BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa Latin yaitu communication yang bersumber dari kata communis, berarti “sama”. “sama” disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Lasswell (1960) Dalam Onong Uchjana (2009), komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (Effendi, 2009: 9). Lasswell mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu : 1. Komunikator (Sender) Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada seseorang. Komunikator yang baik adalah komunikator yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat mengubah gaya komunikasinya jika ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif. 2. Pesan (Message) Pesan adalah informasi yang disampaikan komunikator atau seperangkat lambang bermakna. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal atau nonverbal. Penyampaian pesan secara verbal dapat berupa kata-kata dan dilakukan dengan menggunakan bahasa, sedangkan pesan secara nonverbal dapat berupa lambang, simbol-simbol, alat, isyarat, gambar atau warna yang memiliki makna untuk mendapatkan umpan balik dari komunikan. 3. Media (Channel) Media yaitu saluran komunikasi atau tempat dimana berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang dapat
23
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Komunikasi
Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
bahasa Latin yaitu communication yang bersumber dari kata communis, berarti
“sama”. “sama” disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Lasswell (1960)
Dalam Onong Uchjana (2009), komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (Effendi, 2009: 9).
Lasswell mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu :
1. Komunikator (Sender)
Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan suatu pesan atau
informasi kepada seseorang. Komunikator yang baik adalah komunikator yang
selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat mengubah gaya
komunikasinya jika ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat
negatif.
2. Pesan (Message)
Pesan adalah informasi yang disampaikan komunikator atau seperangkat
lambang bermakna. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal atau
nonverbal. Penyampaian pesan secara verbal dapat berupa kata-kata dan
dilakukan dengan menggunakan bahasa, sedangkan pesan secara nonverbal dapat
berupa lambang, simbol-simbol, alat, isyarat, gambar atau warna yang memiliki
makna untuk mendapatkan umpan balik dari komunikan.
3. Media (Channel)
Media yaitu saluran komunikasi atau tempat dimana berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang dapat
secara langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
4. Komunikan (Receiver/ Recipient)
Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan pula
yang akan memberikan umpan balik kepada komunikator. Umpan balik memiliki peran
penting dalam komunikasi, sebab umpan balik yang akan menentukan berlanjutnya
komunikasi atau berhentinya komunikasi yang diutarakan komunikator. Oleh sebab itu,
umpan balik bisa bersifat positif atau negatif.
5. Efek (Effect)
Efek merupakan tannggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima
pesan dari komunikator.
Unsur-unsur komunikasi diatas akan membantu untuk membuat komunikasi menjadi efektif.
Komunikasi adalah pertukaran informasi sebagai penghantar, penyiaran dan
pemancaran pesan dengan suatu cara (Danesi, 2012: 314). Komunikasi merupakan sarana
vital untuk mengerti diri sendiri, orang lain dan pemahaman apa yang dibutuhkan orang lain
serta untuk mencapai pemahaman tentang dirinya dan sesama. Komunikasi menyarankan
bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2008: 77).
Komunikasi menjadi salah satu hal penting dalam proses apapun, maka dalam
harmonisasi hubungan ini terbentuk dalam komunikasi interpersonal, hal inilah yang
membutuhkan komunikasi didalamnya. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan dari seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain sebagainya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan,
keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Effendi, 2003: 11).
Proses komunikasi menurut Onong terbagi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Pada proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada
komunikan dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang disini pada umumnya
adalah bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan
dapat berupa gerak tubuh, warna dan gambar.
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang-lambang pada
media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada
di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan surat,
telepon, majalah, radio, televisi dan sebagainya. Proses ini termasuk sambungan dari proses
primer untuk menembus ruang dan waktu, dalam prosesnya komunikasi sekunder ini akan
semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin
canggih.
1.2 Komunikasi Massa
2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Secara ringkas komunikasi massa terdiri dari dua kata yakni: komunikasi dan massa.
Komunikasi masa berasal dari: (1) mass communicatioms menujukan pada media mekanis
yang digunakan dalam komunikasi mass yakni media massa. (2) mass communication
menunjukan pada teori atau proses teroretik (proses dalam komunikasi massa itu sendiri).
Massa dalam arti komunikasi adalah sekelompok individual yang bersikap dan perilakunya
dipengaruhi oleh media massa. Karena ada pengaruh media massa, maka massa dalam arti
komunikasi menunjuk pada istilah audiens, penonton, pembaca, pemirsa, dan pendengar.
Komunikasi massa adalah media massa modern (cetak, elektronik, online) sebab ada media
tradisional (kentongan, angklung, bedug, dan lain-lain) (Nurudin, 2017:91-94).
Komunikasi massa sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya
dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui alat-alat
mekanis seperti radio, televise, surat kabar, dan film (Choliel dan Cahaya, 2015:53).
Komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh bittner (dalam Rakhmat,
2003:188) yakni “komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang (mass Communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people).
Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain,
yaitu Garbner. Menurut Gerbner (1967) (dalam Rakhmat, 2003:188). Menurut Garbner
“Mass communication is the technologically and institutionally based production and
distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”.
(komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga
dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu
produk berupa pesan-pesan komunikasi dan komunikasi massa itu harus menggunakan media
massa (Ardianto, 2009:3). Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung
dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifat massal
melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film (jupendri,
2016:187).
2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa
Harold D. Laswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Who, Says What, in Which Channel, To Whom,
With What Effect?”
a. Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa
adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga
atau organisasi (institutionalized person). Lembaga seperti perusahaan surat kabar,
stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan institutionalizer person
adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh)
b. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam
jumlah yang sangat besar dan menjangkau audience yang sangat banyak. Pesan-
pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.
c. Unsur in which channel (saluran atau media). Menyangkut semua peralatan untuk
menyebarkan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan
tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan sebagainya.
d. Unsur to whom (penerima atau mass audience). Pesan-pesan komunikasi massa
biasa disebut audience atau khalayak, seperti orang yang membaca surat kabar,
mendengarkan radio, menonton televisi, dan browsing internet.
e. Unsur with what effect (dampak).
David Berlon (dalam Wiryanto, 2005) mengklasifikasi dampak atau perubahan ini
kedalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan
perilaku nyata (Ngalimun, 2017:90-94).
2.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Dalam buku pengantar Komunikasi Mass (Nurudin, 2011:19-34) menjelaskan cirri-ciri
komunikasi massa antar lain:
a. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga.
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang.
Artinya, gabungan antaraberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam
sebuah lembaga. Didalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga
media massa itu sendiri. Komunikasi yang memiliki lembaga atau institusi dan harus
tunduk pada sistem yang sudah diciptakan dalam saluran komunikasi massa tersebut.
b. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen.
Bersifat heterogen/beragam artinya, penerima pesan dari komunikasi massa ini
berbeda-beda atau beragam baik dari tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama dan kepercayaan
yang tidak sama.
Herbert Bluner pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan
sebagai berikut:
a) Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, mempunyai
heterogenitas komposisi atau susunan yang berasal dari berbagai kelompok
masyarakat.
b) Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain, dan tidak
berinteraksi satu sama lain secara langsung.
c) Mereka tidak memiliki kepemimpinan atau organisasi formal
c. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
kelompok masyarakat tertentu saja. Dengan kata lain, pesan media massa ini
ditujukan kepada khalayak yang plural atau masyarakat luas. Pesan-pesan yang
dikemukakanpun tidak boleh bersifat khusus
d. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Proses komunikasi massa berlangsung satu arah, komunikan yang menerima
pesannya tidak dapat memberikan feedback atau respon secara langsung karna
komunikasi massa ini bersifat tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).
e. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai komunikator utama dalam komunikasi massa membutuhkan
peralatan teknis, misalnya media elektronik membutuhkan alat pemancar. Peralatan
teknis semakin kompleks seperti yang dimiliki jaringan internet, dalam jaringan
internet juga dibutuhkan seperti computer, telepon, modem dan jaringan satelit untuk
memudahkan pengiriman pesan-pesannya.
f. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut sebagai penapis informasi/ palang pintu/
penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi
melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah
atau mengurangi, menyederhanakan, dan mengemas agar semua informasi lebih
mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor, manajer
pemberitaan, penjaga rubric, cameramen, sutradara, lembaga sensor film dan lain
sebagainya.
Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa.
Bahkan ketergantung pada media massa sudah sedemikian besar, ketergantung yang tinggi
pada media massa tersebut akan mendudukan media sebagai alat yang akan membentuk
perilaku, pola piker masyarakat.
2.2.4 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa (Nurudin, 2011:66-91):
1) Informasi
Fungsi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Media
massa memberikan informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.
2) Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi
dibandingkan dengan fungsi fungsi lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan
televisi sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat
keintiman keluarga itu masing – masing anggota keluarga mempunyai kesibukan sendiri-
sendiri, misalnya suami dan istri kerja seharian sedangkan anak – anak sekolah. Setelah
kelelahan dengan aktivitasnya masing – masing, ketika malam hari berada dirumah,
kemungkinan besar mereka menjadikan televisi sebagai media hiburan sekaligus saran
untuk berkumpul bersama keluarga.
3) Persuasi
Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi
jika diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasif. Tulisan pada tajuk rencana,
artikel, dan suar membaca merupakan contoh tulisan persuasif. Media massa juga
mampu menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu hal dan tidak berbuat hal lain,
misalnya dalam iklan. Tujuan utama iklan adalah menggerakan konsumen untuk
membeli barang yang diiklankan.
4) Transmisi Budaya
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas,
meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat diletakkan selalu
hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak penerimaan individu.
5) Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong
masyarakat untuk bersatu. Media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan
dirinya bahwa bercerai-cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan masyarakat dan
memberikan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama.
6) Pengawasan
Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjukkan
pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada
disekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware
survelillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau
pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan seperti berita tentang badai,
topan, gelombang laut yang mengganas, angin ribut disertai hujan lebat dan informasi
tentang wabah penyakit. Fungsi pengawasan instrumental seperti informasi harga
kebutuhan sehari-hari, tentang produk yang ada di pasaran dan berita tentang jadwal
televisi atau film-film yang diputar di gedung bioskop.
7) Korelasi
Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari
masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya.
8) Pewarisan Sosial
Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut
pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu
ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranan, dan etika dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
9) Melawan Kekuasan dan Kekuatan Represif
Komunikasi massa berperan memberikan informasi,tetapi informasi yang diungkapkan
ternyata mempunyai motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan.
10) Menggugat Hubungan Trikotomi
Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam
komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat.
Fungsi komunikasi massa secara khusus adalah : meyakinkan (to persuade),
menganugrahkan status, membius (narcotization), menciptakan rasa kebersatuan, privastiasi
dan hubungan parasosial :
1) Fungsi meyakinkan (to Persuade)
Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada
khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi
meyakinkan atau persuasi. Persuasi bisa datang dalam bentuk :
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;
b. Mengbuah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;
c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu;
d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
2) Fungsi Menganugerahkan Status
Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan
melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka
meningkat.
3) Fungsi Membius (Narcotization)
Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah
fungsi mebiusnya (Narcotization). Ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi
tentang sesuatu penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai
akibatnya, pemirsa atau penerima terbius kedalam pasif, seakan-akan berada dalam
pengaru narkotika.
4) Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah
kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok.
5) Fungsi Privatisasi
Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial
dan mengucikan diri ke dalam dunianya sendiri. Beberapa ahli berpendapat bahwa
berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada kita tela membuat kita merasa
kekurangan. Laporan yang gencar tentang perang, inflasi, kejahatan dan pengangguran
membuat sebagian orang merasa begitu putus ada sehingga mereka menarik diri kedalam
dunia mereka sendiri (Ardianto, 2009:20-24)
2.3 Media Komunikasi Massa
Dalam proses komunikasi, media disebut juga sebagi saluran atau pengantar pesan
(channel). Media atau disebut media komunikasi adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan. Setiap komunikator akan
memerlukan media atau saluran sebagai alat perantara. Oleh sebab itu, komunikator akan
menentukan media yang tepat untuk digunakan agar pesan dapat disampai kepada komunikan
(Jupendri, 2016:127)
Ada beberapa media dalam komunikasi massa. Diantaranya:
1) Surat kabar
Surat kabar boleh dikata sebagai media massa tertua sebelum ditemukan film, radio, dan
TV. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek
huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak
(Cangara, 2012:141).
Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi
menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat
Indonesia. Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar adalah penyebar informasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keinginantahuan akan
setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya (Ardianto, 2009:111).
2) Radio
Sebelum taun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran,
banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah
media massa elektronik tertua dan sangat luas (Ardianto:123).
Namun salah satu kelebian radio dibandingkan dengan media lainnya, iala cepat dan
mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain,
seperti memasak, menulis, menjahit dan semacamnya (Cangara, 2012:152).
3) Televisi
Televisi menjadi salah satu media komunikasi massa karena bersifat keserempakan
dalam menyampaikan pesan. Fenomena kecenderungan orang muda meninggalkan televisi
dan lebih menonton televisi lewat internet: Yahoo, Youtube dan lainnya tidak mengurangi
peranan stasiun televisi terutama karena berbagai stasiun televisi juga telah menyebarkan
siarannya lewat internet (Mulyana, 2008:2).
4) Internet
Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang diseluru dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para
peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang
mahal. Namun sekarang internet tela berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat
cepat dan sangat efektif, sehingga tela menyimpang jauh dari misi awalnya. Penggunanya
kini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan
majalah, radio siaran dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan,
penggemar komputer dan pengusaha. Alasan penggunanyapun beraneka ragam, mulai
sekedar berkomunikasi hingga mengakses informasi dan data yang penting (Ardianto,
2009:150-151).
Kelebihan jaringan komunikasi internet ini adalah kecepatan mengirim dan memperoleh
informasi, dan sekaligus sebagai penyedia data yang shopisticated. Sebab 30 tahun lalu orang
tidak bisa membayangkan bahwa komputer yang bebasis internet menjadi perpustakaan dunia
yang dapat diakses melalui satu pintu yang namanya world wide word (www). Internet juga
menjadi penyedia media informasi, surat kabar (electronic newspaper), program film, TV,
buku baru, serta lagu-lagu mulai dari yang bernuansa klasik sampai lagu-lagu kontemporer
(Cangara, 2016:163).
2.4 Televisi
2.4.1 Pengertian Televisi
Televisi terdiri dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” berarti penglihatan (Uchana,
1993:174) yang mana mempunyai dua sifat yaitu bisa dilihat gambarnya dan didengar
suaranya sehingga audience bisa terhibur sekaligus mendapatkan informasi dan ilmu
pengetahuan cara berfikir mahasiswa untuk kedepannya.
Televisi mulai memasuki kehidupan masyarakat Indonesia sejak tahun 1962 dengan
kehadiran Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pesatnya perkembangan media elektronik
sangat berarti dengan diizinkannya televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989.
Televisi merupakan salah satu media elektrnik yang menjadi hiburan dan sumber
informasi bagi pemirsa tayangan televisi. Penelitian untuk tayangan televisi dapat dilihat
melalui rating atau program apa saja yang paling banyak disaksikan oleh masyarakat. Stasiun
televisi menggunakan Nielsen Audience Measurement sebagai jasa penelitian peringkat
program (rating), dengan melakukan perhitungan rating dan share televisi (Facruddin, 2016).
Televisi sebagai media massa memiliki fungsi sebagai media penyampai informasi. Program
televisi seperti news, infotement, bahkan talkshow mampu memberikan informasi yang
sering dibutuhkan oleh pemisra televisi. Selain member informasi televisi juga sebagai sarana
edukasi bagi pemirsa khususnya para pelajar dan anak anak yang sedang dalam tahap
perkembangan acara kuis, program bimbingan rohani, talkshow pendidikan atau bidang
pengetahuan lain sangat berguna bagi masyarakat kita. Bagi sebagaian orang yang
mempunyai pola belajar dalam bidang audiovisual, menonton televisi bisa dijadikan sebagai
alternatif pelajaran. . (Noor, Ida Fitriani. 2018).
2.4.2 Program Televisi
Pada dasarnya apa saja dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama
program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak tertentangan dengan kesusilaan,
hukum dan peraturan yang berlaku. Program televisi sebagai faktor yang paling penting
dalam mendukung financial suatu penyiaran radio dan televisi adalah program yang
membawa audien mengenal suatu penyiaran. Berbagai jenis program televisi tersebut dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu (Morrisan, 2011:90) :
1) Berita Keras (Hard news)
Berita keras (Hard news) adalah segala informasi penting dan menarik yang harus
segera disajikan ole media penyiaran karena sifatnya harus segera ditayangkan agar
dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi
kedalam beberapa bentuk berita yaitu :
a. Straight News
Straight News berarti berita “langsung” (Straight News) maksudnya suatu berita
yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang
mencangkup 5W+1H (who, what, where, why, dan how) terhadap suatu peristiwa
yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terkait waktu (deadline) karena informasi
nya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.
b. Feature
Program berita yang menampilkan berita-berita ringan misalnya informasi mengenai
tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik semacam ini disebut
feature. Dengan demikian, feature adalah berita ringan (soft news) namun menarik.
Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan
kekaguman, dan sebagainya. Tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun
karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari
program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Jika feature
terkait dengan peristiwa penting atau terkait dengan waktu harus segera disiarkan
dalam suatu program berita disebut dengan news feature.
c. Infotainment
Berita yang menyajikan informasi mengenain kehidupan orang-orang yang dikenal
masyarakat (celerity), dan arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri
hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya. Infotainment adala
salah satu bentuk berita kesar karena memuat informasi yang harus segera
ditayangkan. Program berita regular terkadang menampilkan berita mengenai
kehidupan selebritis yang biasanya disajikan pada segmen akhir suatu program
berita.
2) Berita Lunak (Soft News)
Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang
disampaikan secaraa mendalam namun tidak bersifat segera ditayangkan. Program yang
masuk ke dalam kategori eria lunak adalah :
a. Current Affair
Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu erita penting yang muncul
sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam, cukup terikat dengan
waktu. Batasannya adala bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian
khalayak maka current affair dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan
cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat,
seperti gempa bumi atau tsunami.
b. Magazine
Dieri nama magazine karena topic atau tema yang disajikan mirip dengan topik-
topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah program yang
menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata lain Magazine adalah
feature dengan durasi lei panjang, ditayangkan pada program tersendiri yang
terpisah dari program berita.
c. Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan
pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya, menceritakan mengenai
suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, kehidupan atau sejara
masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan
sebagainya. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah
film sehingga sering disebut dengan film documenter.
d. Talk Show
Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau
beberapa orang untuk membahas sautu topik tertentu dipandu seorang pembawa
acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman
langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka seorang ali
dalam masalah yang tengah dibahas.
2.5 Program Acara Edutaiments Si Bolang Trans7
Perkembangan televisi sebagai media massa begitu pesat, karena sebagai media massa
sangat dirasakan manfaatnya, karena dalam waktu yang relatif singkat, dapat menjangkau
wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Bahkan, peristiwa yang terjadi saat itu juga
(live), dapat segera diikuti sepenuhnya, oleh penonton di belahan bumi yang lain. Oleh karena
itula banyak orang menyebutkan, bahwa abad ini sebagai abad komunikasi (Darwanto,
2007:117).
Media televisi sebagai media yang terbukti memiliki kemampuan yang sangat efektif,
sehingga dimanfaatkan untuk penyiaran program-program pembelajaran secara nasional agar
dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan kualitas
pendidikan dan meningkatkan efektivitas pendidikan. Media pendidikan televisi berperan
aktif dan dapa mempengaruhi pendidikan seorang anak. Seperti berpengaruh pada sikap
seseorang, kreativitas, motivasi, pandangan hidup, gaya hidup, dan juga orientasi masyarakat.
Dengan demikian, salah satu bentuk pendayagunaan teknologi komunikasi adalah media
televisi.
Dalam hal efektivitasnya dalam menjalankan fungsinya, DR. Jack Lyle, Drector of
Communication Institute The West Center, menyatakan sebagai berikut: “bahwa televisi
untuk kita sebagai “jendela dunia”, apa yang kita lihat melalui jendela ini, sangat membantu
dalam mengembangkan daya kreasi kita, hal ini seperti diungkapkan oleh Walter Lippman
beberapa tahun yang lalu, bahwa dalam pikiran kita ada semacam ilustrasi gambar dan
gambar-gambar ini merupakan suatu yang penting dalam hubungannya dengan proses
belajar, terutama sekali yang berkenaan dengan orang, tempat dan situasi yang tidak setiap
orang perna ketemu, mengunjungi atau tela mempunyai pengalaman” (Lyle, 1980:13 dalam
Darwanto, 2007:118).
Seperti halnya tayangan “Si Bolang” Trans 7, penonton khususnya anak-anak dapat
melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya misalnya melihat anak-anak dari
berbagai daera beserta dengan kebudayaan, sosial, adat istiadat, tradisi dan permainan
tradisional yang terdapat pada wilayah atau daerah tersebut. Selain itu, anak-anak sebagai
penonton seakan-akan dapat merasakan secara langsung petualangan yang dilakukan oleh Si
Bolang. Dari hal itula anak-anak dapat belajar melalui media massa televisi dengan mudah
dan praktis sehingga anak tersebut tidak perlu dating ke wilayah tersebut secara langsung,
tetapi melalui media massa televisi, anak-anak dapat melihat, mempelajari, meniru,
memaknai, merasakan, memahami apa yang mereka tonton. Dengan demikian, secara tidak
langsung anak-anak belajar melalui media massa televisi.
Si Bolang pertama kali tayang pada 25 Maret 2006, setiap hari minggu pagi, pukul 9.30
WIB. Tayang selama seminggu sekali sampai dengan akhir 2006. Ketika itu masih di bawah
naungan TV7. Di awal 2007, ketika sudah bergabung dengan Transmedia, Si Bolang tayang
lima kali dalam seminggu, Senin sampai Jum’at, pukul 12.30 WIB. Bocah Petualang adala
sala satu program news - semi dokumenter mengenai petualangan anak-anak di TRANS7.
Bocah Petualang bercerita tentang kehidupan anak-anak di berbagai daerah Indonesia,
terutama mereka yang hidup di pedalaman atau desa-desa. Program Bocah Petualang tayang
setiap harri Senin Sampai Jum’at pukul 12.30 WIB
(http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173. diakses tanggal 8 September 2019).
Si Bolang merupakan sebuatan dari seorang anak setempat yang memimpin teman-
temannya berpetualang disekitar tempat tinggalnya. Hampir di setiap episode tayangan
tersebut, menampilkan petualangan yang seru. Masa kanak-kanak meruapakan masa yang
sangat luar biasa, penuh tawa, khayalan, dan dipenuhi dengan berbagai hal yang mengenang
bagi pelakunya. Setiap anak pasti, memilikin karakter yang berbeda-beda, hal itu ditentukan
atas faktor alam dan budaya tempat tinggal mereka karena mereka biasanya bermain
disekitar lingkungan tempat tinggalnya (http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173.
diakses tanggal 8 September 2019).
2.6 Masyarakat
Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan
manusia lain dalam suatu kelompok (Setiadi, 2013: 5 dalam Bambang, 2014: 28). Kehidupan
masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya, sebuah kenicayaan manusia bisa hidup secara individual dalam
lingkungannya, (Bambang, 2014:28)
Para ilmuan di bidang sosial sepakat tidak ada defines tunggal tentang masyarakat
dikarenakan sifat manusia selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, pada ilmuwan
tersebut memberikan definisi yang berbeda beda antara satu dengan yang lain. Berikut ini
beberapa definisi masyarakat menurut pakar sosiologi (Setiadi, 2013: 36, dalam Bambang,
2014: 38):
1. Selo Soemardjan mengartikan masyarakat sebagai orang – orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan
2. Max Weber mengartikan masyarakat sebagai stuktur atau aksi yang pada pokoknya
ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.