuk.
5) Angin
Kecepatan dan arah angin dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk dan
ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dan manusia. Angin tidak
memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan
serangga. Angin memberikan peranan yang besar dalam pola penyebaran
serangga.
b. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi sangat mempengaruhi kehidupan larva karena karena
ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk hidup
lainnya. Adanya ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah
gigitan nyamuk pada manusia, apabila kandang tersebut dikandangkan tidak jauh
dari perindukan nyamuk.
c. Lingkungan sosial dan budaya
Lingkungan sosial budaya merupakan bentuk kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, sistem organisasi serta peraturan yang berlaku bagi setiap
individu yang membentuk masyarakat tersebut.
14
27
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaan
penyuluhan dan cara pemberantasan demam berdarah dengue yang dilakukan.
2) Status Ekonomi
Status ekonomi akan mempengaruhi kunjungan untuk berobat ke
puskesmas atau rumah sakit.
3) Suku bangsa
Tiap suku bangsa mempunyai kebiasaan masing-masing sehingga hal ini
juga mempengaruhi penularan demam berdarah dengue.
7. Perilaku
Pada hakikatnya faktor perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia
itu sendiri yang menghasilkan ketidakseimbangan antara agent, host dan
lingkungan yang yang berpengaruh terhadap status kesehatan manusia. Kejadian
demam berdarah dengue disebabkan oleh salah satu faktor yaitu perilaku. Perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati dari luar.
a. Perilaku Dalam Bentuk Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
15
27
b. Perilaku Dalam Bentuk Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,
2007). Menurut Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu, sikap belum merupakan suatu tindakan
akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
c. Perilaku Dalam Bentuk Tindakan
Tindakan adalah suatu respon terhadap rangsangan atau stimulus dalam
bentuk nyata yang dapat diobservasi secara langsung melalui kegiatan wawancara
dan kegiatan responden, merupakan bentuk tindakan nyata / tindakan seseorang
(overt behavior). Proses selanjutnya apabila seseorang telah mengetahui stimulus
atau obyek kesehatan adalah mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa
yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau
mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang
disebut tindakan kesehatan.
Oleh sebab itu indikator tindakan kesehatan ini mencakup tindakan
sehubungan dengan penyakit meliputi pencegahan penyakit. Upaya perilaku
pencegahan sangat diperlukan untuk karena sangat penting dalam memutus mata
rantai kehidupan nyamuk Aedes aegypti. Satu-satunya pencegahan atau
pengendalian dengue yang dapat kita lakukan hingga saat ini adalah dengan
16
27
memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan. Berikut cara yang dapat
dilakukan :
1) Melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
2) Pengelolaan sampah padat.
3) Mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung
seminggu sekali.
4) Menguras bak mandi
5) Menutup penampungan air
6) Mengubur barang bekas
7) Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian
8) Perbaikan desain rumah. Contohnya dengan membuat atau
menambah ventilasi agar sirkulasi udara lancar, suasana rumah
menjadi sehat, dan membuat nyamuk tidak betah dirumah.
E. Pengertian Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti juga
merupakan pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika yang
disebabkan oleh virus Zika. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir
semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue. Aedes
aegypti merupakan pembawa utama (primary vetor) dan bersama Aedes
albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat
keganasan penyakit demam berdarah dengue, masyarakat harus mampu mengenali
dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi
persebaran penyakit demam berdarah.
17
27
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina
yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein
yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak
membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam
atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak
cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka
yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.
Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku
yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk
menyebarkan virus. Infeksi virus dapat mengakibatkan nyamuk kurang handal
dalam mengisap darah, berulang kali menusukkan proboscisnya, namun tidak
berhasil mengisap darah sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang
lain. Akibatnya, risiko penularan virus menjadi semakin besar.
Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan
perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi
ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban bertolak belakangan
dengan Aedes albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon