5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Prihanto (2010) menyatakan bahwa sistem penerimaan kas dari instalasi rawat inap pada RSUD. Karanganyar, pengotorisasian terhadap dokumen oleh pejabat yang berwenang masih belum maksimal, seperti pada rincian biaya rawat inap (RBRI) hanya diotorisasi oleh bendahara, apabila dokumen ini hilang atau rusak maka akan menyebabkan kesulitan dalam memperhitungkan biaya yang harus dibayar oleh pasien atas tindakan yang diberikan. Ika (2012) menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan transaksi UD. Karya Baru Surakarta belum sesuai dengan unsur sistem pengendalian internal penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana penerimaan kas dilakukan oleh pimpinan tanpa cap “lunas”. Prosedur pencatatan dan penyetoran kas ke bank belum ada dalam transaksi penjualan tunai UD. Karya Baru Surakarta. Struktur organisasi UD. Karya Baru Surakarta belum dapat dikatakan baik karena fungsi – fungsi organisasinya belum memenuhi unsur pokok sistem pengendalian internal yang seharusnya ada pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana terdapat perangkapan jabatan fungsi kas oleh pimpinan, belum terbentuknya fungsi akuntansi dalam transaksi penjualan tunai. Fauziah (2012) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada Bengkel Intan Mulia Motor yaitu, sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada bengkel Intan Mulia Motor memiliki tiga prosedur yang dijalankan diantaranya prosedur bagian
22
Embed
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Prihanto (2010) menyatakan bahwa sistem penerimaan kas dari instalasi rawat
inap pada RSUD. Karanganyar, pengotorisasian terhadap dokumen oleh pejabat
yang berwenang masih belum maksimal, seperti pada rincian biaya rawat inap
(RBRI) hanya diotorisasi oleh bendahara, apabila dokumen ini hilang atau rusak
maka akan menyebabkan kesulitan dalam memperhitungkan biaya yang harus
dibayar oleh pasien atas tindakan yang diberikan.
Ika (2012) menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan transaksi UD. Karya
Baru Surakarta belum sesuai dengan unsur sistem pengendalian internal
penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana penerimaan kas dilakukan oleh
pimpinan tanpa cap “lunas”. Prosedur pencatatan dan penyetoran kas ke bank
belum ada dalam transaksi penjualan tunai UD. Karya Baru Surakarta. Struktur
organisasi UD. Karya Baru Surakarta belum dapat dikatakan baik karena fungsi –
fungsi organisasinya belum memenuhi unsur pokok sistem pengendalian internal
yang seharusnya ada pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari
penjualan tunai. Dimana terdapat perangkapan jabatan fungsi kas oleh pimpinan,
belum terbentuknya fungsi akuntansi dalam transaksi penjualan tunai.
Fauziah (2012) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada Bengkel Intan
Mulia Motor yaitu, sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada bengkel Intan
Mulia Motor memiliki tiga prosedur yang dijalankan diantaranya prosedur bagian
6
front desk, bagian asisten, dan bagian montir. Sistem informasi akuntansi
penerimaan kas pada Bengkel Intan Mulia Motor berjalan kurang efektif, hal ini
terjadi karena adanya kerangkapan tugas dan tanggung jawab dilakukan oleh
orang yang sama, kelengkapan dokumen yang digunakan masih belum
terkomputerisasi atau masih dilakukan secara manual sehingga memicu terjadinya
kecurangan dan manipulasi data yang mungkin saja dilakukan oleh karyawan.
Zulvina,dkk (2016) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada PG.
Kebon Agung Malang dokumen bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang ada
tidak dibuat rangkap dua atau tiga melainkan hanya satu saja. Sehingga yang
digunakan masih terdapat kelemahan – kelemahan yaitu bukti kas masuk yang
digunakan masih belum dibuat rangkap begitu juga bukti kas keluar belum dibuat
rangkap.
Dari beberapa penelitian diatas, terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan
oleh peneliti terdahulu hal ini yang harus diperhatikan oleh penulis untuk
melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas, antara
lain :
1. Menurut prihanto yang melakukan penelitian pada instalasi rawat inap
RSUD. Karanganyar pada tahun 2010. Peran dan fungsi bagian
pengotorisasian berdampak pada baik nya sistem informasi akuntansi yang
digunakan.
2. Menurut ika yang melakukan penelitian pada UD. Karya Baru Surakarta
pada tahun 2012. Membubuhkan cap “lunas” pada penerimaan kas sangat
dibutuhkan sebagai bukti transaksi yang dilakukan telah selesai dan
7
peyetoran kas ke bank sesuai dengan sistem pengendalian internal pada
penerimaan kas dari penjualan tunai. Dan pemisahan fungsi terkait pada
sistem penerimaan kas dibutuhkan sesuai dengan sistem pengendalian
internal pada penerimaan kas dari penjualan tunai.
3. Menurut fauziah yang melakukan penelitian pada Bengkel Intan Mulia
Motor pada tahun 2012. Pemisahan tugas dan tanggung jawab pada fungsi
yang terkait dalam siklus penerimaan kas dan pendapatan sangat
dibutuhkan agar mengurangi ancaman adanya kecurangan atau manipulasi
data yang dapat dilakukan oleh karyawan.
4. Menurutzulvinia, dkk yang melakukan penelitian pada PG. Kebon Agung
Malang pada tahun 2016. Dokumen kas masuk dan keluar haraus dibuat
rangkap agar mempermudah saat melakukan penelusuran saat terjadi
kesalahan ataupun penyelewengan terhadap kas.
B. Tinjauan pustaka
1) Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2004) Sistem informasi akuntansi memiliki
tujuan yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal
yang terjadi
8
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
c. Menyediakan pengendalian yang memadai unttuk menjaga aset aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan data tersebut
tersedia saat dibutuhkan, akurat, andal.
Menurut Mardi (2014:4) terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi, yaitu:
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang
diberikan seseorang (to fulfil obligation relating to stewardship).
Pengelolaan perusahaan selalu mengacu kepada tanggung jawab
manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu yang berkaitan
dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan
sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan
yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal
yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
b. Setiap infomasi yang dihasilkan merupakan bagian yang berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi
guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai
dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.
c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
9
perushaan sehari-hari (to support the-day-today operational). Sistem
informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen,
sehingga mereka dapat lebih produktif.
Fungsi lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan
pengawasan dan pengendalian dengan tujuan unuk mengotorisasi secara benar dan
pencatatan secara valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dan risiko
kehilangan dan pencurian, dapat meningkatkan efisiensi dan evektivitas kegiatan
bisnis (Mardi, 2014)
2) Unsur-unsur sistem informasi akuntansi
Setiap sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan
unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem
menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem.
Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar terdiri dari
berbagai sistem sistem yang lebih kecil, yang disebut dengan subsistem.
Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan
kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut
pandang sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk
sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, sesorang
dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai (Mulyadi, 1997:3).
Sesuatu yang dapat dikatakan sistem apabila memenuhi dua syarat yaitu :
a. memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi
b. sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses, output
Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
10
dioperasikan. Proses merupakan aktivitas yang mengubah input menjadi output.
Output adalah hasil dari operasi dalam pengertian sederhana output berarti tujuan,
sasaran, atau target pengoganisasian suatu sistem (Nugroho,2001:2).
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikordinasikan sedemekian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pangelolaan perusahaan. Dari
definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta
laporan (Mulyadi. 1997:3).
Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat
komunikasi, tenaga pelaksanaan dan berbagai laporan yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
manajemen. Sistem informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan
perusahaan. Dengan adanya unsur unsur pengendalian atau pengecekan dalam
sistem akuntansi, berbagai kecurangan penyimpangan, dan kesalahan dapat
dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki (Nugroho, 2001:4).
Berikut diuraikan lebih lanjut pengrtian dari masing-masing unsur sistem
akuntansi tersebut :
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadi nya transaksi. Formulir sering juga disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam
organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.
11
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalm jurnal ini adalah
formulir.
c. Buku besar
Buku besar (General Ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku besar.
e. Laporan
Hasil akhir proses akunansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang
ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,
laporan harga pokok penjualan, daftar umum piutang, daftar utang
yang belum dibayar daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya (Mulyadi, 1997:4).
Beberapa prinsip prinsip yang harus dipegang dalam penyusunan sistem
informasi akuntansi diantara nya :
12
a. Analisis transaksi bisnis
b. Pencatatan transaksi ke dalam formulir dan catatan yang tepat
c. Perancangan sistem internal check transaksi
d. Pencatatan transaksi yang telah terekam di formulir ke dalam buku
(jurnal dan besar)
e. Perancangan berbagai pernyataan (statement) akuntansi dan
laporan statik dengan data dari transaksi yang telah tercatat di
buku.
f. Pelaksanaan pemeriksaan intern (internal audit) yang
berkesinambungan dan pemeriksaan eksternal secara periodik
terhadap sistem informasi akuntansi
g. Penyajian laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan intansi
pemerintah.
Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem
yang informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan.
Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem
tersebut. Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut
dengan information system building block) : masukan, model, keluaran, teknologi,
basis
data,
dan
pengendalian (Mulyadi, 1997:11).
MASUKAN MODEL KELUARAN
13
Gambar blok bangunan sistem informasi
1) Blok masukan
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan
memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari