Page 1
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Industri Semen di Dunia.
Sejarah persemenan di dunia dimulai pada jaman Mesir kuno. Bangsa Mesir
sudah mampu membuat banyak piramida, dimana batu penyusunnya satu sama lain
saling terikat kuat dan tahan terhadap cuaca selama berabad-abad. Di Yunani dan
Romawi kuno bahan perekat yang digunakan adalah bahan inorganic seperti kapur
gamping (quick lime), gypsum dan pozzolan (trass).
Pada tahun 1756, seorang insinyur berkebangsaan Inggris bernama Jhon
Smeaton telah hydraulic menemukan lime dan memakai bahan tersebut untuk
membangun kembali gedung “Eddystone light house”.
Empat puluh tahun kemudian (tahun 1796), Joseph Parker Kent, dari Ingggris
menemukan butiran-butiran ”Septaria” dari batu kapur untuk memproduksi
“hydraulic cement” yang kemudian dikenal dengan nama “Roman Cement”.
Joseph Aspidin, seorang tukang batu dari Inggris pada tahun 1824 membuat
paten cara membuat batu-batuan yang mirip dengan batuan yang ada di daerah
“Portland” Inggris.
Pabrik portland pertama berdiri di daerah Inggris pada tahun 1925 oleh Jamest
Frost di Swancombe, kemudian di Belgia dan Jerman pada tahun 1955, sedangkan
di USA mulai 1975 dan juga negara-negara lain-lainnya (Putra, 1986).
2.2. Sejarah Industri Semen di Indonesia
Pabrik semen pertama di Indonesia didirikan di Indarung, Padang, Sumatera
Barat pada tahun 1910 dengan nama Sumatera Portland Work, yang kemudian
berganti nama menjadi PT Semen Padang. Pada tahun 1957 didirikan Pabrik Semen
Gresik di daerah Gresik, Jawa Timur.
Dengan meningkatnya pembangunan di Indonesia, maka meningkat pula
kebutuhan akan semen. Hal inilah yang mendorong berdirinya pabrik semen baru
sehingga dapat memenuhi kebutuhan semen dalam negeri dan mengurangi
ketergantungan pada semen import.
4
Page 2
Tabel 1
Industri Semen Indonesia Asosiasi Anggota Semen Indonesia Tahun 1997
No. PabrikKapasitas
( Juta ton/ tahun)
Tahun Mulai
Produksi
1. PT Semen Padang 3,40 1910
2. PT Semen Gresik 4,10 1957
3. PT Semen Tonasa 3,48 1968
4. PT Semen Cibinong 3,00 1985
5.PT Indocement Tunggal
,,,Prakarsa18,60 * 1975
6. PT Semen Nusantara 1,65 1977
7. PT Semen Baturaja 0,50 1980
8. PT Semen Andalas 1,10 1983
9. PT Semen Kupang 0,12 1984
Total 30,05 -
*) (sumber : Intranet PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
2.3. Sejarah PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. adalah perusahaan perseroan
terbatas dengan produksi semen cap “Tiga Roda” yang memiliki 12 pabrik dan
tersebar di tiga lokasi, yaitu di daerah Citeureup-Bogor, Tarjun-Kalimantan dan
Palimanan-Cirebon. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. mempunyai moto
“Turut Membangun Kehidupan Bermutu pada umumnya, dan Turut Membangun
Komunitas yang Sejahtera di Sekitar Kegiatan Usaha pada khususnya “. Pembuatan
semen dimulai pada tahun 1975 melalui PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise
(PT DICE). Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh badan usaha lain dengan
5
Page 3
mendirikan 3-8 pabrik yang berlokasi sama dengan pabrik sebelumnya. Badan usaha
pendiri pabrik 1-8 selengkapnya sebagai berikut:
1. PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise (PT DICE)
Perusahaan ini memiliki pabrik 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang masing -
masing 500.000 ton/tahun. Produknya berupa semen tipe 1. pabrik 1 mulai
beroperasi tanggal 18 Juli 1975 dan diresmikan tanggal 4 Agustus 1976,
sedangkan pabrik 2 mulai beroperasi pada tanggal 14 Juli 1976 dan diresmikan
tanggal 5 Agustus 1976. Peralatan dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries Ltd,
Jepang.
2. PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PT PICE)
Perusahaan ini memiliki pabrik 3 dan 4 dengan kapasitas terpasang masing-
masing 1.000.000 ton/tahun. Produknya semen tipe 1 mulai beroperasi pada 26
Oktober 1978, sedangkan pabrik 4 mulai beroperasi 17 November 1980.
Peralatan yang digunakan dibuat oleh KHD Humboldt Wedag HG, Jerman
Barat.
3. PT. Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PT PIICE)
Perusahaan ini mendirikan pabrik 5 dengan produksi semen putih dan semen
sumur minyak dengan kapasitas terpasang 2.00.000 ton/tahun. Pabrik 5
diresmikan pada tanggal 16 Maret 1981. Peralatannya dibuat oleh Kawasaki
Heavy Industries Ltd, Jepang dan Nihon Cement Co, Ltd.
4. PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PT PAUICE)
Perusahaan ini mendirikan pabrik 6 dengan kapasitas produksi semen
1.500.000 ton/tahun mulai beroperasi pada September 1983. Peralatannya
dibuat oleh KHD Humboldt Wedag HG, Jerman Barat.
5. PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PT PIAICE)
6
Page 4
Perusahaan ini mendirikan pabrik 7 yang memproduksi semen dengan
kapasitas terpasang 1.500.000 ton/tahun. Pabrik 7 beroperasi pada16
Desember 1984. Peralatan yang digunakan dibuat oleh Poliysius Heavy
Industries, Perancis.
6. PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PT PAMICE)
Perusahaan ini mendirikan pabrik 8, mulai beroperasi pada tanggal 16 Juli
1985. Kapasitas terpasang 1.500.000 ton/tahun, peralatan yang digunakan
dibuat oleh Poliysius Heavy Industries, Perancis.
Pada tahun 1985 keenam perusahaan tersebut bergabung menjadi satu
perusahaan dengan nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Badan hukum PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. didirikan pada tanggal 17 Mei 1985 dan
memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman pada tanggal 15 Juni 1985
dengan surat keputusan No. C2-2867.H1.01.Th85.
Berdasarkan surat izin yang diperoleh dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. SI-062/SHM/MK-10/89 tertanggal 16 Oktober 1989, PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk. melakukan go public. Hal ini dilakukan dengan jalan
menjual 59.000.100 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp
1.000,00 per saham. Adapun tujuan go public yang dilaksanakan oleh PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. ini adalah untuk memberikan kesempatan
kepada masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam penyertaan modal
perusahaan. Setelah mengalami beberapa perubahan maka susunan pemegang saham
Perseroan sejak 30 Juni 2009 adalah Birhwood Omnia Ltd. (Heidelberger Cement
Group) 51 %, masyarakat 36 %, PT. Mekar Perkasa 13 %.
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. selalu berusaha meningkatkan
kapasitas produksinya. Pabrik milik PT. Tridaya Manunggal Perkasa Cement
7
Page 5
Enterprises yang berlokasi di Palimanan, Cirebon pada tanggal 27 November 1991
dibeli. Pabrik ini dinamakan pabrik 9 dengan kapasitas terpasang 1.200.000
ton/tahun. Tahun 1997 dibangun pabrik 10 disebelah pabrik 9 dengan kapasitas
terpasang yang sama. Pada tahun 1994 didirikan pabrik dibawah PT. Indo Kodeco
Cement (PT IKC) dengan sistem join venture antara Indocement (51%), Korea
Devt.Co (46%), Marubeni Corp. (3%) di daerah Tarjun, Kalimantan dengan
kapasitas terpasang 2.400.000 ton/tahun. Pada tanggal 20 Oktober 2000 berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) diputuskan bahwa anak
perusahaan PT. IKC langsung berada dibawah operasional PT. Indocement Tunggal
Prakasa, Tbk dan dinamakan pabrik 12. Usaha selanjutnya adalah pembangunan
pabrik 11 di Citeureup, Bogor pada tahun 1997. Pabrik 11 memiliki kapasitas
terpasang 2.400.000 ton/tahun mulai beroperasi pada bulan Maret 1999.(Tabel 1).
Tabel 2
Kapasitas produksi semen di PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk.
Tahun Pabrik Lokasi Produk
Kapasitas Produksi
Semen (Juta Ton /
Tahun)
1975 Pabrik ke-1Citeureup, Jawa
Barat
PCC / OPC
Tipe II0,7
1976 Pabrik ke-2Citeureup, Jawa
Barat
PCC / OPC
Tipe II0,6
1979 Pabrik ke-3Citeureup, Jawa
BaratPCC 1,1
1980 Pabrik ke-4Citeureup, Jawa
BaratOPC 1,1
1981 Pabrik ke-5 Citeureup, Jawa OWC / WC / 0,2
8
Page 6
Barat OPC Tipe V
1983 Pabrik ke-6Citeureup, Jawa
BaratPCC 1,6
1984 Pabrik ke-7Citeureup, Jawa
BaratPCC 1,9
1986 Pabrik ke-8Citeureup, Jawa
BaratPCC 1,9
1991Pabrik ke-9
*)
Palimanan,
Cirebon, Jawa
Barat
PCC 2,05
1996 Pabrik ke-10
Palimanan,
Cirebon, Jawa
Barat
PCC 2,05
1999 Pabrik ke-11Citeureup, Jawa
BaratPCC 2,6
2000Pabrik ke-
12**)
Tarjun,
Kotabaru,
Kalimantan
Selatan
PCC 2,6
Jumlah Seluruhnya 18,6
*) Melalui Akuisisi tahun 1999
**) Melalui merger dengan PT Indo Kodeco Cement (IKC) pada tanggal 29
Desember 2000
OPC : Ordinary Portland Cement
OWC : Oil Well Cement
WC : White Cement
PCC : Portland Composit Cement
9
Page 7
Dengan beroperasinya pabrik 11 maka PT. Indocement Tunggal Prakasa,
Tbk. memiliki kapasitas terpasang 15.420.000 ton klinker per tahun merupakan
produsen semen terbesar kedua di Indonesia (tabel 2).
Produksi semen dari PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. mengusai pangsa
pasar dalam negeri sebesar 35 %. Hal ini disebabkan lokasinya yang strategis yaitu
di pulau Jawa yang merupakan konsumen terbesar di Indonesia.
Tabel 3
Kapasitas produksi semen secara nasional
Perusahaan Lokasi pabrik Kapasitas
PT Semen Gresik GroupJawa Timur, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan17.250.000
PT IndocementJawa Barat dan Kalimantan
Selatan
18,6 Juta
Ton / Tahun
PT Semen Cibinong Jawa Barat dan Jawa Tengah 9.700.000
Lainnya Aceh, Sumsel, Kupang, Sulsel 4.670.000
Jumlah
47.458.000
2.4. Visi, Misi dan Moto PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Visi Perseroan
“Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri.”
Misi Perseroan
10
Page 8
“Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan
yang terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan
pembangunan berkelanjutan.”
Moto Perseroan
“Turut membangun kehidupan bermutu (Better shelter for a better life).”
2.5. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Organisasi ini membagi unit-unit kerja organisasi secara fungsional yang
disahkan melalui surat pengesahan No. C2-3641.HT.01.01.Th.85.
11
Page 9
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
PLANT/DIVISION MANAGER
DEPARTMENT HEAD
SECTION HEAD
SUPERVISOR
FOREMAN
Gambar 1. Struktur Organisasi
Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dipegang oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Untuk pelaksanaan kegiataan operasional dipegang oleh Dewan
Direksi yang terdiri dari 9 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan yang telah
digariskan RUPS.
Sebagai wakil pemegang saham untuk mengawasi Dewan Direksi dibentuk
Dewan Komisaris yang terdiri dari 9 orang dengan 1 Komisaris Utama dan 2 Wakil
Komisaris Utama. Dalam melaksanakan kegiatan eksekutif sehari-hari, direksi
mengangkat Plant/Division Manager dan mengawasi jalannya pabrik ditunjuk pula
2 orang General Manager Operation.
12
Page 10
Struktur organisasi PT Indocement disusun sebagaimana layaknya suatu
badan usaha yang bergerak dalam industri dan perdagangan yang membagi unit-unit
dalam organisasi secara fungsional. Kekuasaan tertinggi perusahaan dipegang oleh
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya yang telah digariskan RUPS dilakuakan oleh suatu dewan direksi
yang terdiri dari 8 orang direksi termasuk 1 orang direktur utama. Dalam melakukan
pengawasan sebagai perwakilan dari para pemegam saham dilaksanakan oleh suatu
dewan komisaris yang terdiri dari 7 orang yang termasuk 1 orang komisaris utama.
Anggaran dasar yang mengatur tata cara kerja dalam perusahaan telah
memperolah pengesahan dari Departemen Kehakiman pada tanggal 19 Juni 1987.
Dalam melakukan kegiatan kegiatan operasional sehari-hari direksi mangangkat
Plant/Division Manager dimana untuk pabrik ditunjuk pula 3 orang General
Manager.
DEWAN KOMISARIS
Presiden Komisaris : DR. Albert Scheuer
Wakil Komisaris Utama : Tedy Djuhar
Wakil Komisaris Utama : I Nyoman Tjager
Komisaris Independen : Sri Prakash
Komisaris : DR. Lorenz Naeger
Komisaris : DR. Bernd Scheifele
Komisaris : Daniel Gauthier
DEWAN DIREKSI
Presiden Direktur : Daniel E.A. Lavalle
Wakil Presiden Direktur : Franciscus Welirang
Direktur Keuangan : Tju Lie Sukanto
Direktur Teknik : Hasan Imer
Direktur SD : Kuky Permana
Direktur Pemasaran : Nelson G.D. Borch
Direktur : Benny S. Santoso
Direktur : Daniel R. Fritz
GENERAL MANAGER
Citeureup Plantsite : Setia Wijaya
Cirebon Plantsite : Budiono Hendranata
Tarjun Plantsite : Koh Seong Joong
13
Page 11
Berikut adalah tugas dan wewenang serta urutan hirarki dalam struktur
organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk:
a. Rapat umum Pemegang Saham (RUPS)
Membubarkan perusahaan dan mengembangkan usaha
Mengangkat dan menghentikan pengurus
b. Dewan Komisaris
Menghentikan dan mengangkat Direksi perusahaan
Mengesahkan anggaran dan belanja perusahaan
Mengawasi jalannya perusahaan
c. Dewan Direksi
Menyusun dan melaksanakan anggaran belanja perusahaan
Mengelola dan mengembangkan jalannya perusahaan
d. Plant Koordinator
Mengkoordinir pengelola operasional pabrik dan divisi penunjang
Menyusun dan melaksanakan anggaran dan belanja perusahaan
e. Plant/Division Manager
Mengkoordinir operasional Department Head di bawahnya
Menyusun dan melaksanakan anggaran belanja pabrik/divisi
f. Department Head
g. Section Head (Superintendent)
h. Engineer
i. Foreman
j. Pelaksana
k. Pembantu pelaksana
2.6. Lokasi dan Tata Letak Pabrik
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pendirian suatu pabrik
adalah pemilihan lokasi pabrik yang mendukung seluruh kegiatan pabrik. PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memiliki tiga buah lokasi pabrik yaitu :
1. Citeureup, Bogor dengan 9 pabrik dan luas area 200 Ha.
Kapasitas terpasang: 11,9 juta ton semen / tahun (Plant 1,2,3,4,5,6,7,8,11)
Cadangan bahan baku: > 80 tahun
Fasilitas kantong semen: 150 juta kantong / tahun
14
Page 12
Fasilitas pembangkit listrik sendiri: 376 MW
2. Palimanan, Cirebon dengan 2 pabrik dengan luasa area 37 Ha.
Kapasitas terpasang: 2,6 juta ton semen / tahun (Plant 9 dan 10)
Cadangan bahan baku: > 65 tahun
Fasilitas kantong semen: 50 juta kantong / tahun
3. Tarjun, Kalimantan Selatan dengan 1 pabrik dengan luas area 71 Ha.
Kapasitas terpasang: 2,6 juta ton semen / tahun (Plant 12)
Cadangan bahan baku: > 100 tahun
Fasilitas pembangkit listrik sendiri: 65 MW
Lokasi pabrik yang tepat, dapat meningkatkan daya guna dan menghemat
biaya produksi pabrik tersebut.
Pemilihan lokasi di tiga daerah tersebut berdasarkan pertimbangan berikut:
1. Orientasi Pasar
PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk memiliki letak strategis karena
berada dalam lokasi yang paling dekat dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia
yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat. Hal ini tentu meningkatkan jumlah penjualan .
Produk semen dikemas 50 kg per kantong semen, dan kemasan big bag dengan
kapasitas 1,5-2 ton serta dalam bentuk semen curah.
2. Orientasi Bahan Baku
Daerah Citeureup, Cirebon, dan Tarjun merupakan daerah yang kaya akan
batu kapur, tanah liat, dan pasir silika. Bahan baku tersebut diangkut dengan belt
conveyor dan Quarry menggunakan dump truck.
2.7. Tenaga Kerja
15
Page 13
PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. memperkerjakan karyawan yang
terdiri dari tenaga kerja lokal dan asing. Jam kerja PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. terbagi menjadi dua bagian yaitu kerja normal dan shift. Jumlah
tenaga kerja disajikan pada Tabel 3.
Tabel 4
Jumlah tenaga kerja di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. tahun 2003
Lokasi Kerja Jumlah karyawan
Kantor Pusat,Jakarta 691
Citeureup,Bogor 4416
Palimanan,Cirebon 787
Tarjun,KalSel 844
Jumlah keseluruhan 6738
2.8. Produk Yang Dihasilkan
Jenis semen yang dihasilkan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. adalah
sebagai berikut:
1.Ordinary Portland Cement (OPC)
Indocement memproduksi OPC tipe I, II ,dan V. OPC merupakan semen
berkualitas tinggi yang sesuai untuk macam-macam kebutuhan seperti konstruksi
rumah, bangunan bertingkat, jembatan, dan juga jalan. Standar yang digunakan
dalam memproduksi semen tipe ini adalah ASTM C150-95 (Amerika), SNI-15-
2049-1994 (Indonesia), dan BS 12-1989 (Inggris) .
2. Semen Putih (White Cement)
16
Page 14
Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior bangunan.
Indocement merupakan produsen semen putih tunggal di Indonesia. Standar yang
digunakan adalah SNI 15-2049-1994.
3. Oil Well Cement (OWC)
Semen jenis ini mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan banyak
digunakan dalam konstruksi sumur minyak atau pengeboran minyak bumi dan
gas alam baik di darat maupun di lepas pantai. OWC produk PT Indocement ini
mampu digunakan untuk kedalaman sumur 8000 feet (2440 m). Standar yang
digunakan adalah SNI 15-3044-1992 kelas G, Class 6-High Sulfate Resistant,
API Spesifikasi 10 A.
4. Mixed Cement
Semen jenis ini memiliki banyak keunggulan yaitu ekonomis, tingkat
plastisitas yang lebih baik, pengersan awal relatife lebih cepat, panas hidrasi lebih
rendah, sehingga tidak mudah retak, meningkatkan kerapatan adukan sehingga
kedap air. Standar yang digunakan untuk semen jenis ini adalah SNI 15-3500-
1993.
5.Pozzolan Cement
Merupakan semen hidrolik pozzolaniks dengan kandungan batu kapur
tinggi. Tipe ini digunakan untuk proyek konstruksi dengan persyaratan lebih
sedikit dukungan struktural. Tipe ini diperkenalkan pada tahun 1999 dengan
angka produksi 300.000 ton/tahun.
6. Ready Mix Concrete
Semen jenis ini diproduksi dengan cara mencampur OPC dengan zat aditif
yang tepat dan air kemudian dikirim mernggunakan truk semen curah untuk
dituangkan pada konsumen secara langsung.
17
Page 15
2.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah rangkaian usaha yang harus dilakukan untuk
mencegah timbulnya kecelakaan dalam proses kerja. Pada tanggal 24 Oktober 1990
berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 2 tahun 1970 dan keputusan
direksi No.17/KPTS/Dir/ITP/X/1990 PT Indocement Tunggal Prakarsa membentuk
panitia pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja (P2K3) dilingkungan
perusahaan . Fasilitas yang diberikan dibidang keselamatan kerja disajikan Tabel 4.
Tabel 5
Alat Pelindung Diri
Anggota Badan Alat Pelindung Diri
Mata Kaca mata pengaman
Muka Pelindung muka , helm las
Telinga Sumbat telinga, penutup telinga
Kepala Helm pengaman
Tangan Sarung tangan
Badan Rompi, mantel
Hidung dan Mulut Fliter, Masker
Kaki Sepatu pengaman
18
Page 16
Jika terjadi kecelakaan kerja, maka perusahaan akan memberikan ganti rugi
kepada yang bersangkutan atau ahli warisnya sesuai dengan ketentuan UU
No.21/1951 tentang keselamatan kerja.
2.10. Sistem Management
Indocement telah menerapkan beberapa system manajement :
a. Sistem Manajemen Mutu - ISO 9001
Manfaat Penerapan :
Tujuan organisasi dapat tercapai
Peningkatan kompetensi karyawan
Peningkatan kepuasan pelanggan
Peningkatan daya saing perusahaan
Peningkatan citra perusahaan
Sejarah Sertifikasi :
Maret 1995 – Sertifikasi ISO 9001 : 1994
Maret 1998 – Resertifikasi ISO 9001 : 1994
Maret 2001 – Resertifikasi ISO 9001 : 1994
April 2001 – Sertifikasi ISO 9001 : 2000
April 2005 – Resertifikasi ISO 9001 : 2000
April 2008 – Resertifikasi ISO 9001 : 2000
b. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) – ISO 14001
Manfaat Penerapan :
Penghematan sumber daya alam : bahan baku, air, bahan bakar, energi listrik
dll.
Pencegahan pencemaran udara, air dan tanah
Peningkatan housekeeping
Peningkatan pemanfaatan limbah
Mengurangi tuntutan masyarakat
Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan karyawan, masyarakat,
pemerintah
19
Page 17
Meningkatkan citra perusahaan.
Sejarah Sertifikasi :
Agustus 2002 : Sertifikasi SML ISO 14001 oleh PT. SGS Indonesia untuk
Plant Cireureup dan Cirebon
Agustus 2003 : Sertifikasi SML ISO 14001 oleh PT. SGS Indonesia untuk
Plant Tarjun
Agustus 2005 : Renewal untuk Plant Citeureup, Cirebon dan Tarjun
Juli 2008 : Renewal untuk Plant Citeureup, Cirebon dan Tarjun.
c. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan OHSAS
18001
Manfaat Penerapan :
Mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
Mencegah dan mengurangi terjadinya penyakit akibat kerja
Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan karyawan, masyarakat,
pemerintah
Meningkatkan citra perusahaan.
Penghargaan & Sertifikasi
Sertifikasi OHSAS 18001
Tahun 2003 dan 2006 Bendera emas (SMK3) dari Menaker
Tahun 2000, 2003, 2006, 2010
Partisipasi Karyawan
K3 Adalah tanggungjawab setiap karyawan
Bentuk partisipasi meliputi :
Perumusan kebijakan dan prosedur
Pelaksanaan K3
Pemantauan dan pengawasan
Penyelidikan insiden
Sarana
Safety talk, ISOP, Laporan nyaris kecelakaan, Anggota Sub P2K3
d. Sistem Manajemen Laboratorium – ISO 17025
Manfaat Penerapan
Mempermudah penerimaan hasil pengujian & kalibrasi
Mempermudah kerjasama antar laboratorium dan badan lainnya
Membantu pertukaran informasi dan pengalaman
20
Page 18
Harmonisasi standar dan prosedur
Sejarah Penerapan ISO 17025
22 Juli 2005 Akreditasi Lab QARD, Plant Citeureup.
Ruang lingkup : Lab Fisika & Kimia Pengujian Clinker & Cement, Juli 2008,
Reakreditasi dan perluasan ruang lingkup Lab Pengujian Batubara.
13 Agustus 2006 Akreditasi Lab QC, Plant Cirebon.
Ruang Lingkup : Lab Fisika & Kimia Pengujian Clinker & Cement
02 Mei 2007, Akreditasi Lab QC, Plant Tarjun.
Ruang Lingkup : Lab Fisika Pengujian Clinker dan Cement
Juli 2008, Perluasan ruang lingkup Lab Kimia Pengujian Clinker dan Cement
Fungsi Management harus berjalan dengan baik agar semua pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan baik pula. Pengaturan jam kerja harus sesuai dengan UU dari
Departement Tenaga Kerja. Perusahaan memberikan beberapa jaminan, tunjangan,
dan bonus untuk kesejahteraan karyawan dan keluarganya sehingga karyawan dapat
memiliki kenyamanan dan ketenangan dalam melakukan pekerjaannya.
a. Tenaga Kerja
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Cirebon memiliki karyawan dengan
jumlah 714 orang dengan dibagi menjadi 3 kelompok:
Karyawan : 698 orang
Karyawati : 15 orang
Karyawan Asing : 1 orang
Dimana karyawan disini mempunyai jenjang pendidikan yang berbeda-beda.
b. Waktu Kerja
Dengan adanya waktu kerja yang teratur dan pasti, para karyawan dapat
menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya.
Waktu kerja untuk Quality Control Department dibagi menjadi:
Waktu kerja shift
Tabel 6
Waktu Kerja Shift
Shift Jam Kerja
A 07.00 – 15.00
21
Page 19
B 15.00 – 23.00
C 23.00 – 07.00
Karyawan yang terkena shift ini bekerja selama 6 hari kerja dan 2 hari libur.
Pembagian jam kerja 6 hari adalah 2 hari kerja pada shift A, 2 hari kerja pada shift B,
dan 2 hari shift C. karyawan yang terkena system shift dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu kelompok 1,2,3,dan 4. Apabila waktu kerja sistem ini berkenaan dengan hari
besar jam kerjanya dihitung sebagai lembur.
Tabel 7
Pembagian Waktu Kerja Shift di QCD
KelompokTanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A A B B C C H H A A B B C C
2 B B C C H H A A B B C C H H
3 C C H H A A B B C C H H A A
4 H H A A B B C C H H A A B B
Keterangan: A = masuk kerja shift A C = masuk kerja shift C
B = masuk kerja shift B H = Libur
Waktu kerja normal shift
Karyawan yang terkena sistem waktu kerja shift normal bekerja selam
6 hari kerja dan 2 hari libur.
Tabel 8
Jam Kerja Normal Shift untuk QCD
Hari Waktu Keterangan
Senin – Kamis 08.00 – 12.15 Jam Kerja
22
Page 20
12.15 – 13.00 Istirahat
13.00 – 16.00 Jam Kerja
Jumat
08.00 – 11.00 Jam Kerja
11.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 16.00 Jam Kerja
Sabtu
08.00 – 12.15 Jam Kerja
12.15 – 13.00 Istirahat
13.00 – 16.00 Jam Kerja
Waktu kerja normal
Karyawan yang terkena waktu kerja normal bekerja selama 5 hari dari
senin – jumat dan libur pada hari sabtu dan minggu.
Tabel 9
Jam Kerja Normal untuk QCD
Hari Waktu Keterangan
Senin – Kamis
08.00 – 12.15 Jam Kerja
12.15 – 13.00 Istirahat
13.00 – 17.00 Jam Kerja
Jumat
08.00 – 11.00 Jam Kerja
11.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 17.00 Jam Kerja
2.11. Quality Control Department
23
Page 21
Quality Control Department (QCD) adalah salah satu divisi penunjang
teknik di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang bertanggung jawab pada mutu
produk yang dihasilkan dari pengembangan atau penelitian.
Penjamin mutu dan riset pengembangan yang dilakukan adalah proses
pengujian terhadap bahan baku, bahan pembantu, bahan antara, semi produk, dan
produk akhir yang dilaksanakan oleh QC Department. Terdapat empat laboratorium
di QCD, yaitu :
1. Laboratorium Kimia
Laboratorium kimia mempunyai tugas melaksanakan pengujian bahan baku,
bahan antara, semi produk, dan produk akhir dalam upaya mencapai :
Kepastian mutu ( Quality Assurace )
Konsistensi mutu ( Quality Consistency )
Pengujian kalsium oksida bebas, Insoluble residu, silica oksida (SiO2), sulfur
trioksida (MgO), besi oksida (Fe2O3), hilang pijar, kalsium oksida (CaO),
Alumunium oksida (Al2O3).
Hal yang penting dari laboratorium ini adalah menyangkut masalah
pengendalian mutu. Pengendalian mutu dilakukan selama 24 jam, sesuai dengan
jalannya proses produksi. Apabila terjadi kelainan atau hasil yang kurang
memuaskan, maka segera dilaporkan ke bagian CCR (Central Control Room).
Bagian ini akan mengubah komposisi bahan dan mengatur efisiensi alat sesuai
perintah dari bagian laboratorium. Pada dasarnya komposisi kimia yang dianalisa
adalah sama dan merupakan analisis harian atau bulanan. Untuk membantu
proses analisis harian atau bulanan, digunakan Spektofometer Sinar-X sehingga
analisanya lebih cepat.
2. Laboratorium Physical
Pengujian ditempat ini meliputi densitas, kehalusan, konsisitensi normal,
kuat tekam dan panas hidrasi. Di laboratorium ini dilakukan pengujian fisika atau
uji mutu semen yang dihasilkan. Pengujian fisika semen membutuhkan waktu
yang lebih lama karena ada spesimen yang disimpan bebrapa hari, terutama
pengujian kuat tekan yang ditunggu perkembangan sampai 28 hari.
Selain itu pengujian secara fisika meliputi pengujian kehalusan dengan
metoda Blaine dan analisis residu yang terdapat dalam semen.
3. Laboratorium Batubara
24
Page 22
Pengujian yang dilakukan adalah ash content hard grovee grindability index,
heating volume, residual moisture, total sulfur, dan volatile matter. Di
laboratorium ini dilakukan analisa mutu bahan bakar yang digunakan di
perusahaan, sehingga dapat diperkirakan efisiensi bahan bakar yang digunakan.
2.12. Penanganan Debu Semen.
Dalam industri semen, debu yang keluar dari alat proses diusahakan seminimal
mungkin. Ada beberapa alat yang cenderung menghasilkan debu yang biasanya
dilengkapi dengan alat penangkap debu, yaitu Dust Collector dan Electrostatic
Precipitator.
Electrostatic Precipitator ini berfungsi untuk menangkap debu yang ada dalam
aliran gas yang akan dibuang melalui cerobong sehingga tidak menimbulkan polusi
debu pada lingkungan sekitarnya. Prinsip alat ini memanfaatkan gaya Coloumb yang
bekerja dalam medan magnet. Sedangkan Dust Collector berfungsi untuk
mengumpulkan material halus yang dihasilkan oleh beberapa alat penghalus dan
kemudian dikembalikan sebagai produk.
25