10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Respon 1. Pengertian Respon Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang di terima oleh panca indra. Hal yang menunjang dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon adalah sikap, persepsi, dan partisipasi. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang karena sikap merupakan kecendrungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara mengenai respon atau tidak respon terlepas dari pembahasan sikap. Respon juga diartikan sebagai suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu (Sobur, 2003). Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi respon seseorang, yaitu: (1) Diri orang yang bersangkutan yang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh sikap, motif, pentingan, dan harapannya. Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
26
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/4290/3/Tria Pamungkas Siwi BAB II.pdf · Tenaga kesehatan yang diatur dalam pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8) Peraturan Pemerintah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Respon
1. Pengertian Respon
Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan
(reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menamakan
reaksi terhadap rangsang yang di terima oleh panca indra. Hal yang
menunjang dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon adalah sikap,
persepsi, dan partisipasi. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang
karena sikap merupakan kecendrungan atau kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku jika menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara
mengenai respon atau tidak respon terlepas dari pembahasan sikap. Respon
juga diartikan sebagai suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik
sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan,
suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu (Sobur,
2003).
Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
respon seseorang, yaitu:
(1) Diri orang yang bersangkutan yang melihat dan berusaha memberikan
interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh sikap,
motif, pentingan, dan harapannya.
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
11
(2) Sasaran respon tersebut, berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat
sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap respon orang melihatnya.
Dengan kata lain, gerakan, suara, ukuran, tindakan-tindakan, dan ciri-ciri
lain dari sasaran respon turut menentukan cara pandang orang.
(3) Faktor situasi, respon dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam
situasi mana respon itu timbul mendapat perhatian. Situasi merupakan
faktor yang turut berperan dalam pembentukan atau tanggapan seseorang
(Mulyani, 2007).
2. Macam-macam Respon
Menurut Azwar (2008), mengklasifikasikan respon ke dalam tiga jenis,
yaitu :
(1) Respon kognitif ( respon perseptual dan pertanyaan mengenai yang
diyakini).
(2) Respon afektif (respon saraf simpatik dan pernyataan afeksi).
(3) Respon perilaku atau konatif (respon yang berupa tindakan atau
pertanyaan mengenai perilaku) .
Sementara itu Sumadi Suryabata (2013) menyebutkan macam-
macam respon yang tidak jauh berbeda dengan Soemanto. Sumadi
menyebutkan ada tiga macam respon diantaranya adalah :
(1) Respon masa lampau atau respon imajinatif
(2) Respon masa datang atau respon mengantisipasikan
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
12
(3) Respon masa kini atau tanggapan respresentatif (respon
mengimajinasikan).
Sedangkan Sujanto (2013) mengemukakan macam-macam
respon secara lebih lengkap lagi yaitu sebagai berikut:
a. Respon menurut indera yang mengamati, yaitu:
(1) Respon auditif, yaitu respon terhadap apa-apa yang telah
didengarnya baik berupa suara, ketukan dan lain-lain.
(2) Respon visual, yaitu respon terhadap sesuatu yang dialami
oleh dirinya.
(3) Respon perasaan adalah respon respon terhadap segala
sesuatu yang dialami oleh dirinya.
b. Respon menurut terjadinya, yaitu:
(1) Respon ingatan atau respon masa lampau, yakni respon
terhadap kejadian yang telah lalu.
(2) Respon fantasi, yaitu tanggapan masa kini yakni respon
terhadap sesuatu yang sedang terjadi.
(3) Respon pikiran atau respon masa datang yakni respon
terhadap sesuatu yang akan datang.
c. Respon menurut lingkungannya, yaitu:
(1) Respon benda, yakni respon terhadap benda-benda yang ada
disekitarnya.
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
13
(2) Respon kata-kata yaitu respon terhadap ucapan atau kata-kata
yang dilontarkan oleh lawan bicara.
Pembagian macam-macam respon diatas dapat
menunjukan bahwa panca indera sebagai modal dasar pengamatan
sangatlah penting, karena secara tidak langsung merupakan modal
dasar bagi adanya respon sebagai salah satu fungsi jiwa yang
dipandang sebagai kekuatan psikologis yang dapat menimbulkan
keseimbangan atau mrintangi keseimbangan.
Selain dari panca indera, respon juga akan didasari oleh
adanya perasaan yang mendalam atau sesuatu pengetahuan dan
ingatan serta cara respon tersebut diungkapkan dalam kata-kata.
Oleh karena itulah respon menjadi sesuatu yang perlu dilihat dan
diukur guna mengetahui gambaran gambaran atau pengamatan
seseorang terhadap sesuatu objek.
3. Indikator Respon
Menurut Soemanto (2012) “respon yang muncul ke dalam
kesadaran, dapat memperoleh dukungan atau rintangan dari respon lain”.
Dukungan terhadap respon akan menimbulkan rasa senang. Sebaliknya
respon yang mendapat rintangan akan menimbulkan rasa tidak senang.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa indicator respon terdiri dari
respon yang positif kecenderungan tindakannya adalah mendekati,
menyukai, menyenangi, dan mengahrapkan suatu objek. Sedangkan
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
14
respon yang negatife kecenderungan tindakannya menjauhi, menghindari
dan member objek tertentu. Sedangkan Sadirman, (2010) mengemukakan
bahwa indicator respon itu adalah:
a. Keinginan untuk bertindak/berpartisipasi aktif,
b. Membacakan/mendengarkan,
c. Melihat
d. Menimbulkan/membangkitkan perasaan dan
e. Mengamati.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa
indicator dari respon itu adalah senang atau positif dan tidak senang atau
negatife. Mengenai rasa tidak senang ini pada setiap orang berbeda-beda.
Sebagian ada yang menghargai dan menyenangi karena
kedermawaannya, yang lainnya lagi karena intelegasinya dan sebagainya.
Segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok atau masyarakat swehingga mereka melakukan apa
yang di harapkan. Termasuk faktor ekstrinsik yaitu :
(1) Beban kerja
Definisi beban kerja secara tat bahasa mempunyai arti
sebagai tanggungan kewajiban yang harus dilaksanakan karena
pekerjaan tertentu dan juga sebagai tanggung jawab. Beban kerja
berpengaruh terhadap kinerja seseorang dalam melakukan
pekerjaannya. Pekerja yang mempunyai beban kerja berlebih akan
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
15
menurunkan kualitas hsil kerja dan memungkinkan adanya
inefsiensi waktu. Para manajer harus memperhatiikan tingkat
optimal beban kerja karyawan. Beban kerja tidak hanya dipandang
sebagai beban kerja fisik akan tetapi sebagai beban kerja mental.
Beban kerja dipandang sebagai konsekuensi dari keterbatasan yang
dimiliki individu secara fisik dalam melakukan tugas yang harus
dilakukan dalam waktu tertentu (Surani, 2008).
(2) Pelatihan
Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses
mengajarkan penegtahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar
karyawan senakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung
jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar kerja.
Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan ketrampilan
bekerja yang dapat digunakakan dengan segera. Manfaat finansial
bagi perusahaan biasanya terjadi dengan cepat (Surani, 2008).
Kecenderungan untuk mempertahankan rasa tidak senang
atau menghilangkan rasa tidak senang, akan memancing bekerjanya
kekuatan kehendak dan kemauan. Adapun kehendak atau kamauan
ini merupakan penggerak tingkah laku manusia.
3. Tenaga Kesehatan
UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang kesehatan,
Respon Petugas Kesehatan..., Tria Pamungkas Siwi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
16
memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan.
Tenaga kesehatan yang diatur dalam pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat
(8) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
terdiri dari :
1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi.
2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan.
3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.
4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemolog kesehatan, entomology