BAB II TELAAH PUSTAKA Pendahuluan Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Sebagai pelaksana dalam kegiatan sebuah organisasi, karyawan dituntut untuk memiliki sikap mental yang baik, berdedikasi, disiplin, dan memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan merupakan unsur penting yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan sebuah organisasi. Tapi bukan hanya kinerja karyawan melainkan juga dan terutama kinerja dari pemimpinnya. Namun kinerja pemmipin ditentukan oleh banyak faktor, dan salah satu yang sangat penting adalah karakternya. Karena itu dalam kajian teoritis ini penulis mencoba mengulas berbagai konsep penting yakni kinerja dan karakternya serta kaitannya. Salah satu cara untuk dapat mengetahui baik atau tidak kinerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan penilaian kinerja terhadap karyawan maupun pemimpinnya. Namun dalam penelitian ini, penulis belum menggunakan penilaian kinerja pemimpin, melainkan persepsi warga saja, karena bagaimanapun anggota atau warga organisasi itu mempunyai kepentingan untuk menilai
20
Embed
BAB II TELAAH PUSTAKA Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6112/2/T2_912012015_BAB II.pdf · Karena itu dalam kajian teoritis ini penulis mencoba
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Pendahuluan
Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki. Sebagai pelaksana dalam
kegiatan sebuah organisasi, karyawan dituntut untuk
memiliki sikap mental yang baik, berdedikasi, disiplin, dan
memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan merupakan
unsur penting yang dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap keberhasilan sebuah organisasi. Tapi bukan hanya
kinerja karyawan melainkan juga dan terutama kinerja dari
pemimpinnya. Namun kinerja pemmipin ditentukan oleh
banyak faktor, dan salah satu yang sangat penting adalah
karakternya. Karena itu dalam kajian teoritis ini penulis
mencoba mengulas berbagai konsep penting yakni kinerja dan
karakternya serta kaitannya.
Salah satu cara untuk dapat mengetahui baik atau
tidak kinerja karyawan dalam suatu organisasi dapat
dilakukan dengan penilaian kinerja terhadap karyawan
maupun pemimpinnya. Namun dalam penelitian ini, penulis
belum menggunakan penilaian kinerja pemimpin, melainkan
persepsi warga saja, karena bagaimanapun anggota atau
warga organisasi itu mempunyai kepentingan untuk menilai
kinerja pemimpinnnya, apalagi dalam organisasi keagamaan
yang non-profit oriented.
Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang
konsep-konsep yang berhubungan dengan kinerja dan
karakter. Hal ini penting untuk menjawab persoalan
penelitian.
2.1 Kinerja (Performance)
2.1.1Definisi Kinerja
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
bukan hanya pada sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
tetapi juga tergantung pada bagaimana para personel dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Setiap individu yang
diberi tugas dan tanggung jawab untuk bekerja pada suatu
organisasi tertentu diharapkan mampu menunjukkan kinerja
yang memuaskan dan memberikan konstribusi yang maksimal
terhadap pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Kinerja dapat digambarkan dalam cara yang berbeda.
Benardin dan Russel (1993) mendefinisikan kinerja adalah
catatan hasil yang dihasilkan dari fungsi pekerjaan atau suatu
kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu.
Hasibuan (2001) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang di bebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja juga merupakan salah satu ukuran dari perilaku
yang aktual di tempat kerja yang bersifat multidimensional,
dalam hal ini meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, waktu
kerja dan kerja sama dengan rekan kerja (Mathis dan
Jackson, 2002). Lebih lanjut Menurut Mangkunegara (2001)
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan
kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja individu
baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar
kerja yang telah di tentukan, sedangkan kinerja organisasi
adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja
kelompok.
Robbins (2001) mengemukakan bahwa tingkat kinerja
pegawai sangat tergantung oleh kemampuan pegawai itu
sendiri. Tingkatan yang dimaksudkan terdiri dari tingkat
pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, serta motivasi
kerja pegawai yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Dessler
(2000), kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan
antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja
yang ditetapkan.
Bastian (2001) menjelaskan bahwa kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas
dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Menurut Wibowo
(2007) Pengertian performance sering diartikan sebagai
kinerja, hasil kerja/prestasi kerja. Mangkunegara (2000)
mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Para teoritikus
mendefinisikan kinerja sebagai “Kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi, visi, misi secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”
(Prawirosentono, 1999)
Berdasarkan pengertian diatas maka kinerja adalah
hasil kerja seorang individu dalam hal ini pendeta dalam
melakukan tugasnya yang sesuai dengan visi misi organisasi
gereja.
2.1.2. Aspek-Aspek Kinerja
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi
kepada organisasi.Perbaikan kinerja baik untuk individu
maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya
meningkatkan kinerja organisasi (Mathis & Jackson, 2002).
Aspek-aspek yang terkait di dalamnya yaitu quantity of work
yang ditentukan: kuantitas kerja; kesesuaian dan kesiapannya,
pengetahuan akan pekerjaan, kreativitas, tanggung jawab,
inisiatif, kualitas personal.
Hasibuan (2006) mengemukakan bahwa aspek-aspek
yang dinilai sebagai kinerja mencakup: Kesetiaan, Hasil kerja,