4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam hal ini dibahas dan diuraikan konsep-konsep yang mendasari penelitian. Teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini. 2.1.1 Manajemen Keuangan 2.1.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Dewi Utari, Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro (2014) menjelaskan bahwa manajemen keuangan adalah merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan pencarian dana dengan biaya yang serendah-rendahnya dengan menggunakan cara efektif dan efisien untuk kegiatan operasi organisasi. T.Hani Handoko, Nurul Indarti, dan Rangga Almahendra (2011) menjelaskan bahwa manajemen keuangan adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan operasional yang harus diambil oleh manajer keuangan untuk mencapai tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Menurut Riyanto (2001:5) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pengertian manajemen keuangan menurut Weston dan Copeland yang diterjemahkan oleh Jaka. W dan
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Dalam hal ini dibahas dan diuraikan konsep-konsep yang mendasari penelitian. Teori-teori yang
digunakan sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
2.1.1 Manajemen Keuangan
2.1.1.1 Definisi Manajemen Keuangan
Dewi Utari, Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro (2014) menjelaskan bahwa manajemen
keuangan adalah merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan pencarian dana dengan
biaya yang serendah-rendahnya dengan menggunakan cara efektif dan efisien untuk kegiatan operasi
organisasi.
T.Hani Handoko, Nurul Indarti, dan Rangga Almahendra (2011) menjelaskan bahwa manajemen
keuangan adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan operasional yang harus diambil
oleh manajer keuangan untuk mencapai tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.
Menurut Riyanto (2001:5) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai keseluruhan aktivitas
yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana
tersebut. Pengertian manajemen keuangan menurut Weston dan Copeland yang diterjemahkan oleh Jaka. W
dan
5
Kirbrandoko (2002) yaitu sebagai berikut : โ Manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan
tanggung jawab manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan
tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaanโ.
Berdasarkan definisi manajemen diatas, dapat disimpulkan secara umum bahwa :
a. Manajemen keuangan diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh
pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola asset yang dimiliki.
b. Manajemen keuangan dituntut untuk dapat menentukan alternatif sumber dana yang menguntungkan
dengan resiko seminimal mungkin sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
2.1.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Dr. J.P Sitanggang (2014: 5) menjelaskan bahwa fungsi manajemen keuangan meliputi 3(tiga)
fungsi pokok :
a. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Sutrisno (2012 : 5) menjelaskan bahwa keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk โ bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan dimasa-masa yang akan datang. Keuntungan yang diharapkan dari investasi tidak dapat
diperkirakan secara pasti. Sehingga investasi yang diharapkan mengandungkan resiko yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan di masa yang akan datang.
b. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan sering disebut sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan
perusahaan (Financial Structur). Pada keputusan ini manajer dituntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisa dari segala aspek perusahaan.
Menurut Haruman (2007) menyatakan bahwa pendapatan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
c. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
Oleh karena itu dividen merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.
Berdasarkan fungsi diatas dana yang diperoleh dari sumber keuangan eksternal dapat dialokasikan pada
berbagai bentuk penggunaan dimana pihak penyedia dana akan menerima imbalan dalam bentuk hasil
return. Ketiga fungsi itu saling berkaitan bahwa untuk menjelaskan fungsi pokok keputusan investasi tidak
terlepas dari fungsi pokok pembiayaan dan keputusan kebijakan dividen.
2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas suatu perusahaan yang terdaftar tersebut (Munawir, 2002:2)
laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan
sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dengan berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
6
laporan keuangan. Jadi, kesimpulan dari laporan keuangan di atas adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
2.1.2.1 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Pada umumnya perusahaan memiliki laporan keuangan dengan tujuan untuk :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi laporan keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam keputusan
ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Tujuan laporan keuangan menurut prinsip Akuntansi Indonesia dalam harahap (2003:125) menyatakan
bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta
modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenal perubahan dalam aktiva netto (aktiva
dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan dalam menaksir
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenal perubahan dalam aktiva dan kewajiban
suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
2.1.2.2 Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Secara lengkap menurut Kasmir (2014:28), menyebutkan ada lima yang termasuk ke dalam unsur
atau komponen laporan keuangan yakni:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Dari beberapa unsur-unsur laporan keuangan diatas, penulis hanya menggunakan laporanNeraca dan laporan
laba rugi.
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (Kasmir,
2014:28). Sedangkan menurut Munawir (2010:13), neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva,
hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu (Kasmir, 2014:29). Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau
7
rugi yang diderita perusahaan. Sedangkan menurut Munawir (2010:26), Laporan laba rugi merupakan suatu
laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan.
2.1.2.3 Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas yang telah disusun atas dasar aktual, laporan arus kas yang disusun atas dasar kas dan catatan atas
laporan keuangan yang merupakan bagian integral dari laporan tersebut.
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan
2.1.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan
dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna
dalam pengambilan keputusan.
Menurut Harahap (2006:189) โbahwa analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit-unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat".
Undefined Wild (2005:3) Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat
dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis, sedangkan Menurut
Subramanyam et al. (2005: 3) analisis laporan keuangan merupakan analisis dari alat dan teknik analitis
untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan
kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Berdasarkan pengertian tersebut maka analisis laporan
keuangan merupakan suatu upaya untuk menggali lebih banyak informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan serta hubungan-hubungan yang signifikan.
2.1.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hanafi (2003:6) tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1. Investasi pada saham, dengan melakukan analisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja
perusahaan, sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada
saham suatu perusahaan.
2. Pemberian kredit, tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan
pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
3. Kesehatan pemasok (supplier), untuk menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi
keuangan dan kemampuan untuk menghasilkan kas selain itu untuk mengetahui kondisi keuangan
supplier sangat bermanfaat untuk melakukan negoisasi dengan supplier.
4. Kesehatan pelanggan (customer), untuk mengetahui informasi tentang kemampuan pelanggan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
8
5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari segi karyawan, analisis laporan keuangan digunakan untuk
memastikan apakah perusahaan mempunyai prospek yang bagus untuk menjamin kesejahteraan
karyawannya.
6. Pemerintah, untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan.
7. Analasis internal, untuk mengetahui kondisi keuangan untuk menentukan sejauh mana
perkembangan perusahaan.
8. Analisis pesaing, untuk menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing, informasi keuangan
pesaing dapat digunakan sebagai penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi
merebut pangsa pasar dan lain-lain.
9. Penilaian kerusakan, kadangkala analisis keuangan dapat digunakan untuk menilai besarnya
kerusakan yang dialami perusahaan.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
2.1.4.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir (2004:37) analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan posisi tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari suatu
gambaran kedua laporan keuangan tersebut
Menurut Kasmir (2008:7) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang
ada diantara laporan keuangan. Menurut Prastowo dan Juliaty (2005:21) analisis rasio bertujuan untuk
menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas
usahanya.
Menurut (Subramanyam et al., 2005: 36). Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu posisi laporan keuangan dengan posisi lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan, Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara
posisi tersebut. Dengan penyederhanaan ini pemakai laporan keuangan dapat menilai secara cepat hubungan
antara pos-pos tersebut dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga dapat diperoleh informasi
dan memberikan penilaian.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relathionship) antara
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dengan menggunakan alat analisis yang berupa rasio ini akan
menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisis berupa rasio akan dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan
standar. Analisis rasio keuangan akan lebih berarti jika dibandingkan. Cara pertama dengan
membandingkan antara tahun-tahun yang berbeda pada suatu perusahaan, kedua adalah dengan membuat
perbandingan keuangan dengan perusahaan lain. Analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna apabila
dibandingkan dengan rasio standar, terdapat dua macam rasio standar yang lazim digunakan:
1. Rasio yang sama dari rasio-rasio laporan keuangan dari tahun yang lampau.
9
2. Rasio dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai karakteristik yang sama dengan perusahaan yang
dianalisis.
2.1.4.2 Klasifikasi Rasio Keuangan
Menurut Brigham dan Houston (2001:70-91) mengelompokkan rasio keuangan dalam lima macam
yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen aktiva, rasio manajemen, utang rasio profitabilitas dan rasio pasar.
Sundjaja dan Berlian (2003:131) juga mengelompokkan rasio keuangan menjadi lima macam yaitu rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.
1. Analisis Rasio Likuiditas (Likuidity Rasio)
Rasio likuiditas yaitu rasio yang menujukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya secara tepat waktu. Tujuan rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi yaitu kewajiban jangka pendek, sehingga rasio
ini dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur jangka pendek serta untuk mengukur
apakah operasi tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek harus dibayar.
Menurut Kasmir (2008:10) rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di
neraca, yaitu total aktiva lancer dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek). Terdapat dua hasil
penilaiaan terhadap pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya,
dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban tersebut, dikatakan perusahaan dalam keadaan likuid. Dua rasio likuiditas jangka pendek yang
sering digunakan untuk mengukur likuiditas aktiva sehubungan dengan kewajiban jangka pendek :
a. Rasio Lancar
Rasio lancar adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar suatu perusahaan.
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar, rasio lancar dihitung dengan cara sebagai berikut :