1 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum II.1.1 Definisi Hotel Hotel berasal dari kata Hostel yang diambil dari bahasa Perancis kuno yang berarti tempat atau rumah yang memberikan fasilitas akomodasi bagi seseorang yang melakukan perjalanan. Selama menginap para tamu dikoordinir oleh seorang host yang membuat peraturan-peraturan untuk dipatuhi para tamu selama menginap. Hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, jadi pada mulanya hotel diciptakan untuk melayani masyarakat. Menurut keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor: KM. 3/HK.001/MKP-02, yang dimaksud dengan hotel adalah jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Beberapa definisi hotel lainnya: a) Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minuman (SK. Menteri Perhubungan No.Pm. 10 / Pw. 301/Phb. 77 ). b) Hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan, minuman serta pelayanan lainnya untuk umum (Webster’s New American Dictionary).
45
Embed
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01116-AR Bab2001.… · BAB II TINJAUAN DAN ... Pada tanggal 5 Agusutus 1962
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Umum
II.1.1 Definisi Hotel
Hotel berasal dari kata Hostel yang diambil dari bahasa Perancis kuno
yang berarti tempat atau rumah yang memberikan fasilitas akomodasi bagi
seseorang yang melakukan perjalanan. Selama menginap para tamu
dikoordinir oleh seorang host yang membuat peraturan-peraturan untuk
dipatuhi para tamu selama menginap. Hostel ini disewakan kepada
masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, jadi
pada mulanya hotel diciptakan untuk melayani masyarakat.
Menurut keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor: KM.
3/HK.001/MKP-02, yang dimaksud dengan hotel adalah jenis akomodasi
yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
pelayanan, penginapan, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial. Beberapa definisi hotel lainnya:
a) Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan
penginapan berikut makan dan minuman (SK. Menteri Perhubungan
No.Pm. 10 / Pw. 301/Phb. 77 ).
b) Hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar
untuk menginap, makanan, minuman serta pelayanan lainnya untuk
umum (Webster’s New American Dictionary).
2
c) Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi
dengan syarat pembayaran. (Lawson, 1976)
Dari seluruh pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
1. Menggunakan bangunan fisik
2. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
3. Diperuntukan secara komersial
4. Diperuntukan untuk umum
II.1.2 Sejarah Perkembangan Hotel
Keberadaan hotel-hotel tertua berada di Pompei, bagian selatan Italia,
dimana gunung Vesuvius meletus sehingga lahar panas mengubur hampir
seluruh bangunan kota. Setelah kerajaan Romawi jatuh, tahun 1096 sampai
1270, industri akomodasi mulai berkembang.Pada tahun 1282, di Florence
dikenalkan istilah “inkeepers”.
Industri perhotelan berawal diInggris pada tahun 1656 yaitu Inn atau
Tavern, yang menyediakan pelayanan penginapan untuk para penumpang
coach yang singgah dan bermalam di tempat tersebut. Inn tertua yang
terdapat di Amerika adalah Rumah Batu di Guilford, dibangun pada tahun
1640 oleh Henry Whitefield sebagai tempat tinggal, tempat pertemuan,
gedung kota dan Inn. Pada tahun 1641 Belanda membangun Tavern
berlantai 4, yang didirikan di ujung selatan pulau Manhattan dan difungsikan
untuk menampung orang-orang Inggris yang singgah pada perjalanan
mereka dari jajahan New England ke Virginia.
3
II.1.3 Perkembangan Hotel Modern
Pada tahun 1794 dibangun City Hotel di kota Baltimore oleh david
Barnum. Dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang
strategis tapi juga memiliki pemikiran bahwa hotel juga sebagai tempat
istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.
Pada awal tahun 1800, menyusul Coffe House/ Inn di Amerika, Tahun
1829 Tremont House di Boston, Tahun 1824 New York House. Saat itu,
hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat
beristirahat. Namun Hotel Tremont lah yang pertama kali memperkenalkan
jenis kamar single dan double yang pada setiap kamar dilengkapi dengan
kunci masing-masing, air minum disetiap kamar, pelayanan oleh bellboy
serta memperkenalkan masakan perancis ke dunia perhotelan.
Perkembangan hotel seperti di atas lebih mengutamakan fasilitas dan
pelayanan. Hotel-hotel lainnya antara lain; The Palmer House tahun 1830,
The Sherman House di Chicago, Platers di St. Louis, The Spring
House(Greenbiers ) tahun 1830, Florida’s Ponce de Leon tahun 1988 dan
Denver’s Brown Palace di san fransisco tahun 1893.
II.1.4 Perkembangan Hotel di Indonesia
Awal mula dari tumbuhnya usaha perhotelan di Indonesia terjadi pada
masa pemerintahan Hindia Belanda. Kebutuhan akan sarana akomodasi
dirasakan makin meningkat dengan maraknya orang-orang Belanda dan
Eropa yang pergi ke Hindia Belanda. Sehubungan dengan kondisi tersebut
maka di kota-kota pelabuhan mulai didirikan hotel-hotel, di Batavia
dibangun beberapa hotel seperti; Hotel Des Indes, Der Nederlanden, Hotel
4
Royal dan Hotel Rijwijk. Hotel-hotel lain yang juga dibangun antara lain :
Hotel Du Pavillon di Semarang, Hotel Sarkies dan Hotel Oranje di surabaya,
Hotel De Boer dan Astoria di Medan, Grand Hotel dan Staat Hotel di
Makasar.
Prasarana jalan raya dan sarana transportasi kereta api di Jawa mulai
dikembangkan. Kemajuan ini dibarengi dengan perkembangan sarana
akomodasi dan produksi perkebunan di daerah-daerah pedesaan dan
pegunungan yang berhawa sejuk (Mountain Resort) misalnya; di Bandung
dibangun Hotel Savoy Homman, Hotel Salak, di Malang palace Hotel, di
Solo Hotel Slier dan Grand Hotel (sekarang Hotel garuda) di Yogyakarta.
Pada tahun 1935 di Hindia Belanda terdapat 114 hotel dengan keseluruhan
4139 kamar yang mendapat rekomendasi dari pemerintah Hindia Belanda
untuk wisatawan.
Pada tanggal 5 Agusutus 1962 di Jakarta diresmikan pembukaan hotel
Indonesia milik PT. Hotel Indonesia, sebuah perusahaan pemerintah, dan
merupakan hotel bertaraf Internasional pertama di negeri kita. Menyusul
hotel modern lainya, seperti :
a) Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, Jawa barat (diresmikan pada
bulan Februari 1966)
b) Ambarukmo palace Hotel di Yogyakarta (diresmikan bulan Maret 1966)
c) Bali Beach di pantai Sanur, Bali (diresmikan bulan November 1966)
5
II.1.5 Jenis Hotel
1. Berdasarkan Akomodasinya
a) Resorts Hotel
Hotel yang menyediakan akomodasi untuk para tamu dengan
tujuan berlibur. Diguanakan pada waktu tertentu (seasonal),
seperti pada hari libur dan akhir pekan. Hotel jenis ini pada
umumnya berlokasi di daerah pariwisata dan peristirahatan
pinggir kota.
b) Convention Hotel
Hotel yang menyediakan akomodasi dan sarana rapat, serta
sarana fasilitas untuk kegiatan seminar, konferensi, atau rapat.
Lokasi convention hotel umumnya dekat dengan pusat kegiatan
kota.
c) Residential Hotel/ Destination Hotel
Hotel yang menyediakan akomodasi untuk para tamu yang akan
tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama (long staying).
Hotel jenis ini pada umumnya berlokasi di dalam kota.
d) Transit Hotel
Menyediakan akomodasi sebagai persinggahan bagi mereka
yang akan meneruskan perjalanan ke tempat lain, biasanya dekat
dengan pelabuhan udara, laut, terminal, atau stasiun kereta api.
6
e) City Hotel / Commercial Hotel
Hotel yang menyediakan akomodasi dan fasilitas lainnya untuk
para tamu yang menginap dalam waktu singkat (short staying)
untuk tujuan bisnis, kedinasan atau konferensi dengan sight
seing. (Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No: KM. 37 / PW 304 / MPPT – 86 BAB I). Hotel jenis ini
umumnya terletak di dalam kota, lokasinya dekat dengan kota
dan daerah komersial, serta memiliki kemudahan pencapaian
dari segi transportasi.
f) Motel
Menyediakan akomodasi pelayanan sama halnya dengan hotel
transit, hanya saja tamunya memiliki kendaraan sendiri.
g) Hotel Melati
Hotel non-bintang atau yang sebelumnya lebih dikenal sebagai
losmen, jenis akomodasi wisata dengan fasilitas yang sangat
sederhana.
2. Berdasarkan luas dan jumlah kamar yang tersedia:
Menurut Buku BSE Akomodasi Perhotelan Jilid 1 yang dikutip
oleh (Ni Wayan Suwithi dan Cecil Erwin Jr. Boham, 2008 : 50)
Ukuran hotel dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, antara
lain:
7
a) Smal Hotel
Merupakan hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150
b) Medium Hotel
Hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini
dapat dikatagorikan menjadi 2, yaitu:
a. Average Hotel
Memiliki jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar
b. Above Average Hotel
Memiliki jumlah kamar antara 300 s.d 600 kamar
c) Large Hotel
Hotel dengan klasifikasi besar dengan jumlah kamar di atas 600
kamar.
3. BerdasarkanTarif/ Komponen harga kamar
a) European Plan
Hotel ini yang menganut system dimana harga kamar tidak
termasuk makan.
b) Continental Plan
Harga kamar sudah termasuk makan pagi.
c) Modified Plan
Harga kamar termasuk makan dua kali, yaitu makan pagi dan
makan siang atau makan pagi dan makan malam.
d) Full American Plan
Hotel ini menganut sistem dimana harga kamar termasuk tiga
kali makan.
8
4. Berdasarkan sasaran pengunjung
a) Hotel Keluarga (Family Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah keluarga
b) Hotel Bisnis (Business Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah para usahawan/
pebisnis yang memerlukan tempat tinggal sementara.
c) Hotel Wisatawan (Tourist Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah para wisatawan baik
dalam negeri maupun mancanegara.
d) Hotel Transit (Transit Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang
melakukan persinggahan sementara dan memerlukan tempat
istirahat.
e) Hotel Perawatan Kesehatan (Cure Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang
sedang menjalani proses berobat.
f) Hotel konferensi (Convension Hotel)
Hotel yang sasaran pengunjungnya adalah orang-orang yang
mengikuti suatu konferensi atau pertemuan, baik dalam bentuk
grup maupun perseorangan.
• City Hotel
Merupakan hotel yang terletak didalam kota, dimana sebagian
besar tamunya yang menginap melakukan kegiatan bisnis.
9
• Resort hotel
Adalah hotel yang terletak di kawsan wisata, dimana sebagian
besar tamu yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha.
Macam –macam hotel resort antara lain:
a) Mountain hotel (hotel yang berada di pegunungan)
b) Beach hotel (berada dipinggir pantai)
c) Lake hotel (berada di tepi danau)
d) Hill Hotel (berada di puncak bukit)
e) Forest hotel (berada dikawasan hutan lindung)
5. Berdasarkan kriteria jenis tamu
a) Family Hotel
Tamu yang menginap bersama keluarganya.
b) Business Hotel
Tamu yang menginap adalah usahawan/pebisnis
c) Tourist Hotel
Tamu yang menginap kebanyakan adalah para wisatawan
domestik maupun mancanegara
6. Berdasarkan lama tamu menginap
a) Transient hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap
hanya untuk satu atau dua dalam.
b) Semi-residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya lebih
dari 12 malam sampai satu minggu.
c) Residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap
untuk jangka waktu lama, lebih satu minggu.
10
II.1.6Klasifikasi Hotel
Klasifikasi hotel berdasarkan star rating system ditetapkan
berdasarkan minimum jumlah kamar, fasilitas dan peralatan yang tersedia
serta mutu pelayanan sebagaimana disyaratkannya (Dirjen Pariwisata, Pos
dan Telekomunikasi,SKNo. KM 37/ PW.304/ MPPT–86 7 Juni
1986).Penentuan kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan
ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk
sertifikat.
Tabel 2.1 Klasifikasi Standard Hotel Bintang
Klasifikasi Hotel Bintang
Persyaratan
Jumlah Unit Kamar Luasan Standar Minimum
Kamar
Bintang 1
• Unit standard minimum 15
kamar
• Kamar mandi di dalam
• Luas unit standard
minimum 20m2
Bintang 2
• Unit standard minimum 20
kamar
• Unit suite minimum 2
kamar
• Kamar mandi di dalam
• Luas unit standard
minimum 22m2
• Luas unit Suite minimum
44m2
Bintang 3
• Unit standard minimum 30
kamar
• Unit suite minimum 2
kamar
• Kamar mandi di dalam
• Luas unit standard
minimum 24m2
• Luas unit suite minimum
48m2
Bintang 4
• Unit standard minimum 50
kamar
• Unit suite minimum 3
kamar
• Kamar mandi di dalam
• Luas unit standard
minimum 24m2
• Luas unit suite minimum
48m2
Bintang 5
• Unit standard minimum 100 kamar
• Unit suite minimum 4 kamar
• Kamar mandi di dalam
• Luas standard minimum 26m2
• Luas minimum suite 52m2
(Sumber: SK Menteri Perhubungan No. PM. 10/P.V.301/Pht/77 tanggal 22 Desember 1977)
11
II.1.7 Organisasi Ruang
Hotel dibagi menjadi 4 area, sebagai berikut :
• Public Area
area yang dimana boleh dimasuki oleh semua orang , yaitu karyawan dan
tamu , seperti lobby.
• Semi Public Area
area yang dimana hanya boleh dimasuki oleh orang–orang yang
berkepentingan saja, yaitu; karyawan pada area administrasi, tamu rapat,
dan konferensi pada ruang pertemuan.
• Private Area
area yang dimana digunakan sebagai tujuan utama pengunjung, seperti
kamar pada hotel.
• Service Area
area yang dimana hanya khusus untuk karyawan disini segala macam
pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung. Secara fungsional,
hotel mempunyai 2 bagian utama, sebagai berikut:
• Front of the house
Terdiri dari private area dan public area. Ruang-ruang yang termasuk
dalam area front of the house, antara lain:
• Guest Room
Mencakup ruang tamu dan ruang tempat tamu menginap.
• Public Space Area
Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan
tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi
12
pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal
ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.
• Lobby
Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,
menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian
dengan penyewaan kamar.
• Retail Area
Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari.
• Support function
Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara
lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain.
• Consession space
Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel
berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan
bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:
- Travel agent room
- Perawatan kecantikan / salon
- Toko buku dan majalah
- Money changer
- Souvenir shop
- Toko-toko khusus
• Food and Beverages outlets
area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman.
• Convention room
ruangan yang disediakan untuk berbagai macam pertemuan.
13
• Recreation Area
area yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi,
berolah raga, santai dan lain-lain.
• Service area ( Back of the house )
Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahui
segala kegiatan di sektor ini. Bagian ini sangat penting, karena bertugas
mendukung kegiatan pada front of the house. Ruang-ruang yang
termasuk di dalam area, antara lain:
• Back of the house (Service Area)
Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahui
segala kegiatan di sektor ini. Ruang-ruang yang termasuk di dalam area
Back of the house, antara lain:
• Daerah dapur dan gudang (food and storages area)
• Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (recieving, trash
and general storage area)
• Daerah pegawai/ staff hotel (employees area)
• Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)
• Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)
II.1.8Persyaratan Hotel Bintang Dua
Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel kapsul
termasuk kedalam klasifikasi:
- Berdasarkan fungsi akomodasi merupakan hotel transit
- Berdasarkan sasaran pengunjung mengarah ke hotel transit.
- Berdasarkan lama menginap merupakan hotel transit.
14
- Sesuai dengan bintang merupakan hotel bintang dua (**).
- Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel, average hotel
yang memiliki jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar.
Dalam rancangan, hotel disimpulkan sebagai hotel bintang dua,
dikarenakan terkait dalam persyaratan hotel bintang dua (diambil dari Buku
”manajemen hotel” karya Richard Komar) yang sesuai dengan desain
rancangan, antara lain:
1. Lokasi
lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/ pribadi roda empat langsung
ke area hotel.
2. Taman
hotel memiliki taman:
• terletak di dalam atau di luar bangunan
• taman terpelihara, bersih dan rapi
3. Tempat Parkir
4. Olah Raga atau Rekreasi
hotel menyediakan dua sarana olah raga dan rekreasi lainnya yang
merupakan pilihan dari :
- Fitness Center
- Sauna
5. Bangunan
15
bangunan hotel memenuhi persyaratan perijinan sesuai dengan undang
undang yang berlaku.
• keadaan bangunan bersih dan terawat dengan baik (tidak berdebu,
berlumut, sarang laba-laba dan sebagainya)
• pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya sehingga
memudahkan:
- arus tamu
- arus karyawan
- arus barang/ produk hotel
- peralatan teknis bangunan terdiri dari:
- transportasi mekanis/ lift/ elevator
- Utilitas
- Komunikasi
- pencegahan bahaya kebakaran
6. Ruang Makan
7. Function Room
8. Area Publik
- Lobby
- Lounge
- Tolilet umum pria dan wanita
- Koridor
- Ruang yang disewakan
9. Dapur
16
II.1.9 Definisi Hotel Kapsul
Hotel kapsul lahir dua puluh lima tahun lalu dalam upaya untuk
menyediakan akomodasi untuk tinggal dengan harga yang terjangkau dan
kualitas yang sesuai.Hotel ini biasa di kunjungi oleh para pebisnis yang
tertinggal kereta jam malam, tetapi seiring dengan berjalannya waktu,
hotel murah berbentuk kapsul juga dijadikan salah satu pilihan bagi para
turis dgn "kantong tipis".
Tidak banyak perbedaan antara hotel kapsul dan hotel pada
umumnya. Beberapa sistem operasional seperti waktu check-in biasanya
dimulai dari pukul 5 sore sedangkan untuk waktu check out sendiri
hampir sama yaitu jam 10 pagi disebabkan karena hotel ini memang
diperuntukan untuk orang-orang yang ingin beristirahat dalam jangka
waktu yang cukup pendek hanya 1-3 malam saja.
Namun yang sangat jelas, secara fisik bangunan hotel ini dibangun
dari unit-unit kamar yang di desain secara compact sehingga
membedakan bentuk, tampilan dan struktur bangunan secara keseluruhan.
II.1.10 Karakteristik Hotel Kapsul
Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel
kapsul ini memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
1. Lokasi
Dari yang sudah ada, umumnya hotel kapsul berada di kawasan stasiun
kereta api.
2. Fasilitas
Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi, disediakannya
17
fasilitas loker yang digunakan untuk menyimpan sepatu dan lainnya
berhubung ukuran unit yang terbatas.
3. Arsitektur dan Suasana
Tamu yang menginap di hotel kapsul cenderung mencari akomodasi
dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis
hotel lainnya.Ukuran setiap unit pun sangat berpengaruh bagi
kenyamanan tamu hotel.
4. Sasaran
Pariwisata merupakan industri yang terus berkembang di dunia. Sejak lama
pariwisata bagi Negara maju telah merupakan suatu aktivitas dan perminatan
yang wajar. Dengan berkembangnya waktu, kini kegiatan berwisata sudah
bukan merupakan hal yang mahal lagi, banyak cara yang dapat dilakukan
untuk dapat berwisata, salah satunya ialah dengan “backpacking”
Backpacking adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
mencerminkan sebuah bentuk dari perjalanan berwisata dengan biaya
murah (Wikipedia). Orang yang melakukan perjalanan dengan cara ini
biasa disebut dengan backpackers.
18
“ A backpacker is a traveler who spent one night or more in
Backpacker hostel accommodation.” (Bureau of Tourism Statistic
Australia tahun 2002
Sementara dalam Backpacker Market Handout Tourism Australia
(2006) backpacker didefinisikan sebagai wisatawan ber-budget ketat dan suka
berpetualang. Kebanyakan penelitian tentang backpacker mengindikasikan
bahwa lebih dari 80% dari usia backpacker kurang dari 30 tahun (Richard&
Wilson dikutip Markwad 2008). Jakarta pusat sendiri masuk dalam top five
list kampung terbaik bagi para backpackers.
• Menurut IUOTO (The International Union of Official Travel
Organization) sebagaimana disebutkan dalam Annex II, keputusan 1
Juli 1960, kata Wisatawan pada dasarnya diartikan :
� Orang yang berpergian untuk bersenang- senang
� Orang-orang yang yang menghadiri pertemuan, atau
kedudukannya sebagai wakil badan ilmiah, pemerintah,
keagamaan, keolahragaan dan sebagainya
� Orang yang datang dalam rangka wisata, walaupun singgah
kurang dari 24 jam
• Menurut PBB, pengertian Wisatawan (tourist) adalah pengunjung
yang tinggal menetap sekurang- kurangnya 24 jam di negara yang ia
kunjungi dengan maksud :
19
� Menggunakan waktu luang (leisure time) seperti untuk rekreasi,
libur, cuti, berobat, studi ataupun olahraga
� Tujuan bisnis, mengunjungi keluarga, rapat-rapat dinas atau misi
tertentu
Tabel 2.2 karakteristik Perjalanan Wisatawan
(Sumber: dikutip dari Smith (1995), P2Par 2001)
Karakteristik Pembagian
Lama waktu perjalanan
1-3 hari
4-7 hari
8-28 hari
29-91 hari
92-365 hari
Jarak yang ditempuh
(bisa digunakan
kilometer/mil)
Dalam kota (local)
Luar kota (satu / lain propinsi)
Mancanegara
Waktu melakukan
perjalanan
Hari biasa
Akhir pekan
Hari raya
Libur sekolah
Akomodasi yang
digunakan
Komersial (Hotel bintang/ non bintang
Non komersial (rumah teman/ saudara/
keluarga
Moda transportasi
Udara
Darat (umum/ pribadi/ carter)
Kereta Api
Laut (cruise/ feri)
Teman Perjalanan
Sendiri
Keluarga
Teman sekolah
Teman kantor
Pengorganisasian
perjalanan
Sendiri
Keluarga
Sekolah
Biro perjalanan wisata
20
Dari data yang diperoleh di atas maka peruntukan hotel kapsul
yang akan di bangun adalah untuk wisatawan yang kurang lebih memiliki
karakteristik melakukan perjalanan 1-3 hari, wisman maupun wisnus
yang bisa dikatakan sebagai backpackers, sendiri ataupun berkelompok
baik dihari kerja maupun hari libur.
II.1.11 Prinsip Desain Hotel Kapsul
Sebagai hotel dengan tujuan sebagai akomodasi bagi wisatawan
Pleasure Tourism (menikmati perjalanan) dimana merupakan salah satu
bentuk tujuan pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang
meninggalkan rumah untuk berlibur, mencari udara segar, mengetahui
sejarah rakyat setempat, untuk mendapatkan ketenangan atau kedamaian
di luar kota, atau sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota-kota besar
maupun ikut serta dalam keramaian pusat-pusat wisatawan. Dalam
perancangan sebuah hotel kapsul yang ditujukan bagi para wisatawan
menengah kebawah perlu diperhatikan prinsip-prinsip, sebagai berikut:
1. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan
wisata.
• Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat
• Berinteraksi dengan lingkungan, dengan standar kenyamanan
• Privasi serta kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam
aktivitas kelompok
2. Menciptakan suatu citra akomodasi wisata yang menarik
• Memanfaatkan kekhasan desain sebaik mungkin
21
• Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan
setempat
• Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak
II.2 Tinjauan Khusus Topik
Perancangan arsitektur ditujukan untuk manusia maka untuk mendapatkan
perancangan yang baik perlu dimengerti apa yang menjadi kebutuhan manusia atau
dengan kata lain mengerti perihal perilaku manusia, sehingga jelas bahwa aspek
perilaku dalam perancangan hotel kapsul ini perlu diperhatikan dengan mengolah
desain suatu hotel kapsul berdasarkan perliaku transit wisatawan dalam memuaskan