29 BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DAN BERPIKIR KREATIF SISWA A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) 1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Adapun pengertian model pembelajaran berbasis proyek menurut Moeslichatoer (Istarani 2014: 16) belajar berbasis proyek (Project Based Learning) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu displin studi, melibatkan pembelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pembelajar berkerja secara otonom mengonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya mencapai produk nyata. Jadi model proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara kelompok. Martimis Yamin (Istarani 2014:158) mengatakan model proyek merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara individual. Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti. Kemudian siswa dimintakan untuk membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Model ini bertujuan
20
Embed
BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED ...digilib.ikippgriptk.ac.id/519/2/BAB II.pdf · 1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
29
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED
LEARNING) DAN BERPIKIR KREATIF SISWA
A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Adapun pengertian model pembelajaran berbasis proyek menurut
Moeslichatoer (Istarani 2014: 16) belajar berbasis proyek (Project Based
Learning) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang
inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan
yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan
prinsip-prinsip inti dari suatu displin studi, melibatkan pembelajar dalam
investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang
lain, memberi kesempatan pembelajar berkerja secara otonom
mengonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya
mencapai produk nyata. Jadi model proyek merupakan salah satu cara
pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan
persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara kelompok. Martimis
Yamin (Istarani 2014:158) mengatakan model proyek merupakan
pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan secara individual.
Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti. Kemudian siswa
dimintakan untuk membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya
dalam bentuk makalah. Model ini bertujuan
30
untuk membentuk analisis masing-masing siswa.
Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihadapkan pada
pilihan banyak macam strategi pembelajaran yang bisa dipilih guru
dalam kegiatan pembelajaran, namun tidak semua strategi pembelajaran
bisa dikategorikan sebagai strategi yang baik. Hal ini tergantung pada
kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran
merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran, agar siswa mampu belajar dengan baik sebagai mana
mestinya sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Menurut Abu
Ahmadi (2005:52) “strategi pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur”.
Ada banyak macam pilihan strategi pembelajaran yang bisa dipiih guru
guna mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran proyek adalah cara
penyajian pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,kemudian
dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya
secara keseluruhan dan bermakna”.
1) Tahap-Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Agar penggunaan model pembelajaran Project Based Learning
berhasil untuk mencapai tujuan belajar, maka perlu diperlukan
langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning.
Menurut Mergendoller (Prabowo.A.2012:4) ada beberapa tahap dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, yaitu:
a. Perencanaan
31
b. Pelaksanaan proyek
c. Penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk
d. Kesimpulan proyek
Ada pun langkah-langkah model pembelajaran Project Based
Learning yang dirancang oleh Kaser dan Karagoca (Murwanti,S.F
2015: 17):
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Project Based Learning
no aspek keterangan
1 Penentuan proyek a. Merumuskan tujuan pembelajaran
b. Penentuan topik
2 Perencanaan proyek a. Tahap awal: mengelompokan siswa dalam
kelompok berjumlah 4-5 orang siswa dan
membagikan tugas pada setiap kelompok
b. Tahap pelaksanaan: berupa perencanaan inti
kegiatan yang dilakukan siswa termasuk
kendaa yang mungkin mereka hadapi beserta
kemungkinan-kemungkinan cara
mengatasinya.
c. Pada tahap akhir: berupa perencanaan
tindakan lanjut apabila proyek itu
terselesaikan maka akan didiskusi kelas.
3 Penyusunan jadwal Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyeesaikan proyek
dengan tahap:
a. Membuat alokasi waktu untuk
32
menyeesaikan proyek
b. Membuat batas akhir penyelesaian
proyekserta penjelasan tentang pemilihan
topik.
4 Penyelesaian proyek Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan topik
yang telah ditentukan oleh guru, dalam hal ini
guru berperan untuk memotivasi dan
mengerahkan siswa agar kegiatan proyek selesai
tepat waktunya.
5 Penyampaian hasil
kegiatan
Siswa melakukan diskusi kelas untuk
mengkomunikasikan hasil dari kegiatan proyek
6 Evaluasi proses dan
hasil kegiatan
Dalam hal ini guru menilai hasil kegiatan proyek
siswa. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa
meluruskan hasil kegiatan proyek dan
kesimpulan.
Sumber: E.Kokasih (Murwanti,S.F 2015: 16) Strategi Belajar Dan Pembelajaran
2) Kelebihan dan kekurangan penggunaan Pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning)
Dalam pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
ada terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaannya, antara lain:
Menurut Suhana Cucu (2014:42) ada enam keuntungan pebelajaran
berbasis proyek yaitu:
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar,mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting.
b. Meingkatkan kemampuan pemecahan masalah
c. Membuat peserta didik lebih ektif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang komplek.
d. Meningkatkan kolaborasi
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikn keterampilan komunikasi.
33
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber.
Thomas (Prabowo, A. 2012:3) kelebihan penggunaan pembelajaran
berbasis proyek, yaitu:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c. Meningkatkan kolaborasi
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu
bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang
kompleks.
Sutriman (Murwanti, S, F. 2015:15) menegaskan kelebihan dari
model Project Based Learning adalah:
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
analisis dan sintesis dalam suatu konsep.
b. Membiasakan siswa dalam melakukan proses belajar
secara sistematis.
c. Melatih siswa untuk melakukan proses berpikir secara
kritis dalam rangka memecahakan suatu masalah secara
nyata
d. Menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar dan
bekerja
e. Menumbuhkan produktivitas siswa.
Dari beberapa pendapat diatas Kelebihan penggunaan Pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) dapat disimpulkan bahwa:
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan
penting.
b. Meingkatkan kemampuan pemecahan masalah
c. Menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar dan bekerja
d. Menumbuhkan produktivitas siswa.
34
Adapun kekurangan dalam Dalam pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning), antara lain:
Susanti (Murwanti, S.F 2015:15) Kelemahan Pembelajaran Berbasis
Proyek antara lain:
a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan
masalah.
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran utama
di kelas.
d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami
kesulitan.
f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan
B. Berpikir Kreatif
1. Pengertian Berpikir Kreatif
Kreativitas lahir dalam bentuk eksplorasi, bentuk ini berupa melahirkan
sesuatu yang baru dari sesuatu yang belum tamak sebelumnya seperti
halnya Thomas A. Edison menemukan listrik, atau Newton menemukan
teori gravitasi. Mereka itu dikategorikan kreatif karena mampu