Top Banner
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi berasal dari bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari bahasa latin yaitu, communis, yang artinya “sama” atau “membuat sama” (Mulyana, 2008:46).Salah satu cabang dari ilmu komunikasi adalah komunikasi massa. Dimana komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya atau suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk menyebar luaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara. Wilburn Schramm menyatakan “komunikasi massa mendecode lingkungan sekitar kita, mengawasi kemungkinan bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek dari hiburan” (Wiryanto, 2000:10). Sedangkan menurut Bittner “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Batasan komunikasi massa ini lebih menitik beratkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang mencakup pesan-pesan, dan media massa (seperti koran, majalah, tv, radio, dan film) serta khalayak (Riswandi, 2009:103). 2.1.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa Terdapat beberapa ciri dari komunikasi massa yang ditegaskan oleh (Nurudin, 2007:19-31) yaitu:
18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

Nov 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi berasal dari bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari

bahasa latin yaitu, communis, yang artinya “sama” atau “membuat sama”

(Mulyana, 2008:46).Salah satu cabang dari ilmu komunikasi adalah komunikasi

massa. Dimana komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama

antara media massa dan khalayaknya atau suatu proses dimana komunikator

menggunakan media untuk menyebar luaskan pesan-pesan secara luas dan terus

menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi

khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara.

Wilburn Schramm menyatakan “komunikasi massa mendecode

lingkungan sekitar kita, mengawasi kemungkinan bahaya, mengawasi terjadinya

persetujuan dan juga efek dari hiburan” (Wiryanto, 2000:10). Sedangkan menurut

Bittner “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang. Batasan komunikasi massa ini lebih

menitik beratkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang

mencakup pesan-pesan, dan media massa (seperti koran, majalah, tv, radio, dan

film) serta khalayak (Riswandi, 2009:103).

2.1.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Terdapat beberapa ciri dari komunikasi massa yang ditegaskan oleh

(Nurudin, 2007:19-31) yaitu:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

9

1. Komunikator dalam Media Massa Melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan

orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja sama

satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa bersifat beragam seperti beragam

status sosial ekonomi, agama dan kepercayaan yang berbeda maupun

jenjang pendidikan yang berbeda.

3. Pesannya Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang

atau satu kelompok masyarakat tertentu melainkan bersifat umum yang

dapat diterima oleh khalayak yang beragam.

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah.

Pesan yang disampaikan hanya sampai kepada komunikan tidak sampai

berlangsung dua arah karena sifatnya tertunda.

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Keserempakan berarti komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan

secara bersamaan.

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menmyampaikan pesan kepada

khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis

yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik ataupun bantuan

alat yang lainnya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

10

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambahkan atau

mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang

disebarkan lebih mudah dipahami.

2.1.2 Komponen Komunikasi Massa

1. Komunikator Massa

Jantung komunikasi massa adalah orang-orang yang memproduksi pesan

yang disampaikan melalui media massa. Orang-orang yang mencakup jurnalis,

penulis naskah film, penyiar televisi, disc jockey radio, praktek public relation dan

orang-orang periklanan seperti copywriter. Komunikator massa berbeda dengan

komunikator lain karena mereka tidak merlihat audiennya.

1. Pesan Massa

Item berita adalah pesan massa seperti film, novel, lagu rekaman dan iklan

billboard. Pesan adalah bentuk paling nyata dari hubungan kita dengan media

massa. Khalayak memerhatikan media karena ingin mendapatkan pesannya serta

tidak mendengarkan radio untuk memahami teknologi radio melainkan

mendengarkan radio untuk mendengar musik.

2 Media Massa

Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama

adalah buku, majalah, koran, radio, rekaman, film dan web. Kebanyakan ahli teori

menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat pesan. Orang-

orang yang pakar dalam media juga mencakup teknisi yang bekerja demi

beroprasinya mesin cetak, yang menjaga peralatan siaran TV tetap terjaga.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

11

3 Audien Massa

Jumlah dan diversitas audien massa menambah kompleksitas komunikasi

massa. Komunikator massa tahu bahwa pesannya telah diterima melalui cara-cara

tak langsung. Komunikator massa tidak pernah tahu seberap besarnya audien,

apalagi efek dari pesannya. Audien massa selalu berubah-ubah. Tantangan dalam

melakukan komunikasi ke audien massa bahkan lebih kompleks karena orang

berubah-ubah dalam memberi perhatian sepanjang waktu mereka dan ketika

mereka sedang memerhatikan, perhatian tersebut bervariasi tingkat intensitasnya

(Vivian, 2008:450-455).

2.1.3 Fungsi Media Sebagai Sarana Komunikasi Massa

Terdapat 3 fungsi utama media sebagai sarana komunikasi massa. Fungsi-

fungsi ini merupakan pendapat dari seorang ahli komunikasi yaitu Dr. Harold D.

Laswell yang dituliskan (Darmawanto, 2007:32-33). sebagai berikut:

1. The surveillance of the environment, artinya media massa memiliki fungsi

sebagai pengawat lingkungan. Disini media massa selalu mengamati

peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat yang tidak dijangkau dan

diluar pandangan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga media meringkas

kejadian-kejadian tersebut menjadi sebuah rangkaian informasi yang

kemudian disampaikan kepada masyarakat lain.

2. The corellation of the parts of society in responding to the evironment,

artinya media massa berfungsi untuk melakukan seleksi, evaluasi dan

interpretasi dari informasi. Dalam hal ini media massa melakukan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

12

penyaringan atas kejadian-kejadian di lingkungan masyarakat yang layak

untuk disiarkan dan disampaikan kepada masyarakat luas.

3. The transmission of the social heritage from one generation to the next,

artinya media massa sebagai sarana untuk menyampaikan nilai danwarisan

sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Fungsi media

massa ini di maksudkan untuk memberikan pendidikan mengenai nilai sosial

budaya beserta peninggalan-peninggalan yang diwariskan untuk tetap dijaga

dan dilestarikan.

Disamping ketiga fungsi utama tesebut, media massa juga memiliki fungsi

yang sangat penting sebagai hiburan. Fungsi ini merupakan fungsi yang tidak

kalah penting dari ketiga fungsi diatas. Jika fungsi ini hilang, maka media tidak

dapat menjalankan fungsinya sebagai media massa, karena fungsi-fungsi tersebut

saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

2.2 Pesan

Pesan merupakan titik sentral dalam proses komunikasi. Cangara

(2007:24) menegaskan bahwa pesan merupakan sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima, penyampaiannya bisa melalui tatap muka maupun

media komunikasi. Pesan selalu ada dimana saja dan dalam bentuk apa saja

karena setiap hal yang dilakukan manusia akan menciptakan pesan.Sebagai misal

dalam kajian komunikasi massa, bagi perusahaan media berita, informasi

merupakan produk pokok. Publikasi berita dan informasi yang dijalankan oleh

media massa berdasarkan segmentasi media, jenis media, sasaran pembaca,

hingga wilayah sebaran distribusi media. Formulasi berita pun menjadi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

13

pertimbangan lain, menyangkut orang-orang atau perusahaan hebat, kedekatan

geografis, mengandung hiburan, kelanjutan peristiwa sebelumnya, atau sekedar

menyampaikan peristiwa keseharian.

Terdapat dua macam pesan yaitu pesan verbal dan non verbal sebagai

berikut:

1. Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan sata kata atau

lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari masuk dalam

kategori pesanverbal yang disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan

secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan (Mulyana,

2008:260).

2. Pesan non verbal adalah sebuah isyarat bukan kata-kata. Munurut Larry

A. Samovar dan Richard E. Porter, “komunikasi non verbal mencangkup

semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting

komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan

secara individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim

atau penerima” (Mulyana 2008:343).

2.3 Pengertian Film

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual. Film berfungsi

menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat

tertentu.Pesan dalam film dapat berbentuk apa saja tergantung misi dari film

tersebut. Menurut (Biagi, 2010:171) “film sebagai bentuk utama hiburan dalam

bentuk visual yang dibangun dari mimpi, karena mempunyai sifat yang imajinatif

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

14

serta kreatif”. Saat ini film dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu fiksi dan non

fiksi.

2.3.1 Perkembangan Film

Film mempunyai sejarah panjang untuk bisa berkembang sebagai media

populer saat ini. Film tumbuh dewasa dari hasil perkembangan prinsip-prinsip

fotografi serta proyektor film yang dapat menampilkan film pada layar lebar. Film

yang dibuat oleh pesulap asal Francis Georges Melies menjadi pemicu lahirnya

film bisu Amerika pertama yang berjudul The Great Train Robbery karya Edwin

S. Poter yang sangat mempengaruhi perkembangan film pada masa itu. Film

tersebut bukan hanya menampilkan suatu tontonan visual sebagaimana film bisu

sebelumnya, namun film dengan masaputar 12 menit tersebut dianggap sebagai

film cerita pertama yang mempunyai teknik sangat baik dalam proses

pengambilan gambar maupun editingnya. Pada tahun 1915, dengan

ditampilkannya The Birth of a Nation karya D. W. Griffith gedung-gedung

bioskop kecil mulai bermunculan di berbagai tempat di Amerika hingga film

ditetapkan sebagai bentuk seni bagi para pemirsa yang berbudaya. Antara tahun

1915-1920an, mulai dibangun istana-istana film megah di berbagai tempat di

Amerika dan Eropa, serta diiringi dengan pembuatan ratusan film hollywood

dalam setahun hanya untuk memuaskan permintaan para penggemar film yang

semakin meningkat. Film pada saat itu telah menjadi obat dalam melawan

kebosanan, akibatnya medium film menjadi kekuatan terbesar dalam

perkembangan budaya pop. Disekitar tahun 1928-1929 transisi film bisu ke film

bersuara mulai di tampilkan, film berjudul The Jazz Singer tahun 1927 menjadi

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

15

tonggak awal perkembangan film di dunia yang tak kunjung surut popularitasnya

hingga saat ini. Pada awal tahun 1930-an film gangster, musik dan seks mulai

mendominasi layar kaca yang baru, sehingga memunculkan banyak perdebatan

dari para ahli yang beranggapan bahwa kekuatan serta kemampuan film sebagai

refleksi dari realitas memberikan dampak sangat kuat terhadap pemirsa (Danesi,

2010:136-140). Seiring dengan perkembangannya zaman, film mulai mempunyai

keterkaitan dalam berbeagai bidang seperti politik, ekonomi dan sosial.

2.3.2 Unsur-Unsur Pembentukan Film

Menurut partista (2008:1) film akan bersinggungan dengan unsur-unsur

pembentukan film, sehingga untuk memahami sebuah film tidak lepas dari unsur-

unsur pembentukan film, antara lain:

1. Unsur Naratif

Unsur naratif adalah bahan atau materi yang akan diolah. Dalam film cerita,

unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita filmnya. Setiap cerita tidak

mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur

seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu, serta lainnya. Seluruh elemen

tersebut membentuk sebuah jalinan peristiwa yang terikat oleh sebuah

aturan yaitu aspek sebab akibat. Aspek tersebut bersama unsur ruang dan

waktu adalah elemen-elemen pokok pembentukan naratif.

2. Unsur Sinematik

Unsur sinematik adalah cara atau gaya mengolah film. Unsur sinematik

terbagi dalam 4 elemen pokok, yaitu mise-en-scene, sinematografi, editing

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

16

dan suara. Masing-masing elemen tersebut saling berinteraksi dan

berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik secara

utuh.

Sebuah film yang memiliki cerita atau tema kuat bisa menjadi tidak berarti

tanpa pencapaian naratif yang memadai. Keberhasilan seseorang dalam

memahami film secara utuh sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tersebut

terhadap aspek naratif dan aspek sinematik sebuah film. Kedua unsur tersebut

apapun bentuknya pasti memiliki norma serta batasan yang bisa diukur. Jika

sebuah film dianggap buruk, bisa jadi bukan karena film tersebut buruk, namun

karena penonton belum memahaminya secara utuh.

2.3.3 Kinerja Film

Pusat industri merupakan tempat produksinya berbagai film pada saat ini.

Film yang dipertunjukkan di layar lebar tidak begitu saja jadi, ada kinerja dari

orang yang banyak dibalik film tersebut. Terdapat beberapa bagian-bagian yang di

isi oleh orang untuk mengfatu jalannya proses pembuatan film, (Biagi, 2010:188-

189) menyatakan pekerja film dibagi dalam kategori-kategori sebagai berikut:

1. Penulis Skenario

Setiap awal pembuatan film terdapat sebuah ide cerita yang akan diangkat di

dalamnya. Ide cerita tersebut datang dari seorang penulis skenario.

2. Produser

Sebagai seorang pemimpin dalam memproduksi film, seorang produser juga

harus mengumpulkan sertamencari dana dalam mensukseskan proyek film

yang akan dibuat.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

17

3. Sutradara

Mengatur semua tugas yang diperlukan untuk membangun dan

menerjemahkan pesan-pesan yang ada pada naskah kedalam sebuah film,

agar para penonton dapat memahamai isi dari film tersebut.

4. Aktor

Aktor mempunyai tugas yang sangat penting di dalam film karena tugas

utama seorang aktor adalah harus bisa menginterpretasikan pesan-pesan yang

ada di dalam naskah melalui aktingnya dengan beragam ekspresi. Akting

tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

memahami isi serta makna dari film.

5. Produksi

Orang-orang yang turut serta dalam pembuatan film, seperti DOP, editor film,

art, wardrobe, dsb.

6. Pemasaran dan Administrasi

Setelah film selesai dibuat, orang-orang dibagian pemasaran bertugas untuk

mempromosikan film kepada publik. Berbeda halnya dengan orang-orang

yang berada di bagian administrasi, orang-orang tersebut akan membantu

dalam menyimpan semua catatan yang diperlukan untuk membiayai gaji dan

pengeluaran karyawan, serta mendata dokumen yang terlibat dalam

perorganisasian bisnis.

2.3.4 Genre Film

Genre atau jenis film ada beraneka macam. Sebenarnya tidak ada maksud

tersendiri dengan pemisahan tersebut, namun secara tidak langsung dengan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

18

hadirnya film-film dengan karakter tertentu memunculkan pengelompokan

tersebut. Menurut (Partista, 2008:10) istilah genre berasal dari bahasa perancis

yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Dalam film, genre dapat didefenisikan

sebagai jenis atau klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau

pola yang sama seperti setting, isi dan subyek cerita, tema, struktur cerita, serta

karakter. Klasifikasi tersebut menghasilkan genre-genre popular seperti aksi,

petualangan, drama, komedi, horor, roman dan sebagainya.

2.3.5 Film sebagai Media Komunikasi Massa

Media Massa sangat berperan aktif dalam proses komunikasi massa.

Kelebihan yang dimiliki media dalam menyampaikan pesan dengan serentak

dalam waktu yang bersamaan dapat mempermudah khalayak untuk lebih cepat

menerima informasi. Media massa yang termasuk dalam komunikasi massa disini

adalah media modern (Nurudin, 2007:04).

Denis McQuail menyebutkan dalam (Littlejohn dan Foss, 2009:407) ada

delapan metafora yang diciptakan untuk mengartikan aspek-aspek media.

1. Media merupakan jendela (windows) yang memungkinkan kita untuk melihat

lingkungan kita lebih jauh.

2. Penafsir (interpreters) yang membantuk kita memahami pengalaman.

3. Landasan (platform) atau pembawa yang menyampaikan informasi

4. Komunikasi interaktif (interacitve communication) yang meliputi opini

audiens.

5. Penanda (signposts) yang memberi kita instruksi atau petunjuk.

6. Penyaring (filters) yang membagi pengalaman dan fokus pada orang lain.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

19

7. Cermin (mirrors) yang merefleksikan diri kita.

8. Penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran.

Perkembangan teknologi yang semakin lama semakin kompleks dan

membuat film sebagai media yang mendapat perhatian dari banyak khalayak.

Munculnya film-film yang mengumbar seks dan kriminalitas inilah yang

kemudian melahirkan berbagai studi komunikasi massa. Kekuatan serta

kemampuan film yang dapat menjangkau seluruh segmen sosial membuat para

ahli berpendapat bahwa film mempunyai potensi untuk mempengaruhi khalayak

(Sobur, 2009:127).

2.4 Masalah Sosial

Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-usur kebudayaan

atau yang membahayakan kehidupan sosial atau bermasyarakat. Masalah sosial

menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan

karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan

bersifat merusak (Soekanto, 2010: 312).masalah sosial muncul karena

kepentingan sosial yang berbeda-beda dari setiap bentuk masyarakat (Soekanto,

2010:321). Dahrendorf (1959, 1968) menyatakan masyarakat secara informal

diikat oleh norma, nilai dan moral. Apapun keteraturan yang terdapat dalam

masyarakat berasal dari pemaksaan terhadap anggotanya oleh mereka yang berada

diatas (George Ritzer, 2014:148). Terdapat beberapa persoalanmasalah sosial

yang di jelaskan (Soekanto, 2010: 321) sebagai berikut:

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

20

a. Masalah Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup

memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga

tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok

tersebut.

b. Masalah Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena

anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai

peranan sosialnya.

c. Masalah Peperangan

Peperangan merupakan satu bentuk pertentangan dan juga suatu lembaga

kemasyarakatan. Peperangan merupakan bentuk pertentangan yang setiap kali

diakhiri dengan suatu akomodasi.

d. Masalah Birokrasi

Masalah birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan tidak

mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus-menerus untuk mencapai suatu

tujuan tertentu atau dengan kata lain, masalah birokrasi merupakan organisasi

yang tidak bersifat hierarkis, mengkordinasikan pekerjaan orang-orang tidak

untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.

e. Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern

Masalah generasi muda dalam masyarakat modern tergolong dalam dua ciri-

ciri. Masalah tersebut antara lain dapat diurutkan sebagai berikut:

1. Timbulnya organisasi-organisasi pemuda (pemudi) yang tingkah lakunya

tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

21

2. Timbulnya usaha-usaha generasi muda yang bertujuan untuk

mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang disesuaikan

dengan nilai-nilai kaum muda.

f. Masalah lingkungan hidup

Masalah lingkungan hidup biasanya terjadi karena adanya pencemaran karena

dianggap merugikan atau menguntungkan masyarakat. Adanya sesuatu yang

buruk merubah sesuatu yang baik atau sebaliknya.

g. Masalah Pelanggaran norma-norma

Norma adalah ketentuan yang berlaku mengatur ringkah laku manusia yang

harus ditaati. Pada umumnya norma berlaku dalam suatu lingkungan

masyarakat tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu seperti Norma

kesopanan, norma agama, norma hukum dan norma susila. Namun demikian

terdapat beberapa bentuk dalam masing-masing norma tersebut yang bersifat

umum dan berlaku disemua wilayah seperti larangan mencuri, membunuh

menganiaya, memperkosa dan lain-lain. Berikut pembagian beberapa bentuk-

bentuk pelanggaran norma-norma yang berlaku secara umum:

1. Masalah Kejahatan

Tindakan yang bersifat tidak susila, merugikan dan menimbulkan begitu

banyak ketidak tenangan dalam suatu masyarakat tertentu seperti

pemerasan yaitu perilaku menguntungkan diri dengan memberi ancaman

kepada orang lain seperti membocorkan rahasia agar mendapatkan

sesuatu yang diinginkannya.

Pencurian yaitu perilaku menyimpang mengambil milik orang lain

secara tidak sah atau tanpa ijin dari pemiliknya.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

22

2. Masalah Kedisiplinan

Masalah kedisiplinan adalah perilaku yang tidak taat dan patuh terhadap

nilai-nilai yang sudah di tetapkan didalam suatu kelompok yang harus

dipatuhi seperti perilaku yang tidak disiplin seperti menyuap yaitu

tindakan memberi uang, barang atau bentuk lain untuk mengubah sikap

penerima atas kepentingan si pemberi dan melanggar tata tertib yang

sudah ditentukan dan sudah diyakini adanya.

2.5 Kritik Sosial

Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat

yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem

atau proses bermasyarakat.Kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru

dengan menilai suatu gagasan lama untuk suatu perubahan sosial.Dalam konteks

tersebut kritik sosial menjadi variabel penting dalam sistem sosial (Mas’oed,

1997:47). Kritik sosial memiliki bentuk penyampaian yang beragam-ragam

tergantung dari segmentasi pesan yang ingin disampaikan atau dengan katalain

kritik sosial sering disampaikan dengan berbagai macam tema dan pihak yang

dijadikan sasarannya. Salah satu contoh dari kritik sosial adalah dimana saat

seseorang menyindiratau menilai karena tidak menerima atas perilaku buruk yang

dilakukan seseorang.

2.5.1 Media Massa sebagai Sarana Kritik Sosial

Pada saat ini, media massa menjadi salah satu sarana tempat penyampaian

kritik sosial karena dianggap lebih menjanjikan dan media massa dianggap sangat

cepat dapat mempengaruhi opini masyarakat. Kritik sosial dalam media

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

23

massamemiliki tempat yang berbeda-beda dalam penempatannya. Sejak masa

pencerahan di Eropa, kritik sosial dituangkan dalam bentuk tulisan (sastra). Hal

ini dikarena kan sastra membantu gerakan kelas menengah sebagai alat untuk

memperoleh harga diri mereka serta mengungkapkan tuntutan-tuntutannya

melawan negara absolut dan masyarakat yang hierarkis. Pada masa romantik,

bentuk dari kritik sosial berpindah pada puisi karena puisi dianggap sebagai kritik

atas hidup, seni yang dianggap absolut dan tanggapan mendalam yang dapat

dipahami bagi kenyataan sosial tertentu(Mas’oed, 1997:49).

2.6 Gaya Bahasa Satire

Gaya bahasa satire adalah salah satu dari gaya beberapa gaya bahasa

kiasan. Menurut Keraf (2010:136) gaya bahasa kiasan dibentuk berdasarkan

perbandingan atau persamaan. Gaya bahasa kiasan terdiri dari persamaan atau

simile, metafora, alegori, parabel dan fabel, personifikasi, alusi, eponim, epitet,

sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase, ironi, sinisme, sarkasme, satire,

innuendo, antifrasis, paronomasia. Satire adalah ungkapan yang menertawakan

atau menolak sesuatu. Bentuk ini tidak perlu harus bersifat ironis. Satire

mengandung kritik terhadap kelemahan manusia. Tujuan utamanya adalah agar

diadakan perbaikan secara etis maupun estetis.

Satire kerap digunakan untuk tulisan yang bertema serius, tetapi harus

diketahui, satire adalah seni menulis yang diakui oleh para penulis komedi sebagai

teknik menulis humor yang paling terhormat, tersulit dan teranggun. Satire bukan

hanya sekedar tulisan humor yang bertujuan memberi tawa, melainkan untuk

memberikan prespektif pada masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Satire

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

24

menggunakan kendaraan humor terhadap masalah yang dihadapi publik, sehingga

dapat diperbaiki dan terjadi perubahan yang berarti dimasa depan. Satire bisa

tampak dalam berbagai wajah atau dalam bentuk naskah teater, lagu, puisi novel

dan sebagainya. Sebagai pendengar atau pembaca akan tertawa karena merasa

lucu atau bahkan tidak tertawa karena tertampar telak. Itulah efek yang

ditimbulkan dari gaya bahasa satire (Sembogo, 2010:42).

2.7 Definisi Konseptual

Konsep secara umum dapat didefinisikan sebagai abstraksi atau

representasi dari suatu objek atau gejala sosial. Konsep menempati posisi yang

sangat penting dalam penelitian ilmu sosial, termasuk didalam analisis isi

kuantitatif (Eriyanto, 2011:175). Adapun yang menjadi objek dari konsep

penelitian ini adalah Pesan Kritik sosial didalam film.

a. Pesan Kritik Sosial: Sebuah pesan yang dikemukakan baik dalam bentuk lisan

maupun tulisan yang berkenaan dengan penilaian atau tanggapan terhadap

masalah sosial, manakala terdapat sebuah konfrontasi dengan realitas dan

ketidak adilan sosial.

b. Film: Media komunikasi yang bersifat audio visual.

2.8 Definisi Operasional

a. Pesan Kritik Sosial

Pesan kritik sosial dalam penelitian ini yang menyangkut pelangaran

norma, masalah kemiskinan dan disorganisasi keluarga yang diukur dengan

indikator sebagai berikut:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massaeprints.umm.ac.id/37058/3/jiptummpp-gdl-fatihfansu-50776-3-babii.pdf · tersebut yang akan membantu para penonton untuk mempermudah dalam

25

Kategori Indikator

Pelanggaran Norma - Kejahatan

- Kedisiplinan

Masalah Kemiskinan - Ekonomi

- Pengetahuan

Disorganisasi Keluarga - Perceraian

b. Film Warkop Dki Reborn Jangkrik Boss! Part1