BAB II
BAB IIMETODE PEKERJAAN
2.1Pekerjaan PersiapanSebelum pekerjaan pokok dimulai, untuk
menjamin lancarnya pelaksanaan perlu dilakukan dan dipikirkan hal-
hal yang mempengaruhinya, antara lain sebagai berikut :
2.1.1Access Road ( Jalan Masuk )Untuk keperluan transportasi/
pengangkutan raw material, fabricc. Ed material, peralatan dan
lain- lain, maka diperlukan access road yang memadai, baik lebarnya
maupun kekuatan strukturnya.Access Road ini ditinjau dari lokasinya
ada dua, yaitu :1. Off Site AccessJaringan jalan yang ada di luar
lokasi dimanfaatkan sebagai access road. Untuk itu perlu diketahui
hal- hal sebagai : Apakah ada yang perlu pelebaran Apakah ada yang
perlu perkuatan Apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan
daerah yang perludiperhatikan.2. On Site AccessDi dalam lokasi
sendiri, diperlukan juga jalan untuk transportasi dalam lokasi dan
pergerakan dari peralatan yang digunakan. On site access ini perlu
direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk menghindari gangguan
yang ada di dalam lokasi seperti : Gangguan di atas ( over head
obstruction) Gangguan di permukaan tanah ( ground obstruction )
Gangguan di bawah tanah ( underground obstruction )Perencanaan
access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan site ( site
plain )
2.1.2Site PlanLahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan
sebaik- baiknya untuk keperluan menampung dan mengatur seluruh
kegiatan yang ada di lokasi meliputi: Kantor- kantor ( Offices)
Gudang ( terbuka dan tertutup) Barak kerja/ tempat fabrikasi On
site access Fasilitas- fasilitas kerja lain, seperti car wash
misalnya.Bila lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan
lahan lain yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan
bangunan permanen secara sementara dengan penjadwalan yang detail
dan rinci, agar tidak terlalu mengganggu kelancaran pekerjaan.Luas
dari Lantai Dasar lebih kecil dari luas lahan yang ada, sehingga
ada beberapa ruang kosong pada lahan tersebut yang tidak terkena
oleh rencana pekerjaan pembangunan gedung, maka lokasi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk penempatan kantor sementara untuk staff
kontraktor proyek dan direksi, los kerja, gudang sementara akan
dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu kegiatan pembangunan.
Lokasi yang dipilih yaitu pada lokasi yang tidak terkena rencana
bangunan, dengan pertimbangan bahwa pembuatan kantor sementara
tidak mengganggu jalannya pekerjaan pembangunan proyek ini selesai
hingga pekerjaan finishing.
2.1.3Pedoman PengukuranAgar bangunan dapat diletakkan pada
posisi yang diinginkan sesuai rencana maka diperlukan pedoman-
pedoman pengukuran. Pedoman titik koodinat, hal ini diambil dari
Bench Mark (BM) yang ada disekitar/ di dekat lokasi atau berpedoman
pada bangunan yang telah ada. Pedoman elevasi, untuk dapat
menetapkan elevasi 0 untuk bangunan tersebut.Kedua pedoman tersebut
harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan dan senantiasa
harus dicek kembali, sampai dengan pedoman tersebut telah
dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan, secara
tetap.
2.1.4Alat angkatKegiatan transportasi vertical adalah merupakan
jantungnya kegiatan pelaksanaan, oleh karena itu pemilihan alat
angkat yang digunakan serta letak dan pergerakannya perlu
ditetapkan/ direncanakan lebih dahulu.A. Jenis Alat AngkatDari
objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu:
Alat angka barang- barang kecil dan tenaga kerja/ orang yaitu
passenger hoist. Passanger host ini membentuk boks tertutup dan
memiliki pintu untuk keluar masuk, dan dilayani oleh seorang
operator di dalamnya untuk mengoperasikannya. Boks tersebut
bergerak secara vertical pada tiang rangka baja yang menempel pada
gedung. Alat angkut barang- barang besar dan berat, yaitu mobile
crane dan atau tower crane. Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel
( roda ban) dan crawler ( rantai baja), biasanya digunakan untuk
mengangkat barang yang tidak terlalu tinggi.B. Letak Alat
AngkatUntuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak
bebas, tidak tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan
adalah maneuver/ pergerakannya efisien atau tidak.Sedangkan untuk
tower crane dan passenger hoist, perlu direncanakan letaknya secara
tepat karena akan mempengaruhi produktivitas kerja.a. Letak
passenger hoistLetak passenger hoist diupayakan sebagai berikut :
Sedekat mungkin dengan pusat dari daerah yang dilayani Tidak
terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan finishingb. Letak
tower crane/ climbing craneLetak tower crane diupayakan sebagai
berikut : Memiliki daerah pelayanan yang maksimal Dapat
memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi Khusus climbing
crane, struktur tempat berpijak cukup kuat menahan climbing crane
selama operasi.2.2Pekerjaan TanahSejalan dengan pekerjaan
persiapan, pekerjaan galian tanah mulai dikerjakan. Pekerjaan tanah
dilakukan setelah dilakukan pengukuran as-as bangunan dan pembuatan
benchmark.Pekerjaan galian tanah direncanakan menggunakan peralatan
excavator dan untuk pekerjaan pengangkutan dan pembuangan keluar
lokasi proyek akan menggunakan dump truck.Untuk lokasi galian yang
berdekatan dengan dinding tetangga, sehubungan dengan kondisi
lapangan dan rencana bangunan, menggunakan konstruksi penahan tanah
dengan system Diapragma Wall, dan pekerjaan dilakukan secara
hati-hati agar tidak mengganggu bangunan / pagar dan konstruksi
pondasinya.
2.3Pekerjaan DewateringPekerjaan galian untuk basement, sering
kali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum
galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan
pekerjaan pengeringan ( dewatering), agar air tanah yang ada, tidak
mengganggu proses pelaksanaan basement.Metode pengeringan yang
dipilih, tergantung beberapa faktor, antara lain : Debit rembesan
air Jenis tanah Kondisi lingkungan sekitarnya
2.3.1Open PumpingMetode open pumping dipilih, bila :
Karakteristik dari tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan
berkohesi Debit rembesan air tidak besar Sumur/ selokan untuk
pemompaan tidak mengganggu atau merugikan tanah/ bangunan yang
dilaksanakan.
2.4Pekerjaan FondasiUntuk gedung bertingkat pada umumnya
menggunakan fondasi dalam. Hingga mencapai kedalaman di mana daya
dukung tanah sudah cukup tinggi.
2.4.1Tiang PancangDitinjau dari jenis material, tiang pancang
dapat dibuat dari beton bertulang, baja ( pipa, baja profil)
.Ditinjau dari soil displacement yang terjadi selama proses
pemacangan, ada dua jenis yaitu : Large soil displacement, untuk
jenis- jenis tiang pancang beton massif dan pipa close ended Small
soil displacement, untuk jenis- jenis tiang pancang baja profil dan
pipa baja open ended.Bila panjang tiang pancang menurut desain
dibutuhkan lebih panjang dari tinggi tiang pancang yang
dipergunakan, maka selama proses pemancangan tiang pancang dapat
dibagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama dipancang,
kemudian disambung dengan bagian kedua, dan dilanjutkan dengan
pemancangan berikutnya.Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
pekerjaan pemancangan, antara lain sebagai berikut : Titik- titik
ukur untuk memberikan guide posisi letak titik pancang Untuk
kelompok tiang pancang, arah pemancangan dimulai dari dalam kea rah
luar, terutama untuk tiang yang large soil displacement dan
berjarak rapat, untuk menghindari terjadinya heaving pada tiang.
Pergerakan alat pancang sebaiknya ke arah belakang ( mundur), agar
tidak terhalang oleh sisa ketinggian tiang- tiang yang masih muncul
di atas permukaan tanah, yang baru selesai dipancang. Pemancangan
tiap titik sebaiknya dilakukan sampai selesai, jangan ditinggal di
tengah proses pemancangan. Karena apabila ditinggal, jepitan (
friction) tanah akan bekerja sehingga tiang akan sulit diturunkan
lagi.Pemancangan kelompok tiang yang jaraknya cukuo rapat dengan
large soil displacement ( tiang massif atau tiang yang closed
ended) dapat menimbulkan persoalan heaving, yaitu munculnya kembali
tiang yang sudah dipancang. Untuk menghindari persoalan tersebut,
maka urutan pemancangan harus diperhatikan, yaitu dengan arah dari
tengah ke luar.
2.4.2Raft FoundationUntuk bangunan tingkat tinggi, biasanya
menggunakan raft foundation yang terletak diatas tiang, berbentuk
beton blok dengan ketebalan lebih dari dua meter. Raft foundation
ini volumenya besar sekali, sehingga tidak mungkin dicor
sekaligus.Metode pengecoran raft foundation biasanya menggunakan
metode papan catur yaitu dicor satu kotak demi satu kotak dengan
volume yang dapat diselesaikan dalam sekali cor saja. Untuk tiap
kotak yang dicor duluan menggunakan pembatas dari anyaman baja yang
halus dan sementara ditahan oleh batang- batang kayu/ besi ( kotak
hitam dalam sistem papan catur). Kemudian kotak sisanya ( kotak
putih dalam system papan catur ) dicor langsung, di mana beton
kotak terdahulu berfungsi sebagai form work.Dengan demikian system
pengecoran papan catur ini, untuk kotak putihnya tanpa menggunakan
form work.
2.5Pekerjaan GalianBila muka air tanah berada pada daerah
dangkal ( diatas evevasi dasar galian) serta air tanah cukup
mengganggu proses galian,maka pekerjaan dewatering perlu
dipersiapkan lebih dahulu.Metode galian yang dipilih dipengaruhi
oleh hal-hal sebagai berikut: Luas lahan Kedalaman galian Jenis
tanah dan strukturnyaUntuk pekerjaan galian ini,terlebih-lebih
galian yang dalam,sudah harus dipikirkan construction safety ,agar
dapat menghindari kecelakaanSecara garis bedar metode penggalian
dibagi menjadi 2 yaitu:2.5.1Galian Terbuka Tanpa PenahanPada metode
ini tanah langsung digali tanpa perkuatan/penahan.Untuk galian tipe
ini biasanya diperlukan slope,sehingga memerlukan lahan yang
luas.Sudut slope yang diperlukan tergantung stabilitas struktur
tanah.Bila tanah cukup stabil ada kemungkinan digali secara
tegak.Untuk melindung slope lereng galian terhadap
kelongsoran/erosi karena hujan,dapat digunakan (khusus untuk
mencegah erosi karena hujan).Untuk galian tanah yang luas dan cukup
dalam,pada umumnya menggunakan alat berat berupa excavator untuk
menggali dan dump truck untuk alat penggangkutan.Oleh karena itu
luas galian kalian harusdilebihkan terhadap keperluan
bangunan,karen diperlukan space untuk turun naikny alat
berat,berupa ramp yang cukup kemiringannya.Untuk melayani keluar
masuknya alat-alat gali dan alat angkut,ditepi galian dibuat
ramp.Bila lokasi cukup luas,maka ramp dapat dibuat dua buah,khusus
untuk yang keluar dan khusus untuk alat yang masuk,dengan demikian
arus kegitan pembuangan tanah dapat berjalan lancar.
2.6CONCRETE DIAPHRAGM WALLConcrete diaphragm wall adalah sebuah
dinding beton yang proses pembuatannya/pengecorannya dilakukan
didalam tanah,dimana biasanya memiliki fungsi tripel
yaitu:pertama,sebagai dinding penahan tanah galian basement,yang
kedua,sekalligus sebagai cut off dewatering system pada saat
pekerjaan galian basement,dan ketiga,sebagai dinding permanen bagi
basement.Dengan fungsi yang banyak tersebut,maka penggunaan
concrete diaphragm wall akan menjadi efisien.Pembangunan gedung
bertingkat didilam kota umumnya memiliki lahan yang
terbatas,sehingga galian harus dilakukan dengan cara galian tegak,
oleh karena itu penggunaan diaphragm wall sangat sering digunakan
sebagai struktur panahan galian tanah basement.Untuk memanfaatkan
multifungsinya,maka diaphragm wall dibuat dengan struktur beton
bertulang,yang sekaligus nantinya berfungsi sebagai dinding
permanen bagi basement sebuah bangunan. Concrete diaphragm wall
biasanya digunakan untuk bangunan yang memiliki lantai basement
yang banyak,misalnya lima lantai,dan dilaksanakan lebih
dahulu,sebelum pekerjaan galian basement dimulaiTebal concrete
diaphragm wall ini bisa mencapai 80 sampai100 cm tergantung
perhitungan desainnya.Untuk mengurangi ketebalan concrete diaphragm
wall ,dapat dilakukan dengan tahanan ground anchor atau bracing
dari dalam galian dalam galian dalam proses galian basement.Untuk
system top down maka lantai basement dapat berfungsi sebagai
brancing bagi diaphragm wall selama proses penggalian
basement.Sedang system ground anchor,baru mungkin dilakukan bila
daerah sekitar bangunan bebas.Kedalaman concrete diaphragm wall
tergantung pada kebutuhan desain,dan dapat mencapai kedalaman 40
meter atau bahkan lebih,disamping tergantung dalamnya basement juga
kedalaman tambahanyang diperlukan dalam fungsi sebagai cut off
dewatering.Saat ini concrete diaphragm wall banyak dikombinasi
dengan pembuatan basement dengan system top down.
2.6.1Pekerjaan PersiapanUntuk dapat menjamin kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, serta menjamin ketepatan ukuran dan letak
bangunan, maka diperlukan pekerjaan- pekerjaan persiapan antara
lain sebagai berikut : Dibuat patok- patok pengukuran untuk
menetapkan aligment dari diagram wall, termasuk patok- patok
elevasi bangunan Menetapkan letak bangunan- bangunan kantor/
direksi keet , dan lain- lain dengan suatu site plan yang efisien,
untuk menunjang kelancaran seluruh kegiatan yang ada. Siapkan
lokasi fabrikasi untuk pembesian diagram wall. Siapkan saluran
drainase untuk membuang air dan lumpur selama proses penggalian
diagram wall Berdasarkan atas patok- patok pengukuran, dibuat guide
wall dari beton bertulang, untuk mengarahkan pekerjaan galian untuk
diagram wall, termasuk plat form untuk melayani jelan kerja crane
selama penggalian dan pengecoran.Pekerjaan persiapan ini sangat
penting untuk diperhatikan, karena disamping akan mempengaruhi
waktu pelaksanaan pekerjaan juga akan mempengaruhi biaya.
Pembuatan guide wall dapat dijelaskan sebagai berikut ;
Berdasarkan patok pengukuran (as diaphragm wall), dicor guide wall
bagian luar dan bagian dalam Di antara guide wall luar dan dalam
digali sedalam kurang lebih 2 meter Pasang dinding guide wall,
kurang lebih sedalam galian ( 2 meter) Sepanjang as diaphragm wall,
direncanakan untuk galian female dan galian male, yang dimulai dari
rencana galian female pada sudut- sudut diaphragm wall Di antara
sudut- sudut diaphragm wall, direncanakan galian female dan galian
male, dengan memberi tanda sebagai pedoman urutan penggalian.
2.6.2Pekerjaan Galian diaphragm wallGalian untuk diaphragm wall
dilakukan dengan peralatan ( grap) semacam clamp shell yang
digantung/ dilayani dengan crawler crane, dan dapat menggeruk tanah
dengan kekuatan hidraulik. Hasil galian tanah ditumpahkan kedalam
dump truck untuk diangkut keluar.Pekerjaan galian dilakukan secara
bertahap, yaitu didahului dengan galian bagian female. Sedangkan
bagian male, dilakukan setelah bagian female selesai di cor
beton.Urutan pekerjaan galian dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada permukaan guide wall diberi tanda panel female dan panel male
sepanjang as diaphragm wall. Tahap pertama dilakukan penggalian
pada bagian semua female, sampai kedalaman rencana. Untuk menjaga
agar tidak terjadinya kelongsoran dinding galian, lubang diisi
dengan lumpur bentonite. Tanah hasil galian grap, diangkat keluar
oleh crane dan ditumpahkan pada dumb truck Bila panel female telah
mencapai kedalaman rencana dan sudah dibersihkan, maka dipasang
pembesian panel female dan dicor beton. Setelah itu baru dilakukan
galian bagian male sebagai tahap berikutnya. Proses penggalian
bagian male dilaksanakan sama dengan female Bila galian diaphragm
wall menggunakan lumpur bentonite, maka pada proses pengecoran
beton, lumpur bentonite tersebut akan terdesak keluar dan akan
meluap. Oleh karena itu harus disediakan saluran untuk menampung
lumpur bentonite tersebut.
2.6.3Pekerjaan Pembesian Fanel Female dan MaleFabrikasi
pembesian untuk panel female dan panel male dapat dilakukan
bersama- sama dengan pekerjaan galian, dan bahkan dapat dilakukan
lebih dulu dari galian, di tempat fabrikasi yang telah
ditetapkan.Pembesian panel ada dua jenis yaitu pembesian panel
female dan pembesian panel male.Pembesian panel female didahulukan,
karena akan dipasang terlbih dulu dari pembesian panel male, sesuai
dengan urutan metodenya. Pada jenis pembesian panel female, di
bagian tepinya dipasang end plate yang mempunya fungsi ganda yaitu
Sebagai form work, untuk membentuk sambungan antara panel female
dan panel male Sebagai waterstop pada sambungan dari diaphragm wall
karena proses pengecorannya bertahap.
2.6.4Pekerjaan pengecoran panel female dan maleCara Pengecoran
panel female yaitu: Rangkaian pembesian untuk panel female,
diturunkan kedalam lubang secara pelan- pelan sambil memposisikan
elevasi starter bar untuk slab basement Setelah sampai pada
posisinya, rangkaian pembesian sementara ditahan, agar tidak turun
ke bawah, sampai proses pengecoran selesai Lubang kedua ujung
sampai end plate diisi dengan koral sampai penuh agar berfungsi
menahan end plate sebagi form work pengecoran panel female yang
akan terdesak oleh beton cair. Panel female dicor dengan
menggunakan pipa tremi, agar tidak terjadi segregasi dari campuran
beton, secara pelan- pelan sambil mendesak lumpur bentonite
Bersamaan dengan pengecoran beton, maka lumpur bentonite akan
meluap keluar yang harus ditampung dengan saluran yang disiapkan
Setelah panel female selesai dicor, bagian male digali sampai
bersih, termasuk mengangkat isian koral yang akan ikut runtuh pada
saat penggalian. Rangkaian pembesian untuk panel male diturunkan
seperti proses penurunan rangkaian besi panel female2.6.5Pekerjaan
Galian BasementGalian basement dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu , cara konvensional dan cara top down. Cara konvensional ,
galian dilakukan secara bertahap, menggunakan excavator.Urutan cara
penggalian sebagai berikut : Galian tahap pertama, sedalam
secukupnya, sampai pada level perkuatan ground anchor Galian
berikutnya, sama dengan tahap pertama sampai level pemasangan
ground anchor berikutnya. Begitu seterusnya sampai mencapai level
dasar fondasi.
2.7Struktur BasementStruktur basement gedung bertingkat ( tidak
termasuk fondasi tiang) secara garis besar, terdiri dari : Raft
foundation Kolom Dinding basement Balok dan plat lantai
2.7.1Sistem KonvensionalPada system ini, struktur basement
dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai
elevasi rencana. Raft foundation dicor dengan metode papan catur,
kemudian basemant diselesaikan dari bawah ke atas, dengan
menggunakan scaffoldining, kolom balok dan slab dicor ditempat.Bila
struktur basemet telah selesai, maka tiang king post dicor beton
dan bila diperlukan dapat ditambah penulangannya. Lubang- lubang
lantai basement yang dipergunakan untuk pengangkutan tanah galian,
ditutup kembali. Pengecoran struktur atas dilakukan seperti biasa
yaitu dari bawah ke atas ( lantai satu, dua, tiga dan
seterusnya)
2.8Pile cap dan ground beamPenggunaan form work untuk pile cap
dan ground beam, telah mengalami kemajuan terhadap penggunaan form
kayu yang harus dibongkar lagi setelah beton selesai dicor. Hal ini
tidak praktis , karena harus menunggu pembongkaran form work
tersebut. Oleh karena itu telah banyak digunakan form work yang
sifatnya permanen, yaitu menggunakan pasangan bata.
2.8.1Sistem form work permanenPada system ini, form work
menggunakan pasangan bata yang permanen. System ini tampak lebih
rapi, hemat dan lebih cepat, karena tidak perlu melakukan pekerjaan
pembongkaran form work.Sistem form work permanen seperti ini,
sangat menguntungkan bila ground beam yang ada dihubungkan dengan
lantai beton. Hal ini karena pengecoran dilakukan sekaligus pada
saat mengecor ground beam.
2.9Pekerjaan Struktur2.9.1Pekerjaan BetonPada pekerjaan struktur
beton, disini akan disiapkan bekisting yang menggunakan plywood
yang bermutu baik.Hal ini penting untuk mengingat banyak kegagalan
pelaksanaan proyek berasal dari hal-hal yang kecil,serta kualitas
yang baik akan membuatbekistingtersebuttahan lamadan
dapatdipakaiberulang. Mengingattahappekerjaan setelah pekerjaan
struktur,yaitupekerjaan arsitektur, sangatmembutuhkan ketelitian
yang tinggi untuk mencapai kualitas yang baik. Setelah
pembongkaranbekisting,dilakukan pengukuran ulang terhadap as-as
bangunan dan bagian yang sudah dicor untuk mengetahui posisi kolom,
atau bidang lainnya, apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan.
Hasil ini diperlukan juga untuk pembuatan shop drawing untuk
pekerjaan arsitektur atau finishing.Dalam hal ini perlu diingat
bahwa dalam mencapai kualitas yang baik harus melalui suatu proses
yang baik pula, untuk itu pekerjaan struktur ini sangatlahberperan
untuk kelangsungan proses yang berikutnya yaitu
pekerjaanarsitektur.Padaprinsipnya pekerjaan struktur beton dibagi
dalam 3 tahap pelaksanaan, yaitu : Tahap pembesian. Tahap
bekisting. Tahap pengecoran dan curing.2.9.1.1Tahap
PembesianSebelum besi dipabrikasi, dibuat bar bending schedule
sehingga besi beton telah dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan
kebutuhan yang mengacu pada shop drawing yang telah disetujui agar
pekerjaan di lapangan dapat berjalan lebih cepat dan lebih
efisien.Penulanganbalok dan plat lantai dirangkai dan diikat
ditempat, setelah diproduksi pada lokasi pabrikasi pembesian.Beton
deking dan kaki ayam disiapkan dan dipasang secukupnya.Untuk
memastikan kualitas beton,dalamhal ini dimensiselimut
betondanjarakantaradua tulangan ( tulangan atas dan tulangan bawah
).Cara pengerjaan tulangan balok :Buat tulangan sengkang dengan
syarat : bengkokan kait minimal 90oditambah perpanjangan 12d atau
bengkokan kait 135oditambah perpanjangan 6d pembengkokan dilakukan
dalam keadaan dingin Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai
gambar kerja Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada
sela-sela tulangan kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi
balok dan posisi tulangan Masukan sengkang-sengkang balok sesuai
dengan jumlahnya Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada
ujung yang lain ke sela-sela kolom/balok sebelahnya Ikat sengkang
dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang
ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat Cek kembali hasil
pabrikasi dengan gambar kerja yang ada
2.9.1.2 Tahap BekistingBekisting pada prinsipnya harus kuat
kokoh dan tidak melendut, tapi mudah pembongkarannya sehingga beton
dan bekisting tidak rusak.Bekisting untuk pembuatan tie beam dan
pile cap menggunakan pasangan batako. Bekistingbalok, plat lantai
dan kolommemakaiscaffolding,horry beam, kayu dan multipleksdengan
sistim semi konvensional.Pekerjaan pemasangan bekisting akan
dibantu dengan alat theodolite dan waterpass supaya diperoleh hasil
pekerjaan yang akurat dan sesuai perencanaan. Bekisting dibuat
dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan balok kayu kelas II,
serta dolken diameter 8/400 Cek jarak sabuk kolom/balok/sloof/ring
balk Cek pertemuan panel sudut bekisting Permukaan plywood
dibersihkan dan dilumasi minyak bekisting Penyetelan sabuk dan kayu
support bekisting Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan
mortar yang ditabur mengering2.9.1.3TahapPengecoran dan
CuringPengangkutan pengecoran yang cukup jauh dan tinggi
menggunakan alat concrete pump sebagai sarana distribusi beton ke
lokasi cor.Setelah pengecoran dilaksanakan, beton dicuring dengan
air selama satu minggu. Sedangkan untuk curing kolom digunakan
plastik. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencapaikualitas
beton yang diinginkan sesuai standard dan spesifikasi.Sebelum
pengecoran dilaksanakan, besi dan bekisting yang sudah terpasang
diperiksa ulang untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan,
seperti jumlah besi, ikatan besi, jarak besi, kekuatan bekisting,
kebocoran bekisting dan kebersihan.Pada saat pengecoran alat-alat
kerja harus sudah disiapkan seperti vibrator dan bensin, lampu
penerangan, talang cor bila diperlukan dan tenaga kerja yang
cukup.Pada saat pengecoran berlangsung seorang engineerselalu siap
di lapangan untuk memantau
kualitaspekerjaandanmengaturwaktupengiriman beton ready mix dengan
interval waktu yang tepatagarmutubeton dapatsenantiasa terjaga.
2.10Pekerjaan Struktur AtasUntuk pekerjaan struktur atas, akan
dilaksanakan dengan methode sebagai berikut : Untuk pekerjaan plat
lantai dan balok pada area struktur atas, pekerjaan pengecoran akan
dibagi dalam beberapa zoning pengerjaan. Untuk pekerjaan kolom,
sesuai dengan zoning area plat lantai, maka pengecoran kolom juga
dibagi atas zoning pekerjaan. Untuk pelaksanaan pengecoran kolom,
dilaksanakan dengan menggunakan concrete pump yang dipergunakan
untuk memompa beton ke lantai atas,bersamaan dengan pengecoran
zoning plat lantai yang berdekatan.
2.10.1 Pekerjaan TanggaTangga adalah bagian dari konstruksi
bangunan yang berfungsi menghubungkan lantai demi lantai. Ada
beberapa tahapan dalam membuat tangga. Diantaranya: Lingkup
pekerjaan Cetakan dan acuan Scaffolding didirikan untuk menentukan
ketinggian bordes. Balok gelagar penyangga bawah dipasang diatas
peracah dari scaffolding. Untuk memeriksa apakah bekisting sudah
benar-benar horisontal dilakukan dengan menggunakan selang yang
diisi air, yang kemudian juga harus dicek dengan menggunakan
waterpass. Setelah itu dipasang papan bekisting untuk tangga dan
anak tangga. Setelah bekisting selesai siap dilakukan
penulangan.
PenulanganBesi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah
sebelumnya dilakukan pekerjaan bekisting. Tulangan ini bertujuan
sebagai kerangka dari tangga. Ketinggian bordes dari lantai
sebelumnya adalah 185,4 cm, dengan lebar bordes 112,5 cm. Sedangkan
untuk anak tangga, dengan lebar 27,5 cm dan tinggi 21 cmPemasangan
besi tulangan harus dilakukan dengan benar, langkah-langkah yang
diperhatikan dalam penulangan tangga : Pertama gambar rencana harus
dipahami. Memotong dan membengkokan besi tulangan sesuai dengan
rencana. Tulangan yang di gunakan untuk anak tangga dan bordes
dirangkai diatas bekisting yang telah dibuat. Tulangan utama
ditempatkan terlebih dahulu kemudian tulangan sengkang dipasang
pada tulangan utama dan kemudian diikat dengan kawat bendrat.
Kemudian beton dekcing atau tahu-tahu dipasang untuk memperoleh
selimut beton.
Pekerjaan pengecoran tanggaPelaksanaan pengecoran tangga adalah
sebagai berikut: Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete
mixer, karena untuk pengerjaan tangga ini membutuhkan adukan yang
tidak terlalu banyak. Pemadatan menggunakan alat vibrator dan
dilakukan selama berlangsungnya pengecoran. Ini dimaksudkan agar
didapat beton yang benar-benar padat. Setelah itu adukan diratakan
oleh pekerja dengan memakai kayu perata sesuai dengan tinggi peil
yang sudah ditentukan dengan bekisting.
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting TanggaBekisting tangga dapat
dibongkar minimum 14 hari dengan syarat beton sudah cukup keras,
tujuannya untuk menghindari cacat pada tangga. Untuk menjaga agar
beton pada tangga dapat mengeras dengan sempurna maka scaffolding
pada bagian bordes tidak dilepas hingga beton berumur 28 hari.
2.11Pekerjaan BajaMaterial untuk pabrikasi harus dipilih
berdasarkan spesifikasi dan dimensinya. Material yang dipakai
selanjutnya diukur dan dimarking sesuai gambar kerja.
Metodekerjauntuk marking adalah sebagai berikut : Ukur lebar dan
panjang dari material yang dipotong. Tandai tempat lubang baut.
Buat bentuk sesuai dengan shop drawing. Tulis nama kode pada
material tersebut.Setelah pekerjaan marking, dilanjutkan dengan
pekerjaan pemotongan. Metodekerja pemotongan adalah sebagai berikut
: Potong material sesuai dengan ukuran dan bentuknya yang telah
ditentukan. Pelubangan baut akan dibuat dengan drilling dan
punching. Penyambungan komponen yang terpisah dengan las sesuai
dengan shop drawing.Pekerjaaan grinding akan dilaksanakan untuk
menghaluskan material welding sprinkle dan track welding.Pemasangan
baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi yang telah disediakan
oleh konsultan pengawas.Kontraktor mempunyai tanggung jawab atas
metode pemasangan tersebut, prosedur dan untuk keseluruhan
stabilitas terhadap tiap elemen. Mesin las, katrol, kunci-kunci
pas, dan lain-lain akan ditempatkan di lokasi selama masa
pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkannya.Pekerjaan baja harus
dibuat seakurat mungkin untuk menciptakan keragaman dan harus
disamakan sehingga perbedaan pada keseluruhan pekerjaan ada dalam
limit yang dapat ditoleransi.Leveling dan penyesuaian dilakukan
mengikuti perkembangan dari setiap pekerjaan baja untuk menghindari
kesalahan dan untuk membuat pekerjaan lebih mudah. Alignment dan
penyesuaian harus sesuai dengan aturan toleransi yang disediakan
pada spesifikasi.Bracing sementara dibutuhkan untuk mengamankan
struktur baja terhadap gaya - gaya seperti angin dan berat member
itu sendiri.Pengecatan touch up dilaksanakan pada area yang rusak
dikarenakan oleh pengiriman , handling atau pemasangan.Connection
harus dilakukan sesuai dengan gambar design dan shop drawing.
Kontraktor akan menyediakan semua sekrup, nuts, washer, elektroda
las dan fitting yang diperlukan, dan material lain yang
dibutuhkan.
2.12Pekerjaan ArsitekturPelaksanaan Pekerjaan Arsitektur pada
prinsipnya dilaksanakan dengan urutan pekerjaan yaitu dinding,
atap, plafond kemudian lantai . Sebelum pekerjaan tersebut dimulai
akan dibuat shop drawing dengan ukuran sesuai dengan keadaan di
lapangan dan diminta persetujuan dari Pemberi Tugas. Untuk
menghindari kesalahan pemasangan dilapangan daerah yang akan
dikerjakan harus di marking terlebih dahulu sehingga sesuai dengan
perencanaan.
A. DINDING BATADikerjakan berdasarkan ukuran bangunan dam letak
dinding bata secara teliti sesuai gambar. Pasangan dinding bata
dipasang berdasarkan waterpass dengan menggunakan benang disertai
meneliti kerataan tiap kali selesai pemasangan.Setiap pertemuan
diperkuat dengan kolom praktis dan untuk setiap 12m2 diberi
perkuatan kolom atau balok praktis. Pemasangan dengan menggunakan
thin bed mortar untuk menghasilkan pemasangan yang rapi.
B. PLESTERAN & ACIAN DINDING BATAMaterial : Plesteran
biasaSebelum pekerjaan plesteran dimulai maka terlebih dahulu
diberi kepalaan plesteran. Sedangkan untuk menjaga kerataan dan
kelurusan permukaan plesteran maka dipergunakan alat Bantu jidar
dari aluminium. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, pekerjaan
instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing pada dinding harus
sudah selesai.Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran
kering 1 minggu dan pelaksanaannya menggunakan jidar aluminium
untuk hasil yang lebih rata dan baik.C. PASANG LANTAI & DINDING
KERAMIKMaterial : KeramikKeramik yang akan dipasang harus direndam
terlebih dahulu, dan sudah diperiksa mutu dan kwalitasnya.
Pemasangan dilakukan sesuai start keramik pada shop drawing yang
telah disetujui dan telah dilakukan pengukuran as-as di
lapangan.Pemasangan keramik setelah pekerjaan instalasi mekanikal,
elektrikal dan plumbing terpasang.Untuk lokasi yang diberi lapisan
waterproofing, pemasangan keramik dilakukan setelah pengujian
waterproofing dan pemasangan tidak menggunakan alat bantu paku atau
yang lain yang dapat membuat lapisan waterproofing rusak.Naad diisi
dengansemen warna (tile grout) dan permukaan keramik harus segera
dibersihkan dari bekas adukan dan grout.
D. PEKERJAAN PLAFONDMaterial : Gypsum 9mm,Pemasangan dimulai
dengan pembuatan marking disekelilign dinding yang telah diplester
aci. Rangka hollow / kayu dipasang sekeliling dinding sesuai dengan
marking yang telah dibuat, dilanjutkan dengan pemasangan
penggantung dan rangka tengah.Pemasangan rangka dibantu dengan
waterpass dan benang untuk pengontrolan terhadap kerataan.
Pemasangan box lampu, manhole, fixture M&E harus rapi, rapat
dan rata permukaan plafond.
E. PEKERJAAN PENGECATANPermukaan bidang yang dicat sebelumnya
harus rata, kering dan bersih, disesuaikan dengan bahan, jenis dan
warna yang telah ditentukan dan disetujui. Sebelum pengecatan
didahului dengan pemberian alkali resistance pada permukaan acian.
Pengecatan harus rata dengan minimal pengecatan 2 lapis.
2.13Pekerjaan InstalasiPekerjaan instalasi merupakan pekerjaan
yang dilakukan setelah pekerjaan lantai dan aksesoris. Pekerjaan
instalasi meliputi pekerjaan instalasi linstrik dan air.
2.13.1Instalasi listrikInstalasi listrik yang dimaksud adalah
semua pendukung jaringan listrik antara lain kabel, saklar, stop
kontak dan lampu. Instalasi listrik yang dibutuhkan dihitung dalam
volume titik.Tahapan instalasi listrik : Semua hantaran (kabel)
yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum
pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di
plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan
sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan
sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan harus menggunakan
klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak
tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan
harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus
dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. tidak
boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan,
ditanam sampai minimal mencapai air tanah Pada hantaran di atas
langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit. Untuk hantaran/tarikan kabel
yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm
dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila
tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar
harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde,
untuk menghindari adanya arus.
2.13.2Instalasi airInstalasi air terdiri atas saluran- saluran
pipa untuk air bersih, air kotor, air tinja, dan air hujan. Saluran
saluran pipa yang dibutuhkan dihitung volumenya dalam satuan
panjang. Bagian instalasi air yang lainnya yaitu septic tank, sumur
air bersih, sumur air hujan dan lain- lain dihitung dalam satuan
buah.
2.14ALAT-ALAT KONSTRUKSI TowerCrane : Minimum 1unit mesin Tower
Crane akan ditempatkan di lokasi sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan Struktur Theodolite : 1 unit akan disediakan selama
masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan berlangsung. Water Pas
: 1 unit water pas akan disiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan
yang membutuhkan masih berlangsung. Concrete Mixer& Concrete
Vibrator : Minimum 2 (dua) unit & concrete vibrator 3 unit akan
kami siapkan selama masa pekerjaan struktur. Bar bender & Bar
Cutter : Bar bender & bar cutter akan disediakan untuk
mempercepat pabrikasi besi beton. Scaffolding : Disediakan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berada diketinggian. Material
Hoist : Digunakan untuk alat transportasi material dan orang ke
tempat yang cukup tinggi. Excavator (Back Hoe) : Dipergunakan untuk
melakukan pekerjaan penggalian tanah. Dump Truck : Digunakan
sebagai alat angkut tanah galian proyek ke luar dari lokasi
proyek.
gedung lt. basementlantai basement dibuat dengan cara menggali
tanah terlebih dahulu menggunakan alat excavator sampai elevasi
kedalaman yang telah direncanakan, kemudian dilaksanakan pekerjaan
pondasi, tie beam dan plat lantai basement.
gedung lantai 2pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan kolom,
balok , plat dan struktur tangga meliputi pekerjaan bekisting,
pekerjaan pembesian dan pekerjaan cor beton
Gedung lantai 3 s/d 4pekerjaan lantai 3 sampai dengan atap
merupakan pengulangan dari item pekerjaan lantai 2 yaitu bekisting,
pembesian dan cor beton menyesesuaikan bentuk struktur gedung yang
telah direncanakan.
gedung lantai 5
BAB IIIMENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA
Langkah pertama yang dilakukan untuk menghitung rencana anggaran
biaya bangunan adalah mengidentifikasi setiap item pekerjaan yang
ada dalam proyek yang sedang dihitung. Setiap proyek tidak selalu
sama jenis maupun jumlah item pekerjaannya, bergantung pada jenis
proyek, lokasi proyek, tingkat kompleksitas proyek, metode
konstruksi, jenis peralatan yang digunakan dalam proses
penghitungan kuantitas setiap item pekerjaan. Prinsip utama dalam
menghitung kuantitas pekerjaan adalah selama pekerjaan itu berbeda
maka harus dipisahkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang akurat dalam kalkulasi biaya bangunan.Macam
pekerjaan yang perlu dipahami dalam pembuatan rumah antara lain,
pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton bertulang,
pekerjaan dinding, pekerjaan atap, pekerjaan lantai dan aksesori,
dan pekerjaan penyelesaian.Besarnya harga dalam setiap daerah tentu
saja berbeda- beda bergantung kepada hal- hal beriku :1. Jauh
dekatnya sumber daya atau bahan bangunan. Misal, untuk daerah
Kalimantan, tentu saja bahan dari unsur kayu Kalimantan lebih murah
daripada daerah lainnya. Nilai UMR dari masing- masing daerah juga
berpengaruh terhadap upah tenaga kerja.2. Musim/cuaca. Pada musim
penghujan, ada beberapa material yang harganya naik, terutama batu
bata karena bahan tersebut sulit didapatkan.3. Inflasi yang
mempengaruhi harga bahan bangunan. Berubahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar berpengaruh besar terhadap kenaikan harga bahan
bangunan. Selain itu, ada beberapa factor lainnya yang menyebabkan
naik turunnya harga satuan sehingga harga yang terdapat pada
fleksibel, disesuaikan dengan harga pada waktu itu.
NoJenis PekerjaanSatuanVolumeHarga Satuan (Rp)Jumlah Harga
(Rp)Total Harga (Rp)
APEKERJAAN PERSIAPAN 42.188.844,26
1Pembersihan Lahanm308,120 5.600,00 1.725.472,00
2Pemasangan Pagar Sementara dari Kayu tinggi 2 mm72,740
188.715,00 13.727.129,10
3Memasang Bouwplankm38,000 54.391,66 2.066.883,16
4Memasang Papan Nama Proyek 80x120 cmBh1,000 392.960,00
392.960,00
5Membuat direksi keet & Gudang Sementaram24,000 751.100,00
18.026.400,00
6Listrik dan Air KerjaLs1,000 2.000.000,00 2.000.000,00
7Mob & Demob AlatLs1,000 2.000.000,00 2.000.000,00
8Tes Material Baja dan BetonLs1,000 1.500.000,00
1.500.000,00
9Rambu - rambu lalu lintas dan keselamatan KerjaLs1,000
750.000,00 750.000,00
BPEKERJAAN TANAH 1.383.800,98
1Galian Tanah Biasa sedalam 1 mm52,788 16.000,00 844.608,00
2Urugan Kembalim13,197 7.672,00 101.247,38
3Urugan Pasir Bawah Pondasim3,338 131.200,00 437.945,60
CPEKERJAAN PONDASI 11.049.725,50
1Pasangan Pondasi Batu Kali 1 Pc: 5 Psm28,369 389.500,00
11.049.725,50
DPEKERJAAN DINDING 19.048.884,73
1Pasangan Tembok Bata 1Pc:4Ps (Trasraam)m28,947 69.270,00
2.005.158,69
2Pasangan Tembok Bata 1Pc:3Kp:10Psm268,532 63.470,00
17.043.726,04
EPEKERJAAN PLESTERAN DINDING 8.367.995,23
1Plesteran Dinding 1Pc:3Ps tebal 20 mmm29,782 33.490,00
997.399,18
2Plesteran Dinding 1Pc:3Kp:10Ps tebal 15 mmm396,226 18.602,00
7.370.596,05
FPEKERJAAN KAYU 108.056.777,50
1Pasang Kusen Pintu dan Jendela Kayu Jatim1,123 17.768.000,00
19.953.464,00
2Pasang Pintu Panel Kayu Jatim25,554 888.000,00
22.691.952,00
3Pasang Nook, Gording, Murplat, Nook Kayu Bengkiraim1,327
9.864.000,00 13.089.528,00
4Pasang Usuk+Reng Genteng Beton Kayu Bengkiraim226,307
129.500,00 29.306.756,50
5Pasang Listplank, Reuter 2X (2X20) cm, kayu bengkiraim0,355
99.400,00 35.287,00
6Pasang Rangka Langit-langit 1X1 m Kayu Borneom184,725
124.400,00 22.979.790,00
GPEKERJAAN BETON 38.397.507,97
1Membuat sloof Beton Bertulang (200Kg besi+bekisting)m3,338
3.862.720,00 12.893.759,36
2Membuat Kolom Beton Bertulang (300Kg besi+bekisting)m3,229
7.700.025,00 24.863.380,73
3Membuat Ring Balok (200Kg besi+bekisting)m3,338 74.280,00
247.946,64
4Membuat Kuda-Kuda Beton (200Kg besi+bekisting)m5,283 74.280,00
392.421,24
HPEKERJAAN PENUTUP ATAP 21.128.039,20
1Pasang Genteng Kerpusm59,800 74.780,00 4.471.844,00
2Pasang Genteng Betonm226,307 73.600,00 16.656.195,20
IPEKERJAAN PLAFON 8.543.718,83
1Pasang List Plafon Kayu Profilm141,500 8.186,67
1.158.413,33
2Langit-langit Asbesm184,725 39.980,00 7.385.305,50
JPEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING 17.826.360,17
1Pekerjaan Urug Pasir Bawah Lantaim12,150 131.200,00
1.594.080,00
2Pasang Lantai Keramik 33X33 cmm123,615 116.669,00
14.422.038,44
3Pasang Lantai Keramik 10X20 cmm5,250 298.891,22
1.569.178,92
4Pasang plint ubin pc abu-abu ukuran 10x30 cmm15,824 15.234,00
241.062,82
KPEKERJAAN KUNCI DAN KACA 3.507.563,00
1Pasang Kunci Tanam BiasaBh8,000 49.760,00 398.080,00
2Pasang Engsel pintuBh38,000 32.165,00 1.222.270,00
3Pasang Engsel JendelaBh4,000 12.580,00 50.320,00
4Pasang Pegangan Pintu/Door holderBh17,000 32.900,00
559.300,00
5Pasang Kaca tebal 3 mmm21,472 55.000,00 1.180.960,00
6Pasang Kaca wireglass tebal 5 mmm0,900 107.370,00 96.633,00
LPEKERJAAN PENGECATAN 17.811.632,99
1Pengecatan Kayum254,586 26.352,50 6.708.977,57
2Pengecatan Tembok Barum410,184 27.067,50 11.102.655,42
MPEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 2.970.000,00
1Penyambungan Listrik PLN 2400 wattLS1,000 2.000.000,00
2.000.000,00
2Pemasangan Lampu SL 25 WattBh14,000 30.000,00 420.000,00
3Pemasangan Sekering GroupBh1,000 17.500,00 17.500,00
4Pemasangan Stop KontakBh9,000 12.500,00 112.500,00
5Pemasangan Sakelar TunggalBh14,000 17.500,00 245.000,00
6Pemasangan Sakelar GandaBh14,000 12.500,00 175.000,00
NPEKERJAAN SANITASI 7.870.599,50
1Memasang Kloset Jongkok Porselen Bh2,000 271.200,00
542.400,00
2Memasang Bak Mandi Bata Bata, Vol 0.3 mBh2,000 1.635.500,00
3.271.000,00
3Memasang Kran Air " atau "Bh3,000 20.760,00 62.280,00
4Memasang pipa PVC tipe AW 1"m19,650 19.550,00 384.157,50
5Memasang pipa PVC tipe AW 4"m20,470 43.850,00 897.609,50
6Memasang Bak kontrol Pas Batu Bata 45X45 cmBh1,000 213.152,50
213.152,50
7Membuat Septictank 1.5x2x2 m + PeresapanBh1,000 2.500.000,00
2.500.000,00
31