5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyek Delihat dari studi manajemen, bahwa manajemen proyek adalah suatu, mengorganisasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan yang bertujuan supaya mencapai tujuan yang ditentukan dari pelaksanaan sebuah proyek. Dalam penggerjaan di lapangan, setiap proyek yang dikerjakan sering dijumpai sebuah kendala – kendala atau masalah yang sifatnya dapat mempengaruhi dalam penggerjaannya. Ada batasan-batasan dalam sebuah proyek untuk mencapai tujuan dan sasaran sebuah proyek yang sudah direcanakn yaitu Tripel Constraint yaitu waktu, mutu, dan biaya. Tripel Constraint sangat penting untuk menjaga keseimbangnya yang mempunyai menggaruh dalam menentukan keberhasilan dari pelaksanaan proyek. Bila Tripel Constraint waktu, mutu, dan biaya menggalami perubahan pada salah satu faktor tersebut akan mempengaruhi faktor yang lainnya. Karena itu diperlukan adanya pengontrolan dan pengaturan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan, yaitu dengan manajemen proyek. Dalam Manajemen Proyek meliputi kegiatan sebagai berikut : 1) Perencanaan Kegiatan ini meliputi mendefinisikan proyek, pengorganisasian tim, dan menentukan sasaran. 2) Penjadwalan Kegiatan ini meliputi SDM, uang dan material. 3) Pengendalian Kegiatan ini meliputi mengawasi, kualitas, biaya, dan anggaran. 2.2 Perencanaan Biaya Anggaran Proyek 2.2.1 Perkiraan Biaya Proyek Tahap pertama dalam perencanaan sebuah proyek adalah Perkiraan biaya proyek dalam Perencanaan perkiraan Biaya Anggaran Proyek, kegiatan Perkiraan
18
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen proyekeprints.umm.ac.id/52136/3/BAB II.pdf · supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak akan menjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen proyek
Delihat dari studi manajemen, bahwa manajemen proyek adalah suatu,
mengorganisasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan yang
bertujuan supaya mencapai tujuan yang ditentukan dari pelaksanaan sebuah proyek.
Dalam penggerjaan di lapangan, setiap proyek yang dikerjakan sering dijumpai
sebuah kendala – kendala atau masalah yang sifatnya dapat mempengaruhi dalam
penggerjaannya. Ada batasan-batasan dalam sebuah proyek untuk mencapai tujuan
dan sasaran sebuah proyek yang sudah direcanakn yaitu Tripel Constraint yaitu
waktu, mutu, dan biaya. Tripel Constraint sangat penting untuk menjaga
keseimbangnya yang mempunyai menggaruh dalam menentukan keberhasilan dari
pelaksanaan proyek. Bila Tripel Constraint waktu, mutu, dan biaya menggalami
perubahan pada salah satu faktor tersebut akan mempengaruhi faktor yang lainnya.
Karena itu diperlukan adanya pengontrolan dan pengaturan yang tepat, sehingga
dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan, yaitu dengan manajemen proyek.
Dalam Manajemen Proyek meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Perencanaan
Kegiatan ini meliputi mendefinisikan proyek, pengorganisasian tim, dan
menentukan sasaran.
2) Penjadwalan
Kegiatan ini meliputi SDM, uang dan material.
3) Pengendalian
Kegiatan ini meliputi mengawasi, kualitas, biaya, dan anggaran.
2.2 Perencanaan Biaya Anggaran Proyek
2.2.1 Perkiraan Biaya Proyek
Tahap pertama dalam perencanaan sebuah proyek adalah Perkiraan biaya
proyek dalam Perencanaan perkiraan Biaya Anggaran Proyek, kegiatan Perkiraan
6
biaya proyek diperlukan supaya kita dapat mengetahui berapa biaya yang harus
dikeluarkan dalam membangun sebuah proyek tersebut. Perkiraan biaya proyek
mempunyai fungsi untuk, merencanakan sumber daya, yang meliputi tenaga kerja,
material, peralatan dan waktu. Perkiraan biaya anggaran proyek merupakan factor
penting untuk owner/pemilik dalam menentukan dari kelayakan investasi sebuah
proyek. Untuk kontraktor sebagai pelaksana proyek, perkiraan biaya anggaran
proyek adalah untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari pelaksanaan
proyek, dan untuk konsultan, perkiraan biaya anggaran proyek pedoman yang akan
diajukan kepemilik proyek untuk perencanaan jumlah biaya yang tepat dari biaya
yang diusulkan. Dalam proyek konstruksi di perlukan sebuah sumber daya yang
berperngaru terhadap keuangan dan pendapatan dari pengerjaan proye, seperti
tenaga kerja, peralatan, dan material.
2.2.2 Komponen Biaya Proyek
Dalam pembangunan proyek besar biaya dan modal yang harus dikelompokan
mejadi dua yaitu, modal kerja dan modal tetap, pengelompokan ini bertujuan untuk
pengkajian dari aspek ekonomi dan pendanaan. dengan demikian biaya proyek atau
investasi = modal kerja + modal tetep.
A. Modal Tetap
Modal tetap adalah biaya proyek yang digunakan dalam membangun untuk
menghasikan sebuah proyek yang direncanakan, yang dimana didalam modal tetap
terdapat biaya dari setiap kegiatan proyek dari yang paling awal mulai studi
kelayakan, desain, pengadaan, pabrikasi, kontruksi hingga selesai dan dapat
digunakan. Modal tetap terbagi menjadi mejadi 2 bagian, yaitu.
1. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung merupakan sebuah biaya digunakan untuk keperluaan
supervisor, manajemen, pembelian material, dan pengadaan proyek yang tidak
akan menjadi produk permanen, akan tetapi bembiayan itu diperlukan untuk
pembangunan dalam proyek tersebut. diantara sebagai berikut :
Gaji tetap pekerja dan tunjangan pekerja.
7
Biaya dalam menjalankan kendaraan, alat berat atau peralatan konstruksi. Juga
termasuk biaya untuk pembelian bahan bakar, pemeliharaan, pembelian suku
cadang dan pelumas.
Pembuatan bangunan untuk sementara, yang Termasuk juga perumahan darurat
untuk tenaga kerja, pengadaan listrik, air, dan lai-lain.
Keuntungan atau laba.
Didalam kontrak kerja direkomendasikan keuntungan yang diperoleh
kontraktor yang pada umumnya 10%. Akan Tetapi keuntungan kontraktor dapat
berubah tergantung pada besar kecilnya resiko dari pekerjaan yang dilakukan,
semakin tinggi resiko yang dihadapi semakin besar juga keuntungan yang
diperoleh. Keuntungan yang di inginkan dipengaruhi dari efesiensi /
memaxsimalkan dengan tidak mengurangi spesifikasi, kualitas, dan waktu
pelaksanaan proyek yang telah di tentukan.
Biaya Overhead dan pajak.
Dalam biaya ini meliputi biaya operasi perusahaan, seperti biaya sewa kantor,
biaya pemasaran, dan biaya untuk pembayaran pajak yang diharuskan untuk
pembangunan sebuah proyek.
2. Biaya Langsung
Biaya langsung sebuah biaya yang diperlukan untuk kegiatan dalam pengerjaan
proyek konstruksi akan tetapi tidak ada hubungan langsung dengan kegiatan
bersangkutan. Dalam penggerjaan dari awal sampai akhir penggerjaan proyek
konstruksi, jika dalam penggerjaan proyek mengalami kemunduran atau tidak
sesuai dengan rencana yang ditentukan, akan berdampak pada biaya langsung
yang akan semakin bertambah besar, yang dapat menggurangi keuntungan yang
direncanakan oleh kontrakor dan dalam kondisi terburuknya kontrakor
mengalami kerugian. Pengerjaan yang ada didalam biaya langsung sebagai
berikut :
Penyiapan lahan. Didalam pekerajaan ini ada grubbing, clearing, menimbun,
memotong tanah, membuat pagar, jembatan, jalan dan lain-lain.
Pengadaan peralatan utama. Sebelumnya dalam pengadaan peralatan untuk
penggerjaan proyek kontruksi perlu dilakukan pertimbangan atau analisa untuk
8
membeli atau menyewa alat tersebut. Pengadaan peralata yang tidak tepat akan
berdampak juga terhadap biaya proyek.
Biaya memasang atau merakitan peralatan utama seperti pondasi, struktur,
penyangga, isolasi dan pengecetan.
Pembebasan tanah. Pembebasan tanah biasanya dimasukan pada biaya langsung.
B. Modal Kerja
Modal kerja adalah biaya yang digunakan untuk menutupi kebutuhan pelaksanaan
pada awal pembagunan, yang antara lain :
Pembelian material, bahan kimia, minyak pelumas dan beberapa bahan untuk
operasional awal pembangunan.
Biaya persediaan. Adalah biaya untuk membeli bahan mentah dan upah para
pekerja pada saat operasional awal pembangunan.
Biaya untuk pembelian berbagai suku cadang yang diperlukan untuk operasional
selama satu tahun.
Total investasi kurang lebih 5 - 10 % jumlah modal kerja.
2.3. Perencanaan Tenaga Kerja ( SDM )
Tenaga kerja atau manusia berperan penting dalam keberhasilan sebuah
pembanggunan proyek. Tenaga kerja atau manusia di haruskan mempunyai
keahlian, keterampilan, dan kualifikasi sesuai yang dibutuhan dalam mencapai
keberhasilan sebuah pelaksaanaan proyek. Dalam perencanaan tenaga kerja atau
manusia (SDM) yang ada dalam sebuah proyek ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaanya.
Faktor faktor yang menjadi pertimbangkan saat perencanaan tenaga kerja
atau manusia (SDM) adalah :
a) Berapa banyak tenaga kerja atau manusia (SDM) yang diperlukan.
b) Jumlah tenaga kerja atau manusia (SDM) tidak tetep dan tetep.
c) Produktivitas dalam pengerjaan.
d) Pekerjaan.yang dipilih dan biayanya
9
2.4 Produktivitas
2.4.1 Pengertian Produktivitas
Produktivitas merupankan tolak ukur dari pemanfaatan tenaga kerja atau
manusia (SDM) dan sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan
pembanguna proyek dengan sebaik mungkin. Beberapa unsur-unsur yang ada
pada produktivitas yaitu :
1. Kualitas adalah suatu tolak ukur dari seberapa spesifikasi dan harapan
konsumen yang telah dipenuhi dalam pelakasanaan proyek.
2. Efisiensi adalah suatu tolak ukur dari membandingkan penggunaan
Besarnya suber atau biaya yang direncanakan untuk mencapai hasil yang
dingginkan.
3. Efektivitas adalah suatu tolak ukur dari tercapainya suatu target secara
tepat dapat tercapai dari keberhasilanya.
Dari Produktivitas yang baik akan medapatkan :
1. Keuntungan bagi kontraktor, investor, dan pemegang saham.
2. Mendapatkan hasil yang berkualitas dan sesuai yang direncanakan bagi
konsumen.
3. Penghasilan dan Pekerjaan untuk para tenaga pekerja (SDM).
Dengan demikian produktivitas merupakan perbandingan diantara
penggeluaran (output) dengan pemasukan (input), yang mempunyai rumus
seperti berikut :
Produktivitas = Output
Input
Berdasarkan rumus produktivitas yang ada diatas dapat di simpulkan sebagai
berikut :
1. Produktivitas dapat naik jika input tetap, output naik.
2. Produktivitas dapat naik jika input turun, output tetap.
3. Produktivitas dapat naik jika input turun, output naik.
4. Produktivitas dapat naik jika input turun, output turun tapi penurunan
output lebih kecil dari input.
5. Produktivitas dapat naik jika input naik, output naik tapi output
mengalami kenaikan dari input.
10
2.4.2 Faktor Yang berpenggaruh pada Produktivitas
Beberapa faktor yang dapat berpenggaruh dapa produktivitas. Ervianto
(2005) menyatak ada empat kategori utama yang berpenggaruh produktivitas
proyek, yaitu:
1. Lingkungan kerja, yang terdiri: partisipasi, lingkungan fisik, latihan kerja,