6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh masukan atau data menghasilkan keluaran atau informasi. Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan dianalisa. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Definisi Sistem Menurut Davis dalam (Yuni, Napitupulu, & Muryani, 2018) Menjelaskan bahwa “sistem berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan gagasan konsepsi yang teratur yang saling bergantung”. Menurut Susanto dalam (Tresnawati, Sabijono, & Manossoh, 2017) “Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Menurut Al Fatta dalam (Mulyanah & Hellyana, 2015) “sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan”.
14
Embed
BAB II LANDASAN TEORI...6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari
bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh masukan atau data menghasilkan
keluaran atau informasi.
Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan
dianalisa. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas himpunan
bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Definisi Sistem
Menurut Davis dalam (Yuni, Napitupulu, & Muryani, 2018) Menjelaskan
bahwa “sistem berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan
gagasan konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.
Menurut Susanto dalam (Tresnawati, Sabijono, & Manossoh, 2017) “Sistem
adalah kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau komponen apapun baik
phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Menurut Al Fatta dalam (Mulyanah & Hellyana, 2015) “sistem adalah
sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar
objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan”.
7
Dari definisi sistem diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sistem adalah suatu susunan gagasan konsepsi yang teratur yang berhubungan satu
dengan lainnya untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam mencapai satu tujuan.
3. Karakteristik Sistem
Menurut (Hutahaean, 2017) Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik
yaitu memiliki karakteristik sistem, di antaranya:
A. Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sebuah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
B. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
C. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga
dan yang bersifat merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
D. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistemnya. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain sebagai penghubung.
8
E. Masukkan Sistem (Input)
Masukkan sistem adalah suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang
dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh
dalam program sistem komputer adalah maintenace input sedangkan data adalah
sebagai signal input untuk diolah menjadi informasi.
F. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
G. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
pengeluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
H. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
9
4. Klasifikasi Sistem
Menurut (Krismiaji, 2015) sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu :
A. Sistem Tertutup
Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem tertutup tidak
memiliki penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini memiliki
pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem.
B. Sistem Relatif Tertutup
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali. Sistem
relatif tertutup memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan
lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang
dilakukan sistem.
C. Sistem Terbuka
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak terkendali.
Disamping memperoleh masukan dan keluaran dari lingkungannya, sistem
terbuka juga memperoleh gangguan yang tidak terkendali yang akan
mempengaruhi proses sitem.
D. Sistem Umpan Balik
Yaitu sistem yang menggunakan sebagian keluaran menjadi salah satu masukan
untuk proses yang sama dimasa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk
memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuannya.
5. Definisi Informasi
Menurut Sutabri dalam (Yuni et al., 2018) menjelaskan bahwa “informasi
adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah meiliki nilai tambah”.
10
Menurut Sutabri dalam (Herliana & Rasyid, 2016) “informasi adalah sebagai
data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Menurut Kusrini dalam (Mulyanah & Hellyana, 2015) “informasi adalah data
yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
penambah wawasan dan juga sebuah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya .
6. Definisi Sistem Informasi
Menurut Anggraini dalam (Marlina, 2018) Sistem informasi adalah suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
Menurut Hutahean dalam (Darwati, 2018) Sistem informasi adalah suatu
sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan organisasi sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mendukung pengambilan keputusan dan untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah
data menjadi informasi yang berguna.
7. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi merupakan bagian/partial sistem informasi yang
membentuk sistem informasi.
11
Menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski dalam (Puspitawati & Anggadini,
2014) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri komponen-komponen
yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), block keluaran (output block), blok teknologi
(technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali
(controls block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.
A. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode–
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat
berupa dokumen-dokumen dasar.
B. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
C. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
D. Blok Teknologi
Teknologi merupakan „kotak alat‟ (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
12
E. Blok Basis Data
Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
F. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
8. Definisi Pembelian
Menurut (Indrajani, 2015) “pembelian adalah suatu usaha yang digunakan
dalam perusahaan pengadaan barang yang di perlukan oleh perusahaan”.
9. Aktivitas Pembelian
“Aktivitas pembelian dapat disebut dengan prokuremen. Prokuremen
merupakan suatu proses bisnis yang diawali dengan pemilihan sumber daya, aktivitas
pembuatan order, dan perolehan barang dan jasa dari pemasok yang dilakukan oleh