14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk membeli barang atau sekuritas dengan tujuan untuk menambah nilai suatu asset dimasa yang akan datang. Menurut Sunariyah (2010:4) definisi investasi yaitu: “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Sedangkan pengertian investasi menurut Tandelilin (2001:3) adalah sebagai berikut: “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.” Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sebagai penundaan konsumsi selama periode waktu tertentu untuk mendapat sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. 2.1.2 Jenis Investasi Keputusan investasi dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Sunariyah (2010:4) investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama yaitu: 1. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real asset) berupa aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. 2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat- surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:
25
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Investasi 2.1.1 Pengertian ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Investasi
2.1.1 Pengertian Investasi
Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan untuk membeli barang atau sekuritas dengan tujuan untuk
menambah nilai suatu asset dimasa yang akan datang. Menurut Sunariyah
(2010:4) definisi investasi yaitu:
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
Sedangkan pengertian investasi menurut Tandelilin (2001:3) adalah
sebagai berikut:
“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa yang akan datang.”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu
komitmen atas sejumlah dana atau sebagai penundaan konsumsi selama periode
waktu tertentu untuk mendapat sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.
2.1.2 Jenis Investasi
Keputusan investasi dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang
mempunyai kelebihan dana. Menurut Sunariyah (2010:4) investasi dalam arti
luas terdiri dari dua bagian utama yaitu:
1. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real asset) berupa aktiva berwujud seperti
emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate.
2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat-
surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang
dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada
sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:
15
a. Investasi langsung (direct investment)
Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat
berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go
public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan
dividend dan capital gain.
b. Investasi tidak langsung (indirect investment)
Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang
dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment
company) yang berfungsi sebagai perantara.
2.1.3 Risiko Investasi
2.1.3.1 Pengertian Risiko Investasi
Dalam berinvestasi seseorang tentu akan dihadapkan pada suatu risiko
yang dinamakan risiko investasi, sehingga dalam melakukan investasi seseorang
harus selalu mempertimbangkan tingkat risiko. Menurut Tandelilin (2001:46)
risiko yaitu:
“Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual dengan
return yang diharapkan. Semakin besar perbedaannya, berarti semakin
besar risiko investasi tersebut.”
Pengertian lain dari risiko yang dikemukakan oleh Gitman (2003:214) sebagai
berikut :
“Risk is the change of financial loss or more formally, the variability of
return associated with a given asset.”
Artinya bahwa risiko pada dasarnya adalah perubahan dari kerugian finansial atau
bisa didefinisikan sebagai variasi dari pengembalian sebuah asset.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa risiko adalah
kemungkinan dari investasi yang dilakukan oleh investor mengalami kegagalan
dalam memenuhi tingkat pengembalian yang investor harapkan.
16
2.1.3.2 Jenis-Jenis Risiko
Sebelum investor melakukan investasi tentunya harus memperhatikan
berbagai jenis resiko yang mungkin terjadi. Adapun jenis-jenis risiko yang
mungkin dihadapi oleh para investor dalam melakukan kegiatan investasi
dikemukakan oleh Reilly (2003:15), diantaranya:
1. Business Risk
Kemungkinan kerugian yang diderita perusahaan karena keuntungan yang
diperoleh lebih kecil dari keuntungan yang diharapkan. Business risk ini
berkaitan dengan cakupan usaha perusahaan.
2. Financial Risk
Risiko yang ditimbulkan dari cara perusahaan membiayai kegiatan, misalnya
penggunaan utang dalam membiayai asset perusahaan.
3. Liquidity Risk
Adanya ketidakpastian yang timbul pada saat sekuritas berada di pasar
sekunder.
4. Exchange Risk
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan
nilai mata uang negaranya.
5. Country Risk
Risiko ini berkaitan dengan kestabilan politik serta kondisi lingkungan
perekonomian di suatu negara.
2.2 Pasar Modal
2.2.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan wahana atau tempat untuk mempertemukan pihak
yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki kelebihan dana. Menurut
Block, et. all (2005:646) pengertian pasar modal yaitu:
“Capital market are competitive market for equity securities or debt
securities with maturuities of more than one year. The best example of
capital market securities are common stock, bond and preffered stock.”
17
Artinya bahwa pasar modal merupakan pasar yang kompetitif bagi sekuritas
ekuitas atau sekuritas hutang dengan batas waktu lebih dari satu tahun. Beberapa
contoh sekuritas terbaik di pasar modal adalah saham biasa, obligasi, dan saham
preferen.
Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa
penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan
lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan
publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai
tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Pasar modal juga merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Gruber (2003:14) juga mengemukakan pendapatnya mengenai pasar
modal, sebagai berikut:
“Capital market securities include instrument with maturities greater than
one year and those with in disagnated maturity at all”.
Artinya bahwa sekuritas pasar modal mencakup instrumen dengan masa jatuh
tempo lebih dari satu tahun dan hal ini tidak dengan batas waktu yang dirancang
untuk semuanya.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pasar modal
merupakan kegiatan penawaran umum yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkan yang mana para investor dan pihak yang membutuhkan pendanaan
jangka panjang.
2.2.2 Fungsi Pasar Modal
Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan
pihak memerlukan dana jangka panjang (perusahaan), mempunyai dua fungsi
yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dana dari pemilik dana ke pihak yang memerlukan
dana jangka panjang.
18
Dengan menginvestasikan dananya para pihak pemilik dana
mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut.
Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana jangka panjang,
adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya
tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan,
dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh perusahaan atau pihak yang
memerlukan dana dan para pemilik dana tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil.
Adapun beberapa daya tarik pasar modal seperti yang dikemukakan
Kasmir (2008: 183):
1. Diharapkan pasar modal ini menjadi alternatif penghimpun dana jangka
panjang selain lembaga perbankan.
2. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai beberapa pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Seandainya tidak ada pasar
modal, maka para lenders mungkin hanya dapat menginvestasikan dana
mereka dalam sistem perbankan (selain investasi dan real estate). Dilihat dari
sisi lain yaitu likuiditasnya, pasar modal memungkinkan investor untuk
berinvestasi pada industri yang berbeda-beda secara cepat.
Selain fungsi-fungsi diatas pasar modal juga mempunyai fungsi lainnya
yaitu sebagai alat restukturisasi modal perusahaan. Dari sisi perusahaan yang
memerlukan dana, seringkali pasar modal merupakan alternatif pembiayaan
dengan biaya yang lebih rendah dari pada sektor perbankan. Di pasar modal
perusahaan dapat memperoleh dana external secara langsung tanpa perantara yang
sering disebut intermediasi keuangan.
2.2.3 Mekanisme Perdagangan di Pasar Modal (BEI)
Dapat dikatakan bahwa suatu saham tercatat di bursa berarti saham
tersebut dapat dijual dan dibeli di lantai bursa. Agar perusahaan tercatat dalam
bursa, perusahaan tersebut harus melalui proses penawaran perdana, yang diawali
dengan penyampaian daftar emisi saham yang sering disebut Initial Public
Offering (IPO).
19
Setelah melalui penawaran perdana, selanjutnya saham diperjualbelikan di
lantai bursa. Harga saham selanjutnya ditentukan oleh tingkat penawaran dan
permintaan atas saham tersebut. Jadi dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa
di pasar modal dan bursa efek terdapat dua hal yang saling berkaitan, yaitu pasar
primer, tempat dimana sekuritas pertama kali diterbitkan dan dijual. Sedangkan
pasar sekunder yaitu tempat pemilik saham memperdagangkan sahamnya
(www.idx.co.id).
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal
Pasar modal sebagai tempat bertemunya penjual (emiten) dan pembeli
(investor) tentu memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pasar modal seperti yang dikemukakan Husnan
(2005:8) sebagai berikut:
1. Penawaran sekuritas, yang berarti harus banyak perusahaan yang bersedia
menerbitkan sekuritas di pasar modal.
2. Permintaan sekuritas, ini berarti bahwa masyarakat harus mempunyai dana
yang cukup besar untuk dipergunakan dalam membeli sekuritas-sekuritas yang
ditawarkan di pasar modal.
3. Kondisi politik dan ekonomi, dimana politik yang stabil akan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang akhirnya mempengaruhi penawaran dan
permintaan sekuritas.
4. Hukum dan peraturan, hukum yang jelas akan melindungi pemodal dari
informasi yang tidak benar.
5. Para lembaga-lembaga pendukung pasar modal akan membantu kegiatan pasar
modal secara cepat. Lembaga tersebut antara lain adalah custodian, biro
administrasi efek, wali amanat (trustee), akuntan, notaris, konsultan hukum
dan penilai.
Sedangkan yang dikemukakan oleh David (2003:319) mengenai faktor