BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja karyawan lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja karyawan. Menurut Simamora (1997) maksud penetapan tujuan kinerja adalah menyusun sasaran yang berguna tidak hanya bagi evaluasi kerja pada akhir periode tetapi juga untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, kinerja merupakan hasil kerja dari kualitas dan kuantitas dari karyawan maupun kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungiawab yang diberikan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh suatu prestasi. 2.1.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Berdasarkan literatur terdapat beberapa pakar yang menyatakan 8 Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014
24
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerjarepository.ump.ac.id/517/3/BAB II_YULIANI ASTUTI PURBANDARI... · Berdasarkan pendapat diatas maka penulis menarik kesimpulan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika. Kinerja karyawan lebih mengarah pada tingkatan
prestasi kerja karyawan.
Menurut Simamora (1997) maksud penetapan tujuan kinerja
adalah menyusun sasaran yang berguna tidak hanya bagi evaluasi kerja
pada akhir periode tetapi juga untuk mengelola proses kerja selama
periode tersebut.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, kinerja merupakan
hasil kerja dari kualitas dan kuantitas dari karyawan maupun kelompok
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungiawab yang
diberikan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh
suatu prestasi.
2.1.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Berdasarkan literatur terdapat beberapa pakar yang menyatakan
8
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014
12
faktor-faktor tentang kinerja, antara lain:
a). Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu: 1) Faktor individual meliputi: kemampuan
(ability) dan keahlian, latar belakang dan geografi. 2) Faktor psikologis
meliputi: persepsi, attitude, personality, pembelajaran, dan motivasi. 3)
Faktor perusahaan meliputi: sumber daya, kepemimpinan, penghargaan,
struktur dan job desain.
b). Menurut Mangkunegara (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
adalah sebagai berikut.
1) Faktor internal, yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat
seseorang. Misalnya seorang memiliki kemampuan yang tinggi
menyebabkan kinerja seseorang baik dan seorang tersebut tipe pekerja
keras. Sedangkan seorang punya kinerja rendah menyebabkan kinerja
buruk dan seorang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk
memperbaiki upayanya.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
seorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap dan
tindakan-tindakan rekan sekerja, pimpinan atau bawahan,
fasilitas-fasilitas kerja dan iklim perusahaan.
2.1.3 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai
kinerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum
adalah untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dalam upaya
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014
13
memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan produktifitas organisasi,
khususna yang berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap karyawan seperti
untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan dalam Biatna
(2007)
Menurut Mangkunegara (2001) mengemukakan kinerja (prestasi kerja)
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Untuk jelasnya mengenai pengertian penilaian kinerja,
kita lihat beberapa pengertian menurut para ahli .
Berdasarkan pendapat diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa
penilaian kinerja adalah salah satu kebijakan dalam perusahaan yang menilai
kinerja karyawannya baik kualitas maupun kuantitas yang dilakukan secara
periodik sehingga dapat mengevaluasi hasil pekerjaannya dengan tujuan
meningkatkan kinerja karyawan.
2.1.4 Metode Pengukuran Kinerja
Menurut Husnan (2000) yaitu a) Rangking adalah dengan cara
membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain untuk
menentukan siapa yang lebih baik. b) Perbandingan karyawan dengan
karyawan adalah suatu cara untuk memisahkan penilaian seseorang ke
dalam berbagai factor. c) Grading adalah suatu cara pengukuran kinerja
karyawan dari tiap karyawan yang kemudian diperbandingkan dengan
definisi masing-masing kategori untuk dimasukkan kedalam salah satu
kategori yang telah ditentukan. d) Skala gratis adalah metode yang menilai
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014
14
baik tidaknya pekerjaan seorang karyawan berdasarkan faktor-faktor yang
dianggap penting bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut. Masing-masing
faktor tersebut. seperti misalnya kualitas dan kuantitas kerja, keterampilan
kerja, tanggung jawab kerja, kerja sama dan sebagainya. e) Checklists
adalah metode penilaian yang bukan sebagai penilai karyawan tetapi hanya
sekedar melaporkan tingkah laku karyawan.
2.1.5 Indikator Kinerja
Prawirosentono (1999), yang dilihat dari indikator-indikator
kinerja berikut:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan kebijakan
pekerjaan.
b. Melaksanakan pekerjaan tepat waktu.
c. Menguasai pengetahuan pekerjaan utama.
d. Kreatif dalam melaksanakan pekerjaan.
e. Mampu melaksanakan pekerjaan utama.
2.2 Kepemimpinan
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan
Dubrin (2005) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah
upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi unruk mencapai
tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan
yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan
perubahan positif. Kekuatan dinamis penting yang memotivasi organisasi
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014
15
dalam rangka mencapai tujuan.
Yasin (2001) mengemukakan bahwa keberhasilan kegiatan usaha
pengembangan organisasi, sebagian besar ditentukan oleh kualitas
kepemimpinan atau pengelolanya. Komitmen pimpinan puncak organisasi
untuk investasi energi yang diperlukan maupun usaha-usaha pribadi
pimpinan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
2.2.2 Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan
menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan,
persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya
serta etika profesi kepemimpinan.
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa
untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi..., Yulian Astuti Purbandari, Ekonomi UMP, 2014