Page 1
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Refrigerasi
Refrigerasi merupakan suatu proses penaikan kalor dari suatu benda atau
ruangan ke lingkungan sehingga temperature benda atau ruangan tersebut lebih
rendah dari temperature lingkungannya. Kinerja mesin refrigerasi kompresi uap
ditentukan oleh beberapa parameter, diantaranya adalah kapasitas pendinginan,
kapasitas pemanasan, daya kompresi, koefisien kinerja dan faktor kinerja sesuai
dengan konsep kekalan energy, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat
dipindahkan. Sehingga refrigerasi selalu berhubungan dengan proses proses aliran
panas dan perpindahan panas (Muhammad, 2016).
Pada system refrigerasi terdapat beberapa system pendinginan diantarannya
system pendinginan absorbs dan system pendingin kompresi :
1. Absorbsi
Siklus pendinginan absorbsi miripdengan siklus pendinginan kompresi uap
Perbedaan utama kedua siklus tersebut adalah gaya yang menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan antara tekanan penguapan dantekanan kondensasi serta cara
perpidahan uap dari wilayah bertekanan rendah ke wilayahbertekanan tinggi.
Pada sistem pendingin kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan pada sistem
pendingin absorbsi digunakan absorber dangenerator. Uap bertekanan rendah
diserap diabsorber, tekanan ditingkatkan dengan pompa dan pemberian panas di
generator sehingga absorber dan generator dapat mengantikan fungsi kompresor
secara mutlak. Untukmelakukan proses kompresi tersebut, sistempendingin
kompresi uap memerlukan masukankerja mekanik sedangkan system pendingin
absorbs memerlukan masukan energi panas oleh sebab itu, siklus kompresi
uap seringdisebut sebagai siklus yang digerakkan dengan kerja dan siklus absorbs
(Muhammad, 2016).
2. Kompresi
Siklus pendingin kompresi uap merupakan sistemiang banyak digunakan dalam
system refrigrasi pada sistem ini terjadi proses kompresi pengembunan ekspansi
dan penguapan.
Page 2
5
Kompresi mengisap uap refrigeran dari sisi keluar dan
aporator ini, tekanan diusahakan tetap rendah agarrefrigeran senantiasa berada
dalam fasa gas dan ber temperature rendah. Didalam kompresor uap refrigerant
ditekan sehingga tekanan dan temperature tinggi untuk menghindarkan terjadinya
kondensasi dengan membuang energi ke lingkungan. energi yang diperlukan untuk
proses komporesi diberikan oleh motor listrik atau penggerak mula lainnya. Jadi
dalam proseskompresi energi diberikan kepada uap refrigeran. Pada waktu uap
refrigeran dihisap masuk kedalam kompresor temperature masih tetap rendah
(Dossat, 1980).
Pada perancangan ini menggunakan sistem pendingin kompresi dikarnakan
lebih sesuai dengan konsep yang diinginkan yaitu sistem pendingin kompresi uap.
2.2 Prinsip Kerja Sistem Pendingin
Pada Prinsip kerja system adalah mendinginkan (cooling) prodak atu pun
makanan yang ada di dalamya proses pendinginan freezer atau kulkas hamper sama
dengan air conditioner di dalam sistem pendingin terdapat komponen utama dari
sitem pendingin (refrigerasi) adalah kompressor, kondensor, katup ekspamsi, dan
evaporator berfungsi untuk mengalirkan menaikan tekanan gas refrigran dari
evaporator yang selanjutnya dicairkan di dalam kondensor. Fungsi dari kondensor
mengkondensasikan gas refrigeran dengan menurunkan temperatur dan tekanan gas
yang konstan, lalu refrigran cair dialirkan ke katup ekspansi untuk diturunkan
temperature dan tekanan yang selanutnya dialirkan ke dalam evaporator (Achmad,
2017).
2.3 Komponen Utama Sistem Pendingin
2.3.1 Kompresor
Kompresor adalah bagian terpenting dari sistem kompresi uap yang
mendorong bahan pendingin ke semua bagian dari sistem. Kompresor bekerja
dengan perbedaan tekanan sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu
bagian ke bagian yang lain dari sistem. Kompresor berfungsi untuk mengisap
refrigeran dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah lalu memampatkan
Page 3
6
refrigeran tersebut sehingga tekanan dan suhunya meningkat untuk kemudian
dialirkan ke kondensor (Saiful, 2013).
Peranan kompresor dalam memampatkan gas telah menjadi hal yang sangat
penting pda kehidupan moderen. Peralatan rumah tangga seperti AC, Kulkas,
pompa angin, serta berbagai mesin telah melibatkan kompresor dalam melakukan
fungsinya.
Secara umum kompresor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Kompresor jenis piston
Kompresor ini menggunakan silinder dan piston untuk memampatkan gas.
Biasanya jenis ini banyak digunakan untuk memampatkan gas. Yang memerlukan
tekanan tinggi. Tipe compressor piston mempunyai kelebihan dalam hal kekuatan
kompresinya sehinnga banyak digunakan pada mesin pendingin dan ac (Saiful,
2013).
Gambar 2.1 Kompresor Piston
2. Kompresor Rotari
Jenis ini bekerja dengan sebuah screw atau ulir yang berputar dalam silinder
sambil mendorong udara atau gas searah putaran ulir. Kelebihan dari jenis
kompresor ini adalah suaranya yang lebih kecil, serta getaran yang lebih kecil
dibandingkan dengan jenis piston. Jenis ini banyak dipergunakan pada mesin
pompa angina atau media udara. Jenis ini menggunakan valve dalam yang
memanfaatkan perbedaan tekanan untuk memindahkan gas atau refrigeran yang
akan dimampatkan (Holfman, 1992).
Page 4
7
Gambar 2.2 Kompresor Rotari
3. Kompresor Sentrifugal
Kompresor ini banyak digunakan untuk memindahkan uap air. Gas atau udara
yang dipindahkan bergerak searah dengan putaran kompresor. Biasanya jenis ini
dipergunakan untuk memindahkan gas dalam jumlah besar dan kapasitas yang
memerlukan kecepatan. Jenis kompresor ini lebih banyak bekerja pada tekanan
rendah (Handoko, 1986).
Gambar 2.3 Kompresor Sentrifugal
Page 5
8
Pada perancangan ini menggunakan jenis compressor piston atau rotary
karna kapasitas yang direncanakan tidak terlalu besar dan mempunyai bentuk yang
sederhana tidak memakan banyak tempat dapat.
Daya yang diperlukan oleh compressor untuk mengatasi beban pendingin
dapat dicari dengan persamaan 2,1.
P = m x W (2.1)
Dimana :
m = massa refrigran yang bersirkulasi (kg)
W = kerja kompresi (kj/kg)
2.3.2 Kondensor
Uap refrigeran dari kompresor yang bertekanan dan ber suhu ringgi
dialirkan ke kondensor untuk dicairkan dengan menggunakan air atau udara luar.
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor dan merubah wujud refrigeran dari
fase gas menjadi fase cair. Jumlah kalor yang dilepaskan dalam kondensor sama
dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigeran di dalam evaporator setara
ekuivalen dengan energi yang diperlukan untuk melakukan kerja kompresi dan
kalor dari system (Achmad, 2017).
Menurut jenis cooling mediumnya kondensor dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a. Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling
mediumnya).
Air Cooled Kondensor mengkondensasikan pembuangan uap dari turbin
uap dan kembali kondensat(cairan yang sudah terkondensasi) ke boiler tanpa
kehilangan air (Hall, 1997).
Page 6
9
Gambar 2. 5 Air Cooled Condenser b. Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling mediumnya).
Water Cooled Condenser yang paling banyak digunakan yaitu :
Shell and Tube Condenser
Shell and Tube Condenser atau Kondensor tipe Tabung dan Pipa digunakan pada
kondensor berukuran kecil sampai besar. biasa digunakan untuk air
pendingin berupa ammonia dan freon. Seperti terlihat pada gambar didalam
kondensor.
Tabung dan Pipa terdapat banyak pipa pendingin, dimana air pendingin pengalir di
dalam pipa-pipa tersebut, ujung dan pangkal pipa pendingin terikat pada pelat pipa,
sedangkan diantara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat untuk
membagi aliran air yang melewati pipapipa dan mengatur agar kecepatannya cukup
tinggi, yaitu 1,5 β 2 m/detik.
Gambar 2. 6 Shell and Tube Condenser
Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian keluar melalui
pipa bagian atas. Jumlah saluran maksimum yang dapat digunakan
sebanyak 12, semakin banyak jumlah saluran yang digunakan maka semakin
Page 7
10
besar tahanan aliran air pendingin. Pipa pendingin ammonia biasa terbuat dari baja
sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa tembaga (Holman, 1994).
Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias menggunakan pipa
kuningan datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri kondensor Tabung dan Pipa adalah :
o Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga ukurannya relatif
lebih kecil dan ringan.
o Pipa dapat dibuat dengan mudah.
o Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya.
o Pipa pendingin mudah dibersihkan.
Shell and Coil Condenser
Kondensor tabung dan koil banyak digunakan pada unit pendingin dengan
Freon refrigerant berkapasitas lebih kecil, misalnya untuk penyegar udara,
pendingin air, dan sebagainya.
Seperti gambar dibawah ini, Kondensor tabung dan koil dengan tabung pipa
pendingin di dalam tabung yang dipasang pada posisi vertical. Koil pipa pendingin
tersebut biasanya dibuat dari tembaga, berbentuk tanpa sirip maupun dengan sirip.
Pipa tersebut mudah dibuat dan murah harganya.
Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di dalam koil pipa pendingin.
Disini, endapan dan kerak yang terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan
menggunakan zat kimia(detergent) (Saiful, 2014).
Gambar 2.7 Shell and Coil Condenser
Page 8
11
Adapun cirri-ciri Kondensor tabung dan koil ialah Harganya murah karena mudah
dalam pembuatannya, Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah dalam
Pemasangannya, Tidak perlu mengganti pipa pendingin, tetapi hanya perlu
pembersihan dengan menggunakan detergen
c) Tube and Tubes Condenser
Kondensor jenis pipa ganda merupakan susunan dari dua pipa coaksial
dimana refrigerant mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam dan
pipa luar yang melintang dari atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di
dalam pipa dalam arah berlawanan, yaitu refrigerant mengalir dari atas ke bawah.
Pada mesin pendingin berkapasitas rendah dengan Freon sebagai refrigerant, pipa
dalam dan pipa luarnya terbuat dari tembaga. Gambar dibawah ini menunjukkan
Kondensor jenis pipa ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip
atau tanpa sirip (Achmad, 2017).
Gambar 2. 8 Tube and Tubes Condenser Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara 1-2 m/detik. Sedangkan
perbedaan temperature air keluar dan masuk pipa pendingin (kenaikan temperature
air pendingin di dalam kondensor) kira-kira mencapai suhu 10ΛC. Laju perpindahan
kalornya relative besar.
Adapun cirri-ciri Kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut:
o Konstruksi sederhana dengan harga yang memadai.
o Dapat mencapai kondisi yang super dingin karena arah aliran refrigeran
dan air pendingin yang berlawanan.
o Penggunaan air pendingin relative kecil.
o Sulit dalam membersihkan pipa, harus menggunakan detergen.
Page 9
12
o Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin
dilaksanakan.
o Penggantian pipanya pun juga sulit dilakukan (Stocker, 1987).
Untuk tipe kondensor yang akan digunakan pada perancangan mesin
pendingin ikan ini dalah tipe Tube and Tubes Condenser dapat dilighat pada
Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Tube and Tubes Condenser
Menghitung panas atau kalor yang dilepaskan agar system dapat bekerja dengan
maksimal dapat menggunakan persamaan 2.2
πππππ = π π₯ π
(2.2)
Dimana :
Q = beban pendingin (W)
R = rasio pelepasan kalor
2.3.3 Katup Ekspansi
Katup ekspansi berfungsi untik mengalirkan dan menurunkan tekanan
refrigran dari kondensor suapaya mudah menguap di dalam evaporator. Katup
ekspansi otomatic thermostatic, karena dengan katup ekspansi ini menggunakan
sensor panas yang ada di dalamnya sehingga katup ekspansi ini akan bekerja secara
otomatis (Muhammd, 2016).
Katup Ekspansi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Page 10
13
a. Pipa Kapiler (Capilary Tube)
katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refigerasi rumah tangga
adalah pipa kapiler. Pipa kapiler ada pipa tembaga dengan diameter lubang kecil
dan panjang tertentu. Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pda ukuran
diameter lubang panjang pipa kapiler.
Gmabar 2.10 pipa kapiler (capilary tube)
Kerusakan pada pipa kapiler di mesin pendingin ini biasanya di sebabkan karena
pipa kapiler ini mengalami kebuntuan akibat kotoran yang masuk dan juga oli. Gas
refrigerant yang keluar dari kompresor telah menjadi gas yang bertekanan
kemudian mengalir melalui pipa-pipa kondensor (out door) dan melewati proses
penyaringan yang biasa disebut Drier strainer setelah itu baru menuju pipa kapiler.
Panjang pipa kapiler yang dibutuhkanpada mesin pendingin ialah 8-100 cm
(Handoko, 1981).
b. Katup Ekspansi otomatis
Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan hisap atau tekanan
evaporator besarnya tetap konstan. Bila beban evaporator bertambah maka
temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan refrigerant yang
menguap sehingga tekanan didalam saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik
pula. Akibatnya βbellowβ akan bertekan ke tas hingga lubang aliran refrigeran akan
menyempit dan cairan refrigerant yang mausk ke evaporator menjadi berkurang.
Keadaan ini menyebabkan tekanan tekanan evaporator akan berkurang dan
βbellowβakan bertekanan ke bawah sehingga atup membuka lebar dan cairan
Page 11
14
refrigerant akan masuk ke evaporator lebh banyak. Bnetuk katup ekspansi otomatis
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.11 katup ekspansi otomatis
Pada dasarnya katup tersebut terdiri dari : jarum dan dudukanya,diafragma,
sebuah pegas dengan baut pengatur, sebuah saringan pada bagian masuk. Katup
ekspansi otomatik bekerja berdasarkan tekanan yang seimbang pada diafragma,
dari dua tekanan yang berlawanan dan saling mengimbangi. Prinsip kerja katup
ekspansi otomatik adalah apabila tekanan evaporator menekan diafragma keatas,
membuat lubang saluran refrigeran menutup (E. Karyanto, 2003).
c. Katup ekspansi termotastik
Katup ekspansi termotastik adalah katup ekspansi yang mempertahankan
besarnya panas lanjut pada uap refrigerant di akhir evaporator tetap konstan, apapun
kondisi beban di evaporator.
Page 12
15
Gambar 2.12 Katup ekspansi termotastik
Tipe thermotastic lebih banyak dipergunakan pada AC mobil. Katup ekspansi ini
akan mengatur jumlah aliran refrigerant yang diuapkan di evaporator sesuai dengan
keadaan temperatur pada evaporator. Akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini,
maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan panas yang ada pada evaporator.
Ada dua keadaan yang dapat mempengaruhi kerja katup ekspansi dengan penyama
tekanan dalam:
a. Keseimbangan tekanan dibagian bawah dan diatas diafragma atau below.
b. Penambahan atau pengurangan gas panas lanjut (super heat) pad akhir
evaporator. (Dossat, 1980).
Katup ekspansi yang dinggunakan pada perancangan mesin pendingin ini adalah
katup eskspansi otomatis dapat dilihat pada gambar 2.13.
2.3.4 Evaporator
Evaporator adalah alat penukar kalor yang memegang peranan penting di dalam
siklus refrigerasi, yaitu mendinginkan mesia sekitarnya. Ada beberapa jenis
evaporator sesuai dengan penggunaannya bentuknya pun dapat berbeda β beda. Hal
tersebut disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat berupa gas,
cairan, atau padat. (Saiful, 2014).
Evaporator digunakan untuk pendinginan dan aplikasi AC memiliki berbagai
jenis konstruksi tergantung pada aplikasi. Berdasarkan konstruksi evaporator dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Baretube Evaporator
Page 13
16
Evaporator tabung kosong terbuat dari pipa tembaga atau baja pipa. Pipa
tembaga digunakan untuk evaporator kecil di mana refrigeran selain amonia
digunakan, sedangkan pipa baja yang digunakan dengan evaporator besar di mana
amonia digunakan sebagai pendingin. Tabung evaporator telanjang terdiri dari
beberapa putaran tabung, meskipun zigzag paling sering datar dan trombone oval
adalah bentuk paling umum. Evaporator tabung kosong biasanya digunakan untuk
cairan dingin. Dalam ledakan itu pendinginan dan operasi pembekuan udara
atmosfer mengalir di atas tabung evaporator telanjang dan udara dingin
meninggalkannya digunakan untuk tujuan pendinginan. Evaporator tabung kosong
yang digunakan sangat sedikit aplikasi, namun evaporator tabung kosong
dilengkapi dengan sirip, disebut sebagai evaporator bersirip yang digunakan sangat
umum (Holfman, 1994).
Gambar 2.13 Baretube Evaporator
b. Plate tipe Evaporators
Dalam jenis plate tipe evaporator coil biasanya terdiri dari tembaga atau
aluminium yang tertanam di lempengan datar sehingga membentuk permukaan
datar. Penampakan jenis plate tipe evaporator tampak seperti lempeng tunggal ,
tetapi di dalamnya ada beberapa lilitan dari tabung logam yang dilalui media
pendingin. Keuntungan dari jenis plate tipe evaporator adalah mempunyai bentuk
padat lilitan tabung terlindungi menjadi satu kesatuan.Lempengan eksternal juga
membantu meningkatkan perpindahan panas dari pipa logam untuk bahan bersifat
dingin . Selanjutnya , jenis piring evaporator yang mudah dibersihkan dan dapat
Page 14
17
diproduksi dengan harga murah.Jenis pelat penukar panas dapat dengan mudah
dibentuk menjadi berbagai bentuk sesuai kebutuhan . Sehingga dalam kulkas rumah
tangga dan freezer , jenis ini paling sering digunakan , dapat dikonversi ke dalam
bentuk kotak untuk membentuk kandang tertutup , di mana berbagai makanan dapat
disimpan dalam keadaan beku . Piring juga dapat dilas bersama-sama membentuk
bank pelat dari evaporator yang dapat digunakan dalam evaporator lebih besar dari
kapasitas yang lebih tinggi .
Jenis Plate tipe Evaporators menyediakan rak yang sangat baik dalam freezer
dan aplikasi yang serupa . Mereka dapat digunakan sebagai sebagai partisi di dalam
freezer , bagian pembeku makanan , lemari es krim, soda air mancur dan lain-lain .
Karena berbagai kelebihan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh jenis Plate tipe
Evaporators digunakan secara luas .Shell dan tube jenis evaporator digunakan
dalam sebagian besar pendingin dan sistem AC sentral Evaporator dalam sistem ini
umumnya dikenal sebagai chiller.Tergantung pada arah aliran media
pendingin dalam jenis shell dan tabung pendingin , mereka diklasifikasikan
menjadi dua jenis : Jenis ekspansi kering,jenis pendingin banjir/basah (Stocker,
1987).
Gambar 2.14 Plate tipe Evaporators
c. Finned EvaporatorsThe finned evaporators
Finned EvaporatorsThe finned evaporators adalah tipe bare tube yang ditambah
dengan sirip. Ketika aliran fluida (udara atau air ) yang akan didinginkan melewati
Page 15
18
baru tube evaporator menjadi tidak efektif sebagian besar terbuang dikarenakan
terlalu sedikitnya persinggungan antara fluida dan media pendingin.dengan adanya
sirip maka fluida akan bertambah bersinggungan dengan media pendingin di
karenakan adanya pertambahan lebar permukaan dari sirip. Sehingga finned
evaporators jauh lebih efefktif disbanding bare tube evaporators (Hall, 1997).
Gambar 2.15 Finned EvaporatorsThe finned evaporators
d. hell and Tube types of EvaporatorsShell dan tube jenis evaporator
Digunakan dalam pendingin besar dan sistem AC sentral. Evaporator dalam
sistem ini umumnya dikenal sebagai pendingin. The pendingin terdiri dari sejumlah
besar tabung yang dimasukkan dalam drum atau shell. Tergantung pada arah aliran
refrigeran dalam jenis shell dan tabung pendingin, mereka diklasifikasikan menjadi
dua jenis: Jenis ekspansi kering dan jenis pendingin banjir. Dalam pendingin
ekspansi kering arus refrigeran sepanjang sisi tabung dan cairan yang akan dingin
mengalir di sepanjang sisi shell. Aliran pendingin untuk pendingin ini dikendalikan
oleh katup ekspansi. Dalam kasus jenis banjir evaporator arus refrigeran sepanjang
sisi shell dan cairan menjadi arus dingin sepanjang tabung. Dalam pendingin ini
tingkat refrigeran dipertahankan konstan oleh katup pelampung yang bertindak
sebagai katup ekspansi juga untuk membersihkan evaporator gunakan formak air
conditioner coil cleaner (Handoko, 1981).
Pada perancangan ini menggunakan evaporator jenis Plate tipe Evaporators
Keuntungan dari jenis plate tipe evaporator adalah mempunyai bentuk padat lilitan
tabung terlindungi menjadi satu kesatuan.Lempengan eksternal juga membantu
meningkatkan perpindahan panas dari pipa logam untuk bahan bersifat dingin .
Page 16
19
Luasan bidang kotak perpindahan panas yang mampu untuk mengatasi beban
pendingin pada ruangan yang akan dikondisikan dapat dihitung dengan persamaan
2.3
π΄ = πππ£ππ
ππ π₯ πΏπππ· (2.3)
Dimana :
πππ£ππ = πππππ πππππππππππ (π)
ππ = ππππππ πππ ππππππππβππ πππππ (π€
π2. Β°πΎ)
πΏπππ· = ππππ π π’βπ’ πππ‘π β πππ‘ππππππππ‘ππ (Β°πΎ)
2.4 Produk Yang Didinginkan
Dalam perancangan ini produk yang didinginkan dalah ikan. Dingin ikan
diinginkan bertujuan untuk menjaga kualitsa ikan agar tetap bagus selama di kapal
(di dalam cold storage). Kualitas ikan dapat dilihat dari beberapa faktor
sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.1 (Handoko, 1981).
No Faktor Kualitas baik Kualitas buruk
1 Mata Cerah, tran sparan, masih menonjol Buram tidak menonjol
2 Bau Segar, amis Basi, masam
3 Warna Cerah, karakter jenis ikan terlihat Pudar, meredup
4 Tekstur Padat, keras, elastis saat ditekan Lembutm, menggelambir,
terlihat encer
5 Perut Dinding perut utuh, ukuran normal Dinding perut robek, menonjol
6 Organ (insang) Cerah, mudah diketahui Lembek banyak gumpalan abu-
abu
7 Jaringan otot Putih, tergantung jenis dan tipe Putih keabu-abuan, dilapisi
warna merah darah pada tulang
belakang.
Tabel 2.1 Kualitas kriteria organ ikan (ashare handbook, 1986)
Untuk menjaga konsisi kondisi ikan agar tetap bagus maka suhu dalam
ruangan penyimpanan harus diatur agar ikan tetap dalam keadaan segar. Suhu
yang tepat dalam melindungi produk tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2
Page 17
20
No Nama makanan KALOR JENIS KALOR BEKU TITIK BEKU
Sebelum
beku
(Btu/lbΛF)
Setelah
beku
(Btu/lbΛF)
Kkl/kg Btu/lb ΛC ΛF
1 Daging sapi 0,75 0,40 54,7 90,0 -0,5 31,3
2 Daging kambing 0,67 0,30 46,6 83,5 -1,7 29
3 Daging babi 0,65 0,38 48,3 86,5 -2,2 28
4 Ham asap 0,60 0,32 48,3 86,5 -0,5 31,3
5 Ikan segar 0,76 0,41 56,4 101,0 -2 28
6 Ayam 0,79 0,37 59,2 106,0 -2,8 27
7 Mentega 0,64 0,34 8,4 15,0 -1,1 30
8 Keju 0,64 0,36 44,1 79,0 -8,3 17
9 Telur 0,85 0,45 55,8 100,0 -0,5 31,6
10 Susu 0,90 0,49 69,2 124,0 -0,6 31
11 Anggur 0,90 0,61 62,5 112,0 -2 28
12 Apel 0,89 0,43 68,1 122,0 -1,7 28,9
13 Alpukat 0,91 0,49 75,9 136,0 -2,8 26,2
14 Jeruk 0,91 0,44 69,8 125,0 -2,2 28
15 Nanas 0,90 0,50 71,5 128,0 -1,7 29
Tabel 2.2 kalor jenis dan beku produk (Handoko, 1981)
Untuk kalor jenis dan beku ikan yang digunakan pada perancangan ini
menggunakan kalor jenis dan beku ikan pada kolom nomor 5 yaitu ikan segar dapat
dilihat pada tabel 2,2 diatas.
2.5 Sistem Refrigerasi yang Digunakan
2.5.1 Siklus Kompresi Uap
Dari sekian banyak jenis β jenis system refrigerasi, namun yang paling
umum digunakan adalah refrigerasi dengan system kompresi uap. Komponen
utama dari sebuah siklus kompresi uap adalah compressor, kondensor, evaporator,
katup exspansi (Achmad, 2017).
Gambar 2.16 Skema siklus kompresi Uap (Achmad, 2017).
Page 18
21
2.5.2 Siklus Diagaram T-S dan siklus Diagram P-H
Diagram tekan β entalpi (P-H) merupakan alat grafis yang bisa digunakan
untuk menyatakan sifat refrigran. Pada kerja termodinamika lain, diagram suhu
entropi juga cukup popular, pada prakteknya, entalpi merupakan salah satu sifat
terpenting yang harus diketahui, sehingga tekanan akan lebih mudah ditekan.
Diagram tekan β ebtalpi (P-H) dan diagram suhu β entropi dapat dilihat pada
Gambar 2.19 dan 2.20. (Stoecker, 1987).
Gambar 2.17 Siklus diagram T-S (Stoecker, 1987)
Pada siklus kompresi uap, di evaporator refrigerant akan menghisap panas
dari lingkungan sehingga panas tersebut akan menguapkan refrigran. Kemudian
uap refrigran akan dikompresikan oleh compressor hingga mencapai tekanan
kondensor , dalam kondensor uap refrigerasi dikondensaikan dengan cara
membuang panas dari uap refrigran ke lingkungan sekitar. Kemudian refrigran akan
kembali diteruskan ke dalam evaporator. Dalam diagram P-h siklus kompresi uap
ideal dapat dilihat dalam Gambar berikut ini (Achmad, 2017).
Gambar 2.18 Diagaram P β h Siklus kompresi uap (Stoecker, 1987).
Page 19
22
Proses β proses yang terjadi padaa siklus kompresi uap seperti pada
gambar 2.2 diatas adalah sebgai berikut :
a. Proses kompresi (1-2)
Proses ini dilakukan ileh compressor dan berlangsung secara isentropic
adiabatic. Kondisi awal refrigran pada saat masuk kedalam compressor adalah uap
jenuh bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigran akan menjadi uap
bertekanan tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropic, maka
temperature keluar compressor pun menjadi meningkat. Besarnya kerja kompresi
per satuan massa refrigran dapat dihiyung dengan menggunakan persamaan :
ππ€ = β1 β β2
Dimana :
qw = besarnya kerja kompresi (kj/kg)
h1 = entalpi refrigran saat masuk kompressor (kj/kg)
h2 = entalpi frefrigran saat keluar kompressor (kj/kg)
b. Proses kondensasi (2-3)
Proses ini berlangsung di dalam kondensor. Refrigran yang bertekanan tinggi
dan bertemperatur tinggi yang berasal dari compressor akan membuang kalor
sehingga fasanya berubah menjadi cair. Hal ini berarti bahwa di dalam kondensor
terjadi pertukaran kalor antara refrigran dengan lingkungannya (udara). Sehingga
panas berpindah dari refrigran ke udara pendingin yang menyebabkan uap refrigran
menjadi cair. Besar panas per satuan massa refrigran yang dilepaskan kondensor
dinyatakan sebagai :
ππ = β1 β β2
Dimana :
qπ = besarnya panas dilepas kondensor (kj/kg)
h1 = entalpi refrigran saat masuk kondensor (kj/kg)
h2 = entalpi frefrigran saat keluar kondensor (kj/kg)
c. Proses expansi
Page 20
23
Proses expansi ini berlangsung secara isoentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi
perubahan entalpi tetapi terjadi drop tekanan dan penurunan temperatur, atau dapat
dituliskan dengan :
β3 β β4
Proses penuruna tekanan terjadi pada katup expansi yang berbentuk pipa kapiler
atau orifice yang berfungsi untuk mengatur laju aliran refrigran dan menurunkan
tekanan.
d. Proses evsporsdi (4-1)
Proses ini berlangsung secara isobar isothermal (tekanan konstan, temperatur
konstan) di dalam evaporator. Panas dari lingkungan akan diserap oleh cairan
refrigran yang bertekanan rendah sehingga refrigran berubah fasa menjadi uap
bertekanan rendah. Kondisi refrigran saat masuk ke evaporator sebelumnya adalah
campuran cair dan uap seperti pada titik 4 dari gambar 2.20 diatas. Besarnya kalor
yang diserap oleh evaporator adalah :
ππ = β1 β β2
Dimana :
qπ = besarnya panas yang dilepas evaporator (kj/kg)
h1 = entalpi refrigran keluar evaporator (kj/kg)
h2 = entalpi frefrigran saat masuk evaporator (kj/kg)
Selanjutnya, refrigran kembali masuk ke dalam compressor dan bersirkulasi lagi.
Begitu seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai. Untuk menentukan
harga entalpi pada masing-masing dapat dilihat dari tabel sifat-sifat refrigran.
Setelah melakukan perhitungan untuk beberapa jenis refrigran yang sering
digunakan di Indonesia. Didapat nilai COP (coefficient of performance) sebagai
fungsi temperatur kondensasi ditampilkan pada Tabel 2.3.
Page 21
24
Tabel 2.3 Nilai COP dari beberapa jenis refrigerant.
2.6 Perpindahan Panas
Holman (1994) menjelaskan bahwa metode perpindahan panas mempunyai
tiga cara yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
2.6.1 Konduksi
Perpindahan panas yang disebabkan adanya perbedaan suhu pada suatu
benda antara sisi dalam dan sisi luarnya. Laju perpindahan panas konduksi dapat
dideteksi dengan persamaan Fourier. Persamaan Fourier dapat ditulis sesuai
persamaan 2.4 (Saiful, 2014).
π = βπ π΄ ππ
ππ (2.4)
Dimana :
q = laju perpindahan panas (Btu/hr)
k = konduktifitas termal dinding (Btu/hr.ft.ΛF)
A = luas penampang (ftΒ²) ππ
ππ = Perbedaan suhu ke arah perpindahan panas dua titik (ΛF/ft)
Page 22
25
ππ€ = π . π΄ . ππ
ππ₯ ππ+ dt
π₯ ππ₯
Gambar 2.19 Konduksi (Holfman,1994)
2.6.2 Konveksi
Perpindahan panas yang mengalir pada bagian fluida ke bagian fluida yang
lain dan lebih rendah temperaturnya disebabkan adanya perpindahan panas atau
aliran partikel-partikelnya Gambar 2.22 menunjukkan pengaruh kondisi secara
menyeluruh dengan menggunakan hukum newton tentang pendingin dapat ditulis
persamaan 2.5 (Holfman,1994)
π = β π΄ (ππ€βπβ) (2.5)
Dimana :
q = laju perpindahan panas konveksi (Btu/hr)
h = koefisien perpindahan panas konveksi (Btu/hr.ft.ΛF)
A= luas permukaan antar fluida dengan dinding (ftΒ²)
πβ = temperature fluida (ΛF)
ππ€ = Temperatur dinding (ΛF)
π΄πππππ π΄ππ’π πππππ
q
π’ ππ€
Dinding
Gambar 2.20 konveksi (Holfman,1994).
Page 23
26
2.6.3 Radiasi
Pemindahan energy secara radiasi berlangsung jika foton-foton dipancarkan
dari suatu permukaan ke permukaan lain. Pada saat mencapai permukaan lain foton
yang diradiasikan juga diserap, dipantulkan, atau diteruskan melalui permukaan.
Energy yang yang di radiasikan dari suatu permukaan ditentukan dalam daya
bentuk pancar (emissive power), yang secara termodinamika dapat dibuktikan
bahwa daya pancar tersebut sebanding dengan pangkat empat suhu absolutnya, hal
ini hanya berlaku pada radiasi dari benda hitam sebagaimana dapat dilihat pada
persamaan 2.6 (Stocker, 1987).
πΈπ = π π4 (2.6)
Dimana :
πΈπ = daya pancar (W/mΒ²)
π = konstanta Stefan β boltzman = 5,669.20β8 π
π2πΎ4
T = suhu absolute, K
2.7 Beban Pendingin
Beban pendingin dalam system pendingin dapat diartikan sebagai
banyaknya panas yang di absorbsikan per unit yang besarnya diukur dalam Btu/hr
atau ton refrigeration beban pendingin dapat digolongkan dalam empat macam
yaitu :
1. Heat conduction yaitu beban panas dari dinding
2. Infiltration yaitu beban pansa akibat adanya pertukaran udara
3. Product Heat yaitu beban panas dari benda yang didinginkan
4. Heat Sources beban panas dari sumber panas
2.7.1 Heat conduction
Perpindahan panas secara konduksi disebabkan karena adanya perbedaan
temperatur antara ruang dingin dengan sekelilingnya, misalnya melalui dinding,
atap, dan lantai besarnya beban ini dipengaruhi oleh kontruksi, luas dinding luar
dan perbedaan temperature antara ruang pendingin dan lainnya besarnya panas
yang mengalir dapat dicari dengan persamaan 2.7 (Ahmad, 2016).
Page 24
27
Q = A.U.βπ (2.7)
Dimana :
Q = jumlah panas (Btu/hr)
A = luas permukkan dinding (ftΒ²)
U = koefisien perpindahan panas (Btu/hr.ft.ΛF)
βπ = perbedaan temperature (ΛF)
π‘1 =temperature udara masuk evaporator (ΛF)
π‘2 = temperature ruang pendingin (ΛF)
2.7.2 Infiltration
Beban pertukaran udara dapat terjadi karena masuknya udara luar ke
ruangpendingin ini mengandung panas. Udara panas ini akan menjadi beban mesin
refrigerator. Besarnya beban pendingin infiltrasi ini dapat dicari dengan persamaan
2.8 (Holfman, 1994 ).
ππ’π = π. (β0 β β1) (2.8)
Dimana :
m = jumlah folume infiltrasi udara (L/s)
β0 = πππ‘ππππ ππ ππ’ππ ππ’πππππ (ππ
π)
β1 = πππ‘ππππ ππ πππππ ππ’πππππ (ππ
π)
2.7.3 Product Heat
Panas yang dikeluarkan oleh ikan beban pendinginan yang harud diatasi
oleh mesin pendingin. Besarnya beban pendingin yang tergantung pada banyak atau
sedikitnya ikan yang akan dimasukkan. Sehingga pertambahan panas ruangan yang
disebabkan oleh produk dapat dicari dengan persamaan 2.9 (Dossat, 1980).
π = π. π. βπ (2.9)
Dimana :
Q = jumlah panas dalam (Btu)
m = massa produk (lb)
Page 25
28
c = spesifik heat diatas titik beku (Btu/hr.ft.ΛF)
βπ = perbedaan temperature produk (ΛF)
2.7.4 Heat Sources
Merupakan beban panas yang berasal dari sumber panas, beban panas ini
dapat dicari dengan persamaan 2.10 (Handoko, 1981).
ππππππ’ = π·πππππ’. π.1
24 πππ (2.10)
Dimana :
ππππππ’ = πππππ πππππ’ (π€ππ‘π‘)
π·πππππ’ = πππ¦π πππππ’ (π€ππ‘π‘)
N = jumlah lampu
J = jam kerja lampu (jam)
2.8 Sel surya
Sel surya atau sel fotovoltaik, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri
dari sebuah wilayah-besar diode p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya
matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini
disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal
sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya
(dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana
mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net
metering.Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel
surya diantaranya Silikon, Titanium Oksida, Germanium, dll. ( Indoenergi. 2012 ).
2.8.1 Total pemakaian
Total pemakaian panel surya dapat dicari pada persamaan 2.11 dibawah ini
:
T pemakaian = (Beban X pemakaian) + [(Beban X pemakaian)x Torsi]
= W (2.11)
Page 26
29
2.8.2 Kapasitas Accu
Penentuan kapasitas accu dapa dicari dengan menggunakan persamman
2.12 dibawah :
I = P / V (2.12)
Dimana :
P = Daya beban
V = Tegangan accu
2.8.3 Perhitungan PV
Perhitungan pv dapat dicari dicari menggunakan persamaan berikut yaitu
persamaan 2.13
Pemakaian optimal pv = 6 jam
P = PV x Pemakaian (2.13)
= jam
2.9 Tinjauan Atas Paten
Berdasarkan penelusuran pada google advance paten untuk kata kunci cooling
fish atau ditemukan 29,913 paten, kemudian pada penelusuran menggunakan kata
kunci freezer ditemukan 69,313 paten dari hasil paten tersebut dipilih lah beberapa
paten sebagai berikut :
Paten Nomor 2.982.109 Metode Untuk Kapal Shipboard Penyimpanan dan
Refrigerasi Ikan Segar. kapal nelayan komersial Menurut salah satu metode ikan
tersebut ditumpuk di tempat penyimpanan ikan dengan lapisan es yang dihancurkan
diselingi antara lapisan ikan. Setelah masa penyimpanan, perlu melengkapi kembali
es untuk menjaga pendinginan ikan. Metode lain yang biasa digunakan adalah
merendam ikan dalam air garam dingin. Menurut Metode ini ikan disimpan dalam
tangki yang diisi air garam, dan suhu air garam dijaga tetap rendah tingkat yang
diinginkan melalui kontak dengan pipa pendinginan dari sistem pendingin. Ruang
Page 27
30
kargo yang berguna yang sekarang tersedia untuk membawa ikan telah dibatasi
secara serius sebagai akibat langsung dari metode penyimpanan dan pendinginan
yang kuno.
Gambar 2.21 Metode Untuk Kapal Shipboard Penyimpanan dan Refrigerasi
Ikan Segar
Pada mesin pendingin ikan portable tidak lagi menggunakan air untuk
menyimpan ikan karna sudah menggunakan box berpendingin (Google advance
patent search).
Pada Paten Nomor 3,605,431. Portable Refrigerator-Freezer. Lemari pendingin
dua suhu portabel yang memiliki apartisi bergerak yang ditempatkan di dalam
lemari makanan yang diterima untuk membagi yang sama menjadi dua receiver
makanan berukuran selektif bagian. Partisinya secara substansial sama dengan lebar
bagian dalam kabinet dan memiliki kedalaman yang kurang daripada kedalamannya
secara selektif untuk memungkinkan udara berpendingin untuk bersirkulasi secara
vertical di sekitar partisi dan dengan demikian jadilah dua bagian dari dua bagian
yang menerima makanan.
Page 28
31
Gambar 2.22 Portable refrigerator freezer
Sedangkan pada perancangan mesin pendingin ikan portable pada perahu
nelayan sangatlah efektif karna dapat dibawa pada saat melaut dan dapat diambil
ketika nelayan inngin membawanya pulang (Google advance patent search).
Pada Paten Nomor 5,896,748. Metode Kontrol dan Cook-Chillsistem
Refrigerator / Freezer Kombinasi. Metode pengendalian dan sistem pendingin
masak dari kulkas / Kombinasi freezer yang diawetkan untuk waktu yang lama Rasa
bahan makanan setelah bahan makanan yang dimasak didinginkan dengan cepat
dan Disimpan dengan Menyediakan banyak udara dingin dari Ruang pembekuan
ke ruang masak-dingin diungkapkan.
Gambar 2.23 Metode kontrol dan cook-chill sistem refrigerator / freezer
kombinasi
Page 29
32
Untuk mesin pendingin ikan portable pada perahu nelayan metode
pendinginnannya sama dengan mesin pendingin pada umumnya hanya saja
menggunakan energy matahari sebagai sumber energinya (Google advance patent
search).
Mesin pendingin ikan portable tenaga surya pada kapal nelayan mesin
pendingin ini bekerja menggunakan energi matahari sebagai sumber energinya dan
dapat dipindah pindah lokasinya sesuai yang diinginkan. Untuk peletakan mesin
pendingin ini akan diletakkan di perahu bagian depan yang biasa dipergunakan
nelayan untuk menyimpan ikan menggunakan es balok, dengan menggunakan
mesin pendingin ini nelayan tidak perlu takut lagi ikan hasil tangkapannya akan
membusuk atau rusak karna ikan yang disimpan akan tetap segar sampai selesai
melaut.
Gambar 2.24 posisi mesin pendingin ikan portable pada perahu nelayan.