PT SINAR KENCANA INTI PERKASA RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN 2.1. Nama rencana usaha dan / atau kegiatan Rencana usaha dan / atau kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa (PT SKIP) dengan Kapasitas 30 Ton TBS/jam”. Pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan digunakan sebagai pabrik pengolahan buah kelapa sawit hingga menjadi minyak kelapa sawit dan kernel. 2.2. Lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan Rencana usaha dan / atau kegiatan ini secara adminstatif berlokasi di Desa Sangsang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan luas lahan pembangunan sekitar 5 Ha. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan PKS PT SKIP ini disahikan pada Gambar 2.1. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa III-1 2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
2.1. Nama rencana usaha dan / atau kegiatan
Rencana usaha dan / atau kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa (PT SKIP) dengan Kapasitas 30 Ton
TBS/jam”.
Pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan digunakan sebagai pabrik pengolahan buah
kelapa sawit hingga menjadi minyak kelapa sawit dan kernel.
2.2. Lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan
Rencana usaha dan / atau kegiatan ini secara adminstatif berlokasi di Desa Sangsang,
Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan luas
lahan pembangunan sekitar 5 Ha. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan PKS PT SKIP ini
disahikan pada Gambar 2.1.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1
2
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.1. Lokasi Rencana Usaha dan / atau Kegiatan pembangunan pabrik
pengolahan kelapa sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
2.3. Skala/besaran rencana usaha dan /atau kegiatan
Skala/besaran rencana usaha dan / atau kegiatan yaitu pembangunan Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Luasan bangunan utama dan
bangunan penunjang dengan luas 5 Ha. Luas lahan bangunan tersebut secara spesifik
rencana penggunaan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP disajikan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rencana Penggunaan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP
No. Bangunan JumlahSatuan
(m2)
A. Bangunan Utama Pabrik (Main Processing Building)
Bangunan Utama A (Main Proccesing Building A) 1 3564
Bangunan Utama B (Main Proccesing Building B) 1 986
Bangunan Utama C (Main Proccesing Building C) 1 2300
B. Bangunan Pendukung (Ancillary Building)
Kantor Pabrik 1 329
Workshop Pabrol 1 524
Gudang Pabrik 1 120
Loading Shed 1 169
Toiler Blok 1 30
Tempat Parkir Kantor Pabrik 1 80
Tempat Parkir Motor & Sepeda 1 179
Pos Jaga 1 1 14,5
Pos Jaga 2 1 4,5
Musholla 1 52
Pos Grading 1 13
Rumah Pompa Diesel 1 30,55
Rumah Pompa Oil Despath 1 30
Rumah Pompa Water Treatment Plant 1 50
Power Pack 1 9
Rumah Pompa Waduk type A 1 24
Rumah Pompa Water Intake 1 24
Rumah Pompa Kolam Limbah 1 30
Bangunan Boiler WTP 1 288
C Pondasi CPO Storange Tank 1500 Ton 1 196
Pondasi CPO Storange Tank 1500 Ton 1 196
D Kernel Storage Bin 1 195Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013
Tahap pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) PT. Sinar Kencana Inti
Perkasa diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun dan diharapkan pada awal
tahun 2014 sudah bisa beroperasi untuk mengolah hasil kebun sendiri. Sementara untuk
tahap operasi umur rencana Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit adalah 35 tahun. Adapun
Design pabrik disajikan pada gambar 2.2.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 3
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik, PT. SKIP akan mengunakan 2 (dua) buah
Steam Turbin masing masing 1.000 kW untuk mil processing dan domestik dan 2 (dua)
genset yang masing masing 420 KW dan 124 KW digunakan sebagai sumber energy back
up.
Sementara untuk bangunan pengolahan air baku terdiri dari unit bangunan intake untuk
pengambilan air dari kolam/waduk penampungan air untuk proses pengendapan dan
netralisasi. Air sungai yang diambil melalui unit intake yang dilengkapi pompa air type
centrifugal and suction kapasitas 30 m3/jam.
Air dari waduk akan dipompakan ke Raw Water Tank, selanjutnya dialirkan ke clarifier
Tank untuk proses pengendapan partikel solid, air yang sudah agak jernih dari Clarifier
Tank dialirkan ke dalam Mineralize Tank untuk proses pemberian zat mineral yang sesuai
bagi kebutuhan Boiler, kemudian dialirkan ke Filtration Tank untuk menyaring sisa-sisa flok
partikel sehingga diperoleh air yang sudah bersih. Air bersih pada masing-masing Clean
Water akan di lingkungan pabrik dan sebagai air baku proses pengolahan kelapa sawit di
dalam pabrik.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 4
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.2. Peta Design Pabrik PKS PT SKIP
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 5
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
2.4. Garis besar komponen rencana usaha dan / atau kegiatan
2.4.1. Kesesuaian lokasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kotabaru lokasi rencana
kegiatan PKS PT SKIP ini berada pada wilayah Areal Penggunaan Lain. Kesesuaian lokasi
PKS PT SKIP dengan RTRW kabupaten Kotabaru disajikan pada Gambar 2.3.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 6
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.3. Peta Kesesuaian Lokasi PKS PT SKIP dengan RTRW Kabupaten
Kotabaru.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 7
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
2.4.2. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang dapat Menimbulkan
Dampak Lingkungan
Komponen rencana usaha dan / atau kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan akan diuraikan berdasarkan tahapan rencana kegiatan yaitu
mulai dari tahap Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi hingga Pasca Operasi.
2.4.2.1. Tahap Pra Konstruksi
a. Perijinan
Lahan yang akan digunakan untuk lokasi pembangunan pabrik merupakan lahan milik
sendiri yang berada didalam hamparan perkebunan kelapa sawit PT.Mitranusa perkasa
yang berada di Desa Sangsang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan. Lahan untuk membangun pabrik telah memperoleh ijin lokasi
berdasarkan Keputusan Bupati Kotabaru Nomor : ..... tentang Izin Pembangunan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) tanggal ... seluas 5 hektar yang akan dipergunakan
untuk pembangunan pabrik, perkantoran, perumahan, IPAL, dan fasiltas pendukung pabrik
lainnya. Adapun perizinan yang telah dimiliki oleh PT SKIP yaitu sebagai berikut :
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3693 HT.01.01.TH.85
tanggal 17 Juni 1984 tentang pendirian PT SINAR KENCANA INTI PERKASA sesuai
Akta No. 78 tanggal 14 Desember 1984.
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-
UM.02.01.728 tanggal 21 Januari 2004 tentang Penggabungan/Merger, sesuai Akta
No. 24 tanggal 30 Desember 2003.
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-29445 tanggal 16 September 2011 tentang Perubahan Direksi/Komisaris
sesuai Akta No.01 tanggal 16 Agustus 2011.
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
57192.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sesuai Akta No. 22 tanggal 14 Oktober 2011.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 1604/1406-P/09-01/PB/VI/2002
dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta.
Daftar Nomor Wajib Pajak (NPWP) dengan No : 01.371.587.5-092.000
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 09.05.1.10.38125 yang dikeluarkan
oleh Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Surat keterangan domisili perusahaan dari Pemda DKI Jakarta dengan No : 661/-
1.824.02/2012.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 8
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Untuk perizinan lain yang relevan dengan rencana kegiatan akan diurus lebih lanjut oleh
PT SKIP.
2.4.2.2. Tahap Konstruksi
a. Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Pekerjaan pembangunan PKS PT. SKIP dilaksanakan oleh kontraktor. Sebagian tenaga
kerja yang melaksanakan pembangunan serta fasilitas pendukung sub bulking station
secara personil merupakan tenaga kerja yang sudah siap dan mempunyai keterikatan
dengan kontraktor bersangkutan serta keberadaannya merupakan tanggungjawab pihak
kontraktor.
Secara rinci jumlah tenaga kerja yang melaksanakan pembangunan pembangunan PKS
PT. Sinar Kencana Inti Perkasa seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Rencana Jumlah Tenaga Kerja Tahap KonstruksiNo Uraian Jumlah
1. Tenaga kerja sipil 302. Tenaga kerja Mekanikal/Elektrikal
a. Site Manager (Kontraktor) 1b. Mandor 6c. Ahli perakitan (Fitter) 8d. Tenaga Pembantu (Helper) 20e. Bagian Pengelasan (Welder) 4f. Surveyor 2g. Instalasi Panel dan Listrik 7h. Logistik 2i. Operator 7j. Mekanik 3JUMLAH 90
3. Tenaga Kerja Ownera. Site Manager (Owner) 1b. Pengawas (Supervisor) 2c. Security 2JUMLAH 5
T O T A L 95Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013
b. Mobilisasi Peralatan dan Material
Kegiatan mobilisasi mesin, peralatan berat dan material dilakukan sebelum kegiatan
konstruksi dilaksanakan. Mobilisasi material seperti seperti pasir, bata, semen dan lain
diangkut oleh kontraktor pembangunan. Jenis peralatan berat dan peralatan pendukung
disajikan pada tabel 2.3 sedangkan jenis material yang digunakan disajikan pada tabel 2.4
Tabel 2.3. Jenis Peralatan Berat dan Peralatan Pendukung
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 9
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
No. Nama Jumlah (unit)1. Excavator 22. Vibro Compactor 13. Dump Truk 105. Mobil Mixer 26. Pick Up 17. Mobil Tangki air 18. Genset 39 Pompa 410 Tronton 1
Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013
Tabel 2.4. Jenis Material Pembangunan yang digunakan
No Material Volume
1 Split 2000 M³
2 Semen PC Type 1 @ 50 Kg 8000 Zak
3 Wire Mesh M 6 10000 M²
4 150/200 Macadam Stone 800 M³
5 Pasir Beton/Cor 1500 M³
6 Besi Beton > Ø 12 mm 100 Ton
7 Besi Beton Ø 12 mm 70 Ton
8 Kerikil/koral 800 M³
9 Bata 5 x 10 x 20 cm 50.000 Bh
Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013
c. Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)
Pemanfaatan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP untuk bangunan seluas ±5Ha
dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Dalam kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing)
dari vegetasi/tanaman penutup akan dilakukan secara selektif dan bertahap yaitu hanya
pada lahan yang akan terkena kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pabrik serta
fasilitas penunjangnya, dengan volume pekerjaan cut&fill adalah seperti yang tertera pada
tabel berikut.
Tabel 2.5. Volume Pekerjaan pada tahap cut & fill Area Jenis Pekerjaan Volume
Tapak PabrikPekerjaan galian 53.509 m³Pekerjaan timbunan & Pemadatan 125.782 m³
Sumber : Chin, Palm oil Refinery Wates Treatment, 1981.
Proses biologis dan aplikasi lahan (land application System = LAS), merupakan salah
satu sistem yang memberikan keuntungan dalam penangan limbah. Limbah yang diolah
dengan cara tersebut dapat dimanfaatkan sebagi bahan pupuk.
Untuk itu PT SKIP akan melakukan kajian terlebih dahulu selama 1 (satu) tahun. Luas
lahan yang akan digunakan untuk pengkajian pemanfaatan air limbah ini adalah
sebesar 10% - 20% dari total luas lahan yang dibutuhkan.
Luas lokasi yang dibutuhkan untuk pemanfaatan air limbah dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Berdasarkan hasil survey pendahuluan di lokasi studi, maka sistem yang digunakan
untuk aplikasi limbah adalah flat bed dengan pertimbangan tingkat kelerengan di lokasi
studi yang relatif datar.
Gambar 2.2. Ilustrasi Flat Bed
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 1
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003
tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dari Industri Minyak
Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit, proses perijinan serta desain teknis
untuk pemanfaatan air limbah akan dilakukan tersendiri. Pada studi ini hanya akan
disajikan dan diuraikan secara ringkas mengenai rencana pemanfaatan air limbah
tersebut.
Air limbah proses pengolahan kelapa sawit disamping dimanfaatkan untuk Land
Application, juga akan dimanfaatkan sebagai bahan kompos (komposting).
7. Partikel; merupakan hasil tangkapan dari peralatan dust collector. Volume yang
dihasilkan relatif kecil dan dimanfaatkan sebagaimana limbah padatan yang lainnya
seperti di atas.
8. Kebisingan dan bau; dikelola dengan menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja berupa ear protector dan masker.
c. Pendistribusian Produk CPO
Hasil akhir pengolahan berupa minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) dan Inti
Sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) yang dihasilkan dalam proses pengolahan TBS di PKS akan
diangkut menggunakan truk tangki ke Pelabuhan di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pengangkutan CPO dari pabrik akan menggunakan armada angkutan truk tangki CPO yang
berkapasitas 8 dan 12 ton. SelanjuSinar Kencana Inti Perkasaya, CPO dan inti sawit akan
dipasarkan di pasar luar negeri (diekspor) maupun dipasarkan di pasar domestik untuk
pemenuhan kebutuhan bahan baku industri oleochemical dalam negeri.
2.4.2.4. Tahap Pasca Operasi
a. Demobilisasi peralatan dan material
Alat-alat berat dan peralatan serta material yang masih dapat digunakan akan dipindahkan
kelokasi kegiatan lain milik perusahaan untuk dapat dipergunakan kembali, sedangkan
bangunan seperti gudang, base camp, kantor serta polyklinik dan lainnya akan diserahkan
kepada pemerintah daerah setempat untuk dapat digunakan masyarakat atau pemerintah
setempat.
b. Pelepasan tenaga kerja
Pelepasan tenaga kerja dilakukan setelah perusahaan tidak lagi beroperasi. Pelepasan
tenaga kerja pada tahap pasca operasi dilakukan secara bertahap dan diberi waktu kepada
pekerja untuk mencari pekerjaan lain jauh-jauh hari sebelum perusahaan menghentikan
kegiatan. Selain itu untuk karyawan yang berprestasi dan masih muda akan dipromosikan
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 2
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember2008 20 15 21 24 16 13 23 22 16 26 19 272009 22 24 25 16 11 6 10 7 2 9 15 252010 22 13 20 26 20 25 15 20 19 19 15 232011 16 14 21 24 17 9 10 6 12 16 21 242012 23 17 22 14 14 13 15 5 3 17 20
Jumlah hari hujan (hari)
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember2008 228 191 246 197 302 116 299 241 221 238 145 2172009 222 198 338 81 79 55 74 36 34 147 146 3462010 253 303 315 271 201 251 149 191 221 231 167 2282011 152 185 249 457 182 27 145 39 186 105 189 2262012 321 270 259 168 143 133 191 48 39 142 199
Curah Hujan Bulanan (mm)
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
untuk dapat bekerja di lokasi lain yang sejenis yang membutuhkan sumberaya manusia
yang terdidik dan berprestasi sehingga dapat terus meningkatkan prestasinya, sedangkan
untuk karyawan yang tidak dapat diperpanjang serta tidak mendapat pekerjaan lain akan
dibekali dengan dibekali pelatihan berwirausaha sebelumnya atau akan diberi modal usaha
secara berkelompok, agar mantan karyawan dapat mendirikan usaha mandiri.
2.5. Uraian Komponen Lingkungan Hidup
2.5.1. Komponen Fisika KimiaA. Curah hujan
Curah hujan adalah salah satu yang diperhatikan untuk mengukur setiap dampak dari
kegiatan. Berdasarkan data dari hasil pengukuran, curah hujan selama 5 tahun terakhir
berkisar dari 1.756 mm/tahun hingga 2.779 mm/tahun. Dimana curah hujan tertinggi
terdapat pada bulan bulan April tahun 2011 dan terendah pada bulan September 2012.
Secara lebih detail jumlah curah hujan dan jumlah hari hujan selama 5 tahun terakhir
disajikan pada tabel berikut:
Gambar 2.6. Pola
curah hujan di lokasi studi selama tahun 2008-2012
Tabel 2.11. Jumlah Curah Hujan Bulanan selama tahun 2008-2012
Tabel 2.12. Jumlah Curah Hujan Harian selama tahun 2008-2012
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 3
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Berdasaran kriteria Oldman, maka lokasi studi termasuk zona agroklimat B, dengan 7
bulan basah (Curah Hujan > 200 mm/bulan) dan periode bulan lembab (Curah Hujan 100 –
200 mm/bulan). Periode bulan basah umumnya berlangsung pada bulan Desember hingga
Maret, sedangkan prakiraan bulan kering umumnya berlangsung pada April hingga
November.
B. Topografi
Topografi di areal PT. SKIP dan sekitarnya merupakan daerah datar sampai berombak dan
berdasarkan hasil analisis spasial menggunakan data DEM SRTM, ketinggian wilayah
berkisar antara 0 - 47 meter dari permukaan laut (mdpl). Gambaran kondisi topografi
disajikan pada Gambar 2.7.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 4
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.7. Peta Topografi Lokasi Studi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 5
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
C. Kualitas Udara dan Kebisingan
1. Kualitas Udara Ambien
Untuk mengetahui keadaan kualitas udara dan tingkat kebisingan di lokasi studi pabrik
kelapa sawit PT. SKIP dihimpun dari data dan informasi terkait lokasi studi. Adapun hasil
pengukuran kualitas udara dan tingkat kebisingan lebih difokuskan pada lokasi pabrik PKS PT.
SKIP sebagaimana tersaji pada Tabel 2.13. Hasil pengukuran kualitas udara ambien
selanjutnya dibandingkan dengan Baku Mutu Lingkungan (BML).
Tabel 2.13. Hasil Analisis Laboratorium Kualitas Udara Ambient di Lokasi Pabrik PKS PT. SKIP
D. Hidrologi
Lokasi Pabrik PT. SKIP termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Bangkalan. Sungai yang
mengalir di dalam areal pabrik yaitu sungai... Morfologi umum sungai yang melintasi areal
pabrik adalah pola aliran dari anak anak sungai adalah dendritik atau sub paralel dendritik.
Anak-anak sungai ini sifatnya berair sepanjang tahun, dan ada pula yang berair hanya pada
musim penghujan saja.Untuk mengetahui kondisi DAS disekitar lokasi studi dapat dilihat
pada Gambar 2.8.
a. Buffer Area Sungai
Buffer area pada sempadan Sungai yaitu 50 meter dari tepi anak-anak sungai, dan 100
meter dari tepi sungai utama merupakan area yang ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 6
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
pada kiri, dan kanan sungai tersebut. Untuk menjaga kondisi sempadan sungai tetap
terjaga kelestariannya, pihak perusahaan melaksanakan perlindungan, seperti
tercantum pada SOP perlindungan sempadan sungai, dimana pada intinya digunakan
untuk mengelola sempadan sungai tetap lestari, dan tidak melakukan penanaman pada
50 meter dari tepi anak-anak sungai, dan 100 meter dari tepi sungai utama.
b. Sifat dan Pola Aliran
Anak-anak sungai ini sifatnya berair sepanjang tahun, dan ada pula yang berair hanya
pada musim penghujan saja. Untuk morfologi umum sungai sungai yang melintasi areal
pabrik adalah pola aliran dari anak anak sungai adalah dendritik atau sub paralel
dendritik.
c. Debit Sungai
Aliran air dari sungai tersebut tidak pernah kering.baik pada waktu musim hujan
maupuh.kemarau, dan debit sesaat sungai yaitu 44,79 m3/det,
E. Kualitas air Permukaan
Kualitas air permukaan yang dimaksud adalah sungai (sangsang) merupakan salah satu
aspek penting yang diperkirakan akan berubah setelah ada kegiatan, hal ini dikarenakan
sungai merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat sekitar lokasi
kegiatan pembangunan. Untuk mendapatkan kualitas air sungai dilakukan pengukuran
secara laboratorium secara berkala.
Hasil pengujian kualitas air sungai sebelumnya menunjukkan kualitas air sungai masih
tergolong baik, dimana hasil uji menunjukkan kualitas air sungai dibawah paramater-
parameter yang dipersyaratkan oleh PP No.82 tahun 2001, kalaupun ada yang melebihi
tidak beresiko pada kesehatan masyarakat seperti pada kadar kalsium yang jika berlebih
baik untuk penurunan toksiksitas beberapa senyawa kimia (Hefni, 2003). Secar lebih detail
hasil pemantauan kualitas air sungai sangsang disajikan pada tabel 2.13.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 7
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.8. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) dilokasi studi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 8
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Tabel 2.14. Hasil Analisis Laboratorium kualitas air sungai (Sangsang) dilokasi studi
Keterangan : 1. Hulu Sangai Sangsang2. Hilir Sungai Sangsang
F. Tanah
Jenis tanah diperoleh dari informasi peta Landsystem skala 1:250.000 dengan kategori great
group (USDA, 1998) terdiri dari 2 jenis tanah yaitu Asosiasi Rendolls ;
eutropepts;Tropotolists dan sebagian kecil asosiasi sulfaquents ;hydraquents. Untuk
mengetahui jenis tanah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.8.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 2 9
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Gambar 2.9. Peta Jenis Tanah di Lokasi Studi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 0
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
2.5.2. Komponen BiologiPada komunitas biologi (sebagai spesies yang menempati tempat tertentu dan mengalami
interaksi antar spesies) yang memerlukan waktu berjuta-juta tahun untuk berkembang
banyak, yang rusak karena ulah manusia. Daftar ekosistem yang rusak karena manusia
sudah panjang. Sejumlah besar spesies menghilang dengan cepat (beberapa di antaranya
telah punah untuk selamanya) karena perburuan, perusakan habitat dan dampak negatif
dari pemangsa (predator) dan pesaing (competitor). Siklus hidrologi dan kimia alami
terganggu oleh pembukaan lahan yang menyebabkan kerusakan yang teramat sangat,
keanekaragaman telah berkurang, iklim bumi juga terganggu karena adanya polusi di
atmosfer karena penggudulan hutasn (Primack dkk, 1998).
A. Vegetasi Darat
Keanekaragaman jenis vegetasi dapat menggambarkan stabilitas suatu ekosistem yang
mendukung kehidupan satwaliar baik sebagai habitat, tempat berlindung dan berkembang-
biak serta sumber makanannya. Daya-dukung habitat bagi kehidupan satwaliar ditentukan
oleh kualitas lingkungan yang membentuknya (tanah, air, lingkungan agroklimat, serta
peran manusia dalam perlindungan, pengamanan dan pelestariannya). Daya dukung
ekosistem hutan alam dapat ditunjukkan oleh fungsinya sebagai pelindung tanah, pelunak
iklim mikro atau peneduh, peredam suara dan estetika lingkungan (keindahan alam).
Peningkatan kualitas lingkungan yang diperankan oleh tumbuhan disebabkan oleh
kemampuannya melakukan proses fotosintesis yang dapat menyerap gas buang (gas CO2)
dan menghasilkan oksigen (O2) yang bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk proses
respirasi atau pernafasan. Selain itu vegetasi dapat meredam kebisingan dan pelindung
tanah berdasarkan kondisi pertumbuhannya, habitusnya serta lapisan dan ketebalan tajuk
yang dimiliki oleh suatu jenis tumbuhan.
Pengamatan tumbuhan (vegetasi) di areal kerja PT SKIP ditujukan pada tiga tipologi
ekosistem, yaitu (1) tipologi ekosistem hutan alam; (2) vegetasi semak-belukar; serta (3)
tipologi ekosistem binaan atau vegetasi budidaya pekarangan dan kebun penduduk.
Parameter tumbuhan pada ekosistem hutan alam (vegetasi alami) ditujukan untuk
mengetahui potensi, komposisi dan keanekaragaman jenis tumbuhan (flora), tujuan
pemanfaatan serta daerah penyebarannya. Sedangkan pada tipe ekosistem binaan
(vegetasi budidaya) ditujukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis, tujuan
pemanfaatan, serta daerah penyebarannya.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 1
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
2.5.3. Sosial Ekonomi dan Budaya a. Kependudukan
Berdasarkan data Potensi Desa (Podes), 2012 bahwa jumlah penduduk di Kecamatan
Kelumpang tengah tahun 2011 tercatat sebanyak 12.793 orang dan untuk jumlah Kepala
Keluarga (KK) dari total jumlah penduduk tersebut sebanyak 3990 KK. Sementara untuk
desa dilokasi studi (desa Sang sang) jumlah penduduk dan KKnya tahun 2011 sebanyak
2532 orang dan 895 KK. Untuk mengetahui jumlah penduduk dan KK perdesa di
kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011 disajikan pada tabel 2.15.
Tabel 2.15. Jumlah penduduk dan Kepala Keluarga perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011No
DesaJumlah
pendudukJumlah Keluarga
1 Tanjung Batu 875 3362 Sungai Pinang 385 1173 Sungai Punggawa 518 1604 Tanjung Selayar 281 845 Senakin 608 1956 Senakin Seberang 401 1257 Tanah Rata 237 1018 Sebuli 646 1759 Sembilang 879 28510 Tamiang Bakung 1164 39011 Tebing Tinggi 484 15712 Sang sang 2532 89513 Geronggong 3783 970Jumlah 12793 3990
Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012
Sementara untuk sex ratio1 penduduk Kecamatan Kelumpang Tengah, Kab. Kota Baru,
Kalimantan Selatan secara keseluruhan adalah 1363,95. Sex rasio paling tinggi terdapat
di desa Tebing Tinggi yakni 125,12 dan yang paling rendah terdapat pada desa Tanah
Rata yakni 82,31 dan untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) yaitu sebesar 114,58.
Untuk mengetahui Jumlah dan perbandingan penduduk perdesa berdasarkan jenis
kelamin di Kecamatan Kelumpang Tengah disajikan pada tabel 2.16
1 Sex ratio atau Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan per 100 penduduk. Perbandingan jenis kelamin ini dilakukan berguna untuk pengembangan pembangunan yang
berwawasan gender. Hal ini dilakukan untuk membangun kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan dalam
pembangunan yang sebelumnya proses pembangunan berjalan sangat paternalistik.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 2
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Tabel 2.16. Jumlah dan perbandingan penduduk perdesa berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011
No Desa Laki-laki Perempuan Sex ratio1 Tanjung Batu 436 439 99.322 Sungai Pinang 202 183 110.383 Sungai Punggawa 253 265 95.474 Tanjung Selayar 145 136 106.625 Senakin 314 294 106.806 Senakin Seberang 194 207 93.727 Tanah Rata 107 130 82.318 Sebuli 305 341 89.449 Sembilang 449 430 104.4210 Tamiang Bakung 644 520 123.8511 Tebing Tinggi 269 215 125.1212 Sang sang 1352 1180 114.5813 Geronggong 1998 1785 111.93Jumlah 6668 6125 1363.95Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012
b. Pendidikan
Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam pengembangan sumberdaya
manusia. Kualitas pendidikan sangat menentukan proses pembangunan baik secara
regional maupun nasional. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS), pendidikan nasional harus dijalankan secara terukur, sistematis dan
berjenjang baik secara formal, informal dan non formal. Untuk itu, proses pembangunan
pendidikan membutuhkan sarana/infrastruktur pendidikan yang baik.
Berdasarkan data Potensi Desa (PODES) Badan Pusat Statistik (2012) di Kecamatan
Kelumpang Tengah, Kab. Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan sekolah yang paling
banyak adalah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 11 buah, kemudian Taman Kanak-Kanak
(TK) 10 buah, madrasah diniya 6 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Pondok
Pesantren masing-masing 3 buah, lalu Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah
Luar Biasa (SLB) masing-masing 1 buah. Hampir setiap desa memiliki TK dan Sekolah
Dasar. Untuk sekolah setingkat perguruan tinggi/akademi belum terdapat di kecamatan
lokasi studi ini. Desa yang memiliki sekolah palng banyak adalah Desa Tanjung Batu
yakni 1 buah TK, 1 buah SD, 1 Buah SMP, 1 Buah SMU dan 1 Buah Pondok Pesantren.
Sementara untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) sekolah yang ada hanya
TK,SD,SMP dan SLB masing-masing 1 buah sedangkan untuk tingkatan SMU tidak ada.
Lebih lanjut jumlah sekolah perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah disajikan pada
tabel 2.17
Tabel 2.17. Jumlah Sekolah Perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 3
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
No Desa TK SD SMP SMU AKADEMI/PT SLB PONPES Madrasah Diniyah
Kondisi geografis wilayah sangat menentukan jenis mata pencaharian atau pekerjaan
masyarakat di wilayah tersebut. Desa di wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, Kab.
Kota Baru, Kalimantan Selatan didominasi oleh mata pencaharian disektor pertanian. Dari
13 desa hanya dua desa yang tidak didominasi mata pencaharian pertanian yakni Desa
Sembilang dan Desa Geronggong masing-masing bermata pencaharian disektor industri
olahan dan pertambangan. Desa Sang Sang (lokasi studi) adalah desa yang memiliki
jumlah keluarga dengan mata pencaharian di sektor pertanian yakni 200 Keluarga. Desa
Tanjung Selayar adalah desa yang paling sedikit keluarga yang bekerja disektor pertanian
yakni 15 keluarga (Badan Pusat Statistik, Data Potensi Desa,2012).
2.5.4. Kesehatan Lingkungan dan MasyarakatKesehatan lingkungan dan masyarakat pada hakekatnya adalah kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum. Keadaan tersebut harus berpengaruh positif terhadap status
kesehatan yang optimum pula. Adapun ruang lingkup kesehatan yang dimaksud dalam
kajian ini adalah :
a. Sumber Air Bersih
Air bersih merupakan faktor yang sangt penting membentuk kesehatan masyarakat.
Selain pengelolaannya, tingkat kebersihan air dapat diukur dari sumber air tersebut.
Penggunaan air bersih untuk kebutuha mandi, cuci dan minum seluruh masyarakat di
Kecamatan Kelumpang Tengah termasuk desa Sang sang (lokasi studi) sungai merupakan
pilihan satu-satunya sebagai sumber air bersih. Hal ini dapat dilihat juga dari data potensi
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 4
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
desa tahun 2012 (BPS,2012) bahwa belum ada masyarakat yang memanfaatkan jaringan
air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ataupun sumber air lainnya. Berikut akan
disajikan sumber air bersih dan Pemanfaatannya oleh masyarakat perdesa di kecamatan
kelumpang tengah (Tabel 2.18).
Tabel 2.18. Sumber air bersih dan Pemanfaatannya per desa di Kecamatan Kelumpang Tengah
pada tahun 2011
No Desa Sumber Air Pemanfaatan1 Tanjung Batu sungai mandi, cuci,minum2 Sungai Pinang sungai mandi, cuci,minum3 Sungai Punggawa sungai mandi, cuci,minum4 Tanjung Selayar sungai mandi, cuci,minum5 Senakin sungai mandi, cuci,minum6 Senakin Seberang sungai mandi, cuci,minum7 Tanah Rata sungai mandi, cuci,minum8 Sebuli sungai mandi, cuci,minum9 Sembilang sungai mandi, cuci,minum10 Tamiang Bakung sungai mandi, cuci,minum11 Tebing Tinggi sungai mandi, cuci,minum12 Sang sang sungai mandi, cuci,minum13 Geronggong sungai mandi, cuci,minum
Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012
b. Pembuangan Kotoran manusia/Jamban
Pembuangan kotoran manusia menjadi salah satu indikator tingkat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) masyarakat. Tidak jarang di wilayah tertentu memanfaatkan alam
terbuka untuk membuang kotoran manusia. Sehingga penyebaran penyakit juga semakin
mudah. Untuk itu diperlukan tempat khusus untuk menampung/membuang kotoran
manusia yang biasa disebut jamban.
Wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, telah menunjukkan Pola Hidup Sehat dan Bersih
(PHBS). Hal ini ditandai dengan setiap masyarakat di masing-masing desa kecamatan
Kelumpang Tengah ini relatif telah memiliki jamban sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk
sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) (Data Potensi Desa,BPS, 2012)
c. Pembuangan Sampah
Sampah harus dapat dikelola dengan baik karena dapat memberikan dampak buruk bagi
kesehatan masyarakat. Sampah selain dapat menyebabkan dampak kerusakan
lingkungan juga berperan dalam penyebaran penyakit di masyarakat. Selain itu sampah
menimbulkan kesan pemandangan buruk dan mengganggu penciuman disekitar tumpukan
sampah. Sumber sampah utama adalah sampah keluarga.
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 5
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
Wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, hanya memiliki satu TPS (Tempat Pembungan
Sampah). Berdasarkan data potensi desa tahun 2012 (BPS,2012) mayoritas masyarakat
membuang sampah di sungai ataupun di lubang pembungan yang dibuat sendiri atau
langsung dibakar. Selain itu dari 13 desa dikecamatan Kelumpang Tengah terdapat Empat
desa yang menjadikan sungai sebagai tempat pembungan sampah. Sementara untuk desa
Sang sang (lokasi studi) lokasi pembuangan sampah yaitu dilubang lalu dibakar.
d. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan sangat penting menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena akan
berkaitan dengan tingkat pelayanan kesehatan. Setiap desa di Kecamatan Kelumpang
Tengah, terdapat 1 buah posyandu yang aktif setiap bulannya dan sarana kesehatan
lainnya yakni PUSKESMAS, PUSTU (Puskesmas Pembantu), praktek dokter, bidan dan
took obat terpusat di desa Geronggong. Untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang)
sarana kesehatan yang ada yaitu PUSTU dan Posyandu. Berikut akan disajikan sarana
kesehatan perdesa di kecamatan Kelumpang Tengah (tabel 2.19).
Tabel 2.19. Sarana kesehatan perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011
No Desa A b c d e f g H i J k l1 Tanjung Batu - - - 1 - - - - - 1 - -2 Sungai Pinang - - - - - - - - - 1 - -3 Sungai Punggawa - - - - - - - - - 1 - -4 Tanjung Selayar - - - - - - - - - 1 - -5 Senakin - - - - 1 - - - - 1 - -6 Senakin Seberang - - - - - - - - - 1 - -7 Tanah Rata - - - - - - - - - 1 - -8 Sebuli - - - - - - - - - 1 - -9 Sembilang - - - - - - - - - 1 - -10 Tamiang Bakung - - - - - - - - - 1 - -11 Tebing Tinggi - - - - - - - - - 1 - -12 Sang sang - - - - 1 - - - - 1 - -13 Geronggong - - - 1 1 1 1 - - 1 - 1
Jumlah - - - 2 3 1 1 - - 13 - 1
Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012
e. Tenaga Kesehatan
Kesigapan tenaga kesehatan di wilayah pedesaan sangat penting untuk tindakan
emergency/darurat. Dipedesaan lambatnya penanganan pasien karena tidak siapnya
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 6
*keterangan
a. Rumah Sakit b. RS bersalin c. Poliklinik
d. Puskesmas e. PUSTU f. Praktek dokter
g. Praktek bidan h. Poskesdes i. Polindes
j. Posyandu k. Apotek l. Toko obat/jamu
PT S INAR KENCANA INTI PERKASA
tenaga kesehatan sering kali menjadi penyebab kematian. Di wilayah Kecamatan
Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru tenaga kesehatan terdistribusi di berbagai desa.
Tega kesehatan yang dimaksud adalah dokter umum, dokter gigi, bidan, dukun bayi dan
beberapa tenaga kesehatan lainnya. Tenaga kesehatan dukun bayi, tenaga lainnya dan
bidan memiliki jumlah yang cukup banyak yakni masing-masing 11, 12 dan 9 tenaga.
Sementara tenaga kedokteran ada 6 orang yakni 4 orang dokter umum dan 2 orang dokter
gigi. Untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) tenaga kesehatan yang ada yaitu bidan 1
orang dan dukung bayi 1 orang sedangkan dokter umum, dokter gigi dan lainnya tidak.
Jumlah tenaga kesehatan perdesa dikecamatan Kelumpang Tengan pada tahun 2011
disajikan pada tabel 2.20.
Tabel 2.20. Jumlah tenaga kesehatan perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada
tahun 2011
NoDesa
Dokter Umum
Dokter Gigi Bidan LainnyaDukun Bayi
1 Tanjung Batu 1 1 2 5 22 Sungai Pinang - - - 1 -3 Sungai Punggawa - - 1 - 14 Tanjung Selayar - - - - 15 Senakin - - 1 1 16 Senakin Seberang - - - 1 -7 Tanah Rata - - - - 28 Sebuli - - - - 19 Sembilang - - 1 - 110 Tamiang Bakung 1 - 2 1 -11 Tebing Tinggi - - - - 112 Sang sang - - 1 - 113 Geronggong 2 1 1 3 -
Jumlah 4 2 9 12 11Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012
U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )
P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 7