14 BAB II METODE KOOPERATIF SERTA SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA A. Permainan Sepak Bola 1. Pengertian Sepak Bola Menurut Joko Purwanto (2004:34), pengertian sepak bola adalah suatu bentuk permainan beregu yang menggunakan bola besar, dimainkan oleh dua regu, dan tiap-tiap regu terdiri dari 11 pemain.Dalam permainan sepakbola, para pemain menggunakan kemahirannya, yaitu dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badannya. Selain itu untuk bermain sepakbola diperlukan lapangan yang rata, berumput, dan berbentuk persegi empat (panjang). Permainan sepakbola dilakukan dalam dua babak, yang masing-masing babak pada umumnya berlangsung selama 45 menit. Permainan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit, yang dibantu oleh dua hakim garis. Para pemain menggunakan sepatu bola, serta kostum yang berbeda dengan lawan mainnya, sedangkan untuk penjaga gawang harus mengenakan kostum khusus yang berbeda dengan para pemain (Ferdinansyah, 2008:07). Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila bola sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar permainan sepakbola dengan baik. Dalam permainan sepak bola, para pemain menggunakan kemahirannya, yaitu dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badannya. Permainan sepak bola dilakukan dalam dua babak, yang masing-masing babak pada umumnya berlangsung selama 45 menit. Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit, dan dibantu dua hakim garis.
32
Embed
BAB II METODE KOOPERATIF SERTA SHOOTING DALAM PERMAINAN …digilib.ikippgriptk.ac.id/179/4/BAB II.pdf · syarat utama bagi pemain sepak bola, oleh karena itu setiap pemain harus mempelajari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
14
BAB II
METODE KOOPERATIF SERTA SHOOTING
DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA
A. Permainan Sepak Bola
1. Pengertian Sepak Bola
Menurut Joko Purwanto (2004:34), pengertian sepak bola adalah suatu
bentuk permainan beregu yang menggunakan bola besar, dimainkan oleh dua
regu, dan tiap-tiap regu terdiri dari 11 pemain.Dalam permainan sepakbola,
para pemain menggunakan kemahirannya, yaitu dengan kaki, kecuali penjaga
gawang yang bebas menggunakan anggota badannya. Selain itu untuk bermain
sepakbola diperlukan lapangan yang rata, berumput, dan berbentuk persegi
empat (panjang).
Permainan sepakbola dilakukan dalam dua babak, yang masing-masing
babak pada umumnya berlangsung selama 45 menit. Permainan
sepakbola dipimpin oleh seorang wasit, yang dibantu oleh dua hakim
garis. Para pemain menggunakan sepatu bola, serta kostum yang
berbeda dengan lawan mainnya, sedangkan untuk penjaga gawang
harus mengenakan kostum khusus yang berbeda dengan para pemain
(Ferdinansyah, 2008:07).
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk
menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila bola sedang dikuasai oleh
lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai
teknik-teknik dasar permainan sepakbola dengan baik.
Dalam permainan sepak bola, para pemain menggunakan
kemahirannya, yaitu dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas
menggunakan anggota badannya. Permainan sepak bola dilakukan dalam dua
babak, yang masing-masing babak pada umumnya berlangsung selama 45
menit. Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit, dan dibantu dua
hakim garis.
15
Para pemain menggunakan sepatu bola dan kostum yang berbeda dengan
lawan, serta penjaga gawang harus mengenakan kostum khusus yang berbeda
dengan para pemain.
Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat populer di dunia.
Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok (tim)
berlawanan, yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke
gawang tim lawan (gol). Masing-masing tim beranggotakan sebelas
pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan
(Soekatamsi, 1984:25-26).
Seperti diungkapkan Danny Mielke dalam permainan sepak bola
diharapkan. Supaya berhasil melakukan permaianan sepak bola, kamu harus
mempersiapakan segala sesuatunya. Persiapan ini meliputi pakaian dan
perlengkapan yang kamu kenakan dan gunakan, beberapan tingkatan latihan fisik,
ketrampilan tingkat dasar dalam olah raga ini, dan kemauan sendiri untuk
mempelajari ketrampilan baru serta menantang diri sendiri dalam batasan
kemampuan fisikmu (Danny Mielke 2007:iv).
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Peraturan Khusus dan Umum
PSSI dalam Didik Jaelani,( 2007:4) telah merumuskan peraturan-peraturan dalam
permainan sepak bola, yaitu (1) Ukuran lapangan sepak bola, untuk pertandingan
internasional panjang tidak boleh lebih dari 110 meter dan tidak kurang dari 100
meter sedangkan lebar tidak boleh lebih dari 75 meter dan tidak boleh kurang dari
64 meter. Lapangan harus segi empat, rata dan tertutup dengan rumput pendek
tapi rata. Sekitar lapangan 4 meter dari garis putih diperkenankan untuk penonton
dan sebaiknya diberi pagar pembatas (kawat); (2) Ukuran gawang, tinggi gawang
2,44 meter diukur dari tanah sampai sisi bawah palang gawang. Lebar gawang
7,32 meter diukur dari sisi dalam kedua tiang gawang. Tiang dan palang gawang
dibuat dari kayu atau besi dengan ketebalan maksimum 12 cm dan dicat putih. Di
belakang gawang dipasang jaring-jaring pada tiang dan palang gawang; dan (3)
16
ukuran bola, bola harus bulat, bagian luar dari kulit dengan ukuran lingkaran bola
tidak boleh lebih dari 71 cm dan tidak boleh kurang dari 68 cm. Berat permulaan
tidak boleh lebih dari 453 gram dan tidak boleh kurang dari 396 gram.
2. Teknik Dasar Sepak Bola
Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang sangat populer di dunia.
Dalam pertandingan, olah raga ini dimainkan oleh dua kelompok (tim)
berlawanan, yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang
tim lawan (gol). Masing-masing tim beranggotakan sebelas pemain, dan
karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
Permainan sepak bola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan
untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu,
untuk dapat bermain sepak bola harus menguasai teknik-teknik dasar permainan
sepak bola dengan baik seperti diungkapkan Wiel Coerver (1985 : 21) ” Teknik-
teknik dasar diperlukan sewaktu lari berliku-liku,berputar,dan berbalik,begitu pula
saat melindungi bola,mengadakan koreksi serta mengamankan bola jika tidak ada
teman yang berdiri bebas.”
Teknik dasar sepak bola dibagi menjadi dua, yaitu teknik badan (tanpa
bola) dan teknik dengan bola. Kemampuan menguasai teknik dasar merupakan
syarat utama bagi pemain sepak bola, oleh karena itu setiap pemain harus
mempelajari unsur-unsur teknik secara seksama.
Teknik dasar bermain sepak bola adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu dalam permainan sepak bola. Adapun
mengenai teknik dasar permainan sepak bola menurut Didik Jaelani, (2007:5)
adalah, sebagai berikut:
17
1) Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan dalam permainan sepak bola tanpa
menggunakan bola, seperti:
a) Lari cepat dan mengubah arah
b) Melompat dan meloncat
c) Gerak tipu tanpa bola, yaitu gerak tipu dengan badan
d) Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang
2) Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan dalam permainan sepak bola dengan
menggunakan bola, seperti:
a) Mengenal bola
b) Menendang bola (shooting)
c) Menerima bola; menghentikan bola dan mengontrol bola
d) Menggiring bola (dribbling)
e) Menyundul bola (heading)
f) Melempar bola (throwing)
g) Gerak tipu dengan bola
h) Merampas atau merebut bola
i) Teknik-teknik khusus untuk penjaga gawang.
B. Pembelajaran
1. Hakikat Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian yang tidak dapat
diabaikan dalam kegaiatan belajar mengajar. Menurut Suharno, Sukardi, Chotijah
dan Suwalni S., (1998: 25) bahwa, “Pendekatan pembelajaran diartikan model
pembelajaran”. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa, “Pendekatan pembelajaran
adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif
melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal”.
18
Sedangkan Syaiful Sagala (2005: 68) berpendapat, “Pendekatan pembelajaran
merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan
instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu”.
Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang dikemukakan tiga
ahli tersebut dapat disimpulkan, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja
yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran
dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka dibutuhkan perangkat-
perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran. Dengan pola pembelajaran
yang baik dan didukung perangkat pembelajaran yang baik dan ideal, maka tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Merencanakan pendekatan pembelajaran sangat penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat maka akan
memiliki efektifitas terhadap proses pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil
belajar yang optimal. Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001: 143)
menyatakan, “Efektifitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan
pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat
keterampilan atau tugas gerak yang kan dipelajari siswa”.
Pendapat tersebut menunjukkan, penerapan pendekatan pembelajaran
didasarkan pada pengetahuan guru dan keterampilan yang dipelajari. Untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal, maka seorang guru harus cermat dan tepat
dalam menerapkan pendekatan pemblajaran, sehingga keterampilan yang
dipelajari dapat dikuasai siswa dengan baik.
19
2. Komponen-Komponen Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa komponen yang terlibat di
dalamnya. Karena pembelajaran merupakan proses, maka sudah barang tentu
harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar
mengenai kemana proses akan diarahkan, apa yang harus dibahas dalam proses
tersebut, bagaimana cara melakukannya dan bagaimana mengetahui berhasil
tidaknya proses tersebut. Hal ini artinya, dalam kegiatan pembelajaran harus
mengetahui komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Berkaitan dengan
komponen pembelajaran Muhammad Ali (2004: 4) menyatakan, “Komponen-
komponen dalam kegiatan belajar mengajar dikelompokkan ke dalam tiga
kategori yaitu (1) guru, (2) isi atau materi pelajaran dan (3) siswa”. Menurut H.J.
Gino dkk., (1998: 30) berpendapat komponen-komponen dalam suatu kegiatan
pembelajaran yaitu: “Siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media dan
evaluasi”. Sedangkan Nana Sudjana (2005: 30) menggambarkan skematis
komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Skematis Komponen-Komponen Pembelajaran
(Nana Sudjana, 2005: 30)
Komponen-komponen pembelajaran tersebut pada prinsipnya saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Hal senada tentang komponen-
komponen pembelajaran dikemukakan. M. Sobry Sutikno (2009: 35-40) bahwa,
Tujuan
Metode dan alat
Penilaian
Bahan
20
“Komponen pembelajaran meliputi beberapa aspek yaitu: “(1) Tujuan
pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) kegiatan pembelajaran, (4) metode, (5)
media, (6) sumber belajar dan, (7) evaluasi”. Untuk lebih jelasnya komponen-
komponen pembelajaran diuraikan secara singkat sebagai berikut:
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan kemampuan-kemampuan
yang diharapkan dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Dengan
kata lain, tujuan pembelajaran merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran mempunyai jenjang dari yang
luas atau umum sampai kepada yang sempit atau khusus. Semua tujuan itu
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan tujuan di atasnya. Bila tujuan
terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak tercapai pula. Oleh karena
itu, aspek tujuan pembelajaran merupakan faktor utama yang harus dirumuskan
secara jelas dan spesifik, karena akan menentukan arah pembelajaran. Tujuan-
tujuan pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku siswa yang
diinginkan, dan karenanya harus dirumuskan secara operasional, dapat diukur dan
dapat diamati ketercapaiannya.
b. Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan unsur belajar yang penting mendapat
perhatian oleh guru. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dikonsumsi oleh siswa. Oleh karena itu, penentuan materi
pelajaran harus berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman lainnya. Materi pelajaran yang
diterima siswa harus mampu merespons setiap perubahan dan mengantisipasi
setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Nana Sudjana (2005: 69)
21
menyatakan, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan materi
pelajaran sebagai berikut:
1) Bahan pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan.
2) Materi pelajaran yang ditulis dalam perencaan pembelajaran terbatas pada
konsep saja, atau berbentuk garis besar bahan pelajaran tidak pula diuraikan
terinci.
3) Menetapkan materi pelajaran harus serasi dengan urutan tujuan.