9 BAB II PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN CCTV BERBASIS APLIKASI ANDROID DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Deskripsi Pustaka 1. Sistem Informasi Pendidikan a. Pengertian Sistem Informasi Pendidikan Sistem informasi pendidikan terdiri dari tiga kata, yaitu: sistem, informasi, dan pendidikan. 1) Sistem 1 Berikut ini merupakan pengertian sistem menutut para ahli, sebagai berikut: a) Menurut Ludwig, sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi dalam satu lingkungan tertentu. b) Menurut A. Rapoport Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. c) Menurut L.Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling memengaruhi. d) Menurut Gardon B. Davis, sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan. 2) Informasi 2 Berikut ini merupakan pengertian informasi menutut para ahli, sebagai berikut: a) Menurut Gardon B. Davis, informasi yaitu data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan 1 Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 2 2 Ibid.,hlm. 4
26
Embed
BAB II PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN CCTV …eprints.stainkudus.ac.id/1774/5/05. BAB 2.pdf9 bab ii penerapan sistem informasi pendidikan cctv berbasis aplikasi android dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN CCTV BERBASIS
APLIKASI ANDROID DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Deskripsi Pustaka
1. Sistem Informasi Pendidikan
a. Pengertian Sistem Informasi Pendidikan
Sistem informasi pendidikan terdiri dari tiga kata, yaitu: sistem,
informasi, dan pendidikan.
1) Sistem1
Berikut ini merupakan pengertian sistem menutut para ahli, sebagai
berikut:
a) Menurut Ludwig, sistem adalah seperangkat unsur yang saling
berhubungan dan saling memengaruhi dalam satu lingkungan
tertentu.
b) Menurut A. Rapoport Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
c) Menurut L.Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual
atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling memengaruhi.
d) Menurut Gardon B. Davis, sistem merupakan bagian-bagian yang
beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan.
2) Informasi2
Berikut ini merupakan pengertian informasi menutut para ahli,
sebagai berikut:
a) Menurut Gardon B. Davis, informasi yaitu data yang telah diproses
kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan
1 Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2010,
hlm. 2 2 Ibid.,hlm. 4
10
memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan
keputusan saat ini maupun saat mendatang.3
b) Menurut Budi Sutedjo, informasi adalah hasil pemrosesan data setiap
elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan
merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam
pemahaman fakta-fakta yang ada.
c) Menurut Samuel Elion, informasi merupakansebuah pernyataan yang
menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek dan konsep) sehingga
manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang lainnya.4
3) Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses
mengubah sikap, tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (prose,
perbuatan, dan cara mendidik).5
Kesimpulannya, sistem informasi pendidikan merupakan bagian-bagian
dari suatu komponen yang bertugas memproses data untuk menjadikan suatu
bentuk yang mempunyai arti bagi penerimanya dan dijadikan dasar dan
memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan
saat ini maupun saat mendatang pada ruang lingkup pendidikan.
Sistem informasi pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya penggunaan prosedur dan proses yang disebut dengan manajemen.
Maka dalam hal ini sistem informasi manajemen pendidikan merupakan
bagian dari sistem informasi pendidikan. Namun dalam perkembangannya
sistem informasi manajemen pendidikan juga disebut dengan sistem informasi
pendidikan.
b. Tujuan Sistem Informasi Pendidikan
3 Gardon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, PT. Pustaka Binamaan
Pressindo, Jakarta, 1999, hlm. 28 4 Eti Rochaety, Op.Cit, hlm.4 5 Ibid.,hlm. 6
11
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan di Indonesia harus
secepatnya berbenah diri dlam meningkatkan sistem informasi guna
menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga
pendidikan tersebut. Sistem informasi yang diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, agar sistem
informasi dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas
maupun kualitas pendidikan secara mendasar.6
Tujuan dari sistem informasi manajemen pendidikan yaitu menghasilkan
informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan
eksternal dan operasi internal dan mendorong serta mempercapat proses
pengambilan keputusan baik pada saat perencanaan, penggerakan,
pengorganisasian, dan pengendalian.7
Jadi, tujuan sistem informasi pendidikan menghasilkan informasi pada
bidang pendidikan yang tepat waktu (timely), yang digunakan untuk
pengambilan keputusan, baik saat ini (bersifat segera) maupun pengambilan
keputusan pada waktu yang akan datang.
Berikut ini merupakan dasar mengenai sistem informasi pendidikan
(teknologi, sebagai berikut:)
( ٣٣: الرحمان: القران)
Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Qs. Ar-Rahman: 33).
Pada ayat diatas sudah jelas baik makhluk Allah yang berupa jin ataupun
manusia dalam kalam Allah menegaskan jika mereka dapat menembus langit
dan bumi dengan teknologi, akan tetapi bagi Allah itu semua hanya sebatas
6 Eti Rochaety, Op.Cit., hlm.2 7 Ibid., hlm.12
12
impian tanpa seijinNya, karena tidak ada kekuatan yang mampu menyaingi
kekuatan Allah. Hal ini sesuai dengan kehidupan nyata mengenai sistem
informasi pendidikan berawal dari canggihnya teknologi dan IQ manusia
yang mampu untuk menggunakannya. Manusia bisa secara cepat berkirim
informasi maupun melakukan input data berupa tulisan, rekaman suara
maupun video (CCTV) dengan menggunakan teknologi. Akan tetapi
semuanya itu tidak akan terjadi tanpa kehendak dari Allah, dan manusia
hanya bisa ikhtiar berusaha semaksimal mungkin sembari berdoa atas apa
yang telah dilakukan dengan menggunakan teknologi yang tersedia.
c. Macam-macam Sistem Informasi Pendidikan
Seiring dengan perkembangan jaman, sistem informasi juga harus
berkembang dengan dukungan dari penggunaan teknologi. Sistem informasi
telah menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan administrasi madrasah.8
Sistem informasi pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu sistem informasi
pendidikan tradisional, sistem informasi pendidikan kolaborati, dan sistem
informasi pendidikan modern.
Sistem informasi pendidikan tradisional antara lain:
1) Papan tempel atau papan pengumuman (information board), yaitu media
papan yang tujuan utamanya untuk menempelkan catatan-catatan,
peraturan-peraturan, pengumuman-pengumuman, dan dapat berkembang
sebagai sarana pengembangan tempat penunjang (display) hasil aktivitas
kelas.9 Papan pengumuman biasanya lebih dikenal dengan papan
informasi, karena tujuannya untuk memberikan informasi antara lain;
hasil UTS maupun UAS, jadwal remedial, jadwal kegiatan
ekstrakurikuler, dan lain-lain.
2) Papan Bimbingan
Papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi
bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, baga, poster, dan
8 Wahyosunidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan teoritik, dan Permasalahannya, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 82 9 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hlm.22
13
objek dalam bentuk tiga dimensi.10
Papan bimbingan salah satunya
berisikan informasi terkait penjurusan program pendidikan ipa, ips, dan
bahasa.
3) Jurnal Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu. Untuk mengetahui
apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat dketaahui melalui evaluasi.11
Jadi dapat disimpulkan
bahwa jurnal hasil belajar merupakan sekumpulan data terkait hasil
evaluasi peserta didik.
Internet adalah salah satu alasan mengapa sistem informasi
memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh didalam organisasi.
Semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin
murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.12 Maka dalam
hal ini sistem informasi pendidikan modern meliputi;
1) Email
Email atau lebih dikenal dengan surat elektronika pertama kali
diperkenalkan oleh Ray Tomlinson seorang insinyur mesin dan
elektronika pada tahun 1971. Pesan ini seperti halnya surat, hanya saja
pengirimannya melalui computer. Email pertama kali di dunia merupakan
pesan yang dikirim Tom dengan tulisan “QWERTYUIOP” masih melalui
jaringan ARPANET sehingga jarak pengiriman pesan masih terbatas pada
satu wilayah. Mengenai tulisan pesan QWERTYUIOP sendiri tidak tahu
apa artinya, akan tetapi jika ditelisik lebih lanjut huruf yang tersusun pada
10 Mochammad Nursalim, Pengembangan Bimbingan dan Konseling, PT.Indeks, Jakarta, hlm.71 11 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 189 12 Eti Rochaety, Op.Cit, hlm.2
14
kata tersebut saat ini menjadi susunan huruf pada baris pertama di
komputer maupun laptop.13
Alamat email dengan simbol @ dibaca at yang berarti pada.
Kemudian berkembang menyediakan layanan email gratis pada tahun
1988 yang bernama Eudora. Sejak itu layanan email dapat kita nikmati
dengan berbagai situs seperti yahoo, google, dan lainnya.14
Ada tiga jenis layanan email antara lain pop mail (email yang bisa
dibaca saat offline), email berbasis web (disediakan oleh situs web), email
forwarding (email yang bisa kita sembunyikan alamatnya untuk menjaga
kerahasiaan alamat email)15
Pada penggunaan email dalam dunia pendidikan, biasanya
dipergunakan untuk saling berkirim surat, data pendidikan, terkait data
yaayasan maupun informasi terkait administrasi pendidikan.
2) Website Sekolah
Website sekolah adalah media komunikasi sekaligus promosi dari
seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan disekolah. Website ini harus di
hidupkan sendiri oleh guru-guru melalui sumbangan tulisan16 IDNIC
(Pengelola domain di Indonesia) menyediakan domain untuk sekolah
dengan akhiran .sch, sedangkan untuk universitas biasanya menggunakan
domain dengan akhiran edu. Mengenai syarat-syarat pengajuan domain
dapat dilihat pada website resmi IDNIC di www.idnic.net.id.18.
Kesimpulannya IDNIC (Pengelola domain di Indonesia) telah
membedakan domain menurut jenjang pendidikan. Pengajuan domain
yang sesuai dengan ketetapan IDNIC tidak memerlukan biaya atau dapat
13 Wong Comic, Rahasia Internet,tp,ttt, hlm. 56 14 Ibid., 15 Ibid.,hlm. 57 16 Khoiruddin Bashori, dkk., Pengembangan Kapasitas Guru: Dari Sekolah Sukma Bangsa untuk
Indonesia, PT. Pustaka Alfabeta, Jakarta, 2015, hlm. 17 Ridwan Sanjaya dan Fredy Setyawan, 101+ Solusi Komputer, Internet, Website dan Blog, PT.
Andi Offsite, hlm.7 18 Ridwan Sanjaya dan Fredy Setyawan, 101+ Solusi Komputer, Internet, Website dan Blog, PT.
Simposium merupakan salah satu teknik supervisi efektif untuk
membina guru secara kelompok. Simposium diartikan sebagai suatu
pertemuan yang didalamnya terdapat beberapa pembicara
menyampaikan pikirannya secara singkat mengenai suatu topik atau
tema pendidikan, atau problematika pembelajaran.
Seminar merupakan pertemuan ilmiah untuk menyajikan karya
tulis baik berupa makalah maupun hasil-hasil penelitian. Tujuannya
untuk membahas berbagai informasi, ide, konsep dan temuan penelitian
melalui suatu forum seminar.
Dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran, tidak lepas dari peran
kepala madrasah. Peran kepala sekolah yaitu suatu kesiapan kemampuan
yang dimiliki untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing,
mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran agar segenap
kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien dan pada gilirannya dapat
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang ditetapkan.58
Wahjosumidjo menegaskan kepala sekolah sesungguhnya memiliki
peranan penting dalam menggerakkan aktifitas sekolah dalam mencapai
tujuan. Kepemimpinan kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi
mereka, agar dapat berperan sebagai educator, manager, administrator,
supervisor, leader, innovator, dan motivator.59
Jadi untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satunya dengan
terwujudnya tujuan sekolah. Maka kepala sekolah harus melakukan
supervisi dan berperan sebagai supervisor dalam rangka perbaikan.
Mengenai penilaian dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran yaitu
menilai dari kompetensi guru, diantaranya dalam penelitian ini peneliti
58 Syafaruddin,dkk, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, PT. Perdana Publishing. Medan,
2012, hlm. 63 59 Ibid, hlm. 62
29
memfokuskan pada kompetensi pedadogik yang dimiliki guru. Mengenai
pengertiannya sebagai berikut:
Kompetensi diartikan sebagai suatu hal yang menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun
kuantitatif. Kompetensis didefinisikan sebagai kewenangan (kekuasaan)
untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Ada juga yang mengatakan
bahwa kompetensi atau secara umum diartikan sebagai kemampuan, dapat
bersifat mental maupun fisik.60
Menurut Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 butir a dijelaskan
bahwa pengertian kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisikan berbagai
kompetensi yang dimilikinya.61
Jadi, kemampuan yang dimiliki pendidik,
dalam hal ini kemampuan mengelola atau mengatur pembelajaran yang
diajarkan peserta didik.
Selain itu, dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu:62
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidikMengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
atau pengembangan bidang yang diampu.
c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
e. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi
berbagai potensi yang dimiliki.
f. Berkonunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
g. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
60Imam Wahyudi, Panduan Sertifikasi Guru, PT.Prestasi Pusakaraya, Jakarta, 2012, hlm. 18 61 Rofa’ah, Pentingnya Kompetensi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif Islam,