11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Relaksasi 2.1.1 Definisi Relaksasi Relaksasi dapat di artikan sebagai teknik yang dilakukan untuk mengatasi stres dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan khawatir akan berkurang (Abbasi et al,. 2018). Relaksasi merupakan proses merilekskan otot- otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar tercapai kondisi yang nyaman atau berada pada gelombang otak alfa-teta (Yunus, 2014). 2.1.2 Manfaat Relaksasi Relaksasi memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah mengurangi tingkat stres pada seseorang yang memiliki masalah kesehatan (Tsitsi et al., 2017). Manfaat yang sama juga dijelaskan oleh peneliti lain bahwasannya relaksasi dapat mengurangi tingkat stres, dimana teknik relaksasi berguna untuk meregulasi emosi dan fisik individu dari kecemasan, ketegangan, stres dan lainnya, serta secara fisiologis, pelatihan relaksasi memberikan respons relaks, dimana dapat diidentifikasikan dengan menurunnya tekanan darah, detak jantung dan meningkatkan resisten kulit (Sari & Subandi, 2015) Manfaat relaksasi secara umum menurut (Utami, 2001) meliputi : 1. Relaksasi dapat membuat seseorang lebih mampu menghindari reaksi berlebih akibat stres. 2. Masalah – masalah yang timbul akibat stres seperti, sakit kepala, tekanan darah tinggi, insomnia, dan perilaku – perilaku buruk dapat berkurang.
21
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Relaksasi …eprints.umm.ac.id/45721/3/BAB II.pdfrelaksasi otot (progressive muscle relaxation), relaksasi pernafasan (diaphragmatic breathing),
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Relaksasi
2.1.1 Definisi Relaksasi
Relaksasi dapat di artikan sebagai teknik yang dilakukan untuk mengatasi stres
dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan khawatir
akan berkurang (Abbasi et al,. 2018). Relaksasi merupakan proses merilekskan otot-
otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar
tercapai kondisi yang nyaman atau berada pada gelombang otak alfa-teta (Yunus, 2014).
2.1.2 Manfaat Relaksasi
Relaksasi memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah mengurangi tingkat
stres pada seseorang yang memiliki masalah kesehatan (Tsitsi et al., 2017). Manfaat yang
sama juga dijelaskan oleh peneliti lain bahwasannya relaksasi dapat mengurangi tingkat
stres, dimana teknik relaksasi berguna untuk meregulasi emosi dan fisik individu dari
kecemasan, ketegangan, stres dan lainnya, serta secara fisiologis, pelatihan relaksasi
memberikan respons relaks, dimana dapat diidentifikasikan dengan menurunnya
tekanan darah, detak jantung dan meningkatkan resisten kulit (Sari & Subandi, 2015)
Manfaat relaksasi secara umum menurut (Utami, 2001) meliputi :
1. Relaksasi dapat membuat seseorang lebih mampu menghindari reaksi berlebih
akibat stres.
2. Masalah – masalah yang timbul akibat stres seperti, sakit kepala, tekanan darah
tinggi, insomnia, dan perilaku – perilaku buruk dapat berkurang.
12
3. Mengurangi tingkat kecemasan pada seseorang dan menunjukkan efek fisiologis
yang positif.
4. Meningkatkan semangat pada seseorang dalam melakukan aktifitas.
5. Meningkatkan hubungan interpersonal dan harga diri pada seseorang.
Jika kita simpulkan dari beberapa penjelasan diatas manfaat relaksasi sendiri
meliputi mengurangi perasaan cemas, meningkatkan perasaan tenang dan damai,
mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan energi dan memperbaiki fisiologis
tubuh.
2.1.3 Jenis-Jenis Relaksasi
Menurut Miltenberger (2004) relakasasi dibedakan menjadi empat macam yaitu
relaksasi dengan cara meditasi (attention focussing exercises), dan relaksasi perilaku
(behavioural relaxation training) dan lain sebagainya.
2.2 Konsep Terapi Relaksasi Pernafasan Warna
2.2.1 Definisi Terapi Relaksasi Pernafasan Warna
Terapi merupakan salah satu bentuk cara yang di gunakan pada perawatan untuk
penyakit atau gangguan (O'Brien et al., 2014). Warna dapat didefinisikan secara
psikologis yang merupakan suatu pemahaman yang diterima langsung oleh indera
penglihatan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Cahaya
yang dapat dilihat oleh mata merupakan bentuk pancaran energi dari gelombang
elektromagnetik (Meilani, 2013).
Menurut Kusuma (Sawitri, 2013), terapi warna merupakan terapi yang bisa
menimbulkan efek relaksasi dan mampu mengurangi stres namun belum banyak di
terapkan di Indonesia. Dilanjutkan oleh pendapat Harini (2013), Terapi warna adalah
13
salah satu teknik mengobati penyakit melalui penerapan warna, agar tubuh tetap sehat
dan memperbaiki ketidakseimbangan di dalam tubuh sebelum hal itu menimbulkan
masalah fisik maupun mental. Pendapat yang serupa yang dikemukakan Rochmawati
(2012), Terapi warna adalah terapi yang dapat memberikan unsur relaksasi, dimana efek
yang didapat dari berbagai penelitian relaksasi mampu mengurangi ketegangan atau
kecemasan pada suatu individu. Menurut Harini (2013), Beberapa metode terapi warna
yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pernapasan warna; yaitu teknik bernafas dengan membayangkan sewaktu menghirup
dan menghembuskan nafas dengan warna-warna tertentu.
2) Meditasi; membayangkan atau berimajinasi untuk memusatkan perhatian pada objek
tertentu yang bersifat citraan/visual, yang mengandung warna-warna, sehingga dapat
memberikan efek relaksasi pada tubuh.
3) Air solarisasi; yaitu dengan menggunakan botol maupun gelas atau air dengan warna-
warna tertentu, kemudian air tersebut diminum.
4) Aurasoma; teknik ini menggunakan botol-botol kecil yang berisi lapisan warna dari
minyak esensial dan ekstrak tumbuhan.
5) Warna kain sutra; yaitu teknik terapi warna yang menggunakan kain sutra yang
dipakaikan ke tubuh pasien untuk digunakan dalam waktu tertentu.
Menurut Goldfried dan Davidson tehnik dalam terapi yang dapat mengurangi
ketegangan dan kecemasan adalah terapi relaksasi, tehnik ini kembangkan oleh
Jacobson dan Wolpe. Ditambahkan menurut Walker teknik ini dapat digunakan oleh
sesorang tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari (Harini, 2013).
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan bentuk terapi yang dilakukan dengan
cara mengatur secara pelan pernafasan, tehnik ini mengfokuskan diri pada saat
14
melakukan pernafasan dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
menghembuskan napas secara perlahan (Cahyanti, 2017). Ditambahkan menurut
(Koban et al., 2014) Relaksasi pernafasan merupakan pernafasan yang diatur secara
pelan, dalam keadaan sadar, dan melibatkan kerja dari oto – otot perut atau diafragma
dengan lama waktu tertentu.
Tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah melatih sistem pernafasan,
meningkatkan pertukaran udara di alveoli, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional (Nasuha, 2016).
Salah satu tehnik relaksasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah relaksasi
pernafasan yaitu terapi pernafasan relaksasi warna.
Metode terapi warna yang digunakan adalah terapi relaksasi pernapasan warna
adalah terapi warna yang menggunakan metode relaksasi pernapasan dalam dengan
memfokuskan diri untuk membayangkan udara disekitar diwaktu pada saat menghirup
dan menghembuskan nafas dengan warna tertentu (Harini, 2013).
2.2.2 Tinjauan Singkat Tentang Warna
Warna dapat didefinisikan sebagai pengalaman indera penglihatan secara
obyektif atau fisik yang memiliki sifat cahaya yang dipancarkan sehingga dapat di
pahami secara subjektif atau psikologis (Gaurav et al., 2010). Cahaya adalah energi
elektromagnetik yang dihasilkan oleh matahari dalam panjang gelombang yang berbeda
sebagai cahaya yang diserap dan dipantulkan dan segala sesuatu di alam ini penuh
dengan warna, secara objektif atau fisik warna dapat dilihat dari panjang gelombang
(wave length) dan panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia
berkisar 380-780 nanometer (Meilani, 2013). Getaran membentuk segala sesuatu dalam
hidup. Alam semesta ini hanya energi dalam getaran. Tubuh kita memiliki medan energi
(disebut chakras). Semua organ tubuh kita terdiri dari atom bergetar. Semua dari kita
15
memiliki sistem energi yang unik kita sendiri dan organ tubuh kita memiliki pola
getaran yang berbeda. Kita semua memancarkan warna (Gaurav et al, 2010).
Cahaya memiliki partikel yang berbeda yang disebut foton dan oven microwave.
Cahaya menembus segala sesuatu, bahkan tubuh kita. Cahaya juga memancarkan
panjang gelombang yang kita tidak bisa melihat (ultraviolet). Panjang gelombang ini
mengandung radiasi, yang merupakan energi. Energi Qi dan kehidupan. Sehingga bisa
dikatakan bahwa panjang gelombang didefinisikan sebagai warna. Di lingkungan kita
ada kuantitas besar gelombang dengan karakteristik frekuensi yang berbeda (Gaurav et
al., 2010).
Terapi warna atau sering disebut sebagai Chromatherapy adalah terapi relaksasi
yang menjadi salah satu alternatif untuk menangani masalah yang berhubungan dengan
kesehatan mental seperti stres (Unal, 2015). Menurut Jane (Atma, 2011) terapi warna
merupakan salah satu terapi untuk gangguan atau penyakit melalui penggunaan terapi
diharapkan agar warna bisa membuat tubuh tetap sehat dan memperbaiki
ketidakseimbangan yang ada dalam tubuh sebelum dapat menyebabkan masalah fisik
maupun mental. Terapi warna, juga dikenal sebagai chromatherapy, adalah (CAM)
teknik Complementary and Alternative Medicine. Seorang terapis warna yang terlatih mampu
menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi di mana pun tubuh
kita kurang - baik fisik, emosional, mental atau spiritual (Gaurav et al., 2010).
Teknik ini merupakan perpaduan antara teknik pernapasan dalam dengan
membayangkan warna yang dapat dibantu menggunakan alat bantu seperti, kain,
pakaian, dll (Sembian & Aathi, 2015). Teknik ini dipercaya mampu untuk menangani
respon stres yang diakibatkan oleh stressor baik fisiologis, psikologis dan lain
sebagainya. Salah satu warna yang dapat digunakan dan mempunyai efek positif yaitu
16
warna biru dikarenakan warna biru dapat memberikan efeky yaitu rasa nyaman, rileks,
mengurangi stres, menyeimbangkan, dan menenangkan emosi (Gaurav et al., 2010).
Penggunaan terapi warna ini menjadi salah satu terapi yang sangat menarik untuk
menurunkan tingkat stres karena sifatnya yang praktis dan mudah, berbeda dengan
terapi lain yang membutuhkan banyak peralatan serta mengeluarkan biaya yang lebih
untuk tujuan yang sama. Salah satu metode dari terapi warna ini adalah Blue Color
Breathing Therapy (Gul et al., 2015). Metode ini hanya menggunakan teknik bernafas
dalam diikuti dengan membayangkan warna diwaktu menghirup dan menghembuskan
nafas dengan warna biru. Terapi warna tidak menggunakan alat dan biaya yang lebih
untuk melakukan serta menerapkanya hanya saja dalam penelitian ini, peneliti
memberikan alat bantu berupa kain dengan modifikasi agar pasien lebih mudah
membayangkannya (Gaurav et al, 2010).
2.2.3 Manfaat Warna Biru Terhadap Penurunan Tingkat Stres
Biru adalah warna yang berpikir untuk mendorong stabilitas emosional,
kemurnian dan ketenangan, hal ini berhubungan dengan cakra jantung, sehingga
diyakini dapat membantu masalah emosional, seperti cinta, pengampunan,
kepercayaan dan kasih sayang. Ketidakseimbangan cakra dalam jantung dapat dikaitkan
dengan rasa takut berhubungan, ketidakpercayaan, kecemburuan, isolasi dan
ketidakamanan (Gaurav et al., 2010). Warna biru membuat efek fisik yang mana seperti
memperkuat kondisi tubuh dan pikiran, menstabilkan kondisi jiwa yang sedang galau
saat menjalani perawatan. Sedangkan efek psikologisnya dapat memulihkan stress dan
menciptakan kondisi yang tenang selain warna biru merupakan warna keseimbangan,
sangat bermanfaat untuk kondisi-kondisi emosional pada saat stress, emosi, dan
mengalami rasa takut (Harini, 2013).
17
Tabel 2.1 : Manfaat Warna
No Warna Warna Yang Keterkaitan
Dengan
Manfaat Warna Yang Terlalu Banyak Menyebabkan
1 Hijau Hijau adalah warna yang menyegarkan dan sejuk. Ini menghubungkan kita dengan cinta tanpa syarat
Kedamaian Pembaharuan Cinta Harapan Keseimbangan harmoni Control pertumbuhan diri
Pengurangan stres Ketenangan Keseimbangan, dan normal Relaksasi
Kemalasan
2 Biru Biru merupakan warna yang dingin dan asam. Ini menghubungkan kita dengan pikiran holistic
Komunikasi Kreativitas Ekspresi pribadi Vitalitas Ketegasan Pengetahuan Kesehatan Ansietas
Relaksasi mental Pengurangan stres Ketenangan Perdamaian Bantuan dengan insomnia percaya diri dalam berbicara Komunikasi yang jelas Bantuan dengan hiperaktif pada anak-anak
Perasaan ketidakamanan, merasa pesimis, muncul perasaan depresi.
3 Orange Orange adalah hangat dan menyenangkan. Menghubungkan e emosional diri kita
Sosialisasi Kepercayaan social Keberhasilan Kebahagiaan Akal
Optimisme Bersorak Anti-depresan Inspiratif Minat dan kegiatan diperluas Hubungan menyenangkan Hambatan bantuan hapus